Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengenalan Virus
a)Ciri-Ciri Virus

-Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh
kapsid atau selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.

-Ukuran virus sangat kecil. Ukuran virus yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-
9 m)

-Tubuh dari virus ini tidak berbentuk sel. Sehingga virus ini tidak memiliki inti sel, membran
plasma, dan sitoplasma.

-Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal sebagai parasit
intraseluler obligat.

-Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu


bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk
hidup atau dapat berkembang biak.

-Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T, dan
silindris.

b)Bentuk Virus

-Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.

-Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.

-Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).

-Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.

-Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

c)Struktur Virus

-Kapsid merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang menjadi lapisan pembungkus untuk DNA atau
RNA pada virus. Kapsid ini dapat dijumpai pada bagian kepala virus.

-Kapsomer merupakan bagian pada struktur tubuh virus yang mengandung sedikit protein dan akan
saling bergabung untuk membentuk kapsid.
-Sel pembungkus merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang melapisi
DNA atau RNA. Sel pembungkus ini mengandung lipoprotein atau lipid dan
protein yang merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang virus.

-Selubung dan serabut ekor merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang digunakan oleh virus untuk
melekatkan tubuhnya ke sel inang.

d)Cara Hidup Virus

-Tahap adsorbsi. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tahap adsorbsi
merupakan tahap menempelnya virion bagian reseptor site sel inang dengan memakai serabut ekornya.
Molekul-molekul reseptor site untuk setiap jenis virus berbeda-beda. Contoh berupa protein untuk
Picornavirus atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus.

-Tahap penetrasi. Pada tahap penetrasi merupakan selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang
yang menembus dinding dan membran sel inang.Kemudian virus memasukan materi genetik virus
melalui lubang pada dinding dan membran sel inang dan kapsid virus jadi kosing.

-Tahap sintesis.Tahap sintesis adalah tahap pembentukan asam nukleat (salinan genom) dan
komponen-komponen virus dengan menghidrolisis DNA sel inang.

-Tahap pematangan. Tahap pematangan terjadi partikel-partikel virus yang lengkap membentuk virion-
virion baru dengan menggunakan asam nukleat dan protein.

-Tahap lisis. Tahap lisis merupakan tahap pemecahan dinding sel inang dengan menggunakan enzim
lisozim. Itu berfungsi merusak dinding sel bakteri sehingga virus baru akan keluar dan menyerang sel
inang baru.

e)Perkembangbiakan Virus

1.Siklus litik. Di mana pada siklus litik, replikasi genom virus dapat menyebabkan kematian
pada sel inang. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik atau lisis yang dinamakan
dengan virus virulen. Siklus litik ini masih dibagi lagi. Di mana fase litik ini terbagi menjadi lima
fase yaitu fase adsorbsi, fase injeksi atau penetrasi, fase sintesis, fase perakitan, dan fase lisis.
Adapun penjelasan dari masing- masing tersebut yaitu sebagai berikut.

-Fase adsorbsi. Fase ini diawali dengan menempelnya ujung ekor virus pada dinding sel bakteri.
Selanjutnya, enzim lisozim dikeluarkan untuk melubangi dinding sel inang.
-Fase injeksi atau penetrasi. Fase ini marupakan saat di mana dimasukkannya DNA atau RNA
virus ke dalam sel inang. Kepada dan ekor virus tetap tertinggal di luar sel dan akan terlepas
serta tidak berfungsi ketika injeksi DNA telah dilakukan.

-Fase sintesis. Fase ini merupakan fase di mana DNA virus yang mengandung enzim lisozim akan
menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya, mereplikasikan diri, melakukan sintesis protein
sehingga membentuk bagian – bagian kapsid, antara lain kepala, ekor, dan serabut ekor.

-Fase perakitan. Fase di mana bagian – bagian kapsid virus yang awalnya terpisah selanjutnya
dirakit menjadi kapsid virus. Proses ini menyebabkan terbentuknya virus yang baru.

-Fase lisis. Fase di mana hancurnya sel inang atau lisis dan melepaskan virus – virus baru yang
akan menginfeksi sel inang yang lain, dan seterusnya.

2.Siklus lisogenik. Siklus lisogenik ini merupakan suatu siklus replikasi genom virus tanpa
menghancurkan sel inang. Sehingga, virus berintegrasi ke dalam kromosom bakteri atau sel
inang.

-Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik ini sama dengan siklus litik. Di mana melalui fase
adsorbsi dan fase injeksi. Setelah melalui fase tersebut, kemudian melalui fase – fase berikut
ini, yaitu fase penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan, dan fase lisis.
Adapun penjelasan dari masing- masing fase tersebut yaitu sebagai berikut.

-Fase penggabungan merupakan suatu fase bergabungnya DNA virus dengan DNA bakteri.
Akibatnya, bakteri yang terinfeksi akan memiliki DNA virus.

-Fase pembelahan, di mana DNA virus yang bergabung dengan DNA bakteri menjadi tidak aktif
atau profage. Dengan kondisi tersebut, jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA virus yang tidak
aktif tersebut akan ikut bereplikasi.

-Fase sintesis, merupakan fase di mana DNA virus yang telah aktif akan menghancurkan DNA
bakteri. Kemudian, memisahkan diri. Selanjutnya, DNA virus akan mensintesis protein sel inang
sekaligus melakukan mereplikasi diri.

-Fase perakitan, merupakan fase di mana kapsid yang terbentuk dari protein sel inang dirakit
menjadi kapsid virus. Kemudian, DNA virus yang baru masuk ke dalam kapsid sehingga
membentuk virus baru.

-Fase lisis, merupakan fase di mana terjadi lisis pada sel setelah terbentuk bakteri virus baru.
Virus – virus yang telah terbentuk kemudian akan menyerang bakteri atau sel inang yang lain.
f)Klasifikasi Virus

1. Berdasarkan pada organisme yang diserang

-Pertama, bakteriofage merupakan suatu virus yang menyerang pada sel bakteri. Contoh dari
bakteriofage yaitu virus T6, T4, dan T2.

-Kedua, virus hewan merupakan virus – virus yang menyerang pada sel hewan. Virus ini, seperti
Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan kera, Rous Sarcoma Virus atau
RSV yang dapat menyebabkan kanker pada ayam, dan Polloma yang dapat menyebabkan
tumor.

-Ketiga, virus tumbuhan merupakan virus yang menyerang pada sel tumbuhan. Virus tumbuhan
ini seperti virus tungro yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi, Citrus Vein
Phloem Degeneration atau CVPD yang dapat menyebabkan penyakit pada jeruk, dan Tobacco
Mozaic Virus atau TMV yang dapat menyebabkan mozaik atau bercak kuning pada tanaman
tembakau.

2. Berdasarkan susunan asam nukleat

-Pertama, virus dengan DNA pita tunggal atau ssDNA, contoh Parvovirus di mana harus
melakukan infeksi bersama dengan Adenovirus agar dapat tumbuh.

-Kedua, virus dengan DNA pita ganda atau dsDNA, contohnya yaitu Adenovirus yang dapat
menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

-Ketiga, virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif, di mana virus ini ssRNA berperan
sebagai mRNA yang pembawa pesan kode gen RNA. Contoh virus dengan RNA pita tunggal atau
ssRNA positif yaitu Picorna yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit polio.

-Keempat, RNA pita tunggal atau ssRNA negatif, di mana pada virus ini ssRNA sebagai cetakan
mRNA. Contoh RNA pita tunggal yaitu Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies. RNA pita
ganda atau dsRNA, contohnya yaitu Reovirus yang dapat menyebabkan diare. Dalam penamaan
tersebut terdapat huruf ss merupakan kepanjangan dari single stranded atau rantai tunggal.
Sedangkan, ds kepanjangan dari double stranded atau rantai ganda. Sebelumnya, sempat
disinggung tentang bakteriofage. Bakteriofage merupakan suatu kesatuan biologis yang paling
sederhana yang mampu melakukan replikasi dirinya atau melakukan penggandaan diri menjadi
lebih banyak.

g)Penyakit Yang Disebabkan Virus


-Pilek. Pilek adalah penyakit yang paling umum ditemui dengan gejala-gejala seperti bersin,
radang tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun
berisiko tinggi terserang pilek.

-Flu. Biasanya flu memilki gejala yang lebih serius dibanding gejala pilek. Demam, sakit kepala,
nyeri otot, kelelahan, meriang, mual, dan muntah adalah beberapa contoh gejala flu. Flu
umumnya menyebar lebih mudah di kala musim hujan, karena iklim yang lembap dapat
menunjang penyebaran virus flu dengan baik

-Cacar air. Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster dan paling sering dialami oleh
anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun namun juga bisa terjadi pada orang dewasa. Mereka
yang sudah pernah terkena cacar air dapat mengalami herpes zoster beberapa tahun
kemudian.

-Chikungunya. Virus chikungunya disebarkan oleh nyamuk yang sama dengan nyamuk
penyebar virus demam berdarah dengue dan virus zika. Virus ini juga bisa menyebar melalui
darah.

-Demam berdarah dengue. Penyakit ini umum ditemukan pada daerah yang hangat dan
lembap. Wabah demam berdarah dengue merebak di musim hujan dengan gejala-gejala seperti
demam tinggi, sakit kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, serta muntah.

-Hepatitis viral. Virus hepatitis B dan C menyerang organ hati Anda dan biasanya menyebar
melalui cairan tubuh seperti darah dan sperma penderita yang telah terinfeksi virus ini.
Penderita hepatitis virus ada yang tidak menunjukkan gejala hingga bertahun-tahun lamanya.
Diagnosis biasanya didapatkan setelah Anda melakukan tes darah.

-Rabies. Penyakit ini bisa menjangkiti seseorang yang terkena gigitan hewan yang terinfeksi
virus rabies. Gejalanya termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, halusinasi, dan
kelumpuhan.

-Rubella. Penyakit ini sangat berbahaya bagi janin dalam kandungan, karena bisa menyebabkan
keguguran dan cacat bawaan. Gejala rubella atau campak Jerman ini termasuk demam ringan
dan ruam yang dimulai dari area wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh.

-Zika Virus. Virus ini umumnya menyebar melalui gigitan nyamuk, namun bisa juga menyebar
melalui hubungan seksual atau ditularkan dari ibu kepada janin dalam kandungannya.
Gejalanya termasuk demam, ruam, nyeri sendi dan konjungtivitis.

-HIV/AIDS. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh Anda dengan cara menghancurkan sel
darah putih yang tugasnya melawan infeksi. AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, biasanya
menyebar melalui hubungan seksual berisiko dan berbagi pakai jarum suntik dengan orang
yang terinfeksi HIV.

2.Pengenalan Covid-19 (Virus Corona)


a)Latar Belakang Covid-19

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang
paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Kasus infeksi pneumonia misterius
ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga
dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru. Sebelum COVID-19 mewabah,
dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan
latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki
gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi
lebih parah dan gagal organ.

b)Gejala Terinfeksi Covid-19

Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan pasien. Namun,
berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID-19 berjalan cepat, apalagi pada
pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.

Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Batuk

2. Letih

3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh

4. Secara umum merasa tidak enak badan

Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Kesulitan bernapas
2. Infeksi pneumonia

3. Sakit di bagian perut

4. Nafsu makan turun

Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari setelah kontak
dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal Coronavirus dan gejalanya baru muncul
sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:

1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona.

2. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona.

c)Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Ada dugaan bahwa virus Corona
awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona
juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

-Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19

-Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda
yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19

-Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan

-Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang
daya tahan tubuhnya lemah.

d)Pencegahan Virus Corona

Cara menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini, yaitu:
-Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.

-Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.

-Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol
minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.

-Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

-Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci
tangan setelahnya.

-Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

-Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat
sampah.

-Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

-Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar
virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

-Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.

-Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.

-Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan
orang lain.

-Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-
benar sembuh.

-Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.

-Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur
dengan orang lain.

-Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama
orang lain.

-Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu
ke tempat sampah.
3.Matigasi Bencana Virus Corona
a)Pengenalan Protokol Penanganan Virus Corona

Anda mungkin juga menyukai