Oleh :
1
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN UBI
JALAR KUNING (Ipomoea batatas) TERHADAP DPPH
Oleh :
2
3
4
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma di suatu
Akademi dan sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya pendapat yang
pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
5
6
7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIM : 13.115.082
Agama : Islam
timur
Riwayat Pendidikan :
No Pendidikan Tahun
1 TK PERTIWI 2000-2001
2 SDN 2 SUNGAI PAKNING 2001-2007
3 SMPN 1 BUKIT BATU 2007-2010
4 SMAN1 BUKIT BATU 2010-2013
AAK FAJAR YAYASAN
5 2013-2016
PEKANBARU
Riwayat Pekerjaan :
8
PROGRAM STUDI AKADEMI ANALIS KESEHATAN YAYASAN FAJAR
PEKANBARU
MUTIA RADITA ULFA
13.115.082
ABSTRAK
Ubi jalar merupakan salah satu komaditas bahan pangan yang unik karena memiliki
beberapa varietas dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing, ada ubi
jalar putih, ubi jalar kuning, ubi jalar merah dan ubi jalar ungu. Ubi jalar kuning
merupakan salah satu jenis umbi jalar (Ipomoea batatas) yang termasuk dalam
famili Convolvulacea. Ubi jalar kuning mengandung gizi yang cukup tinggi dan
banyak dimanfaatkan bagi kesehatan. Penelitan ini bertujuan untuk menentukan
aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol dari sampel daun ubi jalar kuning.
Metode penelitian ini dilakukan dengan metode 2,2- diphenyl-1-picrylhydrazil
(DPPH). Hasil penelitian diperoleh untuk nilai IC50 pada vitamin C dan esktrak
metanol daun ubi jalar kuning adalah 16.0319 ppm dan 178.3719 ppm. Hasil
penapisan fitokimia terhadap 3 senyawa antioksidan menunjukkan adanya
keterkaitan tinggi aktivitas antioksidan dengan banyaknya senyawa polifenol yang
terkandung dalam tanaman. Berdasarkan hasil tersebut maka daun ubi jalar kuning
memiliki aktivitas antioksidan yang baik.
9
PROGRAM STUDI AKADEMI ANALIS KESEHATAN YAYASAN FAJAR
PEKANBARU
MUTIA RADITA ULFA
13.115.082
ABSTRAK
Sweet potato is one of the unique food commodities because they have several
varieties with characteristic and advantage of each, there are sweet white potatoes,
yellow sweet potatoes, red sweet potatoes and purple sweet potatoes. Yellow sweet
potato is one type of sweet Ipomoea batatas tubers are included in the family
Convolvulacea. It contains quite high nutrition and has many benefits for health.
This research aimed to find out the antioxidant activity in methanol extract of sweet
potato leaves yellow sample. Antioxidant activity was determined by DPPH (2,2-
diphenyl-1-picrylhydrazyl) method. The result showed that IC50 value from Vitamin
C and methanol extract of sweet potato leaves yellow were 16.0319 ppm and
178.3719 ppm. Phytochemical screening on three antioxidant compounds showed
an association between the high antioxidant activities and the polyphenol
compounds contained of the plant. According to the result the sweet potato leaves
yellow has good antioxidant activity.
Refrence : 30 (2004-2014)
Keywords : Antioxidant, DPPH, and Leaves of sweet potato yellow
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapatkan
dukungan dalam bentuk materil maupun moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
1. Bapak Prof. Dr. H. Tabrani Rab selaku pendiri Akademi Analis Kesehatan Fajar
Pekanbaru.
3. Bapak Alfin Surya M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun Karya Tulis
Ilmiah ini.
5. Seluruh staf dosen Akademi Analis Kesehatan Fajar Pekanbaru yang telah
i
6. Orang tua tercinta (Alm. A. Sofyan S & Wati Sagita) serta kakak dan adik yang
saran dan motivasinya khusunya sahabatku, Ani, Fera, Widia dan Clara.
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam membantu
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
Demikian Karya Tulis ilmiah ini penulis persembahkan dan besar harapan
penulis semoga Karya Tulis ilmiah dapat memberikan nilai dan manfaat bagi
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.2.2 Mekanisme Kerja Antioksidan..................................................................... 10
2.3 Radikal Bebas............................................................................................... 11
2.3.1 Sumber-Sumber Radikal Bebas ................................................................... 11
2.3.2 Penyakit Akibat Radikal Bebas ................................................................... 12
2.4 DPPH ......................................................................................................... 13
2.5 Metode Ekstraksi .......................................................................................... 14
iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 24
5.2 SARAN ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Keaslian Penelitian .................................................................................. 4
Tabel 2. Uji fitokimia daun ubi jalar kuning ......................................................... 21
Tabel 3. Persen inhibisi terhadap konsentrasi daun ubi jalar kuning .................... 21
Tabel 4. Persen Inhibisi terhadp kosentrasi sampel vitamin C ............................. 22
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas) memiliki nama lain sele bun,
ubi manis atau sweet potatoes. Tanaman ini tumbuh subur hampir disemua pulau
Indonesia. Varietas ubi jalar bila dilihat dari warna umbinya terdiri dari ubi jalar
putih, ubi jalar kuning, dan ubi jalar ungu (Amin, dkk., 2008).
kesehatan akibat radikal bebas dan logam berat. Kandungan ubi kuning yang sangat
menarik perhatian dunia yaitu adanya antioksidan pada semua bagiannya. Penelitan
baru-baru ini menunjukkan antioksidan yang berbeda pada daging umbi dan kulit
ubi jalar kuning bahkan daun tanaman ubi jalar kuning terbukti memberi manfaat
Huang dkk, (2004) menemukan bahwa umbi, daun dan tangkai ubi jalar
(2007) menemukan senyawa yang paling dominan pada ubi jalar adalah senyawa
beta karoten dan senyawa fenol. Berdasarkan uji fitokimia daun ubi jalar
mengandung beberapa zat gizi dan senyawa kimia seperti serat, vitamin C dan
1
senyawa polifenol yang terdapat dalam berbagai bahan makanan. Senyawa
2007).
menetralisir radikal bebas yang banyak terbentuk di dalam tubuh. Jika radikal bebas
beredar di dalam tubuh akan berbahaya, yaitu merusak sel-sel yang berada di dalam
tidak stabil dan berpotensi mempercepat proses penuaan dan kanker (Mardiyana,
dkk., 2014).
Adanya pengaruh radikal bebas yang tidak baik bagi kesehatan, tubuh
reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil pada panjang gelombang
517 nm dengan serapan kuat larutan berwarna violet gelap (Pratiwi, dkk., 2013).
2
1.2 Perumusan Masalah
dalam tubuh. Untuk itu dilakukan penelitian seberapa besar aktivitas antioksidan
dari ekstrak metanol daun ubi jalar kuning (Ipomoea batatas) terhadap DPPH.
Untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol daun ubi jalar
Untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak daun ubi jalar kuning
Agar masyarakat mengetahui manfaat dan khasiat dari ubi jalar kuning
sebagai tumbuhan tradisional, yang bisa dijadikan penangkal radikal bebas di dalam
tubuh.
3
1.5 Keaslian Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
5
Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim yang memiliki susunan
tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah dan biji. Batang tanaman
berbentuk bulat, lunak, bergetah, bercabang, beruas, tiap buku biasa tumbuh akar
membentuk umbi, dan berwarna hijau pucat. Daunnya termasuk daun tunggal
berbentuk bulat dengan panjang 4-14 cm, dan leber 4-11 cm. Daun berukuran lebar,
menyatu mirip bentuk jantung, namun ada pula yang bersifat menjari. Daun
biasanya berwarna hijau tua atau hijau kekuning-kuningan. Akarnya berupa akar
Ubi jalar kuning mengandung serat, vitamin A, C, B2, B6, D, E, mangan, zat
besi, folat, dan biotin. Menurut pakar tanaman obat Prof. Hembing Wijayakusuma,
ubi jalar memiliki sifat kimia manis, dingin dan astringen. Efek farmakologisnya
menghambat kerusakan sel akibat radikal bebas sepeti nikotin, polusi udara dan
menurunnya daya ingat dan kepikunan, penyakit jantung koroner, dan penyakit
(Prabantini, 2013).
Pada daun ubi jalar kuning banyak terkandung antosianin, polifenol, asam
fenolik, dan beta karoten. Daun ubi jalar kuning juga mempunyai banyak manfaat,
tanaman ini, bersifat anti radang, anti kanker, dan antioksidan (Nuraini, 2014).
6
2.1.1 Flavonoid
dalam berbagai bahan makanan dan tanaman dalam berbagai konsentrasi. Lebih
dari 4.000 jenis flavonoid telah diidentifikasi dan beberapa diantaranya berperan
dalam pewarnaan bunga, buah, dan daun. Berbagai sayuran dan buahan yang dapat
(Winarsi, 2007).
kadar trigliserida darah. Flavonoid yang banyak terdapat pada daun ubi jalar adalah
kuersetin. Kuersetin memiliki efek antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas
sehingga dapat melindungi dari makromolekul sel dari kerusakan oksidatif (Octavia
7
2.1.2 Vitamin C
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan antioksidan yang larut dalam air.
oksigen reaktif dalam plasma dan sel. Dalam keadaan murni, vitamin C berbentuk
kristal putih dengan berat molekul 176,13 dan rumus molekul C6H6O6. Vitamin C
askorbat dan kehilangan 2 atom hydrogen. Vitamin C memiliki stuktur yang mirip
tirosin, dan penggunaan Fe, Ca, dan folasin. Vitamin C tidak dapat disintesis oleh
tubuh karena tidak mempunyai enzim untuk mengubah glukosa atau galaktosa
menjadi asam askorbat, sehingga harus disuplai dari makanan (Muchtadi, 2009).
8
2.2 Antioksidan
Suatu zat atau senyawa yang bekerja sebagai penahan dan pencegah
sebagai pertahanan tubuh yang bereaksi dengan radikal bebas, yaitu memberi
elektron dan membentuk produk yang stabil sehingga mencegah penyakit yang
masuk dan menyerang tubuh. Oksidan merupakan suatu molekul oksigen dengan
mengakibatkan molekul ini menjadi tidak stabil sehingga disebut radikal bebas atau
Senyawa pada antioksidan terbagi menjadi dua yaitu senyawa alami maupun
Kardono, 2006).
antioksidan yaitu dengan mengoptimalkan ko-faktor yang ada dalam tubuh seperti
besi, seng, magnesium, selenium, dan tembaga. Aktivitas vitamin berasal dari
asupan makanan dan suplemen yang kita kosumsi sehari-hari. Antioksidan vitamin
9
digunakan untuk menangkal radikal bebas. Antioksidan fitokimia meliputi
lemak dengan tiga tahapan yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. Inisiasi
merupakan suatu turunan asam lemak yang tidak stabil dan sangat reaktif akibat
hilangnya suatu atom hidrogen (Pembentukan radikal asam lemak). Pada tahap
propagasi, radikal asam lemak akan bereaksi dengan oksigen sehingga terbentuk
radikal peroksi. Pada tahap terminasi, radikal peroksi akan menyerang asam lemak
2011).
Antioksidan yang baik akan bereaksi dengan radikal asam lemak segera
setelah senyawa tersebut terbentuk. Dari berbagai jenis antioksidan yang ada,
senyawa kimia tertentu seperti obat atau bila kadar antioksidan menurun, misalnya
10
2.3 Radikal Bebas
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron yang tidak
aslinya dalam waktu yang lama untuk mendapatkan stabilitasnya. Dalam kondisi
yang tak lazim seperti radiasi ion, sinar ultraviolet dan paparan energi tinggi lainnya
Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh, dan
lipoprotein, serta unsur DNA termasuk karbohidrat. Dari beberapa molekul diatas,
yang paling rentan terhadap serangan radikal bebas adalah asam lemak tak jenuh.
Radikal bebas dapat merusak asam lemak tak jenuh pada membran sel, akibatnya
dinding sel menjadi rapuh. Radikal bebas juga berpotensi merusak basa DNA
sehingga mengacaukan sistem info genetika, dan akan terjadi pembentukan sel
1. Secara endogen
Sebagai respon normal dari reaksi biokimia dalam tubuh berupa hasil
transisi.
11
2. Secara eksogen
Berasal dari luar sistem tubuh, misalnya sinar UV. Di samping itu, radikal
yang dapat memunculkan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, asap,
Adapun penyakit yang timbul akibat adanya radikal bebas antara lain
(Muchtadi, 2009).
1. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal akut dan kronis dapat terjadi akibat radikal bebas. Lipid
penyakit ini. Penelitian pada ginjal menunjukkan bahwa sel-sel endotel dan
sel-sel mesangial sangat mudah mengalami luka. Sel-sel yang luka akan
2. Diabetes melitus
ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi atau diubah menjadi
glikogen, sehingga sebagian besar glukosa tetap berada dalam darah. Pada
diabetes tipe 1 terjadi kerusakan sel beta pankreas. Mekanisme ini diduga
kemudian mengakibatkan kerusakan sel beta pada pankreas. Sel beta tersebut
12
sel pankreas inilah yang mungkin menyebabkan produksi hormon insulin
terganggu.
3. Kanker
alkohol, lemak, asap, residu pestisida dan lainnya yang dapat membentuk
stabil dengan absorban pada panjang gelombang maksimum 517 nm dan berwarna
ungu gelap. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan, DPPH tersebut akan
tinggi aktivitas antioksidannya. Semakin pudar warna dan semakin rendah nilai
Metode perendaman radikal bebas DPPH dengan suatu bahan uji dalam
menyatakan aktivitas antioksidan umumnya digunakan harga IC50. Harga IC50 yaitu
13
kosentrasi larutan uji yang memberikan perendaman DPPH sebesar 50%.
Perendaman bahan uji ke dalam larutan DPPH dalam keadaan gelap, kemudian
dengan DPPH merupakan suatu metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut lagi dengan pelarut cairan
penyari. Bahan yang diekstraksi merupakan serbuk simplisia yang dibuat dengan
peralatan tertentu. Dalam proses ekstraksi ini, bahan aktif akan terlarut oleh zat
dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruangan. Perkolasi
14
merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang
ekstraksi. Pelarut yang digunakan adalah pelarut yang dapat menyari sebagian besar
metabolit sekunder yang diinginkan dalam simplisia (Depkes RI, 2008). Metanol
merupakan pelarut yang bersifat universal sehingga dapat melarutkan analit yang
bersifat polar dan nonpolar. Metanol dapat menarik alkaloid, steroid, saponin, dan
15
BAB III
METODE PENELITIAN
antioksidan ekstrak daun ubi jalar kuning (Ipomoea batatas) dengan menggunakan
Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan yakni dimulai dari bulan
3.3.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup pada
suatu daerah dan waktu tertentu. Populasinya yaitu keseluruhan daun ubi jalar
3.3.2 Sampel
Sampel berupa daun ubi jalar kuning yang masih muda sebanyak 100 g yang
16
3.4 Teknik Sampel
yang artinya pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang dipilih oleh penulis
sendiri.
3.5.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Satu unit rotary evaporator,
Microplate reader 96 well (Berthold), svial, aluminium voil, dan alat-alat gelas
3.5.2 Bahan
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun ubi jalar kuning
(Ipomoea batatas), aquades, HCl pekat, serbuk magnesium, metanol, vitamin C dan
dikeringkan di dalam oven pada suhu 40°C. Setelah itu ditimbang kembali sampel
metanol selama 1×24 jam dan sampel di rotary menggunakan alat rotary
17
3.6.2 Uji Aktivitas Antioksidan
delution dengan metoda DPPH (1,1- diphenyl–2– picryl hydrazyl) (Zhang dkk.,
2006) pada panjang gelombang 520 nm. Sampel sebanyak 2 mg dilarutkan dalam
dimasukkan sampel sebanyak 100 µL (plate terdiri dari baris A-H masing-masing
berjumlah 12 sumur).
lalu dibuang, sehingga didapatkan konsentrasi 1000 µg/mL, 500 µg/mL, 250
µg/mL, 125 µg/mL, 62,5 µg/mL dan 31,25 µg/mL. Sedangkan pada baris G-H diisi
dengan metanol 50 µL, khusus pada baris H diisi hanya sumur 1-6. Baris A-G
penurunan absorbansi DPPH dengan microplate reader dan olah data. Kontrol
µg/mL.
ditambahkan 0,05 mg serbuk magnesium dan 1 mL asam klorida pekat. Uji positif
ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah, kuning, atau jinga (Lolaen, dkk.,
2013).
18
3.6.4 UJi Fenolik
positif ditandai dengan rerbentuk warna hijau atau hijau biru pada sampel
Ekstrak metanol daun ubi jalar kuning dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambah HCL 2M kemudian dipanaskan pada suhu 1000C selama 5 menit timbul
warna merah ditambah NaOH 2M tetes demi tetes sambil diamati perubahan warna
yang terjadi. Hasil positif mengandung antosianin bila timbul warna hijau biru yang
memudar perlahan-lahan.
Jenis pengumpulan data pada penelitian ini berupa data primer yang diambil
Setelah data di peroleh pada alat microplate reader, maka pengolahan data
19
3.9 Analisis Data
( Akontrol −Asampel )
% inhibisi = x 100%
Akontrol
20
BAB IV
4.1. Hasil
Hasil uji fitokimia daun ubi jalar kuning (Ipomoea batatas) menunjukkan
adanya senyawa flavonoid, fenolik dan antosianin. Hasil uji fitokimia daun ubi jalar
nm menghasilkan nilai IC50 seperti terlihat pada (Tabel 3 dan Lampiran 5, 6).
21
Berdasarkan tabel 3 di atas didapatkan hasil konsentrasi sampel Daun Ubi
4.2. Pembahasan
Daun ubi jalar kuning ditimbang sebanyak 100 gram, dikeringkan di dalam
oven pada suhu 40°C dan ditimbang kembali sebanyak 3 sampai 4 kali hingga
maserasi. Maserasi serbuk daun ubi jalar kuning sebanyak 2,0004 g menggunakan
ekstrak daun ubi jalar kuning yang memiliki aktivitas antioksidan. Analisis ini
dihasilkan oleh tumbuhan untuk mempertahankan diri dari serangan serangga dan
hama. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa daun ubi jalar kuning
22
flavonoid mempunyai khasiat sebagai antioksidan dengan menghambat berbagai
reaksi oksidasi.
memberikan warna hijau yaitu aglikon atau glikosida (Pratiwi, dkk., 2013).
Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah metanol. Pelarut ini
bersifat universal mampu melarutkan dan menarik senyawa- senyawa yang bersifat
antioksidan adalah DPPH. Pada penelitian ini metode DPPH dipilih karena metode
ini sederhana, mudah, dan menggunakan sampel dalam jumlah sedikit dengan
inhibisi sebesar 50% yang artinya pada konsentrasi tersebut antioksidan dapat
menghambat radikal bebas sebesar 50%. Pada kontrol positif yang digunakan Asam
yang sangat kuat karena, merupakan senyawa yang sudah murni. Pada daun ubi
jalar kuning didapatkan nilai IC50 sebesar 178.3719 µg/mL. Hal ini juga
memberikan gambaran bahwa ekstrak metanol dari daun ubi jalar kuning juga
memiliki aktivitas antioksidan dan mampu melawan radikal bebas di dalam tubuh
23
BAB V
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak daun ubi jalar kuning
1. Ekstrak metanol daun ubi jalar kuning terbukti memiliki aktivitas antioksidan
yang tinggi dengan dibuktikan hasil positif pada uji fitokimia yang
menandakan adanya senyawa fenolik, flavonoid dan antosianin pada daun ubi
jalar kuning.
2. Nilai IC50 pada ekstrak metanol daun ubi jalar kuning dan vitamin C adalah :
5.2. Saran
pelarut atau metode yang lain, agar didapatkan hasil perbandingan yang
lebih baik.
24
DAFTAR PUSTAKA
Almurdani, M., Christine Jose, Hilwan Yuda. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan dan
Toksisitas Ekstrak Akar Tanaman Amaranthus spinosus. J. Ind. Che. Acta
Vol. 4.
Amin, A. R., Syaiful, S. A., & Mubaraq, S. 2008. Penampilan fenotipik dan Daya
Hasil Tanaman Ubi Jalar Lokal Sulawesi Selatan. J.Agrivigor, 7(3).
Angela, L. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Stabilitas Fisik Gel Anti-Aging yang
Mengandung Ekstrak Air Kentang kuning (Solanum tuberosom L.).
Program Ekstensi Departemen Farmasi Skripsi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Depok.
Damayanthi, Evy., Lilik Kustiyah,. Mahani Khalid,. & Henry Farizal. 2010.
Aktivitas antioksidan bekatul lebih tinggi dari pada jus tomat dan
penurunan aktivitas antioksidan serum setelah intervensi minuman kaya
antioksidan. Departeman Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB:
Bogor.
Huang, D., Lin, C., Chen, H., Lin, Y. (2004) Antioxidant and antiproliferative
activities of sweet potato (Ipomoea batatas [L.] Lam `Tainong 57')
constituents, Botanical Bulletin of Academia Sinica, 45, 179-186.
Lolaen, L.A., Fatimawali & Gayatri citraningtyas. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan
Kandungan Fitokimia Jus Buah Gandaria (Bouea macrophylla Griffith).
Jurnal Program Studi Farmasi Fakultas MIPA UNSRAT Manado.
Manado.
25
Molyneux, P. 2004. The Use Of The Sable Free Radical Diphenyl picrylhydrazyl
(DPPH) For Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci.
technol. Vol. 26 No. 2
Nuraini, N. 2014. Aneka Daun Berkhasiat Untuk Obat. Gava Media : Yogyakarta.
Octavia, Zana fitriana., & Nurmasari widyastuti, 2014. Pengaruh Pemberian Jus
Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas(L.) Lam) Terhadap Kadar Trigliserida
Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Yang Diberikan Pakan Tinggi Lemak.
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro,
Semarang. Vol. 3 No. 4.
Pratiwi, D., Sri Wahyu Ningsih., & Isnindar. 2013. The Test of Antioxidant Activity
From Bawang Mekah Leaves (Elurtherine Americana Merr) Using DPPH
(2,2-Diphenyl-1-Pickrylhydrazyl). Dapertement of Pharmacy,
Faculty of Medicine, Universitas Tanjungpura Pontianak. Vol. 18.
Rija’I, Rashif., Livilia Syafnir., & Endah Rismawati. 2015. Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Bertingkat Daun Sirih Hitam (Piper Acre Blume)
dengan Perendaman Radikal Bebas DPPH (1,1-Diphenyl-2-
Pickrylhydrazyl). Farmasi, Volume 1.
Rismawati, E., Mohamad Fajar Daud., & Esti R. Sadiyah. 2011. Pengaruh
Perbedaan Metanol Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Berdaging Buah Putih.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan
Kesehatan Islam. Bandung.
Sekar. 2011. Manfaat Umbi dan Rimpang Bagi Tubuh Kita. Hanggar kreator.
Yogyakarta .
26
Suryanto, E. & F. Wehantouw. 2009. Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas dari
Ekstrak Fenolik Daun Sukun (Artocarpus altilis F.). Chem. Prog., 2 (1):
1-7.
Truong, V. D., McFeeters, R. F., Thompson, R. T., Dean, L. L., Shofran, B. 2007.
Phenolic acid content and composition in leaves and roots of common
commercial sweetpotato (Ipomea batatas L.). Cultivars in the United
States, J. of Food Sci., 72(6), 343-349.
Zhang, Q., Zhang, J., Shen, J., Silva, A., Dennis, DA., & Barrow, CJ. 2006. A
simple 96-well microplate method for estimation of total polyphenol
content in seaweeds. Journal of Applied Phycology 18 : 445-450.
Zuhra, C. F., Juliati Br. Taringan, & Herlince Sitohang. 2008. Aktivitas
Antioksidan Senyawa Flavonoid Dari Daun Katuk (Sauropus
androgunus (L) Merr). Universitas Sumatra. Volume 3.
27
Lampiran 1. Cara Kerja Microplate Reader Berthold 941
selama 30 menit
e. Klik Measurement, Shake durasi 5, Type : Double Orbit & By Plate, Klik
OK
f. Klik Absorbance, atur Lamp Energi : 1000, Filter 520, KlikOK, Enter.
g. Tulis Nama,Klik START, Klik NO, Tempat Plate akan terbuka, Masukan
Plate yang akan di ukur, Klik YES, START, Klik NO, Tekan OK.
Dengan cara Klik Simbol Export pada bagian atas dan pilih Raw Data pada
28
Lampiran 2. Skema Kerja Rancangan Penelitian
Daun
Keringkan di oven
suhu 40 °c
Maserasi dengan
metanol selama 1×24
jam dan kemudian di
rotary
Ekstrak metanol
Uji fitokimia
Analisa antioksidan metode DPPH
29
Lampiran 3. Gambar hasil penelitian
yang ditimbang
Sampel daun ubi jalar kuning Sampel daun ubi jalar kuning
yang ditimbang
30
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
31
Lampiran 4. Tabel Hasil Persentase Hambatan Sampel dan Nilai IC50
pengukuran absorbansi aktivitas antioksidan daun ubi jalar kuning (Ipomoea
batatas) pada panjang gelombang 520 nm.
= 0,154 - 0,0567
= 0,0973
= 0,467 – 0,0567
= 0,4103
32
Lampiran 5. Perhitungan IC50 dari ekstrak Metanol dari Daun Ubi Jalar
Kuning (Ipomoea batatas)
Kons Ln X %
X Inhibisi
1000 6.9078 76.3607
500 6.2146 66.9374
250 5.5215 56.6206
125 4.8283 42.1608
62.5 4.1352 32.4939
31.25 3.442 24.6954
100
y = 15.503x - 30.351
80 R² = 0.9937
% Inhibisi
60
40
20
0
0 2 4 6 8
Ln Kons
Y = 15,50X-30,35
50 = 15,50X-30,35
LnX = 5,18387079
X = 178,3719
33
Lampiran 6. Perhitungan IC50 dari Asam Askorbat
Kons Ln X %
X Inhibisi
1000 6.9078 97.1377
500 6.2146 89.6243
250 5.5215 81.8426
125 4.8283 74.0608
62.5 4.1352 65.4741
31.25 3.442 57.424
120
100
80
% Inhibisi
60
40
y = 11.492x + 18.123
20 R² = 0.9995
0
0 5 10
Ln Kons
Y = 11,49X+18,12
50 = 11,49X+18,12
LnX = 2,7745
X = 16,0319
34
JADWAL PROSES PELAKSANAAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) AKADEMI ANALIS KESEHATAN YAYASAN FAJAR
PEKANBARU
NO KEGIATAN/BULAN JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
PENENTUAN PEMBIMBING
4
DAN PENGUJI
PROSES PEMBIMBINGAN
6
KTI
7 SEMINAR PROPOSAL
PENELITIAN/PENGAMBILAN
8
DATA
16
16