PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai
meracik obat-obatan tradisional dan jamu. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan
bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Ramua- ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar
tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran
meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun-temurun. Dari
satu generasi kegenerasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang. Keragaman tanaman
obat atau obat tradisional di tanah air telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan
kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia.
Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua
jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa
Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua pasti ada
manfaatnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan
ada tumbuhan yang punah. Indonesia sangat kaya akan flora dan faunanya, .
keanekaragaman hayati Indonesia masuk bahkan termasuk 3 (tiga) besar di dunia.
Tumbuhan di Indonesia mencapai 8 ribu spesies yang sudah teridentifikasi.
Flola di Indonesia dapat di bedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu indo-malayan
dan indo-australian. Sulawesi termasuk dalam kelompok kedua meliputi tumbuhan yang
berada di kawasan Indonesia Timur. Tumbuhan khas Sulawesi diantaranya tumbuhan leda
(Eucalypus deglupta), wanga(Figafeta elata) dan masih banyak lagi, namun secara
sepintas nama tersebut tidak menggambarkan keterkaitannya dengan tempat dimana
tumbuhan itu berada sehingga agak sulit untuk mengingatnya.
Adapun manfaat yang didapat dalam praktikum kerja lapangan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menguraikan langkah-langkah pembuatan herbarium dan simplisia.
2. Mahasiswa mampu merealisasikan cara mendeterminasi tumbuhan.
3. Mahasiswa dapat menguasai bentuk morfologi tumbuhan secara umum.
4. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berinteraksi kepada masyarakat
mengenai tanaman obat tradisional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Farmasi
Biologi farmasi (dalam arti luas) ialah ilmu (terapan) dalam bidang farmasi
berlandaskan biologi yang penerapannya mencakup penemuan, pengembangan dan
produksi obat, standardisasi, pengendalian pengolahan serta penggunaan. Biologi farmasi
mempunyai sub-disiplin dasar antara lain sitologi, geetika, mikrobiologi, botani, zoology,
biokimia, biologi, molekul, farmokologi, toksikologi,bioteknologi dan farmakognosi.
Kaitan dengan ini farmakognosi adalah ilmu mengenai obat dan bahan pembantu yang
to
identify=mempersamakan).
Determinasi
tumbuhan
dilakukan
untuk
1. Ingatan
Pendeterminasian ini dilakukan berdasarkan pengalaman atau ingatan kita. kita
mengenal suatu tumbuhan secara langsung karena identitas jenis tumbuhan yang
sama sudah kita ketahui sebelumnya misalnya di dapatkan di kelas atau telah
mempelajarinya.
2. Bantuan Orang
Pendeterminasian dilakukan dengan meminta bantuan ahli-ahli botani
sistematika yang kerja dipusat-pusat penelitian botani sistematika atau siapa saja
yang bisa memberikan pertolongan.
3. Spesimen Acuan atau Bahan Acuan
Pendeterminasian tumbuhan dapat juga dilakukan dengan membandingkan
secara langsung dengan spesimen acuan yang dibiasanya diberi label nama
spesimen tersebut bisa berupa tumbuhan hidup. Akan tetapi spesimen acuan
yang umum dipakai adalah koleksi kering atau herbarium.
4. Pustaka
Yaitu membandingkan atau mencocokan ciri-ciri tumbuhan yang akan
dideterminasi dengan gambar-gambar yang ada di dalam pustaka.
Adapun aturan pembuatan kunci determinasi. Kunci determinasi merupakan
suatu
alat
yang
diciptakan
khusus
untuk memperlancar
pelaksanaan
dideterminasi sbb: 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a, 109b,
119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b, 139b, 140b, 142b, 143b, 146b, 147b,
150b, 151b, 152a. Dimana di 152a kita akan mendapatkan nama familia
Nyctaginaceae
2.3 Herbarium
A. Pengertian
Herbarium adalah penyimpanan dan pengawetan tumbuh-tumbuhan. Herbarium
dapat dibuat dengan 2 macam cara, yaitu cara kering dengan cara basah. Sesuai
dengan namanya herbarium kering disimpan dalam keadaan kering sedangkan
herbarium basah disimpan dala keadaan basah dengan cairan tertentu.
a. Penggolongan
Berdasarkan cara pengawetannya, herbarium digolongkan atas :
1. Herbarium kering
Yaitu herbarium yang cara pengawetannya dengan cara dikeringkan.
Sebagian besar spesimen herbarium yang disimpan sebagai awetan dalam
herbarium-herbarium di dunia ini diproses melalui pengeringan.
2. Herbarium basah
Yang dimaksud dengan herbarium basah adalah spesimen tumbuhan yang
telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai
macam zat dengan komposisi yang berbeda. Herbarium basah biasanya untuk
tumbuhan jenis Bryophyta. Adapun bahan pengawet yang digunakan adalah
alkohol 70%, Formalin 40% dan FAA (campuran formalin, alkohol dan asam
asetat dengan perbandingan (50 : 500: 900 cc).
b. Pembuatan
Herbarium dapat dibuat dengan tahap-tahap berikut :
1. Pembuatan herbarium kering
a. Mengambil salah satu tanaman utuh dan bagian tanaman (5 bentuk daun, 3
bentuk batang, 2 bentuk akar). Syarat-syarat dalam pengambilan tanaman
utuh yaitu, tanaman harus lengkap.
b. Mencuci tanaman dengan menggunakan air yang mengalir, lalu dianginanginkan.
c. Sterilisasi tanaman yaitu dengan mengoleskan alkohol 70% pada seluruh
bagian tanaman.
d. Cara 1: tempelkan kardus kemudian koran pada sasak bambu yang telah
dibuat. Kemudian tempelkan tanaman yang telah dibersihkan di atas koran.
Tanaman tersebut diatur sedemikian rupa diatas kertas koran, yang
berukuran kira-kira 50 x 50 cm.
e. Cara 2 : atur posisi tanaman pada lembaran kertas koran hingga rata. Pada
lembaran pertama, tempelkan 5 bentuk daun. Kemudian dilapisi lagi dengan
beberapa lembar koran, kemudian tempel 3 bentuk batang, kemudian tutup
lagi dengan koran dan tempelkan 2 bentuk akar. Setelah itu tutup dengan
kardus dan terakhir sasak bambu. Jangan lupa untuk memahatnya dengan paku
agar proses pengepreesan tanaman tidak gagal.
f. Menempelkan
tanaman
yang
telah
dikeringan
pada
karton
dengan
menggunakan jahitan tali atau selotip. Usahakan penampakan atas dan bawah
dapat diperlihatkan.
g. Menempelkan etiket.
2. Pembuatan herbarium basah
a. Siapkan spesimen yang akan diawetkan.
b. Sediakan formalin yang telah diencerkan sesuai dengan keinginan.
c. Masukkan spesimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol jam
dan telah diencerkan.
d. Tutup rapat botol dan kemudian beri label yang berisi nama spesimen
tersebut dan familinya.
1.1. Uraian tanaman
A. Daun (folium)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada
batang saja dan tidak pernah pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.bagian
batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus)
batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun di
namakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar,kaya akan suatu zat
warna hijau yang di namakan klorofil,oleh karena itu daun biasanya berwarna
hijau.
Daun memiliki fungsi sebagai berikut :
a) pengambilan zat-zat makanan (reabsorpsi).terutama berupah zat gas (CO2)
b) pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
c) penguapan air(transpirasi)
d) pernafasan(respirasi)
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
a) upih daun atau pelepah daun (vagina)
b) tangkai daun (petiolus)
c) helaian daun (lamina)
Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a) Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja: lazimnya lalu di sebut daun
bertangkai
b) daun terdiri atas upih dan helaian daun yang demikian ini di sebut daun
berupih atau daun berpelepah
c) daun hanya terdiri atas helaian saja,tanpa upih dari tangkai,sehingga helaian
langsung melekat atau duduk ppada batang.daun yang demikian susunannya
di namakan daun duduk (sessilis). Daun yang hanya terdiri atas helaian daun
saja dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya,hingga pangkal daun
tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang,oleh sebab itu juga
di namakan daun memeluk batang.
d) daun yang hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tangkai tadi
biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun,jadi
merupakan suatu helaian daun semu atau palsu.
Daun memiliki bentuk yang bermacam-macam antara lain :
a) bulat atau bundar(orbicularis). Jika panjang : lebar = 1:1
b) bangun perisai(peltatus).daun yang biasanya bangun bulat mempunyai
tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun,melainkan pada bagian
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
Yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabangcabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari
akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang
demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (dicotyledoneae) dan
tumbuhan biji telanjang (gymnospermae).
b) Sistem akar serabut
Yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal akar. Akar-akar ini karena bukan berasal dari
calon akar yang asli dinamakan akar liar. Bentuknya seperti serabut, oleh
karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia)
Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam :
a) Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada
cabang-cabangnya biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang
halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali
berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan
cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa. Misalnya:
1. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke
ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi
tempat penimbunan makanan. Contoh : wortel (Daucus carota)
2. Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar
serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Contoh :
biet (Beta vulgaris)
3. Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar
serabut dan juga sedikit sekali bercabang misalnya pada kratok (Phaseolus
lunatus)
b) Akar tunggang yang bercabang (ramosus), akar tunggang berbentuk kerucut
panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabangcabangnya bercabang lagi sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar
kepada batang
Akar mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya :
a) Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagianbagian di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah.
b) Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium), yaitu akar-akar yang
terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk
menyerap air maupun zat makanan dari inangnya.
c) Akar pelekat (radix adligans), akar-akar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya.
d) Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan
memeluk penunjangnya.
e) Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tegak lurus ke
atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya
tumbuhan.
f) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah
karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di atas
tanah atau air
g) Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar
yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah.
h) Akar banir, yaitu akar yang berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan
miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar
D. Bunga (flos)
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang
bentuk,warna
dan
susunannya
tumbuhan,sehingga pada
di
sesuaikan
dengan
kepentingan
tinggi,juga
di
sini
duduknya
bakal
buah
di
katakan
menumpang(superus)
c) seperti cawan. daun-daun kelopak dan tajuk bunga duduknya seakan-akan
pada tepi bangunan seprti cawan tadi,sedang putik di tengah pada bagian
dasar bunga yang lebih rendah letaknya dari pada tempat duduknya kelopak
dan tajuk bunga.
d) bentuk mangkuk. juga dalam hal ini kelopak dan tajuk bunga lebih tinggi
letaknya dari pada putik.bakal buahnya terletak di bagian dasar bunga dan
sebagian bakal buah berlekatan dengan pinggir dasar bunga.bakal buah di
namakan setengah tenggelam (semi inferus).
E. Buah (fructus)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh
pembuahan,maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah,dan bakal biji yang
terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah terkadang bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,sedang umumnya segera setelah terjadi
penyerbukandan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur,melainkan ikut
tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah
itu sendiri,jadi tidak merupakan satu bagian buah yang penting.misalnya:
a) Daun-daun pelindung contoh pada jagung daun-daun pelindung bunga betina
tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung
(klobot).
b) Daun-daun kelopak.contoh pada terong dan pada jambu, masih dapat kita
lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c) Tangkai kepla putik, juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada
jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam
jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d) Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis,
yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan
dalam buah manggis tadi.
Buah yang banyak terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah
gugur, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, merupakan buah yang
telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah
sungguh. kecuali bakal buahnya sendiri sering kali terjadi, bahwa ada bagian
bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan sering kali
merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Sehingga buah yang
demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurious).pada buah
semu buah yang sesungguhnya sering kali tidak kelihatan (tertutup), karena itu
sering kali buah semu di namakan pula buah tertutup (fructus clauses).
Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu mete, buah yang sebenarnya yang
menghasilkan metenya tetap kelihatan.
Adapun bagian-bagian bunga yang sering kali ikut tumbuh dan
menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya:
a) Tangkai bunga. Contoh pada jambu monyet atau jambu mente (Anacardium
occidental L)
b) Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo
(Ficus glomerata Roxb) dan sebangsanya.
c) Dasar bunga pada bunga tunggal,misalnya pada arbe (Fragraria vesca L)
d) Kelopak bunga misalnya pada ciplukan (Physalis minima L)
e) Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk, misalnya pada pohon
nangka (Artocarpus integra Merr)
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa
ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu
dinamakan: Partenokarpi (parthenocarpy).
Ikhtisar Tentang Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a. Buah semu atau buah tertutup,yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain pada bunga itu,yang malahan menjadi bagian
utama buah ini.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang meluluh terjadi dari bakal buah.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat di bedakan dalam:
a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah.misalnya:
- Tangkai bunga pada jambu monyet (Anacardium occidental L)
- kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L)
b. Buah semu ganda ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu
bakal buah yang bebas satu sama lain. Misalnya pada buah arbe (Fragraria
vesca L)
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk,tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah, misalnya buah
nangka (Artocarpus interga Merr) dan keluih (Artocarpus communis Forst).
Penggolongan buah sungguh (buah sejati)
Buah sungguh dapat di bedakan dalam 3 golongan,yaitu:
1. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah saja.misalnya : buah mangga (Mangifera indica L),papaya
(Carica papaya L)
2. Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain misalnya : pada cempaka (Michelia champaca
Bail)
3. Buah sejati majemuk,yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk
yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah.misalnya pandan
(Pandanus tectorius Sol )
Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal dibedakan dalam dua golongan :
a. Buah sejati tunggal yang kering(siccus)
b. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) ialah jika dinding buahnya
menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) dibedakan dalam 3
lapisan
-
B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak ( lebih dari satu ) biji,
dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericartia)
a. Buah berbelah dua (diachenium). buah berbelah dapat dibedakan dalam:
1. Buah berbelah dua (miridiachenium)
2. Buah berbelah tiga (miringtriachenium)
3. Buah berbelah empat (tetrachenium)
4. Buah berbelah banyak (polyachenium)
b. Buah kendaga (rhegma), buah ini dapat dibedakan lagi dalam :
1. Buah berkendaga dua (dicoccus)
2. Buah berkedaga tiga (tricoccus)
3. Buah berkendaga lima (pentacoccus)
4. Buah berkendaga banyak (polycoccus)
c. Buah kotak, buah kotak dapat dibedakan dalam:
1. Buah bumbung (miringfoliculus)
2. Buah polong (legumen)
3. Buah lobak atau polong semu (siliqua)
4. Buah kotak sejati (capsula)
Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging
Perbedaan buah sejati yang berdaging adalah sebagai berikut :
a. Buah buni(bacca) ialah buah yang dinding mempunyai dua lapisan
b. Buah mentimun (pepo) buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh
berbeda dengan buah buni
c. Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi
buah buni, kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu
d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga
lapisan kulit yaitu :
-
kulit luar (exocarpium atau epicarpium) , yang tipis menjagat , biasanya licin
mengkilat.
kulit tengah (mesocarpium),yang tebal berdaging atau berserabut, kalau
e. buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau
hampir mengayuh lapisan dalamnya tipis, licin.
f. buah apel (pomum)
Sayap (ala)
Bulu (coma)
Salut biji (arillus)
Salut biji semu (arillodium)
Pusar biji (hilus)