Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Gagal Jantung adalah sindrom klinis yang kompleks yang
dihasilkan dari setiap gangguan struktural atau fungsional pengisian
ventrikel atau ejeksi darah. Manifestasi utama dari HF (heart failure)
adalah dyspnea dan kelelahan saat istirahat atau saat aktifitas yang
disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung, disertai tanda
retensi cairan (kongesti paru atau edema pergelangan kaki).
Walau orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspeu relatif spesifik
untuk gagal jantung, gejala tersebut tidak sensitif untuk diagnosis gagal
jantung. Banyak orang dengan gagal jantung tidak memiliki gejala ini
pada anamnesa. Tidak jauh berbeda, tekanan vena jugular yang meningkat
sangat spesifik, tapi tidak sensitif dan membutuhkan keahlian klinis untuk
deteksi tepat.
Ada beberapa faktor yang menentukan prognosa, yaitu :
o Timbul serangan akut atau menahun.
o Derajat beratnya gagal jantung.
o Keadaan paru.
o Cepatnya pertolongan pertama.
o Respons dan lamanya pemberian digitalisasi.
o Seringnya gagal jantung kambuh.
33

3.2

Saran
Dokter umum berperan dalam melakukan promosi kesehatan,
pencegahan dari kasus gagal jantung (Decompensatio Cordis). Tata
laksana komprehensif dari gagal jantung membutuhkan kerjasama dokter
spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, dan dokter spesialis
radiologi. Sebagai dokter, kita perlu memberikan penjelasan tentang
penyakit, serta pilihan terapi baik dengan obat maupun tindakan lainnya.

34

DAFTAR PUSTAKA

1. Tanto, Chris. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Ed 4. Jakarta : Media
Aesculapius. Hal 1051-1053.
2. ACCF Guideline Management Heart Failure 2013
3. AHA Guideline Management Heart Failure 2013
4. ESC Heart Failure 2012
5. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam

35

Anda mungkin juga menyukai