18 Maret 2020
Jawab
1. Terapi electroconvulsive ECT sering disebut pengobatan Last Resort untuk
pasien yang telah sukses dengan terapi obat yang memiliki kondisi kejiwaan yang
mengancam jiwa atau yang menderita keadaan katatonik. Gangguan mood atau
depresi tetapi ada beberapa jenis depresi yang juga dapat digunakan untuk
mengobati depresi bipolar dan seorang pasien diberikan anestesi umum. Pasien
diberikan anestesi umum agar pasien dapat tidur. Stimulus diberikan dengan
kejang yang dipantau. Mereka hanya akan memiliki satu otak kejang yang cukup
rendah untuk tidak membahayakan pasien diberikan ke otak cukup rendah untuk
tidak membahayakan pasien tetapi cukup tinggi untuk memicu kejang tim
perawatan bahkan dapat menyentuh pasien.
Tidak ada yang paling mengkhawatirkan pasien adalah mereka tahu bahwa
mereka akan mengalami kejang, mereka khawatir tentang apa yang mungkin
terjadi ketika mereka sedang tidur atau ketika mereka mengalami kejang dan
berpikir itu sangat sulit untuk mengetahui apakah saya hanya bisa dengan cara
Anda benar-benar bisa.
9. Post ECT, awasi pasien dengan hati-hati sampai dengan klien stabil kebingungan
biasanya timbul kebingungan pasca kejang 15-30 menit, pasien berada pada resiko
untuk terjadinya apneu memanjang dan delirium pasca kejang (5 10 mg diazepam IV
dapat membantu), berikan O2 dan penghisap, stlh prosedur ukur TTV tiap 15 mnt,
atur posisi miring, temani sampai sadar