Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai
meracik obat-obatan tradisional dan jamu. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan
bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Ramua- ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar
tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran
meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun-temurun. Dari
satu generasi kegenerasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang. Keragaman tanaman
obat atau obat tradisional di tanah air telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan
kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia.
Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua
jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa
Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua pasti ada
manfaatnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan
ada tumbuhan yang punah. Indonesia sangat kaya akan flora dan faunanya, .
keanekaragaman hayati Indonesia masuk bahkan termasuk 3 (tiga) besar di dunia.
Tumbuhan di Indonesia mencapai 8 ribu spesies yang sudah teridentifikasi.
Flola di Indonesia dapat di bedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu indo-malayan
dan indo-australian. Sulawesi termasuk dalam kelompok kedua meliputi tumbuhan yang
berada di kawasan Indonesia Timur. Tumbuhan khas Sulawesi diantaranya tumbuhan leda
(Eucalypus deglupta), wanga(Figafeta elata) dan masih banyak lagi, namun secara
sepintas nama tersebut tidak menggambarkan keterkaitannya dengan tempat dimana
tumbuhan itu berada sehingga agak sulit untuk mengingatnya.

1.1 Tujuan PKL


Adapun tujuan yang akan dicapai dalam praktikum kerja lapangan ini adalah :
1. Mengetahui tentang simplisia, herbarium, dan determinasi.
2. Mengetahui langkah-langkah pembuatan herbarium.
3. Mengetahui cara determinasi tumbuhan.
4. Mengetahui berbagai macam bentuk tanaman.
1.2 Manfaat PKL

Adapun manfaat yang didapat dalam praktikum kerja lapangan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menguraikan langkah-langkah pembuatan herbarium dan simplisia.
2. Mahasiswa mampu merealisasikan cara mendeterminasi tumbuhan.
3. Mahasiswa dapat menguasai bentuk morfologi tumbuhan secara umum.
4. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berinteraksi kepada masyarakat
mengenai tanaman obat tradisional.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Farmasi
Biologi farmasi (dalam arti luas) ialah ilmu (terapan) dalam bidang farmasi
berlandaskan biologi yang penerapannya mencakup penemuan, pengembangan dan
produksi obat, standardisasi, pengendalian pengolahan serta penggunaan. Biologi farmasi
mempunyai sub-disiplin dasar antara lain sitologi, geetika, mikrobiologi, botani, zoology,
biokimia, biologi, molekul, farmokologi, toksikologi,bioteknologi dan farmakognosi.
Kaitan dengan ini farmakognosi adalah ilmu mengenai obat dan bahan pembantu yang

berasal dari organisme (mikroba, tumbuhan dan hewan)dan organisme penghasilnya.


Seringkali farmakognosi diartikan sebagai biologi farmasi dalam arti sempit.
Dengan melihat definisi-definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa bidang ilmu
farmakognosi-fitokimia diperlukan dalam praktek kefarmasian, dan khususnya di
Indonesia hal ini memiliki nilai lebih karna berkaitan dengan banyaknya bahan alam
khususnya tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat dan obat yang tentunya hal itu
memerlukan evaluasi, standardisasi atau pengembangan yang konsekuensinya akan
didasari oleh ilmu farmakognosi-fitokimia.
Dengan pesatnya perkembangan obat herbal di Indonesia yang ditandai dengan
semakin besarnya jumlah industri obat tradisional dan produk herbal baik dalam ketegori
jamur, obat herbal terstandar dan fitofarmaka sangat dibutuhkan penelitian-penelitian
yang berkualitas dalam berbagai bidang terkait. Disamping produk herbal tersebut bahan
obat yang berasal dari bahan alam juga mengalami peningkatan. Penemuan senyawa baru
yang dapat dijadikan senyawa model (Leat compound) sangat dimungkinkan dengan
berkembangnya teknologi dan peralatan yang mendukung. Pengunaan bahan alam tidak
terbatas untuk pengobatan, tetapi juga dibutuhkan dalam bidang kosmetik, pangan,
pangan fungsional suplemen, dan lain-lain yang membutuhkan pengembangan setiap saat
sehingga penelitian di bidang tersebut perlu mendapatkan perhatian. Biologi farmasi
dengan sumber daya dan keahlian yang ada berpratisifasi aktif bersama-sama stakeholder
lainnya didalam dan luar negri untuk berkontribuksi bagi perkembangan bahan alam
indonesia untuk berbagai tujuan tersebut baik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat.
2.2 Determinasi Tumbuhan
Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan tumbuhan lain yang
sudah dikenal sebelumnya (dicocokan atau di persamakan). Karena di dunia ini tidak ada
dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi (inggris to
determine=menentukan, memastikan) di anggap lebih tepat dari pada istilah identifikasi
(inggris

to

identify=mempersamakan).

Determinasi

tumbuhan

dilakukan

untuk

mengidentifikasi klasifikasi tumbuhan tersebut berdasarkan ciri-ciri baik morfologi


maupun anatominya .
Cara mendeterminasi tumbuhan pertama sekali adalah mempelajari sifat morfologi
tumbuhan tersebut (seperti posisi, bentuk, ukuran dan jumlah bagian-bagian daun, bunga,
buah dll). langkah berikut adalah membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri
tumbuhan tadi dengan tumbuhan yang lainnya yang sudah dikenal identitasnya, dengan
menggunakan salah satu cara di bawah ini.

1. Ingatan
Pendeterminasian ini dilakukan berdasarkan pengalaman atau ingatan kita. kita
mengenal suatu tumbuhan secara langsung karena identitas jenis tumbuhan yang
sama sudah kita ketahui sebelumnya misalnya di dapatkan di kelas atau telah
mempelajarinya.
2. Bantuan Orang
Pendeterminasian dilakukan dengan meminta bantuan ahli-ahli botani
sistematika yang kerja dipusat-pusat penelitian botani sistematika atau siapa saja
yang bisa memberikan pertolongan.
3. Spesimen Acuan atau Bahan Acuan
Pendeterminasian tumbuhan dapat juga dilakukan dengan membandingkan
secara langsung dengan spesimen acuan yang dibiasanya diberi label nama
spesimen tersebut bisa berupa tumbuhan hidup. Akan tetapi spesimen acuan
yang umum dipakai adalah koleksi kering atau herbarium.
4. Pustaka
Yaitu membandingkan atau mencocokan ciri-ciri tumbuhan yang akan
dideterminasi dengan gambar-gambar yang ada di dalam pustaka.
Adapun aturan pembuatan kunci determinasi. Kunci determinasi merupakan
suatu

alat

yang

diciptakan

khusus

untuk memperlancar

pelaksanaan

pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci determinasi dibuat secara bertahap,


sampai bangsa, suku, atau jenis yang seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun
sedemikian rupa sehingga langkah demi selangkah memakai kunci dipaksa
memilih satu diantara dua atau beberapa sifat yang bertentangan. Beberapa
syarat kunci determinasi yang baik antara lain :
1. Ciri yang di masukan mudah diopservasi
2. Menggunakan karekter positif dan mencangkup seluruh variasi dalam
grupnya.
Contoh : leaves oposites
3. Deskripsi karakter dengan istilah umum yang dimengerti orang.
4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kuunci.
5. Mencantumkan nomor couplet.
6. Mulai dari ciri umum kekhusus, bawah ke atas.
Saran-saran dalam penggunaan kunci determinasi:

1. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang ciri tumbuhan yang


akan dideterminasi (kalau ada lengkap fegetatif dan generatif)
2. Pilih kunci yang sesuai dengan materi tumbuhan dan daerah geografi
dimana tumbuhan tersebut diperoleh
3. Baca pengantar kunci terseut dan semua singkatan atau bhal-hal lain
yang lebih rinci.
4. Perhatikan pilihan yang ada secara hati-hati.
5. Hendaknya semua istilah yang ada di pahami artinya. Gunakan kamus.
6. Bila spesimen atau bahan tidak cocokdengan semua kunci, mungkin
terjadi kesalahan.
7. Apabila kedua pilihan memungkinkan, coba ikuti keduanya.
8. Konfirmasikan pilihan tersebut dengan membaca deskripsinya
9. Spesimen yang berhasildideterminasi sebaiknya diverifikasi dengan
ilustrasi atau bahan herbarium yang ada.
Dalam proses determinasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
dipersiapkan yaitu :
1. Tumbuhan yang dideterminasi harus disebut juga dalam buku flora
2. Alat-alat yang digunakan seperti pisau cukur, landasan mengiris dan alat ukur
centimeter.
3. Bahan yaitu tumbuhan (sampel), diambil eksemplar yang lengkap atau beberapa
eksemplar yang jika dikumpulkan memberi gambaran yang lengkap. Lebih baik
dikumpulkan sendiri, sehingga habitus pohon dan semak diketahui
4. Langkah-langkah determinasi
a. Buka sebuah bunga bila ini mungkin, lihat kedudukan, bentuk, dan jumlah dari
bagian bunga
b. Buat catatan dan gambar pada waktu determinasi. Nama tumbuhan bukan hal
utama tetapi proses dalam menemukan cara yang menuju ke arah nama
tersebut. jadi belajarlah mengenal tanaman
c. Mulailah memakai kunci buatan untuk mengetahui nama familia. Tabel
dalam buku flora pada setiap nomor selalu disusun dua pertanyaan a dan b.
Dari tumbuhan kita dapat mengetahui ciri-ciri yang sesuai dari pertanyaannya.
Pada akhir tiap pertanyaan didapatkan nomor baru yang menunjukkan arah
berikutnya sampai pada pertanyaan a dan b yang dibelakangnya tidak ada
nomor lagi, akan tetapi suatu nama dari sebuah familia yang bernomor.
Disitulah kita dapat mengklasifikasikan tumbuhan. Contoh Bouganvillea

dideterminasi sbb: 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a, 109b,
119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b, 139b, 140b, 142b, 143b, 146b, 147b,
150b, 151b, 152a. Dimana di 152a kita akan mendapatkan nama familia
Nyctaginaceae
2.3 Herbarium
A. Pengertian
Herbarium adalah penyimpanan dan pengawetan tumbuh-tumbuhan. Herbarium
dapat dibuat dengan 2 macam cara, yaitu cara kering dengan cara basah. Sesuai
dengan namanya herbarium kering disimpan dalam keadaan kering sedangkan
herbarium basah disimpan dala keadaan basah dengan cairan tertentu.
a. Penggolongan
Berdasarkan cara pengawetannya, herbarium digolongkan atas :
1. Herbarium kering
Yaitu herbarium yang cara pengawetannya dengan cara dikeringkan.
Sebagian besar spesimen herbarium yang disimpan sebagai awetan dalam
herbarium-herbarium di dunia ini diproses melalui pengeringan.
2. Herbarium basah
Yang dimaksud dengan herbarium basah adalah spesimen tumbuhan yang
telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai
macam zat dengan komposisi yang berbeda. Herbarium basah biasanya untuk
tumbuhan jenis Bryophyta. Adapun bahan pengawet yang digunakan adalah
alkohol 70%, Formalin 40% dan FAA (campuran formalin, alkohol dan asam
asetat dengan perbandingan (50 : 500: 900 cc).
b. Pembuatan
Herbarium dapat dibuat dengan tahap-tahap berikut :
1. Pembuatan herbarium kering
a. Mengambil salah satu tanaman utuh dan bagian tanaman (5 bentuk daun, 3
bentuk batang, 2 bentuk akar). Syarat-syarat dalam pengambilan tanaman
utuh yaitu, tanaman harus lengkap.
b. Mencuci tanaman dengan menggunakan air yang mengalir, lalu dianginanginkan.
c. Sterilisasi tanaman yaitu dengan mengoleskan alkohol 70% pada seluruh
bagian tanaman.

d. Cara 1: tempelkan kardus kemudian koran pada sasak bambu yang telah
dibuat. Kemudian tempelkan tanaman yang telah dibersihkan di atas koran.
Tanaman tersebut diatur sedemikian rupa diatas kertas koran, yang
berukuran kira-kira 50 x 50 cm.
e. Cara 2 : atur posisi tanaman pada lembaran kertas koran hingga rata. Pada
lembaran pertama, tempelkan 5 bentuk daun. Kemudian dilapisi lagi dengan
beberapa lembar koran, kemudian tempel 3 bentuk batang, kemudian tutup
lagi dengan koran dan tempelkan 2 bentuk akar. Setelah itu tutup dengan
kardus dan terakhir sasak bambu. Jangan lupa untuk memahatnya dengan paku
agar proses pengepreesan tanaman tidak gagal.
f. Menempelkan

tanaman

yang

telah

dikeringan

pada

karton

dengan

menggunakan jahitan tali atau selotip. Usahakan penampakan atas dan bawah
dapat diperlihatkan.
g. Menempelkan etiket.
2. Pembuatan herbarium basah
a. Siapkan spesimen yang akan diawetkan.
b. Sediakan formalin yang telah diencerkan sesuai dengan keinginan.
c. Masukkan spesimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol jam
dan telah diencerkan.
d. Tutup rapat botol dan kemudian beri label yang berisi nama spesimen
tersebut dan familinya.
1.1. Uraian tanaman
A. Daun (folium)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada
batang saja dan tidak pernah pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.bagian
batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus)
batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun di
namakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar,kaya akan suatu zat
warna hijau yang di namakan klorofil,oleh karena itu daun biasanya berwarna
hijau.
Daun memiliki fungsi sebagai berikut :
a) pengambilan zat-zat makanan (reabsorpsi).terutama berupah zat gas (CO2)
b) pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
c) penguapan air(transpirasi)

d) pernafasan(respirasi)
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
a) upih daun atau pelepah daun (vagina)
b) tangkai daun (petiolus)
c) helaian daun (lamina)
Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a) Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja: lazimnya lalu di sebut daun
bertangkai
b) daun terdiri atas upih dan helaian daun yang demikian ini di sebut daun
berupih atau daun berpelepah
c) daun hanya terdiri atas helaian saja,tanpa upih dari tangkai,sehingga helaian
langsung melekat atau duduk ppada batang.daun yang demikian susunannya
di namakan daun duduk (sessilis). Daun yang hanya terdiri atas helaian daun
saja dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya,hingga pangkal daun
tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang,oleh sebab itu juga
di namakan daun memeluk batang.
d) daun yang hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tangkai tadi
biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun,jadi
merupakan suatu helaian daun semu atau palsu.
Daun memiliki bentuk yang bermacam-macam antara lain :
a) bulat atau bundar(orbicularis). Jika panjang : lebar = 1:1
b) bangun perisai(peltatus).daun yang biasanya bangun bulat mempunyai
tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun,melainkan pada bagian
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

tengah helaian daun.


jorong(ovalis) yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 1.5-2 : 1
memanjang(oblongus), yaitu jika panjang : lebar = 2.5-3 : 1.
bangun lanset(lanceolatus), yaitu jika panjang : lebar = 3-5 : 1
bangun bulat telur (ovatus)
bangun segitiga (triangularis), yaitu bangun seperti segitiga sama kaki
bangun delta (deltoideus), yaitu bangun segitiga yang sama ke 3 sisinya
bangun belah ketupat (rhomboideus) yaitu bangun segi empat yang sisinya

tidak sama panjang


j) bangun jantung (cordatus), yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal
daun memperlihatkan suatu lekukkan
k) bangun ginjal (reniformis), yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung yang
tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal
l) bangun anak panah (sagittatus), daun tak seberapa lebar ujung tajam,pangkal
dengan lekukan yang tancip pula

m) bangun tombak (hastatus), seperti bangun anak panah,tetapi bagian pangkal


daun di kanan kiri tangkai mendatar.
n) bertelinga (auriculatus), seperti bangun tombak,tetapi pangkal daun di kanan
kiri tangkai membulat
o) bangun bulat telur sungsang (obovatus), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian
yang lebar terdapat dekat ujung daun
p) bangun jantung sungsang (opcordatus)
q) bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)
r) bangun sudip (spathulatus), seperti bangun bulat telur terbalik tetapi bagian
bawahnya memanjang
s) bangun garis (linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat
panjang
t) bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih panjang.
u) bangun pedang (ensiformis) seperti bangun garis,tetapi daun tebal di bagian
tengah dan tipis kedua tepinya
v) bangun paku (sugulatus), bentuk daun hampir seperti silinder,ujung
w) bangun jarum (acerosus), serupa bangun paku,lebih kecil dan meruncing
panjang
B. Batang (caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Sebagai bagian tubuh
tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk :
a) Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah
b) Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi
c) Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah
d) Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan.
Dari sudut bentuk penampang melintangnya batang dapat dibedakan menjadi
bermacam-macam bentuk, antara lain :
a) Bulat (teres), misalnya bambu (Bambuusa sp)
b) Bersergi (angularis), dalam hal ini ada kemungkinan : bangun segitiga
(tringularis), segi empat (quadrangularis)
c) Pipih biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun.
Batang yang bersifat demikian dinamakan : filokladia (phyllocladium) yaitu
jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas serta kladodia
(cladodium) jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang dapat memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan sifat
antara lain :
a) Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas

b) Menggantung (dependens), ini hanya mungkin untuk tumbuhan yang


tumbuhnya di lereng atau tepi jurang
c) Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya
ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas
d) Menjalar atau merayap (repens), batang berbaris tetapi dari buku-bukunya
keluar akar-akar.
e) Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak
berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas
f) Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas
g) Memanjat (scandes), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan
penunjang
h) Membelit (volubilis) jika batang naik ke atas dengan menggunakan
penunjang seperti batang yang memanjat akan tetapi tidak dipergunakan alatalat yang khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit
penunjangnya
Cara percabangan batang terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas.
Karena lebih besar dan lebih panjang dari cabang-cabangnya
2. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau
kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan
cabangnya.
3. Percabangan menggarpu atau dikotom yaitu cara percabangan, yang batang
setiap kali menjadi dua cabang yang sama besar.
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam dibedakan :
a) Geragih (flagellum) yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh
merayap.
b) Wiwilan atau tunas air (virga singularis) yaitu cabang yang biasanya tumbuh
cepat dengan ruas-ruas yang panjang dan seringkali berasal dari kuncup yang
tidur atau kuncup-kuncup liar.
c) Sirung panjang (virga) yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan
pendukung daun, dan mempunyai ruas yang cukup panjang
d) Sirung pendek (virgula) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang
pendek.
C. Akar (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomer 3 (disamping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar mempunyai sifat-sifat
berikut :

a) Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah dengan


arah tumbuh ke pusat bumi (geotrof) atau menuju ke air (hidrotof),
meninggalkan udara dan cahaya
b) Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya
c) Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
d) Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah
jika dibanding dengan batang
e) Bentuknya sering kali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas :
a) Memperkuat berdirinya tumbuhan
b) Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari
dalam tanah
c) Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh
tumbuhan yang memerlukan
d) Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
Pada akar umumnya dapat dibeda-bedakan bagian-bagian berikut :
a) Leher akar atau pangkal akar (colum) yaitu bagian akar yang bersambungan
dengan pangkal batang
b) Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling mudah, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c) Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya
d) Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
e) Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan
berbentuk serabut
f) Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar
yang panjang
g) Tudung akar (caliptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri
atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda
dan lemah.
Sistem perakaran dibedakan atas 2 macam :
a) Sistem akar tunggang

Yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabangcabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari
akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang
demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (dicotyledoneae) dan
tumbuhan biji telanjang (gymnospermae).
b) Sistem akar serabut
Yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal akar. Akar-akar ini karena bukan berasal dari
calon akar yang asli dinamakan akar liar. Bentuknya seperti serabut, oleh
karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia)
Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam :
a) Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada
cabang-cabangnya biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang
halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali
berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan
cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa. Misalnya:
1. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke
ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi
tempat penimbunan makanan. Contoh : wortel (Daucus carota)
2. Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar
serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Contoh :
biet (Beta vulgaris)
3. Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar
serabut dan juga sedikit sekali bercabang misalnya pada kratok (Phaseolus
lunatus)
b) Akar tunggang yang bercabang (ramosus), akar tunggang berbentuk kerucut
panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabangcabangnya bercabang lagi sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar
kepada batang
Akar mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya :
a) Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagianbagian di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah.
b) Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium), yaitu akar-akar yang
terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk
menyerap air maupun zat makanan dari inangnya.

c) Akar pelekat (radix adligans), akar-akar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya.
d) Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan
memeluk penunjangnya.
e) Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tegak lurus ke
atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya
tumbuhan.
f) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah
karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di atas
tanah atau air
g) Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar
yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah.
h) Akar banir, yaitu akar yang berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan
miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar
D. Bunga (flos)
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang
bentuk,warna

dan

susunannya

tumbuhan,sehingga pada

di

sesuaikan

dengan

kepentingan

bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan

pembuahan,dan akhirnya dapat di hasilkan alat-alat perkembangbiakan.


Bunga pada umumnya mempunyai beberapa bagian sebagai berikut :
a) tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat
batang,padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan,yaitu bagian-bagian
yang menyerupai daun,berwarna hijau yang seakan-akan merupakan
peralihan dari daun biasa kehiasan bunga
b) dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang sering kali
melebar,dengan ruas-ruas yang amat pendek,sehingga daun-daun yang telah
mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat
rapat satu sama lain,bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu
lingkaran.
c) Hiasan bunga (perianthium),yaitu bagian bungayang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau uraturat yang masih jelas.
Macam-macam bentuk dasar bunga
Dasar bunga biasanya menebal atau melebar dan memperlihatkan bermacammacam bentuk, misalnya :
a) rata, hingga semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar bunga,
berturut-turut dari luar ke dalam : kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan

putik.dalam keadaan yang demikian bakal buah di katakan duduknya


menumpang(superus)
b) menyerupai kerucut,hingga putik yang berada di tengah-tengah duduknya
paling

tinggi,juga

di

sini

duduknya

bakal

buah

di

katakan

menumpang(superus)
c) seperti cawan. daun-daun kelopak dan tajuk bunga duduknya seakan-akan
pada tepi bangunan seprti cawan tadi,sedang putik di tengah pada bagian
dasar bunga yang lebih rendah letaknya dari pada tempat duduknya kelopak
dan tajuk bunga.
d) bentuk mangkuk. juga dalam hal ini kelopak dan tajuk bunga lebih tinggi
letaknya dari pada putik.bakal buahnya terletak di bagian dasar bunga dan
sebagian bakal buah berlekatan dengan pinggir dasar bunga.bakal buah di
namakan setengah tenggelam (semi inferus).
E. Buah (fructus)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh
pembuahan,maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah,dan bakal biji yang
terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah terkadang bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,sedang umumnya segera setelah terjadi
penyerbukandan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur,melainkan ikut
tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah
itu sendiri,jadi tidak merupakan satu bagian buah yang penting.misalnya:
a) Daun-daun pelindung contoh pada jagung daun-daun pelindung bunga betina
tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung
(klobot).
b) Daun-daun kelopak.contoh pada terong dan pada jambu, masih dapat kita
lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c) Tangkai kepla putik, juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada
jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam
jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d) Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis,
yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan
dalam buah manggis tadi.
Buah yang banyak terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah
gugur, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, merupakan buah yang
telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah

sungguh. kecuali bakal buahnya sendiri sering kali terjadi, bahwa ada bagian
bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan sering kali
merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Sehingga buah yang
demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurious).pada buah
semu buah yang sesungguhnya sering kali tidak kelihatan (tertutup), karena itu
sering kali buah semu di namakan pula buah tertutup (fructus clauses).
Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu mete, buah yang sebenarnya yang
menghasilkan metenya tetap kelihatan.
Adapun bagian-bagian bunga yang sering kali ikut tumbuh dan
menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya:
a) Tangkai bunga. Contoh pada jambu monyet atau jambu mente (Anacardium
occidental L)
b) Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo
(Ficus glomerata Roxb) dan sebangsanya.
c) Dasar bunga pada bunga tunggal,misalnya pada arbe (Fragraria vesca L)
d) Kelopak bunga misalnya pada ciplukan (Physalis minima L)
e) Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk, misalnya pada pohon
nangka (Artocarpus integra Merr)
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa
ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu
dinamakan: Partenokarpi (parthenocarpy).
Ikhtisar Tentang Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a. Buah semu atau buah tertutup,yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain pada bunga itu,yang malahan menjadi bagian
utama buah ini.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang meluluh terjadi dari bakal buah.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat di bedakan dalam:
a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah.misalnya:
- Tangkai bunga pada jambu monyet (Anacardium occidental L)
- kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L)

b. Buah semu ganda ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu
bakal buah yang bebas satu sama lain. Misalnya pada buah arbe (Fragraria
vesca L)
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk,tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah, misalnya buah
nangka (Artocarpus interga Merr) dan keluih (Artocarpus communis Forst).
Penggolongan buah sungguh (buah sejati)
Buah sungguh dapat di bedakan dalam 3 golongan,yaitu:
1. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah saja.misalnya : buah mangga (Mangifera indica L),papaya
(Carica papaya L)
2. Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain misalnya : pada cempaka (Michelia champaca
Bail)
3. Buah sejati majemuk,yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk
yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah.misalnya pandan
(Pandanus tectorius Sol )
Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal dibedakan dalam dua golongan :
a. Buah sejati tunggal yang kering(siccus)
b. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) ialah jika dinding buahnya
menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) dibedakan dalam 3
lapisan
-

Kulit luar (eksocarpium atau epicarpium)

Kulit tengah (mesocarpium)

Kulit dalam (endocarpium)

Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering


Buah sejati tunggal yang kering dibedakan dalam :
A. Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah
ini kalau masak tidak pecah (indehiscen). Contoh-contoh:
a. Buah padi (caryopsis)
b. Buah kurung (aschenium)
c. Buah keras (nux)
d. Buah keras bersayap (samara)

B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak ( lebih dari satu ) biji,
dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericartia)
a. Buah berbelah dua (diachenium). buah berbelah dapat dibedakan dalam:
1. Buah berbelah dua (miridiachenium)
2. Buah berbelah tiga (miringtriachenium)
3. Buah berbelah empat (tetrachenium)
4. Buah berbelah banyak (polyachenium)
b. Buah kendaga (rhegma), buah ini dapat dibedakan lagi dalam :
1. Buah berkendaga dua (dicoccus)
2. Buah berkedaga tiga (tricoccus)
3. Buah berkendaga lima (pentacoccus)
4. Buah berkendaga banyak (polycoccus)
c. Buah kotak, buah kotak dapat dibedakan dalam:
1. Buah bumbung (miringfoliculus)
2. Buah polong (legumen)
3. Buah lobak atau polong semu (siliqua)
4. Buah kotak sejati (capsula)
Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging
Perbedaan buah sejati yang berdaging adalah sebagai berikut :
a. Buah buni(bacca) ialah buah yang dinding mempunyai dua lapisan
b. Buah mentimun (pepo) buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh
berbeda dengan buah buni
c. Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi
buah buni, kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu
d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga
lapisan kulit yaitu :
-

kulit luar (exocarpium atau epicarpium) , yang tipis menjagat , biasanya licin

mengkilat.
kulit tengah (mesocarpium),yang tebal berdaging atau berserabut, kalau

berdaging seringkali dapat dimakan.


kulit dalam (endocarpium) , yang cukup tebal , keras, dan berkayu.

e. buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau
hampir mengayuh lapisan dalamnya tipis, licin.
f. buah apel (pomum)

Buah sejati ganda


Buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi :
a. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort)
b. Buah batu ganda
c. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah.
d. Buah buni ganda, misalnya srikaya (Annona squamusa L)
Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk sama halnya dengan
buah sejati ganda, dapat dibedakan menjadi :
a. Buah buni majemuk
b. Buah batu majemuk
c. Buah kurung majemuk
F. Biji (semen)
Pada biji umumnya dibedakan bagian-bagian yakni :
a. Kulit biji (spermodermis)
b. Tali pusar (funiculus)
c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Tumbuhan biji (Spermathophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan
yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan
dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula
terpencar ke lain tempat.
Kulit biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji(integumentum) oleh sebab itu
biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas 2
lapisan yaitu :
a. Lapisan kulit luar (testa).
b. Lapisan kulit dalam (tegmen)
Ketiga lapisan kulit biji masing-masing dinamakan :
a. Kulit luar (sarcotesta)
b. Kulit tengah (sclerotesta)
c. Kulit dalam (endotesta)
Maka pada kulit luar biji masih dapat di temukan bagian-bagian
lain,misalnya:
1.
2.
3.
4.
5.

Sayap (ala)
Bulu (coma)
Salut biji (arillus)
Salut biji semu (arillodium)
Pusar biji (hilus)

6. Liang biji (micropyle)


7. Bekas-berkas pembuluh pengangkutan (chalaza)
8. Tulang biji (raphe)
Tali pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi
merupakan tangkainya biji.
Inti biji (nucleus seminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat didalam kulitnya, inti biji
terdiri atas :
a. Lembaga (embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru,yang nantinya akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang di perlukan.lembaga di
dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan,yaitu:
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula)
b. Daun lembaga (cotyledo), mempunyai fungsi yang berbeda-beda:
- Sebagai tempat penimbunan makanan
- Sebagai alat untuk melakukan asimilasi
- Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
c. Batang lembaga (cauliculus),dapat di bedakan dalam 2 bagian yaitu:
- Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
b. Putih lembaga (albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Melihat asalnya jaringan yang
menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan dapat membedakan putih
lembaga dalam :
a. Putih lembaga dalam (endospermium)
b. Putih lembaga luar (perispermium)
c. Kecambah (plantula)
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam 2 macam:
a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis)
b. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis)
G. Rimpang (rhizoma)
Rimpang adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam
tanah,bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat tumbuh
tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
Rimpang di samping merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan tempat
penimbunann zat-zat makanan cadangan misalnya pada tanaman tasbih (canna
edulis Ker) dan kerut (marantah arundinaceae L)
Bahwasanya alat ini adalah penjelmaan batang dan bukan akar,dapat di lihat
dari tanda-tanda berikut:

beruas-ruas,berbuku-buku,akar tidak pernah bersifat demikian


berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik
mempunyai kuncup-kuncup
tumbuhnya tidak kepusat bumi atau air,malahan kadang-kadang lalu ke

atas,muncul di atas tanah.


H. Umbi (tubera)
Umbi merupakan suatu badan yang membengkak , bangun bulat, seperti
kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan pula
seperti rimpang, dapat berupakan penjelmaan batang, dapat pula merupakan
penjelmaan akar. Oleh sebab itu umbi dibedakan dalam :
- Umbi Batang (tubert caulogenum )
- Umbi Akar (tubert rhizogenum), merupakan metamorfosis akar
Umbi batang pada umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau
penjelmaannya oleh sebab itu sering kali permukaannya tampak licin, bukubuku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas. Bahwasanya umbi batang adalah
enjelmaan batang masih terlihat dari terdapatnya kuncup-kuncup (mata) pada
umbi ini, yang jika waktunya telah tiba dapat bertunas dan menghasilkan
tumbuhan baru.
Umbi akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar dan karena
akar tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar pada
dasarnya selalu akan merupakan umbi yang telanjang. Umbi akar dapat
merupakan penjelmaan :
- Akar tunggang, misalnya umbi akar pada lobak (Rhaphanus sativus L.)
- Akar serabut, misalnya umbi akar pada ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)

Anda mungkin juga menyukai