TINJAUAN PUSTAKA
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar yang elastik yang melindungi tubuh
dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas
ukurannya, yaitu 15 persen dari berat tubuh dan luasnya 1,50 – 1, 75 m2 . Rata-rata tebal
kulit 1 – 2 mm. paling tebal (6mm) terdapat di telapak tangan dan kaki, dan paling tipis
(0,5) terdapat di penis.1,6,7 Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.
Epidermis yang merupakan lapisan terluar dan aksesoris-aksesorisnya (rambut, kuku ,
kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat) berasal dari lapisan ektoderm embrio. Dermis
berasal dari mesoderm.7 Terdapat empat jenis sel di epidermis kulit dengan keratinosit
sebagai sel dominan. Keratinosit membelah, bertumbuh, bergerak keatas, dan mengalami
keratinisasi atau kornifikasi, dan membentuk lapisan epidermis protektif bagi kulit.
Epidermis terdiri dari epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Terdapat jenis sel
lainnya yang lebih sedikit di epidermis. Sel-sel ini adalah melanosit, sel langerhans, sel
markel, yang terselip diantara keratinosit di epidermis.
1.3 Epidemiologi
Psoriasis mempengaruhi pria dan wanita, dengan onset lebih awal pada wanita dan
mereka yang memiliki riwayat keluarga. Usia onsetnya menunjukkan distribusi bimodal
dengan puncak pada 30-39 tahun dan 60-69 tahun pada pria, dan 10 tahun lebih awal pada
wanita. Diperkirakan 60 juta orang menderita psoriasis di seluruh dunia, dengan
prevalensi spesifik negara bervariasi antara 0,05% dari populasi umum di Taiwan dan
1,88% di Australia. Ini lebih sering terjadi di daerah berpenghasilan tinggi dan orang-
orang dengan populasi yang lebih tua. Di Inggris, itu mempengaruhi 1,52% dari populasi
umum (Raharja et al., 2021).
1.4 Etiologi
Etiologi psoriasis belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu :
1) Genetic
Penyakit ini diturunkan melalui suatu gen yang dominan
2) Defek pada epidermis
Ditemukan adanya peningkatan dari ribonuklease dan penurunan dari
deoxyribonuklease pada sel-sel epidermis
3) Defek enzim pada kulit
Pada epidermis yang normal proses kreatinisasi berlangsung dalam 24 hari,
sedangkan pada psoriasis proses tersebut berlangsung dalam 3-4 hari.
4) Hormonal
Hal ini terlihat terutama pada wanita tetapi belum jelas hubungannya. Pada wanita
insiden psoriasis meningkat pada masa pubertas dari pada masa klimakterium
5) Infeksi
Infeksi merupakan faktor pencetus dan faktor yang memperberat timbulnya
psoriasis biasanya infeksi akut seperti tonsillitis.
6) Sinar matahari
Pada bangsa-bangsa yang sering terkena sinar matahari jarang terkena psoriasis.
1.5 Bentuk-bentuk psoriasis diantaranya yaitu:
1. Psoriasis Vulgaris
Bentuk ini paling lazim terdapat karena itu disebut vulgaris. Dinamakan pula tipe plak
karena lesi-lesinya berbentuk pla
2. Psoriasis gutata
Jenis ini sering pada anak-anak dan dewasa muda. Lesi timbul tiba-tiba dengan
penampilan seperti tetesan kecil, lebih jarang sebagai papula psoriatik skuamosa,
umumnya bermanifestasi setelah infeksi Streptococcus
3. Psoriasis infeksi
1.6 Patofisiologi
Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti. Namun predisposisi genetik mungkin
bisamenjadi pemicu terjadinya psoriasis. Karean adanya peningkatan prevelensi penyakit ini
padaanggota keluraga. Psoriasis berkaitan dengna antigen manusia spesifik. Psoriasis secara
jelasmelibatkan proliferasi berlebih dari keratinosit. Dan pada dasarnya menguarngi waktu
yangdiperlukan untuk pembelahan sel – sel epidermal yang terjadi dalam plak psoriasik.
Psoriasis mungkin jua melibatkan perubahan mekanisme imun karena sel T teraktivasi. Serta
Upregulation molekul adhesi yang dimediasi imun pada kreatinosit telah diobservasi.
Psoriasis berhubungan dengan petanda peradangan sistemik seperti peningkatan kadar CRP
(C-reactive protein). Gangguan imunologik yang terjadi pada penderita psoriasis diperkirakan
meningkatkan risiko penyakit lain yang berhubungan dengan gangguan imunologik tersebut.
Halini bisa terjadi karena aktifasi sel T, sitokin dan peningkatan petanda peradangan sistemik
seperti CRP, yang berhubungan dengan proses artheroskelrosis dan pada akhirnya
berhubungan dengan penyakit kardiovaskular seperti infark miokard
Gejala Klinis Kulit penderita psoriasis awalnya tampak seperti bintik merah yang makin
melebar dan ditumbuhi sisik lebar putih berlapis-lapis. Tumbuhnya tidak selalu di seluruh
bagian kulit tubuh, kadang-kadang hanya timbul pada tempat-tempat tertentu saja, karena
pergiliran sel-sel kulit bagian lainnya berjalan normal. Lesi kulit yang pertama kali timbul
biasanya pada tempat-tempat yang mudah terkena trauma antara lain : siku, lutut, sakrum,
kepala dan genitalia, berupa makula eritematus dengan batas jelas, tertutup skwama tebal dan
transparan yang lepas pada bagian tetapi dan lekat di bagian tengah (Dewi, 2021)
1.8 Pemeriksaan penunjang
Gambaran laboratorium penderita psoriasis tidak menunjukkan angka yang spesifik dan
tidak ditemukan pada semua pasien psoriasis. Kelainan terutama terdapat pada pasien
pustular generalisata dan psoriasis eritroderma. Asam urat serum menunjukkan peningkatan
sampai 50% dan biasanya berhubungan dengan luasnya lesi dan aktifitas penyakit serta
beresiko berkembang jadi arthritis gout.
Stadium lesi yaitu lesi awal, lesi yang berkembang dan lesi lanjut. Pada awalnya terjadi
perubahan pada permukaan dermis saja berupa dilatasi kapiler dan edema papilla dermis dan
infiltrasi limfosit yang mengelilingi pembuluh darah. Limfosit akan meluas sampai bagian
bawah epidermis yang akhirnya akan mengalami spongiosis. Lesi psoriasis lanjut ditandai
oleh akantosis dengan pemanjangan rete riges, hilangnya lapisan granular, parakeratosis
dengan adanya netrofil pelebaran pembuluh darah di papilla dermis, mitosis suprabasal,
penipisan suprapapillari plate dan sebukan sel radang ringan terdapat pada dermis dan atau
papilla dermis.
1.10 Komplikasi
Komplikasi dari psoriasis antara lain : 3
1. Dapat menyerang sendi menimbulkan arthritis psoriasis.
2. Jika menyerang telapak kaki dan tangan serta ujung jari disebut psoriasis pustul tipe
barber. Namun jika pustul timbul pada daerah psoriasis dan juga kulit di luar lesi, dan
disertai gejala sistemik berupa panas atau rasa terbakar disebut Zumbusch.
3. Psoriasis eritroderma jika lesi psoriasis terdapat di seluruh tubuh dengan skuama
yang halus disertai gejala konstitusi berupa malaise.
1.11 Pathway
Terjadi prakeratosis
Ggn. Citra tubuh Timbul sisik berwarna putih (seperti tetesan lilin)
Ansietas
A. Pengkajian
1. Pola Persepsi Kesehatan
a. Adanya riwayat infeksi sebelumya.
b. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
c. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.
d. Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
e. Hygiene personal yang kurang.
f.Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.
2. Pola Nutrisi Metabolik
a. Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan.
b. Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.
c. Jenis makanan yang disukai.
d. Napsu makan menurun.
e. Muntah-muntah.
f. Penurunan berat badan.
g. Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
h. Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih
3. Pola Eliminasi
a. Sering berkeringat.
b. Tanyakan pola berkemih dan bowel.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Pemenuhan sehari-hari terganggu.
b. Kelemahan umum, malaise.
c. Toleransi terhadap aktivitas rendah.
d. Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.
e. Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.
5. Pola Tidur dan Istirahat
a. Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.
b. Mimpi buruk.
6. Pola Persepsi dan Konsep Diri
a. Perasaan tidak percaya diri atau minder.
b.Perasaan terisolasi.
7. Pola Reproduksi Seksualitas
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.
b. Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.
8. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
a. Emosi tidak stabil
b. Ansietas, takut akan penyakitnya
c. Disorientasi, gelisah
9. Pola Sistem Kepercayaan
a. Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah
b. Agama yang dianut
10. Pola Persepsi Kognitif
a. Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.
b. Pengetahuan akan penyakitnya.
11. Pola Hubungan dengan Sesama
a. Hidup sendiri atau berkeluarga
b. Frekuensi interaksi berkurang
c. Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Implementasi Keperawatan
3 Evaluasi Keperawatan
1. S ( Subjektif ) : pengkajian ulang sehingga terdapat data baru berupa data subjektif
atau respon pasien setelah dilakukannya tindakan.
2. O (objektif ) : pengkajian ulang sehingga terdapat data baru berupa data ojektif
setelah dilakukannya tindakan
Dewi, F. D. K. 2021. Terapi Pada Psoriasis. Jurnal Medika Hutama, 02(02), 631–641.
http://www.jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/145
Nitiyoso, N. 2022. Pilihan Pengobatan Sistemik pada Psoriasis. Cermin Dunia Kedokteran,
49(3), 164. https://doi.org/10.55175/cdk.v49i3.1775
Raharja, A., Mahil, S. K., & Barker, J. N. 2021. Psoriasis: A brief overview. Clinical
Medicine, Journal of the Royal College of Physicians of London, 21(3), 170–173.
https://doi.org/10.7861/CLINMED.2021-0257