Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAORGANIK II

PERCOBAAN X

ISOLASI TRIMISTIN DARI BIJI PALA

OLEH:

NAMA : WINDI

: F1C1 16 070
NIM
: VI (ENAM)
KELOMPOK
: 1. ZUL ATHFIN LISTIYANI
ASISTEN
2. SAMUEL MANGRURA

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam merupakan tempat semua makhluk hidup untuk berkembang biak dan

melangsungkan kehidupannya, seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Diantara

makhluk hidup tersebut banyak yang memiliki senyawa-senyawa yang bermanfaat

bagi kehidupan baik senyawa-senyawa kimia maupun fisik yang terdapat didalam

batang tubuhnya. Salah satu contoh senyawa yang tentu telah kita ketahui yaitu

senyawa organik yang berasal dari senyawa kimia dan merupakan senyawa yang

berasal dari organisme hidup yang berbasis hidrokarbon sebab senyawa tersebut

terbuat hanya dari hidrogen dan karbon.

Selain unsur karbon, oksigen dan hidrogen yang sebagai unsur penyusun

utama dalam senyawa kimia organik, terdapat pula beberapa unsur lain yakni

nitrogen, fosfor, sulfur dan lain-lain meskipun dalam jumlah yang tidak besar. Salah

satu senyawa organik bahan alam yang banyak jumlahnya dengan variasi struktur

yang banyak pula yaitu trimiristin. Trismiristin merupakan salah satu senyawa yang

terkandung dalam biji pala.

Biji pala menghasilkan 2 sampai 15 % minyak etheris dan 30 - 40 % lemak,

sedangkan fuli menghasilkan 7 - 18 % minyak etheris dan 20 - 30 % lemak (fuli

adalah arie yang berwarna merah tua dan merupakan selaput jala yang membungkus

biji). Daging buah pala dapat digunakan sebagai manisan atau asinan, biji dan fulinya

bermanfaat dalam industri pembuatan sosis, makanan kaleng, pengawetan ikan dan
lain-lainnya. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan percobaan isolasi trimiristin

dari biji pala.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengisolasi senyawa Trimiristin dari Biji Pala ?

2. Bagaimana menghitung kadar Trimiristin dalam Biji Pala ?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengisolasi senyawa Trimiristin dari Biji Pala.

2. Untuk menghitung kadar Trimiristin dalam Biji Pala.

D. Manfaat Percobaan

Manfaat yang akan diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengisolasi senyawa Trimiristin dari Biji Pala.

2. Dapat menghitung kadar Trimiristin dalam Biji Pala


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Pala

Pala merupakan tanaman botani myristica fragrans hout dari famili

myristicaceae. Biji pala jika dimakan terlalu banyak dapat mengakibatkan

kelumpuhan, keracunan, mabuk, marah, sakit kepala, khayal dan dapat menyebabkan

kematian. Minyak esennya bersifat racun kepada bakteria, ulat dan serangga.

Minyaknya jika digunakan pada kulit yang sensitif dapat menimbulkan alergi seperti

gatal, kemerahan, dan bengkak. Limonen bersifat anti kanker dan anti tumor.

Linalool bersifat racun kuman. Mircen bersifat anti mutgenik. Miristisin mempunyai

sifat narkotik, dapat menyebabkan usus bengkak dan sakit, bersifat toksik terhadap

hati (Chooi, 2008).

A.1. Penyebaran Pala

Menurut Standar Internasional (ISO, 2002), minyak pala dihasilkan dari

penyulingan biji pala jenis Myristica fragrans atau dikenal dengan sebutan Pala

Banda. Jenis pala tersebut banyak dibudidayakan dan diolah di daerah Maluku,

Sulawesi Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Pulau Jawa (RUSLI, 2002). Biji pala

merupakan hasil utama yang memiliki nilaiekonomi tinggi dari tanaman pala. Dalam

perdagangan dunia, dikenal 2 jenis biji pala, yaitu jenis East Indian, berasal dari

Indonesia dan Sri Langka, jenis ini biasa disebut jenis superior, dan West Indian,

yang berasal dari Grenada (LAWLESS, 2002). Selain mengekspor minyak pala,
Indonesia juga mengekspor biji pala terutama dari daerah Sulawesi Utara dan Maluku

(Ma’mun, 2015).

A.2. Kegunaan Biji Pala

Kualitas minyak pala sangat dipengaruhi oleh perbedaan jenis tanaman,

agronomis faktor (lingkungan, iklim, kondisi tanah, saat panen dan pasca panen),

jenis dan kualitas bibit tanaman pala dan fuli, selain itu komposisi dan isinya.

Pemanfaatan minyak pala meluas, karena bahan insektisida, pewangi dalam sabun

produk, pembersihan (lotion), deterjen, kosmetik, parfum dan penghilang rasa sakit.

Selain itu minyak pala dapat digunakan sebagai penyedap aditif dalam tembakau,

rokok, makanan dan minuman tanpa alkohol, rempah-rempah,pengawet, pewangi

toilet, serta farmasi Pati, minyak lemak dan ekstrak alkohol adalah komponen

terbesar minyak pala dan bunga pala, sedangkan komponen minor adalah minyak

esensial (Syamani dkk., 2015).

B. Senyawa Trimiristin

B.1. Pengertian Trimiristin

Menurut Leung (1985), fixed oil adalah bahan-bahan yang dapat larut dalam

pelarut organik, tetapi tidak dapat di destilasi. Menurut Devi (2009), kandungan fixed

oil pada biji pala berkisar antara 20 sampai dengan 40% mengandung asam miristat,

trimiristin dan gliserida dari asam laurat, stearat dan palmitat. Trimiristin merupakan

trigliserida yang terdiri dari tiga asam miristat dimana ketiganya bergabung melalui
reaksi esterifikasi dengan gliserol. Masyithah (2006) meneliti tentang pengaruh

volume dan konsentrasi pelarut pada isolasi trimiristin dari limbah buah pala.

Kandungan trimiristin pada buah pala cukup besar. Pelarut yang bisa digunakan

untuk mengisolasi diantaranya adalah petroleum eter dan kloroform (Teresa dkk.,

2016).

B.2. Manfaat Trimiristin

Trimiristin merupakan suatu jenis lemak yang banyak digunakan dalam

pembuatan kosmetik kulit sebagai pemutih (whitening agent) dan harganya sangat

tinggi. Selama ini lemak trimiristin hanya dihasilkan dari minyak kelapa (coconut

oil), minyak inti sawit (palm kernel oil), dan minyak babassu (babassu oil). Namun,

persentase kandungan trimiristin dari minyakminyak tersebut jauh lebih rendah

dibanding dalam fixed oil biji pala. Lemak dari biji pala banyak juga digunakan

dalam industri oleo chemical untuk substitusi lemak nabati, seperti lemak kakao dan

lemak pangan lainnya, dan juga dalam industri pelumas (lubricant). Trimiristin juga

dapat diolah menjadi senyawa turunannya, yaitu asam miristat dan miristil alkohol

(Ma’mun, 2015). Minyak atsiri yang terdiri dari miristisin dan mono terpena mono

terpena lain. Selanjutnya dinyatakan, kandungan minyak atsiri biji pala berkisar

antara 5-15%. Mengacu pada Prapto suwiry (2001) minyak atsiri biji pala diketahui

memiliki aktivitas sebagai bakterisida. Dan residu sisa destilasi dapat diekstraksi lagi

untuk menghasilkan trimiristin yang mengandung lemak yang dapat digunakan dalam

pembuatan sabun (Torry, 2014).


B.3. Struktur

Gambar B.3. Struktur Trimiristin (Teresa dkk., 2016).

C. Metode Soxhlet

Sokletasi dilakukan dengan cara pemanasan pelarut. Uap pelarut yang

dihasilkan mengalami pendinginan dalam kondensor dan secara kontinyu akan

membasahi sampel dan secara teratur pelarut tersbut dimasukan kembali dalam labu

dengan membawa analit. Proses ini berlangsung secara kontinyu. Pelarut yang

digunakan dapat diuapkan kembali dan dipisahkan dari analit. Sokletasi dapat

dihentikan dengan cara menghentikan pemanasan. Peralatan yang digunakan dalam

sokletasi terdiri dari kondensor, soklet, labua dasar alas bulat dan pemanas (Leba,

2017).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Senin, 30 April 2018, pukul 13.00-

03.30 WITA, bertempat di Laboratorium Kimia Organik, Juusan Kimia, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah satu set alat ekstraktor soklet,

Pemanas, penyaring buchner, evaporator buchii.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Serbuk halus buah pala,

batu didih, heksana dan aseton.


C. Prosedur Kerja

Biji Pala
- dibersihkan
- dikeringkan
- dihaluskan

Serbuk Biji Pala

Serbuk Biji Pala

- ditimbang sebanyak 5 gram


- dibungkus dengan kertas saring
- dimasukkan kedalam soxhlet
- diekstraksi selama 1 jam dengan
menggunakan pelarut heksana
- disaring

Ekstrak Residu

- dievaporasi
- ditambahkan aseton untuk melarutkan
heksana
- didinginkan dalam air es hingga
terbentuk kristal

Kristal

- dipisahkan kristal dari larutan dengan


menggunakan penyaring buchner
- ditimbang

Rendamen = 23,61%
V. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

1. Isolasi senyawa Trimiristin dari Biji Pala dapat dilakukan dengan ekstraksi pelarut

yaitu memisahkan dua jenis campuran yang tidak saling melarutkan. Metode yang

digunakan yaitu metode soxhlet. Metode soxhlet menggunakan prinsip

mempertahankan reaksi dalam waktu lama dengan pemanasan dan pengembunan

uap, serta menjaga kestabilan suhu di bawah titik didih pelarut.

2. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah kristal berwarna putih yang

mengandung senyawa trimiristin dengan rendemen sebesar %.


DAFTAR PUSTAKA

Ma’mun, 2015, Karakteristik Minyak dan Isolasi Trimiristin Biji Pala Papua
(Myristica Argentea). Jurnal Littri, ISSN : 0853-8212.

Torry, F.R., 2014, Pemanfaatan Trimiristin sebagai Lemak Pala dalam Sabun Mandi,
Majalah Biam, 10 (1).

Syamani, F.A., Fatiasari, W., Risnasari, I dan Erna, R.M.S., 2015, Functional Groups
and Toxicity of Hexane-Ethyl Acetate Fraction of Nutmeg Fruit (Myristica
Fragrans) Oil From Bogor, The 1st International Symposium for Sustainable
Humanosphere, ISSN 2088-9127.

Teresa, Y., Nurul, H dan Ratri, A.N., 2016, Pengaruh Rasio Pelarut Kloroform (V/V)
pada Ekstraksi Trimiristin Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt), Seminar
Nasional Sains dan Teknologi, ISSN : 2407–1846.

Leba, M.A.U., 2017, Buku Ajar Ekstraksi dan Real Kromatografi, Deepublish,
Yogyakarta.

Choi, H., 2008, Rempah Ratus: Khasiat Makanan dan Ubatan, Utusan Publication
dan Distributors Sdn bhd, Kuala Lumpur.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

1. Tabel Data Pengamatan

No. Perlakuan Hasil Pengamatan

1. 15 gram biji pala diekstraksi dengan n- Ekstrak biji pala


heksan
2. Dievaporasi Ekstrak

3. Ekstrak ditambah 10 mL aseton dan 35 gram


didinginkan

2. Analisis Data

Dik : Massa Kristal = 15 gram

Massa sampel = 35 gram

Dit : Rendemen % =…..?

Jawab :

Berat Kristal Trimiristin


Rendemen = × 100%
Berat bubuk biji pala

15
= × 100%
35
= 42 %
B. Pembahasan

Trimiristin merupakan suatu trigliserida yang banyak terkandung dalam biji

buah pala ( miristica fragrans). Isolasi trimiristin ini dapat dijadikan suatu contoh

sederhana dari isolasi senyawa bahan alam yang biasanya memakan waktu dan sangat

rumit, karena sering tercampur dengan senyawa-senyawa sejenis di dalamnya.

Kandungan trimiristin dalam biji pala cukup tinggi sehingga bisa diperoleh dengan

cara ekstraksi eter yang sederhana dan kristalisasi.

Percobaan isolasi trimiristin dari biji buah pala bertujuan untuk mengisolasi

trimiristin yang terkandung pada biji buah pala dengan teknik refluks, kemudian

ekstraksi dengan menggunakan aseton. Setelah itu dilakukan proses kristalisasi.

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui teknik-teknik isolasi senyawa organik. Biji

buah pala yang digunakan dalam percobaan ini terlebih dahulu dihaluskan agar

menjadi serbuk. Digunakan serbuk tujuannya adalah agar lebih mudah larut dengan

pelarut dan pelarut mudah untuk mengikat trimiristin. Hal ini dikarenakan semakin

kecil permukaan sampel maka akan semakin cepat larut dan bereaksi dengan

pelarutnya. Disamping itu juga nantinya kristalnya lebih mudah terbentuk.

Serbuk pala dilarutkan dalam n-heksana karena heksana bersifat non polar

sehingga dapat melarutkan trimiristin yang juga bersifat non polar disamping itu juga

karena titik didih heksana rendah. Karena kalau titik didih pelarutnya tinggi itu

berarti dimungkinkan mendekati titik didih trimiristin yang dapat menyebabkan

trimiristin menguap sehingga kristal yang didapat sedikit. Dengan titik didih pelarut
yang rendah, maka yang memungkinkan menguap hanya heksananya. Metode yang

digunakan yaitu metode soxhlet, filtrasi dan kristalisasi. Pada proses ekstraksi ini,

pelarut yang digunakan dimasukkan dalam labu alas bulat yang dipanaskan kemudian

pelarut berubah menjadi fase uap dan dengan menggunakan kondensor, pelarut yang

dalam fase uap tadi berubah menjadi fase cair (kondensasi) dan akan jatuh menetesi

sampel serbuk biji pala. Jika pelarut yang jatuh pada bagian alat soxhlet yang terdapat

sampel serbuk biji pala telah penuh (telah melewati sifon), dan sifon tersebut telah

penuh maka pelarut dan bahan yang terkandung dalam sampel (trimiristin) akan jatuh

kedalam labu alas bulat karena adanya tekanan yang diberikan larutan. Proses ini

dinamakan satu kali siklus ekstraksi, dan demikian proses ekstraksi oleh pelarut ini

terjadi secara berulang-ulang. Pada proses ekstraksi ini kita melakukannya sebanyak

dua kali siklus ekstraksi. Sebenarnya, jika kita ingin menghasilkan ekstrak secara

sempurna ada baiknya jika ekstraksi dilakukan selama mungkin serta siklus jatuhnya

pelarut kedalam labu didih banyak. Hal ini karena dengan ekstraksi berulang kali

maka ekstrak dalam sampel dapat terbawa semua artinya terekstrak sempurna.

Hasil ekstraksi tadi kemudian dievaporasi untuk memekatkan larutan ekstrak

agar pelarut-pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi dapat berkurang.

Kemudian dilakukan penambahan aseton, penambahan ini dimaksudkan untuk

mengikat molekul heksana yang masih terdapat dalam larutan tersebut. Sehingga

pada saat evaporasi didapatkan senyawa trimistin yang benar-benar murni dan tidak

ada pengotor-pengotor yang lain.


Setelah diuapkan, larutan didinginkan dalam gelas kimia berisi es batu, proses

pendinginan dalam gelas kimia berisi es batu ini berfungsi untuk membantu proses

pembentukan kristal yang lebih cepat. Ketika proses pendinginan berlangsung,

larutan berubah warna dari putih kekuningan dan terbentuk kristal menjadi kuning

pucat. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembentukan kristal trimiristin telah

terjadi. Selanjutnya kristal disaring menggunakan gelas kimia yang telah ditimbang

supaya kristal yang diperoleh dapat diketahui secara pasti. Kristal trimiristin yang

diperoleh berwarna putih dengan berat 15 gram. Berdasarkan perhitungan, rendemen

yang dihasilkan sebesar 42%.

Anda mungkin juga menyukai