Anda di halaman 1dari 45

Annisah Ade S 1613211003

Fitri Handayani 1613211013


Fajar Febriansyah 1848201006
Ahmad Sofyan 1813211002
Neng Laelatul Afifah 1848201010
Alfina Robiansyah 1848201002
Melisa 1713211011
Dwi Aprilia 1713211006
Aisyah Novitanti 1813251003
KELOMPOK 1 : VIRUS
Dhania Nur Fauziah 1813251011
Nadia Rahma Ardini 1813201014
Khoirunnissa 1848201023
Izmianti Aulia S 1813201009
Sheilla Nikta S 1848201017
Salsabilah El Jamaly 1813201020
 Pengertian Virus
 Sejarah Virus
 Ciri-Ciri Virus
 Anatomi dan Struktur Virus
 Klasifikasi Virus
 Reproduksi Virus
 Penyakit Akibat Virus
 Cara Pencegahan Penyakit Akibat Virus
 Cara Mengobati Penykit akibat Virus

OVERVIEW
OVERVIEW

 Pengertian Virus
Sejarah Virus
Ciri-Ciri Virus
Anatomi dan Struktur Virus
Klasifikasi Virus
Reproduksi Virus
Penyakit Akibat Virus
Cara Pencegahan Penyakit Akibat Virus
Cara Mengobati Penykit akibat Virus
Pengertian Virus

Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun.

Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam
ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara
intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang
Lanjutan……

 Virus merupakan suatu partikel yang termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus
dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda
hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang.

 Virus merupakan parasit obligat intraseluler. Virus tidak hanya mengandung asam
nukleat DNA atau RNA saja tetapi tidak kombinasi keduanya, dan yang diselubungi
oleh bahan pelindung terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya.
Sejarah Virus

Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil di mulai sejak


ditemukannya mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723)
perkembangan mikroskop ini mendorong berbagai penemuan dibidang biologi salah
satunya partikel mikroskopik yaitu virus
Sejarah Virus Lanjutan….
Beberapa tokoh dalam penemuan virus pertama yaitu:

1. Adoft Mayer (1883, Jerman) menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman
yang ditelitinya menjadi sakit setelah disemprot dengan getah dari tanaman yang sakit. Dari hasil
penelitiannya, Meyer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil
dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

2. Dimitri Ivanovski (1892, Rusia)

ia mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum disemprotkan ke
tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih
kecil lagi dari bakteri yang lolos saringan yang menularkan penyakit
Sejarah Virus Lanjutan….
Beberapa tokoh dalam penemuan virus pertama yaitu:

3. Martinus W. Beijerinck (1896, Belanda)

Ia menemukan bahwa partikel itu dapat bereproduksi pada tanaman, tapi tidak pada medium pertumbuhan
bakteri. Ia menyimpulkan bahwa partikel itu hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang diserangnya

4. Wendel M. Stanley (1935, Amerika)

berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mozaik yang kini dikenal sebagai virus mozaik
tembakau. Partikel mikroskopis itu lalu dinamai TMV (Tobacco Mosaic Virus).

Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan denganmikroskopelektron pada tahun
1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche dan H.Ruska(Kuswiyanto, 2016).
Ciri-ciri Virus

Ciri-ciri Virus memiliki RNA atau DNA saja, dapat dikristalkan, memerlukan
asam nukleat untuk bereproduksi, tidak melakukan aktivitas metabolisme karena
tidak memiliki sitoplasma, bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), berukuran lebih
kecil dari bakteri, bentuknya bervariasi, hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron.
Sampai saat ini virus diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan
tropismenya dapat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu virus binatang (virus yang
paling banyak dipelajari), virus tanaman tinggi, dan virus bakteri dan jamur.
Ciri-ciri Virus
Lanjutan…..
Perkembangan Virus

Dalam perkembangbiakannya virus memerlukan sel yang hidup. Oleh karena itu virus harus
menyerang organism lain, yang disebut sel inang. Sel inang dapat berupa sel dari bakteri, hewan,
manusia dan tumbuhan. Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage atau fag. Salah satu contoh
bakteri yang diserang virus adalah bakteri Echericia coli. Cara virus menginfeksi bakteri dibedakan
menjadi dua macam yaitu secara litik (virus yang menghancurkan sel induk setelah berhasil
mereproduksikan diri) dan secara lisogenik (virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus
berintegrasi dengan DNA sel bakteri), sehingga jika bakteri membelah diri maka virus akan ikut
membelah.
Replikasi virus dalam biakan sel dapat di deteksi dengan
Tahap-tahap replikasi :
Replikasi virus dalam biakan sel dapat di deteksi dengan
Tahap-tahap replikasi :
Lanjutan….

1. Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang. Virus
menempelkan sisi tempel/ reseptor site ke dinding sel bakteri
2. Penetrasi sel inang yaitu enzim dikeluarkan untuk membuka dinding sel bakteri. Molekul
asam.nukleat (DNA/RNA) virus bergerak melalui pipa ekor dan masuk ke dalam sitoplasma sel
melalui dinding sel yang terbuka. Pada virus telanjang, proses penyusupan ini dengan cara
fagositosis virion (viropexis), pada virus terselubung dengan cara fusi yang diikuti masuknya
nukleokapsid ke sitoplasma.
Replikasi virus dalam biakan sel dapat di deteksi dengan
Tahap-tahap replikasi :
Lanjutan….

3. Eklipase : asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk


membentuk bagian-bagian tubuh viru
4. Pembentukan virus (bakteriofage) baru : bagian-bagian tubuh virus yang t’btk
digabungkan untuk mjd virus baru. 1 sel bakteri dihasilkan 100 – 300 virus baru
5. Pemecahan sel inang : pecahnya sel bakteri. Dengan terbentuknya enzim
lisoenzim yang melarutkan dinding sel bakteri sehingga pecah dan keluarlah virus-
virus baru yang mencari sel bakteri lain
Sifat Virus

 Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat
(DNA),
 Mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
 Virus bereproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus, sitoplasma atau di
dalam keduanya dan tidak bermetabolisme jika berada di luar sel hidup.
 Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner
 Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan
metabolismenya.
Sifat Virus

 Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam


sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
 Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar yang
mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal dari sel
hospes.
 Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan atau
tanpa selubung di luar kapsid.
Anatomi Dasar Dan Struktur Virus

A. Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA
yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi
kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung
protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid
sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus
bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk
lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas
banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Anatomi Dasar Dan Struktur Virus

B. Tubuh
Isi tubuh virus atau biasa disebut
virionadalah bahan genetik yang berupa salah
satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe
asam nukleat yang dimiliki virus akan
mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus
dengan isi tubuh berupa RNA biasanya
berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau
polihedral
Anatomi Dasar Dan Struktur Virus

C. Ekor
Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh
virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang
melekat di kepala ini umumnya terdiri atas
beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan
serat halus. Adapun pada virus yang hanya
menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini
umumnya tidak dijumpai.
Anatomi Dasar Dan Struktur Virus

D. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer
pada tubuh virus yang berfungsi sebagai
pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini
adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung
bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
UKURAN VIRUS

Virus mempunyai ukuran sebesar 2 – 20 mµ. tetapi ada juga beberapa virus yang
berukuran lpsampai 300 mµ. karena ukuran yang sangat kecil inilah maka virus hanya
dapat dilihat dengan mikroskop electron. Bentuk virus bervariasi yaitu ada yang oval,
memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong.Tubuh virus
terdiri atas kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor. Isi tubuh
hanya satu macam asam nukleat yaitu DNA atau RNA. Ciri lainnya adalah virus tidak
dapat bergerak maupun melakukan metabolisme.
Macam Macam Bentuk Virus

 Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus


penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.
 Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab
penyakit rabies.
 Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV
(Tobaccao Mosaic Virus).
 Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus
Adenovirus penyebab demam.
 Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus
menyerang bakteri E. coli.
Klasifikasi virus

Klasifikasi virus terbagi atas tiga takson, yaitu famili, genus, dan spesies. Nama
famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri dengan nama
virus. Nama spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan virus. Saat
ini, jenis virus yang sudah teridentifikasi sekitar dua ribu spesies. Contoh klasifikasi
berdasarkan sistem ICTV pada virus penyebab AIDS, sebagai berikut:
 Famili : Retroviridae
 Genus : Lentivirus
 Spesies: Human immunodeficiency virus (HIV)
Klasifikasi Virus Lanjutan….
Berdasarkan Jenis Inang yang Di Infeksi

1. Virus Hewan, contohnya adalah virus penyakit mulut dan kaki pada sapi,
serta virus penyakit rabies pada anjing.
2. Virus Tumbuhan, contohnya adalah virus mosaic tembakau (Tobacco mosaic
virus/TMV).
3. Virus Bakteri, contohnya adalah Bakteriofage T4 virus yang menyerang
bakteri Escherichia coli.
4. Virus Mikroorganisme Eukariot, contohnya virus yang menyerang jamur
disebut Mycovirus.
Klasifikasi Virus Lanjutan….
Berdasarkan Jenis Asam Nukleat yang Dikandung
1. Virus RNA
Golongan virus RNA hanya memiliki asam ribonukleat. Dalam kelompok virus RNA banyak dijumpai
virus-virus yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Famili-famili yang termasuk virus-virus RNA
adalah : Picornaviridae, Reoviridae, Togaviridae, Arenaviridae, Coronaviridae, Retroviridae, Bunyaviridae,
Orthomyxoviridae, Paramyxoviridae, Rhabdoviridae.
Berbagai famili virus RNA dapat menimbulkan penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke
manusia atau sebaliknya dari manusia ke hewan. Poliovirus yang termasuk Enterovirus dari famili
Picornaviridae. Coxsackie virus yang juga termasuk Enterovirus dapat menimbulkan berbagai penyakit dan
gangguan kesehatan pada manusia, antara lain : aseptik meningitis, hepatitis A virus
2. Virus DNA
Famili-famili yang termasuk virus DNA adalah Parvoviridae, Papovaviridae, Adenoviridae,
Herpetoviridae, Iridoviridae, Poxviridae, dan Hepadnaviridae. Banyak penyakit penting yang ditimbulkan
oleh virus DNA
REPRODUKSI VIRUS

Virus membutuhkan bahan inti (DNA atau RNA) sel makhluk hidup


lain untuk bereproduksi. Virus bereproduksi dengan cara replikasi.

SIKLUS LISIS
siklus reproduksi atau SIKLUS LISOGENIK
replikasi genom virus, siklus replikasi genom
yang pada akhirnya akan virus tanpa
menyebabkan kematian menghancurkan sel
bagi sel inang tempat inang.
virus hidup
SIKLUS LISIS
Sikulus Lisisis Lanjutan….

1. Tahap Absorbsi, bagian ujung ekor virus (reseptor) menempel pada dinding sel
bakteri. Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim untuk
melubangi dinding sel inang
2. Tahap Penetrasi, DNA/RNA virus masuk ke dalam sel inang melalui penambatan
lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak. Bagian tubuh virus yang masuk ke
dalam sel inang hanyalah asam nukleat
3. Tahap Sintesis, Proses penghancuran DNA sel inang, sehingga membuat sintesis
DNA bakteri berhenti bekerja. Hal ini bertujuan untuk membuat salinan asam nukleat
virus (DNA/RNA) yang kemudian membentuk berbagai komponen tubuh virus
seperti ekor dan kapsid.
Sikulus Lisisis Lanjutan….

4. Tahap Perakitan, perakitan tubuh virus yang masih terpisah-pisah, seperti kepala, ekor,
dan serabut ekor, menjadi virus yang utuh. Selain itu, kapsid utuh yang terbentuk juga
kemudian diisi oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi berhasil menciptakan virus baru.

5. Tahap Lisis/ Litik, kerja enzim lisozim tidak hanya untuk melubangi dinding sel inang,
tetapi juga membuat dinding sel mengalami perpecahan di akhir fase reproduksi virus.
Pecahnya dinding sel kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap
melakukan replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru.
SIKLUS LISOGENIK
Siklus lisogenik Lanjutan….

Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, setelah absorbsi dan injeksi DNA virus
(fage) berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, proses intergrasi ini disebut dengan profage. Profage adalah proses gen asing yang
bersatu dengan kromosom bakteri. Dalam siklus lisogenik, virus tidak langsung memproduksi tubuh virus baru karena memiliki
imunitas. Namun, setelah imunitas hilang baru DNA virus mengendalikan DNA bakteri,

1. Virus menempel pada bakteri (fase absorbsi).

2. Virus memasukkan DNA ke dalam sel bakteri (fase penetrasi).

3. Kemudian terjadi fase penyisipan, DNA virus akan menyatu dengan DNA bakteri.

4. Ketika bakteri akan memasuki fase penggandaan diri, profage akan ikut menggandakan dirinya sehingga anak bakteri baru akan
mengandung profage tersebut juga.

5. Ketika keadaan lingkungan memungkinkan, profage akan mengalami fase pemisahan diri dari DNA bakteri untuk melakukan sintesis
bagian virus yang baru.

6. Kemudian virus akan memasuki fase litik.


Penyakit akibat virus

Penyakit Tetelo, merupakan jenis penyakit yang menyerang hewan unggas,


terutama ayam. Penyakit ini disebabkan oleh New castle desease virus. Penyakit
mulut dan kuku yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.
Penyakit kanker pada ayam oleh Rous sarcoma virus. Penyakit rabies yang
merupakan penyakit yang menyerang hewan anjing, kucing, dan monyet, yang
disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit Hewan Akibat Virus

Penyakit Tetelo, merupakan jenis penyakit yang menyerang hewan unggas,


terutama ayam. Penyakit ini disebabkan oleh New castle desease virus. Penyakit
mulut dan kuku yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.
Penyakit kanker pada ayam oleh Rous sarcoma virus. Penyakit rabies yang
merupakan penyakit yang menyerang hewan anjing, kucing, dan monyet, yang
disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit Tumbuhan Akibat Virus

Virus tumbuhan pada umumnya masuk ke dalam virus melalui luka, jadi tidak
menerobos secara aktif. Sebagai tanda penyerangan ialah adanya tanda bercak-
bercak nekrotik disekitar luka primer. Dalam alam virus tumbuhan disebarkan
dengan vektor hewan serangga atau dengan cara lain. Misalnya, tanaman cuscuta
dengan haustorianya juga memindahkan virus melalui sistem jaringan angkutannya
(buluh-buluh pengangkutan).
Penyakit Manusia Akibat Virus

Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan


kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan
meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di
laboratorium, kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus
sejenis cacar yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia
dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa
Penyakit Manusia Akibat Virus
Lanjutan…
 Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus diantaranya adalah:
 1. influenza (yang mungkin saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus)
 2. Cacar
 3. AIDS (disebabkan virus HIV)
 4. Herpes (disebabkan oleh virus herpes simpleks)
 5. Kanker leher rahim (disebabkan papiloma virus)
Pencegahan Penyakit Akibat Virus Influenza

Dewasa ini terdapat 4 jenis obat antiviral untuk pengobatan ataupunpencegahan


terhadap influenza, yaitu amantadine, rimantadine, zanamivir, dan oseltamivir
(tamiflu). Mekanisme kerja amantadine dan rimantadine adalah menghambat
replikasi virus. Namun demikian kedua obat ini sudah tidak mempan lagi untuk
membunuh virus H5N1 yang saat ini beredar luas (Beigel JH, et.al.2005).
Sedangkan zanamivir dan oseltamivir merupakan inhibitor neuraminidase.
neuraminidase ini diperlukan oleh virus H5N1 untuk lepas dari sel hospes pada fase
budding sehingga membentuk virion yang infektif.
Pencegahan Penykit akibat Virus Hepatitis

Pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke bayi dilakukan dengan vaksinasi


HB0 setelah bayi lahir kurang dari 24 jam. Sementara pada bayi lahir dari ibu
hepatitis B segera beri Imunoglobulin Hepatitis B (HBIg) kurang dari 24 jam.
Peradangan hati atau hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis, perlemakan,
parasite (malaria, ameba), alkohol, obat-obatan, dan virus lain (dengue, herpes).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra
Waworuntu, M.Kes mengatakan cara penularannya untuk hepatitis A dan hepatitis E
melalui kotoran atau mulut, sementara hepatitis B, C, dan D melalui kontak cairan
tubuh (ibu ke anak, anak ke anak atau dari dewasa ke anak, transfusi darah dan
organ yang tidak diskrining, penggunaan jarum yang tidak aman, hubungan seksual,
serta kontak dengan darah).
Pencegahan Penykit akibat Virus Hepatitis
C

Pengendalian Virus Hepatitis C di Indonesia selain pengendalian faktor risiko


penyakit, dilakukan juga pengobatan Hepatitis C dengan obat Direct Acting
Antivirus (DAA) yang sudah diregistrasi BPOM, dimana obat ini menunjukkan
tingkat kesembuhan yang tinggi (97%) dalam waktu pengobatan 12-24 minggu,
lebih berhasil dan lebih cepat dibandingkan obat sebelumnya dengan menggunakan
Pegylated Interferon. Pelayanan pengobatan DAA hepatitis C di Indonesia terus
berkembang
Pencegahan Penyakit Akibat Virus HIV

 Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak.


 Upaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan dan penanganan HIV secara
komprehensif
 dan berkesinambungan dalam empat komponen (prong) sebagai berikut.
 1.pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi.
 2.pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan dengan HIV.
 3.pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu hamil (dengan HIV dan sifilis) kepada
janin/bayi yang dikandungnya.
 4.dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta anak dan
keluarganya.
Pengobatan Penyakit Akibat Virus Influenza

Virus influenza adalah suatu reaksi yang terjadi pada peradangan saluran
pernapasan yang di sebabkan oleh infeksi virus.
Cara mengobati virus influenza ini kita bisa melakukan istirahat yang cukup
dan minum obat-obatan. Jika ada demam atau gejala yang berat, maka penderita
harus menjalalani istirhat total di rumah. Sedangkan untuk meringankan nyeri atau
demam, dapat menggunakan parasetamol atau ibuprofen. Dalam hal ini antibiotik
tidak efektif untuk mengobati influenza, karna penyakit influrna ini di sebabkan
oleh infeksi virus bukan bakteri.
Pengobatan Penyakit Akibat Virus Hepatitis

Untuk mengobati virus hepatitis penderita dapat melakukan


istirahat,menghindari aktifitas seksual karna dapat menular,dan mengkonsumsi
obat-obatan seperti :
1. Obat interveron yaitu kombinasi dari obat-obatan antivirus.
2. Obat antivirus protease inhibitor yaitu untuk mencegah penyebaran virus.
3. Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat yang bertujuan untuk mencegah
perkembangan penyakit hepatitis dengan menghentikan produksi virus.
Pengobatan Penyakit Akibat Virus HIV

Untuk mengobati HIV penderita harus melakukan Terapi antiretroviral


(ART) yaitu jenis obat yang biasa di gunkan untuk infeksi akibat HIV. ART tidak
menyembuhkan penyakit HIV namun obat tersebut membantu penderita agar tetap
hidup lebih lama dengan mencegah virus HIV agar tidak berkembang dan
memberikan kesempatan pada antibody untuk pulih kembali untuk melawan infeksi
virus HIV.
Selain itu penderita HIV juga di anjurkan untuk mengkonsumsi Makan-
makanan yang bergizi,cukup istirahat,rutin berolahraga,berhentu merokok dan
melakukan vaksin yang tepat untuk mencegah infeksi lainnya seperti radang paru
dan flu.
DAFTAR PUSTAKA

 Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., & Winarni, E. W. (2004). Biologi 1. Esis.
 Suprobowati, O. D. (2018). Klasifikasi Virus. In O. D. Suprobowati, & I. Kurniati, Virologi (pp.
43-92). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
 Badan PPSDM Kesehatan. 2018. Bahaya Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) : Virologi.
Pusat Pendidikan Sumber Daya Mmanusia Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI
 Rektorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. 2013. Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Kasus Konfirmasi Atau Probabel Infeksi Virus Middle East Respiratory Syndrome-
corona Virus (Mers-cov). Kementrian Kesehatan RI
 Patricia Ching, Kathleen Harriman, Yuguo Li, Carmem L Pessoa-Silva, Wing-Hong Seto, Teresa KF
Wang. 2007. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang cenderung
menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas pelayanan kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (World
Health Organization)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai