Anda di halaman 1dari 15

VIRUS DAN MONERA

Oleh:

1. Inez Faradila Azmy ( 19180001 )


2. Ika Nurdiyanti ( 19180003 )
3. Melani Maranressy ( 19180010 )

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2019/2020
VIRUS

A. PENGERTIAN VIRUS

Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk
dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja.
Partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh
sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Bentuk
virus berbeda-beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.

Terdapat beberapa komponen utama penyusun tubuh virus yaitu :

1. Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik
kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang
tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya.
Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih
kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.

2. Isi
Tubuh Isi tubuh virus atau biasa disebut virionadalah bahan genetik yang berupa
salah satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki
virus akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa
RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya
pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus
radang mulut dan kuku.

3. Ekor
Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat
untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini
umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat
halus. Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh
ini umumnya tidak dijumpai.

4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang
berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai
pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

 Macam Macam Bentuk Virus

Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata dapat mempunyai
bentuk tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk tubuh virus yang
telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus tersebut antara
lain oval, bulat, batang, polihedral, dan huruf T. Berikut macam-macam bentuk tubuh
virus tersebut lengkap dengan contohnya.
1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola,
dan influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

Ciri-ciri Virus memiliki RNA atau DNA saja, dapat dikristalkan, memerlukan
asam nukleat untuk bereproduksi, tidak melakukan aktivitas metabolisme karena tidak
memiliki sitoplasma, bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), berukuran lebih kecil dari
bakteri, bentuknya bervariasi, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Sampai
saat ini virus diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan tropismenya dapat
dibagi dalam tiga golongan besar yaitu virus binatang (virus yang paling banyak
dipelajari), virus tanaman tinggi, dan virus bakteri dan jamur

B. STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS

Virus merupakan organisme yang berukuran sangat kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron. Karena ukurannya sangat kecil sehingga virus hanya
dapat disaring dengan penyaring ultrafilter. Virus terkecil berukuran hanya 20 nm (lebih
kecil dari ribosom), sedangkan virus yang berukuran besarpun tetap tidak dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya, tersusun atas satu jenis asam nukleat yaitu RNA atau DNA
saja dan dibungkus dengan suatu selubung protein (kapsul). Berdasarkan atas hospes atau
tuan rumah tempat yang ditumpanginya virus dibedakan atas virus hewani (virus pada
hewan dan manusia), virus tanaman dan virus bakteri.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA, genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai tunggal, RNA untai ganda.
Selain itu asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah
gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil hingga beberapa ratus untuk yang
terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yng
menjadi lapisan pelindung disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid dapat
berbentuk bulat, heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks, dan terdiri atas
protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak sub unit protein
yang disebut kapsomer.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid(biasanya disebut dengan protein
nukleokapsid)terikat langsung dengan genom virus. Misalnya pada virus campak, setiap
protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang
sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid. Pada viruscampak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang
didapatkan dari sel inang, dan glikoproten yang disandikan oleh virus melekat pada
selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan dan pemasukan ke
sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukeat seperti virus heliks. Struktur ini bervariasi dari
ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun
dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk
kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T (yaitu sekitar 60 T protein). Sebagai
contoh, virus hepatitis B memiliki angka T = 4, membutuhkan 240 proteinuntuk
membentuk kapsid. Seperti virus berbentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferikdapat
diselubungi lapisan lipid, tetapi biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
menginfeksi sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki
unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki
selubung virus, yaitu membran yang menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung
fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein
yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa
beberapa molekul enzim didalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofaga yang
memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut
digunakan oleh faga untuk menempel pada suatu bakteri.
 Partikel Virus

Kemajuan dalam teknik difraksi sinar X dan mikroskop elektron memungkinkan


untuk melihat perbedaan-perbedaan kecil dalam morfologi dasar virus. Dalam hal ini
dibutuhkan zat warna logam berat sepertiKalium Fosfotungstat untuk mempertegas
struktur permukaan. Logam berat tersebut memasuki partikel virus bagaikan awan dan
menonjolkan struktur permukaan virus melalui pewarnaan negatif.

Dengan cara ini virus dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tipe berdasarkan penataan
sub satuan morfologinya yaitu :
1. Yang mempunyai simetri helix, misalnya Paramixovirus dan Orthomyxovirus.
2. Yang mempunyai simetri kubus, misalnya Adenovirus.
3. Yang mempunyai struktur kompleks, misalnya Poxvirus.

 Ukuran virus

Ukuran yang sangat kecil serta kemampuan untuk melewati saringan kuman
adalah ciri klasik untuk virus, karena beberapa kuman lebih kecil dari virus yang tersebar
maka ciri khas ini sudah tidak berlaku lagi.

Ada beberapa cara yang digunakan untuk menentukan ukuran virus yaitu :

1. Mengunakan Mikroskop Elektron


Pada mikroskop elektron digunakan elektron sebagai pengganti gelombang cahaya
dan lensa elektromagnetiksebagai pengganti lensa-lensa kaca. Berkas elektron yang
diperoleh memiliki gelombang cahaya sehingga benda-benda yang lebih kecil dari
pada gelombang cahaya dapat dilihat. Virus dapat dilihat dalam sediaan dari ekstrak
jaringan dan dalam seksi-seksi sangat tipis sel-sel terinfeksi. Cara ini banyak
digunakan untuk menentukan ukuran partikel.

2. Ultrasedimentasi (Ultrasentrifugasi)
Bila partikel-partikel disuspensi dalam cairan, partikel tersebut akan mengendap pada
dasar dengan kecepatan sebanding dengan ukurannya. Dengan ultrasentifugasi dapat
digunakan daya 100.000 kali lebih besar dari gaya berat untuk menyebabkan partikel-
partikel mengendap di dasar tabung (sekitar 80.000-100.000 putaran/menit).
Hubungan antara ukuran dan bentuk partikel dengan kecepatan mengendapnya
memungkinkan penentuan ukuran partikel. Dalam hal ini struktur fisik sangat
mempengaruhi perkiraan ukuran yang diperoleh.
3. Ultrafiltrasi dengan membran kolodion yang diameter pori-porinya bermacam-
macam.
Membran kolodion ini dapat diperoleh dengan pori-pori dalam berbagai ukuran. Bila
bahan virus ini dilewatkan melalui sederet membran dengan ukuran pori yang
diketahui maka ukuran suatu virus dapat diperkirakan dengan menentukan membran
mana yang meloloskan virus dan selaput mana yang menahannya. Ukuran diameter
pori rata-rata yang menahan virus (APD = Average Pore Diameter) dikalikan dengan
0,64 menghasilkan diameter partikel virus. Lolosnya virus melalui suatu saringan
tergantung pada struktur fisik virus tersebut, dengan demikian hasil yang diperoleh
merupakan perkiraan yang sangat mendekati.

 Sifat-sifat Virus

Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier(1966) adalah:

1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam
nukleat tersebut.
2. Struktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang
mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus,
sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan
metabolisme jika berada di luar sel hidup.
4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virusbaru
dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan
pemecahan suatu partikelvirusinfektif menjadi lapisan protein pelindung dan
komponen asam nukleat infektif.
5. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan
dan pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses
sintesis asam nukleat dan protein virus.
6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolismenya.
7. Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di
dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar
yang mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal
dari sel hospes.
9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan
atau tanpa selubung di luar kapsid.
MONERA

Monera merupakan salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-
kingdom, yang sekarang sudah tidak digunakan lagi. Anggota kingdom Monera meliputi
makhluk hidup yang terdiri dari satu sel, yang mana ini juga sesuai dengan asal kata dari
bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal

A. CIRI-CIRI KINGDOM MONERA

Ciri-ciri kingdom monera sebagai berikut :

1. Uniseluler (Tersusun atas satu sel)


Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga biru dari kerajaan plantae yaitu
karena tubuh bakteri dan alga biru tersusun oleh dari satu sel.

2. Memiliki Dinding Peptidoglikan


Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru tidak sama dengan tumbuhan.
Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas
selulosa. Meskipun demikian beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari
peptidoglikan (kelompok archaebacter).

3. Tipe Sel Prokariotik


Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera yaitu ialah struktur
sel. Semua anggota monera adalah sel prokariotik adalah sel yang tidak
mempunyai inti sejati. Hal ini karena ketidakadaan membran inti pada selnya.
Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.

4. Bentuk Sel Beragam


Bentuk sel pada kelompok monera sangat berbagai macam, ada yang berbentuk
batang, bulat, atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Adapun bentuk
koloni yang terbentuk yaitu gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus
(sarcina), rantai (streptococcus), anggur (staphylococcus / staphylobasil).

5. Motil
Biasanya kelompok monera dilengkapi alat gerak (flagel) yang memungkinkan
bisa bergerak. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki, dibedakan :
a. Atrik, tidak mempunyai flagel.
b. monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujung selnya.
c. Amfitrik, mempunyai flagel pada kedua ujungnya.
d. Lofotrik, mempunyai banyak flagel pada salah satu ujung tubuhnya.
e. Peritrik, mempunyai banyak flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

6. Tidak Mempunyai Organel Bermembran


Ketidakadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak mempunyai
organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, endoplasma, badan
golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang ada pada monera antara lain :
a. Nukleoid : kromosom terkumpar di sitoplasma
b. Mesosom: pelekukan membran sel yang berfungsi sebagai organel respirasei
(serupa mitokondria).
c. Ribosom: berfungsi untuk sintesis protein.
d. Klorofil: terkumpar dalam membran sel
e. Membran sel.
f. Dinding sel.

7. Habitat : kosmopolit
Organisme mempunyai habitat yang cukup luas. Hampir diberbagai belahan bumi
bahkan di dalam tubuh organism bisa ditemukan anggota monera (kosmopolit :
dimana-mana).

8. Beragam metabolisme respirasi seluler

9. Kelompok monera mempunyai keragaman dalam memperoleh energi.


Berdasarkan cara mendapatkannya maka dibedakan menjadi :
a. Autotrof, bisa membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik.
Fotoautotrof mengandalkan cahaya matahari untuk mereduksi senyawa
anorganik menjadi energi, sementara kemoautotrof mengandalkan energi
kimia untuk mendapatkan energi
b. Heterotrof, mengambil makanan dari organisme laiFotoheterotrof,
menggunakan cahaya matahari untuk mengubah senyawa organik menjadi
ATP
2. Kemoheterotrof, menggunakan senyawa kimia dalam menghasilkan ATP
c. Saprofit, mendapatkan atau mengambil nutrisi dari organisme yang sudah
mati
d. Parasit, mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup.

10. Reproduksi
a. Aseksual (Tidak adanya perkawinan) : membelah diri dan endospora
b. Seksual : konjugasi
B. KLASIFIKASI KINGDOM MONERA

Berdasarkan struktur selnya, kingdom monera dikelompokkan menjadi dua divisi :

1. Archaebacteria

Archaebacteria adalah kelompok bakteri purba. Karakteristik yang dimiliki


anggota archae berbeda dengan anggota monera lainnya. Kelompok ini ditemukan pada
tempat- tempat yang ekstreem. Adapun karakteristik dari Archaebakter yaitu seperti :

a. Tidak mempunayi dinding peptidoglikan


b. Mempunyai beberapa jenis RNA polimerase
c. Tahan terhadap antibiotik (streptomiesin dan kloralfenikol)
d. Hidup pada tempat – tempat ekstreem

 Berdasarkan tempat hidupnya

a) Methanogen, merupakan kelompok archae yang menghasilkan gas metana


(CH4). Kelompok ini adalah organisme anaerob obligat, maksudnya tidak bisa
mentolerir oksigen, resiprasi berlangsung secara anaerob. Bakteri ini bisa
ditemukan di lapisan rawa paling bawah. Bakteri ini dimanfaatkan untuk
mengubah kotoran hewan menjadi biogas. Selain itu, bakteri ini ditemukan
dalam simbiosis mutualisme pada sistem pencernaan hewan (sapi, rayap).

b) Halofil ekstrim, adalah kelompok archae yang ditemukan pada daerah dengan
kadar salinitas (garam) yang tinggi, seperti pada laut mati dan great salt lake.
Kelompok ini mempunyai pigmen orhodopsin penangkap energi matahari
yang digunakan untuk menghasilkan ATP (energi).

2. Eubacteria

Eubacteria adalah bakteri yang mempunyai dinding peptidoglikan. Kelompok ini


dibedakan menjadi 5 jenis yaitu :

1. Spirokaeta, berbentuk spiral memiliki panjang sekitar 0,25mm. Memperoleh energi


melalui kemoheterotrof. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit Treponema pallidum
(penyebab sifilis)

2. Klamidia, parasit yang ada di dalam sel hewan. Contoh: Chlamydia trachomatis
penyebab kebutaan yang ditularkan melalui hubungan seksual. Bakteri ini
mendapatkan energi dari inangnya.
3. Bakteri gram, jenis bakteri yang satu ini didasarkan atas pewarnaan gram. Adapun
dua macam gram tersebut ialah :
a) Gram positif, memiliki dinding peptidoglikan yang tebal. Berwarna ungu apabila
dilakukan pewarnaan gram. Biasanya menguntungkan, contoh: Basillus sp.
b) Gram negatif, dinding peptidoglikan tipis. Berwarna merah pada pewarnaan gram.
Biasanya patogen, contoh Salmonella sp.
4. Cyanobacteri, termasuk dalam golongan alga biru. Fotoautotrof dengan fotosintesis.
Mempunyai klorofil seperti pada tumbuhan. Bakteri jenis ini bisa kita jumpai di air
tawa, air l[unyaut, atau dalam bentuk simbiosis dengan organisme lain (fungi,
membentuk lichens). Ada yang membentuk koloni, tidak mempunyi alat gerak.
Contoh: Anabaena sp.

5. Proteobacteri, dibedakan menjadi tiga kelompok, taitu dianataranya :


a) Bakteri ungu, mempunyai pigmen. Fotoautotrof.
b) Proteobacteri kemoautotrofik, bakteri yang bersimbiosis dengan tumbuhan,
seperti Nitrosomonas.
c) Proteobacteri kemoheterotrofik, bakteri yang hidup di dalam tubuh hewan. Contoh
seperti E.coli.

 Contoh Kingdom Monera

a. Bakteri: Clostridium botulinum, Escherichia coli.


b. Plantae: Rhodophyta (Alga merah)
c. Archaea: Pyrococcus, Sulfolobus & Methanosarcinales
d. Protista: Dinoflagellates, Algae, dan Euglena
e. Animalia: Mollusca (macam2 siput), Annelida (macam2 ulat)
 Manfaat Monera

a. Manfaat Perlindungan oleh Monera


Sebagian besar bentuk kehidupan bersel satu merupakan sangat membantu
dengan alam dan kemanusiaan. Ini bekerja monera untuk menghancurkan
potensi organisme penyebab penyakit, dan untuk memecah ganggang.
Karakteristik lain yang membantu dari monera adalah bahwa mereka
menghasilkan antibiotik untuk penggunaan medis.

b. Manfaat Penciptaan Makanan oleh Monera


Kehadiran bakteri monera dapat membantu menciptakan makanan tertentu,
seperti yoghurt, acar dan keju. Keju Swiss, misalnya, diciptakan melalui
penggunaan asam yang bisa hadir hanya melalui penggunaan bakteri. Plus,
bakteri ini berguna dalam produksi cuka dan beberapa vitamin.

c. Dukungan kesehatan oleh Monera


Monera dapat menjadi pendukung besar kesehatan manusia. Salah satu
karakteristik membantu mereka adalah bahwa mereka memungkinkan
penciptaan antibiotik. Banyak obat yang melawan infeksi bakteri dibuat
dengan menggunakan membantu dan efisien bakteri monera.

 Pertumbuhan Tanaman oleh Monera

Jika tanaman tidak tumbuh, petani tidak bisa memanen dan menjual hasil mereka
untuk tabel keluarga. Tanaman tidak dapat tumbuh tanpa nitrogen, tapi karena
nitrogen adalah gas, hanya dengan bantuan bakteri mereka bisa menggunakannya.
Bakteri yang dapat menangkap nitrogen, yang disebut bakteri pengikat nitrogen,
berada di akar atau tanah di bawah, misalnya, tanaman kacang tanah dan
semanggi. Bakteri ini dapat mengambil nitrogen dari atmosfer dan mengubahnya
menjadi senyawa nitrogen bahwa tanaman dapat digunakan untuk tumbuh.

 Apa Pentingnya Monera ?

Kerajaan Monera Ini seluruhnya terdiri dari bakteri. Bakteri adalah lebih dari 3,5
juta tahun, menurut Berkeley University. Cyanobacteria bertanggung jawab untuk
memproduksi sebagian besar oksigen yang ada di bumi saat ini. Cyanobacteria
tidak ada dalam jumlah besar seperti itu di masa lalu, tetapi masih memainkan
peran penting dalam pengembangan kehidupan di bumi.
 Miskonsepsi Monera

Bakteri sering dianggap penyebab penyakit dan sakit pada manusia, menurut
Berkeley University. Namun, tanpa bakteri, kehidupan di bumi bisa tidak ada.
Bakteri juga memainkan peran yang sangat penting dalam tubuh manusia.

 Manfaat Monera

Tanpa bakteri ekosistem di seluruh dunia akan mati. Bakteri adalah satu-satunya
mahluk hidup di bumi yang dapat melakukan fiksasi nitrogen, bila nitrogen
berkurang untuk membentuk amonia, menurut University of Hawaii. Salah satu
manfaat utama dari bakteri adalah bahwa mereka adalah dekomposer utama
tumbuhan dan hewan yang mati. Ini mengembalikan atom dari tanaman dan
hewan yang mati ke dalam ekosistem di mana mereka dapat digunakan kembali.
Sapi dan hewan lainnya memiliki bakteri dalam perut mereka yang diperlukan
untuk memecah dinding sel tanaman yang mereka makan. Bakteri yang
digunakan untuk mengubah susu menjadi yogurt dan keju dan anggur menjadi
cuka. Orang-orang di industri bioteknologi juga mulai menggunakan bakteri
untuk memproduksi protein sintetis. Tanaman seperti tanaman kacang
mengandung bakteri pengikat nitrogen dalam nodul dan akar mereka. Beberapa
jenis bakteri menghasilkan antibiotik dalam tubuh.

Kesimpulan

VIRUS

 Virus adalah mikroorganisme terkecil yang tidak memiliki sel dan hanya mempunyai
kode genetik saja. Virus hidup sebagai parasit obligat yang menginfeksi sel inang.
 Morfologi virus artinya bentuk dan ukuran virus. Berasarkan bentuk tubuh dan bagian-
bagian tubuh virus morfologi virus terbagi menjadi empat tipe utama, yaitu helix,
polihedral, virus kompleks dan virus bersampul.
 Virus diklasifikasikan berdasarkan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan
kandungan asam, dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
 Virus hanya mempunyai salah satu RNA atau DNA saja pada kapsulnya (tidak
mempunyai sel) sedangkan tumbuhan dan hewan mempunyai keduanya di dalam setiap
selnya.
MORENA

 Morena adalah makhluk hidup yang terdiri atas sel (uniseluler) sesuai dengan asal kata
morena dari bahasa yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal. Morena meliputi
sebagian besar prokariotik (memiliki inti sel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti
sel.
 Ciri-ciri merena
a) Tersusun atas satu sel (uniseluler)
b) Bentuk sel bervariasi (basilus, kokus, dan spiral)
c) Tipe sel prokariotik
d) Memiliki dinding sel:
Eubacteria (dinding sel mengandung peptidoglikan)
Archaebacteria (dinding sel tidak mengandung peptidoglikan)
e) Tidak memiliki organel bermembran
 Monera terbagi menjadi dua yaitu eubacteria dan archaebacteria

Anda mungkin juga menyukai