Anda di halaman 1dari 68

PENGUMPULAN,

SORTASI DAN
PENCUCIAN
SIMPLISIA

Pengolahan Pasca Panen Simplisia

Pengumpulan/
Sortasi Basah Pencucian
Pemanenan

Sortasi
Pengeringan Perajangan
Kering

Pengepakan
Pemanenan
Faktor yang perlu diperhatikan


Bagian tanaman yang dipanen
Waktu pemanenan
Cara pemanenan
1. Bagian tanaman yang
dipanen

Tidak semua bagian tanaman dapat dipanen
dalam waktu yang bersamaan
Zat berkhasiat tidak terdapat pada seluruh
bagian tanaman
Ada beberapa tanaman yang beracun dan
tidak sesuai
2. Waktu pemanenan

Penentuan waktu panen berkaitan dengan
tingkat zat aktif yang terdapat dalam suatu
simplisia
Harus diusahakan pemanenan dilakukan
pada saat tanaman memililki kandungan zat
aktif paling tinggi
3. Cara pemanenan

Tergantung pada metabolit yang terkandung
Senyawa fenolat  tidak boleh dipanen
dengan menggunakan pisau / alat-alat yang
terbuat dari besi
Fenolat biasanya dipanen dengan
menggunakan tangan atau alat yang terbuat
dari selain besi
Semen (Biji)
 Biji dipanen

dari buah yang  Penyimpanan jangan
sudah masak di tempat yang
 Kecil  Gantungkan diatas lembab 
baki yang telah dialasi oleh merangsang
koran, jauh dari sinar matahari perkecambahan
langsung, biji akan jatuh ketika
sudah matang.
 Besar  dengan mengupas
kulit buah menggunakan
tangan atau alat. Biji
dikumpulkan dan dicuci.
Ody, P.1993. The Herb Society’s Complete Medicinal Herbal.
Akar (Radix)

Dilakukan pada musim gugur
 Caranya:
 Dengan cara membersihkan
akar dari tanah dan pengotor
 Akar dipotong hingga menjadi
bagian yang lebih kecil 
mengeras jika sudah kering
 Potongan akar disebar diatas
baki beralaskan kertas
 Dikeringkan selama 2-3 jam di
dalam oven
 Pindahkan ke lemari pengering
untuk diperoleh pengeringan
yang sempurna
Ody, P.1993. The Herb Society’s Complete Medicinal Herbal.
Rimpang
• Dipanen saat

tanaman
menginjak usia 8-10 bulan • Angkat rumpun bersama
akar dan rimpangnya
• Dilakukan pada saat
pertengahan musim kemarau • Bersihkan dari tanah dan
akar, basah  segera
• Ditandai dengan mulai keringkan
mengeringnya bagian
tanaman yang berada di atas
permukaan tanah (daun &
batang)
• Tanah di sekitar rimpang
digali dengan tangan / alat,
digali tanpa merusak
rimpang
Ody, P.1993. The Herb Society’s Complete Medicinal Herbal.
Bunga
3-4 bulan setelah ditanam

Sisakan 1 – 2 daun
Dilakukan di pagi hari, saat dewasa setelah bunga
suhu udara tidak terlalu dipotong  untuk
tinggi dan setelah embun mendorong produksi
pagi menguap (tidak basah) tunas baru yang kuat.
Dipanen ketika bunga Bunga yang telah
belum mulai mekar dikumpulkan disimpan
sempurna ke cold storage (2 – 4
Potong tangkai bunga °C)
dengan gunting steril
sepanjang 60 – 80 cm
dengan menyisakan tunggul
batang setinggi  20 – 30  cm
 dari permukaan tanah.
Ody, P.1993. The Herb Society’s Complete Medicinal Herbal.
Pucuk dan Daun

• Pemanenan daun biasanya dilakukan saat daun
masih cukup muda / telah tua. Jika panen daun
terlalu tua  kerenyahan dan rasa berkurang
• Dilakukan saat tanaman mengalami perubahan
pertumbuhan dari vegetative ke generative
• Dilakukan pada pagi hari  menghindari respirasi
dan transpirasi yang terlalu tinggi yang merusak
kesegaran daun
• Jangan meletakkan daun di bawah terik matahari 
layu dan kandungan vitamin berkurang
Contoh…

Daun Lebar (Burdock) 
dikumpulkan dan dikeringkan
individual

Daun lebih kecil (Lemon Balm) 


dipanen & dikeringkan dengan
tangkainya

Daun dari tanaman yang mudah


rontok (Rosemary)  sebelum
tanaman berbunga
Caranya…
• Ikat dengan

rangkaian kecil
antara 8-12 tangkai batang, • Tuangkan atau -masukkan
tergantung ukurannya, dan dengan sendok- daun
gantung seperti pada gambar. yang telah diremuk ke
• Ketika daun sudah rapuh saat dalam wadah yang kedap
disentuh, tetapi tidak terlalu udara.
kering dan mulai berubah
menjadi serbuk, maka
remukkan di atas kertas dan
pisahkan remukan yang
berukuran besar untuk
diremukkan kembali. Jika yang
digunakan adalah bagian pucuk
tanaman, maka remukkan
bersama.
Ody, P.1993. The Herb Society’s Complete Medicinal Herbal.
Herba

• Dilakukan saat pertumbuhan vegetatif
tanaman sudah maksimal dan akan
memasuki fase generatif (sebelum
tanaman berbunga)
• Panen awal  produksi tanaman
rendah, kandungan bahan aktif rendah.
• Panen terlambat  mutu rendah

Balittro
Resin

• Cara: ekstraksi simplisia,
mengumpulkan hasil alam yang keluar
sebagai oleoresin secara alamiah atau
dengan melukai tanaman, serta
meremas tanaman
• Melukai tanaman diantaranya dengan
pengirisan batang tanaman atau
pembuatan lubang, Eksudat yang
keluar dikumpulkan dengan keranjang
atau mangkuk. Balittro
Pengumpulan Benih dan
Buah

Pengambilan buah 1.Penimbunan Kandungan Gula
dihubungkan dengan tingkat (Rasa)
kemasakannya, ditandai 2.Perkembangan endosperma dan
dengan perubahan kekerasan, embrio benih (Pemotongan buah)
warna, kadar air buah, dan 3.Perubahan warna
juga perubahan bentuk buah. 4.Perubahan kekerasan
Adapun tanda-tanda 5.Perubahan kandungan air
kemasakan buah antara lain : 6.Perubahan bentuk buah pada
 Pengambilan buah buah
dihubungkan dengan tingkat
kemasakannya Sumber : Fakultas Kehutanan IPB
Tanda-tanda Kemasakan Metode Pengamatan
Perubahan Warna : VISUAL
Buah Kering : Hijau ke kuning, coklat,
hitam dll
Buah basah : Hijau mencolok
Pengeringan (Buah Kering) • Visual : pegang atau timbang dengan tangan
• Mengukur Berat Jenis
Dehiscence dan absisi • Pengamatan dari buah yang jatuh atau yg membuka



Memukul atau menggncang cabang yang berbuah
Memkul atau membelah buah
• Pengamatan pada struktur buah (sisik, katup dll)
• Mematahkan batang buah
Pengerasan kulit buah/biji Memotong, memecah atau meneglupas kulitnya
Pelunakan pada buah basah Dipencet
Penyusutan daging buah Dipencet, digosok atau cara pemisahan lain
Penimbunan Kandungan Gula Rasa (hati-hati beracun)
Perkembangan endosperma dan embrio Pemotongan benih
Pengumpulan Buah dan Benih yang belum masak

Alasan
Meminimumkan kemungkinan
 Kerugian
Sumberdaya tambahan untuk proses
hilang atau lepasnya benih dari setelah buah masak
buah/tangkainya

Menghindari pembentukan Lebih banyak tenaga dalam


dormansi pengumpulan dan ekstraksi benih
Memperpanjang musim Menurunkan viabilitas dan vigoritas
pengumpulan benih yang dikumpulkan

Mengurangi kerusakan akibat


pengelolaan awal
Alat-alat Pengumpul
Buah

Cara Panen

• Alat : bersih, kering, bebas dari cemaran.
• Bahan yang rusak atau busuk harus segera
dibuang atau dipisahkan.
• Penempatan dalam wadah tidak boleh terlalu
penuh.
• Hindarkan bahan dari sinar matahari langsung dan
gangguan hama.

Sumber: Warta Puslitbangbun (Balittro)


Cara memotong Batang yang Baik


• Benih bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor,
yaitu faktor genetik dan faktor fisik. Faktor genetik
adalah varietas-varietas yang mempunyai genotipe
yang baik. Sedangkan yang dimaksud faktor fisik
yaitu benih bermutu tinggi yang meliputi
kemurnian, persen perkecambahan tinggi, bebas dari
kotoran dan benih rumputan serta bebas dari
insektisida, kadar air biji rendah yaitu 12-14% untuk
benih serealia dan kedelai.
1. Apa yang perlu dilakukan sebelum
benih dikumpulkan?

 Tentukan apa tujuan Tanda-tanda buah masak perlu
pengumpulan benih diketahui sehingga buah yang
 Tentukan di mana sebaiknya dipetik cukup masak. Ada jenis
benih dikumpulkan. Lokasi pohon yang bijinya sangat kecil.
pengumpulan benih tergantung Buahnya akan pecah bila sudah
pada sumber benih yang masak dan kering sehingga biji
tersedia. yang ada di dalam akan
 Tentukan kapan benih terlempar. Buah pohon seperti
dikumpulkan. Setiap jenis tidak boleh terlambat dipetik.
pohon memiliki masa berbuah Bila terlambat, biji tidak akan
tertentu. Untuk itu perlu bisa dikumpulkan lagi.
dilakukan survai masa Siapkan alat yang dibutuhkan
berbunga/berbuah sehingga untuk pengumpulan benih.
waktu panen yang tepat dapat Minta ijin pengumpulan benih
ditentukan dengan tepat. bila diperlukan.
2. Apa yang perlu dilakukan selama
proses pengumpulan benih?

Kumpulkan biji yang sudah benar-benar masak untuk
mendapatkan benih yang mempunyai daya kecambah
tinggi.
Bila benih yang dikumpulkan harus dicampur, maka jumlah
benih yang dikumpulkan dari masing-masing pohon
seimbang, sehingga mewakili populasi. Buat dokumentasi
yang baik pada seluruh kegiatan pengumpulan benih yang
dilakukan. Formulir isian untuk pengumpulan benih harus
dirancang sebelum kegiatan pengumpulan benih dilakukan.
Pengumpulan dari Tanah


• Pengumpulan setelah benih jatuh secara alami
• Pengumpulan setelah penggoyangan
Pengumpulan dari Tajuk Pohon yang ditebang


Referensi

Budi, Sri Wilarso..Pengumpulan dan
Pemprosesan benih.Bogor: Fakultas
Kehutanan IPB
Widyastuti, Yuli, 1997, Penanganan Hasil Panen
Tanman Obat Komersial, Trubus Agriwidya,
Semarang
PENGUMPULAN KULIT BATANG


• Kulit batang; dari batang
dan cabang, dikelupas
dengan ukuran panjang
dan lebar tertentu
• diambil dari tanaman
atau tumbuhan yang
telah tua sebaiknya
dilakukan pada musim
kemarau sehingga kulit
kayu mudah dikelupas.
Pengupasan


 Biasanya Cinnamomom dipanen setelah umur 4
tahun.
 Panen dilakukan dengan mengupas kulit batang,
kemudian menebangnya, selanjutnya mengupas
kulit cabang dan ranting.
 Pengambilan kulit (pengupasan) dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satu cara pengambilan
kulit Cinnamomum yang diterapkan oleh petani
adalah sebagai berikut:

Sumber:http://www.warintek.ristek.go.id/pangan/tanaman%20penghasil%20minyak%20astiri
%20dan%20senyawa%20ekstraktif/cassiavera%20%28pengolahan%20kayu%20masis%29.pdf
Cont’d

1. Kulit pada batang pohon yang masih hidup dibersihkan dari
lumut dan kotoran
2. Kulit pada posisi 5~10 cm di atas leher akar dikerat
melingkar disekeliling batang sampai menyentuh bagian
kayu dari batang.
3. Keratan kedua dibuat 100 cm di atas keratan pertama.Setelah
kulit dikerat lagi secara vertikal dari keratan lingkaran atas
4. keratan lingkaran bawah. Keratan vertikal ini dibuat
beberapa buah dengan jarak 5~10 cm. Dengan
demikian akan diperoleh keratan-keratan kulit dengan
panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.

5. Masing-masing keratan dikelipaskan dengan
mencungkilnya melalui garis keratan vertikal,
kemudian menariknya dari atas ke bawah secara
vertikal. Dengan demikian akan diperoleh lembara-
lembaran kulit dengan panjang 100 cm dan lebar
5~10 cm.
6. Pengelupasan tersebut dilakukan sampai semua
kulit batang habis dikelupaskan
Pengelupasan kulit cabang dan ranting


 Setelah pengelupasan kulit batang, tanaman
ditebang dengan memetong batang 10 cm di atas
leher akar. Ranting pada cabang di potong.
Selanjutnya ranting dibuang daun dan bagian-
bagian yang tidak bisa dikuliti, serta cabang
dipotong-potong.
 Potongan cabang dan ranting dikuliti dengan pisau.
Cabang yang cukup besar perlu diusahakan
pengulitannya seperti pengulitan batang agar
diperoleh lembaran kulit yang bermutu tinggi

Pengikisan
Pemeraman • Kulit yang berukuran lebar,
• Kulit batang yang baru yaitu kilt dari batang dan kulit
dari dahan yang cukup besar
dikelupas diperam sebaiknya dikikis bagian
selama semalaman luarnya, sehingga kulit menjadi
bersih.
dengan cara
• Pengikisan dilakukan dengan
• menumpuk kulit pada pisau yang tajam. Pengikisan
tempat yang terlindung dapat juga dengan alat mekanis
yang bekerja seperi mesin serut
dari cahaya matahari papan (ketam).Sampai sekarang
langsung belum ada petani yang
menggunakan alat mekanis
untuk mengikis kulit kayu
manis basah
Penjemuran

 Kulit dijemur di bawah sinar matahari selama 3~4 hari hingga
kadar air turun sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut
sampai 50%. Selama penjemuran bahan harus sering dibolak-
balik. Penjemuran sering menghasilkan bahan yang jelek
mutunya karena berkapang. Hal ini disebabkan hujan sering
turun, atau sinar matahari tertutup awan. Untuk mengatasinya,
adalah dengan mengeringkan bahan menggunakan alat
pengering. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada petani yang
menggunakan alat pengering untuk mengeringkan cinnamomom
 Kulit dri bahan atau dahan yang cukup besar yang brupa
lembaran, selama pengeringan akan mengkerut membentuk
gulungan panjang serupa tongkat. Sedangkan kulitnya akan
membentuk serpihan atau lempengan yang tidak beraturan
Penyimpanan


 Cinnamomom kering disimpan di tempat kering
yang tidak panas. Tempat penyimpanan perlu
dihindarkan dari tikus dan serangga
Kayu

 Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu
terbentuk senyawa metabolit sekunder secara
maksimal.  Umur panen tanaman berbeda-beda
tergantung jenis tanaman dan kecepatan
pembentukan metabolit sekundernya.
 Contoh : Tanaman secang baru dapat dipanen
setelah berumur 4 sampai 5 tahun, karena apabila
dipanen terlalu muda kandungan zat aktifnya
seperti tanin dan sappan masih relatif sedikit.

Sumber : Balitro
PENGUMPULAN
UMBI

 Dikumpulkan setelah mencapai ukuran maksimal
dan pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah
berhenti
Sortasi
Pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke
dalam berbagai fraksi kualitas berdasarkan:
 karakteristik fisik (kadar air, bentuk, ukuran,
berat jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran)
 kimia (komposisi bahan, bau dan rasa ketengikan)
 biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh serangga,
jumlah mikroba dan daya tumbuh khususnya pada
bahan pertanian berbentuk bijian).
Definisi

Pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke
dalam berbagai fraksi kualitas berdasarkan:
 karakteristik fisik (kadar air, bentuk, ukuran,
berat jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran)
 kimia (komposisi bahan, bau dan rasa
ketengikan)
 biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh
serangga, jumlah mikroba dan daya tumbuh
khususnya pada bahan pertanian berbentuk
bijian).
Jenis Sortasi

Basah
Sortasi
Kering
Sortasi Basah

 Dilakukan pada saat bahan masih segar.
 Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau
bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia.
 Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu
tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah,
kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak,
serta pengotoran lainnya harus dibuang.
Sortasi Kering

Merupakan tahap akhir pembuatan
simplisia.
Tujuan: memisahkan benda-benda asing
seperti bagian-bagian tanaman yang
tidak diinginkan dan pengotoran lain yang
masih tertinggal pada simplisia kering.
Sortasi dapat dilakukan dengan manual atau
secara mekanik.
Contoh Sortasi Kering

Memisahkan teh bubuk kering menjadi jenis-
jenis tertentu yang sesuai dengan yang
dikehendaki dalam perdagangan.
Untuk mendapatkan ukuran dan warna
partikel teh kering yang seragam sesuai
dengan standar yang diinginkan oleh
konsumen.

Sortasi keringnya meliputi :
Memisah-memisahkan teh kering menjadi
beberapa jenis (grade) yang sesuai standar
perdagangan
Menyeragamkan bentuk, ukuran, dan
warna masing-masing grade
Membersihkan teh dari serat, tangkai, dan
bahan-bahan lain seperti debu dll

 Sortasi kering dilakukan dengan cara memasukkan
teh kering ke dalam mesin pengayak yang memiliki
ukuran mesh 8-32.
 Contoh standar teh di indonesia :
 Teh daun: mengandung potongan daun yang
lebih besar dibanding teh bubuk yang dalam
proses sortasinya tertahan ayakan 7 mesh
 Teh bubuk: jenis sortasinya lolos ayakan 7 mesh
dan tertahan ayakan 20 mesh
Tujuan Sortasi

Untuk memperoleh simplisia yang
dikehendaki, baik kemurnian
maupunkebersihannya.
Memilih dan memisahkan simplisia yang
baik dan tidak cacat.
Memisahkan bahan yang masih baik dengan
bahan yang rusak akibatkesalahan panen
atau serangan patogen, serta kotoran berupa
bahan asingyang mencemari tanaman obat.
Bahan Yang Dapat
Disortir

Semua simplisia baik berupa daun, batang,
rimpang, korteks, buah, akar,biji, dan bunga.
Batasan Penyortiran
Simplisia daun:


• Ambil: daun yang berwarna hijau muda sampai tua.
• Buang: daun yang berwarna kuning atau kecoklatan.

Simplisia bunga:
• Pada simplisia bunga Srigading, yang dibuang adalah tangkai bunga dan
daun yang terikut saat panen.

Simplisia buah:
• Misal pada buah kopi, memisahkan buah yang superior (masak, bernas,
seragam) dari buah inferior (cacat, hitam, pecah, berlubang dan terserang
hama/penyakit).
• Kotoran seperti daun, ranting, tanah dan kerikil harus dibuang, karena
dapat merusak mesin pengupas.
• Pada simplisia buah Adas, buah yang sudah kering dipisahkan dari
tangkainya dengan cara memukul batang atau tangkai buah sehingga
buah adas lepas.
Simplisia rimpang:



Pada simplisia rimpang sering kali jumlah akar yang melekat pada rimpang terlampau
besar, sehingga harus dibuang, dan agar rimpang bersih dari sisa-sisa pemotongan dan
memudahkan dalam proses pengeringan.

Simplisia batang:


membersihkan kulit batang untuk menghilangkan serangga dan lumut, serta
harus dihindari perendaman terlalu lama dalam air.

Simplisia biji:


menggantung terbalik tanaman yang akan diambil bijinya (jauh dari sinar matahari)
alasi dengan kertas. Biji akan berjatuhan dengan sendirinya ketika biji sudah matang.
Peraturan Sortasi
(WHO)

 Pemeriksaan visual terhadap kontaminan yang
berupa bagian-bagian tanaman yang tidak
dikehendaki/digunakan.
 Pemeriksaan visual terhadap materi asing.
 Evaluasi organoleptik: penampilan, kerusakan,
ukuran, warna, bau,dan mungkin rasa.
Daftar Pustaka

 Widyastuti, Yuli. 1997. Penanganan Hasil Panen
Tanaman Obat Komersial. Trubus Agriwidya:
Semarang.
 WHO. Guidelines on Good Agricultural and
Collection Practice (GACP) for Madicinal Plants.
Pencucian Simplisia
Rimpang/Rhizoma

• Bersihkan dari akar, batang, maupun daun


yang menempel
• Rendam dalam bak pencucian selama 2-3
jam.
• Cuci sambil disortasi.
• Cara pencucian dapat dengan
penyemprotan atau penyikatan untuk
menghilangkan kotoran yang menempel
terlalu kuat
• Setelah bersih, tiriskan dalam rak peniris
selama kurang lebih satu hari.
• Penirisan sebaiknya dilakukan di dalam
ruangan atau di tempat yang tidak terkena
cahaya matahari langsung.
Pencucian Simplisia
Daun
• Cuci sambil disortasi
• Cuci dengan air bersih dengan tangan
dan menggunakan air mengalir
• Tiriskan daun yang telah bersih di dalam
keranjang atau bakul bambu di tempat
teduh

Korteks dan kayu


• Cuci bersih potongan cabang atau batang
hasil pemanenan dengan air bersih.
• Cara pencucian dapat dengan
penyemprotan atau penyikatan, bila
kotoran menempel kuat.
• Bila perlu, kulit luarnya dikelupas
53
menggunakan benda kasar atau pisau.
Pencucian Simplisia

Bunga


Cuci dengan air bersih.

Setelah dicuci segera ditiriskan dengan cara diangin-anginkan di tempat
teduh sampai air bekas cucian hilang.

Selanjutnya, dihilangkan tangkai bunga dan daun yang terikut saat panen.

Biji


Cuci untuk menghilangkan bagian buah yang menempel

Pencucian dapat menggunakan bakul pencucian
54

Tiriskan untuk menghilangkan air cucian
Pencucian Simplisia

Buah


Celupkan buah ke dalam air bersih.

Tiriskan sampai air mengering.

Di negara-negara maju, biasanya pencucian buah dilakukan sekaligus dengan
proses pengawetan. Caranya, memberikan zat tertentu pada simplisia yang
dapat memperlambat proses pematangan buah (Trisnawati, Yani. 1993).

55
Pencucian di Industri
Obat Tradisional

Berdasarkan CPOTB
Pencucian harus dilakukan segera untuk
mencegah kontaminasi serta pembusukan
yang dapat mempengaruhi mutu simplisia.
Sumber air untuk mencuci diharapkan
berasal dari mata air, sumur, atau PAM
untuk menghindari kontaminasi E. coli atau
bakteri patogen lain.
Cara pencucian dapat dilakukan dengan
penyemprotan bertekanan tinggi dan
dibantu dengan sikat yang terbuat dari
plastik.
Menurut Risfaheri et al.(1997), rimpang jahe
dapat dicuci/dibersihkan dengan
menggunakan alat pembersih rimpang jahe.
Contoh :
Kapasitas riil pencucian rata-rata 290 kg
rimpang/jam dengan persentase jahe bersih
hasil pencucian rata-rata 90%.
Referensi
 PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT
TRADISIONAL YANG BAIK (Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia)
 PENANGANAN DAN PENGOLAHAN RIMPANG
JAHE (Balai Penelitian Tanaman Obat dan
Aromatik)
Mesin Pencuci
Simplisia

Mesin Pencuci Daun dan Buah Simplisia

Spesifikasi

 Merk : BMI
 Type : PKTKWK-4q
 Penggerak : Elektro Motor 2
HP
Unit Keseluruhan
Panjang : 1845 mm
Lebar : 970 mm
Tinggi : 700 mm
Bahan : Rangka dari besi kotak
Corong inlet, bak pencuci dari plat
stainless steel
Cara Pengoperasian:


1. Pastikan baut-baut dan klem kencang dan tidak ada yang
kendor
2. Hubungkan steker ke aliran listrik dan nyalakan
penggerak elektro motor.
3. Buah/daun yang akan dicuci dimasukkan melalui corong
inlet mesin pencuci Bahan dibersihkan oleh sikat- sikat
pencuci. Bahan yang telah bersih akan langsung keluar
melalui corong inlet dengan conveyor.
4. Matikan dan bersihkan mesin pencuci setelah digunakan.
5. Bahan yang telah selesai dicuci siap untuk diproses lebih
lanjut atau disortasi.
Mesin Pencuci Rimpang
Spesifikasi 
 Merk : BUDI MUKTI
 Type : PKTKWK-4p
 Penggerak : Diesel Solar 8 HP
 Kapasitas : ± 3733.68 kg / Jam
 Panjang : 3310 mm; Lebar: 1010 mm;
Tinggi : 1645 mm;
Bahan :
 Rangka dari besi siku 40 x 40 mm
 Corong inlet, bak pencuci dari plat stainless steel

Unit Pengumpan
 Lubang masuk atas (PxLxtebal) : 710 x 490 x 3 mm
 Lubang masuk bawah (Pxtinggi) : 680 x 295 mm

Bagian Silinder Pencuci


 Diameter silinder : 785 mm
 Panjang silinder : 1238 mm

Unit Pengeluaran
 Dimensi (pxl) : 1060 x 495 mm
 Kemiringan : 20⁰
Cara Pengoperasian:


1. Bahan yang akan dicuci dipersiapkan terlebih
dahulu.
2. Baut-baut dan klem dikontrol dan dipastikan
semua kencang tidak ada yang kendor.
3. Penggerak elektro motor dinyalakan dengan cara
menghubungkan steker ke aliran listrik.
4. Wadah/penampung untuk tempat bahan hasil
pencucian disiapkan dan ditempatkan dibawah
outlet. Ditunggu beberapa saat untuk memberi
waktu pemanasan mesin agar siap untuk digunakan.

5. Setelah mesin siap, bahan yang akan dicuci
dimasukkan kedalam corong inlet. Selama
proses pencucian air harus terus dialirkan
kedalam inlet mesin pencuci.
6. Setelah bahan sudah bersih, penutup outlet
dibuka dengan cara memutar tuas yang ada
diatas. Bahan akan keluar dari outlet mesin
pencuci dan langsung masuk kedalam
wadah/penampung yang telah dipersiapkan.
7. Setelah mesin selesai digunakan mesin segera
dimatikan dan dibersihkan.
Referensi

http://
budimukti.com/mesin-pencuci-daun-dan-buah-s
implisia.bmi
http://
budimukti.com/mesin-pencuci-rimpang.bmi

Anda mungkin juga menyukai