Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

GENOM VIRUS DAN BAKTERI

DISUSUN OLEH:
1. IRANDA NUR SHABRINA (2016210117)
2. ISMI FADILA (2016210119)
3. LAURA MEITY (2016210137)
4. MUHAMMAD NINO FARIZAL (2016210156)
5. MUTIARA SALSABILA (2016210161)
6. NIKEN LARASATI (2016210168)
7. NOFI LUTFIAH (2016210171)
8. NOOR RAMADHANTY (2016210172)
9. OSYANA CANDRA MUKTI (2016210180)
10. RENDIKA FAJARRAHMAN (2016210192)
11. RICKY MIKA CANDRA (2016210196)
12. RIDHIYA HAYYA NOFA (2016210197)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Genom adalah gugus atau himpunan gen lengkap dari suatu organisme yang
mengendalikan keseluruhan metabolisme sehingga organisme tersebut dapat hidup dengan
sempurna. Genom terdiri dari satu set lengkap kromosom yang  diturunkan dari tetuanya.
Banyaknya gen yang terdapat dalam suatu genom berbeda antar organisme. Semakin rumit
suatu organisme, semakin banyak gen yang dikandung di dalam genomnya.  Istilah genom
dipakai untuk menunjukkan keseluruhan kode genetik pada kromosom yang ada pada
suatu organisme. Baru pada tahun 1944 diketahui, materi dari kode genetik itu adalah
DNA yang ada pada setiap organisme. Sekarang ini istilah genom telah dikenal luas
masyarakat.
Tidak semua rangkaian DNA itu mengkode suatu gen, kebanyakan justru bagian yang
tak berfungsi apa-apa atau yang biasa dikenal dengan DNA sampah. DNA terdiri dari
empat struktur kimia yang hampir sama susunannya, dinama kan nukleotida, yaitu  Adenin
(A),  Timin (T),  Sitosin (C) dan  Guanin (G). Empat basa ini diulang-ulang ribuan sampai
jutaan  kali jumlahnya dalam genom, mulai dari organisme sederhana bersel  tunggal
seperti bakteri sampai yang kompleks dengan sel banyak seperti tanaman, hewan dan
manusia.  Sebagai perbandingan, genom  Eschericia coli,  sang bakteri dalam usus perut
kita,  berukuran 4,5 juta basa,  Arabidopsis berjumlah 150 juta basa, tanaman padi
berjumlah 453 juta basa, sedangkan manusia memiliki genom sebesar tiga miliar basa.
Urutan (sekuen) DNA yang tersusun dari empat nukleotida ini sangatlah penting, karena
sekuen  ini me landasi perbedaan dari setiap makhluk hidup. Bahkan menentukan spesies
suatu organisme. Dalam sel tumbuhan terdapat tiga jenis genom yaitu genom inti sel,
genom kloroplas dan genom mitokondria. Ukuran  genom yang tersimpan dalam inti sel
akan lebih  besar daripada inti sel itu sendiri. Ukuran inti sel tumbuhan berkisar 3-10 m
dengan kandungan DNA sekitar 10 11 pasang basa.  Organ mitokondria dan kloroplas
juga mengandung bahan gentik ya ng penting tetapi biasanya dalam jumlah gen yang
sangat kecil  dan bersifat  pewarisan maternal.  Informasi dalam DNA harus terorganisasi
dengan cara te rtentu supaya dapat disimpan dalam organel dan tetap bisa dimanfaatkan
sebagai sumber informasi.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.      Apa virus serta bagaimana struktur tubuh dan siklus reproduktif dari virus?
2.      Apa susunan tubuh pada bakteri?
3.      Bagaimana bakteri berkembang biak?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembahasan materi genetika mikroba ini adalah :
1.      Untuk dapat mengetahui struktur tubuh bakteri dan virus serta materi genetiknya.
2.      Mendapatkan pengetahuan tentang genetika mikroba secara signifikan.
3.      Mengetahui siklus reproduktif virus dan bakteri.
BAB II
PEMBAHASAN

Genetika Virus
A. Pengertian Virus
Virus merupakan elemen genetik yang mengandung salah satu DNA atau RNA yang
dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dan ekstrseluler.
Dalam keadaan ekstraseluler, virus merupakan partikel mikroskopis yang terdiri dari asam
nukleat yang dikelilingi oleh protein dan pada beberapa virus dikelilingi oleh komponen
makromolekuler. Dalam kondisi ekstraseluler ini, partikel virus yang juga dikenal dengan
nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas  biosinteis atau respirasi. Pada saat genom
virus memasuki sel baru, kondisi intraseluler dimulai.
Dalam keadaan intraseluler terjadi reproduksi virus, genom virus dihasilkan dan
komponen-komponen pembentuk mantel virus disintesis. Proses pada saat genom virus
memasuki sel dan bereproduksi dinamakan sebagai infeksi. Sel yang dapat diinfeksi oleh
virus dan virus tersebut dapat  bereproduksi didalamnya dinamakan sebagai inang. Virus
tersebut kemudian mengambil alih mesin dan fungsi metabolik inang untuk menghasilkan
komponen-komponen pembentuk virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan
agen  pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan
perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau
bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya.
Sebagai agen  pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut
secara permanen. Perubahan yang diakibatkannya tidak membahayakan bagi sel atau bahkan
bersifat menguntungkan. Dalam beberapa kasus, apakah virus tersebut bertindak sebagai agen
penyakit atau sebagai agen pewaris sifat tergantung dari sel-sel inangnya dan kondisi
lingkungan.
1. Ukuran Virus
Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan sel. Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer
sampai 0,3 mikrometer. Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1
nm adalah 1000 mikrometer dan 1 juta milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus
yang ukurannya terbesar yaitu  berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil
yang hanya  berukuran 28 nm.

2.Ciri-ciri Virus
- Berukuran ultra mikroskopis
- Parasit sejati/parasit obligat
- Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
- Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
- Dapat dikristalkan
- Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
3. Struktur Virus

a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang
menyusun kapsid
disebut kapsomer.

b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat
terdiri atas
protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi
bentuk virus sekaligus
sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.

c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai
virion. DNA atau
RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi
yang
dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus
RNA (virus influenza,
HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus
bersumbat yang
dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor

B. Komponen Penyusun Virus

1. Genom Virus

Seperti yang telah dikemukakan, virus hanya memiliki salah satu jenis asam nukleat,
yaitu DNA atau RNA saja. Asam nukleat virus berbeda dalam ukuran, jumlah dan
karakteristikanya DNA virus berbeda dengan struktur DNA sel pada umumnya. Bila kita
mengenal DNA merupakan struktur rantai ganda,  pada virus ditemukan virus yang memiliki
DNA rantai tunggal. Begitu pula halnya dengan virus RNA, bila biasanya kita mengenal
struktur RNA rantai tunggal, maka pada virus, ditemukan virus yang memiliki RNA rantai
ganda. Jumlah asam nukleat setiap virus juga berbeda-beda. Secara umum, pada virus
bermembran, jumlah asam nukleat hanya sekitar 1-2% dari berat partikel virus, sedangkan
virus tidak bermembran (virus telanjang) memiliki asam nukleat yang lebih banyak, yaitu 25
–  50% dari berat partikel virus.

Berbeda dengan organisme lain, asam nukleat dalam beberapa virus tidak  berupa molekul
tunggal. Beberapa virus memiliki genom yang terpotong-potong menjadi beberapa molekul.
Contohnya retrovirus sebagai agen pembawa  penyakit kanker dan AIDS memiliki 2 segmen
RNA yang serupa dan virus influenza memiliki 8 segmen RNA yang ukurannya berbeda.
Dari cara virus membuat m RNA setelah terjadinya proses infeksi terhadap sel inang, maka
virus dapat dikelompokkan ke dalam virus positip dan virus negatip. Kode kimia dari RNA
dianggap sebagai positip (+); jika asam nukleat virus tersebut memiliki kode yang sama
dengan m RNA, maka virus tersebut dinamakan virus positip (+), jika berlawanan dengan
kode-kode pada m RNA disebut virus negatip (-), atau + jika virus tersebut rantai ganda. Dari
bagan di bawah dapat dilihat  berbagai macam virus DNA positif dan negatif atau virus RNA
positif dan negatif.

2. Kapsid dan Selubung

Kulit protein yang menyelubungi genom virus disebut Kapsid, Tergantung dari tipe
virusnya, kapsid dapat berbentuk batang (lebih tepatnya heliks), polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer, tetapi
jumlah jenis proteinnya biasanyasedikit. Virus mosaik tembakau, misalnya, memiliki kapsid
batang yang kaku,yang terbuat lebih dari seribu molekul tetapi dari satu jenis protein saja.
Adenovirus, yang menginfeksi saluran pernapasan hewan, memiliki 252 molekul protein
identik yang tersusun menjadi kapsid polihedral dengan 20 fasetsegitiga suatu ikosahedron.
Virus terdiri dari asam nukleat (DNA atau RNA) yang terbungkus didalam suatu lapisan
protein (kapsid) dan kadangkala masih terbungkus lagi didalam suatu selubung membran.
Masing-masing subunit protein yang menyusunkapsid disebut kapsomer. Walaupun virus
memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktural yang sama, sebagian
besar termasuk dalam keempat contoh yang diperlihatkan di sini. (a) Virus mosaik tembakau
memiliki kapsid heliks dengan bentuk keseluruhan seperti batang yang kaku. (b)Adenovirus
memiliki kapsid polihedral dengan tanduk glikoprotein nada setiap puncak (c) Virus
influenza memiliki selubung luar yang dihiasi oleh tanduk glikoprotein. Genomnya terdiri
dari delapan molekul RNA, masing-masingterbungkusdi dalam sebuah kapsid heliks. (d)
Faga adalah virus yang menginfeksi bakteri. Faga T-genap, seperti T4, memiliki sebuah
kapsid yang kompleks, yangtersusun dari sebuah kepala polihedral dan sebuah perlengkapan
ekor. DNAdisimpan di kepala, dan bagian ekor berfungsi dalam penginjeksian DNA ini
kedalam bakteri
C. Cara Virus Berkembang Biak

Virus merupakan parasit intraseluler obligat, mereka hanya dapat bereproduksi di dalam sel
inang. Virus yang terisolasi tidak dapat bereproduksi atau melakukan hal-hal lainnya yang
berhubungan dengan itu, kecuali menginfeksi sel inang yang cocok. Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:

a. Daur litik (litic cycle)


1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus
mengeluarkan enzim
lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk
memasukkan asam inti virus.

2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)


Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke
dalam tubuh
sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

3. Fase Sintesis (pembentukan)


DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus,
sehingga terbentuklah
bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein
yang dijadikan
sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

4. Fase Asemblin (perakitan)


Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna.
Jumlah virus
yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.

5. Fase Litik (pemecahan sel inang)


Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim
lisoenzim,
akhirnya virus akan mencari inang baru.

b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)


1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA
virus menyisip
di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA
bakteri terkandung
materi genetik virus.

2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi
untuk
melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan
membentuk virus
baru

5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan
mencari inang baru

D. Cara Virus Menginfeksi Inangnya

Infeksi virus dimulai ketika genom dari virus mulai memasuki suatu sel inang.
Mekanisme yang digunakan asam nukleat ini untuk masuk ke dalam sel berbeda-beda,
tergantung tipe virusnya. Misalnya, faga T-genap menggunakan ekornya yang rumit untuk
menginjeksikan DNA ke dalam bakteri. Begitu berada di dalam, genom virus tersebut dapat
memerintah inangnya, memprogram-ulang sel tersebut untuk membuat salinan asam nukleat
virus itu dan menghasilkan protein virus. Kebanyakan virus DNA menggunakan
DNA polimerase dari sel inang untuk mensintesis genom-genom baru yang
cetakannya berasal dari DNA virus.

E. Klasifikasi Virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on
Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi
tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan
yaitu virus DNA dan virus RNA.

a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:


1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:


1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
F. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:


1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen

b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:

1. Pada Tumbuh-tumbuhan
- Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
- Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus

2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus


- Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration

3. Pada Hewan
- Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
- Cacar pada sapi Vicinia Virus
- Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
- Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus

4. Pada Manusia
- Influensa Influenzavirus
- AIDS Retrovirus
- SARS Coronavirus
- Flu burung Avianvirus

GENETIKA BAKTERI

A. Genom Bakteri

Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit
untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19
(setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme terutama bakteri
(bakteriologi) mulai berkembang.

A. Bentuk sel bakteri

Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar (berdasarkan bentuknya) yaitu:

1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut:
- Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
- Diplococcus, jka berganda dua-dua
- Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
- Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
- Staphylococcus, jika bergerombol
- Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:

- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua


- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai
berikut:
- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
- Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

B. Ukuran sel bakteri

- Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 - 5,0 x 0,5 - 1,0 μm, diameter 0,6 - 3,5 μm
- Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100 X)
- Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron

C. Struktur Sel bakteri

Struktur Sel bakteri dapat dibagi atas 3 bagian utama yaitu :


1. Dinding sel
2. Bagian internal berupa protoplasma yang mengandung :
• Membran sel
• Inclusion body
• Mesosom
• Ribosom
• Nukleoid (DNA)
3. Bagian eksternal
• Kapsul
• Flagela
• Pili

Dinding sel

Dinding sel bakteri sangat tipis dan elastis ,terbentuk dari peptidoglikan yang
merupakan polimer unik yang hanya dimiliki oleh golongan bakteri. Fungsinya dinding sel
adalah- memberi bentuk sel, member perlindungan dari lingkungan luar dan mengatur
pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel Teknik pewarnaan Gram adalah untuk menunjukan
perbedaan yang mendasar dalam organisasi struktur dinding sel bakteri atau cell anvelope.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel relatif tebal, terdiri dari berlapis-lapis polymer
peptidoglycan (disebut juga murein).
Tebalnya dinding sel menahan lolosnya komplek crystal violet-iodine ketika dicuci
dengan alkohol atau aseton. Bakteri Gram negatif memiliki dinding sel berupa lapisan tipis
peptidoglycan, yang diselubungi oleh lapisan tipis outer membrane yang terdiri dari
lipopolysaccharide (LPS). Daerah antara peptidoglycan dan lapisan LPS disebut periplasmic
space (hanya ditemui pada Gram negatif) adalah zona berisi cairan atau gel yang
mengandung berbagai enzymes dan nutrient-carrier proteins. Kompleks Crystal violet-iodine
mudah lolos melalui LPS dan lapisan tipis peptidoglycan ketika sel diperlakukan dengan
pelarut. Ketika sel diberi perlakuan pewarna tandingan Safranin O, pewarna tersebut dapat
diserap oleh dinding sel bakteri Gram negatif.
Protoplasma

Yaitu semua material yang terdapat didalam dinding sel.

A. Membran sel : Terdapat dibagian dalam dinding sel, terdiri dari phospholipid yang
tersusun bilayer , dan mengandung berbagai protein yaitu:
– Enzym untuk reaksi
– Pori untuk proses difusi
– Reseptor untuk transpor
– Reseptors untuk mengenal, komunikasi, dan penempelan.
B. Sitoplasma : Merupakan cairan sel yang terdapat didalam plasma membran. Terdiri dari
80% air, ribosom, berbagai enzim, koenzim, senyawa organik (protein, lemak, karbohidrat,
dll), senyawa anorganik.
C. Ribosom : organel sel yang berfungsi sebagai pabrik protein
D. Mesosome : Invaginasi dari plasma membran, dalam bentuk vesikel, tubule, atau lamela
E. Nukleoid : Material genetik bakteri/kromosom bakteri/DNA , berbentuk circular
(melingkar), membawa sifat yg mengatur viabilitas bakteri.
F. Plasmid : Material genetik non esensial, ekstra kromosom, berbentuk melingkar tetapi
ukuran lebih kecil dari DNA, membawa sifat-sifat tambahan ketahanan terhadap antibiotik,
ultra violet, patogenisitas, produksi bakteriosin, dll, tetapi tidak membawa sifat untuk
viabilitas sel. Plasmid dapat berpindah antar bakteri, atau dari bakteri ke sel tanaman inang
(contoh pada Agrobakterium tumefaciens).

Bagian eksternal

A. Flagela
Berfungsi sebagai alat gerak, struktur utamanya adalah protein yang disebut flagellin,
fleksibel, ukuran diameter10-15μm, dengan panjang 10-20μm. Berdasarkan tempat dan
jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

-Atrik, tidak mempunyai flagel.


-Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
-Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
-Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
-Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
B. Pili/Fimbriae
Merupakan alat untuk menempel pada permukaan (adhesin) substrat. Pili ada yang khusus
digunakan untuk konjugasi, disebut pili sex. DNA bakteri dapat ditransfer dari satu sel
bakteri ke sel bakteri lain selama proses konjugasi.
C. Kapsul/envelope
Merupakan selubung sel bakteri berupa extracellularpolysacharide (EPS). Berupa kapsul bila
melekat erat pada dinding sel atau berupa lendir dengan struktur longgar Berfungsi sebagai
pelindung sel dari kekeringan dan serangan mikroorganisme lain; alat untuk melekat pada
permukaan; berperan dalam penyerapan ion selektif; dan dalam interaksi inang-patogen.

Jenis-jenis Bakteri

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.

A. Bakteri Heterotrof

Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya
karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh
dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran,
bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan
zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.

B. Bakteri Autotrof

Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik
yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri, trophein =
makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Bakteri fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah
zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah:
bakteri hijau, bakteri ungu.
2. Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada
saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas.
Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air dan energi.

Di samping terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan,


ada juga penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses
respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut:
1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal:
Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal:
Streptococcus lactis.

Sedangkan berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan lagi menjadi:


1. Bakteri aerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter
dan Hydrogenomonas.
2. Bakteri anaerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium tetani.
3. Bakteri anaerob fakulatif
yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli,
Salmonella thypose dan Shigella.

B.     Pertukaran Materi Genetik Pada Bakteri

Dewasa ini mucul keanekaragaman dan variasi genetik pada bakteri disebabkan oleh
proses rekombinasi gen antara jenis bakteri yang satu dengan bakteri lain.Rekombinasi atau
pertukaran gen ini melalui berbagai cara yaitu transfer gen materi genetik dan plasmid dapat
berpindah atau dipindahkan melalui berbagai mekanisme sebagai berikut:

a.      Transduksi
DNA dari plasmid masuk ke dalam genom bakteriofaga. Oleh bakteriofaga plasmid
ditransfer ke populasi bakteri lain. Transduksi biasa terjadi pada bakteri Gram positif
seperti Staphylococcus, tapi diketahui pula terjadi pada Salmonella.

b.      Transformasi
Fragmen DNA bebas dapat melewati dinding sel dan kemudian bersatudalam genom
sel tersebut sehingga mengubah genotipnya. Hal ini biasanyadikerjakan di laboratorium
dalam penelitian rekayasa genetika, tapi dapat pulaterjadi secara spontan meskipun dalam
frekuensi yang kecil.
Manfaat yang didapat dari transformasi gen pada bakteri adalah:
1. Sarana penting dalam rekayasa genetika
2. Memetakan kromosom bakteri
3. Bermanfaat dalam penelitian-penelitian genetik bakteri di laboratorium

c.       Konjugasi
Transfer unilateral materi genetik antara bakteri sejenis maupun dengan jenis lain
dapat terjadi melalui proses konjugasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya faktor F yang
menentukan adanya pili seks pada virus bakterial tertentu. Kuman yang mempunyai pili
seks disebut kuman F+, dan melalui pilinya materi genetik dari sel donor (F+) termasuk
plasmid DNAnya dapat berpindah ke dalam sel resipien. Jadi gen-gen tertentu yang
membawa sifat resistensi pada obat dapat berpindah dari populasi kuman yang resisten ke
dalamkuman yang sensitif. Dengan cara inilah sebagian besar dari sifat resisten
obattersebar dalam populasi kuman dan menimbulkan apa yang disebut multi
drugresistance.
d.      Transposisi
Transposisi adalah pemindahan rantai DNA pendek (hanya beberapa urutan saja)
antara satu plasmid ke plasmid lain, atau dari kromosom ke plasmid dalam sel tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Genom dalam genetika dan biologi
molekular modern, adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau
organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat informasi tersebut.
DNA terdiri dari empat struktur kimia yang hampir sama susunannya, dinama kan
nukleotida, yaitu  Adenin (A),  Timin (T),  Sitosin (C) dan  Guanin (G). Empat basa ini
diulang-ulang ribuan sampai jutaan  kali jumlahnya dalam genom, mulai dari organisme
sederhana bersel  tunggal seperti bakteri sampai yang kompleks dengan sel banyak seperti
tanaman, hewan dan manusia.
DNA yang tersusun dari empat nukleotida ini sangatlah penting, karena sekuen  ini
me landasi perbedaan dari setiap makhluk hidup. Bahkan menentukan spesies suatu
organisme.  Dalam sel tumbuhan terdapat tiga jenis genom yaitu genom inti sel, genom
kloroplas dan genom mitokondria. DNA penyusun genom makhluk hidup terbagi atas
genom virus bakteri dan eukariot, dimana ketiganya mempunyai struktur yang berbeda-
beda.

3.2 Saran
Sebaiknya sebagai mahasiswa dapat mempelajari dan memahami dengan seksama
tentang materi ini. Karena dengan mempelajari dan memahaminya kita mengenal lebih
dalam tentang karakteristik dari mata kuliah ini contohnya saja dalam pembahasan ini
tentang DNA penyusun enom makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA

 Wikipedia. Virus. From http://id.wikipedia.org/wiki/Virus
 Wikipedia. Bakteri.  http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
 Guru ngeblog. (2008). Bakteri, struktur, perkembangbiakan, bentuk dan
manfaatnya. From http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-
struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/
 Rumiatiinevolvariera. (2011). Virus dan karakternya.
Fromhttp://rumiatiinevolvariera.blogspot.com/2011/12/virus.html

Anda mungkin juga menyukai