KLASIFIKASI VIRUS
Disusun Oleh:
5. Timothy Edgar
6. Dominggus
Guru Pengampuh :
2024/2025
DAFTAR ISI
Daftar isi...........................................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................2
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut sistem yang diperkenalkan oleh A. Loff dan kawan-kawan pada tahun
1962, virus dikelompokkan menurut sifat virionnya yaitu semacam asam nukleat,
bentuk susunan kapsid, ada tidaknya selubung dan ukuran kapsid. Pembagian lebih
lanjut didasarkan atas sifat-sifat lain virion itu, seperti sejumlah untaian asam nukleat
(satu atau dua, sifat pertumbuhan virus, seperti kedudukan tempat sintesis virus di
dalam sel dan hubungan timbal balik antara inang dan virus. Sistem ini dimaksudkan
untuk menggambarkan klasifikasi alami atau filogenik, berarti sistem ini bukannya
mencoba menggambarkan hubungan evolusioner antara virus-virus.
Sedangkan menurut Oman Karmana menyatakan bahwa penggolongan dan
klasifikasi virus tidak mengikut sistem klasifikasi yang dibuat Linnaeus, Melainkan
dengan sistem ICTV (International Committe On Taxonomy Of Viruses), virus trbagi
kedalam empat tingkat takson, yaitu ordo, famili, genus dan spesies. Penamaan ordo
pada virus diakhiri dengan virales, famili diakhiri dengan kata viridae, dan genus
diakhiri dengan kata virus. Untuk penamaan spesies menggunakan bahasa Inggris dan
diakhiri dengan kata virus.
B. Klasifikasi Virus
Pada latar belakang juga terdapat penjelasan tentang pengklasifikasian virus
menurut para ahli, akan tetapi cara mengklasifikasikan virus banyak jenisnya. Ada
yang berdasarkan DNA atau RNA virus, ada yang berdasarkan sel inangnya dan lain-
lain. Berikut beberapa klasifikasi virus,
a. Klasifikasi virus berdasarkan morfologi.
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan
juga protein membran terluarnya (sampul) menjadi 4 kelompok, yaitu:
Virus DNA
Virus RNA
Virus berselubung
Virus tidak berselubung
Virus Enterik
Virus Respirasi
Arbovirus
Virus onkogenik
Hepatitis virus
Virus tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan.
Virus tumbuhan mengandung materi genetik RNA, contohnya adalah virus
mosaik tembakau (Tobacco mosaic virus/TMV).
Virus hewan
Virus hewan mengandung DNA atau RNA. Contohnya adalah virus
penyakit mulut dan kaki pada sapi.
Virus mikroorganisme eukariot
Virus ini menyerang inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong
eukariot, seperti protozoa dan jamur. Virus ini mengaandung materi
genetik RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.
Selain itu masih terdapat sekelompok virus yang belum dapat diklasifikasikan
dan sering disebut sebagai unclassified virus. Dikelompokkan sebagai unclassified
virus karena banyak sifat biologiknya belum diketahui dan sifat – sifat yang telah
diidentifikasi belum memungkinkan virus tersbut dimasukkan ke dalam golongan
yang sudah ada.
Bagian inti
Bagian inti tersusun atas asam inti ( asam nukleat ) asam nukleat yang
menyusun virus pada umumnya hanya satu untaian , kecuali pada virus influenza
terdapat 6 – 8 untaian, setiap untaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai
600.000 nukleotida, jika diperkirakan satu gen tersusun atas 1000 nukleotida,
maka diperkirakan virus hanya tersusun atas 2 sampai beberapa ratus gen.
Viroid merupakan molekul RNA kecil yang tidak mengkode protein tanpa
selubung. Viroid terdiri dari molekul RNAQ heliks tunggal (ss), berbentuk cincin
tertutup dengan panjang rantai lebih kurang 360 nukleotida (massa relatif partikel 12 x
104), struktur viroid menyerupai untai ganda melalui pasangan basa antaruntai, dan
memiliki bentuk sama ketika ekstraseluler dan intraseluler. Viroid adalah agen
penginfeksi penyebab penyakit pada berbagai tumbuhan, misalnya pada kentang,
pohon jeruk, mentimun, krisan, pohon kelapa.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai manusia yang penuh dengan kesalahan, penulis menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah ini lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2007. Biologi 1
SMA dan MA Untuk Kelas X. Jakarta; Esis/Erlangga.