Oleh:
Kelompok 1 / D 2021
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................2
1.2 Tujuan.................................................................................................2
BAB II. KONSEP TEORI.....................................................................................3
2.1 Konsep Kasus.....................................................................................3
2.1.1 Pengertian.....................................................................................3
2.1.2 Patofisiologi..................................................................................8
2.1.3 Etiologi.......................................................................................11
2.1.4 Tanda dan Gejala........................................................................13
2.1.5 Solusi..........................................................................................14
2.1.6 Tanda Bahaya Kehamilan..........................................................15
2.2 Konsep Keperawatan.......................................................................16
2.2.1 Pengkajian..................................................................................20
2.2.2 Diagnosa.....................................................................................24
2.2.3 Intervensi....................................................................................25
2.2.4 Implikasi.....................................................................................31
2.2.5 Evaluasi......................................................................................31
2.3 Pathway.............................................................................................32
BAB III. STUDI KASUS.....................................................................................35
3.1 Ringkasan Kasus..............................................................................35
3.1.1 Ringkasan Kasus Ibu Hamil Trimester 1...................................35
3.1.2 Ringkasan Kasus Ibu Hamil Trimester 2...................................35
3.1.3 Ringkasan Kasus Ibu Hamil Trimester 3...................................35
3.2 Proses Keperawatan........................................................................36
3.2.1 Proses Keperawatan Kasus Ibu Hamil Trimester 1....................36
3.2.2 Proses Keperawatan Kasus Ibu Hamil Trimester 2....................68
i
3.2.3 Proses Keperawatan Kasus Ibu Hamil Trimester 3....................80
BAB IV. PENUTUP.............................................................................................92
4.1 Kesimpulan.......................................................................................92
4.2 Saran.................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................93
i
DAFTAR TABEL
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
meningkat. Ibu hamil akan merasa tidak nyaman, lelah, depresi, hingga mengalami
peningkatan tekanan darah yang akan normal kembali setelah ibu hamil melahirkan.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami konsep kasus dari ibu hamil trimester 1, 2, dan 3
b. Untuk mengetahui dan memahami konsep keperawatan dari ibu hamil trimester 1,
2, dan 3.
c. Untuk mengetahui pathway dari ibu hamil trimester 1, 2, dan 3.
d. Untuk mengetahui ringkasan kasus pada ibu hamil trimester 1, 2, dan 3.
e. Untuk mengetahui dan memahami proses keperawatan pada ibu hamil trimester 1,
2, dan 3.
2
BAB II. KONSEP TEORI
2.1 Konsep Kasus
2.1.1 Pengertian
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan adalah peristiwa
bertemunya sel telur (ovum) dan sperma. Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba.
Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal. Ovulasi adalah
peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi. Hanya satu spermatozoa
yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona pelusida masuk ke dalam
vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat
dilalui spermatozoa lain. Kehamilan dapat terwujud jika konsepsi atau pembuahan
sukses terjadi.
Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita terdapat hasil
konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa). Kehamilan merupakan suatu proses yang
alamiah dan fisiologis (Yanti, 2017). Usia kehamilan normal dan sehat selama 280 hari
atau 40 minggu, dan dapat di bagi menjadi tiga trimester.
a. Trimester I
Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio
atau fetus didalam tubuh 0 – 13 minggu. Seminggu setelah pembuahan terjadi, zigot
(bakal embrio) akan menempel di dinding rahim. Berbarengan dengan proses
implantasi, jaringan plasenta juga sudah mulai terbentuk pada trimester 1.
Berikut ini perkembangan janin selama trimester 1 kehamilan.
1) Bulan pertama (1-4 minggu)
Selama satu bulan pertama, zigot sudah berkembang menjadi embrio (bakal janin)
sampai akhirnya jadi janin. Di usia kehamilan 4 minggu, ini pula sejumlah organ
vital janin akan mulai bertumbuh seperti otak, sumsum tulang belakang, sistem
saraf, hingga mata, telinga, dan hidung. Jantung janin juga sudah berkembang dan
mulai berdetak sejak saat ini. Pada akhir minggu ke-4, si kecil akan berukuran
sebesar biji kacang hijau atau sekitar 2 milimeter.
2) Bulan kedua (5-8 minggu)
Pada trimester 1, tepatnya di bulan kedua kehamilan, organ-organ yang tadinya
masih bertumbuh kini sudah menampakkan bentuknya dan mulai berfungsi meski
belum optimal. Usia kehamilan 5-8 minggu adalah fase penting dalam
3
pembentukkan organ janin. Alat kelamin juga sudah mulai terbentuk, tetapi belum
bisa memastikan jenis kelamin calon bayi. Dalam satu trimester ini, beberapa
anggota tubuh lainnya seperti tungkai tangan dan kaki, mulut dan bibir, serta
kepala, mulai terbentuk sempurna. Pada akhir minggu ke-7 sampai 8, embrio
sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki bentuk tubuh dan wajah yang
jelas. Janin juga embrio sudah bisa menunjukkan refleksnya kepada ibunya dan
berat badannya sudah mulai bertambah.
3) Bulan ketiga (9-13 minggu)
Pada bulan ketiga pada trimester 1 kehamilan, kuncup gigi janin sudah mulai
muncul. Lalu, bagian lain seperti jari dan kuku, mulut, alat kelamin, pita suara,
dan kelenjar air liur mulai terbentuk sempurna. Janin sudah mampu membuka
mulutnya. Jantung janin juga sudah bekerja secara sempurna. Selama bulan ketiga
ini pula, sel tulang pertama kali terbentuk untuk menggantikan tulang rawan.
Maka tulang belakang janin yang tadinya terbentuk dari tulang rawan akan
berubah menjadi tulang keras pada akhir minggu ke-13. Janin juga sudah dapat
bergerak tapi belum bisa ibu hamil rasakan. Akhir ttrimester 1, berat janin sudah
hampir 30 gram dengan panjang mencapai 7 cm.
b. Trimester II
Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus dalam tubuh 14-
28 minggu. Pada masa ini ibu hamil akan merasa lebih tenang, tentram tanpa
gangguan. Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan
otak sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar. Bayi juga
mulai bisa mendengar suara dan menelan. Rambut-rambut kecil bayi akan mulai
tumbuh dan tubuhnya juga sudah bisa melakukan gerakan-gerakan kecil. Pada awal
trimester kedua, berat bayi sudah mencapai 1,5 ons. Jika dibandingkan dengan
trimester pertama, ibu hamil akan memiliki lebih banyak energi di trimester kedua
ini. Gejala kehamilan yang tidak nyaman pun juga mulai berkurang, sehingga
trimester kedua dianggap sebagai periode kehamilan yang paling nyaman.
Berikut ini perkembangan janin selama trimester II kehamilan.
1) Bulan Keempat (14-18 minggu)
Perkembangan tulang yang terjadi pada trimester pertama akan semakin sempurna
di masa ini. Awal trimester kedua kehamilan dimulai dengan semakin
4
berkembangnya bagian tulang. Selain itu, organ reproduksi dan alat kelamin janin
pun mulai terlihat. Di trimester kedua, janin laki-laki biasanya sudah mulai
memiliki prostat sementara janin perempuan sudah mulai menampakkan folikel
dalam ovarium. Oleh karena terus berkembang, pada bulan keempat kehamilan
janin akan memiliki panjang hingga 116 milimeter dan berat sekitar 100 gram.
Perkembangan juga terjadi di bagian kepala janin, pada bulan keempat sudah
mulai terlihat pola rambut yang akan tumbuh. Bagian wajah juga sudah mulai
lengkap, dengan mata bayi menghadap depan dan mulai bisa bergerak. Bagian
mulut juga sudah mulai bisa bekerja pada bulan keempat kehamilan, yaitu sudah
mulai dapat mengisap.
2) Bulan kelima (19-23 minggu)
Janin mulai terlihat diselimuti lapisan putih di bulan kelima. Namun jangan
khawatir, lapisan tersebut berguna untuk melindungi janin dari cairan ketuban
yang akan lepas dengan sendirinya sesaat sebelum janin lahir. Hal ini sangat wajar
terjadi dan bukan merupakan tanda bahaya. Selain itu, bulan kelima kelahiran juga
terjadi perkembangan pada otot-otot janin. Serta janin mulai sering melakukan
gerakan-gerakan untuk melatih otot tersebut. Bulan kelima, rambut janin sudah
mulai tubuh di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lain. Punggung dan bahu
janin menjadi tempat tumbuhnya rambut halus, tetapi biasanya rambut tersebut
akan hilang setelah dua minggu bayi lahir. Di akhir bulan kelima, panjang janin
yang ada dalam rahim bisa mencapai 250 milimeter.
3) Bulan keenam (24-28 minggu)
Bulan keenam adalah akhir dari kehamilan trimester 2. Pada masa ini, kelopak
mata janin sudah terbentuk jelas dan janin sudah bisa membuka mata. Melalui
kulit-kulit janin, ibu juga sudah bisa melihat pembuluh vena. Pada bulan keenam,
kulit bayi sudah mulai muncul dengan warna kemerahan dan terlihat tipis dengan
sedikit keriput. Jika mendengar suara atau rangsangan dari luar, denyut nadi janin
biasanya akan meningkat. Hal itu merupakan tanda bahwa dia menanggapi
rangsangan tersebut. Pada bulan keenam kehamilan, jari-jari tangan dan kaki dari
janin pun sudah tampak lebih jelas. Berat dan panjang bayi juga bertambah, pada
usia kehamilan enam bulan, panjang janin umumnya sekitar 360 milimeter dengan
berat 875 gram.
5
c. Trimester III
Trimester ketiga adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh pada
28 – 40 minggu. Pada trimester ketiga rasa lelah, ketidaknyamanan, dan depresi
ringan akan meningkat. Tekanan darah ibu hamil biasanya meninggi, dan kembali
normal setelah melahirkan (Wardani,2012). Peningkatan hormon estrogen dan
progestero nmemuncak pada trimester ini. Berikut ini perkembangan janin selama
trimester II kehamilan.
1) Bulan ketujuh (28-32 minggu)
Pada bulan ketujuh, perkembangan janin yang terjadi mulai terasa “hidup”.
Pasalnya, janin sudah dapat menanggapi cahaya, mendengar suara, merasakan
sakit, hingga mengubah posisi tubuh. Pada bulan ketujuh, tubuh janin mulai
berkembang dan mampu untuk menyimpan lemak. Organ pendengaran janin pun
semakin sempurna yang membuat dia menjadi lebih peka dan dapat mendengar
suara dengan lebih baik. Pada usia kehamilan tujuh bulan, panjang janin bisa
mencapai 36-42 sentimeter dengan berat sebesar 1.000–1.700 gram.
2) Delapan buan kehamilan
Pada bulan kedelapan kehamilan, hampir semua bagian tubuh dan organ janin
telah berkembang dengan baik. Meskipun demikian, ada bagian tubuh yang masih
belum sempurna pada masa ini, yaitu paru-paru. Hal inilah yang menyebabkan
sering terjadi gangguan paru-paru dan pernapasan pada bayi yang lahir sebelum
waktunya atau disebut lahir prematur. Sementara itu, bagian otak anak cenderung
berkembang lebih pesat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Seiring
bertambahnya usia janin, cadangan lemak tubuh pun akan semakin meningkat. Di
usia kehamilan delapan bulan, janin akan lebih aktif bergerak. Pada bulan
kedelapan kehamilan, janin biasanya sudah mencapai panjang sekitar 47
sentimeter, dengan berat minimsl 2.600 gram.
3) Sembilan bulan kehamilan
Pada bulan kesembilan, tubuh janin sudah berkembang dengan lebih sempurna,
baik pada bagian dalam maupun bagian luar. Hampir semua bagian tubuh,
terutama mata dan telinga mulai bisa berfungsi. Pada usia kehamilan sembilan
bulan, janin akan lebih peka terhadap rangsangan yang diberikan. Bagian paru-
paru yang sebelumnya tidak sempurna pun sudah lebih baik pada masa ini. Di usia
6
kehamilan sembilan bulan, panjang janin sudah mencapai 46–51 centimeter
dengan berat kira-kira 2,5–3,2 kilogram. Tak hanya itu, pada bulan kesembilan,
janin pun sudah bersiap untuk dilahirkan. Salah satu tandanya adalah posisi janin
mulai berpindah dengan bagian kepala menghadap ke jalan lahir
2.1.2 Patofisiologi
Seiring berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami perubahan-
perubahan yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi.
Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan
progesteron selama kehamilan. Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan
yang ditimbulkan terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring
dengan usia kehamilan dalam trimester. Perubahan-perubahan tersebut meliputi :
a. Trimester I
1) Sistem reproduksi
Perubahan warna pada vulva, vagina dan serviks menjadi lebih merah agak
kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina mengalami peningkatan dari 4 menjadi
6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina.
2) Payudara / mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat. Areola
mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola
akan membesar dan cenderung menonjol keluar dinamakan tuberkel Montgomery.
3) Kulit
Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang melanosit sejak
akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang menyebabkan timbulnya
pigmentasi pada kulit.
4) Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang sebagian besar
diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta
cairan ekstraseluler. Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan
oleh perubahan metabolik yang menyebabkan pertambahan air selular dan
penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut cadangan ibu
7
5) Perubahan Hematologis
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Konsentrasi
hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun sejak trimester awal kehamilan.
6) Sistem Kardiovaskular
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu pertama
kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami peningkatan yang
merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan
frekuensi denyut jantung.
7) Sistem Pernafasan
Usaha nafas yang meningkat mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida
berkurang.
b. Trimester II
1) Sistem reproduksi
Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia membesar. Peningkatan sensivitas ini dapat meningkatkan
keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester dua
kehamilan. Peningkatan kongesti yang berat ditambah relaksasi dinding
pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises
vulva. Edema dan varises ini biasanya membaik selama periode pasca partum
2) Payudara / mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat
keluar cairan kental kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum.
Kolustrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.selama
trimester dua.12 Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran
payudara meningkat secara progresif.
3) Kulit
Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa ini
menyebabkan perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal.
4) Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena perkembangan
janin dalam uterus
8
5) Perubahan Hematologi
Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan eritrosit.
Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang dan peningkatan ringan
pada hitung retikulosit.
6) Sistem Kardiovaskular
Terjadi pengurangan darah balik vena ke jantung hingga terjadi penurunan
preload dan cardiac output yang kemudian dapat menyebabkan hipotensi
arterial.
7) Sistem Pernafasan
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang lebih 6 cm dan
diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus pada rongga
abdomen
c. Trimester III
1) Sistem reproduksi
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan
untuk persalinan yang seringnya melibatkan peregangan vagina.
Ketebalan mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot
polos mengalami hipertrofi. Juga terjadi peningkatan volume sekresi vagina
yang berwarna keputihan dan lebih kental.1,2 Pada minggu-minggu akhir
kehamilan, prostaglandin mempengaruhi penurunan konsentrasi serabut kolagen
pada serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan.
2) Payudara / mammae
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang
kental kekuningan yang disebut Kolostrum.13 Pada trimester 3 aliran darah di
dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin besar.
3) Kulit
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis
kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul
pada daerah payudara dan paha.
4) Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
9
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat bahkan
lebih dari berat badan pada awal kehamilan
5) Perubahan Hematologi
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun selama kehamilan
menyebabkan viskositas darah menurun pula.
6) Sistem Kardiovaskular
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran uterus
juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal.
7) Sistem Pernafasan
Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran uterus dalam
rongga abdomen. Wanita hamil akan bernafas lebih dalam sehingga
memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat
20%.
2.1.3 Etiologi (penyebab)
Tabel 2.1 Etiologi Gangguan Kehamilan Trimester 1,2,3
Trimester Gangguan Etiologi
I Pembesaran dan Peningkatan vaskularisasi dan
penebalan uterus dilatasi pembuluh darah,
hyperplasia & hipertropi otot, dan
perkembangan desidua.
Payudara membesar dan Hormone somatomamotropin,
tegang estrogen dan progesteron, akan
tetapi belum mengeluarkan ASI.
Timbul pigmentasi kulit Hiperestrogenemia kehamilan
(peningkatan suatu hormon
perangsang melanosit)
II Edema dan varises vulva Peningkatan kongesti yang berat
ditambah relaksasi dinding
pembuluh darah dan uterus
Puting susu keluar cairan Asinus yang mulai bersekresi
kental kekuning- selama trimester dua
kuningan
1
perubahan cadangan Peningkatan melanocyte
melanin pada daerah stimulating hormone (MSH)
epidermal dan
dermal.
Penurunan preload dan pembesaran uterus yang menekan
cardiac output yang vena cava inferior dan aorta
kemudian dapat bawah saat ibu hamil berada pada
menyebabkan hipotensi posisi terlentang.
arterial
III Ketebalan mukosa Dinding vagina sering dilakukan
bertambah, jaringan peregangan vagina sebagai
ikat mengendor,dan sel persiapan untuk persalinan
otot polos mengalami
hipertrofi.
Aliran darah di Pembentukan lobules dan alveoli
dalam payudara memproduksi dan mensekresi
lambat dan payudara cairan yang kental kekuningan
menjadi
semakin besar.
Muncul garis-garis Striae kehamilan sebelumnya.
kemerahan, kusam pada
kulit dinding abdomen
dan kadang kadang juga
muncul pada daerah
payudara dan paha.
Fungsi ginjal menurun Kelanjutan penekanan aorta pada
pada poisi telentang pembesaran uterus juga akan
mengurangi aliran darah
uteroplasenta ke ginjal.
1
3) Perut tidak enak, dengan atau tanpa muntah
4) Mood tidak stabil
5) Sembelit atau sulit BAB
6) Sering kencing
b. Trimester II
1) Pusing
2) Hidung tersumbat
3) Masalah gusi yang jadi sensitive
4) Perubahan kulit, seperti muncul noda hitam dan stretch marks
5) Sakit punggung
6) Kram kaki
c. Trimester III
1) Sesak napas
2) Rasa khawatir dan cemas
3) Rasa tidak nyaman dan tekanan pada perineum
4) Kontraksi palsu
5) Kram betis
6) Bengkak pada kaki sampai tungkai (edema)
7) Hemoroid (wasir)
8) Varises
9) Sering kncing
2.1.5 Solusi
a. Trimester I
1) Mengalami kelelahan yang luar biasa, cara mengatasinya dengan membiasakan
pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi, seperti ikan,
ayam, daging, serta kacang-kacangan.
2) Payudara sakit dan bengkak, cara mengatasinya dengan menggunakan bra
khusus, minum air putih yang banyak, mengurangi asupan garan, dikompres air
hangat dan menyediakan breast pad
3) Mood tidak stabil, cara megatasinya dengan beristirahat yang cukup, melakukan
relaksasi,memanjakan diri, berolahraga rutin dan bisa juga berbagi cerita kepada
oran lain.
1
4) Sembelit atau sulit BAB, cara mengatasinya dengan banyak mengonsumsi
makanan yang berserat seperti sayur dan buah agar feses tidak keras. Duduk
jangan terlalu lama.
5) Sering kencing, cara mengatasinya dengan buang air kecil sepenuhnya, jangan
menahan kencing, hindari mengonsumsi minuman diuretic, minum air putih yang
cukup dan rutin meakukan senam kegel (senam pelatihan otot panggul bawah )
b. Trimester II
1) Pusing, cara mengatasinya dengan mengkonsumsi makanan kaya zat besi.
menerapkan pola makan secara teratur, mencukupi kebutuhan cairan tubuh,
memastikan tubuh selalu aktif bergerak, menghindari berbaring telentang terlalu
lama dan mandi air hangat terlalu lama, dan juga mengurangi stress.
2) Hidung tersumbat, cara mengatasinya dengan rutin membersihkan saluran hidung,
mandi dengan air hangat, melakukan olahraga ringan dan hindari emicu alergi.
3) Masalah gusi yang jadi sensitive, cara mengatasinya dengan menyikat gigi secara
perlahan, mengkonsumsi banyak air putih dan kalsium, dan memeriksakan paka
dokter gigi.
4) Perubahan kulit, seperti muncul noda hitam dan stretch marks, cara mengatasinya
dengan melakukan olahraga rutin, termasuk senam hamil, untuk menjaga kulit
tetap elastis. Menggunakan losion pada tubuh untuk membuat kulit tetap lembap,
elastis, kenyal, dan mengurangi rasa gatal.
5) Sakit punggung, cara mengatasinya dengan melakukan pemijatan punggung,
kompres punggung, olahraga teratur, akupuntuk dan minuman pereda nyeri.
6) Kram kaki, cara mengatasinya dengan memijat otot kaki, melakukan peregangan
otot dan menggunakan kompres ait hangat.
c. Trimester III
1) Sesak napas, cara mengatasinya yaitu dengan mengambil sikap tubuh yang
benar, makan jangan terlalu kenyang dengan porsi kecil tetapi sering.
2) Kram pada kaki, cara mengatasinya dengan beristirahat yang cukup, selama
kram kaki difleksikan.
3) Oedema, cara mengatasinya dengan minum yang cukup, istirahat dan pada saat
tidur kaki ditinggikan atau di ganjal dengan bantal.
1
4) Varises, cara mengatasinya dengan istirahat dan kaki ditinggikan serta jangan
terlalu lama berdiri.
5) Sering Kencing, cara mengatasinya yakni dengan batasi minum sebelum
tidur, jika kencing terasa sakit disertai nyeri segera datang ke pelayanan
kesehatan. Ibu hamil yang mengalami keluhan sering kencing pada akhir masa
kehamilan dikarenakan adanya penekanan bagian terendah janin pada kandung
kemih saat akan mencari jalan lahir (Varney, H., Jan M. Kriebs, dan Carolyn
L.Gegor, 2007).
6) Haemoroid (wasir), cara mengatasinya dengan banyak mengonsumsi makanan
yang berserat seperti sayur dan buah agar feses tidak keras. Duduk jangan terlalu
lama, posisi tidur miring, obat suppositoria atas indikasi dokter.
2.1.6. Tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya terhadap kehamilan yang apabila tidak tertangani dengan baik dapat
menyebabkan komplikasi yang bahkan dapat menyebabkan kematian. Terdapat
beberapa tanda bahaya pada kehamilan yaitu:
a. Muntah terus dan tidak bisa makan,
b. Demam tinggi,
c. Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang,
d. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya,
e. Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua,
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya
g. Demam, menggigil dan berkeringat, bila ibu berada di daerah endemis malaria,
menunjukkan adanya gejala penyakit malaria,
h. Terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal di daerah
kemaluan.,
i. Batuk lama (lebih dari 2 minggu),
j. Jantung berdebar-bedar atau nyeri di dada,
k. Diare berulang,
l. Sulit tidur dan cemas berlebihan
1
2.2 Konsep Keperawatan
2.2.1 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan proses pertama dalam fase keperawatan. Asesmen
adalah kegiatan pengumpulan data pasien yang lengkap dan sistematis yang diselidiki
dan dianalisis untuk mengidentifikasi masalah fisik, psikologis, sosial, mental atau
kesehatan pasien (Ulina, Eka, & Yoche, 2020). Pengkajian merupakan pemikiran dasar
dari suatu rangkaian proses keperawatan untuk mengumpulkan data atau informasi
mengenai pasien yang dilakukan sejak pasien datang hingga pasien pulang. Tujuan dari
pengkajian asuhan keperawatan adalah untuk mencatat masalah dan kebutuhan
perawatan kesehatan pasien.
Pengkajian pada kehamilan terdiri atas 1) pengkajian riwayat kehamilan secara
menyeluruh, 2) pemeriksaan fisik, dan 3) pemeriksaan laboratorium. Berikut
penjelasannya satu per satu (Karjatin, 2016).
a. Riwayat kehamilan secara
menyeluruh Kaji riwayat klien
meliputi:
1) Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di rumah,
Berat badan, tinggi badan).
2) Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti penyakit yang
dapat diturunkan secara genetik).
3) Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir (HPHT).
4) Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan, persalinan,
neonatal, dan post partum/nifas.
5) Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan).
6) Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dan kafein (minum
kopi dan teh).
7) Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).
8) Rencana persalinan.
b. Pemeriksaan fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai perawat dianjurkan untuk
mengukur tanda - tanda vital (TTV) meliputi tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi pemeriksaan :
1) Kepala dan leher
1
Lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu palpasi apakah
terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
2) Dada dan jantung
Lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop daerah jantung dan paru–
paru.
3) Payudara
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi area payudara dan
axilla di seluruh kuadran.
4) Kulit
Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum.
5) Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex hammer.
6) Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus (TFU), lakukan palpasi abdomen,
auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi dengan
USG Doppler dalam trimester pertama, biasanya antara kehamilan sekitar 10 dan
12 minggu. Denyut jantung janin normal berada antara 120 x/menit sampai 160
x/menit.
7) Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada mukosa
vagina, terjadi peningkatan leukorhea/ keputihan.
8) Panggul
Komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan pemeriksa untuk
meraba dimensi pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu
memperkirakan usia kehamilan, baik mengkonfirmasikan taksiran persalinan (TP)
berdasar HPHT atau menyediakan informasi dalam HPHT tertentu. Hal ini
penting untuk menentukan TP akurat sedini mungkin dalam kehamilan karena
banyak keputusan intervensi yang berkaitan dengan waktu dan pengelolaan
kehamilan didasarkan pada usia kehamilan yang ditentukan oleh TP tersebut.
Pelvimetri klinis (pengukuran dimensi dari tulang panggul melalui palpasi selama
pemeriksaan panggul internal) dapat dilakukan selama pemeriksaan awal panggul.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi setiap variasi dalam struktur panggul
1
yang mungkin menghambat atau menghalangi janin melewati panggul tulang
selama kelahiran vagina.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan data
tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko
yang dapat terjadi. Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan antara lain
pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG), pemeriksaan urin (apakah
terdapat proteinuri atau glukosuria).
Ada beberapa hasil pengkajian yang perlu Anda perhatikan jika menemukan hasil
seperti berikut:
Tabel 2.2 Tanda Bahaya pada Kehamilan
Trimester I Trimester II Trimester III
a) Kram perut atau a) Nyeri perut atau a) Nyeri perut atau
nyeri: Kemungkinan panggul panggul (ISK,
terancam aborsi, menunjukkan pielonefritis,
Infeksi Saluran kemungkinan ISK, apendisitis)
Kemih/ISK, usus pielonefritis b) Penurunan atau
buntu/apendisitis (gangguan ginjal), tidak ada gerakan
b) Bercak atau perdarahan apendisitis (usus janin
vagina: kemungkinan buntu) c) Mual
terancam aborsi b) Tidak adanya berkepanjangan dan
c) Tidak adanya gerakan janin muntah (dehidrasi,
denyut jantung janin setelah ibu Hiperemesis
(DJJ): merasakan gerakan gravidarum)
Kemungkinan aborsi setiap hari d) Demam, menggigil
d) Disuria (nyeri menunjukkan infeksi)
berkemih), frekuensi kemungkinan e) Disuria, frekuensi,
berkemih meningkat, kematian janin. urgensi (ISK).
urgensi (tidak bisa c) Mual f) Perdarahan vagina
menahan berkemih): berkepanjangan dan (infeksi), leher
Kemungkinan ISK muntah rahim gembur
e) Demam, menunjukkan akibat kehamilan
menggigil: infeksi
1
f) Mual berkepanjangan kemungkinan perubahan atau
dan muntah: hiperemesis patologi,
Hiperemesis gravidarum, plasentaprevia,
gravidarum berisiko untuk abruptio plasenta:
dehidrasi. Demam terjadi ketika
dan menggigil plasenta telah mulai
menunjukkan terpisah dari
kemungkinan dinding rahim
infeksi. sebelum bayi lahir
d) Disuria, frekuensi, g) Vagina bercak atau
dan urgensi pendarahan.
mengindikasikan h) Tanda/gejala
kemungkinan ISK. gangguan
e) Perdarahan vagina hipertensi: sakit
mengindikasikan kepala parah,
kemungkinan langkah–langkah
infeksi, serviks perubahan visual,
tidak kuat karena edema wajah atau
perubahan umum.
kehamilan, plasenta i) Mual dan muntah.
previa, solusio j) Tidak adanya
plasenta, gerakan janin.
peningkatan risiko k) Tidak adanya
dehidrasi. denyut
l) jantung janin (DJJ).
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan diturunkan dari proses pengkajian yang dilakukan
dengan proses analitis. Diagnosa keperawatan menggambarkan reaksi individu atau
kelompok manusia mengenai resiko status kesehatan atau perubahan pola. Dalam
menegakkan diagnosis keperawatan terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi
diantaranya, pernyataan yang jelas dan ringkas dari reaksi klien terhadap situasi atau
situasi tertentu, instruksi keperawatan yang spesifik dan akurat, dapat dilakukan oleh
1
staf Assessment Diagnosis Intervention Implementati on Evaluation 13 keperawatan,
dan klien, serta apat mencerminkan status kesehatan.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2017) diagnosa
keperawatan yang muncul sebagai berikut :
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan, penurunan
energi, kecemasan
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, iskemia,
neoplasma)
c. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kekurangan intake cairan
d. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan, ketidakmampuan
mencerna makanan, peningkatan kebutuhan metabolisme, faktor psikologis (mis.
stress, keengganan untuk makan)
e. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan Perubahan status nutrisi
(kelebihan atau kekurangan), kekurangan/kelebihan volume cairan, penurunan
mobilitas, perubahan hormonal, suhu lingkungan yang ekstrem
f. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit, ketidakadekuatan
sumber daya (mis.dukungan finansial, social dan pengetahuan), gangguan adaptasi
kehamilan
g. Konstipasi berhubungan dengan fisiologis (penurunan motilitas gastrointestinal,
ketidakcukupan asupan serat, ketidakcukupan asupan cairan, kelemahan otot
abdomen), psikologis (depresi), situasional (ketidakadekuatan toileting)
h. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan, peningkatan laju metabolisme
i. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, tirah baring, kelemahan, imobilitas
2.2.3 Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan atau intervensi adalah segara rencana tindakan yang
dilakukan pada pasien untuk mengatasi masalah atau diagnosa pasien. Rencana
perawatan yang dikembangkan dengan baik akan memudahkan perawatan lanjutan dari
satu pengasuh ke pengasuh lainnya. Hal ini memberikan kesempatan pada seluruh staf
perawat dalam memastikan perawatan yang konsisten dan berkualitas. Langkah-langkah
dalam mengembangkan rencana asuhan keperawatan meliputi penetapan prioritas,
1
penetapan kriteria tujuan dan hasil yang diharapkan, penetapan intervensi keperawatan
yang tepat, dan pembuatan rencana asuhan keperawatan (Koerniawan, Daeli, &
Srimiyati, 2020).
Intervensi Keperawatan dilakukan berdasarakan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (PPNI, 2018) dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (PPNI, 2019):
a. Pola napas tidak efektif
(D.0005) Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola napas membaik (L.01004)
Kriteria hasil :
1) Ventilasi semenit meningkat
2) Kapasitas vital meningkat
3) Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
4) Tekanan ekspirasi meningkat
5) Tekanan inspirasi meningkat
6) Dispnea menurun
7) Penggunaan otot bantu napas menurun
8) Pemanjangan fase ekspirasi menurun
9) Ortopnea menurun
10) Pernapasan pursed-lip menurun
11) Pernapasan cuping hidung menurun
12) Frekuensi napas membaik
13) Kedalaman napas membaik
14) Ekskursi dada membaik
Intervensi :
Manajemen jalan napas (I.01011)
Observasi
1) Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
3) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2
Terapeutik
1) Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika
curiga trauma servikal)
2) Posisikan semi-Fowler atau Fowler
3) Berikan minum hangat
4) Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5) Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
6) Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
7) Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
8) Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1) Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
2) Anjurkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
b. Nyeri akut
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri menurun (L.08066)
Kriteria hasil :
1) Keluhan nyeri menurun
2) Meringis menurun
3) Sikap protektif menurun
4) Gelisah menurun
5) Kesulitan tidur menurun
6) Menarik diri menurun
7) Berfokus pada diri sendiri menurun
8) Diaforesis menurun
9) Perasaan depresi (tertekan) menurun
10) Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun
2
11) Anoreksia menurun
12) Perineum terasa tertekan menurun
13) Uterus teraba membulat menurun
14) Ketegangan otot menurun
15) Pupil dilatasi menurun
16) Muntah menurun
17) Mual menurun
18) Frekuensi nadi membaik
19) Pola napas membaik
20) Tekanan darah membaik
21) Proses berpikir membaik
22) Fokus membaik
23) Fungsi berkemih membaik
24) Perilaku membaik
25) Nafsu makan membaik
26) Pola tidur membaik
Intervensi :
Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi
1) Identifikasi lokasi, karekteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respons nyeri non verbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9) Monitor efek samping penggunaan analgesik
2
Terapeutik
1) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
c. Hipovolemia
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status cairan membaik
(L.03028)
Kriteria hasil :
1) Kekuatan nadi meningkat
2) Turgor kulit meningkat
3) Output urine meningkat
4) Pengisian vena meningkat
5) Ortopnea menurun
6) Dispnea menurun
7) Paradoxymal Nocturnal Dyspnea (PND) menurun
8) Edema anasarka menurun
9) Edema perifer menurun
2
10) Berat badan meningkat
11) Distensi vena jugularis menurun
12) Suara napas tambahan menurun
13) Kongesti paru menurun
14) Perasaan lemah menurun
15) Keluhan haus menurun
16) Konsentrasi urine menurun
17) Frekuensi nadi membaik
18) Tekanan darah membaik
19) Tekanan nadi membaik
20) Membran mukosa membaik
21) Jugular Venous Pressure (JVP) membaik
22) Kadar Hb membaik
23) Kadar Ht membaik
24) Central Venous Pressure membaik
25) Refluks hepatojugular membaik
26) Berat badan membaik
27) Hepatomegali membaik
28) Oliguria membaik
29) Intake cairan membaik
30) Status mental membaik
31) Suhu tubuh membaik
Intervensi :
Manajemen hipovolemia
(I.03116) Observasi
1) Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit meningkat, haus,
lemah)
2) Monitor intake dan output cairan
2
Terapeutik
1) Hitung kebutuhan cairan
2) Berikan posisi modified Trendelenburg
3) Berikan asupan cairan oral
Edukasi
1) Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2) Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
2) Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
3) Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin, Plasmanate)
4) Kolaborasi pemberian produk darah
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan pelaksanaan tindakan yang telah
direncakanan guna mencapai tujuan tertentu. Pemberi asuhan harus memiliki
keterampilan kognitif (intelektual), interpersonal, dan perilaku agar pemberian asuhan
keperawatan dapat berhasul dan berjalan sesuai dengan rencana perawatan. Proses
implementasi harus didasarkan pada kebutuhan klien, strategi implementasi perawatan,
dan aktivitas komunikasi.
2.2.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan penilaian berdasarkan respon pasien terhadap perilaku
keperawatan yang telah dilakukan oleh pemberi asuhan keperawatan. Evaluasi
keperawatan mengacu pada kriteria hasil yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
pengembangan tujuan. Penilaian biasanya merupakan hasil atau penilaian total yang
dilakukan dengan membandingkan proses atau penilaian formatif yang dilakukan
setelah setiap tindakan diselesaikan dengan respon klien terhadap tujuan tertentu dan
tujuan umum yang telah ditetapkan sebelumnya (Supratti & Ashriady, 2018).
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah.
Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa keperawatan,
2
rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
perkembangan klien atas tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan
apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai atau belum. Hal ini terkait dengan
kemampuan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum dalam kemandiriannya dan
mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum dapat mengevaluasi kemandiriannya dalam mengatasi masalah
yang dialami, meliputi seluruh aspek baik bio-psikososial dan spiritual (Yusniar, 2020).
2
2.3 Pathway
a. Trimester 1
Vulva, Vagina,pH
Serviks
Vulva Vagina Areola
Membesar Menghitam dan Menonjol Keluar
dan Tegang Hb dan Ht MenurunCurah Jantung Meningkat
Meningkat
Membes
ar dan
2
b. Trimester 2
2
c. Trimester 3
Penekan
an
Aliran
Darah
2
BAB III. STUDI KASUS
3.1 Ringkasan Kasus
3.1.1 Ringkasan Kasus Ibu Hamil Trimester 1
Pasien Ny. N berumur 22 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 27
Agustus 2022 dengan kondisi masa kehamilan 10 minggu (trimester pertama).
Pasien mengatakan mengeluh mual dan muntah setiap masuk makanan dan alergi
terhadap makanan olahan seafood. Perawat melakukan pengkajian yang mana
didapat data bahwa pasien mengalami penurunan berat badan sebesar 2 kg dari 48
menjadi 46 dengan tinggi badan 156 cm. GCS E4V5M6, TTV: TD 110/70
mmHg, N 83 x/menit, RR 20, suhu 36,8 C.
3
rumah sakit. Subjek sebelumnya belum periksa di tempat lain. Saat di poli obgyn
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu frekuensi pernapasan: 20x/menit,
frekuensi nadi:86 x/menit, SpO2:98%, suhu:36,3°C. Setelah diskrining dokter
Ny.A masuk keruang sakura RST.Dr.Asmir Salatiga pukul 12.00 WIB, subjek
tampak meringis , gelisah frekuensi pernapasan: 20 x/menit, frekuensi
nadi:85x/menit, SpO2:98%, suhu:36,3°C, terpasang infuse RL 20 tpm.
3.2 Proses Keperawatan
3.2.1 Proses Keperawatan Ibu Hamil Trimester 1
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny.N
Pekerjaan : Ibu Rumah
Umur : 22 tahun
Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Tanggal MRS : 27 Agustus
Pendidikan : SMP
2022’
Alamat : Desa Klareyan,
Tanggal Pengkajian : 27 Agustus
RT 09 RW 02, Kecamatan
2022
Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Sumber Informasi : Ny. N
No. RM : 123XXX
II. Riwayat Kesehatan
1. Diagnosa Medik:
G1 P0 A0 dengan kehamilan 10
minggu
2. Keluhan Utama:
mual muntah setiap masuk makanan
3. Riwayat penyakit sekarang:
Ny. N sebagai klien II G1 P0 A0 mengatakan HPHT nya terjadi pada
tanggal 15 Mei 2022 dan HPL terjadi kira-kira tanggal 22 Januari 2022.
Untuk siklus haid sebelumnya klien mengaku rutin dan lancar. Klien
mengatakan rencana persalinan akan dilakukan di bidan atau di puskesmas
terdekat.
4. Riwayat penyakit terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami dan hospitalisasi:
3
Klien mengatakan pernah dirawat di RS karena operasi usus
buntu
b. Alergi (obat, makanan, plester, dingin, debu, dll):
Klien mengatakan memiliki riwayat alergi terhadap bahan olahan
seafood
c. Imunisasi:
Untuk imunisasi TT (tetanus toxoid) klien mengatakan belum
pernah diberi imunisasi TT selama kehamilan 10 minggu sejak
awal pernikahan, karena klien jarang berangkat ke posyandu.
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
PHBS: Klien mengatakan bahwa sebelum sakit, klien selalu menjaga
kebersihan dan cuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan.
Makan: Klien juga mengatakan bahwa klien makan sebanyak 3 kali
sehari dengan komposisi nasi, sayur, dan lauk.
Minum: Klien mengatakan bahwa klien minum dengan cukup dalam
sehari, yaitu minum 8-10 gelas sehari
Istirahat: Klien mengatakan biasanya kalau habis isya sudah mulai
mengantuk dan tidur malam bisa 9-10 jam
e. Obat-obat yang digunakan:
Obat atau suplemen yang rutin dikonsumsi klien adalah kapsul
utrogestan dan tablet asam folat yang didapatkan dari dokter
terdekat
5. Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan keluarga klien tidak mengalami penyakit keturunan
atau penyakit yang sama.
Genogram:
3
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi Kesehatan & Pemeliharaan Kesehatan
Persepsi tentang Kesehatan
Klien jarang mengeluh jika merasakan sakit. Klien baru akan
memeriksakan diri ke Mantri atau Puskesmas jika keluhan sesaknya
bertambah parah.
Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum masuk rumah sakit, keluarga klien dan klien selalu berusaha
untuk menjaga kondisi kesehatan dengan baik, seperti makan teratur dan
istirahat yang cukup.
Interpretasi Pola Persepsi Kesehatan & Pemeliharaan Kesehatan:
Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan klien baik
2. Pola Nutrisi & Metabolik (ABCD)
2.1.Antropometeri
BB : 46 Kg
TB : 156 Cm
IMT : 18 (kurus/normal/overweight/obesitas)
BBI : 47,6 (ideal/tidak
ideal) Penurunan/kenaikan dari BBI 20%
Interpretasi:
Pola nutrisi dan metabolik pasien dalam rentang kurus atau tidak ideal
yang mana pasien mengalami penurunan 2 kg yang sebelumnya 48
menjadi 46.
2.2. Biochemical/Laboratory test:
Kompone Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi
n
Interpretasi:
3
Komponen Hemoglobin dalam rentang normal
2.3. Clinical Sign:
Komponen Hasil Pemeriksaan
Penampilan umum
Ny. N terlihat baik dan
kesadaran composmentis
dengan GCS E4V5M6, TTV
(TD: 110/70 mmHg, N : 83
x/menit, RR : 20 x/menit, dan S :
36, 8 C.
Lain-lain:
3
pembesaran tiroid
Interpretasi:
Klien mengalami sedikit gangguan di clinical sign pada mukosa bibir
yang sedikit kering
2.4. Diet Pattern:
Sebelum Masuk RS (frekuensi, waktu, jenis, komposisi, dll)
Makan 3 x sehari; Pagi Siang Malam; Nasi dan Lauk; 1 piring; Minum
8-10 gelas per hari
Setelah Masuk RS (frekuensi, waktu, jenis, komposisi, dll)
Makan sedikit-sedikit tapi sering; Pagi Siang Malam; Nasi dan Lauk;
setengah porsi; Minum 8-10 gelas per hari
Interpretasi:
Klien mengalami perubahan diet pattern sebelum dan sesudah MRS
Interpretasi Pola Nutrisi Metabolik:
Klien mengalami perubahan nafsu makan yang diiringi dengan gejala
nausea.
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi : 5-6 kali/hari
Jumlah : 1500 cc
Warna : Kuning
Bau : Khas Urine
Karakter :Tidak teridentifikasi
Berat Jenis :Tidak teridentifikasi
Alat Bantu : Mandiri
Kemandirian : Mandiri
Lain :-
4
BAB
Frekuensi : 1-2 kali/hari
Jumlah : 300 cc
Warna : Kuning Kecoklatan
Bau : Khas Feses
Karakter : Lunak
Berat Jenis : Tidak teridentifikasi
Alat Bantu : Mandiri
Kemandirian : Mandiri
Lain :-
Interpretasi Pola Eliminasi:
Klien mengalami perubahan eliminasi pada saat BAK yang disebabkan
oleh peningkatan hormon hCG.
3. Pola Aktivitas & Latihan
Ny. N menyatakan masih bisa melakukan aktivitas rumah tangga
seperti biasanya tapi merasa cepat lelah.
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Makan/minum √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan:
0 = tergantung total
1 = dibantu orang lain, dengan alat
4
2 = dibantu orang lain
3 = tidak dibantu orang lain, menggunakan alat
4 = mandiri
Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5555
5555 5555
4
Status Oksigenasi:
Sianosis : Tidak
Cappilary Refil Time : <
2detik Oksimetri : 98 %
Lain-lain :-
Terapi Oksigen:
Terapi oksigen :Tidak
Jenis :-
Jumlah :-
Lain-lain :-
4
Klien merespon dengan baik ketika diajak berkomunikasi serta mampu
mengingat kejadian atau peristiwa dalam hidupnya.
Fungsi dan keadaan indera:
Penglihatan: Penglihatan klien baik.
Penciuman: Fungsi penciuman baik, tidak ada keluhan.
Perasa: Klien dapat merasakan makanan dengan baik.
Pendengaran: Fungsi pendengaran klien tidak
terganggu. Peraba: Fungsi indera peraba klien baik
Interpretasi Pola Kognitif dan Memori:
Tidak ada gangguan pada pola kognitif dan perseptual pada klien.
6. Pola Persepsi Diri
Gambaran diri:
Klien menganggap dirinya merupakan orang yang ramah dan mudah
berinteraksi.
Identitas diri:
Klien mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang istri dan calon ibu
Harga diri:
Klien mengatakan bahwa semenjak sakit cukup merepotkan keluarganya
Ideal diri:
Klien mengatakan bahwa dirinya ingin segera sembuh dan segera kembali
ke rumah agar dapat melakukan kegiatan sehari-hari
Peran diri:
Klien berperan sebagai istri dan calon ibu
Interpretasi Pola Persepsi Diri:
Pola persepsi diri klien tidak mengalami gangguan
7. Pola seksualitas & Produksi
Pola seksualitas
Klien sudah menikah, serta hubungannya dengan suami terjalin dengan
baik dan saling memberikan kasih sayang.
Fungsi reproduksi
Klien sedang hamil anak pertama
Interpretasi Pola Seksualitas dan Reproduksi
4
Tidak terdapat gangguan pada pola seksualitas dan reproduksi klien.
8. Pola Peran & Hubungan
Peran:
Peran klien sebagai istri dan calon
ibu Hubungan:
Hubungan klien dengan keluarga terjalin cukup baik. Saat dalam kondisi
sakit, keluarganya turut membantu merawat klien dan memberikan
dukungan penuh untuk bisa segera sembuh.
Interpretasi Pola Peran & Hubungan:
Tidak terdapat gangguan pada pola peran dan hubungan klien.
9. Pola Manajemen Koping-Stress
Adakah stress situasional: Ya/Tidak (Jelaskan)
Ada, klien cukup khawatir dengan keadaannya saat
ini. Teknik koping yang digunakan:
Klien berusaha untuk berpikir positif dan mengambil hikmahnya atas
segala sesuatu yang terjadi saat ini, tidak menyalahkan orang lain, serta
bersyukur dengan apa yang masih dimilikinya.
Interpretasi Pola Manajemen Koping-Stress
Terdapat sedikit gangguan pada pola manajemen koping-stress klien.
10. Sistem Nilai & Keyakinan
Religiusitas
Klien menjalankan ibadah sesuai dengan perintah agama dan keyakinan
yang dianutnya
Spiritualitas
Klien memiliki spiritualitas yang baik
Interpretasi Pola
Tidak terdapat gangguan dalam beribadah
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum (status generalis):
Pada Ny. N terlihat baik dan kesadaran composmentis dengan GCS
E4V5M6
2. Tanda Vital:
4
Tekanan Darah : 100/70
mm/Hg Nadi : 83 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,8OC
3. Keadaan lokal (status lokalis):
Interpretasi:
Klien terlihat baik dan kesadaran composmentis
V. Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
I: wajah tampak pucat
2. Mata
I: konjungtiva tidak anemis
3. Telinga
I: bersih, tidak ada serumen
4. Hidung
I: simetris, bersih, tidak ada serumen dan polip
5. Mulut
I: mukosa bibir tampak kering
6. Leher
I: tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran tiroid.
7. Dada
Inspeksi: simetris, lesi (-), benjolan abnormal (-), jejas (-)
Palpasi: nyeri tekan (-), taktil vremitus (+), krepitasi (-), payudara
teraba lunak
Perkusi: terdengar sonor
Auskultasi: vesikuler (+)
8. Abdomen
Inspeksi: terlihat pembesarannya, belum terdapat striae gravida linea
nigra, tidak terdapat luka bekas operasi, TFU 1/4 diatas simfisi pubis.
Taksiran berat janin 1,5 gr dan taksiran tinggi janin 1,9 cm.
4
Palpasi: belum merasakan pergerakan janin yang aktif, tidak dapat
dilakukan pengkajian leopold dikarenakan usia
kandungan Ny. N masih 10 minggu.
Auskultasi: belum terdengar jelas DJJ pada usia kehamilan 10 minggu,
bising usus terdengar gerak peristaltik 20 x/menit
9. Urogenital
Bersih, tidak hemoroid dan tidak keputihan.
10. Ekstremitas
edema (-), CRT kembali selama kurang dari 2 detik, turgor kulit elastis.
11. Kulit dan Kuku
warna kulit sawo matang, kuku tangan dan kaki bersih
12. Keadaan lokal (sesuai penyakit)
VI. Terapi
Tabel 3.1 Terapi untuk Kehamilan Trimester 1
Nama
Efek
obat/cairan Dosis Jenis Indikasi Kontraindikasi Mekanisme
samping
infus
Tidak terdeteksi
13,0 - 16,0
(L)
4
27 Agustus 2022
Pengambil Dtaa,
(Perawat)
4
PATHWAY
4
ANALISIS DATA
Tabel 3.3 Analisis Data
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
D.O :
- Kesadaran klien
compos mentis
dengan GCS
E4V5M6
- N : 83 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 36, 8 C,
- Klien mengalami 4
kali mual dan 3 kali
muntah dalam sehari
- Mengalami
penurunan BB
sebesar 2 kg menjadi
5
46 kg
- Konjungtiva tidak
anemis.
- Bibir kering
5
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tabel 3.4 Diagnosa Keperawatan
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keterangan
perumusan pencapaian
5
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan
Defisit Nutrisi b.d Setelah diberikan Manejemen Nutrisi Manajemen nutisi Kelompok 1
ketidakmampuan tindakan selama 3 x 24 (L.03119) merupakan sebuah
mengabsorbsi jam diharapkan klien perencanaan yang
Observasi :
nutrien d.d memiliki keadekuatan memiliki tujuan
asupan nutrisi untuk - Identifikai status nutrisi untuk
D.S : Klien
memenuhi kebutuhan - Mengidentifikasi alergi menyeimbangkan
mengatakan
metabolisme (L.03030) dan intoleransi makanan asupan nutisi pada
kehilangan nafsu
klien.
makan dan klien Dengan kriteria hasil: - Monitor berat badan
mengatakan alergi
- Berat badan Terapeutik
terhadap makanan
cukup membaik
seafood. - Memberikan suplemen
- IMT cukup membaik makanan
D.O : Berat badan
klien menurun 20 % - Frekuensi makan Kolaborasi
di bawah rentan
5
ideal. membaik - Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
- Nafsu makan
menentukan jumlah
membaik
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
Nusea b.d kehamilan Setelah diberikan Manejemen Mual Manajemen mual Kelompok 1
d.d tindakan selama 3 x 24 (L.03117). merupakan sebuah
jam diharapkan klien perencanaan yang
D.S : klien Observasi
mampu mengurangi memiliki tujuan
mengatakan lemas
perasaan tidak nyaman - Identifikasi pengalaman untuk mengetahui
dan pusing
pada bagian belakang mual. faktor penyebab
disepanjang harinya.
tenggorokan atau - Identifikasi dampak terjadinya mual dan
Klien juga mengaku lambung yang dapat mual terhadap kualitas mencegah mual
tidak nafsu makan mengakibatkan muntah hidup (mis. nafsu pada klien.
dan sering (L.08065) makan, aktivitas,
mengalami mual
Dengan kriteria hasil: kinerja, tanggung jawab
muntah . klien juga
peran, dan tidur)
mengatakan tidak - Keluhan mual
begitu menyukai menurun - Identifikasi faktor
penyebab mual
5
seafood. - Perasaan ingin Terapeutik
muntah
D.O : - Kendalikan faktor
menurun
lingkungan penyebab
Kesadaran klien
- Pucat membaik mual (mis. bau tidak
compos mentis
sedap, suara, dan
dengan GCS
rangsangan visual yang
E4V5M6
tidak menyenangkan)
TTV (TD: 100/70
Edukasi
mmHg,
- menganjurkan
N : 83 x/menit
penggunaan teknik non
RR : 20 farmakologis untuk
x/menit mengatasi mual (mis.
minum air rebusan jahe)
S : 36, 8 C, klien
mengalami 4 kali
mual dan 3 kali
muntah dalam sehari
Mengalami
penurunan BB
sebesar 2 kg menjadi
5
46 kg,
Konjungtiva tidak
anemis.
Bibir kering
5
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan
Tanda
Hari, No. Tangan dan
Jam Implementasi Respon
tanggal Diagnosa Nama
Terang
Minggu, 28 D. 0019 08.00 1. Mengidentifikasi status nutrisi 1. Status nutrisi buruk dengan Kelompok 1
Agustus BB menurun 20% di bawah
2022 rentan ideal.
08.00 2. Mengidentifikasi alergi dan 2. Pasien memiliki alergi
intoleransi makanan maupun intoleransi terhadap
makanan berbahan seafood.
08.05 3. Memonitor berat badan 3. Berat badan mengalami
peningkatan yang semula 46
menjadi 48 kg dalam waktu
2 hari pemberian asupan
yang diprogramkan.
08.05 4. Memberikan suplemen makan 4. Pasien cukup memperoleh
suplemen makan dengan
5
nafsu makan meningkat.
09.00 5. Melakukan kolaborasi dengan 5. Jumlah asupan kalori dan
ahli gizi untuk menentukan protein pada pasien dapat
jumlah kalori dan jenis nutrien dikendalikan.
yang dibutuhkan
5
07.15 4. Memonitor mual 4. Pasien mengalami 4 kali
mual dalam sehari.
07.25 5. Mengendalikan faktor 5. Pengendalian terhadap
lingkungan penyebab mual faktor bau yaitu makanan
(mis. bau tidak sedap, suara, olahan seafood dapat
dan rangsangan visual yang dikendalikan.
tidak menyenangkan)
5
EVALUASI KEPERAWATAN
Tabel 3.7 Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
6
4 Nafsu makan 3 v
DIAGNOSA: Nausea
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
29 Agustus 1. Mengidentifikasi Kelompok Jam: 10.00
2022 07.00 pengalaman mual 1 S:
- Klien mengatakan lemas dan pusing di sepanjang harinya.
07.05 2. Mengidentifikasi dampak
- Klien juga mengaku tidak nafsu makan dan sering
mual terhadap kualitas hidup
mengalami mual muntah.
(mis. nafsu makan, aktivitas,
- Klien mengatakan tidak begitu menyukai seafood.
kinerja, tanggung jawab
O:
peran, dan tidur)
- Kesadaran klien compos mentis dengan GCS E4V5M6
07.10 3. Mengidentifikasi faktor - TD: 100/70 mmHg
penyebab mual - N: 83 x/menit
07.15 4. Memonitor mual - RR: 20x/menit
- S: 36, 8OC
07.25 5. Mengendalikan faktor
- Klien mengalami 4 kali mual dan 3 kali muntah dalam sehari.
lingkungan penyebab mual
6
(mis. bau tidak sedap, suara, - Klien mengalami penurunan BB sebesar 2 kg menjadi 46
dan rangsangan visual yang kg A:
tidak menyenangkan) Tujuan
No Indikator Awal
10.00 6. Mengajarkan penggunaan 1 2 3 4 5
teknik non farmakologis
1 Keluhan mual 2 v
untuk mengatasi mual (mis.
minum air rebusan jahe) 2 Perasaan ingin 2 v
muntah
3 Pucat 3 v
6
intoleransi makanan O: Berat badan klien mengalami peningkatan semula 46 kg
menjadi 47 kg
08.05 3. Memonitor berat badan
A:
08.05 4. Memberikan suplemen
Tujuan
makan No Indikator Awal
1 2 3 4 5
09.00 5. Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk 1 Berat badan 2 v
menentukan jumlah kalori
2 IMT 2 v
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan 3 Frekuensi makan 2 v
4 Nafsu makan 3 v
DIAGNOSA: Nausea
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
28 Agustus 1. Mengidentifikasi Kelompok Jam:
2022 07.00 pengalaman mual 1 S:
6
07.05 2. Mengidentifikasi dampak - Klien mengatakan lemas dan pusing berkurang
mual terhadap kualitas hidup - Klien juga mengaku nafsu makan cukup
(mis. nafsu makan, aktivitas, membaik O:
kinerja, tanggung jawab - Kesadaran klien compos mentis dengan GCS E4V5M6
peran, dan tidur) - TD: 110/80 mmHg
- N: 85 x/menit
07.10 3. Mengidentifikasi faktor
- RR: 20x/menit
penyebab mual
- S: 36, 5OC
07.15 4. Memonitor mual - Klien mengalami 2 kali mual dan 1 kali muntah dalam sehari.
6
3 Pucat 3 v
6
dibutuhkan 3 Frekuensi makan 2 v
4 Nafsu makan 3 v
Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
DIAGNOSA: Nausea
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
28 Agustus 1. Mengidentifikasi Kelompok Jam:
2022 07.00 pengalaman mual 1 S:
- Klien mengatakan lemas dan pusing berkurang
07.05 2. Mengidentifikasi dampak
- Klien juga mengaku nafsu makan
mual terhadap kualitas hidup
membaik O:
(mis. nafsu makan, aktivitas,
- Kesadaran klien compos mentis dengan GCS E4V5M6
kinerja, tanggung jawab
- TD: 120/80 mmHg
peran, dan tidur)
- N: 78 x/menit
07.10 3. Mengidentifikasi faktor - RR: 21 x/menit
penyebab mual - S: 35,7OC
07.15 4. Memonitor mual - Klien mengalami 1 kali mual tanpa muntah dalam sehari.
6
07.25 5. Mengendalikan faktor - Klien mengalami peningkatan BB dari 46 kg menjadi 48
lingkungan penyebab mual kg A:
(mis. bau tidak sedap, suara, Tujuan
dan rangsangan visual yang No Indikator Awal
1 2 3 4 5
tidak menyenangkan)
Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
6
3.2.2 Proses Keperawatan Ibu Hamil Trimester 2
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 47thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Jl. Harapan Raya GG Bengkulu
No. RM : 409xxxx
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal MRS : 02 juni 2019
Tanggal Pengkajian : 02 Juni 2019
Sumber Informasi : Klien dan pemeriksaan medis
6
Klien mengatakan bahwa ia belum pernah sakit sampai dengan di rawat di
rumah sakit
5. Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan tidak terdapat anggota keluarga lain yang
memiliki penyakit sama seperti klien.
6
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum (status generalis):
- Baik
- Kesadaran composmentis
- BB 65 kg, TB 157 cm
- IMT: 26,4 (Overweight)
2. Tanda Vital:
- Tekanan darah : 100/60 mm/Hg
- Frekuensi nadi : 71x/menit
- RR : 24x/menit
- Suhu : 36,1 OC
7
Palpasi : 2 jari diatas sympisis
Auskultasi : Bising usus
25x/menit Perkusi : Timpani
7
VI. Terapi
Tabel 3.8 Terapi Untuk Kehamilan Trimester 2
Nama Dosis Jenis Indikasi Kontraindikasi Mekanisme Efek samping
obat/cairan
infus
Ferrous Untuk Dapat Obat ini Ferrous sulfate Obat ini mengalami Efek samping dari obat ini yaitu
Sulfate Ibu berupa diindikasikan dikontraindikasikan peningkatan toksisitas besi yang bersifat
hamil, tablet/pil bagi pasien pada pasien absropsi jika kororsif atau seluler, dan terjadi
PO: 27 dengan hipersensitivitas, dikonsumsi keluhan gastrointestinal. Efek
mg anemia yang hemokromatosis, bersamaan dengan samping yang sering muncul
berguna hemosiderosis, dan vitamin C. Jika berupa mual, muntah, perut
sebagai kolitis ulseratif. Pada obat ini dikonsumsi kembung, diare, nyeri perut, dan
suplementasi pasien yang mendapat bersamaan dengan tinja hitam. Dan efek samping
pada pasien transfusi darah secara tetrasiklin dapat lainnya dapat berupa diskolorasi
yang berulang juga tidak menggangu urin, diskolorasi gigi, dan reaksi
beresiko. disarankan penyerapan dari alergi oleh kulit.
mengonsumsi obat ini. kedua agen.
7
VII. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Tabel 3.9 Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium Kehamilan Trimester 2
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal (Rujukan) Hasil
Nilai Satuan
1 Hemoglobin 12-14 gr/dl 9,7 mg/dl
(Ns. Y)
7
PATHWAY
Jumlah eritrosit ≠
Kebutuhan Hiperemesis gravidarum
dengan
zat besi
Intake nutrisi
Hb Ht
Trombosit
7
ANALISIS DATA
Tabel 3.10 Analisis Data Kehamilan Trimester 2
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Pasien mengatakan Penurunan kadar Ketidakefektifan
sering mengalami pusing, hemoglobin dalam darah perfusi jaringan
serasa sesak nafas, dan perifer
mudah lelah
DO : TD: 100/60 mmHg
Nadi: 71x/menit
R: 24x/menit
S: 36,1OC
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tabel 3.4 Diagnosa Keperawatan Kehamilan Trimester 2
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keterangan
perumusan pencapaian
1 Perfusi perifer tidak 8 Juni 2019 b.d kekurangan
efektif volume cairan dan
kurangnya aktifitas
fisik d.d mudah
lelah, sering merasa
pusing
7
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tabel 3.11 Intervensi Keperawatan Kehamilan Trimester 2
Tanda Tangan
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Rasional dan Nama
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Terang
Perfusi perifer tidak Perfusi perifer Manejemen hipovolemia Tekanan darah sistolik
efektif L.02011 I.03116 Cukup memburuk (3) menjadi
D.0009 sedang (4)
Tekanan darah diastolik
Cukup memburuk (3) menjadi
sedang (4)
7
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tabel 3.12 Implementasi Keperawatan Kehamilan Trimester 2
Tanda
Hari, No. Tangan dan
Jam Implementasi Respon
tanggal Diagnosa Nama
Terang
1 1. Melakukan pemeriksaan Hb 1. Hasil pemeriksaan Hb 9,7 Kelompok 1
2. Memberikan ibu tablet Ferrouse mg/dl (digital)
Sulphate 1x1 perhari untuk di minum 2. Klien mengonsumsi tablet
di jam yang sama dengan yang dianjurkan yaitu
menggunakan air putih, yang bertujuan Ferrouse Suplhate
untuk mencegah anemia. 3. Klien mudah paham
3. Menganjurkan ibu untuk memakan mngenai menu makanan
makanan yang menunya bervariasi yang dianjurkan bagi ibu
yang mengandung zat besi seperti sayur hamil
bayam, kuning telor dalam porsi sedikit 4. Klien dapat beristirahat
tapi sering agar kebutuhan ibu dan dengan cukup
janin tercukupi. 5. Klien mudah mengerti
4. Menganjurkan ibu agar menjaga pola tentang tanda-tanda bahaya
istirahat yaitu pada siang hari 1-2 jam kehamilan trimester II
7
dan pada malam hari 7-8 jam. 6. Klien rutin memeriksa
5. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilannya di fasilitas
kehamilan trimester II yaitu sakit kesehatan
kepala yang hebat, demam tinggi, dan
gerakan janin berkurang.
6. Menganjurkan ibu untuk memeriksa
kehamilannya di fasilitas kesehatan.
7
EVALUASI KEPERAWATAN
Tabel 3.13 Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi Kehamilan Trimester 2
Diagnosa : Perfusi perifer tidak efektif
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
Memberikan ibu tablet Kelompok S: klien mengatakan pusing berkurang
Ferrouse Sulphate 1x1 perhari 1 O:
untuk di minum di jam yang - TD: 110/70 mmHg
sama dengan menggunakan - N: 80x/menit
air putih, yang bertujuan - RR: 24x/menit
untuk mencegah anemia. - S: 36,6OC
A:
Tujuan
No Indikator Awal
1 2 3 4 5
1 Tekanan darah Cukup memburuk
✓
sistolik (3)
2 Tekanan darah Cukup memburuk
✓
diastolic (3)
Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
7
3.2.3 Proses Keperawatan Ibu Hamil Trimester 3
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. A No. RM : 1506xx
Umur : 19 Tahun Pekerjaan : ibu rumah tangga
Jenis : Perempuan Status Perkawinan : Menikah
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 18 Februari 2021
Pukul 09.00 WIB
Pendidikan :- Tanggal Pengkajian : 18 Februari 2021,
Pukul 09.00 WIB
Alamat : Magelang Sumber Informasi : Klien
II.Riwayat Kesehatan
1. Diagnosa Medik :
G1P0A0 dengan nyeri punggung
2. Keluhan Utama :
Pasien mengeluhkan nyeri punggung
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli obgyn pada tanggal 18 Februari 2021 pukul 09.00 WIB
dengan keluhan nyeri punggung, susah tidur dan merasa tidak nyaman sejak 2
hari yang lalu. Setelah di skrining dokter pasien masuk ke ruang sakura
RST.Dr.Asmir Salatiga pukul 12.00 WIB, pasien tampak meringis dan
gelisah.
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
a. Penyakit yang pernah dialami dan Hospitalisasi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit apapun sebelumnya, dan
tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
b. Alergi (Obat, Makanan, Plester, Dingin, Debu, dll) : -
c. Imunisasi : -
d. Kebiasaan Pola Hidup/ Life Style
: PHBS : -
Makan : 3x sehari
8
Minum : 7-8 gelas/hari
Istirahat : 7-8 jam/hari
e. Obat yang digunakan : -
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan keluarga tidak pernah mengalami penyakit keturunan
Genogram : -
8
ini merupakan kehamilan pertama yang diharapkan sehingga pasien
menerimanya
8. Pola Seksualitas & Reproduksi : pasien mengatakan saat ini tidak aktif
melakukan aktifitas seksual
9. Pola Peran & Hubungan : pasien mampu berbicara dengan jelas dan dapat
mengerti orang lain
10. Pola Mnajemen Koping-Stress : pasien dalam mengambil keputusan biasanya
akan meminta saran dari suami
11. System Nilai & Keyakinan : pasien mengatakan tidak ada perilaku spiritual
yang berdampak buruk terhadap kehamilan
IV. Pemeriksaan Fisik
GCS: 15 (E 4 V 5 M
6)
Tingkat kesadaran: compos mentis
TD : 120/80mmHg
Nadi :
86x/menit RR :
22x/menit Suhu
: 36,3℃ SpO2 :
98%
1. Kepala
a. Wajah : Wajah tampak segar, simetris, tidak ada edema
b. Mata : Sklera putih dan konjungtiva merah muda
c. Bibir : Bibir kemerahan, lembab dan gigi tidak ada karies
d. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada pelebaran
vena jugularis
e. Telinga : Telinga bersih, tidak ada pengeluaran cairan, dan tidak ada
gangguan pendengaran.
2. Dada
Payudara simetris, puting susu menonjol, tidak ada tanda retraksi, tidak ada
pengeluaran kolostrum, tidak ada masa atau benjolan, bersih, tidak ada
pembesaran limfe pada aksila
8
3. Abdomen
8
Leopold I: TFU pertengahan pusat dengan prosesus xiphoid (px) dan pada
bagian fundus teraba satu bagian besar, bulat dan lunak (bokong). Leopold II:
pada sisi kiri perut ibu teraba bagian datar, memanjang dan ada tahanan (PUKI).
Pada sisi kanan perut ibu teraba bagian kecil janin. Leopold III: pada bagian
bawah perut ibu teraba bagian bulat, keras (kepala) Leopold IV: belum masuk
PAP, posisi tangan pemeriksa bertemu (konvergen) Tidak ada nyeri tekan pada
perut DJJ (dengan Dopler): 143×/menit
4. Genetalia dan perineum
Bersih, kering, tidak ada keputihan, tidak terdapat tandatanda infeksi, luka,
pembengkakan maupun varises, tidak dilakukan inspikulo vagina, dan tidak
dilakukan vagina toucher. Tidak ada hemoroid.
5. Ekstremitas
Atas: tidak ada edema, tidak ada varises, CRT < 2 detik. Bawah: tidak ada
edema, tidak ada varises, CRT < 2 detik, refleks patella +/+
V. Terapi
Terapi non farmakologi : kompres hangat
Terapi farmakologi : infus RL 500ml, dripoxcytocin 5 unit iv
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium :
Pemeriksaan usg : presentasi kepala, ketuban cukup, plasenta di korpus, TTBJ:
2.100 gram, DJJ (+).
8
ANALISIS DATA
Tabel 3.14 Analisis Data Kehamilan Trimester 3
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH PARAF
1 DS : Perubahan pada ibu Nyeri Akut Elshinta
Pasien mengatakan : hamil
P : nyeri desakan
dikarenakan kehamilan
memasuki trimester III Sistem muskuloskeletal
Q : nyeri seperti di remas-
remas
R : nyeri pada bagian Massa abdomen
punggung belakang meningkat
bawah
S : nyeri skala 7
T : hilang timbul Penekanan saraf lumbal
DO :
- Pasien tampak
meringis, gelisah
- Skala nyeri 7 Merangsang reseptor
memegangi prostaglandin,bradikinin)
punggung bagian
belakang
- Tanda-tanda vital
Impuls nyeri ke otak
TD : 120/80
mmHg
RR : 20x
/menit N :
Nyeri akut
85x /menit
Suhu : 36,3℃
SpO2 : 98%
8
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tabel 3.15 Diagnosa Keperawatan Kehamilan Trimester 3
No Diagnosa Tanggal Tanggal Keterangan
Perumusan Pencapaian
Kebutuhan rasa 18 Februari 2021 20 Februari 2021 Klien mengalami
aman nyaman nyeri punggung
yang ibu hamil
berhubungan trimester III
dengan nyeri
punggung
bumil trimester
III
8
PERENCANAAN KEPERAWATAN
8
IMPLEMENTASI
Tabel 3.17 Implementasi Keperawatan Kehamilan Trimester 3
Hari, Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Nama
tanggal Terang
Kamis, 18 Nyeri 13.00 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S: Pasien mengatakan nyeri Kelompok
Februari Akut WIB frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri punggung pada skala 7 1
- Mengidentifikasi skala nyeri O:
- P: Desakan pada
punggung
- Q: Seperti diremas-
remas
- R: punggung belakang
bawah
- S: Skala 7
- T: Hilang timbul
- Pasien tampak meringis
8
Kamis, 18 Nyeri 13.15 - Memberikan teknik nonfarmakologis terapi S: Pasien mengatakan bahwa Kelompok
Februari Akut WIB kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri nyeri berkurang 1
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis terapi O: Pasien tampak memegangi
kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri bagian belakang punggung
Jum’at, 19 Nyeri 10.00 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S: Pasien mengatakan nyeri Kelompok
Februari Akut WIB frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri telah berkurang menjadi skala 1
2021 - Mengidentifikasi skala nyeri 5
O:
- P: Desakan pada
punggung
- Q: Seperti di remas-
8
remas
- R: Punggung belakang
bawah
- S: Skala 5
- T: Hilang timbul
- Pasien tampak
memegangi punggung
belakang
Jum’at, 19 Nyeri 10.20 - Memberikan teknik nonfarmakologis terapi S: Pasien mengatakan nyeri
Februari Akut WIB kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri berkurang setelah dilakukan
2021 kompres hangat
O: Pasien tampak lebih
membaik
Sabtu, 20 Nyeri 10.00 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S: Pasien mengatakan nyeri
Februari Akut WIB frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri berkurang mencapai skala 2
2021 - Mengidentifikasi skala nyeri O: Pasien tampak lebih
membaik
9
Sabtu, 20 Nyeri 10.30 - Memberikan teknik nonfarmakologis terapi S: Pasien mengatakan nyeri
Februari Akut WIB kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri semakin tidak terasa
2021 O: Pasien tampak relaks
9
EVALUASI KEPERAWATAN
Tabel 3.18 Evaluasi Keperawatan Trimester 3
Hari, tanggal Diagnosa Evaluasi Nama Terang
Sabtu, 20 Februari Nyeri akut b.d agen pencedera S: Pasien mengatakan nyeri ringan skala 2 Kelompok 1
2021 fisiologis d.d O: Pasien tampak membaik
A: Masalah teratasi
Indikator Skor Skor
target saat ini
Keluhan nyeri 5 5
Meringis 5 5
Sikap protektif 5 5
Gelisah 5 5
Kesulitan Tidur 5 5
Frekuensi nadi 5 5
9
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan merupakan pekembangan dan pertumbuhan janin yang dimulai sejak
bertemunya sel telur dengan sperma hingga partus dalam kurun waktu sekitar 9 bulan.
Umumnya usia kehamilan berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu yang dibagi
menjadi tiga periode yakni, trimester 1, trimester 2, dan trimester 3 yang tiap
trimesternya berkisar kurang lebih 12-14 minggu. Seiring dengan berkembangnya janin,
tubuh sang ibu akan mengalami perubahan-perubahan yang dimaksudkan untuk
keperluan tumbuh dan kembang sang bayi. Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya
perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan. Baik dari segi
anatomis maupun fisiologis, perubahan yang ditimbulkan terjadi secara menyeluruh
pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan usia kehamilan dalam trimester.
Selama proses kehamilan, sudah menjadi hal yang wajar apabila ibu hamil
merasakan ketidaknyamanan akibat adanya perubahan. Pada trimester 1 atau pada masa
awal kehamilan, mual dan muntah menjadi salah satu perubahan yang wajar terjadi pada
ibu hamil. Memasuki trimester 2 perasaan tenang dan tentram tanpa adanya gangguan
yang berarti akan dirasakan oleh ibu hamil. Pada trimester ini pemberian obat-obatan
harus dijaga karena janin sedang dalam masa perkembangan menuju maturasi. Pada
trimester ketiga akan terjadi banyak peningkatan, mulai dari meningkatnya hormone
estrogen dan progesterone, rasa tidak nyaman, rasa lelah, depresi, hingga peningkatan
tekanan darah yang akan normal kembali setelah ibu hamil melahirkan.
4.2 Saran
Kehamilan merupakan sebuah pengalaman baru bagi calon ibu. Banyaknya
perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil tentu menjadi sebuah tantangan yang
harus dilewati. Sebagai seorang perawat sudah semestinya kita membantu para ibu
hamil untuk melewati tantangan tersebut terutama dalam mengatasi masalah masalah
dalam masa trimester 1,2, dan 3. Semoga makalah ini nantinya dapat dijadikan sebagai
tambahan sumber wawasan mengenai bagaimana kehamilan pada trimester 1,2, dan 3.
9
DAFTAR PUSTAKA