Disusun oleh :
Intan Firdhaus
P27824119020
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny “A” GIIP1001 usia kehamilan 38/39 Minggu T/H
Primi Tua Sekunder dan Oligohidramnion pada tanggal 20 September 2021 – 16 Oktober 2021.
Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Astuti Setiyani, SST. M. Keb, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Kharisma KN, M. Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Domas Nurcandra P. SST. M. Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya
5. Nurohmah, A.Md. Keb, selaku kepala ruangan VK RSUD Ibnu Sina Gresik
6. Afifah, A.Md. Keb, selaku pembimbing lahan di ruangan VK RSUD Ibnu Sina Gresik
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga
laporan praktik klinik ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang................................................................................................................5
1.2 Tujuan..............................................................................................................................6
1.3 Pelaksanaan....................................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................................................7
2.1 Konsep Dasar Kehamilan Primitua Sekunder Dengan Oligohidramnion...................................7
2.1.1 Pengertian.......................................................................................................................7
2.1.5 Patofisiologi...................................................................................................................10
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan / Keperawatan..............................................................................10
2.2.1 Pengkajian Data (Subjektif, Objektif)............................................................................10
2.2.2 Diagnosa / Masalah.......................................................................................................17
2.2.3 Diagnosa Potensial.......................................................................................................17
2.2.4 Tindakan Segera...........................................................................................................17
2.2.5 Rencana Tindakan dan Rasional..................................................................................17
2.2.6 Pelaksanaan Rencana Tindakan..................................................................................18
2.2.7 Evaluasi.......................................................................................................................18
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................................................19
3.1 PENGKAJIAN..........................................................................................................................19
3.1.1 DATA SUBYEKTIF........................................................................................................19
3.1.2 DATA OBYEKTIF..........................................................................................................23
3.2 ANALISA.................................................................................................................................25
3.3 PENATALAKSANAAN............................................................................................................25
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................................27
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................27
4.2 Saran ...................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................28
4
BAB I
PENDAHULUAN
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apa pun, terlepas dari tuanya
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Kematian maternal yang
sebabkan oleh komplikasi – komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di negara – negara
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah (Sulistyawati, 2011). Untuk
menegakkan kehamilan resiko tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara melakukan
anamnesa yang intensif (baik), melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti
lain yang dianggap perlu (Manuaba, 2012). Ibu yang hamil pada umur ≥ 35 tahun (Primitua
sekunder) pada usia tersebut mudah terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan menua
(Rochjati, 2011).
Penyebab komplikasi kehamilan antara lain 3 terlambat yaitu terlambat mengenali tanda
bahaya kehamilan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan
dan 4 terlalu yaitu terlalu muda, terlalu banyak melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, terlalu
tua. Hamil dengan primitua termasuk salah satu penyebab komplikasi kehamilan. Kehamilan
dengan usia maternal lebih dari 35 tahun, dapat meningkatkan komplikasi atau resiko kehamilan
seperti hipertensi, pre- eklamsi, KPD, persalinan macet dan pendarahan postpartum. Menghindari
komplikasi yang ditimbulkan, peran bidan adalah memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
tentang perawatan antenatal secara teratur dan mendeteksi sedini mungkin adanya faktor resiko
pada ibu hamil dengan primitua baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di masyarakat
(Rochjati,2011).
5
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal yaitu kurang
dari ½ liter. Marmi, dkk (2014). Menurut Rukiyah & Yulianti (2010). Oligohidramnion adalah suatu
keadaan dimana air ketuban sangat sedikit yakni kurang dari normal, yaitu kurang dari 500cc.
insidensi 5-8% dari seluruh kehamilan.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil trimester 3 primitua
dengan oligohidramnion
3. Mengdentifikasi diagnose potensial pada ibu hamil trimester 3 dengan primitua dengan
oligohidramnion
4. Merencanakan tindakan yang dibutuhkan ibu hamil trimester 3 dengan primitua dengan
oligohidramnion
1.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan ini dilakukan pada tanggal 05 Oktober jam 17.30 WIB di Ruang VK RSUD
Ibnu Sina Gresik Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 243B, Kembangan, Klangonan, Kec.
Kebomas, Kab. Gresik Jawa Timur 61124
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
2.1.2 Etiologi
Marmi, dkk (2014) mengatakan penyebab pasti belum diketahui dengan jelas. Namun
pada beberapa kasus bias diklasifikasikan penyebab Oligohidramnion ada 2 yaitu :
a. Primer : karena pertumbuhan amnion yang kurang baik
b. Sekunder: ketuban pecah dini.Selain itu Sofian (2010) mengatakan sebab yang pasti
tidak begitu diketahui. Primer: mungkin oleh karena amnion kurang baik tumbuhnya, dan
sekunder: misalnya pada ketuban pecah dini (premature rupture of the membrane=PROM).
Oligohidramnion harus dicurigai jika tinggi fundus uteri lebih rendah secara bermakna
dibandingan yang diharapkan pada usia gestasi tersebut. Penyebab oligohidramnion adalah
absorpsi atau kehilangan cairan yang meningkat ketuban pecah dini menyebabkan 50 %
kasus oligohidramnion, penurunan produksi cairan amnion yakni kelainan ginjal kongenital
akan menurunkan keluaran ginjal janin obstruksi pintu keluar kandung kemih atau uretra
akan menurunkan keluaran urin dengan cara sama (Rukiyah dan Yulianti, 2010:232).
Sebab oligohidramnion secara primer karena pertumbuhan amnion yang kurang baik,
sedangkan secara sekunder yaitu ketuban pecah dini (Marmi, ddk, 2011:111)
8
dengan partus prematurus, bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan
terdengar lebih jelas, persalinan lebih lama biasanya, sewaktu ada his akan sakit sekali, bila
ketuban pecah air ketubannya sedikit sekali bahkan tidak http://repository.unimus.ac.id 22
ada yang keluar dan dari hasil USG jumlah air ketuban kurang dari 500 ml (Rukiyah dan
Yulianti, 2010:232-233).
2.1.4 Komplikasi
Komplikasi oligohidramnion Menurut Manuaba, dkk. (2019:500) Komplikasi
oligohidramnion dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Dari sudut maternal Komplikasi oligohidramnion pada maternal tidak ada kecuali akibat
persalinannya oleh karena:
a) Sebagian persalinannya dilakukannya dengan induksi
b) Persalinan dilakukan dengan tindakan secsio sesaria. Dengan demikian komplikasi
maternal adalah trias komplikasi persalinan dengan tindakan perdarahan, infeksi, dan
perlukaan jalan lahir.
2) Komplikasi terhadap janinya
A. Oligohidramnionnya menyebabkan tekanan langsung terhadapat janinnya:
(1) Deformitas janin adalah:
(a) Leher terlalu menekuk-miring
(b) Bentuk tulang kepala janin tidak bulat
(c) Deformitas ekstermitas
(d) Talipes kaki terpelintir keluar
(2) Kompresi tali pusat langsung sehingga dapat menimbulkan fetal distress
(3) Fetal distress menyebabkan makin terangsangnya nervus vagus dengan
dikeluarkannya mekonium semakin mengentalkan air ketuban
(a) Oligohidramnion makin menekan dada sehingga saat lahir terjadi kesulitan
bernapas karena paru-paru mengalami hipoplasia sampai atelektase paru
(b) Sirkulus yang sulit diatasinya ini akhirnya menyebabkan kematian janin
intrauterin
B. Amniotic band
Karena sedikitnya air ketuban, dapat menyebabkan terjadinya hubungan langsung
antara membran dengan janin sehingga dapat menimbulkan gangguan tumbuh
kembang janin intrauterin. Dapat dijumpai ektermitas terputus oleh karena hubungan
atau ikatan dengan membrannya.
9
2.1.5 Patofisiologi
Pecahnya membran adalah penyebab paling umum dari oligohidramnion. Namun,
tidak adanya produksi urine janin atau penyumbatan pada saluran kemih janin dapat juga
menyebabkan oligohidramnion. Janin yang menelan cairan amnion, yang terjadi secara
fisiologis, juga mengurangi jumlah cairan. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan
oligohidramnion adalah kelainan kongenital, Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), ketuban
pecah, kehamilan postterm, insufiensi plasenta dan obatobatan (misalnya dari golongan
antiprostaglandin). Kelainan kongenital yang paling sering menimbulkan oligohidramnion
adalah kelainan sistem saluran kemih dan kelainan kromosom (Prawirohardjo, 2010:155).
Pada insufisiensi plasenta oleh sebab apapun akan menyebabkan hipoksia janin.
Hipoksia janin yang berlangsung kronik akan memicu mekanisme redistribusi darah. Salah
satu dampaknya adalah terjadi penurunan aliran darah ke ginjal, produksi urin berkurang dan
terjadi oligohidramnion (Prawirohardjo, 2018:269).
10
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau
mengarahkan pasien dalam berdoa.
d) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai
dengan pendidikannya.
e) Suku atau Bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.
f) Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya, karena ini
juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
g) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila perlu.
2) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Keluhan yang muncul pada kasus Primitua adalah ibu merasa
cemas dengan kehamilan yang dialaminya.
3) Riwayat haid atau menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah menarche, siklus
menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya darah, keluhan utama yang dirasakan
saat haid, dan menstruasi terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
perhitungan tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran.
4) Riwayat perkawinan
Dikaji untuk mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan,
yang perlu dikaji adalah status pernikahan sah atau tidak, berapa tahun usia ibu
ketika menikah pertama kali, lama pernikahan dan ini suami yang ke berapa.
11
6) Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui usia kehamilan, kunjungan, keluhan-keluhan yang
dirasakan ibu, imunisasi tetanus toksoid, tindakan atau terapi, KIE dan tempat
melakukan ANC.
7) Riwayat keluarga berencana
Dikaji untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai pilihan beberapa
alat kontrasepsi, dapat memberikan penjelasan mengenai alat kontrasepsi tertentu
yang sesuai dengan kondisi dan keinginan pasien.
8) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini, apakah pada keadaan ibu
hamil Primitua menderita sakit flu, batuk dan demam.
b) Eliminasi
12
Pada ibu hamil keluhan yang sering muncul berkaitan dengan eliminasi
adalah konstipasi dan sering buang air kemih.
c) Aktifitas
Mengkaji aktivitas sehari – hari pasien karena data ini memberikan
gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di
rumah.
d) Istirahat
Istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Dengan adanya
perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban pada perut sehingga
terjadi perubahan sikap tubuh serta dikaji untuk mengetahui pola istirahat
dan tidur pasien, berapa lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam hari.
e) Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam
seminggu dan apakah mengalami gangguan saat mengalami hubungan
seksual.
f) Psikososial budaya
2. Data Objektif
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan secara sistematis
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum dan kesadaran penderita composmentis (kesadaran baik),
gangguan kesadaran meliputi apatis (masa bodoh), samnolen (kesadaran
menurun), spoor (mengantuk), koma
2. Pengukuran Tanda-tanda vital
a. Nadi
13
Nadi normal:
Bayi 120-130 x/menit
Anak 80-90 x/menit
Dewasa 70-80 x/menit
Lansia 60-70 x/menit
Catatan:
Takikardia (Nadi diatas normal) : lebih dari 100 x/menit
Bradikardia (Nadi dibawah normal) : kurang dari 60 x/menit
b. Tekanan Darah
Bayi 70-90/50 mmHg
Anak 80-100/60 mmHg
Remaja 90-110/66 mmHg
Dewasa muda 110-125/60-70 mmHg
Dewasa tua 130-150/80-90 mmHg
Catatan:
Hipotensi : Kurang dari 90/60 mmHg
Normal : 90-120 / 60-80 mmHg
Pre Hipertensi : 120-140 / 80-90 mmHg
Hipertensi stadium 1 : 140-160 / 90-100 mmHg
Hipertensi Stadium 2 : Lebih dari 160/100 mmHg
c. Suhu Tubuh
Normal 36,6 oC – 37,2 oC
Sub Febris 37 oC – 38 oC
Febris 38 oC – 40 oC
Hiperpireksis 400C – 42oC
Hipotermi < 36 0C
Hipertermi > 40 oC
Catatan:
Oral: 0,2 oC – 0,5 oC lebih rendah dari suhu rektal
Axilla: 0,5 oC lebih rendah dari suhu oral
d. Pernapasan
Bayi 30-40 x/menit
Anak 20-30 x/menit
Dewasa 16-20 x/menit
14
Lansia 14-16 x/menit
Catatan:
Dispnea : Pernapasan yang sulit
Tadipnea : Pernapasan > normal (> 20 x/menit)
Bradipnea : Pernapasan < normal (< 20 x/menit)
Apnea : Pernapasan terhenti
Ipnea : Pernapasan Normal
e. Tinggi Badan
Ibu hamil umumnya mempunyai tinggi badan > 155 cm, paling tidak diangka
160 cm
f. LILA
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan batas lingkar lengan
normal, yaitu 23,5 cm (Mandriwati, 2008).
g. Berat Badan
Ibu hamil yang normal mempunya IMT 18,5 – 24,9, jika > 30 maka termasuk
obesitas
3. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala dan Wajah
Apakah ada edema pada wajah, bagaimana kondisi rambut
b) Mata
Pada mata bagaimana keadaan konjugtiva, skreola
c) Hidung
Pada hidung adalah pengeluaran cairan
d) Mulut
Pada mulut adakah karien gigi, liat keadaan lidah
e) Telinga
Telinga adakah pengeluaran dari saluran, dan bentuk daun telinga
f) Leher
Adakah kelenjar jurgunalis, bagaimana kelenjar tiroid, dan adakah cairan
g) Dada
Bagaimana pola dan suara pernafasan
h) Payudara
Memeriksa bentuk, putting, warna areola, dan adakaan benjolan
i) Perut
15
a. Inpeksi
Abdomen dengan dilakukan untuk melihat ukuran, bentuk, adanya
ruam, strie gravidarum, bekas luka, Gerakan janin, atau kontraksi.
Dengan mengetahui minggu kehamilan, dalam inpeksi abdomen ukuran
perut dapat memberi gambaran mengenai ukuran janin dan apakah
kehamilan tunggal atau tidak. Bentuk perut dapat menggambarkan letak
janin. Strie gravidarum dari kehamilan sebelumnya tampak berwarna
putih atau kelabu sedangkan strie gravidarum dari kehamilan saat ini
berwarna merah muda, nekas luka dapat mengidentifikasi riwayat
operasi.
b. Palpasi
Palpasi yang dilakukan pada pemeriksaan obstetric memiliki tujuan
skrining, pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) dengan alat ukur dalam
CM.
Leopold I : Untuk untuk menentukan letak janin apakah lintang atau
miring dengan cara di fundus uteri apakah teraba bokong dengan
presentasi lunak, kurang bulat, dan melenting
Leolold II : untuk meraba dan membandingkan letak dan kaki
dengan punggung, jika teraba seperti papan merupakan punggung,
jika teraba bagian terkecil dari janin bisa saja tangan atau kaki
bagian tubuh dari janin
Leopold III : bertujuan untuk mengetahui apakah janin sudah
masuk PAP atau tidak
Leopold IV : untuk mengetahui apakah bagian terendah janin
sudah masuk ke pintu atas panggul (divergen) atau belum
(konvergen)
j) Punggung
Bentuk punggung (Skoliosis / kifosis / spina bifida, dll)
k) Ekstremitas
Adakah Oedema, bagaimana refleks patela
l) Genetalia
Keadaan labia mayor dan minor, adakah penyakit atau kelainan yang
menyertai
4. Terapi
16
Terapi adalah remediasi masalah Kesehatan, biasanya mengikuti diagnosis.
Oaring yang melakukan terapi disebut sebagai trapis. Dalam bidang medis, kata
terapi sinom dengan kata pengobatan.
5. Pemeriksaaan Penunjang / Labotarotium
a) Haemoglobin
Nilai batas normal untuk anemia pada perempuan hamil TM I dan TM III yaitu
< 11,0 g/dl, sedagkan di TM II tidak kurang dari 10,5 %. (Saifuddin)
b) Golongan Darah
Pada system ABO, yang menentukan golongan darah adalah antigen A dan
B, sedangkan Rh (Rhesus) factor, golongan darah ditentukan oleh antigen
Rh (Kusumiyati, 2012:142)
17
membedakan antara berbagai komplikasi yang mungkin timbul
b. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter
c. Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi dan intervensi
d. Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau upaya terapi lain
e. Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain untuk lebih aktif
2.2.7 Evaluasi
Untuk mengetahui keberhasilan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada pasien
harus sesuai dengan:
a. Tujuan asuhan kebidanan adalah meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan Kesehatan, memfasilitasi ibu hamil dengan rasa aman dan percaya
diri
b. Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah yaitu dengan mengkaji respon pasien
sebagai hasil pengkajian asuhan
c. Hasil Asuhan merupakan dalam bentuk konkrit meliputi pemulihan kondisi pasien,
peningkatan kesejahtraan, penigkatan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam
18
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. A GIIP10001 USIA KEHAMILAN 38/39 MINGGU
T / H PRIMI TUA SEKUNDER DAN OLIGOHIDRAMNION
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 05 Oktober 2021
Jam Masuk : 09.40 WIB
Tanggal Pengkajian : 05 Oktober 2021
Jam Pengkajian : 17.30 WIB
Ruang/Kelas : Bogenvile / III
Rumah Sakit : RSUD Ibnu Sina Gresik
No RM : 795417
Oleh : Intan Firdhaus
19
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Padeg Rt 03 / Rw 04, Kec. Cerme, Kab. Gresik
2. KELUHAN UTAMA
Ibu datang dengan keluhan nyeri setiap gerakan janin didalam rahim.
3. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
Ibu datang ke poli hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan mengeluh nyeri
setiap gerakan janin didalam rahim, air ketuban yang keluar sangat sedikit. Kemudian
ibu dipindahkan ke ruang VK (bersalin) untuk diberi penanganan sesuai apa yang
dibutuhkan ibu sebelum dilakukan operasi SC di ruang OK.
4. RIWAYAT PENYAKIT
a. Riwayat penyakit dahulu
Ibu pernah mengalami hipertensi
b. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga dan suami tidak memiliki penyakit menurun
5. RIWAYAT ALERGI OBAT DAN MAKANAN
Ibu tidak mempunyai riwayat alergi obat ataupun makanan
6. RIWAYAT OPERASI
Ibu tidak memiliki bekas operasi section caesarea
7. DATA LAIN YANG MENDUKUNG
1) STATUS PERNIKAHAN
Menikah ke :1
Umur menikah : 25 tahun
Lama menikah : 15 tahun
2) RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 29 Januari 2021
HPL : 22 Oktober 2021
Menarche : 12 tahun
Lama haid : 7-8 hari
Siklus haid : 28 hari
Dysmenorea : 1-2 hari tapi tidak setiap bulan
20
3) RIWAYAT OBSTETRI
1 Hamil Keadaan
Komplikasi
Kompli Persalinan Tempat Persalinan Penolong Keadaan BBL Anak
Persalinan
kasi Sekarang
A H a I I N S A S R P B r lain P i H D B lain P B S S M H M
P T b - U o U l C S U P u - . n P o i - / B e a a i a
B o P F r a K S m lain l f P k d lain L / h k t d t
r - D m t S a a e t a P a i i u i
s S a h m k e n B t t p
i l a s r
i
4
0
0
L 0 15
/ Thn
5
0
H A M I L I N I
4) RIWAYAT KB
Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan
5) POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
- Nutrisi
1) Sebelum masuk RS
Makan: 3 x/ hari dengan nasi, sayur dan lauk. (Porsi normal nasi,
lauk, sayur, dan buah)
Minum : 3 gelas (750 cc) air putih /hari
2) Sebelum operasi
Makan: Puasa 1 hari sebelum operasi
Minum: Puasa 1 hari sebelum operasi
21
- Eliminasi
1) Sebelum masuk RS
BAB : 3-4 x/ minggu
BAK : 8-9 x/ hari
2) Sebelum operasi
BAB :1 x sebelum operasi
BAK :4-5 x/ hari dengan kateter
- Personal Hygine
1) Sebelum mesuk RS
Mandi :2 x/ hari
Ganti pakaian :2 x/ hari
2) Sebelum operasi
Mandi :1x sehari sebelum operasi dengan sabun khusus
- Hubungan Seksual
± 2-3 x/ bulan sebelum masuk RS, dan sebelum operasi ibu dianjurkan tidak
melakukannya.
- Aktivitas
1) Sebelum masuk RS
Bekerja 8 jam sehari, melakukan pekerjaan rumah seperti: menyapu,
mengepel, memasak.
2) Sebelum operasi
Sebelum dilakukan operasi dianjurkan untuk bedrest
- Kegiatan yang merugikan
Kegiatan ibu tidak ada yang merugikan baik ibu sebelum masuk RS ataupun
sebelum operasi.
- Istirahat
Ibu istirahat 7-8 jam sebelum masuk RS, sebelum operasi ibu sedikit kurang
nyenyak dalam tidurnya karena kefikiran besok akan ada tindakan operasi SC
- Psikososial Budaya
a. Psikologi
Ibu merasa senang menunggu sang buah hati yang nantinya akan datang
akan tetapi ibu juga merasa takut akan di lakukan tindakan operasi cesar
b. Sosial
Ibu mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga atas kehamilannya
22
dan dukungan untuk pra operasi cesar
c. Budaya
Tidak ada budaya dari pihak laki-laki ataupun pihak perempuan yang
meyakini pantangan makanan yang berujung untuk kesehatan ibu hamil.
3.1.2 DATA OBYEKTIF
Tanggal Pengkajian : 05 Oktober 2021
Jam Pengkajian : 17.30 WIB
1. KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 127/72 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 19 x/menit
MAP : (127 +72) : 3 = 66,3
ROT : Tidak dilakukan
BB Sebelum Hamil : 62 kg
Berat Badan : 76 kg
Tinggi Badan : 159 cm
LILA : 27 cm
IMT : 30,1
2. PEMERIKSAAN FISIK
- Kepala dan wajah
Rambut bersih tidak ada kelainan, wajah tidak odem, tidak ada cloasma
gravidarum
- Mata
Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
- Hidung
Tidak ada sumbatan, tidak ada cuping hidung, tidak ada secret
- Telinga
Bersih, pendengaran baik, tidak ada cerumen
- Mulut
Mukosa bibir lembab, tidak ada karies gigi
- Leher
Kelenjar limfe, tyroid, parotis dan vena jugularis tidak ada pembesaran
23
- Dada
Payudara simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal,
colostrum keluar
- Abdomen
- Tidak ada luka bekas operasi
- Leopold I : Teraba lunak, bulat, dan tidak melenting (bokong)
- Leopold II : Puka, bagian terkecil janin teraba disebelah kiri
- Leopold III : Teraba keras, bulat, melenting (kepala)
- Leopold IV : Divergen, sudah masuk PAP
- DJJ : (+) 135 x/ menit
- Genetalia
Bersih dan sudah dilakukan vulva hygiene
- Ekstrimitas
Atas : Sedikit oedem
Bawah : Oedem, Refleks Patella (+/+)
3. PROGRAM THERAPI YANG DIPEROLEH
- Pemeriksaan kehamilan trimester 3 primitua sekunder dan oligohidramnion
- Infus RL D5 dengan dosis 500 ml 14 Tpm
- Pemasangan kateter untuk mengurangi mobilisasi agar ibu tidak banyak
bergerak
- Pemberian oksigen Nasal Canule pada ibu agar tidak sesak nafas 3 liter/jam
- Pemberian antibiotic ciprofloxacin 2 gram, antasida 3 sendok takar,
ranitidine.
4. DATA PENUNJANG (HASIL LABORATORIUM)
Tanggal : 06 Oktober 2021
Pukul : 10.40 WIB
- GDA :108
- Goldar :0
- HB : 12
- Bakteri : (+)
- HIV : (-)
- Sifilis : (-)
- Hbs Ag : (-)
- Red : (-)
24
- Alb : (-)
3.2 ANALISA
3.2.1 Diagnosa Aktual
Ny. “A” GIIP10001 usia kehamilan 38/39 minggu T / H mengeluh nyeri setiap gerakan janin
didalam rahim, air ketuban keluar sangat sedikit , tanda-tanda vital didapatkan tekanan
darah yang tinggi .
3.2.2 Masalah
Ibu merasa cemas
3.2.3 Diagnosa Potensial
Tidak ada
3.3.4 Identifikasi kebutuhan tindakan segera
Memerlukan tindakan operasi SC
3.3 PENATALAKSANAAN
Tanggal : 07 Oktober 2021
Pukul : 09.00 WIB
3.4.1 Tindakan Segera
a. Kolaborasi
Dilakukan kolaborasi dokter kandungan untuk dilakukan operasi SC
b. Konsultasi / Tes diagnostic / Laboratorium
Dilakukan konsultasi dengan dokter pediatri dan anastesi
c. Rujukan
Tidak ada
3.3.2 Pendidikan
- Memberitahu ibu bahwa ibu akan segera dioprasi karena oligohidramniom dan disertai
tekanan darah tinggi, sehingga akan berbahaya pada tahap-tahap selanjutnya jika tidak
dioperasi SC
- Memberikan KIE kepada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan memperhatikan
personal hygiene, dan pola kesehariannya.
3.3.3 Konseling
25
- Menjelaskan pada ibu tentang pusing itu merukan tanda-tanda tekanan darah ibu tinggi
- Menjelaskan pada ibu kalau terdapat odeam merupakan tanda oligohidramnion, dan jika
pusing bisa dengan meminum air putih yang banyak dan berganti posisi tidur
- Menjelaskan pada ibu untuk tidak mengkonsumsi makanan yang tidak bisa dikontrol dan
dianjurkan kaki ibu jangan di gantungkan
- Memberitahu pada ibu untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum
melakukan operasi
- Memberitahu pada ibu untuk melakukan puasa mulai pukul 24.00 dan mandi sehari
sebelum melakukan operasi
- Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup sebelum operasi.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari asuhan kebidanan Kehamilan yang dilakukan, didapatkan kesimpulan:
1. Asuhan kebidanan pada Ny. A GIIP1001 usia kehamilaan 38/39 minggu dilakukan dengan
teknik pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian dan analisa
data dasar, pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan keterangan tambahan yang
menyangkut atau yang berhubungan dengan kondisi klien.
2. Diagnosa Asuhan Kebidanan kehamilan ditegakkan berdasarkan adanya utama,
pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan anamnesa
3. Diagnosa efek samping pada Ibu hamil adalah kemungkinan efek samping yang dapat terjadi
yaitu gangguan hormon.
4. Diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan apabila terjadi masalah dalam alat
kontrasepsi tersebut.
5. Rencana tindakan yang telah disusun bertujuan agar ibu mendapatkan penanganan yang
bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya
6. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan adanya
kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan pasien.
7. Pendokumentasian dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober 2021
4.2 Saran
1. Bagi Bidan
Dalam setiap menangani klien hendaknya selalu menerapkan konsep asuhan kebidanan
sehingga tenaga kesehatan atau bidan mampu memberikan penanganan dengan kasus atau
kondisi pasien.
2. Ibu Hamil
Ibu hamil dan keluarga diharapkan lebih kooperatif dalam menerima asuhan yang diberikan
dan bersedia melaksanakan anjuran-anjuran yang diberikan.
27
3. Bagi Mahasiswa
Dapat menjadikan laporan ini sebagai pertimbangan dasar untuk menyusun laporan
selanjutnya agar lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bethsaida Janiwarty & Herri Zan Pieter. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan
Terapannya. Yogyakarta : Andi Offset, hlm. 226, 250
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2014. Gadar Obstetri & Ginekologi Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Rukiyah, ai yeyeh dkk. 2013. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Jakarta: Trans Info Media.
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan Cetakan Ketiga. Jakarta : PT Bina Pestaka Sarwono
Prawirohardjo
Prawiroharjo, S. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo
--------, 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Nugroho, Taufan 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medik
28