Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-
partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk
jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang
tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya
ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya
virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu virus?


2. Bagaimana Sejarah singkat virus?
3. Bagaimana struktur dan anatomi virus?
4. Bagaimana virus bereproduksi?
5. Bagaimana ciri-ciri dan klasifikasi virus?

1
6. Apa saja virus penyebab penyakit?
7. Apa saja peran virus dalam kehidupan?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas biologi yang telah
diberikan kepada mahasiswa dan juga supaya mahasiswa mengetahui tentang
pengertian, sejarah singkat, ciri-ciri, klasifikasi, dan contoh penyakit yang
disebabkan oleh virus dan peran virus dalam kehidupan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI VIRUS

Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah
parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Secara umum virus
merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah
satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat
(RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara
intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang. Virus memiliki
sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu memiliki asam nukleat namun
tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat bereproduksi dengan replikasi dan
hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit obligat intraseluler). Sifat mati
(aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan. Struktur berbeda dengan sel dan
tidak melakukan metabolisme sel.
Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari
asam nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion
tidak melakukan aktivitas biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion memasuki
sel inang, baru kemudian akan terjadi proses reproduksi. Virus ketika memasuki
sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk menghasilkan komponen-
komponen pembentuk virus.

B. SEJARAH SINGKAT VIRUS

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit


mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun
tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer,
seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular
ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah
tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman
tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri

3
yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.Pada
tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat
menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan,
yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga
masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang
dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897
setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di
dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena
kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali
ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan
bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan
hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch
melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter
yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa
patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru terbukti
pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat
berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal
sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan
Jerman G.A.Kausche, E.Pfankuch, dan H.Ruska.

C. STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,


hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih
kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring
bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom),
sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

4
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau
RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear
tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil
sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan
adalah RNA yang beruntai tunggal.Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu
lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut
kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik),
heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang
disebut kapsomer..
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini
diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein
yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian
ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal

5
infeksi.Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan
tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.
Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400
nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri
ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus
sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh,
virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk
kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat
diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat
dalam penginfeksian sel.Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak,
beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi
inang. Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi
kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga
mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein
selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di
dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein
yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh
fag untuk menempel pada suatu bakteri.Partikel lengkap virus disebut virion.
Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan
kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

D. REPRODUKSI VIRUS

Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus
lisogenik.
a. Siklus litik
1) Adsorpsi (attachment), yaitu tahap pelekatan virus pada reseptor
sel inang.
Pada virus bersampul, adsorpsi dilakukan secara endositosis, yaitu
pembentukan vesikel pada membran sel inang sehingga virus dapat
bergabung dengan sel inang.

6
1) Penetrasi/injeksi, yaitu pemindahan materi genetik virus ke dalam
membran sel inang, dan sel dibawah kendali virus.
2) Sintesis, yaitu pengiriman mRNA sebagai perintah sintesis protein
untuk membentuk bagian tubuh virus baru.
3) Perakitan/eklifase (assembly), yaitu penyusunan virus-virus baru
setelah seluruh bagian tubuhnya tersintesis.
4) Lisis/pelepasan, yaitu virus-virus baru yang sudah matang siap
dilepas dan keluar meninggalkan sel dalam keadaan mati.
Pada virus bersampul, lisis dilakukan secara eksositosis, yaitu
kebalikan endositosis.
b. Siklus lisogenik
1) Adsorpsi (attachment), yaitu tahap pelekatan virus pada reseptor
sel inang.
2) Penetrasi/injeksi, yaitu pemindahan materi genetik virus ke dalam
membran sel inang, dan sel dibawah kendali virus.
Jika pertahanan sel inang lemah, maka akan berlanjut ke siklus
litik, apabila tidak maka akan berlanjut ke tahap berikutnya.
3) Penggabungan, yaitu DNA virus dengan DNA sel terintegrasi
membentuk profage.
4) Pembelahan sel, seiring dengan pembelahan sel, materi genetik
akan menetap dan terbawa.
Setelah selesai membelah, sel hidup yang baru akan memiliki
susunan materi genetik yang sama dengan profage. Sewaktu-waktu
apabila pertahanan sel inang lemah dan kekurangan air, maka akan
berlanjut ke siklus litik.

E. CIRI-CIRI VIRUS

Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)

7
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar
antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk
mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat
mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat
bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan
kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor"
silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh,
dan serabut ekor.
6. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid.
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup
pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalkan.

F. KLASIFIKASI VIRUS

Berikut adalah klasifikasi virus berdasarkan ciri-ciri tertentu.

1. Berdasarkan kandungan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi


dua.

a) Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa


RNA. Contoh togavirus (penyebab demam kuning dan ensefalitis),
arenavirus (penyebab meningitis), picornavirus (penyebab polio),
orthomyxovirus (penyebab influenza), paramyxovirus (penyebab
pes pada ternak), rhabdovirus (penyebab rabies), hepatitisvirus
(penyebab hepatitis pada manusia), dan retrovirus (dapat
menyebabkan AIDS).

8
b) Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya
berupa DNA. Contoh virus herpes (penyebab herpes), poxvirus
(penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang
menyebabkan AIDS), mozaikvirus (penyebab bercak-bercak pada
daun tembakau), dan papovavirus (penyebab kutil pada manusia/
papiloma).

2. Berdasarkan bentuk dasarnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Virus bentuk ikosahedral : bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20


segitiga sama sisi dengan sumbu rotasi ganda. Contoh virus polio
dan adenovirus.
b) Virus bentuk helikal: menyerupai batang panjang, nukleokapsidnya
tidak kaku, berbentuk heliks, dan memiliki satu sumbu rotasi. Pada
bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misal virus
influenza dan TMV.
c) Virus bentuk kompleks: Struktur yang amat kompleks dan pada
umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh
poxvirus (virus cacar) yang mempunyai selubung yang
menyelubungi asam nukleat.

3. Berdasarkan keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid, virus


dibedakan menjadi dua.

a) Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun dari


lipoprotein atau glikoprotein. Contoh poxvirus, herpesvirus,
orthomyxovirus, paramyxovirus, rhabdovirus, togavirus, dan
retrovirus.
b) Virus telanjang. Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang
lain. Contoh Adenoviruses, Papovaviruses, Picornaviruses, dan
Reoviruses.

4. Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.

9
a) Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus.
b) Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus.
c) Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus.
d) Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus.
e) Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus

5. Berdasarkan sel inangnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Virus yang menyerang manusia, contoh HIV.


b) Virus yang menyerang hewan, contoh rabies.
c) Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV.
d) Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T.

G. CONTOH-CONTOH VIRUS PENYAKIT AKIBAT VIRUS

1. Influenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti
bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia
melalui alat pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya
pada sistem pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu
tipe A, B, dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan,
sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah
demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang
yang terserang influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan
pembuatan vaksin, pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan
virus hidup vang dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan
tubuh meningkat. Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan
menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita
influenza.
2. Campak

10
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung
enzim neurominidase. Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan
rasa nyeri di seluruh tubuh.Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di
saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh, terutama kulit.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini
mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4. Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3
macam virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B).
Gejalanya adalah demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit
dan selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung
menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus hepatitis B cenderung
menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai risiko
menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular melalui minuman yang
terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak
steril.
5. Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan
lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel
saraf yang berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak-anak berusia antara 1-5 tahun. virus polio dapat
hidup di air selama berbulan-bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui
air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat
lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat
terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.
6. Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup di jaringan
otak, selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati.

11
Penyakit gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada
leher di bawah daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung
dengan penderita melalui ludah, urin dan muntahan.
7. AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang
rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat
berasal dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi. Walaupun
AIDS sangat mematikan, penularannya tidak semudah penularan virus
lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti jabat tangan,
pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan tidak ada luka
di kulit. Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau
selaput lendir. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual,
transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala
awal ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya
diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan
gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam
darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan
tetap ada sepanjang hidup penderita.
8. Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam,
menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan.Gejala ini
muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai
mereplikasikan dirinya. Virus ebola menyerang sel darah.Sebagai
akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah,
mengakibatkan kulit memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas
basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu
penderita memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan
dalam tubuh yang hancur.Pada hari ke-9, biasanva penderita akan mati.

12
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita
ebola (darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat
penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di
alam belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi
epidemik. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit.
kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet.
9. Herpes simpleks
Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit
dan selaput lendir. Virus herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak,
dan orang dewasa.Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut,
kulit, alat kelamin, dan kadang - kadang otak. Infeksi pertama biasanya
setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh
melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada
mata dan otak, gejala utama penyakit adalah timbul gelembung -
gelembung kecil. Gelembung tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada
alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di
daerah genitalia tersebut.
10. Papilloma
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor
di kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan.Infeksi
terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun)
yang mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.Gejala-gejala
penyakit: suhu tubuh di atas 39oC, menggigil, kelelahan otot, batuk kering,
sakit kepala, susah bernapas, dan diare.
12. Rabies
Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit
yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap

13
darah. Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif
ataupun kelumpuhan.Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan
binatang yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi,
dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia
kesemutan di sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot tegang. Gangguan
fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira - kira satu minggu
kemudian, Rabies sering kali menyebabkan kematian.

H. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.


Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah
menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya pembuatan vaksin
polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai


penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak
ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus
menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan,
hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

Struktur dan anatomi virus, model skematik virus berkapsid heliks (virus
mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.


Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah
menjadi gen baik (penyembuh).

Penyakit pada manusia akibat virus seperti virus campak menginfeksi kulit,
virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu
juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome),
yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita
penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel
darah putih.

Virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang
dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami
tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat
infeksi virus. Selain itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan
apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.

15
B. SARAN

Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus.
Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang
menjadi pintar maka semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu
atas segala sesuatu. Dan kita tidak boleh menganggap ringan tentang hal yang
kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal
yang besar sehingga kebanyakan orang yang terkenal (orang besar) jatuh karena
tidak melihat hal yang kecil itu.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, SKS Biologi SMA Kelas X, XI, & XII, Yogyakarta: Cakrawala, 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Virus
Link Sumber : http://www.e-sbmptn.com/2014/11/makalah-biologi-sma-tentang-
virus.html#ixzz4vU2YM9ts
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND.../BAb_V_I__R_U_S.OK.pdf
http://www.zonabiokita.web.id/2013/05/mengenal-klasifikasi-virus.html

17

Anda mungkin juga menyukai