PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah
terkenal pandai meracik obat-obatan tradisional dan jamu. Beragam jenis
tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai
ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan- ramuan itu
digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah
penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahanbahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun-temurun. Dari satu
generasi kegenerasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi/
pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat serta
pengobatan,
termasuk
pula
sifat-sifat
obat
dan
distribusinya
serta
kecepatan kelarutan suatu bahan obat. Dalam dunia farmasi dikenal suatu ilmu
yang mempelajari tentang ukuran partikel yaitu mikromeritik.
Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang
partikel yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara.
Ukuran diameter rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata
dan sebagainya. Pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata
(Sudjaswati, 2002).
Untuk menentukan ukuran partikel ada beberapa metode yang
digunakan yaitu metode mikroskopis, metode sedimentasi, metode ayakan.
Untuk lebih mengetahui dan memahami mikromeritik maka dilakukan
percobaan tentang mikromeritik dengan metode ayakan menggunakan ayakan
mesh no 44,60,100. Sampel yang digunakan yaitu pati jagung dan talcum.
I.2
Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu pengukuran partikel dari serbuk
berdasarkan atas penimbangan residu yang tertinggal pada pada ayakan yaitu
dengan melewatkan serbuk pada ayakan dari nomor mesh terendah ke nomor
mesh tertinggi dengan mengunakan ayakan mesh dengan waktu dan kecepatan
yang konstan