Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang
Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah
terkenal pandai meracik obat-obatan tradisional dan jamu. Beragam jenis
tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai
ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan- ramuan itu
digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah
penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahanbahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun-temurun. Dari satu
generasi kegenerasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi/
pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat serta
pengobatan,

termasuk

pula

sifat-sifat

obat

dan

distribusinya

serta

penggunaannya yang aman (syamsuni,2006)


Obat dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk
dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah
penyakit pada manusia atau hewan. Beberapa bahan obat dapat dipakai untuk
mengurangi rasa sakit kepala, nyeri, demam, aktivitas kelenjar tiroid, bersin,
rinitis, insomnia, keasaman lambung, mabuk perjalanan dan depresi mental
(Ansel, 1989)
Dalam dunia farmasi terdapat berbagai jenis dan bentuk obat yang
telah digolongkan berdasarkan khasiat dan penggunaannya. Seperti sediaan
solid, semi solid dan liquid.
Dalam pembuatan sediaan obat, ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan salah satunya

yaitu ukuran partikel. Ukuran partikel sangat

berpengaruh dalam pembuatan sediaan obat. Ukuran partikel dapat menentukan


sifat fisik maupun kimia dari suatu zat. Ukuran partikel juga mempengaruhi

kecepatan kelarutan suatu bahan obat. Dalam dunia farmasi dikenal suatu ilmu
yang mempelajari tentang ukuran partikel yaitu mikromeritik.
Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang
partikel yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara.
Ukuran diameter rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata
dan sebagainya. Pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata
(Sudjaswati, 2002).
Untuk menentukan ukuran partikel ada beberapa metode yang
digunakan yaitu metode mikroskopis, metode sedimentasi, metode ayakan.
Untuk lebih mengetahui dan memahami mikromeritik maka dilakukan
percobaan tentang mikromeritik dengan metode ayakan menggunakan ayakan
mesh no 44,60,100. Sampel yang digunakan yaitu pati jagung dan talcum.
I.2

Maksud dan Tujuaan percobaan

I.2.1 Maksud percobaan


Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami cara pengukuran diameter partikel suatu zat dengan mengunakan
metode ayakan.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengukur diameter partikel dari
pati jagung dan talcum dengan metode ayakan.
I.3

Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu pengukuran partikel dari serbuk
berdasarkan atas penimbangan residu yang tertinggal pada pada ayakan yaitu
dengan melewatkan serbuk pada ayakan dari nomor mesh terendah ke nomor
mesh tertinggi dengan mengunakan ayakan mesh dengan waktu dan kecepatan
yang konstan

Anda mungkin juga menyukai