VIRUS
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis struktur dan replikasi, serta peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya melalui berbagai media informasi
Indikator
3.4.1 Menjelaskan sejarah penemuan virus
3.4.2 Mengidentifikasi ciri–ciri umum virus
3.4.3 Menjelaskan struktur tubuh virus
3.4.4 Menjelaskan pengelompokan virus.
3.4.5 Menjelaskan cara replikasi virus
3.4.6 Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan
3.4.7 Menjelaskan pola hidup sehat untuk menghindari terjangkit virus berbahaya dalam
kehidupan
4.4.1 Membuat dan mempublikasikan poster tantang bahaya virus HIV bagi kehidupan
Pertemuan 1
VIRUS
Virus berasal dari bahasa Yunani virion yang berarti racun. Virus merupakan suatu
partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah virus termasuk makhluk hidup atau benda
mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda
hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi
terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan sebagai
makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus.Virus merupakan organisme aseluler, karena
ia tidak memiliki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel.
Keberadaan virus mulai diteliti pertama kali pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia
Dmitry I. Ivanovsky dan pada tahun 1898 oleh ilmuwan Belanda Martinus M. Beijerinck.
Keduanya meneliti partikel mikroskopis yang menyebabkan penyakit bercak-bercak kuning
pada daun tembakau yang di kemudian hari dikenal sebagai virus mosaik tembakau
(TMV/Tobacco Mosaic Virus). Mereka menemukan penyebab penyakit pada tembakau tersebut
ditularkan oleh patogen yang mampu melewati saringan porselin (filter bakteri). Partikel
perantara tersebut ketika diisolasi tidak dapat tumbuh pada medium buatan dan tidak tampak
A. Ciri-ciri virus
Secara umum virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai
protoplasma.
2. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi,
dan memiliki asam nukleat.
3. Umumnya struktur tubuh virus terdiri atas bagian pusat yang mengandung salah satu
asam nukleat, yaitu ADN (asam deoksiribo nukleat) atau ARN (asam ribo nukleat) yang
dikelilingi oleh selubung yang disebut kapsid
4. Virus hanya dapat hidup dan berkembangbiak pada sel hidup atau bersifat parasit
intraselluler obligat
5. Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya.
Ukuran virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm, virus yang paling besar
dengan diameter 80 nm sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
6. Aseluler, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus
7. Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk
bulat, kotak, dan polihedron.
a. Kepala , terdapat :
Kapsid
Selubung berupa protein untuk melindungi materi genetik. Kapsid dibangun
oleh beribu-ribu molekul protein. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut
dengan kapsomer. Fungsi kapsid adalah memberi bentuk virus, sebagai pelindung virus
dari kondisi lingkungan yang merugikan virus, mempermudah proses penempelan pada
proses penembusan ke dalam sel dan untuk melindungi materi genetik.
Materi genetik
Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik, yaitu suatu molekul
pembawa sifat keturunan berupa asam nukleat. Virus hanya memiliki salah satu asam
nukelat saja yaitu DNA atau RNA. Asam nukelat sering bergabung dengan protein
sehingga disebut Nukleoprotein
b. Leher sebagai penghubung kepala dan ekor
c. Ekor, terdiri atas :
Selubung ekor sebagai tempat menyalurkan materi genetik ke sel inang
Penyangga dasar atau lempeng dasar berfungsi untuk melekatkan diri dan
menginfeksi sel inang
Serabut ekor terdapat reseptor yang berfungsi menerima rangsangan
C. Pengelompokkan Virus
Virus dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek, diantara nya :
1) Berdasarkan bentuk tubuhnya, virus dibedakan menjadi :
virus bentuk ikosahedral, contohnya virus polio dan adenovirus,
virus bentuk heliks, contohnya virus influenza dan TMV,
D. Replikasi Virus
Virus hanya dapat bereproduksi/replikasi dalam sel hidup atau jaringan hidup lain.
Replikasi virus merupakan proses penggandaan virus. Proses replikasi virus dapat diamati
dengan jelas pada bakteriofage yang menyerang bakteri Escherichia coli. Proses replikasi virus
ada dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik.
1) Siklus Litik
Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes (sel yang ditumpanginya) setelah
selesai melakukan replikasi. Daur litik terjadi dalam beberapa tahap berikut :
a. Tahap Adsorpsi, Pada Tahap adsorbsi, yaitu virus menempel pada permukaan sel inang.
Tempat penempelan virus terletak pada bagian yang mengandung protein tertentu yang
dapat dikenali oleh reseptor virus.
b. Tahap injeksi (penetrasi), yaitu virus melakukan penetrasi pada membran sel dan
masuk ke dalam sitoplasma, atau hanya memasukkan materi genetik ke dalam sel inang
dengan kapsid (beserta selubung bila ada) tetap di permukaan sel inang.
c. Tahap sintesis, Setelah masuk di dalam sel inang, materi genetik virus akan
mengendalikan segala proses di dalam sel inang. ARN/ADN virus yang masuk
mengadakan kontak dengan ribosom (organela tempat sintesa protein) di dalam sel.
Kemudian akan berlangsung sintesis protein yang spesifik sesuai ARN/ADN. Di sini
materi genetik yang dibawa virus digunakan untuk memproduksi protein yang
diperlukan oleh virus. Protein yang dihasilkan adalah protein kapsomer dan protein
enzim untuk replikasi materi genetik virus.
d. Tahap replikasi (penggandaan), Pada tahap ini dihasilkan materi genetik baru yang
sama persis dengan materi genetik virus yang menginfeksi. Replikasi dapat berlangsung
di dalam sitoplasma maupun di dalam nukleus, tergantung pada jenis virus yang
menginfeksi.
e. Tahap litik, pecahnya sel bakteri yang mengeluarkan virus-virus baru yang akan
menginfeksi bakteri dan memulai daur litik kembali
2) Siklus Lisogenik
Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat virus tidak
mengambil alih fungsi proses sintesis asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian dari DNA
bakteri. Adapun tahapan dalam daur lisogenik sebagai berikut :
a. Tahap Adsorpsi dan Tahap penetrasi atau injeksi. Tahap adsorpsi dan tahap injeksi pada
siklus lisogenik sama seperti tahap adsorpsi dan tahap injeksi siklus litik.
b. Tahap integrasi/penggabungan. Tahap ini adalah tahap ketika DNA/RNA virus
bergabung dengan DNA bakteri. Proses ini terjadi ketika DNA yang berbentuk kalung
tak berujung pangkal terputus dan DNA virus menyisip di antara DNA bakteri yang
terputus tadi. Kemudian, terbentuklah rangkaian DNA yang utuh yang telah terinfeksi
atau tersisipi DNA virus.
c. Tahap Pembelahan. DNA virus telah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak
dapat bergerak atau disebut sebagai profag. Karena bergabung dengan DNA bakteri,
ketika DNA bakteri melakukan replikasi selnya secara langsung, profag juga melakukan
replikasi. Demikian juga ketika sel bakteri mengalami pembelahan, secara langsung dua
Urutan proses seseorang yang sehat dapat tertular virus HIV adalah sebagai berikut :
Selama 3-6 bulan, dalam darahnya belum ditemukan HIV (tes darah negatif).
Kepustakaan :
Moch Anshori. 2009. BSE Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Depertemen
Pendidikan Nasional.
Ari Sulistyorini. BSE Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Depertemen
Pendidikan Nasional.