Anda di halaman 1dari 6

VIROLOGI DASAR

PENDAHULUAN

Pada 400 S.M Aristoteles menemukan penyakit rabies, penyakit viral pertama pada binatang
yang diketahui dan yang oleh Celius Aureliarus disebut sebagai hydrophobia. Dimitri
Iwannowski pada tahun 1892 mungkin merupakan orang pertama yang melaporkan penularan
infeksi filtrat saringan bakteri pada tembakau dan menyebabkan penyakit mosaik pada
tanaman tersebut pada tahun 1898 Martinus Beijerink menyatakan bahwa penyebab infeksi
pada filtrat suci bakteri tersebut adalah hidup dan tak berbentuk vertikal, serta memberinya
nama Contagium vivum fluidum atau virus yang berarti racun. Pada tahun 1900 ditemukan
virus demam kuning oleh walter reed;1906 ditemukan partikel virus vaccinia oleh Paschen
yang kemudian terkenal dengan nama badan elementer Paschen; Twort pada tahun 1915 dan
D’herelle pada tahun 1917 dalam penyelidikan terpisah menemukan virus yang menyerang
bakteri dan diberi nama bakteriofaga;1933 ditemukan virus tumurogenik pada mamalia oleh
Shope dan 1934 Rous serta Reard menunjukkan bahwa virus-virus tersebut dapat
menyebabbkan tumor pada binatang. Dalam bidang morfologi misalnya Luria dan Anderson
pada tahun 1942 mempertunjukkan penggunaan mikroskop elektron untuk melihat morfologi
partikel virus; Williams dan Wyckoff pada tahun 1944 mempergunakan tekhik shadaw
casting. Pada penelitian virus dengan mikroskop elektron.

Dalam bidang reproduksi virus tercatat Rivers pada tahun 1928 yang menyatakan bahwa
untuk reproduksi virus diperlukan sel hidup; Good, Pasteur dan kawan-kawan menemukan
tekhik pembiakan virus dalam telur ayam bertunas pada tahun 1946 dan dikembangkan oleh
Beveridge dan Gurnet untuk mengasingkan dan membiakkan virus influenza, yang
selanjutnya berkembang lagi tekhnik hitung bintik (pock counting technique) dengan
menghitung pockforming unit (PFU) untuk menetapkan potensi virus vaccinia-variola, John
Enders pada tahun 1952 berhasil membiakkan virus Poliomyelitis yang neotropik didala
biakan jaringan sel kera; Renato Dulbecco menemukan tekhnik plaque menemukan titer
infektivitas vrus secara invitro dengan menghitung plaque forming unit (PFU). Dalam bidang
imunologi tercatat Hirst pada tahun 1941 menemukan fenomena hemaglutinasi pada virus
influenza, kemudian Theiler dan Smith, Sabin dan Enders berturut-turut berhasil
mengembangkan vaksin virus demam kuning, virus poliomielitis dan virus morbili.

Berbagai penemuan baru dalam bidang virologi terus terjadi walau banyak tantangan yang
dihadapi untuk memecahkan persoalan-persoalan penyakit akibat infeksi virus, baik dalam
bidang patogenesis, diagnosis, pengobatan, pencegahan maupun rehabilitasinya.

Virus sampai sekarang diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan trofismanya
dapat dibagi 3 golongan besar, yaitu :

1. Virus binatang, untuk selanjutnya dibicarakan hanya golongan virus ini


2. Virus tanaman tinggi,
3. Virus bakteri dan jamur seperti Bakteriofaga yang menyerang bakteri, aktinofaga
yang menyerang actinomyces, zimofaga yang menyerang jamur, sianofaga yang
menyerang cyanophyceae.

Selain it virus dapat menimbulkan kelainan sampai kematian janin . jika terjadi infeksi, pada
wanita hamil. Penyebaran virus terhadap janin dapat terjadi melalui ovum, amnion, maupun
peredaran darah . kelainan patalogis yang tejadi pada janin tergantung pada kemampuan virus
menginfeksi ibu . menyebar pada janin dan kemampuan virus menyebabkan kelainan pada
janin baik secara langsung maupun dengan cara mempengaruhi lingkungan janin.

Beberapa virus tlah diketahui dapat menyebabkan kelainan sampai kematian janin ,antara
lain: rubellavirus, cytomegalovirus, mungkin pula herpes simplex virus .varicella-zostervirus
dan coxsackie B virus. Dari percobaan-percobaan pada binatang yang telah diketahui bahwa
beberapa virus dapat menyebabkan terjadinya tumor, misalnya beberapa retrovirus,
adenovirus, papovavirus dan harpesvirus. Pada manusia virus Epstein-Barr diduga
merupakan penyebab tumor limfoma burkitt, karsinoma nasofaring dan munonukleosis
infeksiosa; sementara human papillomavirus dihubungkan dengan karsinoma leher rahim,
karsinoma kulit dan mukosa lain.

Virus adalah mikroorganisme terkecil, karena ia dapat melewati saringan kuman, sehingga
oleh Beijerinck disebut contagium vivum fluidum. Selain itu, virus juga mempunyai tropisma
tertentu, ada virus neorotropik, virus pneumotropik, virus dermatotropik, virus viscerotropik
dan virus pantrofik.

Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff,Horne dan Tournier (1996) adalah :

1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat
(DNA),akan tetapi tidak terdiri dari kedua jenis asam nukleat sekaligus .
2. Struktur virus secara relativ sangat sederhana, yaitu terdiri dari pembungkus yang
mengelilingi/melindungi asam nukleat.
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup,yaitu di dalam
nukleus,sitoplasma atau didalam kedua-duanya dan tidak mengadakan kegiatan
metabolisme jika berada diluar sel hidup.
4. Virus tidak mempunyai informasi genetik sistem Lipmen untuk sintesis energi
berpotensi tinggi.
5. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner (binary fission). Partikel
virus baru dibentuk dengan suatu prises biosintesis majemuk yang dimulai dengan
pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan
komponen asam nukleat infektif.
6. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasan dan
pengawasan sistem enzim sel hospesnya,sehingga selaras dengan proses sintesis asam
nukleat dan protein virus.
7. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan
metabolisme.
8. Komponen-kompenen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung
didalam sel hospes tidak lama sebelum dibebaskan.
9. Selama berlangsungnya proses pembebasan,beberapa partikel virus mendapat
selubung luar yang mengandung lipid protein dan bahan-bahan lain yang sebagian
berasal dari sel hospes.
10. Partikel virus lengkap disebut virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi
lapisan protein yang bersifat antigenetik yang disebut kapsid dengan atau tanpa
selubung diluar kapsid.
Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik
fungsional.

Klasifikasi virus berdasarkan morfologi

Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein
membran terluarnya (envelope).

Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran

Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi enteric virus, repiratory
virus, arbovirus, virus onkogenik, dan hepatitis virus.

Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional

Virus di klasifikan menjadi 8 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. klasifikasi ini
disebut juga klasifikasi Baltimore.
Pada virus RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan
polio dan influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula
virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis utama: virus
RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA dalam sel inang dan
bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus (-); virus RNA berunting
negatif (-) yang tidak dapat secara langsung bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan
untuk sintesis mRNA melalui virion transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat
bertindak sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan sintesis
DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang ) melalui suatu
transkriptase balik yang terkandung atau tersandi. Setiap virus imunodefisiensi manusia
(HIV) merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus
ini merupakan penyebab AIDS pada manusia, menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan
tanda permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel yang matang.

Contoh-contoh virus
HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T).
Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai
suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai
cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan
ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi,
secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.

Virus herpes
Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi
mARN.

Virus influenza

Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja,
pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian
mengalami replikasi menjadi mARN.

Paramyxovirus

Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi
mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.

Peranan Virus dalam Kehidupan


Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen,
gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue's School of
Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva
yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders berhasil
menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen
kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan
terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus
menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang
saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan
virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired
immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya
tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus
menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang
disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak
sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil
panennya yang berkurang.

Penyakit hewan akibat virus

Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam.
Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis
penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous
sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing,
dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies.

Penyakit tumbuhan akibat virus

Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya
adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang
tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada
jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).

Penyakit manusia akibat virus

Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa saja
disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus
HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks). Kanker leher rahim juga
diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil),
yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara
kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna,
yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab
kepada penyakit psikiatris pada manusia.
Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran
penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan
ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah
menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan
suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit
cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah
pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak
langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus terdiri atas
Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola. Filovirus
adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti
sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya
penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi
terburuk di dalam kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai