Anda di halaman 1dari 33

Variabel dan

Hipotesis
DESAIN VARIABEL PENELITIAN

 Variabel penelitian: Gejala yang nilainya


bervariasi.
 Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat
digunakan sebagai varibel penelitian.
Pembagian variabel berdasarkan
sifatnya:
1. Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling
berlawanan.
Laki-Laki :1
Perempuan :2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel
tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
Pembagian variabel berdasarkan pada
hubungan antar variabel:

1. Variabel Independen 3. Variabel Moderating


Loyalitas
Upah Semangat
Kerja
Kerja
Upah Semangat
Kerja

2. Variabel Dependen 4. Variabel Intervening


Nasib
Semangat
Upah Prestasi
Kerja Karir
Akademik
5. Variabel Kontrol

Karyawan Karyawan

Tidak
Dilatih Dilatih
1. Variabel Independen
 Tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain.
 Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang
diduga sebagai sebab (presumed couse variabel) dari
variabel dependen, yaitu variabel yang diduga sebagai
akibat (presumed effect variabel).
 Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel
yang mendahului (antecendent variable) dan variabel
dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent
variable).
2. Variabel Dependen

 Tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel


independen.
 Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis
digambarkan dalam variabilitas variabel-variabel dependen
yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel
independen.
Contoh
 Penelitian Banker et al. (1993) memberikan bukti empiris bahwa frekuensi
pelaporan ukuran kinerja manufaktur pada karyawan, terkait dengan
implementasi JIT, team work, dan praktik TQM (Total Quality Management).
Program peningkatan kualitas seperti TQM secara individual dapat efektif jika
perusahaan telah mengimplementasikan cara perbaikan kualitas secara
berkesinambungan, dibandingkan dengan organisasi pesaing lainnya yang
mengadakan improvement dengan tidak menggunakan teknik TQM.

 Aida (2003) menyatakan bahwa sistem pengukuran kinerja memiliki


hubungan dengan praktik penerapan TQM. Dengan sistem pengukuran
kinerja yang terdiri dari serangkaian ukuran akan dapat menilai kinerja
manejerial, pengukuran kinerja dapat memberikan informasi untuk
mengambil keputusan tentang promosi dan gaji.
3. Variable Moderating
 Hubungan langsung antara variable-variable independen
dengan variable-variable dependen kemungkinan dipengaruhi
oleh variable-variable lain.
 Adalah tipe variabel-variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel
independen dengan variabel dependen.
 Merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap
sifat atau arah hubungan antar variabel.
 Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen
dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau
negatif dalam hal ini tergantung pada variabe moderating.
 Variabel moderating dinamakan pula dengan variabel
contingency
CONTOH

Penjelasan: Banyaknya buku akan berpengaruh terhadap


kemampuan membaca seorang anak. Tetapi, kecakapan baca-tulis
orang tua juga akan MENINGKATKAN PENGARUH antara
banyaknya buku dan kemampuan membaca.
CONTOH

Penjelasan: DISCOUNT berpengaruh terhadap PURCHASE


INTENTION, di mana semakin besar DISCOUNT yang diberikan,
semakin besar pula PURCHASE INTENTION-nya. Namun, jika di
masyarakat terdapat NEGATIVE WORD-OF-MOUTH, pengaruh
DISCOUNT terhadap PURCHASE INTENTION yang tadinya
besar akan BERKURANG.
4. Variable Intervening

 Adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan


antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung.
 Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara
variabel independen dengan variabel dependen, sehingga
variable independen tidak langsung menjelaskan atau
mempengaruhi variable dependen.
 Biasa disebut juga MEDIATING VARIABLE
CONTOH

1.Kualitas Pelayanan mempengaruhi Kepuasan konsumen


2.Kepuasan konsumen mempengaruhi loyalitas konsumen
3.Karena adanya variabel kepuasan konsumen ini maka
hubungan
yang terjadi antara kualitas pelayanan (t1) ke loyalitas konsumen (t3)
menjadi hubungan yang tidak langsung karena diperantarai
kepuasan konsumen(t )
DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah aspek
penelitian yang
memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana
caranya mengukur variabel.
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL

 Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih


mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan
lainnya dan pengukurannya.

 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami


kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar
variable yang masih bersifat konseptual.
Operasionalisasi variabel bermanfaat
untuk:
 1) mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang
sedang didefinisikan;

 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek


mungkin mempunyai lebih dari satu definisi
operasional;

 3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat


unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus
digunakan.
PROPOSISI DAN HIPOTESIS
 Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang
dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya,
megenai konsep atau construct yang menjelaskan atau
memprediksi fenomena-fenomena.
 Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk
diuji secara empiris disebut hipotesis.
HIPOTESIS
Perumusan hipotesis hanya ada dalam penelitian kuantitatif,
sedangkan dalam penelitian kualitatif (deskriptif dan eksploratif)
tidak perlu merumuskan hipotesis.

 Menurut Murdick (1969) Hipotesis merupakan suatu


proposisi atau dugaan yang belum diuji kebenarannya
sehingga masih merupakan pernyataan atau
penjelasan sementara mengenai suatu fenomena atau
merupakan solusi tentative terhadap suatu masalah

 Menurut Sugiyono (2004) Hipotesis merupakan


jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat peryataan.
FUNGSI HIPOTESIS

 Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya.


 Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara empiris
 Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode –
metode
pengujian data.
 Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
Bentuk Hipotesis
1. Hipotesis deskriptif, yaitu jawaban sementara terhadap
rumusan masalah deskriptif (menggambarkan atau melukiskan).
pernyataan tentang keberadaan sebuah variabel tunggal

H: Manajer yang dikompensasi berdasarkan besarnya laba akan


cenderung menaikkan laba.
2. Hipotesis komparatif, yaitu jawaban sementara terhadap
rumusan
masalah komparatif (membandingkan antara variabel).
pernyataan tentang hubungan dua buah variable
H: Terdapat hubungan positif antara besarnya kompensasi dan
laba perusahaan.
H: Perubahan laba secara positif akan berpengaruh terhadap harga
Bentuk Hipotesis

2. Hipotesis asosiatif, yaitu jawaban sementara terhadap


rumusan masalah asosiatif (menghubungkan antara variabel)
H: Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien

H: Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA

H: Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas


karyawan
Jenis Hipotesis

HIPOTESIS PENELITIAN HIPOTESIS STATISTIK


 Untuk penelitian deskriptif, kualitatif, dan  Untuk penelitian kuantitatif
eksploratif
 Untuk penelitian populasi (sensus)  Penelitian menggunakan sampel
(hasil
 Tidak menggunakan istilah Signifikansi penelitian digeneralisir untuk populasi)
 Pembuktian hipotesis menggunakan
taraf kesalahan atau taraf kepercayaan
(signifikansi)
Kriteria Hipotesis yang baik:

 Dikembangkan dengan teori yang sudah ada,


penjelasan
logis atau hasil hasil penelitian sebelumnya.
 Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas.
 Hipotesis dapat diuji
 Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis kompetisinya.
FORMAT HIPOTESIS
1. PERNYATAAN “JIKA – MAKA “

2. HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF

3. HIPOTESIS DIRECTIONAL DAN NON DIRECTIONAL


PERNYATAAN “JIKA- MAKA’

CONTOH:

Jika pegawai mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih


rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang
lebih tinggi.
Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis
Alternatif (H1)

Hipotesis nol (H0), adalah hipotesis yang dicoba untuk ditolak


(rejected atau refuted).
Hipotesis yang menyatakan kenetralan terhadap suatu
keadaan (tidak ada beda, tidak ada hubungan, ..tidak …)

Hipotesis alternatif (H1), adalah hipotesis yang dicoba


untuk diterima (accepted) atau didukung (supported).
Hipotesis alternatif berlawanan dengan hipotesis nol.
Hipotesis alternatif merupakan dugaan yang menunjukkan
terdapat perbedaan diantara dua buah variabel.
HIPOTESIS NOL (H0) DAN
HIPOTESIS ALTERNATIF (H1)

CONTOH:

Ho= Tidak ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap


kinerja pegawai.

H1 = Ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja


pegawai.
HIPOTESIS DIRECTIONAL
DAN NON DIRECTIONAL
Hipotesis directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat
dan arah hubungan secara tegas antara dua atau lebih
variabel.

Contoh: Kualitas pelayanan Jasa perpengaruh positif


dan signifikan terhadap kepuasan pasien rumah sakit.
Hipotesis non directional adalah hipotesis yang tidak
menyatakan arah hubungan antara variabel.
Hipotesis ini digunakan bila
1) Belum ada teori yang menjadi landasan untuk menentukan
arah hubungan antar variabel
2) Menurut riset terdahulu ditemukan belum ada kejelasan
hubungan antar variabel yang diteliti.

Contoh Hipotesis Non Directional


: Ada hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan
dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap
produktifitas karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(dapat diuji)
 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang
biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat
mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki
dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap
jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)
Finish...

Anda mungkin juga menyukai