NIM : P07120320043
Jurusan : Keperawatan
Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil ( tidak kasat mata) , tidak dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya tapi dapat dilihat dengan mikroskop elektron
dengan menggunakan ukuran 0,025milimikron – 0,25 milimikron. Virus adalah
parasit berukuran mikroskopik yang menginffeksi sel organisme biologi. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit
obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat ( DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya).
Genom virus menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun proein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Ciri-Ciri Virus;
3) Struktur tubuh virus. Secara umum tubuh virus terdiri dari ; kepala,
leher, selubung, ekor. Struktur tubuh virus sangat sederhana, diantaranya :
Materi genetik ; molekul pembawa sifat yang dapat diturunkan,
hanya terdiri dari DNA atau RNA saja.
Kapsid ; disusun oleh unit yang disebut kapsomer, protein
pelindung DNA / RNA, Pemberi bentuk tubuh virus
Nukleokapsid ; struktur campuran antara inti dan kapsid
Reproduksi Virus Virus hanya dapat bereproduksi pada media sel atau
jarinngan hidup. Proses reproduksi virus sering disebut replikasi. Proses replikasi
virus semenjak menempel pada sel inang hingga terbentuknya virus baru yang
disebut siklus lisis. Siklus lisis virus yang telah berhasil diteliti adalah siklus lisis
virus T/ Bakteriofage yang menyerang bakteri usus escherichia coli. Siklus lisis
ini melalui 5 fase, yaitu ;
b. Penetrasi sel inang Kulit ujung ekor virus dengan dinding sel
echerichia coli yang telah menyatu tersebut larut sehingga terbentuklah
saluran dari tubuh virus ke sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini
DNA virus masuk ke sitoplasma sel bakteri dan bercampur dengannya.
c. Eklifase Setelah DNA virus bercampur dengan sitoplasma bakteri,
DNA virus mengambil alih fungsi kontrol DNA dalam sintesis protein
didalam sitoplasma bakteri. Lalu DNA virus mengendalikan
pembentukan DNA virus baru serta mengendalikan pembentukan
protein dinding tubuh virus dengan menggunakan bahan yang tersedia
ddalam sitoplasma bakteri.
e. Pemecahan sel inang atau lisis DNA dari bakteriofage yang masuk
ke dalam sel bakteri tanpa membentuk virion. Hal ini dikarenakan
bakteri-bakteri mempunyai daya tahan sehingga virus menjaadi tidak
virulen (virus tidak ganas). DNA virus yang menempel pada DNA
bakteri akan membentuk gen asing yang disebut profage. Jika bakteri
yang mengandung profage berkembang biak maka akan dihasilkan
bakteri yang mengandung profage pula. Fase pembiakan semacam ini
disebut daur lisogenik. Seandainya imunitas bakteri hilang maka
profage akan menjadi virulen dan berlanjut dengan daur lisis lagi