Anda di halaman 1dari 8

Home Virus Struktur Tubuh dan Macam Macam Bentuk Virus + Gambar

Struktur Tubuh dan Macam Macam Bentuk


Virus + Gambar
Administrator
Add Comment
Virus
Wednesday, March 30, 2016
Virus adalah parasit mikroskopik yang hanya dapat hidup dan bereproduksi dengan menginfeksi
sel organisme hidup. Karena struktur tubuh virus begitu berbeda bila dibandingkan dengan
struktur tubuh makhluk hidup lainnya, hingga kini, para ilmuan masih berdebat tentang apakah
virus dapat digolongkan sebagai makhluk hidup atau tidak.
Virus tidak mempunya sitoplasma dan organel sel lainnya, oleh karena itu ia tidak dapat
melakukan metabolisme seperti sel hidup. Virus dianggap sebagai suatu sistem paling sederhana
dalam sistem genetika modern. Berikut akan kami sampaikan penjelasan mengenai struktur
tubuh virus lengkap dengan macam macam bentuk virus sebagai gambaran bagi Anda untuk
mengenali organisme satu ini.

Struktur Tubuh Virus


Secara umum, struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan
kapsid.

1. Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi
kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh protein. Bentuk
kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral,
heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau subunit protein.

2. Isi Tubuh
Isi tubuh virus atau biasa disebut virion, adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam
nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan mempengaruhi bentuk
tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat,
atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza,
dan virus radang mulut dan kuku.

3. Ekor

Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas
beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya
menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai. [Baca Juga : Perbedaan
Siklus Litik dan Lisogenik]

4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai
pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung
bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

Macam Macam Bentuk Virus


Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata dapat mempunyai bentuk tubuh
yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk tubuh virus yang telah berhasil
diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus tersebut antara lain oval, bulat,
batang, polihedral, dan huruf T. Berikut macam-macam bentuk tubuh virus tersebut lengkap
dengan contohnya.

1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan
influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.
Nah, demikianlah sekilas pemaparan mengenai struktur tubuh virus beserta macam macam
bentuk virus yang dapat kami sampaikan di artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda
dalam memperluas wawasan seputar ilmu virologi. Salam.

Struktur, Bentuk, Ukuran dan Ciri-Ciri Virus Struktur virus sangat sederhana sehingga
tidak dikatakan sebagai bentuk sel pada umumnya. Secara skematis struktur virus dapat dilihat
pada gambar di bawah ini. Virus tersusun atas materi inti yang mengandung asam nukleat. Asam
nukleat inilah yang bersifat sebagai materi genetika virus karena membawa sandi-sandi genetika.
Berbeda dengan materi genetika pada organisme hidup, materi genetika pada virus hanya terdiri
atas ADN dan ARN saja. Tidak pernah ADN dan ARN terdapat dalam satu partikel. Materi
genetika viru dikelilingi oleh lapisan pelindung berupa senyawa protein yang di sebut kapsid.
Protein pada kapsid terdiri atas unit protein yang berulang-ulang dikenal sebagai struktur
protomer. Protomer tersebut akan berikatan satu sama lain membentuk struktur kapsomer. Jadi,
kapsomer dapat dikatakan sebagai monomer dari kapsid. Kapsid dan asam nukleat akan
membentuk nukleokapsid. Pada beberapa virus, nukleokapsid masih memiliki tambahan lapisan
luar berupa senyawa lipid dan protein, disebut envelope (selubung). Sebagian materi selubung
(envelope) berasal dari membran sel inang yang diperoleh saat virus keluar dari sel inang.
Protein pada selubung kadang membentuk suatu tonjolan keluar yang disebut spikes.
Keseluruhan dari partikel virus yang mampu menginfeksi disebut virion.

Bentuk Dan Ukuran Virus

Untuk mengetahui ukuran virus, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain sebagai
berikut. Observasi langsung menggunakan mikroskop elektron. Mikroskop elektron berbeda
dengan mikroskop cahaya yang biasa kita gunakan di laboratorium. Mikroskop elektron
menggunakan berkas elektron dan lensa elektromagnetik, sedangkan mikroskop cahaya
menggunakan gelombang cahaya dan lensa kaca. Untuk mengamatan virus, digunakan ekstrak
atau sayatan ultratipis dari jaringan makhluit hidup yang terinfeksi. Filtrasi melalui selaput
kolodion yang mempunyal porositas bertingkat ciri ciri tubuh virusSediaan virus dilewatkan
melalui serangkaian selaput yang ukurannya berbeda-beds. Ukuran virus dapat diperkirakan
berdasarkan selaput mana yang bisa dilewari dan selaput mana yang menahan partikel virus.
Sedimentasi dalarn ultrasentrifugasi. Partikel virus disuspensikan ke dalam suatu cairan,
kemudian partikel akan mengendap dengan kecepatan yang sebanding dengan ukuran partikcl.
Hubungan antara ukuran dan bentuk partikel dengan laju pengendapan memungkinkan
penentuan ukuran partikel. Pengukuran perbandingan. Metode ini menggunakan teknik acuan,
yaitu membandingkan ukuran suatu virus dengan ukuran virus tertentu yang dijadikan sebagai
acuan. Contoh virus acuan antara lain bakteriofag yang memiliki ukuran 10 100 nm.
Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil; antara 20 nm 300 nm (1 nm = 1/1.000.000
mm). Virus yang berukuran kecil memiliki diameter tubuh kurang lebih 20 nm (lebih kecil dui
ribosom), misalnya Poliovirus yang menyerang susunan saraf pusat. Aphrbovirus yang
menyebabkan penyakit kaki dan mulut pada sapi, dan Coxsackie B virus yang menyerang
jantung, hati, pankreas dan selaput pleura manusia. Sementara ituu, virus yang berukuran besar
memiliki ukuran tubul antara 150 300 nm atau lebih, misalnya Parainfluenza virus yang
menyerang saluran pemapasan, Paramyxovirus yang menyebabkan penyakir gondong
Morbilivirus yang menyebabkan penyakit campak, dan TMV yang menyebabkan penyakit
mosaik pada rembakau.
Bentuk tubuh virus bervariasi, antara lain berbentuk batang, bulat, oval (peluru), filamen
(benang), persegi banyak (polihedral), dan seperti huruf T. Virus yang berbentuk batang,
misalnya TMV (tobacco mosaic virus). Virus berbenruk bulat, misalnya HIV (Human
immunodeficiency virus) penyebab penyakir AIDS dan Orthontyxovirus penyebab influenza.
Virus yang berbentuk hurfu T. misalnya bakteriofag (sering disebut fag) yang menyerang
bakteri Escherichia coli. Virus yang berbentuk polihedral, misalnya Adenovirus penyebab

penyakit saluran pernapasan dan Papovavirus penyebab penyakit kutil. Virus berbentuk batang
dengan ujung oval seperti peluru, misalnya Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies.
Virus berbentuk filamen, misalnya virus Ebola. Ciri-Ciri (Ukuran dan Bentuk) Tubuh Virus
Bentuk dan Ukuran Relatif beberapa famili Virus
Struktur Tubuh Virus
Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus bukan merupakan
suatu sel (disebut aseluler) karena tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti dan
organel sel lainnya, Selain ukuran tubuhnya sangat kecil, virus memililh sifat benda mati karena
terdiri atas partikel yang dapat dikristalkan. Partikel virus lengkap disebur virion.
Virus hanya akan menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup. (misalnya, bereproduksi) bila berada
dalam sel organisme hidup; Itulah sebabnya sebagian ahli biologi menyatakan virus bukan
merupakan makhluk hidup. Namun, sebagian ahli biologi yang lain menggolongkan virus
sebagai makhluk hidup karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi protein,
dan mampu bereproduksi.
Sebagai contoh untuk kita pelajari adalah morfologi dan struktur Bakteriofage, yaitu virus yang
mampu menyerang bakteri Escherichia coli.
Bagian kepala
Ciri-Ciri (Ukuran dan Bentuk) Tubuh VirusBagian ini dibungkus oleh selubung protein yang
disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari
monomer identik yang masing-masing terdiri rantai polipeptida.
Isi tubuh
Tubuh virus tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat-sifat yang dapat diturunkan
berupa ADN atau ARN saja. Virus yang isi tubuhnya berupa ADN antara lain: Papova virus,
Herpes virus, Adeno virus, Pox virus. Adapun tubuhnya yang berisi ARN antara lain: Paramyxo
virus, Rhabdo virus, Reovirus, Picorna virus, Toga virus. Di dalam tubuh, virus tidak mempunyai
organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya.

Ekor
Ekor adalah alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas tabung
bersumbat yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Bentuk virus bervariasi,
seperti gambar di samping.
Virus adalah partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup di dalam sel. Hidup virus tersusun atas
asam nukleat dan protein. Asam nukleat membawa informasi genetik virus dan protein berfungsi
sebagai pelindung yang menyelubungi asam nukleat. Asam nukleat virus dapat berupa ADN
(asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat). Beberapa jenis virus juga mempunyai
protein yang berfungsi sebagai enzim.Kadang-kadang selubung pelindung virus tidak hanya
tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) dan lemak (disebut
lipoprotein). Kebanyakan virus hanya mempunyai satu selubung pelindung, namun demikian ada
juga virus yang mempunyai beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid dan protein
penyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid yang berisi asam nukleat disebut nukleokapsid.
Selain protein pelindung, beberapa virus mempunyai pelindung tambahan berupa membran
lipoprotein yang melingkupi nukleokapsid dan disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai
perangkat tambahan seperti ekor dan serabut. Virus yang strukturnya sempurna, matang, dan
mampu menginfeksi sel hidup disebut virion. Fungsi kapsid untuk virion adalah sebagai berikut.
Melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease). Pada
permukaan kapsid terdapat bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan
sel inang. Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang saat melakukan
infeksi.[pi]

Anda mungkin juga menyukai