Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KLOROFIL

Kimia Bahan Alam

Disusun Oleh :

Charlota A Kapitarauw
201839007

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi .......................................................................................................... I
Bab 1 Pendahuluan .................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 2
Bab 2 Pembahasan ..................................................................................... 3
2.1 Pengertian klorofil ..................................................................... 3
2.2 Macam-Macam Klorofil ............................................................ 4
2.3 Letak Klorofil ............................................................................ 6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Klorofil ........................................ 7
Bab 3 Penutup ............................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 8
Daftar Pustaka .................................................................................................. 9

I
DAFTAR GAMBAR
2.1 Letak Kloroplas ............................................................................... 3
2.2 Struktur Klorofil a dan Klorofil b.................................................... 4

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan alam berbagai jenis tumbuhan yang
mempunyai kandungan bahan aktif tertentu yang bermanfaat untuk kesehatan. Daun tumbuhan
mengandung berbagai zat gizi maupun non-gizi (metabolit sekunder), seperti vitamin, mineral,
serat pangan, betakaroten, dan klorofil. Ketersediaan klorofil yang tinggi di alam serta khasiat
biologis yang dimilikinya, menjadi peluang untuk dikembangkan sebagai bahan suplemen
pangan atau pangan fungsional. Selain itu, pigmen klorofil yang berwarna hijau dapat
digunakan sebagai pewarna alami untuk menggantikan pewarna sintetis.
Saat ini bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan istilah “klorofil”. Klorofil
berasal dari Bahasa Inggris, chlorophyll yang berarti zat hijau daun. Klorofil adalah pigmen
yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi salah satu molekul yang memiliki peran
utama dalam fotosintesis. Klorofil diistilahkan sebagai pewarna hijau alami yang ada pada
berbagai macam tumbuhan, susunannya terdapat di dalam kloroplas.
Ada 2 jenis klorofil alami (seperti klorofil-a dan klorofil-b). Klorofil biasanya selalu
menyatu dengan pigmen lainnya yang berdasarkan dari kelompok karotenoid. Sayur-sayuran
terutama yang berwarna hijau mengandung banyak klorofil. Di dalam tanaman, klorofil
terdapat dalam bentuk ikatan yang kompleks dengan molekul protein dan lemak. Warna sayur-
sayuran terutama disebabkan oleh kandungan zat warna didalamnya yang disebut pigmen dan
terdiri dari klorofil, karotenoid dan grup flavonoid yang terdiri dari antosianin, antoxantin dan
tannin. Klorofil adalah senyawa ester dan larut di dalam solven organik. Ekstraksinya
dilakukan dengan menggunakan pelarut organik polar, khususnya acetone dan alkohol.
Kandungan klorofil bersifat tidak stabil dan lebih mudah rusak bila terkena sinar, panas,
asam dan basa. Pada prinsipnya molekul klorofil sangat besar dan terdiri dari empat cincin pirol
yang dihubungkan satu sama lainnya oleh gugus metena ( -CH= ) membentuk sebuah molekul
pipih. Pada karbon ke-7 terdapat residu propionate yang teresterifikasi dengan fitol dan rantai
cabang ini bersifat larut dalam lipid.
Klorofil dalam daun yang masih hidup terikat pada protein. Dalam proses pemanasan
proteinnya terdenaturasi dan klorofil dilepaskan. Saat ini semakin banyak beredar produk
impor suplemen pangan kaya klorofil, padahal dilihat dari segi geografis Indonesia memiliki
potensi sumber klorofil yang besar.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain :
1. Memahami apa itu klorofil
2. Mengetahui macam-macam dari Klorofil
3. Mengetahui keberadaan letak dari klorofil
4. Memahami faktor yang mempengaruhi terbentuknya Klorofil

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Klorofil
Klorofil adalah pigmen warna hijau yang berperan dalam proses fotosintesis dengan
menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil terdapat pada
tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Istilah “Klorofil” berasal dari bahasa Yunani yaitu
“chloros” artinya hijau dan “phyllos” artinya daun. Istilah ini pertama diperkenalkan tahun
1818. dimana pigmen tersebut diekstrak dari tumbuhan dengan menggunakan pelarut organik.
Riset tersebut dilakukan oleh Hans Fischer peneliti klorofil yang memperoleh nobel prize
winner pada tahun 1915 berasal dari Technishe Hochschule, Munich Germany.

Gambar 2.1 Letak kloroplas.

Pada proses fotosintesis, terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu :

1. Memanfaatkan energi matahari.


2. Memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan menyediakan dasar energetik bagi
ekosistem secara keseluruhan.
3. Karbohidrat yang dihasilkan fotosintesis melalui proses anabolisme diubah menjadi
protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya.

Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata
(visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari
merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik
secara merata oleh klorofil. Cahaya matahari (cahaya tampak) jika diuraikan sebenarnya terdiri
dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang berbeda yang dengan bantuan prisma kita bisa
mendeteksinya sebagai cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,nila dan ungu (seperti
pelangi). Klorofil menyerap cahaya merah dan biru-ungu yang berguna dalam reaksi terang
fotosintesis, sedangkan cahaya kuning, hijau dipantulkan. Itulah kenapa daun tampak berwarna
hijau. Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen
lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis.
Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar dengan panjang
gelombang antara 400-700 nm.

3
2.2 Macam-Macam klorofil

Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan menyerap energi


cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang terdiri dari klorofil a, b, santofil,
karotenoid, bakterioklorofil pada bakteri. Pigmen ini menyerap warna atau gelombang cahaya
yang berbeda-beda. Masing-masing menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu.
Pigmen umumnya mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang cahaya pendek dan
juga panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas terdapat
kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari bermacam-macam
pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah klorofil. Klorofil merupakan
pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada kloroplast. Pigmen ini berguna untuk
melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan . Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan
pada berbagai tumbuhan (Salisbury and Ross, 1995). Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam
klorofil yaitu) yang berwarna hijau tua dan berwarna hijau muda. Klorofil-a dan b paling kuat
menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit cahaya hijau
(500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh
karotenoid. Karotenoid ternyata berperan membantu mengabsorpsi cahaya sehingga spektrum
matahari dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi yang diserap karotenoid diteruskan
kepada klorofil-a untuk diserap digunakan dalam proses fotosintesis, demikian pula dengan
klorofil-b. Perbedaan klorofil a dan b adalah pada atom C3 terdapat gugusan metil untuk
klorofil a dan aldehid untuk klorofil b. karena itu keduanya mempunyai penyerapan gelombang
cahaya yang berbeda. Peranan pigmen klorofil adalah dalam reaksi fotosistem. Klorofil
mempunyai banyak electron yang mampu berpindah ke orbit eksitasi karena menyerap cahaya
(Nurdin, 1997).
 klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
 klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
 klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
 klorofil d: menghasilkan warna hijau merah

a. Klorofil a
Klorofil a adalah suatu senyawa kompleks antara magnesium dengan porfirin yang
mengandung cincin siklopentanon (cincin V). Keempat atom nitrogennya dihubungkan
secara ikatan koordinasi dengan ion Mg2+ membentuk senyawa kompleks yang baik.
Rantai sampingnya yang bersifat hidrofob adalah suatu terpenoid alkohol dan fitol yang
di hubungkan secara ikatan ester dengan gugus propionat dari cincin IV.
Klorofil a merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan
autotrof. Rumus kimia klorofil a C55H72O5N4Mg

Gambar 2.2 Struktur klorofil a dan klorofil b.

4
b. Klorofil b
Klorofil b adalah klorofil kedua yang terdapat pada tumbuhan hijau. Klorofil b juga
terikat pada protein di dalam sel. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau chlorophyta
dan tumbuhan darat. Rumus kimianya C55H70O6N4 Mg
c. Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya bagian merah dan ungu
spektrum,cahaya hijau yang paling sedikit diserap maka apabila cahaya putih menyinari
struktur-struktur yang mengandung klorofil seperti misalnya daun maka sinar hijau
akan dikirimkan dan dipantulkan sehingga strukturnya tampak berwarna hijau. Karoten
termasuk ke dalam kromoplas yaitu plastida yang berwarna dan mengandung pigmen
selain klorofil.
d. Klorofil C
Klorofil C terdapat pada ganggang coklat Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta.
Rumus kimia kolorofil C
Kelompok C3 (-CH = CH2) (-CH = CH2) (-CH = CH2) (-CH)
Kelompok C7 (-CH3) (-CHO) (-CH3) (-CH3) (-CH3)
Kelompok C8 (-CH2CH3) (-CH2CH3) (-CH2CH3) (-CH)
Kelompok C17 (-CH2CH2COO-Phytyl) (-CH2CH2COO-Ph
e. Klorofil d
Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil,
tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari.

Fotosintesis terjadi pada semua bagian berwarna hijau pada tumbuhan karena mamiliki
kloroplas, tetapi tempat utama berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Pigmen warna hijau
yang terdapat pada kloroplas disebut dengan klorofil dan dari zat inilah warna daun berasal.
Klorofil menyerap energy cahaya yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam
kloroplas untuk menghasilkan energi (Campbell, 2002).
Kadar dari klorofil yang terkandung dalam suatu organ tumbuhan dapat diukur dengan
metoda spektrofotometer. Sel penutup pada lembaran daun yang mengandung klorofil, didalam
stroma pada sel tersebut akan berlangsung fotosintesis yang akan menghasilkan karbohidrat
(gula). Gula tersebut menyebabkan potensial osmotik cairan sel yang menurun, potensial air
juga akan menurun, dengan peristiwa itu timbul tekanan turgor yang dapat menyebabkan
terbentuknya stroma (Kimball,1998).
Selain klorofil tumbuhan juga membutuhkan cahaya untuk perkembangannya.
Terdapat empat macam penerima cahaya yang dikenal dalam mempengaruhi fotomorfogenesis
pada tumbuhan. Pertama, fitokrom yaitu diketahui paling kuat menyerap cahaya merah dan
juga mampu menyerap cahaya biru. Kedua adalah kriptoksom, yaitu kelompok sejumlah
pigmen yang serupa menyerap cahaya biru dan gelombang ultraviolet. Ketiga, penerima cahaya
UV yaitu satu atau beberapa senyawa yang tidak dikenal yang menyerap radiasi ultraviolet
antara kurang lebih 280-320 nm. Keempat ialah protoklorofilida,yaitu pigmen yang menyerap
cahaya merah dan biru,biasa tereduksi menjadi klorofil a (Sasmitamiharja,1990).

5
2.3 Letak Klorofil

Klorofil sangat penting bagi tumbuhan untuk melaksanakan fotosintesis dan


menghasilkan energi. Klorofil merupakan pigmen kloroplast yang terdapat dalam plastid.
Plastid merupakan struktur khusus, diselimuti oleh system membran rangkap ditemui hanya
pada tumbuhan dan beberapa protista. Plastid mengandung DNA dan ribosom yang terbenam
(bersama membrane) dalam cair yang disebut stroma (Salisbury dan Ross, 1995).
Sel penutup memiliki klorofil dalam selnya sehingga dengan bantuan cahaya matahari
dapat melakukan fotosintesis. Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk terhadap klorofil.
Larutan klorofil yang dihadapkan pada sinar kuat akan berkurang hijaunya dan daun yang kena
sinar matahari langsung pada umumnya berwarna hijau kekuningan.
Semua plastid tumbuh dari proplastida yaitu benda kecil yang ditemukan pada
tumbuhan baik didalam gelap maupun ditempat terang. Plastid membelah sama seperti
mitokondria (dan prokariotik). Plastid tidak berwarna biasa disebut leukoplas. Leukoplas yang
paling dikenal ialah amiloplas yang mengandung dua atau lebih butir pati. Leukoplas lain berisi
cadangan protein (proteinoplas) (Salisbury dan Ross, 1995).
Ada dua macam plastid berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan
berbagai pigmen yang menyertainya dan kromoplast yang mengandung pigmen lain
(contohnya pigmen merah pada tomat) (Salisbury dan Ross, 1995).
Klorofil terdapat didalam kloroplas yang merupakan pigmen yang aktif didalam
fotosintesis. Klorofil adalah molekul tetra-spiral yang dihubungkan aleh atom Mg, yang
berbentuk oval yang terkandung dalamnya. Penyerapan yang esensial oleh kloroplas didalam
membran tilakoid. Tiap-tiap foton dapat mengelurakan electron kedalam klorofil, klorofil hijau
akan menyerap warna yang panjang gelombangnya pendek, berenergi tinggi yang efektif dalam
fotosintesis. Penyerapan terhadap panjang gelombang relatif bervariasi dan dapat diukur
dengan menggunakan spektrofotometer. Gambaran dari banyaknya penyerapan dari fungsi
panjang gelombang disebut dengan spectrum penyerapan (Dwijoseputro,1980).
Ada 6 tipe klorofil yaitu klorofil a, b, dan c, dorobium serta klorofil 650 dan 660.
klorofil a dan b terdapat pada semua organisme yang melakukan fotosintesis. Uluran kloroplas
bervariasi pada setiap spesies, pada tanaman tingakat tinggi diameter kloroplas antara 4-6 mm.
Kloroplas pada sel polipoid lebih besar dibandingkan tanaman yang selnya bukan polipoid.
Perubahan bentuk dan volume kloroplas dapat disebabkan oleh cahaya, keadaan yang gelap
kloroplas dapat direduksi dengan penambahan ATP (Devlin,1975). Dwijseputro (1980)
mengemukakan bahwa ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan klorofil
adalah : faktor pembawaan, cahaya, oksigen, karbohidrat, nitrogen, Mg, Fe, juga unsure –
unsure Mn, Cu. Zn, air dan temperatur.
Tiap atom atau molekul yang sedikit berbeda tingkat energinya, setiap substansi
menyerap cahaya dengan suatu karakteristik panjang gelombang yang berbeda. Hal ini bisa
ditunjukkan melalui spektrum penyerapan, dimana ditujukan selama penyerapan sinar pada
tiap gelombangnya, sebagai contoh, klorofil a sangat kuat pada panjang gelombang 660 nm
pada sinar merah, dan paling rendah pada panjang gelombang 430 nm pada sinar biru Ketika
gelombang itu berpindah, maka sinar yang ada disebelah kiri adalah sinar hijau yang bisa
dilihat (Devlin, 1975).
Spectrum absorbsi klorofil a dan klorofil b berbeda. Cahaya yang tidak cukup absorbsi
oleh klorfil a panjang gelombang 460 nm akan ditangkap oleh klorofil b yang mempunayi
absorbsi yang kuat pada panjang gelombang tersebut. Jadi kedua jenis klorofil ini saling
melengkapi dalam mengabsorbsikan cahaya matahari. Daerah spectrum antara 500 nm dan 600
nm sangat lemah absorbsi oleh klorofil, tetapi hal demikian tidak menjadi masalah bagi
kebanyakkan tanaman hijau (Striyer, 1996).

6
Kloroplas dikelilingi system daun atau selimut membran ganda yang mengatur lalu
lintas molekul keluar masuk dalam kloroplas. Didalam kloroplas dijumpai bahan tanaman
berbentuk amof, sel dan kaya enzim yang disebut stroma. Stroma ini mengandung berbagai
enzim yang merubah CO2 menjadi karbohidrat khususnya pati. Didalam stroma ada tilakoid
yang mengandung pigmen, disinilah energi dari cahaya matahari digunakan untuk
mengoksidasi H2O dan menbentuk ATP dan NADPH yang kaya energi yang diperlukan oleh
stroma untuk mengubah CO2 menjadi karbohidrat (Salisbury and Ross, 1995).
Pada daun muda terjadi fotosintesis yang aktif sehingga membutuhkan klorofil yang
banyak. Klorofil tersebut akan menyerap cahaya yang berenergi tinggi sehingga fotosintesis
terjadi lebih aktif. Daun muda juga mendapatkan transfer klorofil melalui eksitasi dari daun tua
(Dwijoseputro,1980).

2.4 Faktor yang mempengaruhi terbentuknya Klorofil

Terjadinya klorofil dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu factor pembawa (gen), jika gen
ini tidak ada, tanaman akan tampak putih (albino). Factor kedua adalah cahaya. Jika cahaya
terlalu kuat, klorofil akan berkurang hijaunya. Factor yang ketiga adalah oksigen dan factor
lainnya adalah karbohidrat, nitrogen, magnesium, mangan, coprum, zink, air, dan temperature
(Dwijoseputro, 1985).
Pembentukan klorofil dalam tubuh tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor antara
lain: factor pembawaan (gen), cahaya, oksigen, karbohidrat, nitrogen, magnesium dan besi
serta air dan temperature, dimana temperature yang baik untuk pembentukan klorofil yaitu 3-
48 0C (Dwijoseputro, 1994)
Klorofil dibentuk dari kondensasi suksinil Co-A dan asam amino glisin menjadi
senyawa yang tidak stabil yaitu asam amino glisin menjadi senyawa asam amino ketoda di
dapat, kemudian melalui dekarboksilasi dan diubah menjadi asam amino lovalenat dikatalis
oleh enzim amino lovalenat sintetase dengan adanya pridoksal posfat dan cahaya (Nurdin,
1997).
Dibungkus oleh dua lapis membrane yaitu membrane luar dan membran dalam, yang
dipisahkan oleh ruang intermembran. Membrane luar datar, sedangkan membrane dalam
melebar dan melipat ke arah dalam membentuk tumpukan seperti kantong-kantong yang
disebut tilakoid. Tumpukan tilakoid yang sejajar disebut granum, satu granum terdiri dari 2-
100 tilakoid. Didalam setiap tilakoid terdapat ruang yang disebut lumen yang berisi garam
pelarut (Nurdin, 1997).
Kloroplas merupakan organel yang berbentuk lensa dan berukuran kira-kira dua
micrometer dikali lima micrometer. Kloroplas ini dilingkupi oleh dua membrane yang
dipisahkan oleh ruang inter membran yang sempit. Membran dalam melingkupi cairan yang
disebut stroma. Stroma mengelilingi ruangan ketiga, yang dibatasi oleh membrannya sendiri
(membrane tilakoid). Diseluruh kloroplas, kantung tilakoid ditumpuk membentuk grana yang
dihubungkan satu sama lain oleh tubula tipis diantara masing-masing tilakoid (Campbell,
2002).
Tiap kloroplas mengandung 40-60 granum dan ada juga yang tidak pakai grana seperti
pada kloroplas seludang ikatan pembuluh. Membrane tilakoid sama dengan membrane lain
disusun oleh lipid dan protein, disamping adanya pigmen-pigmen fotosintetik dan senyawa-
senyawa pembawa electron lainnya. Kloroplas sama dengan mitokondria, juga punya DNA,
ribosom dan RNA sendiri yang berguna untuk membentuk polipeptida dan protein tertentu
bersama dengan DNA inti (Nurdin, 1997).

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa :
Klorofil adalah pigmen yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi
salah satu molekul yang memiliki peran utama dalam fotosintesis. Klorofil memberi
warna hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau.

8
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. 2002. Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.


Darmawan dan Baharsyah. 1983. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. PT Suryani Utama.
Semarang.
Devlin,R.M. 1975. Plant Phsiology. Third Edition. D. Van Nostrand, Company. New York.
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Kimball, J.W. 1988. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta
Khopar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI. Press. Jakarta
Noggle. G.R. and Fritz, G.J. 1979. Introduction Plant Physiology. Prentice Hall Of India.
Nurdin, H. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Departement Pendidikan dan
Kebudayaan Universitas Andalas Padang.
Sasmitamiharjdo, D. Siregar. 1990. Dasar- dasar Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung
Salisbury and Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II. ITB. Bandung
Striyer, L. 1996. Biokimia. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai