Anda di halaman 1dari 8

VIRUS

By MICHELLE HELENA W / X-6 / 19


Virus adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel karena mereka tidak
memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Dinamakan bagian dari mikroorganisme karena
merupakan makhluk hidup dengan ukuran hanya beberapa mikro atau mungkin lebih kecil dari itu,
karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm. Virus adalah organisme parasit, yang mana ia membutuhkan
inang untuk bertahan hidup. mikroorganisme ini harus menemukan inang untuk bereproduksi, termasuk
melalui sel tubuh manusia.Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai
dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea.[2] Istilah virus biasanya digunakan untuk menyebut jenis
virus yang menginfeksi sel-sel eukariota, sementara virus yang menginfeksi sel prokariota (seperti bakteri dan
arkea) dikenal sebagai bakteriofag.

SEJARAH VIRUS

Penemu dari virus adalah Adolf Mayer, Dimitri


Ivanowsky, Martinus Beijerinck, dan Wendell M.
Stanley. Istilah virus berasal dari bahasa Latin,
“virion” yang artinya racun. Sejarah virus awal
mulanya muncul di tahun 1883 karena penyakit pada
tanaman tembakau. Penyakit ini disebut sebagai
penyakit mosaik tembakau.

CIRI CIRI VIRUS

1. Hanya memiliki bahan genetik RNA atau DNA saja


2. Tidak memiliki sel atau bersifat aseluler
3. Berukuran lebih kecil dari bakteri = 20-300 nm (1 nm = 1/1000 mm).
4. Memiliki bentuk yang bervariasi = bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak beraturan,
dan berbentuk huruf T.
5. Hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron
6. Dapat dikristalkan
7. Memerlukan asam nukleat untuk berkembang biak
8. Tidak memiliki sitoplasma
9. Tidak melakukan aktivitas metabolisme
BENTUK VIRUS DAN BERAPA PENJELASAN

 Virus Bulat. Virus sferis adalah virus heliks atau polihedral


yang memiliki selubung di sekelilingnya. Mereka sebagian
besar berbentuk seperti bola.
 Contoh influenza dan AIDS

 Virus T merupakan suatu virus yang menginfeksi bakteri.


Susunan bakteriofage ini sangat khas. Komponen
tubuhnya hanya terdiri dari kepala, leher, dan ekor.
Pada kepala terdapat materi genetik yang dilindungi
oleh kapsid.
 Contoh bakteriofag
STRUKTUR TUBUH VIRUS

1.Kepala
Struktur Virus Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik
kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh
protein. Kapsid bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks.
Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.

2. Isi Tubuh

Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam
nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan mempengaruhi bentuk tubuh
virus.

3. Ekor
Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan
diri pada sel inang.
4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai
pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung
bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

CARA BERKEMBANGBIAK

1. Siklus litik merupakan proses reproduksi virus yang dilakukan dengan memperbanyak
diri atau replikasi di dalam tubuh inang. Kemudian, menghancurkan tubuh inang
tersebut. Virus yang memperbanyak diri dengan siklus litik akan melakukan penetrasi ke
inang. Ketika di dalam tubuh inang, virus akan memperbanyak diri.

 Fase pelekatan (Adsorbsi)

Virus melekat pada sel inang yang akan mereka infeksi. Setelah melekat pada permukaan sel
inang, Virus mengeluarkan enzim lisozim yang dapat melubangi membran plasma sel inang.
Lubang ini akan berguna sebagai jalan untuk memasukkan materi genetik virus ke dalam
sitoplasma sel inang.

 Fase Injeksi
Pada tahap injeksi, virus melakukan penetrasi pada dinding atau membran sel dan masuk ke
dalam sitoplasma atau hanya memasukkan materi genetik (DNA atau RNA) ke dalam sel inang
dengan kapsid tetap berada di permukaan dinding atau membran sel inang.

 Fase Eklifase

Asam nukleat virus yang telah masuk ke dalam sel inang akan menginaktivasi DNA inang.
Selanjutnya, terjadi pengambil-alihan kerja sel inang sehingga sel inang akan mereplikasi asam
nukleat virus dan memproduksi berbagai komponen yang dibutuhkan untuk membentuk virus
baru yang utuh.

 Fase Sintesis

Setelah virus berhasil mengendalikan seluruh aktivitas sel inang, selanjutnya virus akan
menggunakan sistem metabolisme sel inang untuk menghasilkan komponen-komponen virus,
seperti kapsid, ekor, serabut ekor dan kepala.

 Face Replikasi
Komponen-komponen virus yang sudah terbentuk pada tahap sintesis kemudian direplikasi
(digandakan) dalam jumlah yang sangat banyak. Proses replikasi komponen-komponen virus ini
menggunakan protein serta DNA dan RNA dari sel inang yang sudah dikuasai oleh virus.

 Fase Perakitan

Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor dan serabut ekor
akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah
selesai terbentuk, diisi dengan DNA virus sehingga terbentuklah virus baru yang telah utuh.
Proses ini dapat menghasilkan virus-virus baru sejumlah 100-200 buah.

 Fase Lisis

Setelah terbentuk virus-virus baru yang sempurna, maka induk virus akan mengeluarkan enzim
lisozim untuk menghancurkan sel inang yang kemudian diikuti dengan pelepasan virus-virus
baru. Viru-virus baru ini kemudian akan mencari sel lain untuk kemudian menginfeksinya dan
melanjutkan siklus hidup mereka.

2. Siklus lisogenik merupakan siklus reproduksi virus yang melibatkan integrase asam
nukleat virus ke dalam genom sel inang sehingga menciptakan profag (prophage).
Sistem kerja virus ini tidak dengan menghancurkan sel dalam siklus lisogenik. Ia akan
terus hidup dan bereproduksi secara normal.
 Fase Adsorbsi

Pada tahap ini, sama denganapa yang terjadi pada siklus litik di atas, dimana virus akan
menempel pada dinding atau membran sel inang.

 Fase Injeksi

Pada tahap ini virus akan memasukkan materi genetiknya ke dalam sel inang sama seperti pada
siklus litik.

 Fase Penggabungan

Pada tahap ini, virus akan memutus rantai ikatan asam nukleat sel inang dan masuk ke dalam
ikatan tersebut untuk menghubungkan rantai asam nukleat yang putus tadi. Oleh karena itu,
pada tahap ini, virus tidak mengambil alih DNA sel inang, melainkan membaur membentuk satu
kesatuan yang disebut profage.

 Fase Pembelahan

Pada fase ini, profage yang sudah terbentuk hanya akan bereplikasi ketika DNA sel inang
bersintesis dan melakukan pembelahan sel. Profage ikut membelah ketika DNA inang
bereplikasi, sehingga jumlah profage akan sama dengan jumlah DNA inang.Dengan teknik ini,
virus tidak akan merusak sel inang, melainkan hanya berintegrasi dan mensubtitusi beberapa
bagian DNA sel inang.Pada tahap ini virus dapat terus membelah mengikuti sel inang atau
memasuki siklus litik.

 Fase Pemisahan
Pada tahap ini, virus mulai memasuki siklus litik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa reproduksi virus pada siklus lisogenik dapat berubah menjadi siklus litik karena dipicu
oleh lingkungan sekitar virus seperti radiasi atau zat kimia. Pada fase pemisahan, profage yang
aktif mulai memisahkan diri dari rantai DNA sel inangnya.

 Fase Eklifase

Pada fase ini, virus akan mengambil alih semua kegiatan sel inang dimana materi genetik virus
akan mengendalikan seluruh proses metabolisme sel inang sama seperti pada daur litik.

 Fase Sintesis

Setelah mengendalikan proses metabolisme sel inang, virus akan memproduksi komponen-
komponen tubuhnya yang meliputi kepala, kapsid, ekor dan serabut ekor yang masih terpisah-
pisah satu sama lain.

 Fase Replikasi

Komponen virus yang sudah terbentuk pada fase sintesis kemudian direplikasi (digandakan)
sebanyak-banyaknya oleh virus dengan memanfaatkan protein dan asam nukleat sel inang.

 Fase Perakitan

Sama seperti siklus litik, pada siklus lisogenik, virus akan mulai merakit tubuh mereka dari
komponen-komponen yang sudah terbentuk pada fase sintesis dan replikasi dan mulai
memasukkan asam nukleat (DNA atau RNA) ke dalam kapsid yang telah terbentuk. Setelah
proses ini selesai, maka terbentuklah virus baru yang telah sempurna.

 Fase Lisis

Tahap lisis merupakan tahap akhir dari siklus atau daur lisogenik sempurna, dimana virus-virus
mulai dibebaskan dari sel inangnya secara eksplosif dengan menggunakan enzim lisozim yang
digunakan untuk menghancurkan sel inang.

KESIMPULAN

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Struktur virus : 1. Kepala , 2. Isi tubuh , 3. Ekor , 4. kapsid. Virus merupakan organisme
subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron. Penyakit pada manusia virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies
menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune
deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh
penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah
putih. Virus sangat sulit untuk dibunuh. Cara mencegah nya adalah menjaga kebersihan diri dan
lingkungan sekitar, mengonsumsi makanan yang bergizi, vaksinasi untuk merangsang kekebalan
alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi
virus.

DAFTAR PUSTAKA

biologijk. (n.d.). siklus virus. Retrieved from https://www.biologijk.com/2017/05/reproduksi-virus-siklus-


litik-dan-lisogenik.html.

gramedia. (n.d.). virus. Retrieved from https://www.gramedia.com/literasi/virus/.

wikipedia. (n.d.). virus dan penyakit. Retrieved from


https://id.wikipedia.org/wiki/Virus#Virus_dan_penyakit.

Anda mungkin juga menyukai