MODUL : GATAL
Kelompok : 1 (Satu)
Anggota Kelompok :
1. Maulana Agies
Riadi
2. M. Irfani Affan
3. Arif Susilo Rahadi
4. Nabilah Afifah
5. Rahma
Novriesyah
6. Rahma Nadia
7. Sri Ummi Kalsum
8. Yessy Paramita
9. Najmah
10.Mila Mayeda
11.Wahyu Setiawati
SKENARIO
Mahasiswa AB, 18 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan gatal gatal dan
timbul bercak kemerahan di sertai sisik pada
sebagian besar badan dan sering gatal pada
daerah daerah tertentu, bila keadaan umum
tidak stabil, dan stress. Disamping itu dalam
keluarga pun kadang kadang ada yang
menderita gatal. Sering tidak mengikuti kuliah
seiring dengan bertambah beratnya gatal yang
dirasakan terutama bila cuaca dingin dan panas
sekali. Sering menarik diri dalam pergaulan.
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
FISIOLO
GI KULIT
Proteksi
Absorpsi
Ekskresi
Persepsi
Keratinisasi
Pengaturan
suhu tubuh
Pembentuk
an pigmen
Pembentuk
an vitamin
D
ETIOLOGI PRURITUS
ETIOLO
GI
Virus
Dermatitis
Herpetiformis.
INFECTI
ON
Parasit
Mikroorg
anisme
Scabies.
Oxuriasis.
Alergi
Dermatitis
Kontak
Alergi.
Dermastitis
Atopik.
NONINFECTI
ON
Iritan
Dermatitis
Seboroik.
Tinea
Versicolor
Dermatitis
Kontak Iritan.
Metabolik
Dermatopaty
Diabetikum.
MIKROORGANISME
PARASIT
VIRUS
ALERGI
IRITAN
METABOLIK
GANGGUAN
VASKULAR
MEKANISME GATAL
Alergen/virus/ja
mur/bakteri
Alergen mengikat
IgE yang sudah
menempel pada sel
mast
Memicu
pelepasan
histamin
Mengaktifkan
makrofag
IgE menempel
pada sel mast
dan basofil
Stimulasi ujung
saraf bebas
( serabut saraf C)
Menstimulasi sel T
Merangsang sel B
membentuk Ig E
Gatal
MEKANISME KEMERAHAN
Faktor pencetus
Peningkatan
aliran darah
Kemerahan
Terjadinya proses
inflamasi
vasodilatasi
mediator radang
(prostaglandin,
histamin, bradikinin,
leukotrien, serotonin,
dll)
MEKANISME BERSISIK
Akibat ada
inflamasi
Terlepasnya
lapisan stratum
korneum dari
kulit
Terlihat ber
sisik
Proliferasi
epidermis
berlebihan
Pemendekan
siklus sel
keratinosit
Sehingga
lapisan kulit
memadat dan
berkumpul
Akibatnya
perubahan ini
kulit di bagian
inflamasi
mengandung
keratinosit 30x
lebih banyak
GATAL
Faktor
Faktor
Genetik
Genetik
Faktor
Faktor
Imunolog
Imunolog
ik
ik
Trauma
Trauma
ObatObatobat
obat
tertentu
tertentu
Faktor
Faktor
Psikis
Psikis
Infeksi
Infeksi
PENCEGAHAN GATAL
1. Menjaga kebersihan kulit dengan setidaknya
1. Menjaga kebersihan kulit dengan setidaknya
mandi dua kali sehari.
mandi dua kali sehari.
2. Biasakan cuci tangan dengan sabun sehabis
2. Biasakan cuci tangan dengan sabun sehabis
beraktivitas
beraktivitas
3. Menjaga kulit agar tidak lembap.
3. Menjaga kulit agar tidak lembap.
4. Hindari kontak langsung maupun tidak
4. Hindari kontak langsung maupun tidak
langsung dengan penderita yang mengalami
langsung dengan penderita yang mengalami
gatal-gatal yang bisa menular.
gatal-gatal yang bisa menular.
5. Tidak mengonsumsi makanan atau obat5. Tidak mengonsumsi makanan atau obatobatan yang bisa memicu alergi dan gatal.
obatan yang bisa memicu alergi dan gatal.
6. Menghindari penyebab alergi.
6. Menghindari penyebab alergi.
7. Kurangi factor stress emosional
7. Kurangi factor stress emosional
8. Menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh
8. Menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 1:
Psoriasis atau Psoriasis vulgaris
Psoria
sis
Vulgar
is
Definisi :
penyakit yang penyebabnya autoimun,
bersifat kronik dan residif, ditandai
dengan
adanya
bercak
eritema
berbatas tegas dengan skuama yang
kasar, berlapis-lapis dan transparan
disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz
dan
Kobner. :
Epidemologi
Kulit putih > kulit berwarna
Pria > Wanita
Eropa 3-7%, Amerika Serikat 1-2% ,
Jepang 0,6%. Jarang pada bangsa kulit
hitam di Afrika & Indian di Amerika.
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 1:
Psoriasis atau Psoriasis vulgaris
Eritroderma, gatal ringan,
lokasi pada scalp, pada muka,
ekstremitas bagian ekstensor
yaitu siku dan lutut, daerah
lumbosacral.
Gejal
a
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 1:
Psoriasis atau Psoriasis vulgaris
TATALAKSANA
SISTEMIK
Kortikosteroid 30 mg 1 dd 1
dengan dosis diturunkan perlahan
bila terjadi remisi.
Sitostatik : metotreksat 3x2.5
mg dengan interval 12 jam
seminggu , dengan dosis total 7,5
mg. Atau melalui IM 7,5-25 mg per
minggu.
Levodopa 2x250 3x500 mg
berhasil pada 40% kasus.
Imunosupresive : siklosporin 6
mg/kgBB.
TATALAKSANA
TOPIKAL
Kortikosrteroid topical.
Ditranol (antralin) 0,2-0,8% (pasta,
salep atau krim). Lama pemakaian
hanya atau jam sehari untuk
cegah iritasi. Penyembuhan dalam 3
minggu.
Penyinaran : hambat mitosis (sinar
UVA atau UVB).
Anti proliferasi : calcipotriol (MC 903)
sintetik vit D (salep/krim) 50 mg/g.
Efeknya 1 minggu.
Tazaroten (merupakan retinoid
asetilinik) konsentrasi 0,05-0,1%.
Efek : hambat proliferasi keratinosit &
sel radang.
Emolien (ilanolin dan minyak
mineral). Bahan dasar : vaseline. Efek :
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 2:
PITIRIASIS ROSEA
PITIRIASIS ROSEA
DEFIN Merupakan erupsi papuloskuama akut yang sering dijumpai.
ISI
Morfologi khas berupas makula eritema lonjong
Pityriasis rosea dapat mengenai semua usia. Angka kesakitan
EPIDE diperkirakan sekitar 2 % dari kunjungan penderita penyakit kulit,
MIOL Frekuensi terbanyak pada usia anak dan dewasa muda, terutama
OGI pada usia 5-20 tahun. Meski jarang, Pityriasis rosea dapat dijumpai
pada bayi dan usia lanjut.
Etiologinya belum diketahui
ETIOL Ada yang mengemukakan hipotesis bahwa penyebabnya virus
OGI Kelainan lebih sering terjadi pada saat pergantian cuaca dan
kadang didahului oleh infeksi saluran napas atas
Gatal ringan
1st lession (herald patch): umunya di badan berbentuk oval
dengan diameter 3 cm. Ruam terdiri atas eritema dan skuama
GEJAL
halus dipinggir
A
2nd lession: timbul 4-10 hari setelah lesi pertama, ukurannya lebih
KLINIS
kecil dari lesi pertama. Susunannya sejajar dengan kosta
Lesi pada anak berbentuk urtika, vesikel, dan papul
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 2:
PITIRIASIS ROSEA
PITIRIASIS ROSEA
PEME
RIKSA
Kerokan kulit dengan KOH 10%
AN
RPR (Rapid Plasma Reagin)
PENU
FTA-Abs (Fluoresent Treponemal Antibody Absorbed)
NJAN
G
Medikamentosa
Topical kalamin lotion, zink
PENAT
oksida, mentol 0,25%
ALAK Sistemik antihistamin oral
SANA
kortikosteroid
AN
asetonoid 20-40mg IV
Eritromisin
Non medikamentosa
Hindari pakaian yang
berbahan wol, air, sabun, dan
keringat dapat menyebabkan
lesi menjadi bertambah berat.
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 3:
DERMATITIS NUMULAR
DEFINISI
Dermatitis numular
merupakan dermatitis yang
dengan keluhan gatal dan
memiliki berbentuk bulat
seperti koin (mata uang)
atau agak lonjong, berbatas
tegas, dengan efloresensi
awal papulovesikula diatas
dasar eritema, yang
kemudian akan menimbulkan
sebuah skuama.
ETIOLOGI
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS 3:
DERMATITIS NUMULAR
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Histopatologik
Hasil nya : terdapat banyak
sel radang limfosit dan
vesikel intraepirdermal.
Patch Test atau uji tempel
Prick Test atau uji tusuk
Pemeriksaan KOH untuk
bedakan dengan tinea korporis
TATALAKSANA
Non Medikamentosa
Hindari faktor pencetus
Jaga higeine
Medikamentosa
Antibiotik bila ada infeksi
bakterial
Preparat ter likuor karbonis
5%
Antihistamin H1 jika
diperlukan dan berdasar indikasi
tertentu
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA