Kelas : X MIPA 2
A. Struktur virus
Walaupun virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki
motif struktur yang sama, yaitu sebagai berikut.
1. Kapsid Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid
dapat berbentuk heliks (batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang
berbentuk polihedral pada virus adenovirus, ataupun bentuk yang lebih
kompleks lainnya.
B. Perkembangan virus
1. Siklus lisis
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada
akhirnya menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan
akhir dari infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan
faga yang dihasilkan di dalam sel inang tersebut.
2. Siklus lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa meng-hancurkan
sel inang, dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri,
integrasi ini disebut profaga.
1. Mutasi dari virus-virus yang telah ada Virus RNA cenderung memiliki
kecepatan mutasi yang lebih tinggi dari biasanya, sebab replikasi dari asam
nukleat tidak melibatkan tahapan perbaikan kesalahan replikasi seperti
pada replikasi DNA. Beberapa mutasi dapat menyebabkan virus yang sudah
ada berkembang perlahan-lahan menjadi varietas genetik baru yang
mengakibatkan penyakit baru pada organisme yang telah memiliki imunitas
(kekebalan tubuh) terhadap virus moyangnya.
2. Penyebaran virus-virus yang sudah ada dari satu spesies inang ke spesies
inang lainnya Contoh permasalahan pada kasus Hantavirus yang biasa
ditemukan pada hewan pengerat khususnya Deer Mice (Peromyscus
maniculatus), populasi hewan ini melonjak tajam pada tahun 1993 setelah
cuaca yang basah meningkatkan persediaan makanan bagi hewan ini.
Manusia terkena Hantavirus ketika mereka menghirup debu yang
mengandung sedikit urin dan feses dari tikus Deer Mice yang terinfeksi.
Gejalanya mirip flu biasa yang muncul setelah 1 minggu, kemudian diikuti
oleh akumulasi cairan dan sel darah putih pada paru-paru yang
menyebabkan gangguan pernafasan, lalu mati.
2. Pembuatan insulin
Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil
insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berbiak dengan
cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
3. Pembuatan vaksin
Contoh kasus pada akhir tahun 1700, Edward Jenner seorang dokter asal
Inggris mengetahui dari pasien-pasien di pedesaan bahwa para pemerah
susu yang telah terkena cacar sapi
b. Burik kuning
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata
sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata
berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang antar sel.
c. Kerdil
Tanaman yang terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat
sehingga tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat
dan wereng hijau berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya . Untuk
mengatasi virus tungro ini pemerintah telah menggalakan penanaman padi
VUTW (varietas unggul tahan wereng)
b. Hepatitis B
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel hati. Tanda dan gejala hepatitis B
pada keadaan akut adalah nafsu makan berkurang, mual, lesu, muntah dan
demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari air seni berwarna gelap (coklat) seperti
teh, kulit dan bagian putih mata berwarna kuning.
d. Influenza
Influenza disebabkan oleh infeksi virus Orthoneovirus, ditularkan lewat udara
dan masuk ke alat-alat pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit
kepala, nafsu makan menurun, nyeri otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam
3-7 hari. Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari
interaksi dengan penderita.
f. Polio
Virus polio memiliki capsid dengan bentu icosahendral, virionnya tidak
berselubung, sferis dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia
merupakan satu-satunya inang alami virus polio. Virus ini menyerang sel-sel
yang membatasi saluran pencernaan dan selsel susunan saraf pusat, masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman atau pernafasan. Gejala klinik infeksi
virus polio adalah demam, malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis
aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh). Pencegahannya dilakukan dengan
vaksinasi secara oral.
g. Smallpox (cacar)
Virus cacar (virus variola, smallpox virus) merupakan virus DNA dengan
ukuran 250 × 400 nm. Manusia merupakan satusatunya inang alami virus ini,
meskipun dapat pula menyerang kera Infeksi awal virus variola pada manusia
terjadi pada membran mukosa saluran pernafasan bagian atas. Virus ini
memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan limfa sehingga terjadi verimia
pertama. Veremia sekunder terjadi setelah perkembangbiakan virus dalam
organ-organ yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran mukosa.