A. Griseovulfin
● Dihasilkan oleh Penicillium griseofulvum, berkhasiat fungistatik terhadap banyak dermatofit, tidak aktif
pada candida dan pytiriasis versicolor
● Digunakan untuk infeksi jamur sistemik
● Farmakokinetika : sukar larut ( lebih baik dimakan bersama makanan berlemak )
B. Antibiotik Polien
● Nistatin :
● Berasal dari Streptomyces noursei
● Diberikan peroral atau topical untuk infeksi kandidiasis usus, mulut (stomatitis, sariawan) dan candidiasis
vaginal
● Sediaan bentuk oral diabsorpsi tidak baik dalam saluran gastrointestinal sehingga digunakan untuk infeksi
kadidiasis instestinal
● Bekerja dengan meningkatkan permeabilitas dinding sel jamur sehingga dinding sel jamur tidak stabil dan
mengeluarkan isinya (lisis) berkhasiat fungistatik atau fungisida.
C. Ampoterisin
Dihasilkan oleh Steptomyces nodoseis.
Efektif melawan berbagai penyakit jamur termasuk histoplasmosis, kriptokosis, koksidio iodomikosis,
aspergillus, blastomikosis dan kandidiasis.
Merupakan drug of choice untuk terapi sebagian besar infeksi jamur yang berat.
2. Golongan Azoles
● Pada penggunaan sistemik sistem enzim manusia juga dirintangi sehingga obat - obat ini tidak selektif, kecuali
ketoconazole dapat diberikan sistemik
● Senyawa azole ditemukan setelah tahun 1960, bersifat fungistatik
● Berkhasiat fungistatik, pada dosis tinggi bekerja fungisida terhadap fungi tertentu
● Berkhasiat fungisid kerja luas dan bakterisida, lebih efektif pada dermatofit biasa dan candida daripada
terhadap aspergillusa, pada dosis terapi bersifat bakteriostatik terhadap bakteri gram positif
3. Golongan Allylamines/ benzilamin
● Alilamin bersifat fungisidal terhadap dermatofit dan bersifat fungistatik terhadap candida albicans
● Golongan obat alilamin
Naftitin : untuk dermatofitosis dan candida albicans
Terbinafin : dermatofitosis, pitiriasis versicolor kandidiasis kutanes
Butenafin : bersifat fungisidal terhadap dermatofit, untuk tinea corporis, tinea kruris dan tine pedis
4. Golongan Echinocandins
Contoh : Caspofugin, micafungin dan anidulafungin
5. Golongan obat jamur lainnya
Tolnaftal (sintetik tiocarbamat) fungistatik terhadap dermatofit, tidak efektif pada candida
Haloprogin (fenol terhalogenasi), fungisida terhadap Epidermofiton, Pytirosporum, trichophyton dan candida
Sikopiroks : Fungisida terhadap candida, Trichopyton rubrum dan bakteriostatik
Asam Organis
Mekanisme kerja Golongan antibiotik
NISTATIN
Penyerapan dalam saluran pencernaan sangat kurang , kecuali dosis yang sangat tinggi diberikan . Kedua administrasi
intramuskular dan intravena menyebabkan reaksi besar di injeksi atau efek samping beracun, sehingga penggunaannya
tidak disarankan . Tidak diserap diterapkan pada kulit atau selaput lendir
b. GOLONGAN AZOL
KETOKONAZOL
Penyerapan melalui saluran cerna berkurang pada pasien dengan pH lambung tinggi. Setelah pemberian per oral, obat ini ditemukan
dalam urin, kelenjar lemak, liur, juga pada kulit yang mengalami infeksi.
KLOTRIMAZOL
Ketika dioleskan clotrimazole baik ke berbagai lapisan kulit, mencapai konsentrasi terapeutik
MIKONAZOL
Daya absorbsi Miconazole melalui pengobatan oral kurang baik..Miconazole sangat terikat oleh protein di dalam
serum.
c. DERIVAT TRIAZOL
FLUKONAZOL
Flukonazol larut air dan cepat diabsorpsi sesudah pemberian oral, dengan 90% bioavailabilitas, 12% terikat pada protein. Obat ini
mencapai konsentrasi tinggi dalam LCS, paru dan humor aquosus, dan menjadi obat pilihan pertama untuk meningitis karena
jamur.
d. GOLONGAN ALILAMIN
TERBINAFIN
Dosis oral 250 mg secara tunggal menghasilkan kadar puncak plasma 0,8 mg/l 2 jam setelah pemberian. Total klirens plasma
terbinafine sekitar 1250 ml/menit dan paruh eliminasi plasma sampai 16 jam.
e. GOLONGAN EKINOKANDIN
ANIDULAFUNGIN
Distribusi: 30-50 L. Metabolisme: Tidak metabolisme hati di ; mengalami hidrolisis kimialambatuntukmembuka -cincin peptida
mengurangiaktivitas antijamur. Pengeluaran: Tinja ( 30 % , 10 % sebagai obat tidak berubah ) ; urin ( < 1 % )Eliminasi Terminal : 40-50
jam.
a. GOLONGAN LAIN
FLUSITOSIN
diserap dengan cepat dan baik melalui saluran cerna.Pemberian bersama makanan memperlambat penyerapan tapi jumlah yang
diserap tidak berkurang
GRISEOFULVIN
Absorpsi Griseofulvin ultramicrosize hampir sempurna; Distribusi : menembus plasenta; Metabolisme :sebagian besar di hati; T½ eliminasi : 9-
22 jam; Ekskresi : urine (< 1% dalam bentuk obat tidak berubah); feses dan keringat
THANKS!
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
facebook.com/Freepik
Please keep this slide for attribution
@Freepik_Vectors
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories company/freepik-company