Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MIKROBIOLOGI

REPRODUKSI VIRUS (LITIK DAN LISOGENIK)

Disusun Oleh Kelompok 8 :

Puspadina Rahmah (18330722)


Salsa Dilla Andisa (19330026)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat allah swt yang telah melimpahkan
rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat
serta salam kami curahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw yang telah membimbing
umatnya ke jalan yang benar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan
makalah. Tujuan pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi
Dan Virologi yang berjudul “ Reproduksi Virus (Litik Dan Lisogenik) “.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Jakarta, 02 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian virus ...................................................................................................... 2
2.2 Karakteristik Atau Ciri-ciri Virus .......................................................................... 3
2.3 Reprduksi Virus ..................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup
dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup,
misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel
hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat
dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau,
Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil
mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang
sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.
Virologi sering dianggap bagian mikrobiologi atau patologi. Virologi adalah studi tentang
virus. Virus muncul dari materi non-hidup, secara terpisah dari dan secara paralel untuk
bentuk-bentuk kehidupan lain, mungkin dalam bentuk self-reproducing RNA ribozymes
mirip dengan viroid. Virus yang muncul dari sebelumnya, lebih kompeten selular bentuk
kehidupan yang menjadi parasit untuk sel inang dan kemudian kehilangan banyak fungsi
mereka; contoh seperti prokariota parasit kecil adalah mikoplasma dan Nanoarchaea. Takson
di virologi tidak selalu monofiletik. Disadari bahwa betapa pentingnya mempelajari tentang
virus maka dari itu melatarbelakangi kelompok kami untuk mebahasas topik tentang
Reproduksi Virus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pengertian virus ?
2. Apa saja karakteristik atau ciri-ciri virus ?
3. Bagaimana Reproduksi Virus ?

1.3 Tujuan
1. Untuk megetahui pegertian virus
2. Dapat mengetahui karakteristik atau ciri-ciri virus
3. Dapat mengetahui reproduksi virus

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat
bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Beberapa ilmuan berpendapat bahwa virus dikategorikan sebagai mikroba sederhana.
Meskipun dikategorikan sebagai mikroba sederhana, karakteristik virus yang sangat berbeda
dari mikroorganisme lainnya. Baik itu ukuran, isi genom atau reproduksi, virus ditandai
dengan atribut yang unik serta tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas.
Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada
manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau
tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Virus memiliki ukuran yang lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak
dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Perbedaan virus dengan sel hidup:
 Sel hidup
1. Memiliki
2. tipe asam nukleat sekaligus.
3. Dapat mereproduksi semua bagian selnya.
4. Memiliki system metabolisme.
 Virus

2
1. Hanya memiliki 1 tipe asam nukleat.
2. Tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi
genetik dan selubung proteinnya.
3. Tidak memiliki system metabolisme, oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh
dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.

2.2 Karakterisik atau ciri-ciri virus


 Ciri-ciri umum virus
1. Berukuran ultra mikroskopis.
2. Parasit sejati/parasit obligat.
3. Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan.
4. Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA.
5. Untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleatnya saja.
6. Dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut masih memiliki daya patogen apabila
diinfeksikan ke organisme hidup.
7. Bersifat aseluler dan tidak memiliki organel-organel sel.
8. Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
 Ukuran virus
Semua virus dipelajari telah berkisar di diameter 20 sampai 300 nanometer,
sementara rentang panjang mereka antara 20 sampai 14.000 nanometer. Satu
nanometer sama dengan sepermilyar dari satu meter, yang bahkan lebih kecil dari
diameter sehelai rambut manusia. Bahkan, diameter sehelai rambut manusia adalah
sekitar 100 kali lebih besar dari nanometer. Jadi untuk membantu virus studi secara
rinci scanning dan mikroskop elektron transmisi yang digunakan.
 Karakteristik struktur virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus
T), strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit
protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas
kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri

3
dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus
sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Sampul virus (envelope)
Pada beberapa virus, capsid diselubungi oleh envelope. Envelope adalah
lapisan tambahan nukleo-kapsid yang berfungsi untuk melindungi virus dan
membantu virus memasuki dan menginfeksi hospes. Envelop adalah selubung
virus yang menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk menginfeksi inangnya.
Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel inang serta protein dan
glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri. Tidak semua virus memliki
struktur tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya, misalnya virus
influenza.
d. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian
isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang
berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya,
virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus
RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat
beberapa enzim.

e. .Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus
terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang
menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
f. Papan dasar(base plate)
Merupakan bagian lempeng dasar virus kompleks yang merupakan tempat
terdapatnya jarum penusuk yang merupakan perpanjangan ekor atau serabut
ekor yang berguna saat fase absorpsi.

2.3 Reproduksi Virus


1. Virus bereproduksi dengan cara proliferasi atau replikasi.

4
2. Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan
daur lisogenik.
3. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan
reproduksi.
4. Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus
berintegrasi/menempel dengan DNA sel bakteri dan jika bakteri membelah atau
berkembangbiak virus pun ikut membelah.
Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Daur litik (litic cycle)
a. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel
virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk
lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
b. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam
inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel
bakteri dan berfungsi lagi.
c. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagianbagian
virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak
berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam
kendali DNA virus.
d. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi
virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100- 200 buah dalam satu
daur litik.
e. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel
bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
1. Daur Lisogenik (lisogenic cycle)

f. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri,
kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik
virus.
g. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA
bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
h. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus.
i. Fase Perakitan

5
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk
ke dalam akan membentuk virus baru.
j. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas
dari inang akan mencari inang baru.

Berikut merupakan perbedaan antara daur litik dan lisogenik


No Pembeda Daur Litik Daur Lisogenik
1 Arti Siklus replikasi virus Siklus replikasi virus
dimana sel inang akan dimana sel inang tidak
mengalami lisis (mati) mengalami kematian pada
pada akhir siklusnya akhir siklus, karena
mempunyai virulensi
(ketahanan)
2 Kondisi awal inang Non virulen Virulen
3 Jumlah tahapan 5 tahap (adsorpsi- 4 tahap (adsorpsi-
penetrasi-sintesis- penetrasi-penggabungan-
perakitan- pembelahan)
4 Kelanjutan siklus Terhenti karena sel Dapat dilanjutkan dengan
inangnya rusak/ siklus litik jika virulensi
mengalami lisis dan mati bakteri hilang
5 Kondisi akhir inang Mengalami lisis/ mati Bakteriofage masih
menjalankan aktivitas
biasa, bahkan mampu
membelah

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus memiliki ukuran yang lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak
dapat disaring dengan penyaring bakteri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Almansyahnis. 2013. Almansyahnis Blog. Rpp Biologi Kelas X IPA Virus


http://mgmpbiopku.wordpress.com/2013/03/16/lesson-study/ (05 Desember 2014).
Cossart, P (2005), Cellular Microbiology, Washington DC: American Society for
Microbiology Press, ISBN 1-55581-302-X (lihat di Penelusuran Buku Google)
Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk Encyclopedia of General Virology, San
Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Utomo, Galih. 2011. Media Belajar Online Blog. Ciri-ciri dan Cara Reproduksi Virus.
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/virus.html (05 Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai