Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. TUJUAN
Tujuan diadakan nya praktik ini adalah :
 Mahasiswa mampu memahami bahwa benda yang bergerak di dalam fluida zat cair akan
mendapat gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut
 Mahasiswa mampu mempelajari dan menentukan koefisien kekentalan zat cair

2. DASAR TEORI

Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya


gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu
fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Viskositas
zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien
viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s).
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien
viskositasnya  η, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs =
k η v, dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda.
Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes
menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6 π r.
Bila nilai k dimasukkan ke dalam persamaan, maka diperoleh persamaan seperti berikut.

Fs = 6 π η rv

Persamaan di atas selanjutnya dikenal sebagai hukum Stokes.

Keterangan:

Fs : gaya gesekan stokes (N)

η : koefisien viskositas fluida (Pa s)


r : jari-jari bola (m)

v : kelajuan bola (m/s)

Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida pada gambar dibawah. Gaya-gaya yang
bekerja pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan gaya lambat akibat viskositas
atau gaya stokes Fs. Ketika dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Namun, ketika
kecepatannya bertambah, gaya stokes juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola
mencapai keadaan seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan yang disebut
kecepatan terminal.

Gaya-gaya yang bekerja pada benda yang bergerak dalam fluida

Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan nol. Misalnya

sumbu vertikal ke atas sebagai sumbu positif, maka pada saat kecepatan terminal tercapai
berlaku berlaku persamaan berikut.
2 r 2 ( ρb−ρf )
η=
g .v

keterangan:

vT : kecepatan terminal (m/s)

η : koefisien viskositas fluida (Pa s)

R : jari-jari bola (m)

g : percepatan gravitasi (m/s2)

ρb : massa jenis bola (kg/m3)

ρf : massa jenis fluida (kg/m3)


BAB II

ALAT DAN BAHAN

 ALAT 
o Tabung tempat zat cair
o Saringan pengambil bola
o Stopwacth
o Micrometer sekrup
o Mistar
o Karet gelang

 BAHAN
o Fluida oli
o Bola- bola kecil ( silica gel )
BAB III

METODE PERCOBAAN

a. Cara kerja 
1. Diukur diameter bola dengan micrometer sekrup kemudian ditimbang massa bola
dengan neraca teknis. (untuk menghitung massa jenis zat cair ρ)
2. Dibuat tanda sebanyak dua garis tanda pada tabung (dilingkarkan karet gelang) sejauh d
untuk pengamatan jarak jauh yang ditempuh bola.
3. Diukur jarak d dengan mistar
4. Untuk mengambil bola pada dasar tabung, sebelum percobaan dimulai dimasukkan
sendok saringan kedalam tabung dan ditunggu sampai zat cair diam
5. Dijatuhkan bola ke dalam zat cair dan dicatat waktu saat bola melalui jarak d diatas.
Dilakukan sebanyak 2 kali pengamatan untuk memperoleh ketelitian yang baik.
BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Tabel pengamatan.

N D cm Γcm ∨b ρb ket
O

1 0,516 0,258 0,071 cm3 3,239 besar

2 0,4 0,2 0,033 cm3 2,727 kecil

χ 0,458 0,229 0,052 2,978

Tabel percobaan bola besar.

NO S cm T V cm/s η

1 20 2,11 9,478 3,3x 10 -5

2 25 2,22 11,261 2,8x10 -5


χ 22,5

Perhitungan bola besar.

✍ Diketauhi :

1. Diameter bola = 5,16 mm = 0,516 cm


2. Jari jari bola π = 0,258
3. Masa bola = 0,23 gr
4. S1 = 20 cm
5. S2 = 25 cm
✍ Di tanya :

4
Vb = . π . r3
3

4
Vb = x 3,14 x 0,258 3
3

4
Vb = x 3,14 x 0,017
3
= 0,071 cm3
Vb =

✍ Di tanya : ρb ?

m
ρ=
v

0,23
ρ=
0,071
ρ=¿3,23
9

✍ Di ketahui :

1. T1 = 2,211 sekon

2. T2 = 2,22 sekon

3. ρf oli=¿0,880

4. Gravitasi = 980

✍ Ditanya =

s 20
ν1 = = =
9,478
T 2,11

s 25
ν2 = = = 11,261
T 2,22
2 x r 2 (ρb−ρf )
η 1=
gxv

2 x 0,2582 (3,239−0,880)
✍ η 1=
980 x 9,478

2 x 0,066 x 2.359
η 1=
9,288

η 1=¿ 0,000033 = 3,3x10-5

2 x r 2 ( ρb−ρf )
η 2=
g.v

2 x 0,2582 (3,239−0,880)
η 2=
980 x 11,261

2 x 0,066 x 2.359
η 2=
11,035

η 2=¿ 0,000028 = 2,8x10-5

Tabel percobaan bola kecil

NO S cm T V cm/s η

1 20 3,36 5,952 2,5x 10 -5

2 25 4,45 5,617 2,6x10 -5


χ 22,5
 Perhitungan bola kecil.

✍ Diketahui :

1. Diameter bola = 4 mm = 0,4cm


2. Jari jari bola π = 0,2
3. Masa bola = 0,09 gr
4. S1 = 20 cm
5. S2 = 25 cm

✍ Di tanya :

4
Vb = . π . r3
3

4
Vb = x 3,14 x 0,23
3

4
Vb = x 3,14 x 0,08
3
= 0,033
Vb =

✍ Di tanya : ρb ?

m
ρ=
v

0,09
ρ=
0,033

ρ=¿2,72
7

✍ Diketahui :

1. T1 = 3,36 sekon
2. T2 = 4,45 sekon

3. ρf oli=¿0,880

4. Gravitasi = 980

s 20
 ν1 = = = 5,952
T 3,36

s 25
ν2 = = = 5,617
T 4,45

2 x r 2 (ρb−ρf )
η 1=
gxv

2 x 0,22 (2,727−0,880)
✍ η 1=
980 x 5,952

2 x 0,4 x 1,847
η 1=
5.832,96

η 1=¿ 0,000025 = 2,5 x10-5

2 x r 2 ( ρb−ρf )
η 2=
g.v

2 x 0,22 (2,727−0,880)
η 2=
980 x 5,617

2 x 0,4 x 1,847
η 2=
5.504,66

η 2=¿ 0,000026 = 2,6x10-5


BAB V

PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan di atas yang terlebih dahulu dilakukan adalah mengukur diameter bola
dengan micrometer sekrup dan menimbang massa bola dengan neraca teknis,sehingga diperoleh
hasil untuk bola besar massanya adalah 0,23 gr dan diameter 0,516 cm dengan jari2 0,28 cm,
sedangkan untuk bola kecil massanya adalah 0,09 gr dan diameter 0,4 cm dengan jari2 0,2 cm.
Dari data tersebut kita dapat mengetahui volume dari bola dengan menggunakan rumus

4
V= . π . r 3 dan didapatkan hasil volume bola besar adalah 0,071 c m3 dan volume bola kecil
3

m
adalah 0,033 c m3 . Dan untuk menghitung massa jenisnya dengan menggunakan rumus ρb=
v

Sehingga hasilnya adalah 3,239 untuk massa jenis bola besar dan 2,727 untuk massa jenis bola
kecil.

Langkah selanjutnya adalah pengambilan data waktu untuk mencari kecepatan bola dalam fluida

s
(V = ).
t

Pada bola besar dengan jarak yang ditempuh bola selama bergerak setinggi 20 cm waktunya
adalah 2,11s maka kecepatan bola dalam fluida adalah 9,478 cm/s dan ketika berada di
ketinggian 25 cm waktunya adalah 2,22s dengan kecepatan bola dalam fluida adalah 11,261 cm/s
Pada bola kecil dengan jarak yang ditempuh bola selama bergerak setinggi 20 cm waktunya
adalah 3,36s maka kecepatan bola dalam fluida adalah 5,952 cm/s dan ketika berada pada
ketinggian 25 cm waktunya adalah 4,45s dengan kecepatan bola dalam fluida adalah 5,617 cm/s.

Setelah semua data diperoleh (diameter,massa jenis,kecepatan), maka kita dapat menentukan
koefisien kekentalan zat cair dengan rumus

2 x r 2 ( ρb− ρf )
η=
g.v

Maka diperoleh data untuk bola besar percobaan pertama (η 1)adalah 0,033 Ns/m2 dan percobaan
kedua (η 2) adalah 0,028 Ns/m2,sedangkan untuk data bola kecil percobaan pertama ( η 1 ) adalah
0,00025 Ns/m2 dan percobaan kedua (η 2) adalah 0,00026 Ns/m2.
BAB VI

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan praktikum menentukan kekentalan (viskositas) zat cair ini


adalah :

1. Sebuah benda yang di celupkan kedalam fluida (oli) maka tampak mula mula beda
bergerak cepat,tetapi beberapa saat kemudian setelah benda menempuh jarak yang
cukup jauh akan tampak benda tersebut akan bergerak lurus beraturan (dengan
kecepatan konstan)
2. koefisien kekentalan zat cair atau fluida dapat di tentukan dengan menggunakan
hukum stokes dengan mengubah massa bola yang di celupkan ke dalam zat cair
3. Semakin besar jari-jari bola yang akan di uji kedalam zat cair ,maka akan semakin
besar pula hasil volume benda tersebut.
4. Semakin kental suatu zat cair atau fluida maka semakin lambat kecepatan bola yang
akan terjatuh kedalamnya
DAFTAR PUSTAKA

https://fisikazone.com/viskositas/

https://nursiahsobad.wordpress.com/2014/05/28/24/

Anda mungkin juga menyukai