Oleh
WILDAYANTI
NIM. 238211285
i
Laporan Praktik dengan judul “Asuhan Kebidanan Antenatal Care
Wildayanti
Mengetahui
KATA PENGANTAR
ii
Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Mana Esa yang
selalu menyertai dan mencurahkan kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat
telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM, selaku Rektor Institu Ilmu Kesehatan
iii
5. Bdn.Kartika Yulidia, S.Tr.Keb, selaku pembimbing Lahan dengan keluasan
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah
Akhir kata peneliti menyadari bahwa laporan praktik Askeb ini masih
jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semoga karya yang sederhana ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
iv
LEMBAR JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................x
BAB I PENDAHULAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................6
1.2.1 Tujuan Umum.....................................................................6
2.2.2 Tujuan Khusus....................................................................6
1.3 Manfaat.........................................................................................7
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................8
2.1 Konsep Dasar Kehamilan .............................................................8
2.1.1 Pengertian Kehamilan.........................................................8
2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan..............................................8
2.1.3 Proses Kehamilan..............................................................10
2.1.4 Nutrisi dalam Kehamilan..................................................14
2.2 Tinjauan Khusus Hiperemesis Gravidarum................................19
2.2.1 Pengertian Hiperemesis Gravidarum................................19
2.2.2 Etiologi..............................................................................20
2.2.3 Patofisiologi......................................................................21
2.2.4 Gejala Tingkatan...............................................................22
2.2.5 Komplikasi........................................................................23
2.2.6 Diagnosa...........................................................................24
2.2.7 Pencegahan.......................................................................25
2.3 Hiperemesis Tingkat 1................................................................26
2.3.1 Pengertian.........................................................................26
2.3.2 Penatalaksanaan................................................................26
2.4 Manajemen Asuhan Kebidanan Selama Pandemi Covid-19.......28
v
2.5 Kajian Jurnal...............................................................................29
2.6 Manajemen Asuhan Kebidanan..................................................30
2.6.1 Pengertian.........................................................................30
2.6.2 Langkah-langkah Asuhan Manajemen..............................30
2.7 Pathway......................................................................................36
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................37
3.1 Pengkajian Data..........................................................................37
3.2 Analisis data/Diagnosa................................................................44
3.3 Diagnosis Masalah Potensial......................................................45
3.4 Kebutuhan Segera/Kolaborasi....................................................45
3.5 Intervensi.....................................................................................45
3.6 Penatalaksanaan..........................................................................47
3.7 Evaluasi.......................................................................................48
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................53
BAB V PENUTUP........................................................................................62
5.1 Kesimpulan.................................................................................62
5.2 Saran...........................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
vi
SDGS : Sustainable Development Goals
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
2. SAP
3. LEAFLEAT
4. KSPR
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi setengah abad yang lalu
pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil (Evayanti, 2015).
bahwa AKI di dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9.300 jiwa,
Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. AKI di negara-
negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup,
Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran
2020).
menunjukkan penurunan dari SDKI 2008 sampai dengan SDKI 2015. AKI
pada tahun 2008 adalah 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan
SDKI 2015-2016 dan lebih menurun lagi pada tahun 2017 yakni 228 per
100.000 kelahiran hidup. Namun, angka ini meningkat pada SDKI 2018
1
Sebagai upaya penurunan Angka Kematian dan Angka Kesakitan Ibu,
dengan program. Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh Presiden Republik
Indonesia. Program ini melibatkan sektor lain di luar kesehatan. Salah satu
program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu yaitu
Upaya lain yang juga telah dilakukan yaitu strategi Making Pregnancy
Safer yang dicanangkan pada tahun 2000. Pada tahun 2012 Kementerian
(EMAS) dalam rangka menurunkan AKI dan neonatal sebesar 25%. Program
ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan
neonatal yang besar, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan
2
membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari
komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal. Survei Demografi dan
Kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 2017 menyatakan bahwa dari tahun
(Fadlun, 2018).
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Meningkatnya kadar HCG,
apa yang dimakan dan diminum hingga berat badan sangat turun, turgor kulit
kurang, diurese kurang dan timbul aseton dalam air kencing (Pudiastuti.
2012).
pada kehamilan muda dan dikeluhkan oleh 50-70% wanita hamil dalam 16
3
ini ditandai dengan muntah yang sering, penurunan berat badan, dehidrasi,
2015).
yang beragam mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan di Indonesia, 0,3%
2016).
menerus dan sulit sembuh membuat pasien depresi. Pada kasus-kasus ekstrim,
(Oktavia, 2016).
diatasi dengan berobat jalan, serta pemberian obat penenang dan anti muntah.
Akan tetapi, sebagian kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual muntah
kapiler pada lambung dan esofagus, sehingga muntah bercampur darah. Hal
4
keluarganya. Sekalipun kejadian mual muntah dalam bentuk hiperemesis
ataupun III, maka hal tersebut akan berdampak lebih buruk lagi bagi ibu dan
juga janin. Ibu akan mengalami kekurangan nutrisi dan cairan sehingga
keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah selain itu mengakibatkan gangguan
dampak buruk bagi janin yang mana pada janin, jika hiperemesis ini terjadi
hanya diawal kehamilan maka tidak akan berdampak terlalu serius, tapi jika
menambahkan bahwa gejala ini menjadi lebih berat pada 1 dari 1000
kehamilan, namun kejadian ini akan berakibat fatal apabila tidak segera
nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi berencana. Berdasarkan uraian di atas,
5
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana secara continuty of
Tengah.
6
Dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat I di Puskesmas Sintuvu
1.3 Manfaat
gravidarum.
7
bersalin, nifas, neonatus dan KB. Sehingga dapat segera memperoleh
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2013).
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
triwulan pertama dimulai sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-
(Pudiastuti, 2013).
dugaan kehamilan:
9
2) Mual dan muntah (emesis).
3) Payudara tegang
4) Sering miksi
6) Pigmentasi kulit
7) Epulis
oleh:
teraba ballottement.
ditentukan melalui:
10
2) Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin
a. Ovulasi
masa subur wanita (25 – 35 tahun), hanya terdapat 420 ovum yang
11
ovarium menyebabkan terjadinya penipisan dan devaskularisasi.
dari tuba yang makin mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen
tuba makin tinggi, peristaltik tuba makin aktif. Karena telah ada
b. Konsepsi
12
pelusida. Nutrisi dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran
13
keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini
laki.
Oleh karena itu pihak wanita tidak dapat disalahkan atas jenis
14
Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terbentuk
dkk, 2013).
a. Karbohidrat
15
nantinya akan digunakan sebagai sumber energi. Glukosa sangat
16
15gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil.
ataupun kerang.
c. Lemak
otak.
dan pasca persalinan. Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan untuk
17
mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari
d. Vitamin
1) Vitamin A.
2) Vitamin D.
atau lebih.
18
1) Vitamin C. Kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil yakni
mg/hari.
mual.
hari.
19
e. Mineral
1) Kalsium.
2) Magnesium.
dengan RDA 320 mg dan 50% dari magnesium diserap oleh ibu.
3) Phospor.
5) Seng.
mg/hari.
20
6) Sodium.
2013).
gangguan asam basa dan elektrolit dan ketosis; keadaan ini disebut
2.2.2 Etiologi
ini. Oleh karena itu, pada kasus berat, harus dipikirkan 26 kemungkinan
21
gangguan fungsi hati, kandung empedu, pankreatitis atau ulkus
sebagai berikut:
b. Faktor Psikologi.
c. Faktor Alergi.
22
2.2.3 Patofisiologi
menjadi berkurang.
23
dan juga ibu (Manuaba dkk, 2013).
akan mengalami:
1) Lemah
4) Nyeri epigastrum
5) Nadi meningkat
8) Lidah kering
9) Mata cekung
1) Apatis
6) Oliguria
24
1) Keadaan umum lebih lemah lagi
2) Muntah-muntah berhenti
2014).
2.2.5 Komplikasi
seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik
ibu menjadi lemah dan lelah selain itu mengakibatkan gangguan asam
25
menjadi berkurang, akibatnya pertumbuhan janin akan terhambat
Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu sewaktu hamil
ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan BBLR
(Rukiyah, 2014).
2.2.6 Diagnosa
2013).
a. Anamnesis
26
hati, diabetes mellitus, dan tumor serebri).
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
2.2.7 Pencegahan
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
27
sangat dingin.
(Rukiyah, 2014).
2.3.1 Pengertian
2.3.2 Penatalaksanaan
28
makanan tertentu yang dianggap sehat karena untuk ibu hamil
bangun tidur, pada siang hari dan sebelum tidur (Pudiastuti, 2014).
diberikan adalah:
promotif, preventif, deteksi dini komplikasi penyakit tidak menular mulai dari
asuhan bayi baru lahir, bayi, balita, sampai rujukan jika diperlukan dan
29
Adapum Protokol Kesehatan (Kemenkes dan Sekretaris Jenderal PP IBI,
2020).
1. Jika ibu hamil tidak ada keluhan diminta mempelajari buku KIA dirumah
4. Jika Bidan siap dengan APD sesuai kebutuhan ANC dapat memberikan
Jurnal 1
Judul
30
- Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum Tingkat I Pada Ibu Hamil
Penulis
- Rusmah Febriyanty
Isi
Hasil
Jurnal 2
Judul
Penulis
Isi
31
gangguan fungsi Liver dan terjadi ikterus, terjadi perdarahan pada parekin
menimbulkan kematian.
Hasil
2.6.1 Pengertian
32
menjadi tugas yang gterbatas yang bervariasi sesuai dengan kondisi
pasien.
(2012) yaitu:
33
laboratorium, apabila ibu menderita hiperemesis gravidarum maka
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ibu (agar dapat ditentukan usia
dimakan dan diminum hingga berat badan sangat turun, turgor kulit
kurang, diurese kurang dan timbul aceton dalam air kencing, maka
34
Langkah ketiga ini bertujuan untuk mengantisipasi semua
mungkin terjadi pada ibu dan janin adalah ibu akan kekurangan
nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah dan
II.
pasien.
35
apabila di dapati ibu mengalami penurunan kesadaran menjadi
kecil lidah kering dan kotor, mata sedikit ikterik, aseton tercium
dalam hal pemenuhan nutrisi ibu yakni anjurkan ibu untuk makan
36
Pada langkah ini seluruh rencana asuhan yang telah ditetapkan
keberhasilan asuhan yang telah kita berikan kepada pasien, untuk itu
37
2.7 Pathway Hipermesis Gravidarum
38
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBJEKTIF
Anamnesa dilakukan Oleh : Bidan Sitti Aminah Bido
Di : Puskesmas Uekuli
Tanggal : 10 November 2022
Pukul : 10.00 wita
1.1.1 IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny S Nama Suami : Tn H
Umur : 28 Tahun Umur : 31 Tahun
Suku/Bangsa : Bare’e/Indo Suku/Bangsa : Bare’e/Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Penghasilan :- Penghasilan :Rp. 1.500.000
Alamat : jl.Kijang Alamat :jl.Kijang
39
sehari dan tidak merasakan nyeri ulu hati.
- Frekuensi muntah ibu pada hari ini sejak Ia bangun pukul 05.30
hingga pukul 10.00 adalah sebanyak > 7 kali
- Ibu mengeluh mengalami nyeri pada ulu hati
- Ibu malas makan selama Ia mengalami mual dan muntah
- Ibu memuntahkan segala apa yang Ia makan terutama pada
makanan yang memiiki bau yang menyengat
- Ibu dapat menoleransi air putih dengan tidak memuntahkannya
H A M I L I N I
40
1.1.9 Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Hamil yang ke : 2 (dua)
b. Umur kehamilan : 19 Minggu
c. Gerakan anak pertama kali dirasakan : 4 Bulan
d. Gerak anak sekarang : Aktif
e. Periksa Kehamilan : TM 1 : Periksa, berapa kali: 1 Kali
di Puskesmas Watusongu
TM II : Periksa, berapa kali: -
TM III : Periksa/tidak, berapa kali: -
f. Status TT : Lengkap
g. Pernah mendapatkan tablet Fe: Ya, Pernah
h. Fe diminum teratur : Tidak, alasan: sering lupa
i. Pemeriksaan laboratorium yang sudah pernah didapat:
Hb : Ya, Hasil: 10,8g%
Golongan Darah : Ya, Hasil: O
Plano Test : Ya, Hasil: Positif
Reduksi : Ya, Hasil: Negatif
Protein Urine : Ya, Hasil: Negatif
j. KIE yang sudah pernah didapat
Senam hamil : Iya (Kehamilan pertama)
Gizi : Iya
Persiapan laktasi : Iya (Kehamilan pertama)
Persiapan Kelahiran : Iya (Kehamilan pertama)
Tanda bahaya kehamilan : Iya
Tanda-tanda kelahiran : Iya (Kehamilan pertama)
ASI Eksklusif : Iya (Kehamilan pertama)
41
1.1.11 Riwayat Kesehatan yang lain :
a. Penyakit Menahun : Ya √ Tidak ada
b. Penyakit Menurun : Ya √ Tidak ada
c. Penyakit Menular : Ya √ Tidak ada
42
Selama hamil : BAK : 5x/hari, BAB √ Rutin
Tidak Rutin
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
c. Pola Istrihat Tidur
Sebelum hamil : Tidur malam 8 jam/hari, tidur siang 1 jam/hari.
Sesudah hamil : Tidur malam 8 jam/hari, tidur siang 2 jam/hari.
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
b. Pola Aktivitas
Sebelum hamil : √ Ringan Berat
Sesudah hamil : √ Ringan Berat
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
c. Pola Seksualitas :
Sebelum hamil : 2 x/minggu
Selama hamil : Belum pernah melakukan selama hamil.
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
d. Perilaku Kesehatan
Obat-obatan terlarang : Ya √ Tidak
Jamu : Ya √ Tidak
Rokok : Ya √ Tidak
Alkohol : Ya √ Tidak
e. Personal Hygiene
Mandi, keramasan, gosok gigi : 2 x/hari, keramas
3x/minggu, gosok gigi 3x/hari.
Ganti celana dalam dan pembalut :3 x/hari
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
43
f. RR : 20x/m
g. BB sebelum hamil : 62 kg
h. BB saat hamil : 61 kg
i. TB : 158 cm
j. LILA : 26 cm
Muka
Conjungtiva : √ Anemis Normal
Sklera : Ikterus √ Normal
44
Anogenetalia : Vulva vagina warna : Warna Merah Muda
Luka parut : Ya √ Tidak
Odema : Ya √ Tidak
Varises : Ya √ Tidak
Keluaran : Ya √ Tidak
Hemoroid : Ya √ Tidak
Kebersihan : √ Ya Tidak
45
1.2.7 Periksaan Penunjang : Tidak ada
46
Palpasi Leopold
Leopold 1 : 2 Jari dibawah pusat
Leopold II : PU-KA
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BAP
47
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan ibu serta perkembangan dan pertumbuhan
janin.
5) Jelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang
fisiologis terjadi pada kehamilan, utamanya pada awal
kehamilan.
Rasional: Dengan menjelaskan bahwa mual dan
muntah adalah hal yang normal, maka hal tersebut akan
mengurangi kecemasan ibu sehingga tidak akan
memperburuk kondisi ibu dan janin
6) Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
Rasional: Dengan minum air putih yang banyak maka
ibu akan terhidar dari dehidrasi.
7) Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan
berlemak dan makanan yang berbau menyengat.
Rasional: Pada umumnya makanan berlemak dan
makanan yang berbau menyengat dapat merangsang ibu
untuk mual.
8) Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapu sering
Rasional: Makan dengan porsi yang banyak sekaligus
dapat memicu terjadinya mual dan muntah.
9) Anjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau
yang benar-benar dingin.
Rasional: Makanan yang hangat atau benar-benar
dingin dapat mencegah terpicunya mual dan muntah.
10) Berikan vitamin B6 (pyridoxine)
Rasional: Vitamin B6 diperlukan dalam jumlah yang
besar untuk melakukan metabolisme dengan
peningkatan 100%., vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh
untuk membantu mengatasi mual dan muntah.
11) anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan
jika keluhan tidak membaik.
48
Rasional: Untuk mendapatkan perawatan yang lebih
baik.
IV. Penatalaksanaan
Diagnosa Penatalaksanaan
Ny S GIIPIA0 Umur 1) Membina Hubungan saling percaya antara bidan dengan
Kehamilan 19 Minggu,
pasien.
Dengan Hiperemesis
Gravidarum Tingkat 1 Hasil: Hubungan Teuperatik sudah terhubung dengan
baik
2) Menggunakan APD sesuai protocol di masa pandemic
Virus Covid-19.
Hasil: Tenaga medis sudah menggunakan APD
3) Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.
Hasil:
a. TD : 110/70mmhg
b. Suhu : 36,5⁰c
c. Nadi : 98x/m
d. RR : 20x/m
4) Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup
Hasil: Ibu mengerti dengan anjuran bidan.
5) Menjelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang
fisiologis terjadi pada kehamilan, utamanya pada awal
kehamilan.
Hasil: Ibu mengerti dan merasa tenang
6) Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
Hasil: Ibu mengerti
7) Menganjurkan pada ibu untuk menghindari makanan
berlemak dan makanan yang berbau menyengat.
Hasil: Ibu mengerti
8) Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapu sering
Hasil: Ibu mengerti dan akan melakukan yang
49
dsarankan oleh bidan.
9) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat
atau yang benar-benar dingin.
Hasil: Ibu mengerti
10) Memberikan vitamin B6 (pyridoxine)
Hasil: Ibu mengerti
11) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
dan jika keluhan tidak membaik.
Hasil: Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan
Kembali.
VII. Evaluasi
Tanggal : 10 November 2022 Jam : 11.00 Wita
Subyektif 1) Keluhan dialami ibu sejak diawal kehamilan yakni saat
ibu memasuki bulan ketiga kehamilan.
2) Ibu lebih sering muntah di pagi hari
3) Pada hari-hari sebelumnya ibu hanya muntah sekitar 5
kali dalam sehari dan tidak merasakan nyeri ulu hati.
4) Frekuensi muntah ibu pada hari ini sejak Ia bangun pukul
05.30 hingga pukul 10.00 adalah sebanyak > 7 kali
5) Ibu mengeluh mengalami nyeri pada ulu hati
6) Ibu malas makan selama Ia mengalami mual dan muntah.
7) Ibu memuntahkan segala apa yang Ia makan terutama
pada makanan yang memiiki bau yang menyengat.
8) Ibu dapat menoleransi air putih dengan tidak
memuntahkannya
Objektif Data Objektif
a. Keadaan Umum: Lemah
b. Kesadaran: Composmentis
c. TD: 110/70mmhg
d. Suhu: 36,5⁰c
e. Nadi: 98x/m
50
f. RR: 20x/m
Palpasi Leopold
Leopold 1 : 2 Jari dibawah pusat
Leopold II : PU-KA
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BAP
51
8) Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapu sering
Hasil: Ibu mengerti dan akan melakukan yang dsarankan
oleh bidan.
9) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat
atau yang benar-benar dingin.
Hasil: Ibu mengerti
10) Memberikan vitamin B6 (pyridoxine)
Hasil: Ibu mengerti
11) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan
jika keluhan tidak membaik.
Hasil: Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan
Kembali.
52
KSPR
53
BUKU KIA (ANC)
54
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep
dasar dengan penerapan asuhan kebidanan pada Ny. “S” gestasi 19 minggu
kesenjangan antara teori dan studi kasus, maka penulis menggunakan pendekatan
berbagai sumber.
dapat diperoleh dengan cepat serta upaya sekecil mungkin. Mual dan muntah
yang berat, dapat terjadi dehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolit dan ketosis;
tingkat I, II dan III. Terkhusus pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
tingkat 1 merupakan mual dan muntah berlebihan yang dialami ibu hamil namun
masih masuk dalam kategori hiperemesis ringan, yang ditandai dengan muntah
Adapun tanda dan gejalanya adalah yakni keadaan umum ibu lemah,
55
nafsu makan menurun, berat badan menurun, nyeri pada daerah epigastrum, nadi
meningkat, turgor kulit berkurang, tekanan darah menurun, lidah kering, dan mata
tampak cekung.
anamnesa akurat berupa riwayat rinci mengenai identitas pasien, keluhan utama,
KB, riwayat persalinan dan nifas yang lalu, riwayat kesehatan yang lalu dan
sekarang, riwayat ekonomi, riwayat ekonomi, psikologis dan spiritual dan pola
Pada kasus Ny “S” didapatkan keluhan utama pasien yakni ibu mengeluh
mual muntah berlebihan, riwayat keluhan utama ibu yakni keluhan dialami ibu
sejak diawal kehamilan yakni saat ibu memasuki bulan ketiga kehamilan, ibu
lebih sering muntah di pagi hari, pada hari-hari sebelumnya ibu hanya muntah
sekitar 5 kali dalam sehari dan tidak merasakan nyeri ulu hati, frekuensi muntah
ibu pada hari ini sejak Ia bangun pukul 05.30 hingga pukul 10.00 adalah sebanyak
> 7 kali, ibu mengeluh mengalami nyeri pada ulu hati, ibu malas makan selama Ia
mengalami mual dan muntah, ibu memuntahkan segala apa yang Ia makan
terutama pada makanan yang memiiki bau yang menyengat, ibu dapat
tidak pernah keguguran, hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu adalah tanggal 06-
09-2021, menurut ibu Ia tidak pernah merasakan mual dan muntah pada
kehamilan sebelumnya, ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama
kehamilan, berat badan ibu sebelum hamil adalah 61 kg. Riwayat kehamilan yang
56
lalu yakni ibu pernah melahirkan pada tahun 2008 di Bidan Praktek Mandiri
secara spontan, ditolong oleh bidan dengan berat badan bayi yakni 2900 gram,
panjang badan 48 cm, jenis kelamin perempuan, nilai apgar score tidak diketahui
namun menurut ibu bayinya menangis kuat segera setelah lahir, serta tidak ada
usia 1 tahun, siklus haid ibu yakni 28 – 30 hari, lama haid ibu yakni 5 – 7 hari,
dan ibu tidak pernah merasakan Dismenorrhea. Riwayat KB yakni ibu pernah
Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang didapatkan bahwa ibu tidak
memiliki riwayat penyakit menurun, ibu tidak pernah memiliki riwayat penyakit
yang serius seperti jantung, diabetes miletus, ataupun maag akut, ibu tidak sedang
menderita penyakit berat seperti jantung, diabetes miletus ataupun maag akut, ibu
keluarga, suami dan keluarga senang dengan kehamilan ibu, ibu tidak sedang
memiliki masalah yang serius, ibu mengaku menjalankan sholat 5 waktu dan
36.6ºC, dan pernapasan 20 x/menit. Tinggi badan ibu yakni 158 cm, berat badan
57
tampak cekung, terdapat nyeri tekan epigastrum. Peneliti tidak menemukan
pengkajian asuhan kebidanan yang telah didapatkan dari pasien Ny “D” dengan
hal ini ditunjukkan dari data subjektif yang didapatkan yakni ibu mengeluh mual
dan muntah, ibu mengeluh nyeri epigastrum, ibu memuntahkan segala apa yang
dimakan dan diminum, kemudian dari data objektif didapatkan keadaan umum ibu
badan yang turun, tekanan darah yang turun, dan nadi yang meningkat.
adalah mual muntah yang berlebihan yang dialami oleh ibu yang ditandai dengan
Hasil pengkajian data subjektif dan data objektif yang didapatkan dari Ny
“S” sesuai dengan teori yang ada oleh karena itu pada tahap ini penulis tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan kasus dalam hal penentuan masalah
aktual pasien
58
Langkah III (Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial)
atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang
sudah diidentifikasi.
gravidarum, dampak yang dapat ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin,
seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi
lemah dan lelah selain itu mengakibatkan gangguan asam basa, pneumoni
dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan
2014).
tiga tingkatan, sehingga ketika telah ditetapkan masalah aktual yakni hiperemesis
hiperemesis gravidarum yang lebih berat yakni hiperemesis gravidarum tingkat II.
Pada tahap ini, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus Ny
“S”.
59
Langkah IV (Tindakan Segera, Kolaborasi dan Rujukan)
gravidarum yang lebih berat yakni hiperemesis gravidarum tingkat II. Oleh karena
itu jika didapati tanda dan gejala hiperemesis gravidarum tingkat II yakni menurut
Fadlun (2014) adalah apabila kesadaran ibu menurun menjadi apatis, nadi cepat
dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit ikterik, kadang suhu sedikit
meningkat, oliguria, aseton tercium dalam hawa pernafasan maka perlu dilakukan
tindakan segera serta kolaborasi dengan dokter untuk kpenanganan lebih lanjut.
Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera karena tidak didapatkan
gravidarum yang lebih berat. Hal ini ditentukan dari pengkajian lebih lanjut yang
masalah aktual yakni masih dengan hiperemesis gravidarum tingkat I dan tidak
berat yakni dari data subjektif mual dan muntah ibu sudah berkurang, pada
kunjungan kedua tersebut ibu masih mengalami nyeri ulu hati kemudian pada
pemeriksaan fisik didapatkan nadi masih cepat, mata masih tampak cekung.
60
gravidarum tingkat II. Sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan
langkah yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pada langkah ini informasi data
diinginkan.
gravidarum yakni dalam hal pemberian nutrisi berupa anjuran kepada ibu untuk
makan sedikit tapi sering, anjurkan untuk menghindari makanan berlemak dan
Covid-19.
5) Jelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis terjadi pada
61
6) Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
7) Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan berlemak dan makanan yang
berbau menyengat.
9) Anjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau yang benar-benar dingin.
11) Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan jika keluhan tidak
membaik.
rencana asuhan yang telah ditetapkan pada langkah V yang dilaksanakan secara
efisien dan aman. Pada kasus hiperemesis gravidarum melaksanakan hasil asuhan
kebidanan adalah yakni dalam hal pemberian nutrisi berupa menganjuran kepada
ibu untuk makan sedikit tapi sering, menganjurkan untuk menghindari makanan
kebidanan yang diberikan kepada Ny “S” telah sesuai dengan teori yakni:
Covid-19.
62
4) Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup
5) Menjelaskan bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis terjadi pada
9) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau yang benar-benar
dingin.
11) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan jika keluhan tidak
membaik.
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang telah kita berikan
kepada pasien, untuk itu kita perlu melakukan evaluasi dengan cara mengacu pada
teratasi, mengembalikan keadaan umum, tanda vital, dan kondisi ibu menjadi
63
kesenjangan antara teori dan juga kasus.
BAB V
64
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disimpulkan:
Sulawesi Tengah.
65
GIIPIA0 UK 19 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1 di
5.2 SARAN
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Pendidikan
3. Bagi Profesi
komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
66
Anggassari, Yasi. “Kejadian Hiperemesis gravidarum Ditinjau Dari Riwayat
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Saat Pra Konsepsi Di BPM
Kusmawati Surabaya” Jurnal Kesehatan Ilmiah, Vol 9 No 1 (Februari
2016). http://journal.unusa.ac.id/index.php/jhs/article/viewFile/79/71
(Diakses tanggal 22 April 2017).
Azizah, dkk, 2017. “Perilaku Ibu Hamil Dalam Pencegahan Hyperemesis
gravidarum”. http://eprints.umpo.ac.id/2063/1/jkptumpo-gdl-
hamidahnur-109-1-abstrak-i.pdf (Diakses tanggal 22 April 2017).
Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, Jakarta: BPS,
2019.
Dewi, dkk, 2013, Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika,.
Evayanti, dkk. “Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di
Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014” Jurnal Kebidanan, Vol
1 No 2 (Juli 2015). http://malahyati.ac.id/wpcontent/uploads/2016/03/18-
60-1-PB.pdf (Diakses tanggal 22 April 2017).
Fadlun, dkk, 2014. Asuhan Kebidanan Patologis, Jakarta: Salemba Medika,
Fazaril, dkk. “Management and Outcome of Hyperemesis Gravidarum at Tertiary
Obstetric Facility Khartoum-Sudan” Scientist Research Publishing
(September22,2016)https://ulir.ul.ie/bitstream/handle/10344/5252/Khalia
_2016_managem ent.pdf?sequence=2 (Diakses tanggal 1 Juni 2017).
Hailemariam,dkk. “Prevalence of Hyperemesis Gravidarum and Associated
Factors Among Pregnant Women at Jimma University Medical Center,
South West Ethiopia: ACross-Sectional Study” Research Article
(Desember 31, 2016) https://www.ecronicon.com/ecgy/pdf/ECGY-03-
000068.pdf (Diakses tanggal 1 Juni 2017).
Handayani, dkk, 2013. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan, Jakarta: TIM.
Irianti, Bayu, dkk., 2014. Asuhan Kehamilan berbasis Bukti, Jakarta: Sagung
Seto, Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku: Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, Jakarta: Kemenkes RI, 2013.
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, Jakarta:
Pudiastuti, dkk, 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi,
67
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rukiyah, dkk, 2014. Asuhan Kebidanan 4 (Patologi), Jakarta: TIM
Widayana, dkk. “Diagnosis Dan Penatalaksanaan Hiperemesis gravidarum”.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/5114/3904
(Diakses tanggal 22 April 2017).
DOKUMENTASI
68
69
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
Responden
70
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Identitas kegiatan
B. Proses Kegiatan
1. Tujuan penyuluhan
- Untuk menambah wawasan kepada ibu hamil tentang Hiperemesis
Gravidarum Tingkat 1
2. Pokok-pokok materi
7. Menjelaskan Patofisiologi
9. Menjelaskan Komplikasi
3. Metode Penyuluhan
71
- Metode Ceramah
- Tanya Jawab
4. Media Penyuluhan
- Leafleat.
5. Tahap kegiatan:
Tahapan Estimasi
No waktu
1 Pembukaan : 5 menit
1. Memberi Salam
2. Memfokuskan materi dengan bercerita.
3. Memjelaskan Tujuan Pembelajaran
2 Inti: 15 menit
7. Menjelaskan Patofisiologi
9. Menjelaskan Komplikasi
72
3 Penutup : 5 menit
6. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Kesiapan Materi
Kesiapan SAP
Ada pasien.
2) Evaluasi Proses
Suasana penyuluhan.
Ada pasien.
3) Evaluasi Hasil
MATERI
73
A. Pengertian Kehamilan
kehamilan:
c. Payudara tegang
d. Sering miksi
f.Pigmentasi kulit
g. Epulis
Disebut sebagai tanda tidak pasti hamil karena pada beberapa kasus
74
hamil. Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan oleh:
bahwa ibu benar hamil. Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan melalui:
C. Proses Kehamilan
terjadinya kehamilan:
1. Ovulasi
2. Konsepsi
75
3. Proses Nidasi atau Implantasi
1. Karbohidrat
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
6. Kalsium.
7. Magnesium.
8. Phospor.
10. Seng.
11. Sodium.
Mual dan muntah terjadi pada kehamilan hingga usia 16 minggu. Pada
76
basa dan elektrolit dan ketosis; keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum
F. Etiologi
G. Patofisiologi
meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester
pertama. Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal
H. Gejala Tingkatan
mengalami:
1) Lemah
4) Nyeri epigastrum
5) Nadi meningkat
8) Lidah kering
77
9) Mata cekung
1) Apatis
6) Oliguria
akan mengalami:
2) Muntah-muntah berhenti
I. Komplikasi
Dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu
akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah
dan lelah selain itu mengakibatkan gangguan asam basa, pneumoni aspirasi,
78
perkembangan janin karena 30 nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai
J. Diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
K. Pencegahan
sebagai suatu proses yang fisiologis, memberikan keyakinan bahwa mual dan
makanan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan
79
K. Hiperemesis Gravidarum Tingkat I
berlebihan yang dialami ibu hamil namun masih masuk dalam kategori
epigastrum.
L. Penatalaksanaan
lanjut dilakukan oleh tenaga kesehatan lain yang berwenang pada unit
makan dalam porsi yang kecil. Tidak usah menganjurkan makanan tertentu
yang dianggap sehat karena untuk ibu hamil dengan komplikasi hiperemesis
menyebabkan mual. Makanan ini diselingi oleh makanan kecil berupa biskuit,
roti kering dengan teh, sebelum bangun tidur, pada siang hari dan sebelum
80
gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih
– cacat bawaan bayi). Komponen (susunan obat) yang dapat diberikan adalah:
81
LEAFLEAT
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM PADA
IBU HAMIL
OLEH
BIDAN SITTI AMINAH BIDO
PUSKESMAS UEKULI
82
83
SOAP
Nama Pasien : Ny S
Stase : Kehamilan
Diagnosa : Ny S Usia 29 Tahun G1IP1A0 Gestasi 19 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1
84
6) Ibu malas makan selama Ia 6) Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
mengalami mual dan muntah. Hasil: Ibu mengerti
7) Ibu memuntahkan segala apa 7) Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan berlemak dan
yang Ia makan terutama pada makanan yang berbau menyengat.
makanan yang memiiki bau yang Hasil: Ibu mengerti
menyengat. 8) Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapu sering
8) Ibu dapat menoleransi air putih Hasil: Ibu mengerti dan akan melakukan yang dsarankan oleh
dengan tidak memuntahkannya bidan.
9) Anjurkan ibu untuk makan makanan yang hangat atau yang benar-
benar dingin.
Hasil: Ibu mengerti
10) Berikan vitamin B6 (pyridoxine)
Hasil: Ibu mengerti
11) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan jika
keluhan tidak membaik.
Hasil: Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan Kembali.
85
86
87