1. Jamur
a. Superfisial lebih sering
- Disebabkan oleh penggunaan kortikosteroid, antibiotic spectrum luas, diabetes, obat
imunosupresi, pakaian ketat, kehamilan (massa tubuh meningkat biasa di daerah selangkangan
gampang terinfeksis jamur karena lembab), kontasepsi oral (kandidiasis)
- Bagian tubuh yang terinfeksi: Tinea pedis (kaki), Tinea cruris (selangkangan), Tinea capitis
(kepala), Onicomicosis (kuku), Tinea corporis: badan
b. Sistemik
- Jamur yang pada sistemil : candida, histoplasma, aspergilus, criptococcus
- Biasa pada terapi kanker, transplan organ dan sumsum tulang, HIV, broad speaktrum antibiotic
3. Bentuk Sediaan
- Oral dan parenteral untuk infeksi sistemik digunakan : amphotericin, flucitosin, azole,
ekinokardin
- Oral untuk infeksi mukokutis digunakan : griseulfulvin, terbinafin
- Topikal untuk mukokutis
Pengobatan sistemik untuk lesi yang luas, tidak merespon dengan pengobatan topikal. Tidak ada
secara IM
4. Amfoterisin B
- Dihasilkan oleh Streptomyces nodosus
- Membentuk pori di membrane jamur (ergosterol) tetapi tidak di membrane mamalia (kolesterol)
- Efek: hilangnya kandungan intrasel melalui pori (kebocoran sel), bersifat fungisidal.
- Spektrum kerja luas (broad spectrum)
- Jamur yang biasa dihambat : kandidiasis, histoplasma, criptococcus ( infeksi sistemik)
- Sangat toksik (obat lama): secara spesifik menghambat ergosterol tapi bisa menghambat
kolesterol pada manusia
o Jangka pendek: terkait dosis
o Kumulatif: kerusakan ginjal, hati
- Oral untuk jamur di saluran cerna (sedikit larut dalam air)
- Intavena untuk sistemik, tapi banyak terikat protein plasma (90%) sehingga sedikit beredar di
darah
- Tidak bisa / hanya sedikit melewati Blood Brain Barier sehingga tidak berperan penting pada
jamur di otak sehingga perlu dikombinasi dengan obat lain
- Topikal: toksisitas <
- Resistensi? (disuruh cariiiii)
6. Golongan Azole
- Reduksi sintesis ergosterol melaui inhibisi enzim2 sitokrom P450 jamur (afinitas terhadap
sitokrom p450 jamur > dari manusia)
- Menghambat enzim lanosterol dimetilase yang diperlukan sel untuk mensintesis ergosterol untuk
pembentukan membrane sel jamur
- Broad spectrum, untuk beberapa organisme yang resisten amfotericin
- Toksik < amphotericin B
- Resistensi
- Efek samping: obat golongan azole bisa menghambat protein P450 di hati pada manusia yang
fungsinya untuk metabolisme obat jadi mempengaruhi metabolism obat, efek teratogenik,
interaksi obat
- Ada dua : Imidazole (miconazole, ketoconazole, Clotromazole , Econazole) dan Triazole
(Fluconazole, itraconazole, variconazole, posakonazole). Perbadaanya imidazole banyak
menghambat sitokrom p450 kalo triazole lebih sedikit menghambat sitokrom p450 sehingga
triazole efek samping lebih sedikit
- Sediaan: oral dan parenteral
- Ketokonazole
o Sangat toksik karena lebih besar menghambat sitokrom p450 mamalia, kurang selektif, jarang
digunakan untuk pengobatan sistemik kecuali jika ada resistensi anti jamur yang lain
o Penetrasi cairan serebrospinal kurang baik
o Bioavailabiliti rendah
o Penyerapan ditingkatkan oleh makanan berlemak dan Ph lambung yang rendah
- Itrakonazole
o Sediaan: oral dan IV
o Interaksi: rifampin (↓ jumlah itrakonazole)
o Efek terhadap p450 mamalia lebih sedikit dibanding ketoconazole. Efek samping lebih sedikit
dibanding ketoconazole. Digunakan secara luas untuk dermatofitosis dan onikomikosis
o Penetrasi cairan serebrospinal kurang baik
o Bioavailabiliti rendah banyak berikatan dengan protein plasma seperti amphotericin.
Amphotericin itu obat lama karena diketahui toksisitas luas maka digantikan dengan azole, tapi
amphotericin masih digunakan sebagai lini pertama untuk jamur setelah 1-2 hari pemberian
baru dilanjutkan azole
o Penyerapan ditingkatkan oleh makanan berlemak dan Ph lambung yang rendah
- Fluconazole
o Penetrasi cairan serebrospinal lebih baik
o Interaksi obat lebih jarang terjadi karena sedikit menghambat sitokrom p450
o Sering digunakan untuk pengobatan kandidiasis mukokutis
o Propilaksis untuk meningitis streptococus
- Varikonazole
o Ikatan protein plasma lebih sedikit dibanding itrakonazole. Berarti bioavibilitas lebih tinggi
jadi banyak di darah. Jadi urutan bioavibilitas itu dari ketoconazole itrakonazole
fluconazole Varikonazole
o Inhibitor CYP3A4 di hati mamalia sehingga diperlukan penurunan dosis jika dikombinasi
dengan siklosporin
o Pilihan utama untuk aspergilosis invasive
o Aktivitas hampir sama dengan fluconazole, kurang toksik dibandingkan dengan amfotetricin B
o Efek samping: gangguan pengelihatan (varikonazole satu-satunya yang dapat memberikan efek
samping ggn penglihatan)
- Posokonazole
o Sediaan oral
o Cepat terdistribusi ke jaringan sehingga sedikit terikat dengan protein plasma. Baik untuk
mengobati jamur di jaringan
o Antijamur dengan spectrum terluas (sering digunakan pada candida, aspergillus)
o Propilaksis infeksi jamur selama kemoterapi leukemia, transplantasi sumsum tulang dengan
penyakit graf-versus-host karena biasa jamurnya tumbuh pada jaringan
o Bioavailability lebih tinggi dibandingkan imidazole
o Penyerapan ditingkatkan oleh makanan berlemak dan Ph lambung yang rendah
7. Polyene drug
- Nistatin: sering digunakan pada bayi, penggunaannya sama dengan amphotericin B, biasanya
digunakan secara umum untuk pengobatan kandidiasis baik secara topical maupun oral. Oral tu
pada kandidasis oral. Jarang digunakan untuk sistemik
- Efek sampingnya biasanya timbul apabila diberikan secara parenteral
- Tidak diserap secara signifikan dari kulit, membrane mukosa ataupun saluran cerna, sehingga
jarang menyebabkan tosisitas makanya aman pada balita yang menderita oral kandidiasis
9. Griseofulvin
- Mekanisme: berikatan pada mikrotubul, mengganggu spindle mitosis dan menghambat replikasi
pada mitosis
- Obat ini terkonsentrasi pada daerah kulit yang baru terbentuk, tempat berikatan dengan keratin,
melindungi kulit dari infeksi
- Diberikan 2-6 minggu untuk infeksi kulit dan rambut, agar keratin yang terinfeksi digantikan
oleh struktur yang resisten
- Biasanya digunakan untuk onicomycosis: berbulan-bulan (memungkinkan tumbuh kuku
terproteksi yang baru), sering kambuh (tidak bersifat fungsida hanya bersifat proteksi)