Indikator :
3.3.1 Mendeskripsikanciri-ciri virus
3.3.2 Menentukanperbedaanciri virus danmakhlukhiduplainnya
3.3.3 Menentukanbagian-bagian virus
3.3.3 Menjelaskansiklusreproduksi virus
3.3.4 Menjelaskanperanan virus bagikesehatanmasyarakat
Kata Kunci :
Ciri virus Sikluslitik HIV/AIDS
Struktur Virus Sikluslisogenik Hepatitis
UraianMateri
Kata virus berasal dari Bahasa latin yaitu venom yang berarti racun. Diartikan
demikian karena hamper semua jenis virus adalah penyebab penyakit, baik pada
tumbuhan, hewan maupun manusia. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam
sel/jaringan hidup sehingga disebut parasite obligat intraseluler.
I. Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri, antara lain:
1. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel,
sitoplasma, dan nukleus.
2. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak
mempunyai protoplasma.
3. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme,
reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
4. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
5. Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
6. Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
7. Bersifat parasit obligat
II. Struktur Virus
1. Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA
atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks
(batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang
berbentuk polihedral pada virus adenovirus,
ataupun bentuk yang lebih kompleks lainnya.
2. Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang
biasanya sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid,
3. DNA atau RNA yang menentukan sifat virus
4. Struktur tambahan berupa kaki ekor,
dan leher yang membantu proses siklus reproduksi virus
III. Siklus Reproduksi Virus
Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri.. Virus tidak mampu
memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah
makhluk hidup yang dapat hidup mandiri. Berdasarkan tahapan tersebut, siklus
hidup virus dapat dibedakan lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik.
Siklus Litik
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang.
1. Tahap Adsorpsi
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri.
2. Tahap Injeksi/penetrasi
Pada peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung
proteinnya tetap bertada di luar sel bakteri.
3. Tahap Sintesis (Pembentukan)
Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan menghancurkan DNA bakteri
yang menyebabkan sintesis DNA bakteri terhenti. Posisi ini digantikan oleh
DNA virus yang kemudian mengendalikan kehidupannya., DNA virus akan
mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang
sangat banyak.
4. Tahap Perakitan
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan
serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh.
5. Tahap Litik/lisis
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan
diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang
yang baru.
Siklus lisogenik
Pada siklus lisogenik, tahap yang dilalui lebih banyak daripada siklus litik.
Tahap adsorpsi dan tahap injeksi sama dengan siklus litik. Akan tetapi, sebelum
tahap sistesis, terlebih dahulu virus melewati tahap penggabungan dan tahap
pembelahan. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap perakitan dan tahap litik.
1. Tahap injeksi pada siklus lisogenik sama seperti tahap adsorpsi dan tahap
injeksi siklus litik.
2. Tahap Penggabungan
Tahap ini adalah tahap ketika DNA virus masuk ke dalam tubuh bakteri dan
terjadinya penggabungan antara DNA bakteri dan DNA virus. Proses ini terjadi
ketika DNA yang berbentuk kalung tak berujung
pangkal terputus dan DNA virus menyisip di antara DNA bakteri yang terputus
tadi. Kemudian, terbentuklah rangkaian DNA yang utuh yang telah terinfeksi
atau tersisipi DNA virus.
3. Tahap Pembelahan
DNA virus telah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak dapat
bergerak atau disebut sebagai profag. Karena bergabung dengan DNA bakteri,
ketika DNA bakteri melakukan replikasi selnya secara langsung, profag juga
melakukan replikasi.
4. Tahap Sintesis
Pada kondisi lingkungan tertentu, profag menjadi aktif. Profag dapat saja
memisahkan diri dengan DNA bakteri dan merusak DNA bakteri. Kemudian
menggantikan peran DNA bakteri dengan DNA virus untuk sistesis protein yang
berfungsi sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan replikasi DNA.
5. Tahap Perakitan
Pada tahap ini, terjadi perakitan kapsid-kapsid virus yang utuh sebagai selubung
virus. Setelah kapsid virus utuh, diisi dengan DNA hasil replikasi, terjadilah
virus-virus baru.
6. Tahap Litik
Tahap ini sama dengan tahap litik pada siklus litik saat dinding bakteri akan
pecah dan virus baru berhamburan keluar.
IV. Peranan Virus Bagi Kesehatan Masyarakat
1. Memproduksi Vaksin
memproduksi vaksin. Jika telah diberi vaksin, tubuh manusia akan dapat
memproduksi antibodi
2. Membuat Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang
dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang menguntungkan. Gen manusia
Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel
3. Melemahkan Bakteri
Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut
Dampak merugikan
Aktivitas virus pada hewan, tumbuhan, dan manusia:
1. Virus Tumbuhan
Virus Tumbuhan adalah virus yang sel inangnya tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian
besar mengandung RNA. Contohnya adalah virus mosaik tembakau (Tobacco mosaic
virus/TMV).
Virus yang Menyebabkan Penyakit pada Tumbuhan
Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan antara lain sebagai berikut :
1) Tobacco mosaic virus (TMV), penyebab penyakit mosaik pada tembakau dengan
gejala pertumbuhan terhambat dan daum bercak-bercak. TMV juga dapat menyerang
tanaman lain, misalnya tomat.
3) Virus tungro pada tanaman padi yang menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil.
4) Virus yang menyerang tanaman hias, misalnya bunga tulip dan anggrek.
2. Virus Hewan
Virus Hewan adalah virus yang menginfeksi hewan atau sel manusia. Virus hewan
mengandung DNA atau RNA. Contohnya adalah virus penyakit mulut dan kaki pada
sapi, serta virus penyakit rabies pada anjing.
Virus yang Menyebabkan Penyakit pada Hewan
Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan antara lain sebagai berikut :
a. Rous sarcoma virus (RSV), penyebab tumor pada ayam. Bovine papillomavirus,
penyebab tumor pada sapi.
b. Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi dengan gejala melepuh dan berlendir
disekitar mulut dan kaki sapi.
c. Virus penyakit tetelo pada ayam (Newcastle disease) dengan gejala diare dan batuk-
batuk.
d. Rabies virus, penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing, dan juga manusia. Virus
ini menyerang sistem saraf pusat sehingga menimbulkan gejala takut air, gelisah,
hilang kontrol otot dan agresif.
4) Ebola virus, penyebab penyakit ebola yang mematikan. Virus ini menyerang sel-
sel pertahanan tubuh. Gejala penyakit ebola adalah demam yang disertai dengan
perdarahan.
5) Measles virus, penyebab penyakit cacar. Virus ini menyerang sel kulit dan
menimbulkan gejala awal seperti demam, batuk, pilek, kemudian muncul luka
cacar mulai dari wajah kemudian ke seluruh tubuh.
6) Polio virus, penyebab penyakit polio. Virus polio menyerang sel-sel pada sistem
saraf pusat sehingga mengakibatkan kelumpuhan.
8) Herpes simplex virus, penyebab penyakit herpes. Virus ini menyerang membran
mukus (lendir) di mulut, alat kelamin, dan kulit. Gejala penyakitny adalah kulit
memerah dan muncul bintil seperti luka melepuh.
9) Human papilomavirus, penyebab kutil pada kulit. Human papillomavirus
menyerang sel-sel kulit dan dapat berkembang menjadi kanker. Gejalanya adalah
adanya benjolan di kulit.
3. Ebola
Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola. Penyakit ini sangat
mengerikan karena tubuh si penderita akan mengalami pendarahan di seluruh tubuh
pasien. Gejala yang lain adalah; demam, muntah, diare dan badan terasa sakit.
Penyakit ebola adalah penyakit paling mematikan dengan kesempatan hidup bagi
pasien adalah 0%, penderita ebola tidak dapat diselamatkan dan bisa langsung
meninggal dalam jangka waktu siklus 6 hingga 20 hari. Penularan penyakit ini
melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit. Belum ditemukan obat atau
vaksin untuk penyakit ebola.
4. Avian influenza
Avian influenza atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A jenis H5N1 yang ditularkan oleh unggas dan menyerang manusia.
Negara di Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1. Virus H5N1
merupakan virus yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh penderita flu
burung tidak dapat diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi tanggap darurat
terhadap virus H5N1 untuk mencegah terjangkitnya virus ini. Gejala flu burung
adalah; demam tinggi, keluhan pernafasan dan bisa pula sakit perut. Penderita flu
burung biasanya telah melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi
virus H5N1.
5. SARS
SARS adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus,
yaitu virus SARS. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi Guangdong,
Tiongkok dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara
melalui bandara dimana terdapat banyak orang dari berbagai negara. SARS dapat
dikenali dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi di atas 38 derajat celcius,
batuk, radang tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal atau myalgia
dan gejala yang lainnya. SARS dapat diobati dan dapat disembuhkan.
6. Cacar air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus varicella-
zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan untuk
menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah; demam,
pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh berisi
cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk
memecah cacar air tersebut, karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita
hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi
agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak pada kulit.
7. Herpes
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes dapat
menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis). Herpes dikenal dengan
penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan ruam kemerahan dengan
gelembung-gelembung berisi air yang mengelompok. Herpes menular melalui
kontak langsung atau melalui bersin, batuk, pakaian yang terkena cairan dari
herpes. Cara menangani herpes adalah menjaga agar gelembung tersebut tidak
pecah agar tidak mejnadi jalan masuknya kuman atau bakteri.
8. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non A dan non
B. Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang
hati. Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan
metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit
lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll.
9. Polio
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus. Polio
menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk
melalui mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan
menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan
jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang polia, karena sistem imunitas
balita belum sekuat orang dewasa. Polio menular melalui kontak antar manusia,
feces yang terkontaminasi virus.
10. AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila seseorang
terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki sistem kekebalan tubuh,
sehingga jika si penderita terkena flu atau penyakit lain maka akan sulit sekali untuk
sembuh. AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum ada obat atau
vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari penderita AIDS
adalah; demam, berkeringat di malam hari, mengalami pembengkakan kelenjar,
lemah, berat badan yang terus mengalami penurunan. AIDS dapat ditularkan
melalui hubungan seksual, air mani, cairan vagina, ASI, transfusi darah, lapisan
kulit dalam (membran mukosa), jarum suntik. Kemungkinan kesempatan hidup
penderita AIDS adalah 0% alias tidak mungkin.