Anda di halaman 1dari 7

Replikasi Virus

20:25

Seperti halnya makhluk hidup virus juga melakukan


reproduksi. Reproduksi virus disebut dengan replikasi terjadi dengan cara menggandakan materi
genetik inang. Ketika melakukan replikasi virus mengambil alih metabolisme inangnya dan
digunakan untuk membentuk materi genetic virus, virus memanfaatkan enzim, ribosom dan
nutrient sel inang untuk menduplikat materi genetic dan protein kapsid. Kemudian terbentuk
sejumlah besar virion virion salinan dan meninggalkan sel inang untuk menginfeksi inang
inang yang lain.

A. Replikasi Virus pada Bakteri


Replikasi virus pada bakteri tampak nyata pada Bakteriofage (virus T). Bakteriofage atau disebut
juga fage merupakan sejenis virus yang biasa hidup dalam tubuh Escherichia coli.

Replikasi fage terjadi melalui dua tipe yaitu :


1. Siklus Litik
Pada siklus ini replikasi fage terjadi dengan cara memecah sel inang. Replikasi terjadi dalam
lima tahapan yaitu tahap pelekatan, penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan.

Tahap replikasi fage :


Tahap pelekatan (adsorpsi)
Pada tahap ini fage menempel pada reseptor atau bagian tertentu dari permukaan E.coli.

Tahap penetrasi
Fage melepas enzim untuk melubangi dinding sel bakteri. Selanjutnya fage menginjeksikan ADN
bakteri.

Tahap sintesis
Tahap dimana genom fage secara penuh mengendalikan sel dengan cara mengambil alih system
metabolisme dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai komponen fage. Fage membuat
duplikat genomnya (replikasi ADN) dan salinan protein kapsid.
Tahap pematangan
Pada tahap ini terjadi akumulasi antara ADN fage dan kapsid dan menghasilkan ratusan partikel
virus (virion). Fage juga memproduksi enzim yang dapat digunakan untuk merusak dinding sel
bakteri.

Tahap pelepasan
Pada tahap ini dinding sel inang rusak sehingga sel inang pecah (lisis). Kemudian partikel
partikel fage lepas dan sel inangnya mati.

2. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini, replikasi fage tidak langsung menghasilkan virus baru. Fage mengalami kondisi
tidak aktif dalam melakukan replikasi (masa laten). Selama siklus lisogenik sel inang tidak
mengalami lisis (mati).
Seperti halnya pada siklus litik, pada siklus ini juga terjadi melalui beberapa tahap yang beberapa
diantaranya sama dengan siklus litik yaitu tahap pelekatan (adsorpsi),penetrasi, sintesis,
pematangan dan pelepasan. Pada siklus lisogenik ini terdapat tahap tersendiri yang disebut tahap
penggabungan.

Tahap penggabungan adalah tahapan dimana terjadi penggabungan (penyisipan) ADN virus yang
menyisip pada ADN bakteri, tanpa harus merusak ADN inang. ADN virus yang disipkan
merupakan ADN profage (ADN tidak aktif).

Pada saat bakteri melakukan proses reproduksi dengan membelah diri, ADN bakteri akan
membentuk salinan dengan cari replikasi. Ketika proses ini terjadi bakteri membentuk ADN nya
sendiri dan salinan profage. Hal ini menyebabkan setiap hasil dari reproduksi bakteri ini akan
mengandung ADN bakteri dan ADN virus. Semua sel anakan disebut sel lisogenik.

B. Replikasi Virus pada Hewan


Pada hewan virus membawa materi genetiknya bersam kapsid masuk ke dalam sel inang.
Selanjutnya kapsid terbuka sehingga genom virus ikut mengalami proses biosintesis untuk
menghasilkan virus virus baru. Virus yang terbentuk keluar dari inang dengan cara
pembentukan tunas (budding).

Tahapan replikasi virus pada hewan :


Tahap pelekatan
Virus menempel pada reseptor dari membrane sel.

Tahap penetrasi
Virus masuk kedalam sel inang (endositosis). Di dalam sel inang materi genetic virus dilepas ke
dalam sitoplasma.

Tahap transkripsi asam nukleat


Pada tahap ini materi genetic virus digunakan untuk membentuk messenger ARN (mARN atau
ARN duta atau ARNd).

Tahap translasi ARNd virus


Pada tahap ini terjadi penerjemahan ARNd. Ribosom, asam amino dan energi dari sel yang
terbentuk akan dibawa untuk pembentukan partikel virus baru.

Tahap replikasi
Terjadi replikasi asam nukleat atau pembentukan duplikat asam nukleat.

Tahap pematangan
Terjadi proses pembentukan virus baru di dalam nucleus atau sitoplasma tergantung tipe virus.
Pada proses ini bisa dihasilkan 200 sampai 300 partikel virus baru.

Tahap pelepasan
Virus dilepaskan keluar dari sel inang . Terjadi pula pembentukan tunas (budding) pada
membrane sel inang.

VIRUS
Posted on September 5, 2009 by hadiputra

Virus adalah organisme aselular (bukan sel) yang tidak memiliki organel-organel. Viru dikatakan
makhluk hidup karena virus mampu berkembangbiak di dalam sel makhluk hidup yang
diinangnya Virus tidak dapat melangsungkan proses metabolisme atau reproduksi sendiri. Virus
menggunakan sel makhluk hidup lain yang akan dijadikan inang agar dapat hidup. Virus juga
dikatakan sebagai makhluk tak hidup karena virus dapat mengkristalkan dirinya sendiri apabila
virus tidak mendapatkan inangnya yang pas/ cocok.

Ciri-Ciri Virus

1. Struktur tubuh tersusun atas asam nukleat (DNA / RNA)yang dikelilingi lapisan protein
yang disebut kapsid (kapsid merupakan suatu selaput yang tersusun dari unit-unit protein
yang disebut kapsomer)
2. Ukuran tubuhnya rata-rata antara 0,02-0,3 m dan paling besar berukuran 200 nm.
3. Dapat berada di dalam atau diluar sel. Apabila virus berada di luar sel hanya berbentuk
seperti senyawa biasa.
4. Hanya dapat berkembang biak didalam sel hidup.
5. Bentuk tubuhnya bermacam-macam, ada yang bersegi banyak, memanjang, bentuk T, dan
bentuk batang.
6. Biasanya stabil pada pH 5,0 sampai 9,0
7. Dapat berperan sebagai agen penyakit (dapat menginfeksi sel dan akan menyebabkan
perubahan, gangguan fungsi, ataupun kematian sel) dan agen genetika (dapat
menyebabkan perubahan genetika pada sel yang terinfeksi)
Reproduksi Virus

Virus dapat bereproduksi dengan membutuhkan sel inang. Daur reproduksi virus ada 2, yaitu
litik dan lisogenik

1. Daur Litik

Reproduksi Virus secara Litik

Virus yang melangsungkan daur litik disebut virus virulen. Daur litik terdapat lima tahapan :

1. Adsorbsi, yaitu melekatnya fag/ virus ke dinding bakteri melalui ekornya (belum masuk).
2. Penetrasi, yaitu penyuntikan DNA virus/ fag ke dalam sel bakteri.
3. Replikasi/ Sintesa, yaitu DNA pembawa informasi genetika diperlukan bagi sintesa
partikel virus baru. DNA fag/ virus akan mengambil alih metabolisme sel inang.
4. Perakitan, yaitu semua bagian virus terbentuk dengan lengkap. DNA fag dan selubung
protein dirakit menjadi fag yang lengkap.
5. Pelepasan fag/ lisis, yaitu dinding sel bakteri akan dilapisi.

2. Daur Lisogenik

Virus yang melakukan daur lisogenik disebut virus temperal. Daur lisogenik terdapat 4 tahapan :

1. Adsorbsi, yaitu melekatnya fag/ virus ke dinding bakteri melalui ekornya (belum masuk).
2. Penetrasi, yaitu penyuntikan DNA virus/ fag ke dalam sel bakteri.
3. Penggabungan/ penyisipan, yaitu materi genetika virus menyusup ke DNA sel inang
membentuk provirus.
4. Pembelahan, yaitu provirus mengalami replikasi yang mengikuti pembelahan diri sel
inang. Setiap saat sel inang membelah dan provirus ditransfer ke setiap anakan sel inang.
Jika berhasil maka provirus yang matang akan memasuki siklus litik.

Ragam Virus

a) Berdasarkan jenis sel inang yang diinfeksi, virus dibagi menjadi 4, yaitu :

Virus hewan
Virus Tumbuhan
Virus Manusia
Virus bakteri

b) Berdasarkan jenis materi genetika, virus di bagi menjadi 2, yaitu :

Virus DNA (ex: bakteriofage, adenovirus, virus herpes)


Virus RNA (ex: HIV, virus reo, virus polio, virus influenza)

Struktur Virus

Partikel Virus ada 2,

Bagian Dalam, tersusun atas Kapsid (Protein) dan Selubung lipoprotei (tidak semua virus

memiliki).
Bagian Luar, tersusun atas Molekul asam nukleat dan berbagai protein.
Peranan Virus

a) Penyebab penyakit pada hewan

1. Virus rabies, menyerang selaput otak pada hewan (anjing, kucing, kera)
2. Virus NCD (New Castle Disease), menyerang unggas terutama ayam
3. Virus mulut dan kuku, menyerang mulut, kuku, jari kaki, dan putting susu hewan ternak
besar (sapi, domba)

b) Penyebab penyakit pada tumbuhan

1. CVPD (Citrus vein phloem degeneration), menyerang jaringan floem pada pohon jeruk.
2. PYDV (Potato yellow dwarf virus), menyerang tanaman kentang
3. TMV (Tobacco mosaic virus), menyebabkan bercak-bercak kuning pada daun tembakau.
4. Virus tungro, menyerang tanaman padi
5. Virus Cacar daun cengkeh, menyerang daun tanaman cengkeh

a) Penyebab penyakit pada manusia

1. Virus herpes, menyebabkan lesi-lesi pada alat kelamin pria/ wanita


2. Virus DHF, menyebabkan penyakit DB
3. Virus Trakom, menyebabkan penyakit trakom yang ditandai dengan bintik-bintik merah
pada selaput mata.
4. Virus hepatitis, menyebabkan radang hati.
5. Virus cacar, menyebabkan penyakit cacar.
6. Virus ebola, menyerang organ hati, ginjal, dan limpa.
7. Virus Influenza, menyebabkan penyakit influenza.
8. Virus Poliomielitis, menyebabkan penyakit polio yang menyerng system saraf.
9. Adenovirus, menyerang system pernapasan
10. HIV (Human immunodeficiency virus), menyerang sel darah putih dan menyebabkan
AIDS.

b) Penyebab penyakit pada bakteri

1. Baktriofage, menyerang bakteri

Cara penularan dan pencegahan penyakit yang disebabkan virus


Virus bersifat menular. Penularan itu bisa terjadi melalui beberapa cara. Ada yang penularannya
langsung dari penderita ke orang yang sehat melalui kontak langsung atau peralatan yang
digunakan, adapula yang penularannya melalui saluran pernapasan dan vektor binatang. Dari
semua cara penularan itu kita dapat mencegahnya sbb:

1. Cara pencegahan alami yng dilakukan zat anti bodi.


2. Cara pencegahan buatan melalui pemberian vaksin kepada orang yang sehat untuk
merangsang pembentukan zat antibody.
3. Rumah dibangun sedemikian rupa agar sinar ultraviolet matahari dapat langsung masuk
kedalam rumah dan menonaktifkan virus

Anda mungkin juga menyukai