Anda di halaman 1dari 5

37.

Tanaman kirinyuh

Austroeupatorium inulifolium

 Nama Umum
Indonesia Kirinyuh

Inggris Austroeupatorium

 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Austroeupatorium
Spesies : Austroeupatorium inulifolium (Kunth). (Hasan, 2012)

 Deskripsi

A. Morfologi
Kirinyuh adalah tumbuhan perdu dengan tinggi 1,5 – 2 meter dan kadang-kadang
mencapai 6 – 7 m apabila terdapat pohon-pohon yang menompangnya. Tumbuhan
bersifat herba pada waktu masih muda, kemudian berkayu dan bercabang-cabang
banyak. (Tjitrosoedirdjo, 1989).

Batang

Batang hijau, berbentuk silindris dan sedikit berbulu. (Tjitrosoedirdjo 1989)

Diameter batang Eupatorium odoratum L. sekitar 2 cm (Heyne, 1987).

Daun

Daun tunggal, berhadapan, bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, permukaan
berbulu halus pertulangan menyirip, berwarna hijau muda dengan panjang 4-5 cm dan lebar
1-1,5 cm, serta bertangkai pendek. (Tjitrosoedirdjo 1989).

Bunga

Bunga kirinyuh tersusun dalam tipe malai rata, terdiri atas 25-30 kepala, bunga
bertangkai 1-2 cm. Kelopak 5, bunga putih keunguan dan sedikit berbau. Mahkota
bunga seperti genta, berlobi 5, masing-masing lobi berbentuk segitiga. Putik berbelah
2 dan panjang. (Tjitrosoedirdjo 1989)

Buah

Buah bersudut, berukuran panjang 5 mm coklat atau hitam dengan rambut-rambut


pendek pada sudut-sudutnya. (Hasan, 2012)

B. Habitat

Gulma ini dapat tumbuh baik pada semua jenis tanah dan akan tumbuh lebih baik lagi
bila mendapat cahaya matahari yang cukup. Kondisi yang ideal bagi gulma ini adalah
wilayah dengan curah hujan > 1.000 mm/tahun. Gulma ini tidak tahan terhadap
naungan, namun demikian di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya krinyu banyak
dijumpai di perkebunan karet, kelapa sawit, kelapa, jambu mente dan sebagainya.
(Heyne, 1987).

Khasiat

pengolahan gulma kirinyuh dapat dihasilkan pupuk organik, biopestisida, obat, dan
herbisida. Daun segarnya dipakai untuk menyembuhkan luka-luka, mengobati malaria,
serta gangguan maag dan mata (Hasan, 2012)

Daun kirinyuh juga telah diaplikasikan pada manusia untuk membantu pembekuan
darah akibat luka bisul atau borok (Hadiroseyani et al., 2005).

Zat yang terkandung di dalam Kirinyuh merupakan salah satu jenis tumbuhan
dari famili Asteraceae. Daunnya mengandung beberapa senyawa utama seperti
tanin, fenol, flavonoid,saponin dan steroid. Minyak essensial dari daun kirinyuh
memiliki kandungan α-pinen, cadinen, kampora, limonen, β-karyopilen dan
candinol isomer (Benjamin et al., 1987).
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, marlenni. 2012. PEMODELAN SPASIAL SEBARAN DAN KESESUAIAN

HABITAT SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF KIRINYUH

(Austroeupatorium inulifolium (Kunth) R. M. King & H. Rob)

DI RESORT MANDALAWANGI TAMAN NASIONAL

GUNUNG GEDE PANGRANGO. Bogor: SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Tjitrosoedirdjo SS. 1989. Beberapa catatan tentang Chromolaena odorata

[Laporan penelitian]. Bogor: SEAMEO BIOTROP.

Hadiroseyani, Y., Hafifuddin, Alifuddin, M. and Supriyadi, H., 2005, Potensi

Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata) Untu Pengobatan Penyakit Cacar

Pada Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Yang disebabkan Aeromonas

hydrophilla S26, Jurnal Akuakultur Indonesia, 4(2), pp.139–144.

Benjamin, T.V., Inya-agha, S.I., Oguntimein, B.O. and Sofowora, A., 1987,

Phytochemical and Antibacterial Studies on the Essential Oil of Eupatorium

odoratum L., Department of Pharmacognosy, School of Pharmacy,

University of Lagos, Nigeria.

Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, 3rd ed., Badan litbang
Kehutanan dan Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai