Anda di halaman 1dari 7

KARINA CHANDRA

Papuloerythrosquamous SKIN DISEASE


Papuloerythrosquamous SKIN DISEASE merupakan suatu grup penyakit kulit yg terdiri dari beberapa penyakit
dimana kelainan kulitnya dengan manifestasi berupa macula eritema atau papul eritema yg atasnya ditutupi oleh
skuama. Terdiri dari 4 penyakit yg akan dibahas spt Seborrheic Dermatitis, Pityriasis Rosea, Psoriasis (Psoriasis
vulgaris), Erythroderma (bisa berupa perluasan dari penyakit kulit lain)

1. Seborrheic dermatitis
Definition : suatu penyakit kulit inflamasi yg penyebarannya kronis superfisial yg dihubungkan dengan
peningkatan produksi sebum atau sebhorrea.
Epidemiology : sering (mahasiswa kedokteran bisa juga kena), mengenai 2-5% dari populasi, lebih
banyak pada pria tp bisa aja sama antara pria dan wanita, ada 2 kelompok umur yang terkena yaitu
kelompok infantile (pada bayi) biasanya pada awal2 3 bulan kehidupan dan akan reda dan pada dewasa
pada decade ke 4-7 usia 40 terutama tp sebenernya di klinisnya untuk kelompok dewasa ini bisa dari
remaja ke atas bisa kena
Pathogenesis : lumayan kompleks, banyak factor
Triggering factors: peningkatan kolonisasi P.ovale, Sebhorrea (peningkatan sebum), obat2an,
Neurotransmitter abnormalities, Physical factors, gangguan proliferasi epidermal, gangguan nutrisi,
factor genetic
Clinical presentation : predileksi paling sering di kulit kepala, antara batas rambut dan kulit, di sekitar
alis, kelopak mata, nasolabial fold, telinga, area sterna dan daerah lipatan spt axilla, lipatan paha. Khas
nya berupa macula eritema ditutupi oleh skuama yg berminyak warna kuning kecoklatan disertai gatal
dari ringan sampai berat. Beda yg infantile sama adult : kl infantile biasanya setelah 3 bulan pertama
kehidupan bisa hilang sendiri. Biasanya di daerah kepala (vertex area : cradle cap), sampai tebal sekali,
skuama menempel kecoklatan dan berminyak, susah ngelepasinnya. Sedangkan pada dewasa itu kronis
hilang timbul dan lebih banyak pada daerah wajah spt alis, nasolabial fold
a. Leiners’s Disease
Pertama ditemukan oleh Leiner pada tahun 1908, disebut juga seborrhoides infantum. Biasanya
berat, tebal, dan menjadi eritroderma (perluasan) sampai menutupi hampir seluruh permukaan
tubuh dan disertai manifestasi sistemik spt demam, diare, mual muntah, anemia, kondisi umum
bayi turun. Ini harus ditangani dengan baik kalau tidak maka akan berakibat fatal. Terapi bisa
berupa hidrasi intravena, regulasi temperature, antibiotic sistemik intravena krn kulit sering ada
peradangan bakteri (infeksi sekunder)
b. Seborrheic dermatitis on hiv
Seborrheic dermatitis biasanya pada dewasa terutama berkaitan infeksi HIV, merupakan tanda
awal manifestasi kulit dari HIV. Biasanya Seborrheic dermatitis HIV ini lebih berat dari yg
biasa, hilang timbul (bolak-balik), menyebar dan tidak mempan dengan terapi konvensional
(refracter). Terjadi pada saat CD4+ nya masih tinggi 200-500 cell/mm 3 sehingga biasanya pasien
masih belum tahu dirinya menderita HIV. Terapi biasanya gabisa hanya dengan topical shg perlu
terapi oral ketokonazole 400 mg for 2 weeks (lumayan lama biar ga bolak balik)
Diagnosis : Anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kulit
Differential Diagnosis
- Infantile type: paling sering atopic dermatitis, psoriasis, scabies, Langerhans Cells
Histiocytosis (suatu keganasan hematologi pada anak)

1
KARINA CHANDRA
- Adult type: tergantung dari lokasi psoriasisnya, atopic dermatitis, contact dermatitis,
candidiasis, pityriasis versikolor, impetigo, kalau di daerah wajah sering di DD dengan lupus
erythematosus
Laboratory Examination : Potassium hydroxide preparation (pemeriksaan KOH untuk melihat
gambaran jamur), Histopatology (jarang dikerjakan krn dengan anamnesis dan pemfis udh bisa
ditegakkan)
Treatment
KIE : pada pasien dewasa diberitahu bahwa ini kronis dan biasanya hilang timbul perjalanannya. Jd
bukan diobati sekali langsung sembuh keluhannya dan biasanya akan timbul lagi kalau masih ada
triggering factor spt stress dll
Aim : melepaskan skuama, mengurangi gatal, mencegah pertumbuhan jamur, mencegah infeksi
sekunder Release scales, prevent fungal growth, prevent secondary infection, reduce itchyTreatment
options : Terapi tergantung lokasi : Antifungal topical spt miconazole atau ketoconazole (dlm bentuk
shampoo kalau di kulit kepala), topical metronidazole, vitamin D analogue, oral isotretinoin,
phototherapy NB-UVB
Prognosis
Anak : biasanya good, krn ringan dan bisa hilang sendiri
Dewasa : kronis dan hilang timbul, jd beritau terapi tujuannya untuk mengurangi keluhan bukan untuk
menyembuhkan supaya pasien tidak complain
2. Pityriasis rosea
Pertama ditemukan oleh Gilbert pada tahun 1860 yang berasal dari kata rosea yg artinya pink dan
pityriasis yang artinya skuama jadi dasar kelainannya pasti ada macula eritema dan skuamanya.
Pityriasis rosea adalah suatu penyakit peradangan kulit yg ringan. Tandanya macula eritema berwarna
kayak salmon agak peach gt ga merah, berupa macula atau papul yg pada bagian atasnya ada skuama.
Epidemiology : terjadi terutama pada remaja atau anak muda dewasa muda, lebi sering pada wanita,
jarang recurrence, jadi sekali muncul nanti udah ilang.
Etiology : masih belum jelas tapi dihubungkan dengan infeksi HHV-7 and HHV-6
Clinical manifestation : khasnya ada herald patch atau mother patch jd dimulai dengan suatu bercak yg
agak besar berukuran 2-4 cm, ada collarete artinya di tepi pinggir macula tu skuamanya lebih nempel,
agak besar diikuti dengan bercak yg sama spt herald patch td Cuma lebih kecil. Distribusi mengikuti
garis lipatan agak mereng jadinya shg disebut Christmas tree pattern, biasanya asimtomatik tp bisa juga
disertai rasa gatal dengan mild flu like syndrome (agak meriang, capek, gaenak badan, pegel, sakit
kepala) tp tidak terlalu berat. Penyakit bisa hilang sendiri Cuma waktunya lama bisa sampai 10 minggu
(4-10 minggu)

2
KARINA CHANDRA

Diagnosis : Anamnesis, Physical Examination

Differential Diagnosis : Secondary syphilis (biasanya pada tangan dan kaki), Tinea corporis, Nummular
dermatitis, Guttate Psoriasis (kecil2 kayak butiran air)

Treatment : lesi bersifat self limited shg terapi yg diberikan tidak spesifik. Biasanya beritau pasien bawa
penyakitnya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri hanya butuh waktu. Terapi lain bisa bersifat simtomatis spt
kalau ada gatal berikan anti histamine atau topical corticosteroid supaya tidak digaruk. Pada pasien yg berat flu
like syndrome nya atau meluas lesi kulitnya pertimbangkan penggunaan acyclovir oral spt pada zoster yaitu
Oral acyclovir 5x 800 mg selama 1 week. Bisa juga berikan vitamin atau immune booster krn kita anggap
penyakitnya karena virus.

Prognosis : biasanya prognosis bagus krn self limited tp kita harus berhati-hati juga pada wanita hamil yg
dating dgn keluhan pityriasis rosea krn kl kena pada trimester pertama bisa terjadi aborsi kl akhir bisa premature
shg perlu evaluasi. Recurrence bisa tapi jarang krn tubuh sudah membentuk imunitas.

3. PSORIASIS
Definition : penyakit peradangan kulit yg kronis, multifactorial ada factor genetic, triggering factor spt
trauma, obat, medikasi, infeksi
Epidemiology : Universal, bisa terjadi pada semua orang, semua umur, laki2 dan perempuan sama2 bisa
terkena, biasanya awal onset 15-30 tahun, jarang dibawah 10 tahun tp tidak menutup kemungkinan
Classification
 Christophersà membagi menjadi Type I and II : dengan study genetic, tidak berbeda secara klinis dan
pengobatan
a. Type I before 40 yr and HLA associated,
b. Type II after 40 yr, lacking HLA associated
Pathogenesis : masih terus dipelajari, berhubungan dengan autoimmune tp ada factor pemicu dari
lingkungan. Psoriasis adalah suatu gangguan hyperproliferasi berlebihan disebabkan adanya cascade
inflamasi yang masih dipelajari (Mixed Th1 and Th17 dan over ekspresi dari IL-2, IL-6, IL-8, IL-12,
IFN-γ nad TNF-α)
Modifying factors : faktor lingkungan yg bisa memicu psoriasis spt Physical trauma (fenomena
koebner yaitu dimana ada trauma pada kulit disitu lesi akan timbul), infeksi (streptoccoci), Stress, Drug

3
KARINA CHANDRA
induced (antimalaria, beta-blockers, lithium, NSAIDs, ACE inhibitor,), Smoking, Obesity (dikaitkan
dengan resistensi insulin)
Psoriasis Classification and Clinical Patterns of Skin Presentation : Psoriasis Vulgaris, Eruptive
(guttate) psoriasis, Erythrodermic Psoriasis, Generalized pustular psoriasis (von Zumbusch), Flexural
Psoriasis, Localized pustular psoriasis
a. Psoriasis vulgaris
Clinical presentation: bentuk yg paling umum, paling sering, + 90% of patients, biasanya ada
rasa gatal, perih kadang2, khas berupa plaque eritema, skuamanya tebel, agak berlapis tipis
sekali, berwarna keperakan, simetris biasanya, pada daerah extensor spt siku, lutut (krn sering
mengalami gesekan), kulit kepala, lower lumbosacral, buttocks, genital involvement

Gambar Psoriasis vulgaris


Ini harusnya ada gambarnya ges, tapi di
Eruptive (Guttate) psoriasis : mirip vulgaris Cuma laptopku gamau kebuka gambarnya di ppt nya
lesinya lebih kecil2 spt tetesan hujan tp berupa plak gatau kenapa, kalo kalian mau liat gambar
juga dia psoriasis yg lain bisa buka ppt masing2 ya.
Maaf atas ketidaknyamanannya
Flexural Psoriasis : disebut juga psoriasis inversa
(kebalik sama psoriasis yg biasanya pada daerah extensor, ini malah terbalik di daerah lipatan spt
intramama, axilla, lipat paha), sering salah diagnosis pada bayi dgn dermatitis popok

Erythrodermic Psoriasis : hampir menutupi seluruh permukaan tubuh, skuama jd tebal tebal

Generalized pustular psoriasis (Von Zumbusch) Localized pustular psoriasis

4
KARINA CHANDRA

Related Physical Findings

a. Nail Changes : Frequent, + 40%, increase with age, duration, extention, psoriatic arthritis, Nail pitting
(cekungan kecil di kuku), onychodystrophy (rusak semua kukunya), onycholysis (sampai lepas
kukunya), oil spots, salmon patches (warna kulit di atas kuku ada kuning-kuning), subungual
hyperkeratosis

b. Geographic Tongue : lidah kayak ada pulau-pulau gitu, Idiopathic inflammatory disorder resulting in the
local loss of filiform papillae, Asymptomatic erythematous patches with serpiginous borders, resembling
a map
c. Psoriatic Arthritis : gangguan sendi, biasanya di tangan bikin deformitas. Common extracutan
manifestation, + 40% patients, Genetic predisposition, Inflammatory arthritis associated with psoriasis,
negative for RF untuk bedakan dengan RA

Clinical Findings

Karakteristik lesi psoriasis : lesi eritema dengan batas tegas, skuama tebal berwarna putih sampai keperakan,
fenomena Kaarsvlek (skuama dikerok berubah warna dari putih jd lebih putih lagi), Positive Auspitz sign
(skuama dikerok sampai dasar aka nada titik pendarahan pada lesinya), Koebner phenomenon (contoh setelah
sunbathing, daerah yg terkena trauma paparan sinar atau gesekan maka memicu lesi muncul)

Diagnosis : Anamnesis, Clinical findings (terutama), Histopathological examinations (ambil lesi kulit dengan
punch biopsy 3-4 mm)

DD : Seborrheic dermatitis (ada istilah sebo psoriasis juga jd spt psoriasis skuamanya tebal di kulit kepala
antara seborrheic dan psoriasis), Pityriasis rosea (yang gutata), Secondary syphilis

Laboratory Findings : Laboratory examination tidak spesifik biasanya, Histopathologic findings (lebih
spesifik) epidermal and upper dermal changes, Initial changes: oedeme of dermal str papillare with
mononuclear cells infiltrates and spongiosis, Late changes: neutrofil migration to the str korneumà Munro’s
microabcess

PASI (Psoriasis Area and Severity Index) : ini digunakan untuk menilai derajat keparahan psoriasis. Ini juga
harusnya ada gambar index tp gamau kebuka di ppt laptopku gambarnya

Treatment

5
KARINA CHANDRA

Topical drugs : Antralin (dithranol), Vit D3 and


analogues, Tazarotene, Tar, Topical
corticosteroids potensi sedang sampai super
poten bisa dipakai, Emolient

Ultraviolet light : PUVA (Psoralen Ultra Violet


A), UVB

Systemic therapy severe cases with extensive


lesions or pustular or active psoriasis :
Metotrexate (MTX), Cyclosphorine, Retinoid,
Esther Fumarat Acid, Macrolactam
(Calcineurin Inhibitor), kortikosteroid sistemik
tidak dianjurkan karena kalau diberhentikan
tiba2 bisa menjadi erithroderma jadi jangan
digunakan

4. Erythroderma
Perluasan dari penyakit2 kulit yg lain, disebut juga Exfoliative dermatitis dan red man syndrome
Definition : ditandai dengan suatu eritema yg diffuse disertai skuama pada lebih dari 90 % dari luas
permukaan tubuh. Jadi kalau ada kayak gini langsung diagnosis erithroderma, bukan psoriasis dll
walaupun awalnya mungkin disebabkan oleh psoriasis tapi meluas menjadi erithroderma et causa
psoriasis
Epidemiology : Male predominance tp bisa aja sama, insiden bervariasi, bisa terjadi pada semua ras,
semua umur, anak2 lebih jarang
Etiology : sering diawali dengan penyakit dasar misalnya psoriasis (paling sering) yg kmd menjadi
erithroderma. Bisa juga krn atopic dermatitis, seborrheic dermatitis, dan gangguan sistemik yg lain spt
adanya keganasan spt cutaneous lymphoma dan solid tumor, proses alergi obat, infeksi , + 20% bersifat
idiopatik jadi tidak ada underlying disease, muncul begitu saja. Obat yg bisa menyebabkan erithroderma
spt alopurinol, ampicillin/amoxycilin, dapson, carbamazepine, phenobarbital, sulfonamide, Ca-channel
blockers, cimetidine, gold, antimalaria, traditional medicine
Etiopathogenesis : masih belum jelas. Beberapa proses pd erithroderma tp belum tll jelas kenapa bisa
menyebabkan erithroderma spt Increase in germinativum cells mitosis and shortening of functional
epidermal keratinization, Increase in scales degradation rate, Increase in vascular endothelial growth
factor/vascular permeability factoràincrease in permeability and vascularization, Increase in adhession
molecules expression affecting production and proliferation of inflammatory mediators (ga dibahas yg
ini patogenesisnya apa aja Cuma dibilang belum jelas aja patogenesisnya)
Clinical Findings :
- Anamnesis : underlying disease yg kita perlu gali spt riwayat pengobatan, riwayat penyakit
kulit sebelumnya, riwayat atopi dll

6
KARINA CHANDRA
- Cutaneous lesion : macula eritema yg awalnya dikit-dikit kemudian lama-lama menjadi satu
luasnya hampir seluruh tubuh. Awalnya skuamanya agak reda, yg dominan itu merahnya
kemudian lama-lama skuama menjadi tebal setelah bbrp hari muncul skuama. Kalau kena
sekitar mata makan jadi ectropion (kelopak mata jd agak keluar krn skuama tebal), blefaritis,
epiphora, di rambut bisa ada skuama juga lalu rontok (alopecia), diffuse effluvium, kuku juga
bisa kena walaupun bukan krn psoriasis awalnya tp kl atopi atau seborrheic jd erithroderma
kuku juga bisa kena spt onycholysis, subungual hyperkeratosis, paronychia, splinter
hemorrhage), tidak ada keterlibatan mukosa.
- Related Physical Findings : dehidrasi, takikardi, High output cardiac failure, gangguan
thermoregulasi (biasanya panas badannya), Generalized lymphadenopathy (kalau kita curiga
ada limpoma), Hepatomegaly, Splenomegaly, hipoalbumin shg biasanya bengkak-bengkak gt
pasiennya pada bagian pedis dan pretibial
- Laboratory Findings : Anemia, lymphocytosis, eosinofilia, LED meningkat, serum protein
menurun, elektrolit terganggu jd hipokalemi, hiponatremi, gangguan fungsi ginjal, Increase
in IgE serum, Sezary Syndromeà>20% sel Sezary (biasanya pada erithroderma yg kita tidak
tahu kelainannya apa maka sel sezary ini ada)
- Pathologic Examinations : saat awal muncul kita ambil kulitnya, lalu saat mulai reda diambil
biopsynya. Multiple consecutive biopsy needed, Erythroderma psoriaticà histopathologic
findings have >90% accuracy, but in erythroderma associated with CTCL histopathologic
examinations are difficult. Pada erithroderma ini pemeriksaan histopatologi tidak selalu bisa
menjawab apa etiologinya. Pemeriksaan tergantung pada arah kecurigaan kita.

Treatment : harus dirawat di rumah sakit terutama observasi cairan masuk dan cairan keluar krn biasanya
pasien mengalami dehidrasi, nutrisi dan cairan adekuat, high protein diet, dijaga lingkungannya supaya tetap
bersih dan steril, agak lembab jangan terlalu tinggi suhunya, lalu kita kasi supporting untuk kulitnya berupa
emollient (pelembab), antibiotic kl kita curiga infeksi bakteri krn kulitnya ada fissure atau pecah gt kita kasi
antibiotic topical atau sistemik, antihistamin untuk rasa gatal, kortikosteroid dan imunosupresan pada kasus yg
berat. Clinical course : perjalanan penyakit tergantung dari underlying disease tadi. Kalau seborrheic atau atopi
atau kita tau obat apa yg memicu erihtroderma lalu kita stop obatnya biasanya cepet prosesnya. Kalau yg
disebabkan keganasan, limpoma biasanya sering bolak balik erithrodermanya.

Prognosis : biasanya awal kl kita ga bagus terapi suportifnya bisa fatal. Kl bagus kita tangan apalagi tau apa
penyebabnya dan kita intervensi biasanya bagus. Bisa fatal sekali pd org usia tua atau tll muda.

Anda mungkin juga menyukai