Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)

Pengantar Virologi
Nabila Azzahra Putri1, Nabila Apriyanti2, Linda Astuti3, Ragil Yulianti4

1
Ketua
2
Notulen
3
Editor/penerjemah

Garis Besar Makalah


1. Sejarah Virus
2. Pengertian Virus
3. Macam-macam Bentuk Virus
4. Struktur dan Anatomi Virus
5. Virus DNA dan RNA
6. Perbedaan Virus dan Bakteri

Sejarah Virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus sudah diketahui oleh manusia sejak zaman
dulu kala. Virus berbeda dari penyakit lainnya, Hierogfli dan Memphis ibu kota
Mesir kuno melakukan pencatatan hasil penelitian pertama tentang infeksi virus
sekitar 3700 SM. Hiegroglif menuliskan seorang pendeta kuil menunjukkan tanda-
tanda klinis khas poliomielitis paralitik.
Cacar telah mewabah di Cina pada 1000 SM. Para ilmuwan menyadari bahwa orang
yang selamat dari wabah cacar yang terjadi berikutnya. Orang-orang di masa itu,
menghirup kerak kering dari lesi cacar seperti layaknya tembakau. Modifikasi
selanjutnya, menyuntikan nanah dari lesi ke goresan di lengan, hal ini
menggambarkan proses variolasi namun belum sempurna. Variolasi dipraktikkan
selama berabad-abad terbukti menjadi metode pencegahan penyakit yang efektif,
meskipun beresiko karena hasil inokulasi tidak pernah pasti. Pada tanggal 14 Mei
1796, Edward Jenner menggunakan bahan yang terinfeksi cacar sapi dan berhasil
memvaksinasi anak berusia 8 tahun. Meskipun awalnya kontroversial, vaksinasi
cacar hampir secara universal di adopsi di seluruh dunia selama abad kesembilan
belas.
Kesuksesan awal ini, meskipun merupakan kemenangan pengamatan dan penalaran
ilmiah, tidak didasarkan pada pemahaman nyata tentang sifat agen infeksius.
Seorang pedagang Belanda yaitu Antony Van Leeuwebhoek (1632-1723), membuat
mikroskop sederhana pertama dan dengan bakteri yang diidentifikasi sebagai
"animalcules" yang diliat dalam spesimennya.
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
Penelitian virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mozaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan menjadikan tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1883, Adolf Meyer,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang
ditelitinya menjadi sakit setelah disemprot dengan getah dari tanaman yang sakit.
Dari hasil penelitiannya, Meyer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan
mikroskop.
Dimitri Ivanowsky pada tahun 1892 yang berasal dari Rusia menemukan bahwa
getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat
menimbulkan penyakit bakteri. Pada tahun 1897 penelitian ini dilanjutkan oleh
peneliti Belanda yang bernama Martinus Beijerinck, ia menyatakan bahwa agens
infeksi yang ada dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi
karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang meskipun telah
ditransfer beberapa kali antar tanaman. Akhirnya disimpulkan bahwa patogen
mosaik tembakau bukan merupakan bakteri tetapi merupakan sejenis cairan hidup
pembawa penyakit.
Pada tahun 1935 Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil
mengkristalkan partikel penyebab penyakit mozaik yang kini dikenal sebagai virus
mozaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan denganmikroskopelektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman
G.A. Kausche dan H.Ruska.

Pengertian Virus
Virologi merupakan cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang virus dan
penyakit, ditimbulkan oleh virus. Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran
sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron yang menginfeksi
sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi (hidup) didalam sel yang
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel tersebut karena virus tidak
memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Virus merupakan parasit
obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau RNA sajatetapi
tidak kombinasi keduanya, dan yang diselubungi oleh bahan pelindung terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Namun, virus juga disebut
benda mati karena sifatnya dapat mengkristal dan tidak memiliki sel. Oleh karena
itu virus merupakan entitas perantara yang termasuk dalam kategori makhluk
hidup, akan tetapi tidak sepenuhnya mati.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai mahluk hidup karena dia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas.Oleh karna karakteristiknya yang khas
ini, virus selalu teasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (mis : virus
HIV, DHF ), pada hewan (mis : virus flu burung), atau pada tanaman.
Virus adalah submikroskopis, parasit intrasekuler obligat, yang berukuran antara
20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi virus hanya
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
mengandung RNA atau DNA saja. Partikel virus yang utuh disebut virion yang
terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membrane
lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Dengan alasan tersebut, maka
diperlukan untuk mendefinisikan lebih jauh keunikan virus seperti:
1. Partikel virus dihasilkan dari perakitan komponen yang telah dibentuk
sebelumnya, sementara agen biologis lainnya tumbuh dari peningkatan
jumlah terintegrasi komponennya dan berkembang biak dengan pembelahan.
2. Partikel virus (virion) tidak tumbuh atau mengalami pembelahan.
3. Virus tidak memiliki informasi genetik yang mengkode alat yang diperlukan
untuk menghasilkan energi metabolisme atau untuk sintesis protein
(ribosom).
Virus bukan seperti mikroorganisme uniseluler pada umumnya yang meliputi
bakteri, parasit, protozoa, jamur, dsb. Mikroorganisme tersebut memiliki sel dan
mengandung DNA sebagai materi genetic dan juga mengandung beberapa tipe
RNA serta memiliki sistem kompleks untuk memproduksi energi dan senyawa
makromolekul.
Berdasarkan bahasan diatas, terdapat beberapa komponen utama penyusun tubuh
virus, yaitu:
 Kepala: isi kepala yang dilindungi oleh kapsid (selubung protein yang
tersusun oleh protein), bentuk kapsid sesuai dengan jenis virusnya.
 Isi tubuh (Virion): bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat
(DNA atau RNA).
 Ekor: sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang.
 Kapsid: lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang
berfungsi sebagai pembungkus DNA
Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat (RNA atau DNA) sebagai genom.
Asam nukleat ini, terbungkus dalam cangkang protein dikelilingi oleh membran
yang mengandung lemak, seluruh unit infeksi disebut virion. Reproduksi virus
tidak sama dengan bakteri. Bakteri bereproduksi dengan cara binary fission yaitu
membagi sel menjadi dua sel, sedangkan virus bereproduksi dengan mereplikasi
partikel asam nukleat setelah virus menginfeksi sel. Virus kekurangan ribosom dan
partikel ribonukleoprotein, yang berperan dalam proses sintesis protein. virus peka
terhadap interveron dan resisten terhadap antibiotik. Untuk bertahan hidup dan
berkembang biak, virus harus berada di dalam sel organisme.
Virus benar-benar bergantung pada sel inang karena tidak ada virus yang diketahui
memiliki sarana biokimia atau genetik untuk menghasilkan energi yang diperlukan
untuk menggerakkan semua proses biologis. Virus merupakan entitas biologis yang
terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang terbungkus dalam sebuah kapsid
protein. Secara umum, virus dianggap sebagai entitas antara hidup tidak hidup.
Pandangan tentang apakah virus hidup atau hidup bisa berbeda di antara para
ilmuwan. Berikut definisi virus oleh ilmuwan:
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
1. Lwoff and Tournier (1966)
Virus hanya mempunyai satu jenis asam nukleat, yaitu DNA atau RNA. Virus
berkembang biak menggunakan asam nukleat. Namun, virus tidak bisa
tumbuh maupun mengalami binary fission. Menggunakan ribosom yang
berasal dari sel inangnya untuk berkembang biak. Oleh karena itu, virus
merupakan salah satu organisasi varasit.
2. Luria and Darnell (1968)
Virus adalah entitas yang genomnya terdiri dari asam nukleat, yaitu DNA
atau RNA diproduksi dalam sel inang. Virus menggunakan sistem sintetis
yang kompleks dari sel inang agar secara langsung dapat mensintesis dan
mengirimkan partikel virus ke sel yang mengandung bahan genetik virus.
3. Bawden (1964)
Virus adalah entitas submikroskopis menular yang hanya bereplikasi secara
intrasekuler dan berpotensi patogen.
4. Hahon (1964)
Virus sebagai mediator atau alat untuk mengirimkan informasi materi
genetik, bagian dari hereditas menular, dalam mencari kromosom.
Berdasarkan definisi virus oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa virus
adalah makhluk yang hanya memiliki satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA),
hanya bereproduksi dalam sel hidup dan karenanya merupakan parasit obligat.

Macam-macam Bentuk Virus


Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus juga mempunyai bentuk tubuh
yang bervariasi. Setidaknya ada 5 macam bentuk tubuh virus yang telah
diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus tersebut antara lain
oval, bulat, batang, polyhedral, dan huruf T.
Berikut macam-macam bentuk tubuh virus:
 Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS,
ebola, dan influenza.
 Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobacco MosaicVirus).
 Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit Rabies.
 Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
 Bentuk tubuh seperti huruf T pada bakteriofag, virus menyerang bakteri
E.coli.
Berdasarkan pembahasan diatas adapun ciri-ciri virus yaitu, memiliki RNA atau
DNA saja, dapat dikristalkan, tidak melakukan aktivitas metabolisme karena tidak
memiliki sitoplasma, memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi, bersifat
aseluler (tidak memiliki sel), berukuran lebih kecil dari bakteri, bentuknya
bervariasi, dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
Sampai saat ini virus diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan
tropismenya dapat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu virus binatang (virus
yang paling banyak dipelajari), virus tanaman tinggi, dan virus bakteri dan jamur.

Struktur dan Anatomi Bakteri


Partikel virus dilepaskan dari inang sel untuk menginfeksi sel lain. Di lingkungan
ekstraseluler, virus akan terpapar enzim yang dapat memecah atau mendegradasi
asam nukleat. Selain itu, genom virus rentan terhadap kerusakan oleh radiasi
ultraviolet atau radioaktivitas. Jika asam nukleat genom virus rusak, maka nukleat
dengan cangkang protein disebut kapsid. Asam nukleat dan kapsid membentuk
nukleokapsid dari virion. Kapsid terdiri dari satu atau sedikit protein yang
berulang-ulang untuk terbentuk struktur. Berikut adalah struktur dari virus:
1. Struktur kapsid
Setiap virus memiliki kapsid protein untuk melindungi genom asam nukleat
dari lingkungan luar. Kapsid memiliki struktur kompleks terdiri dari unit
protein yang disebut kapsomer. Perpaduan antara kapsid dengan genom
menghasilkan struktur stabil secara energi. Sebagian besar terdiri dari:
 Kapsid Heliks
Struktur biologis mengandung protein memiliki bentuk Heliks dan DNA
nukleutida Heliks ganda. Dalam kasus virus heliks, gulungan asam
nukleat virus menjadi bentuk Heliks dan protein kapsid berputar di
sekitar bagian dalam atau luar asam nukleat, membentuk tabung panjang
atau struktur seperti batang.
Gabungan asam nukleat dan kapsid merupakan nukleokapsid. Protein
yang mengelilingi asam nukleat disebut protein nukleokapsid. Struktur
heliks dapat berlanjut tanpa batas waktu, juga tidak ada batasan seberapa
banyak asam nukleat dapat dikemas ke dalam virion. Maka dari itu
panjang kapsid akan menjadi ukuran asam nukleat yang di gulung. Virus
heliks ada yang berenvelop atau naked. Contohnya pada virus mosaik
tembakau, adalah heliks naked virus. Semua virus hewan heliks
berenvelop. Contohnya pada virus influenza, virus campak, virus gondok,
virus rabies, dan virus ebola.
 Kapsid Ikosahedral
Genom virus Ikosahedral dikemas secara lengkap di dalam kapsid
ikosahedral yang bertindak sebagai cangkang protein. Awalnya virus
dianggap bulat, jika dilihat pada mikroskop elektron dan sinar-X
kristalografu mengungkapkan struktur virus berbentuk ikosahedral.
Ikosahedral adalah bentuk geometris dengan 20 sisi, masing-masing
terdiri dari segitiga sama sisi. Sebuah ikosahedral memiliki simetri 2-3-5,
yang digunakan untuk menjelaskan cara ikosahedral dapat berputar di
sekitar sumbu.
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
2. Struktur Enveloped
Virus memiliki selubung pembungkus berbentuk spgeris, Virus dengan
bentuk heliks dan polyhedral diselubungi pembungkus yang disebut
enveloped helicak dan enveloped polyhedral biasanya pada virus herpes
simplex. Enveloped dapat atau tidak diselubungi spukes, yang merupakan
kompleks karbohidrat protein pada permukaan. Spukes berfungsi untuk
indentifikasi virus. Influenza memiliki spike menyebabkan terjadinya
hemaglutinasi untuk diagnostik. Virus tanpa envelop disebut virus telanjang.
Virus merupakan organisme yang berukuran sangat kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron. Karena ukurannya sangat kecil sehingga virus
hanya dapat disaring dengan penyaring ultrafilter. Virus terkecil berukuran hanya
20 nm (lebih kecil dari ribosom), sedangkan virus yang berukuran besarpun tetap
tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, tersusun atas satu jenis asam nukleat
yaitu RNA atau DNA saja dan dibungkus dengan suatu selubung protein (kapsul).
Berdasarkan atas hospes atau tuan rumah tempat yang ditumpanginya virus
dibedakan atas virus hewani (virus pada hewan dan manusia), virus tanaman dan
virus bakteri.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA, genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai tunggal, RNA untai
ganda. Selain itu asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau
sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil hingga
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang
beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yng menjadi
lapisan pelindung disebut kapsid. Kapsid terbentuk dari banyak sub unit protein
yang disebut kapsomer.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki
unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan
memiliki selubung virus, yaitu membran yang menyelubungi kapsid. Selubung ini
mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein
dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein
kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim didalam kapsidnya. Ada pula
beberapa jenis bakteriofaga yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala”
kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh faga untuk menempel pada
suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat tranportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
1. Partikel Virus
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
Kemajuan dalam teknik difraksi sinar X dan mikroskop elektron
memungkinkan untuk melihat perbedaan-perbedaan kecil dalam morfologi
dasar virus. Dalam hal ini dibutuhkan zat warna logam berat sepertiKalium
Fosfotungstat untuk mempertegas struktur permukaan. Logam berat tersebut
memasuki partikel virus bagaikan awan dan menonjolkan struktur
permukaan virus melalui pewarnaan negatif.
Dengan cara ini virus dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tipe berdasarkan
penataan sub satuan morfologinya Yaitu :
 Yang mempunyai simetri helix, misalnya Paramixovirus dan
Orthomyxovirus.
 Yang mempunyai simetri kubus, misalnya Adenovirus.
 Yang mempunyai struktur kompleks, misalnya Poxvirus.
2. Ukuran Virus
Ada beberapa cara yang digunakan untuk menentukan ukuran virus yaitu :
 Mengunakan Mikroskop Elektron
Pada mikroskop elektron digunakan elektron sebagai pengganti
gelombang cahaya dan lensa elektromagnetiksebagai pengganti lensa-
lensa kaca. Berkas elektron yang diperoleh memiliki gelombang cahaya
sehingga benda-benda yang lebih kecil dari pada gelombang cahaya dapat
dilihat. Virus dapat dilihat dalam sediaan dari ekstrak jaringan dan dalam
seksi-seksi sangat tipis sel-sel terinfeksi. Cara ini banyak digunakan untuk
menentukan ukuran partikel.
 Ultrasedimentasi (Ultrasentrifugasi)
Bila partikel-partikel disuspensi dalam cairan, partikel tersebut akan
mengendap pada dasar dengan kecepatan sebanding dengan ukurannya.
Dengan ultrasentifugasi dapat digunakan daya 100.000 kali lebih besar
dari gaya berat untuk menyebabkan partikel-partikel mengendap di dasar
tabung (sekitar 80.000-100.000 putaran/menit). Hubungan antara ukuran
dan bentuk partikel dengan kecepatan mengendapnya memungkinkan
penentuan ukuran partikel. Dalam hal ini struktur fisik sangat
mempengaruhi perkiraan ukuran yang diperoleh.
 Ultrafiltrasi dengan membran kolodion yang diameter pori-porinya
bermacammacam.
Membran kolodion ini dapat diperoleh dengan pori-pori dalam berbagai
ukuran. Bila bahan virus ini dilewatkan melalui sederet membran dengan
ukuran pori yang diketahui maka ukuran suatu virus dapat diperkirakan
dengan menentukan membran mana yang meloloskan virus dan selaput
mana yang menahannya. Ukuran diameter pori rata-rata yang menahan
virus (APD = Average Pore Diameter) dikalikan dengan 0,64
menghasilkan diameter partikel virus. Lolosnya virus melalui suatu
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
saringan tergantung pada struktur fisik virus tersebut, dengan demikian
hasil yang diperoleh merupakan perkiraan yang sangat mendekati
3. Sifat-sifat Virus
Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier(1966)
adalah :
 Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau
asamdeoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua
jenis asam nukleat tersebut.
 Struktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus
yang mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
 Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam
nukleus, sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan
kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup.
 Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virus
baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai
denganpemecahan suatu partikelvirusinfektif menjadi lapisan protein
pelindung dan komponen asam nukleat infektif.
 Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih
kekuasaan dan pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras
dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus.
 Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolismenya.
 Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung
di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
 Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung
luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang
sebagian berasal dari sel hospes.
 Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat
yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut
kapsid dengan atautanpa selubung di luar kapsid.

Virus DNA dan RNA


1. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang memiliki DNA sebagai materi genetik dan
bergantung pada DNA untuk mereplika diri, menggunakan DNA
polymerase sebagai DNA-dependent. Asam nukleat yang dimiliki biasanya
DNA beruntai ganda (dsDNA atau double stranted-DNA) tetapi bisa juga
DNA beruntai tunggal (ssDNA atau single stranted-DNA).
Virus DNA memiliki kelompok I atau kelompok II dari system klasifikasi
Baltimore untuk virus. Virus DNA beruntai tunggal bias anya berkembang
menjadi rantai ganda saat terdampar di sel yang terinfeksi. Meskipun virus
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
Grup VII seperti hepatitis B mengandung genom DNA, mereka tidak
dianggap virus DNA sesuai dengan klasifikasi Baltimore, melainkan
sebaliknya virus mereplika diri karena mereka meniru melalui perantara
RNA.
2. Virus RNA
Virus RNA (asam ribonukleat) juga merupakan asam nukleat (polinukleotida
yang terdiri dari unit-unit mononukleotida). Hanya saja berbeda dengan
DNA yang unit-unit pembangunnya dioksinukleotida sehingga disebut untai
ganda, RNA merupakan asam nukleat untai tunggal yang terdiri dari unit-
unit pembangun berupa mononukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas
gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa Nitrogen (N).
RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga
kedudukan RNA ialah sebagai polimer dan jauh lebih pendek dibanding
DNA. Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di dalam inti sel, RNA
kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khusunya di ribosom.
Golongan virus RNA hanya memiliki asam ribonukleat (ribonukleat acid).
Dalam kelompok virus RNA banyak dijumpai virus-virus yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia. Famili-famili yang termasuk virus-
virus RNA adalah : Picornaviridae, Reoviridae, Togaviridae, Arenaviridae,
Coronaviridae, Retroviridae, Bunyaviridae, Orthomyxoviridae,
Paramyxoviridae, Rhabdoviridae.

Perbedaan Virus dan Bakteri


Adapun perbedaan Virus dengan bakteri:
1. Ukuran virus sangat kecil
Virus berukuran sangat kecil, yaitu 20-300 nm sehingga untuk melihat virus
tidak dapat dipakai mikroskop biasa, tetapi harus dengan mikroskop elektron
(ME). Sedangkan bakteri berukuran antara 200-200 nm sehingga bisa dilihat
dengan mikroskop biasa. Disamping itu virus tidak bisa disaring dengan
saringan bakteri biasa (seperti Chamberlaind, Seitz atau Berkefeld) tetapi
menggunakan penyaringan membran kolodion yang mempunyai pori-pori
sangat halus.
2. Susunan kimiawi virus
Susunan kimiawi virus sederhana yaitu terdiri dari satu inti berupa satu
molekul RNAatau satu molekul DNA saja. Sedangkan bakteri terdiri dari
RNA + DNA + Protein. Karena perbedaan inilah penyakit virus tidak dapat
diobati. Tetapi di antara virusvirus ini ada beberapa jenis yang mempunyai
susunan kimiawi seperti bakteri. Golongan virus ini disebut virus tidak sejati,
misalnya golongan Bedsonia. Golongan ini dapat dibunuh oleh obat-obatan
sulfa dan antibiotika, berbeda dengan golongan virus sejati.Yang termasuk
golongan Bedsonia diantaranyaVirus Trakhoma, Limfo Granuloma
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)
Venereum (LGV), Virus Psittakosis, Inklusion Konyunktivitis (Inklusion
blennorrhoe).
3. Virus hanya bisa hidup dalam sel atau jaringan hidup dan hidupnya selalu
intraseluler (di dalam sel), sedangkan bakteri dapat hidup dalam sel hidup
maupun sel mati dan bisa intraseluler maupun ekstraseluler.
4. Virus tidak mengandung enzim untuk pertukaran zat (metabolisme),
sedangkan bakteri mengandung enzim untuk pertukaran zat.
5. Virus mempunyai daya mutasi yaitu daya untuk mengubah sifat antigennya,
sedangkan bakteri tidak dapat mengubah sifat antigennya. Mutasi bisa terjadi
karena hal- hal berikut:
 Secara spontan yaitu terjadi dengan sendirinya
 Jika virus diolah dengan bahan kimia tertentu
 Jika virus diradiasi, misalnya dengan sinar ultra violet.
6. Cara berkembang biak
Bakteri berkembang biak dengan cara belah pasang (binary fission)
sedangkan virus berkembang biak dengan cara berikut Virus masuk sel
(infeksi), virus melekat pada sel (viropeksis) kemudian menembus sel
(pinositosis). Di dalam sel asam nukleat dilepaskan, merangsang isi sel untuk
membentuk asam nukleat dan protein yang dimiliki oleh virus yang masuk,
kemudian terjadi proses pemantangan komponankomponen yang baru
terbentuk. Mulai masuknya virus sampai pematangan komponen-komponen
baru disebut stadium eclypse. Bila sel itu mati, maka virusnya
Tugas Makalah Virologi TLM 2024

Kelas : 2E
Kelompok : 1 (satu)

Daftar Pustaka
Suprobowati, O. D., & Kurniati, I. 2018. Virologi. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
Cann, A. J. 2012. Principles of Molecular Virologiy (Fifth Ed.). USA: Elsevier
Academic Press.
Kuswiyanto. 2016. Buku Ajar Virologi Untuk Analis Kesehatan. Jakarta: Buku
kedokteran EGC.
Lodish, H., Berk, A., Kaiser, C. A., Krieger, M., Bretscher, A., Pleogh, H., . . . Martin,
K. C. 2016. Molecular Cell Biology (Eight Ed.). New York: W. H. Freeman and
Company.
Smith, K. M., & Ritchie, D. A. 1980. Introduction to Virology (First Ed.). London:
Springer.
Dekes RI. 1996.Virologi umum. Jakarta : PPSDM Departemen Kesehatan.
Soedarto. 2010. Virologi Klinik. Surabaya: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai