Pembimbing:
Disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
PERIODE 2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis
Dalam penyusunan tugas ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas ini terutama kepada yang terhormat dr. Ratu Wulandari yang
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada
pembaca umumnya. Penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam tugas ini
baik di segi isi maupun cara penulisan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak agar tugas ini dapat disempurnakan
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis
1
DAFTAR ISI
1. Definisi …………………………………………………………..….…….8
2. Etiologi ………………………………………………………..…....……..8
3. Epidemiology ……………….……………………………..……………...8
4. Klasifikasi ……………………………………………..…………...…….9
5. Manifestasi Klinis……………………………………..…………….…….9
6. Terapi ……………………………………………………………………11
7. Pencegahan ………………………………………………………………12
2
BAB I
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
2. ANAMNESA
dirasakan hanya tiap sore ke malam hari. Saat pagi hari panas turun dan
nyeri badan, sakit kepala kadang-kadang. Pasien juga mengeluh belum bisa
BAB (buang air besar) sejak saat itu, untuk BAK (buang air kecil) tidak ada
keluhan.
3
Keluhan ini juga ± 1 hari yang lalu disertai mual dan muntah setiap
sehabis diberi makan, muntah tanpa disertai dengan darah ataupun lendir.
Karena keluhan muntah tadi sehingga nafsu makan berkurang dan mengeluh
Mimisan, gusi berdarah, batuk, pilek, nyeri dada, nyeri saat menelan,
RIWAYAT PSIKOSOSIAL :
RIWAYAT PENGOBATAN :
4
3. PEMERIKSAAN FISIK
TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 88 x/ menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,5ᴼC
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Hidung : Normonasi, napas cuping hidung (-), sekret (-), darah (-)
(tidak meningkat)
Pulmo
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar pada ICS
VI dextra
5
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-).
Cor
midaksillaris sinistra
Abdomen :
Inspeksi : Datar
Ekstremitas Atas/Bawah
Sianosis : -/-
Akral : hangat/hangat
Edema : -/-
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
6
(Hasil dari laboratorium luar)
6. TATALAKSANA
FARMAKOLOGI :
NON FARMAKOLOGI :
7. PROGNOSIS
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Typhoid fever
1. Definisi
2. Etiologi
3. Epidemiologi
8
Sanitasi yang buruk dan keterbatasan akses air bersih, diyakini
kekebalan tubuh. Jika tidak segera ditangani dengan baik, diperkirakan tiap
4. Klasifikasi
5. Manifestasi Klinis
9
10
6. Terapi
Farmakologi
11
Non Farmakologi
7. Pencegahan
12
BAB III
KESIMPULAN
Demam tifoid, atau typhoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
dapat ditemukan di seluruh dunia, dan disebarkan melalui makanan dan minuman
tahunnya. Oleh sebab itu, penyakit tifus dinyatakan sebagai penyakit endemik dan
masalah kesehatan serius di dalam negeri. Sanitasi yang buruk dan keterbatasan
tifus. Selain itu, anak-anak lebih sering terserang tifus karena belum sempurnanya
sistem kekebalan tubuh. Jika tidak segera ditangani dengan baik, diperkirakan tiap
penyakit tifus adalah melalui pemberian obat antibiotik. Pengobatan bisa dilakukan
di rumah atau perlu dilakukan di rumah sakit, akan bergantung pada tingkat
keparahan penyakit
13
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO (World Health Organization). FIVE KEYS TO SAFER FOOD. Food Safety
3. Suhendro, et al. Demam Tifus. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ed 5, jilid III.
14