Anda di halaman 1dari 79

X,smt-1

Kompetensi Dasar

1. Menerapkan pemahaman tentang


virus berkaitan dengan ciri, replikasi,
dan peran virus dalam aspek
kesehatan masyarakat.

2. Menyajikan data tentang ciri,


replikasi, dan peran virus dalam
aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta.
Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan
kekagumannya terhadap salah satu ciptaan
Tuhan, yaitu virus yang ternyata sebagian
dari jenisnya telah diketahui berperanan
penting dalam kehidupan manusia.

2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan


kepedulian sosial terhadap penanggulangan
penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan
oleh virus.
Tujuan Pembelajaran
Kognitif
1.Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus
berdasarkan kajian pustaka/teori.

2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan


siklus lisogenik pada reproduksi virus.

3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam


kehidupan berdasarkan pengalamannya dan
kajian teori.

4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam


rekayasa genetika melalui diskusi kelas.
Tujuan Pembelajaran
Psikomotorik
1.Siswa dapat merancang model replikasi virus.

2. Siswa dapat menggunakan rancangan model


replikasi virus untuk presentasi atau belajar.

3. Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan


preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus
penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu
burung, rabies, demam berdarah, campak,
hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan
berani mengemukakannya melalui diskusi kelas.
Sejarah Penemuan Virus
Istilah virus berasal dari bahasa latin yang
berarti racun. Virus telah menginfeksi sejak
jaman sebelum masehi. Pada jaman sebelum
masehi, Raja Firaun Ramses V meninggal pada
tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal
karena terserang virus Smallpox. Pada jaman
sebelum masehi, virus endemik yang cukup
terkenal adalah virus Smallpox yang
menyerang masyarakat cina pada tahun 1000.
Pada tahun 1883 ilmuwan Jerman bernama Adolf Mayer
menemukan penyakit yang menyebabkan bercak-bercak pada
daun tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman
Adolf Mayer berhasil memindahkan penyakit tersebut dari
tanaman yang sakit ke tanaman lain yang masih sehat dengan
menyemprotkan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil
menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer
menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab
penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau
bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua
ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa
agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena
kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antar
tanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan partikel
yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana daripada bakteri. Ia menyebutnya sebagai virus
lolos saring(filterable virus).
Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Meredith Stanley berhasil
mengkristalkan partiker penginfeksi tanaman tembakau tersebut, yang kemudian dikenal
dengan nama Tobbaco Mosaic Virus (TMV).
Ciri-ciri Tubuh Virus
A. Ukuran Tubuh Virus
Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Antara 20-300 nm (1 nm = 1/1.000.000 mm).
Virus sangat berukuran kecil memiliki diameter ± 20 nm.
B. Bentuk Virus
Bentuk tubuh virus bervariasi, antara lain berbentuk batang,bulat,oval,filamen(benang),
polihedral,dan berbentuk seperti huruf T. Contoh virus yang berbentuk bulat adalah HIV dan
Orthomyxovirus. Virus yang berbentuk batang misalnya TMV. Virus yang berbentuk huruf T
misalnya Bakteriofag yang menyerang bakteri Escherichia coli. Virus yang berbentuk
polihedral, misalnya Adenovirus dan Papovavirus. Virus yang berbentuk filamen,misalnya
Ebola.
C. Struktur Tubuh Virus
Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus bukan
merupakan suatu sel. Partikel virus lengkap disebut Virion. Virus hanya menunjukkan sifat-
sifat makhluk hidup bila berada dalam sel organisme lainnya. Struktur tubuh virus :
1. Kapsid dan Selubung Ekor
Kapsid merupakan selubung terluar yang tersusun atas banyak subunit protein yang
disebut Kapsomer. Kapsid inilah yang memberi bentuk virus. Bentuk kapsid dapat
berbeda-beda. Beberapa virus memiliki selubung tambahan berupa sampul membran
dari lipid,karbohidrat, atau glikoprotein. Selubung tambahan berfungsi sebagai
pelingdung antigen dan sistem imun virus. Contoh virus yang memiliki sampul misalnya
virus Sindbis.
2. Asam Nukleat
Virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat yaitu, DNA atau RNA. DNA atau RNA
adalah penyusun genom yang berfungsi sebagai informasi genetik pada saat replikasi.
Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda,
atau RNA untai tunggal.
Cara Hidup dan Reproduksi Virus
A. Cara Hidup Virus
Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup organisme tertentu yang
cocok, dan disebut parasit itraselurer obligat. Bila sel hidup yang
ditumpanginya mati, virus pun akan mati. Sel hidup yang ditumpanginya
disebut sel inang.

Monoseluler
Sel Inang

Multi Seluler

Virus yang terisolasi dari sel inang tidak akan mampu hidup lama
dan bereproduksi, karena virus tidak memiliki enzim untuk melakukan
metabolisme sendiri dan tidak memiliki ribosom untuk menyintesis
protein. Virus mengidentifikasi sel inang dengan menggunakan
kesesuaian (lock and key).
Jenis sel inang yang dapat ditumpangi virus disebut kisaran inang.

Kisaran Inang yang luar. Contoh : Aves,babi,manusia

Virus Kisaran Inang sempit, contoh: Bakteriofag

Menyerang sel eukariota (sel yg memiliki


membran inti)
Ex: HIV Limfosit T CD4 (sel darah putih
tertentu)
Penularan virus dari satu sel inang ke sel inang lainnya dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung.

Udara
Darah
Penularan Virus langsung
Polio,cacar,flu,campak,
Air herpes,dll.

Lendir,dll

Penularan virus tidak langsung

Perantaraan Vektor (hospes perantara)


Contoh:
- Flavivirus (virus dengue), penyebab demam kuning/demam berdarah yg
membutuhkan vektor nyamuk Aedes aegypti
- Togavirus penyebab ensefalitis (peradangan otak) juga ditularkan oleh nyamuk.

Beberapa virus yg menyebabkan penyakit pada tanaman biasanya menular


melalui vektor serangga.
B.Reproduksi Virus
Virus berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) di dalam sel
inang.

Ciri-ciri virus yang dapat bereproduksi

Saat berinteraksi dengan sel inang


maka

Virion akan pecah

Membentuk partikel-partikel turunan virus

Keberhasilan virus dalam bereproduksi tergantung pada jenis dan


kondisi ketahanan sel inang.
Reproduksi virus terdiri atas 5 tahap yaitu:

1. Tahap Adsorbsi
Virion (partikel lengkap virus) menempel pada bagian
reseptor spesifik sel inang dgn menggunakan ekornya. Reseptor
merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat
berinteraksi dengan virus. Molekul reseptor setiap jenis virus
berbeda, dapat berupa Protein untuk Picornavirus
Oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan
Paramyxovirus
Ada/tidaknya reseptor menentukan patogenesitas virus
(mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit), contohnya
- Virus polio, hanya melekat pada sel susunan saraf pusat dan
saluran usus primata.
- Virus HIV berkaitan dengan reseptor T CD4 pada sel sistem
imun.
- Virus rabies, diduga berinteraksi dengan reseptor
asetilkolin.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi:
Selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang
yang menembus dinding dan membran sel

Selanjutnya

virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel


inang

Sehingga

kapsid virus menjadi kosong (mati).


3. Tahap Sintetis (Eklifase)
Pada tahap sintetis:

DNA sel inang

dihidrolisis dan dikendalikan

materi genetik virus

untuk membuat

asam nukleat (salinan genom) dan protein komponen virus


4. Tahap Pematangan

Hasil sintetis berupa asam nukleat dan protein

dirakit menjadi

partikel-partikel virus yang lengkap

membentuk

virion-virion baru.
5. Tahap Lisis

Fag menghasilkan lisozoim, enzim perusak


sinding sel inang.
Rusaknya dinding sel inang Mengakibatkan
terjadinya osmosis ke dalam sel inang Sehingga
sel inang membesar dan akhirnya pecah.

Partikel virus baru yang keluar dari sel akan


menyerang sel inang lainnya.
Reproduksi virus dapat terjadi secara litik atau lisogenik.

• Siklus Litik
Terjadi bila sel inang memiliki pertahanan yang lebih lemah
dibandingkan daya infeksi virus tahap adsorpsi, penetrasi,
sehingga
sintetis, pematangan, dan lisis dapat berlangsung secara cepat.
Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus litik disebut virus
virulen. Pada siklus ini, sel inang akan pecah dan mati serta
terbentuk virion-virion baru.

• Siklus Lisogenik
Terjadi bila sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik
dibandingkan daya infeksi virus sel inang tidak segera
pecah,
sehingga
bahkan dapat bereproduksi secara normal (membelah diri).
Pada siklus ini, terjadi replikasi genom virus, tetapi
tidak menghancurksan sel inang. DNA fag berinteraksi ke
dalam kromosom sel inang membentuk profag. Bila sel inang
yang mengandung profag membelah diri untuk
bereproduksi, maka profag dapat diwariskan kepada ke2
sel anaknya.
Profag di dalam sel anak inang dapat menjadi aktif dan
keluar dari kromosom sel anak inang untuk memasuki
tahap-tahap dalam siklus litik. Virus yang dapat
bereproduksi dengan siklus lisogenik dan litik disebut virus
temperat.
pada siklus lisogenik terjadi peristiwa:
• Tidak terbentuk virion baru.
• Sel inang mengandung profag.
• Sel inang tidak rusak/tidak mati, bahkan dapat membelah
diri.
Klasifikasi Virus
Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus:
• Jenis asam nukleat
• Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah
kapsomer, dan ada/tidaknya membran
• Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika
• Kandungan enzim tertentu yang dimiliki
• Sifat imunoligiks
• Jenis sel inang (kesesuaian reseptor)
• Cara penularan secara alamiah
• Simtomatologi (penyakit yg ditimbulkan)
Menurut sistem ICTV (International
Committe on Taxonomy of Viruses), terdapat 3
tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu:
Takson

famili

genus

spesies

Pemberian nama pada famili menggunakan


akhiran –viridae, nama genus dengan akhiran –
virus, dan nama spesies menggunakan bahasa
Inggris dan diakhiri dengan –virus. Nama genus
dan spesies dicetak miring.
Contoh klasifikasi virus:
• Famili : Poxviridae
Genus : Orthopoxvirus
Spesies : Variola virus (penyebab cacar)

• Famili : Picornaviridae
Genus : Enterovirus
Spesies : Poliovirus (penyebab polio)
Peranan Virus Yang Merugikan

Sebagian besar virus memang merugikan


karena cara hidupnya bersifat parasit
intraseluler obligat pada sel hidup. Virus
terkenal sebagai suatu makhluk hidup yang
amat kecil dan selalu menyebabkan penyakit.
Penyakit inilah yang dimaksud dengan kata
merugikan.
Penyakit Pada Manusia Karena
Virus
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dialami manusia
yang disebabkan oleh Virus, antara lain:
1. Herpes
2. Cacar Variola (smallpox)
3. Cacar air varisela (chickenpox)
4. Herpes Zozter (shingles)
5. AIDS
6. Poliomielitis
7. Tumor, Kanker, Karsinoma
8. Demam Berdarah
9. Chikungunya, Ebola
10. Flu Burung dan SARS
Herpes
Herpes adalah suatu penyakit infeksi pada sel epitel.
Herpes juga sering disebut dengan penyakit “demam
lepuh”. Penyebab penyakit Herpes ialah virus herpes
simpleks (HSV-1) dan (HSV-2). Setelah terjadi
penginfeksian, virus tidak akan keluar dari tubuh
dan tetap ada pada sel-sel saraf. Penyebaran Virus
ini melalui kontak langsung dengan cairan yang
berasal dari jaringan epitel yang terinfeksi.
Herpes Simplex 1

Herpes Simplex 5
Cacar Variola (smallpox)
Cacar Variola disebabkan oleh virus variola.
Ciri-ciri terkena Penyakit ini adalah sebagai berikut:
• Selama 1-5 hari sebelumnya terjadi demam dan lesu
• Munculnya Vesikula (gelembung) pada Kulit
• Munculnya Prustula dan membentuk kerak
• Meninggalkan bekas berupa parut berwarna merah muda
yang secara lambat laun akan memudar.

“Untuk mencegah penyakit cacar digunakan vaksin virus


Orthopoxvirus”
Smallpox
Cacar Air Varisela (Chickenpox)

Cacar Air Varisela merupakan penyakit ringan


yang mudah menular, terutama pada anak-
anak. Cacar ini disebabkan oleh virus varisela.
Cacar air varisela ini disebabkan pada infeksi
pertama virus. Penyakit ini ditandai dengan
timbulnya vesikula pada kulit dan selaput
lendir.
Chickenpox
Herpes Zozter (shingles)
Herpes Zozter adalah penyakit cacar air yang
diderita oleh orang dewasa. Penyakit ini
sama halnya dengan Cacar Air Varisela
perbedaannya herpes zoster ini disebabkan
kembali aktifnya virus laten yang menetap di
ganglia sensorik. Gejalanya ini ditandai
dengan adanya ruam vesikula di kulit.
Herpes Zoster
AIDS
AIDS adalah penyakit hilangnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini
disebabkan oleh Virus HIV yang menyerang sel Limfosit T CD4. Berikut
ini adalah ciri-ciri dari orang yang terkena AIDS, yaitu:
1. Diare kronis
2. Penurunan Berat Badan yang begitu drastis
3. Rasa Lelah
4. Demam
5. Sesak Napas
6. Bercak Putih Pada Lidah
Pada umunya AIDS diderita oleh kaum homoseksual, pemakai narkoba
jenis suntik, anak-anak yang dilahirkan dari seorang Ibu yang menderita
penyakit AIDS, dll. Penularan HIV ini dapat terjadi melalui hubungan
seksualdengan penderita AIDS, Transfusi darah yang tercemar virus HIV.
AIDS
Tumor, Kanker, Karsinoma,
Kutil
Tumor adalah jaringan yang terbentuk dari sel-sel
dengan kecepatan pembelahan melebihi batas
normal. Sedangkan Kanker adalah tumor ganas.
Setelah itu, Karsinoma adalah kanker pada jaringan
lunak. Kutil adalah tumor jinak pada sel epitel kulit.
Berikut ini adalah Virus yang menyebabkan Kanker
pada Manusia, yaitu Papillomavirus, Epstein-Bar,
Herpes Simpleks tipe-2, Hepatiitis B, Human T-
Lymphotropic.
Tumor

Kutil
Kanker Karsinoma
Demam Berdarah
Demam berdarah merupakan penyakit epidemi. Demam
berdarah disebabkan oleh virus dengue (Flavivirus) melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti. Berikut ini adalah gejala yang
dialami oleh penderita Demam Bedarah, yaitu:
1. Tubuh menggigil
2. Sakit Kepala
3. Rasa sakit akan timbul khususnya pada punggung, sendi,
otot dan bola mata.
Demam berdarah juga dapat menyebabkan kematian apabila
kadar trombosit pada darah menurun dan terjadi pendarahan.
Chikungunya
Penyakit Chikungunya disebabkan oleh virus yang ditularkan
melalui nyamuk aedes aegypti. Gejala yang dirasakan pada
penderita penyakit Chikungunya sama halnya dengan Demam
Berdarah hanya saja Chikungunya akan mengalami kelumpuhan
sementara.
Ebola
Ebola merupakan penyakit yang mematikan. Ebola diperkirakan
menular pada manusia melalui babi yang terinfeksi. Virus ini
menyerang sel darah putih makrofag, jaringan fibroblas,
kemudian menyebar ke organ-organ tubuh sehingga
menyebabkan pendarahan dan kematian pada penderitanya.
Flu Burung
Penyakit Flu Burung disebabkan oleh virus HPAIV. Penularan Virus
ini dapat melalui udara dan feses. Gejala yang dialami oleh
penderita, yakni:
1. Demam
2. Sakit Tenggorokan
3. Batuk
4. Keluar lendir bening dari hidung
5. Nyeri Otot serta lemas
6. Sakit Kepala
7. Sesak Nafas dan Pneumonia
SARS (severe acute respiratory sydrome)

Penyakit SARS disebabkan oleh Virus SARS, dengan penularan


melalui udara. Penyakit ini menyebabkan gangguan akut pada
saluran pernafasan dan dapat menyebabkan kematian. Gejalanya
antara lain:
1. Demam Tinggi > 38o
2. Menggigil
3. Lesu
4. Sakit kepala
5. Nyeri otot
6. Batuk Kering
7. Sesak Napas
Penyakit Pada Hewan Karena Virus
Virus tidak hanya menyebabkan penyakit pada
manusia saja, ternyata juga menyebabkan
Penyakit pada hewan, diantara lain:
 Rabies
 Penyakit Mulut Dan Kuku
 Tetelo (NCD)
 Tumor (Kutil)
Rabies
Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat.
Penyakit ini disebabkan oleh Rhabdovirus yang dapat
menular ke Manusia melalui gigitan (air liur hewan
penderita). Gejala Rabies yang dialami oleh Hewan
penderita, antara lain:
1. Sakit
2. Gila
3. Kejam
4. Kebingungan
Sedangkan gejala Rabies yang dialami oleh Manusia, antara
lain:
1. Sakit Kepala
2. Mual
3. Muntah
4. Sakit Tenggorokan
5. Demam
6. Halusinasi
7. Kaku Otot
8. Peningkatan Sekresi Keringat dan Air Liur

“Pencegahan Rabies dengan Pemberian Vaksin”


Hewan Manusia
Penyakit Mulut Dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit yang sangat mudah menular
pada hewan ternak, dan hewan liar berkuku belah seperti gajah. Penyakit
ini disebabkan oleh Aphthovirus. Penularan Virus dapat melalui udara,
kontak langsung, makanan dan peralatan lain yang terkontaminasi virus.
Gejala yang dialami hewan penderita, yakni:
1. Lesu, Gelisah, Dehidrasi
2. Malas berdiri, Pincang
3. Demam, nafsu makan menurun
4. Banyak mengeluarkan saliva
5. Munculnya Vesikula pada lidah, bibir, mukosa pipi, Gusi, Langit-langit
mulut, dan ujung kaki.

“Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian Vaksin (Vaksinasi)”


Penyakit Mulut dan Kuku
Tetelo (NCD)
Tetelo adalah penyakit yang disebabkan oleh virus NCD dan
bersifat menular. Penyakit ini terjadi pada jenis unggas. Tetelo
juga dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak.
Berikut ini adalah gjala-gejala yang dialami pada hewan yang
terjangkit penyakit Tetelo, yaitu:
1. Diare
2. Batuk-batuk
3. Kehilangan keseimbangan sehingga tubuhnya berputar-
putar
dengan kondisi kepalanya tertekuk.
Tetelo (NCD)
Tumor (Kutil)
Tumor atau kutil adalah penyakit yang tidak hanya terdapat pada
manusia, juga dapat ditemukan pada hewan, antara lain pada ayam
yang disebabkan oleh Virus RSV dan pada sapi yang disebabkan
oleh Virus Bovine papillomavirus. Virus ini menyebabkan tumor
pada sel epitel kulit dan membran mukosa.
Penyakit Tumbuhan Karena Virus
Virus tidak hanya menyerang Manusia dan Hewan saja,
namun juga menyerang Tumbuhan. Berikut ini adalah
Jenis-Jenis penyakit pada Tumbuhan yang disebabkan
oleh Virus, yaitu:
1. Tungro
2. Mosaik
3. Penyakit TYLC
Tungro
Penyakit Tungro adalah penyakit yang menyerang tanaman padi
dan dapat menyebabkan sel-sel daun mati, sehingga pertumbuhan
terganggu dan kerdil. Penyebab Penyakit Tungro yaitu dari Virus
Tungro, dan dapat menyebar melalui perantara Wereng Coklat dan
Wereng Hijau.
Mosaic
Penyakit mosaik disebabkan oleh virus mosaic. Virus Mosaic itu
sendiri dapat menyebabkan bercak-bercak kuning pada daun.
Penyebaran Virus mosaic itu sendiri terjadi melalui serangga
sebagai perantara.
Penyakit TYLC
Penyakit TYLC adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus TYLCV
(tomato tellow leaf curl virus). Virus ini menyebabkan daun tomat
menjadi berwarna kekuningan dan menggulung sehingga
menurunkan hasil panen.
Peranan Virus Dalam
Kehidupan
Sebagian besar virus merugikan karena cara hidupnya
bersifat intrasluler obligat pada makhluk hidup.
Walaupun demikian, Beberapa jenis virus dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia
Manfaat Virus Bagi Manusia
Dalam teknologi rekayasa Genetika, misalnya
untuk terapi gen. Terapi gen adalah upaya upaya
perbaikan informasi genetik dengan memperbaiki
susunan basa nitrogen pada untaian DNA dalam
gen. Salah satu keberhasilan teknik ini adalah
memperbaiki kelainan genetik ADD yang
menyebabkan seseorang tidak memiliki daya
tahan tubuh karena tidak terdapatnya enzim AD.
Dalam tekhnik ini, terdapat virus yang digunakan
sebagai vektor untuk memasukan gen pengkode
enzim AD ke dalam sel limfosit T yang abnomal
yaitu Retrovirus.
Selain dalam teknologi rekayasa genetika, ternyata
Virus juga dapat membantu dalam pembuatan vaksin
protein. Dalam hal ini, yang membantu pembuatan
vaksin protein adalah selubung virus yang dapat
digunakan sebagai protein khusus yang akan memacu
pembentukannya respons kekebalan tubuh melawan
suatu penyakit.
Setelah itu, Virus dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan
secara biologis, yaitu dengan
melemahkan jamur atau protozoa
yang bersifat patogen. Misalnya
adalah Bakteriofag, yang dapat
digunakan untuk mebunuh bakteri
patogen.
Virus juga dapat digunakan untuk
memberantas serangga hama.
Virus tersebut dapat dibiakkan
dan digunakan untuk menyemprot
serangga atau tanaman,
contohnya adalah Baculovirus.
Sejak tahun 1950, Baculovirus
digunakan sebagai bioimsektisida
yang tidak mecemari Lingkungan.
Ternyata Virus juga dapat membuat
perangkat elektronik. Tim Ilmuwan
dari Inggris, yaitu John Innes Center
berhasil menginokulasi partikel
Virus, kemudian mencampurnya
dengan senyawa besi (Fe) untuk
membuat kapasitor (alat pemyimpan
energi listrik)
Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Virus

Pada dasarnya tubuh kita memiliki sistem


imun. Namun, sistem imun yang ada
terkadang, tidak mampu untuk melawan infeksi
suatu jenis virus. Usaha Pencegahan terhadap
Infeksi Virus, antara lain dengan menggunakan
Vaksin Virus. Sedangakan Pengobatannya dapat
melalui dua cara, pertama dengan Interferon
dan yang kedua dengan cara kemoterapi
antivirus.
Vaksin Virus
Vaksin virus adalah suatu formula yang terbuat dari
bagian tubuh Virus, virus mati atau virus hidup yang
diinjekasikan ke dalam tubuh manusia guna
memperoleh suatu sistem kekebalan tubuh (imun)
secara alamiah. Vaksin Virus dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Vaksin Virus Mati
2. Vaksin Virus Hidup yang Telah Dilemahkan
Vaksin Virus Mati
Vaksin virus mati dibuat dengan cara memurnikan virus melalui
tahap-tahap tertentu dan merusak sedikit protein virus,
sehingga virus menjadi tidak aktif.formalin dengan kadar rendah
biasanya digunakan untuk merusak protein virus. Namun
demikian, ada beberapa kelemahan penggunaan vaksin virus
mati, yakni:
1. Diperlukan ketelitian yang tinggi pada saat pembuatannya,
untuk memastikan bahwa tidak ada virus yang virulen.
2. Respons sel terhadap vaksin biasanya lemah
3. Imunitas yang diperoleh bersifat sementara.
4. Dapat merangsang hipersensitivitas pada infeksi
berikutnya.
Vaksin Virus Hidup (Dilemahkan)
Vaksin virus hidup dibuat dari Virus yang memiliki antigen hampir sama
dengan virus liar, tetapi memiliki patogen yang sangat lemah.
Penggunaan Vaksin Virus hidup yang dilemahkan ini memiliki kelebihan
dan kelemahan. Kelebihannya diantara lain yaitu tubuh memperoleh
Imunitas seperti imunitas yang terjadi secara alamiah, karena virus akan
bereproduksi terus sehingga memicu terbentuknya antibodi tubuh.
Sedangkan kelemahannya, yaitu:
1. Terjadi resiko virulensi balik yang lebih besar selama
perkembangbiakkan virus dalam vaksin.
2. Penyimpanan dan keterbatasan hidup vaksin sebelum masa
kedaluwarsa.
3. Terjadinya pencemaran virus lain di dalam vaksin.
4. Adanya gangguan replikasi virus vaksin akibat adanya infeksi virus
luar yang terjadi secara bersamaan.
Interferon
Interferon adalah salah satu cara pengobatan Infeski
Virus. Interferon merupakan peotein yang dihasilkan
oleh hewan/sel biakan sebagai respons terhadap
infeksi virus/pengiduksi lain dan berfungsi
menghambat replikasi vius dalam suatu sel.
Interferon mampu mengatur imunitas homoral dan
seluler, serta pertumbuhan sel sehingga dapat
digunakan untuk pertahanan pertama terhadap
infeksi virus. Interferon diduga merupakan suatu
kelompok hormon sitokinin yang berperan dalam
pengaturan petumbuhan dan diferensiasi sel.
Kemoterapi Antivirus

Saat ini, telah ditemukan beberapa senyawa antivirus yang


dapat digunakan untuk pengobatan penyakit yang
disebabkan oleh virus. Namun, penggunaannya hanya dalam
keadaan tertentu karena dapat bersifat racun bagi tubuh.
Senyawa antivirus yang ideal bagi sel tubuh masih terus
dikembangkan. Senyawa antivirus yang banyak digunakan
merupakan analog nukleosida, antara lain zidivudin,
zalzibatin, dll. Senyawa lain yang juga terbukti mempunyai
aktivitas antivirus antara lain, amantadin, asam
fosfonoasetat, enviroksim, metisazon dan arildon.
Pembiakan Virus
Pembiakan Virus
Virus perlu diisolasi dari sel inang sebelum
dikembangbiakkan. Virus hanya dapat
dikembangbiakkan di dalam sel hidup, misalnya
dalam telur yang fertil (mengandung embrio) atau
biakan sel suatu organisme secara in vitro (di luar
tubuh, di dalam tabung kultur). Tersedianya biakan
sel secara in vitro akan memudahkan penanaman
virus yang baru diisolasi dalam sel inang dan
pengenalan karakteristik virus. Virus
dikembangbiakkan untuk berbagai tujuan dalam
penelitian dan percobaan.
Tujuan Pembiakan Virus

1. Mengetahui ciri-ciri fisik dan kimiawi


struktur tubuh virus.
2. Mempelajari perilaku dan cara virus
menginfeksi tubuh inang.
3. Mengetahui masa inkubasi dan siklus
reproduksinya.
4. Mengetahui kemungkinan penyebarannya.
5. Untuk pembuatan vaksin.
Viroid dan Prion
Prion dan viroid adalah sejenis virus yang
ukurannya lebih kecil. Karena sama-sama bersifat
pantogen dan memiliki banyak kesamaan dengan virus,
maka prion dan viroid dimasukkan dalam virus.
Prion ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama
Stanley Prusiner. Pada tahun 1982, ahli neurobiologi
Stanley Prusiner mengajukan pendapat tentang protein
yang menyebabkan penyakit neurologis Scrapie, yang
merupakan peristiwa degenerasi neural pada domba.
Prusiner menamakan protein infektif ini prion.
Vrion ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama O.
T. Diener. Pada tahun 1971, ahli patologi tumbuhan O. T.
Diener menemukan partikel RNA infektif yang lebih kecil
dari pada virus dan dapat menyebabkan penyakit pada
tumbuhan. Ia menamakannya viroid
A. Prion
Prion (Proteinaceous infectious particle) merupakan suatu
partikel protein yang dapat menginfeksi. Tubuhnya hanya terdiri dari
100% protein tanpa asam nukleat. Prion bereplikasi dengan
pengkodean gen (asam nukleat) pada kromosom inang atau kata
lainnya terjadi karena modifikasi protein inang selama atau setelah
protein itu disintesis. Jika terjadi kontak dengan prion maka akan
mengalami misfolded (kesalahan pelipatan).

Prion tidak mudah dipotong oleh enzim protease, sehingga gen


inang yang normal dapat memproduksi sejumlah copy protein patogen
sendiri. Prion dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, misalnya
Bovine Spongiform Encephalopaty (BSE) pada ternak atau Mad Cow
diseases, Scarpie pada kambing, Kuru dan Crentzfeld-Jacob diseases
pada manusia, dan BSE pada ternak dapat menginfeksi manusia
mengakibatkan berbagai variasi penyakit CJD.
B. Viroid
Viroid merupakan molekul RNA kecil yang tidak
mengkode protein, telanjang tanpa selubung protein. Viroid
terdiri dari molekul RNAQ heliks tunggal (ss), berbentuk
cincin tertutup dengan panjang rantai lebih kurang 360
nukleotida (massa relatif partikel 12 x 104), struktur viroid
menyerupai untai ganda melalui pasangan basa antaruntai,
dan memiliki bentuk sama ketika ekstraseluler dan
intraseluler. Viroid adalah agen penginfeksi penyebab
penyakit pada berbagai tumbuhan, misalnya pada kentang,
pohon jeruk, mentimun, krisan, pohon kelapa.
QUIZ
1. Virus yang berbentuk huruf T adalah..
2. Virus yang memiliki sampul adalah..
3. Virus yang berbentuk bulat adalah..
4. Berapa diameter tubuh virus?
5. Berapa ukuran tubuh virus?
6. Apa fungsi dari DNA atau RNA?
7. Sebutkan hasil penemuan Wendell Stanley?
8. Apa singkatan dari HIV?
9. Partikel virus yang lengkap disebut?
10. Sebutkan bagian bagian struktur tubuh virus?
11. 3 tingkatan takson dalam klasifikasi virus?
12. Nama genus menggunakan akhiran?
13. Apa yang dimaksud dgn Virus Temperat?
14. Sel inang dibagi 2, yaitu?
15. 4 penularan virus secara langsung?
16. Nama lain Virus Dengue?
17. Partikel yang di temukan oleh Martinus Beijerenick adalah?
18. Apa yang dimaksud dengan Small Pox?
19. Apa yang dimaksud dengan Viroid?
20. Apa yang dimaksud dengan Prion?
21. Siapa yang menemukan Prion?
22. Sebutkan Perbedaan Viroid dengan Prion?

Anda mungkin juga menyukai