Anda di halaman 1dari 20

Pendahuluan

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat
parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam
material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah
virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag
digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena
ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel
inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu,
baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung),
atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV). Virus adalah struktur sederhana
berukuran ultra mikroskopik yang terbuat dari potongan-potongan bahan genetik (DNA atau
RNA) yang dikelilingi oleh selimut protein. Kata virus berasal dari bahasa Latin virion yang
berarti ‘racun’. Cabang biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi. Hampir
semua “virus” menimbulkan penyakit pada makhluk hidup lain. Virus digolongkan ke dalam
kingdom tersendiri karena sifatnya. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Setiap orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, dapat terserang virus. Beberapa
penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus adalah influenza, batuk, pilek, tifus,
gondong, cacar air, herpes, AIDS, dan hepatitis.
Kompetensi Dasar
Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-cir virus melaui pengmatan gambar dengan
baik
2. Peserta didik mampu membandingkan siklus reproduksi virus melalui pengamatan
gambar dengan baik
3. Peserta didik mampu membuktikan peranan virus dalam kehidupan berdaarkan
pengalaman dan kajian teori melalui diskusi dengan beranggung jawab
4. Peserta didik mampu memecahkan permasalahan pandemi virus Covid-19 melalui
kegiatan diskusi kelompok dengan baik
5. Peserta didik mampu memberi saran upaya pencegahan virus Covid-19 melalui kegiatan
diskusi dengan baik
6. Peserta didik mampu menciptakan kerajinan berupa miniature virus melalui kegiatan
kerja kelompok dengan kreatif
7. Peserta didik mampu mengamati berbagai jenis virus berdasarkan ukuran dan bentuknya
8. Peserta didik mampu mengidentiifkasi pertanyaan dan permasalahan virus dan dapat
diselidiki secara ilmiah
9. Peserta didik mempu merencanakan penyelidikan ilmiah tentang dampak pandemi atau
Tingkat kecepatan penyebaran virus Covid-19 dan melakukan Langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar
10. Peserta didik mampu menafsirkan informasi tentang pandemi virus Covid-19,
menganalisis menggunakan asas dan metode yang tepat, menilai relefansi permasalahan
pandemi Covid-19 dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil
penyelidikan
11. Peserta didik mampu mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan roses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjjukkan permasalahan metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya
12. Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di
dalamnya pertimbnagan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditunjang sesuai konteks
Peta Konsep

Petunjuk Belajar
1. Mengajak peserta didik mengingat kembali kejadian pandemi COVID-19
2. Mintalah peserta didik untuk membaca subbab Apakah itu virus?
3. Tekankan bahwa dilihat dari strukturnya virus adalah partikel bukan makhluk hidup
4. Ajak peserta didik untuk melakukan Aktivitas pada LKPD secara berkelompok dan
perhatikan cara peserta didik berdiskusi untuk melatih dimensi bernalar kritis dan
bergotong royong
5. Ajaklah peserta didik untuk berdiskusi hasil kerja kelompok
6. Jelaskan bahwa kata virus banyak digunakan dalam bidang komputer, tetapi yang akan
dibahas adalah partikel virus yang bersinggungan dengan makhluk hidup
7. Tekankan pada peserta didik struktur umum yang dimiliki oleh semua virus adalah
selubung protein dan kapsid, berbagai bentuk virus dan jenis virus yaitu virus RNA dan
DNA
Penyajian Materi

1. Ciri-Ciri Virus
Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
a. Dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja
b. Dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat
c. Berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron
d. Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, dapat
dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang
memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri
e. Multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes
f. Dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.

2. Struktur Virus
a. Bentuk Virus
Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk
bulat. Virus memiliki struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri dari materi
genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang
disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain yang
disebut kapsomer. Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat
mengkristal. Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula
dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus
ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus. Suatu virus dengan
materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau
virion. Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma dan
organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran sangat kecil sehingga tidak
mungkin memiliki struktur sel.
Gambar 1. Macam bentuk virus

b. Bagian Tubuh Virus


Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari kepala, selubung, dan ekor. Kepala berbentuk
heksagonal, terdiri dari kapsomer yang mengelilingi DNA-nya. Satu unit protein yang
menyusun kapsid disebut kapsomer. Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi.
Serabut-serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima
rangsang.
Selain virus influenza, inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian asam nukleat. Satu
rangkaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida.
Deoxyribonucleid Acid (DNA) dan Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi genetik
yang membawa kode pewarisan sifat virus. Berdasarkan penyusun intinya, virus
dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA. Contoh virus DNA adalah virus cacar.
Contoh virus RNA adalah virus influenza dan HIV.

c. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron. Ukuran virus sekitar 20–300 milimikron, jauh lebih kecil dari ukuran bakteri,
yaitu 10 mikron. Untuk membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski dan
M. Beijerinck melakukan eksperimen dengan penyaringan. Ternyata virus tetap lolos
dari saringan keramik, serangkan bakteri tersaring karena ukurannya lebih besar
daripada virus.

3. Cara Hidup Virus


Virus tidak dapat berdiri sendiri atau hidup bebas di alam ini. Virus hidup secara parasit
pada bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.
a. Virus Bakteri
Tidak ada satu bakteri pun yang tidak mengandung virus. Virus yang menginfeksi
bakteri adalah bakteriofag. Bakteriofag dapat berkembang cepat sehingga dalam waktu
yang singkat dapat menghancurkan sejumlah bakteri. Bakteriofag memiliki inti asam
nukleat berbentuk DNA ganda berpilin atau tunggal berpilin atau RNA rantai tunggal.
Contoh bakteriofag adalah Escherichia coli.
Gambar 2. Virus bakteriofag

b. Virus Tumbuh-Tumbuhan
Sebagian besar penyakit pada tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh virus. Serangan virus
ini dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi yang sangat besar, misalnya, virus
yang menyerang tanaman kentang dan tembakau.
Virus ini dapat memasuki bagian dalam sel secara aktif atau dapat melalui cedera,
misalnya, cedera akibat gosokan pada daun. Di alam virus ditularkan secara kontak
langsung atau melalui vektor. Sejumlah besar virus dapat juga ditularkan melalui
serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam saluran pencernaan serangga (virus
persisten). Virus dapat menginfeksi tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di dalam
serangga. Sementara itu, virus yang tidak persisten dapat ditularkan melalui gigitan
serangga secara langsung.

c. Virus Patogen pada Hewan


Bahan genetik virus hewan adalah DNA ganda berpilin atau RNA polinukleotida
tunggal. Virus dapat menimbulkan penyakit rabies (anjing gila), sampar pada ayam,
ebola pada kera, dan penyakit kuku pada ternak. Virus ini dapat ditularkan secara kontak
langsung atau melalui perantara serangga. Untuk penelitiannya, diperlukan hewan
percobaan atau telur ayam yang sudah dierami. Selain itu, virus juga dapat diperbanyak
dengan kultur jaringan. Perbanyakan ini dapat dilakukan di laboratorium.

d. Virus yang Menyerang Manusia


Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, cacar, campak, influenza,
polio, mata belek, hepatitis, demam berdarah, diare, HIV AIDS, dan virus AI. Virus pada
manusia dapat ditularkan secara kontak langsung maupun tidak langsung. Mata belek,
influenza, dan cacar dapat ditularkan secara kontak langsung atau lewat udara. Hepatitis
dan polio dapat ditularkan melalui air sumur yang tercemar dan sendok atau piring bekas
penderita ataupun keringat penderita. Demam berdarah dapat ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Sementara itu, virus HIV AIDS dapat ditularkan melalui jarum
suntik, air ludah, transfusi darah, air susu, plasenta ibu hamil pada janinnya, hubungan
kelamin, serta cairan vagina dan sperma.

4. Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus)


Virus selalu memanfaatkan sel-sel hidup sebagai inang untuk memperbanyak dirinya.
Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk dapat mereplikasi asam nukleat dan mensintesis
protein selubungnya, virus bergantung pada sel-sel inang. Replikasi ini menyebabkan
rusaknya sel inang. Setelah itu, virus akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus
disebut sebagai partikel virus yang disebut virion. Ada beberapa tahapan dalam replikasi
virus, yaitu tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam
inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik
(pemecahan sel inang). Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan
lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik.
A. Siklus Litik

Gambar 3. Siklus Litik

a. Tahap Adsorbsi
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya
menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang dapat ditempeli
protein virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor
pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim
yang dapat menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.

b. Tahap Injeksi
Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung,
kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke dalam sel bakteri. Pada
peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap
berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan
tidak berguna lagi.

c. Tahap Sintesis (Pembentukan)


Virus tidak dapat melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan melakukan sintesis
dengan menggunakan sel inangnya. Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel
inang, segera menimbulkan perubahan-perubahan besar pada metabolisme sel yang
terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan
menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis DNA bakteri terhenti.
Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian mengendalikan kehidupannya.
Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang sudah tidak berdaya, DNA virus akan
mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang sangat
banyak. Sintesis DNA virus dan protein terbentuk atas kerugian sintesis bakteri yang
telah rusak. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA dan protein
yang akan dijadikan kapsid virus.

d. Tahap Perakitan
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan
serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian,
kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat
menghasilkan virus sejumlah 100-200 buah.

e. Tahap Litik
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan
diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang
baru. Pemecahan sel-sel bakteri secara eksplosif dapat diamati dengan mikroskop
lapangan gelap. Jangka waktu yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang
dibebaskan sangat bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi
lingkungan.

B. Siklus Lisogenik
Gambar 4. Siklus Lisogenik

a. Tahap Adsorbsi dan Tahap Injeksi


Tahap adsorpsi dan tahap injeksi pada siklus lisogenik sama seperti tahap adsorpsi
dan tahap injeksi siklus litik.

b. Tahap Penggabungan
Tahap ini adalah tahap ketika DNA virus masuk ke dalam tubuh bakteri dan
terjadinya penggabungan antara DNA bakteri dan DNA virus. Proses ini terjadi
ketika DNA yang berbentuk kalung tak berujung pangkal terputus dan DNA virus
menyisip di antara DNA bakteri yang terputus tadi. Kemudian, terbentuklah
rangkaian DNA yang utuh yang telah terinfeksi atau tersisipi DNA virus.

c. Tahap Pembelahan
DNA virus telah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak dapat bergerak
atau disebut sebagai profag. Karena bergabung dengan DNA bakteri, ketika DNA
bakteri melakukan replikasi selnya secara langsung, profag juga melakukan
replikasi. Demikian juga ketika sel bakteri mengalami pembelahan, secara langsung
dua anak sel bakteri yang mengandung profag tersebut juga ikut mengalami
pembelahan. Dengan kata lain, jumlah profag sama dengan jumlah sel bakteri
inangnya.

d. Tahap Sintesis
Pada kondisi lingkungan tertentu, profag menjadi aktif. Profag dapat saja
memisahkan diri dengan DNA bakteri dan merusak DNA bakteri. Kemudian
menggantikan peran DNA bakteri dengan DNA virus untuk sistesis protein yang
berfungsi sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan replikasi DNA.
e. Tahap Perakitan
Pada tahap ini, terjadi perakitan kapsid-kapsid virus yang utuh sebagai selubung
virus. Setelah kapsid virus utuh, diisi dengan DNA hasil replikasi, terjadilah virus-
virus baru.

f. Tahap Lisogenik
Tahap ini sama dengan tahap litik pada siklus litik saat dinding bakteri akan pecah
dan virus baru berhamburan keluar. Virus baru ini selanjutnya akan menyerang
bakteri yang lain. Begitu seterusnya, virus akan mengalami siklus litik atau
lisogenik.

5. Peran Virus dalam Kehidupan


Virus umumnya merugikan dan menyebabkan penyakit pada berbagai organisme lainnya.
Organisme yang diserang meliputi hewan, manusia, tumbuhan, dan mikroorganisme. Dalam
kehidupan ini, virus memiliki peran yang menguntungkan dan merugikan.
A. Peran Virus yang Menguntungkan
Virus yang menguntungkan dimanfaatkan oleh manusia dalam dunia kedokteran.
Contohnya, digunakan dalam pembuatan vaksin. Vaksin merupakan bahan yang dapat
menimbulkan reaksi imun (kekebalan) pada organisme yang disuntikkan vaksin. Vaksin
dapat berupa virus yang dilemahkan atau bagian dari virus tersebut. Contohnya, vaksin
polio. Vaksinasi ini berfungsi mencegah penyakit polio, yakni suatu kelainan pada tulang
yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

B. Peran Virus yang Merugikan


Virus yang merugikan ini umumnya menyebabkan berbagai macam penyakit pada
organisme lain. Virus ini menyerang manusia, hewan, dan tumbuhan.
a. Virus yang Menyerang Manusia
Virus yang menyerang manusia biasanya menyebabkan penyakit. Contohnya, virus
Covid-19, HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyebabkan AIDS, virus
H5N1 penyebab flu burung, virus ebola yang menyebabkan penyakit ebola; virus
hepatitis yang menyebabkan penyakit hati atau hepatitis; dan virus influenza.
Gambar 5. Virus Covid-19

b. Virus yang Menyerang Hewan


Contoh penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus adalah rabies yang
disebabkan rhabdovirus. Virus rabies pada hewan ditunjukkan dengan gejala hewan
menjadi agresif, gelisah, dan hilang kontrol. Hewan yang biasa diserang oleh virus
ini adalah kucing, anjing, dan monyet. Hewan yang terjangkit, jika menggigit
manusia dapat menularkan penyakit rabies pada manusia. Contoh lainnya adalah
penyakit tetelo pada ayam yang disebut juga New Castle Disease (NCD). Gejalanya
adalah mencret pada ayam

c. Virus yang Menyerang Tumbuhan


Contoh virus yang menyerang tumbuhan adalah virus tungro. Virus ini menyerang
tanaman padi. Padi ini diserang oleh virus yang menyebabkan padi menjadi kerdil.
Contoh lainnya adalah virus mosaik atau Tobacco mosaic virus (TMV) yang
menyebabkan penyakit mosaik pada daun tembakau.

Fakta Menarik :
Virus mosaic tembakau
merupakan virus yang pertama
kali divisualisasikan dengn
mikroskop elektron
Rangkuman

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk
hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel
inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik
tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Bahan genetik kebanyakan virus hewan
dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal. Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu daur litik dan daur lisogenik.

Klasifikasi Virus diantaranya : Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage), Virus Protista Virus
Tumbuhan, dan Virus Hewan/Manusia. Selain itu juga, virus dapat diklasifikasi menurut kandungan
jenis asam nukleatnya yaitu pada RNA dan DNA.Pada virus RNA, dapat berunting tunggal
(umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza) atau berunting ganda (misalnya
revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174
dan parvorirus berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.Melalui terapi gen, gen
jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Penyakit
pada manusia akibat virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus
campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel
saraf. Virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif
adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan
yang mengatasi gejala akibat infeksi virus. Selain itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMAN 5 Surabaya

Mata Pelaaran : Biologi

Kelas / Semester : X / Ganjil

Materi : Virus

1. Identitas
Kelompok :
Kelas :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
2. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-cir virus melalui pengamatan gambar dengan
baik
2. Peserta didik mampu membandingkna siklus reproduksi virus melaui pengamatan gambar
dengan baik

3. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat tulis
b. LKPD
c. Handphone

2. Bahan
a. Gambar
b. Buku paket biologi dan sumber belajar lainnya

4. Petunjuk Pengerjaan
1. Bagilah kelas menjadi sebuah kelompok yang terdiri dari 3 orang
2. Dengarkan dan simaklah pengantar yang disampaian oleh guru di depan kelas
3. Diskusikanlah bersama teman sekelompok terkait langkah-langkah LKPD
4. Carilah sumber melaui buku paket biologi dan sumber belajar lainnya
5. Tuliskan hasil diskusi pada kolom yang tersedia

5. Langkah Kegiatan
1. Amati gambar bakteriofag dan virus corona beikut ini!

2. Isilah kolom kosong pada gambar struktur bakteriofag dan virus corona diatas!
3. Tuliskan persamaan dan perbedaan antara struktur bakteriofag dan virus corona pada tabel
berikut!

No Persamaan Perbedaan
1
2
3
4

4. Amati gambar siklus hidup virus berikut ini!

5. Isilah deskripsi pada setiap tahapan siklus pada tabel dibawah ini!
Daur Litik

No Tahapan Deskrpsi
1 Adsorbsi
2
3 Replikasi
4
5
6

Daur Lisogenik

No Tahapan Deskrpsi
1 Adsorbsi
2
3 Pembelahan sel
4
5
F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompok bersama dengan teman sekelompok!
Daftar Pustaka

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Nugroho, L. Hartono, Purnomo, 2003, Biologi X , Bandung ,Erlangga.

Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga.
6. Dari sumber video yang tersedia, tulislah penyebab, cara penularan, gejala, cara mendeteksi,
pencegahan, dan pengobatan pandemi COVID-19?

7. Dari sumber video yang tesedia, tulislah peran virus yang menguntungkan pada tabel yang
tersedia!
8. Dari sumber video yang tersedia, tulislah peran virus yang merugikan pada tabel yang
tersedia!

9. Isilah jenis virus dan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut pada tabel yang tersedia!

No Jenis Virus Penyakit

9
10

Anda mungkin juga menyukai