Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN TUGAS AKHIR

TEKNIK BABY MASSAGE PADA ANAK USIA 12 BULAN


UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR

Oleh
RENI SAFITRI
NIM : 1815401136

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III
KEBIDANAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2020

1
LAPORAN TUGAS AKHIR

TEKNIK BABY MASSAGE PADA ANAK USIA 12 BULAN


UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR

Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat tugas akhir
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Kebidanan
Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Oleh :
RENI SAFITRI
NIM : 1815401136

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III
KEBIDANAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2020

2
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

TEKNIK BABY MASSAGE PADA ANAK USIA 12 BULAN


UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR

Penulis

Reni safitri / NIM: 1815401136

Telah diperiksa dan disetujui tim pembimbing Laporan Tugas Akhir Program
Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang
Jurusan Kebidanan.

Bandar Lampung,Februari 2021

Tim Pembimbing Laporan Tugas Akhir

Pembimbing I Pembimbing II

Amrina Octaviana, SST, M.Keb NellyIndrasari,S.Si.T.,M.Kes

NIP.19791022002122002 NIP.197309061992122001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Teknik Baby Massage Pada
Anak Usia 12 Bulan Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur”.
Proposal ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis
telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM, M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang,
2. DR. Hj. Sudarmi, S.Pd, S.Tr.Keb.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang,
3. Nelly Indrasari, S.Si.T.,M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang,
4. Amrina Octaviana, S.SiT, M.Keb selaku pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga
Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud,
5. Nelly Indrasari, S.Si.T.,M.Kes selaku pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terwujud,
6. Marlina, S.ST.,M.Kes selaku Penguji Utama yang juga telah memberikan
masukan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,
7. Nelly Indrasari,S.Si.T.,M.Kes selaku Penguji Kedua yang juga telah
memberikan masukan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,
8. Orang tuaku tercinta dan adik-adikku, dukungan dan doa yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materiil, serta kasih sayang yang
tiada terkira dalam setiap langkah kaki penulis. Penulis sadar tanpa kalian
saya tidak bisa sampai saat ini untuk berjuang demi masa depan untuk
membahagiakan kalian yang tercinta dan tersayang.

iv
9. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait yang banyak membantu
dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga proposal ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Bandar Lampung, Februari 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ......................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM ..................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................3
1. Tujuan Umum..............................................................................3
2. Tujuan Khusus.............................................................................3
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................4
1. Manfaat Teoritis .........................................................................4
2. Manfaat Aflikatif ........................................................................4
E. Ruang Lingkup ................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Kasus........................................................................5
B. Kewenangan Bidan Terhadap Kasus Tersebut ................................23
C. Hasil Penelitian Terkait ...................................................................23
D. Kerangka Teori ................................................................................25

BAB III METODE STUDI KASUS


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................26
B. Subjek Penelitian .............................................................................26
C. Instrumen Pengumpulan Data .........................................................26
D. Teknik/ Cara Pengumpulan Data ....................................................27
E. Bahan dan Alat ................................................................................28
F. Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan) ...............................................29

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kebutuhan tidur anak dari usia 0 bulan sampai 24 bulan....................8


Tabel 2 Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan) ..................................................29

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pijat wajah...........................................................................16


Gambar 2.2 Pijat dada.............................................................................17
Gambar 2.3 Pijat perut............................................................................18
Gambar 2.4 Pijat tangan..........................................................................19
Gambar 2.5Pijat kaki ..............................................................................20
Gambar 2.6 Pijat punggung.....................................................................21

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SOP Pijat bayi...............................................................................32


Lampiran 2 Tilik Pijat bayi...............................................................................38

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi merupakan anak usia dibawah satu tahun yang baru memasuki
tahap awal kehidupan ditandai dengan terjadinya perkembangan yang
cepat.Faktor yang mempengaruhi perkembangan pada bayi salah satunya
adalah istirahat atau lamanya waktu tidur. Tubuh bayi akan memproduksi
hormon pertumbuhan ketika tidur, sehingga bayi membutuhkan waktu tidur
yang cukup untuk mendapatkan perkembangan yang optimal (Permata,
2017).
Data World Health Organization (WHO) bayi mengalami masalah
tidur, sebanyak 33%.(Abdurahman, 2015). Banyak bayi memiliki masalah
tidur di Indonesia, yaitu sekitar 44,2%. Namun, hampir atau bahkan lebih dari
72% orang tua tidak menganggap gangguan tidur pada bayi sebagai masalah.
Meskipun itu dianggap masalah tidur dapat mengganggu pertumbuhan bayi,
menyebabkan fungsi kekebalan tubuh rentan, dan mengganggu regulasi
endokrin ( Trivedi, 2015; Permata, 2017 ).
Kualitas tidur bayi adalah ukuran yang digunakan untuk menilai
kemudahan bayi agar memulai dan mempertaham waktu tidur bayi.kualitas
tidur yang baik jika lama waktu tidurnya seimbang antara tidur malam dan
siang hari (Abdurrahman, 2015). Dampak negatif dapat memberikan hal
yang buruk pada perkembangannya, seperti bayi menjadi emosi, serta
konsentrasi dan imunitas menurun. Tidur adalah salah satu rangsangan untuk
pertumbuhan otak bayi. Sekitar 75 % hormon pertumbuhan di ekresikan saat
anak tidur. Hormon yang ini memiliki tugas merangsang pertumbuhan tulang
dan jaringan, dan mengatur metabolisme tubuh, termasuk otak. Selain itu,
hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh untuk memperbaiki dan
memperbaharui semua sel yang ada didalam tubuh. Pijat bayi merupakan
terapi sentuhann yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi.
Pijat dapat mengurangi ketengangan otot, sehingga manfaat yang diperoleh

1
yaitu bayi menjadi lebih rileks dan tidurnya menjadi lebih nyenyak (Permata,
2017).
Bayi memiliki kesempatan untuk tumbuh kembang dan berkembang
dengan optimal pada masa keemasan di awal kehidupan mereka.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi dari faktor
keturunan dan lingkungan yang akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak. Bayi dari 6-12 bulan membutuhkan waktu tidur
yang cukup,sehingga perlu adanya pemberian stimulus dari luar yaitu berupa
terapi pijat.Terapi pijat yang bisa dilakukan salah satunya adalah pijat
bayi(Nughraheni et al., 2018).Metode pijatan yang tepat untuk bayi berguna
untuk meningkatkan kualitas tidur. Bayi sangat membutuhkan sensasi
sentuhan di awal kehidupannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Sentuhan lembut pada bayi adalah cara ikatan yang indah antara bayi dan
orang tua 9 (Prasetyo, 2017).
Banyak ahli yang telah membuktikan bahwa pijat bayi yang
dilakukan oleh orang tua ( terutama ibu ) dapat meberikan banyak manfaat
seperti berat dan panjang, tidur yang lebih baik, menghilangkan dan
mengurangi sakit perut, respon fisiologis dan perilaku yang lebih baik ( Dalili
et al., 2016). Pijat bayi merupakan teknik relaksasi yang diberikan pada usia
bayi dan balita yang banyak memberi manfaat bagi anak. Pijat bayi dulu
hanya dilakukan oleh dukun, namun sekarang dapat dilakukan oleh orang tua
sendiri (Irmawati, 2015).
Pijat bayi dapat memberikan efek motorik positif, termasuk kemampuan
untuk mengontrol koordinasi jari, lengan, tubuh, dan kaki (Utami, 2015).
Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan
halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan dipermukaan kulit,
manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bertujuan untuk menghasilkan
efek terhadap syaraf otot, dan system pernafasan serta memperlancar sikulasi
darah. Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan yang
paling popular (Walker et al., 2017).
Mengingat akan pentingnya tidur bagi perkembangan bayi, maka
kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk

2
terhadap perkembangannya (Fauziah Rohmawati, 2018). Ada beberapa
tahapan perkembangan bayi adalah kemampuan motorik kasar, kemampauan
motorik halus, kemampuan berbicara, bahasa dan kecerdasan, kemampuan
bergaul dan mandiri.

B. Rumusan Masalah
Di Indonesia sebanyak 44,2% bayi mengalami masalah kualitas tidur.
Masalah dalam kasus ini bagaimana teknik baby massage untuk
meningkatkan kualitas tidur pada bayi usia 12 bulan?

C. Tujuan Penyusunan LTA


1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan terhadap bayi dengan penerapan
Teknik Baby Massage Pada Anak Usia 1 Tahun untuk meningkatkan
kualitas tidur di PMB X Tahun 2021.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah :
a. Mampu melakukan pengkajian kepada dengan penerapan baby
massage
b. Mampu menginterpensi data untuk mengidentifikasi masalah kualitas
tidur terhadap
c. Mampu merumuskan diagnosa potensial berdasarkan masalah yang
sudah diidentifikasi pada
d. Mampu merumuskan kebutuhan tindakan atau penanganan By.A
e. Mampu menyusun rencana asuhan secara keseluruhan dengan tepat dan
rasional berdasarkan masalah dan kebutuhan By.A
f. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan masalah dan
kebutuhan By.A
g. Mampu mengevaluasi hasil tindakan kebidanan yang telah dilakukan
pada By.A
h. Mendokumentasikan

3
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan bagi penulis
dalam bidang teknik baby massage pada anak usia 1 tahun untuk
meningkatkan kualitas tidur.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Lahan Praktik
Studi kasus ini dapat menjadi referensi dalam melakukan “Teknik
Baby Massage Pada Anak Usia 1 Tahun Untuk Meningkatkan Kualitas
Tidur”.Selain itu, bahan praktik yang digunakan untuk pasien lebih
mudah di dapat karena memakai bahan dari alam.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Studi kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan bagi
Poltekkes Tanjungkarang, khususnya program studi D III Kebidanan.
c. Bagi Penulis Lain
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis lainnya dan
dapat menggali wawasan serta mampu menerapkan ilmu yang telah
didapatkan tentang penatalaksanaan asuhan kebidanan berdasarkan
diagnosa yang telah ditetapkan sehingga dapat merencanakan dan
melakukan asuhan dan dapat memecahkan permasalahan serta
mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan.

E. Ruang Lingkup
Asuhan kebidanan bayi dengan teknik baby massage untuk meningkatkan kualitas
tidur pada By. A usia 12 bulan. Studi kasus ini dilakukan di PMB X, waktu
Februari – Maret 2021 menggunakan metode soap.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kasus


1. Bayi
a. Pengertian bayi
Bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun, dengan pembagian
neonatal usia 0 – 28 hari, masa neonatal dini usia 0 – 7 hari, masa
neonatal lanjut usia 8 – 28 hari (Soetjiningsih, 2017).
Bayi adalah aset bangsa yang berharga serta penerus masa
depan bangsa. Oleh sebab itu sangat penting untuk memperhatikan dan
memprioritaskan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi merupakan
usia 0 – 12 bulan, masa bayi juga dikenal juga masa golden age atau
periode emas. Pada masa ini, proses tumbuh kembang sangatlah cepat dan
sangat menentukan perkembangan anak di masa depan. Agar periode
tersebut be.rkembang sesuai degan harapan, maka anak harus mendapat
stimulasi yang tepat sejak dini supaya otak anak dapat berkembang secara
maksimal dan menghindari terjadinya gangguan pertumbuhan (Mahayu,
2016).
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12
bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi
adalah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18
atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang
dewasa. (Marmi & Rahardjo, 2015).
Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan
terjadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-cabangnya,
sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otakyang kompleks. Jumlah dan
pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan saling
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa balita,
perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran

5
social, empsionaldan imosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya (Marni & Rahardjo,
2015).

2. Tidur
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisiologis.
Tidur juga kegiatan yamg relative tanpa kesadaran yang penuh dengan istirahat
dan tidur yang cukup, secara umum istirahat berartu suatu keadaan yang
tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari keadaan gelisah (Utami
Roesli, 2019). Tidur mempunyai efek yang besar terhadap keadaan mental,
emosi dan fisik, dan serta system imunitas tubuh. Adanya abnormalitas pada
otak juga dapat diketahui bagaimana pola tidur anak tersebut dan
gangguantidur akan mengakibatkan sebaliknya. Aktifitas tidur merupakan
salah satu stimulus bagi proses tumbuh kembang otak, karena 75% hormon
pertumbuhan dikeluarkan saat anak tidur. Kualitas tidur bayi selain
berpengaruh pada perkembangan fisiknya juga berpengaruh pada perkembngan
sikafnya kelak. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan tidur bayi yaitu latuhan fisik. Latihan fisik juga mempunyai peran
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, latihan fisik ini dapat
dilakukan dengan cara teknik pemijatan. Tidur adalah bagian dari
penyembuhan, perbaikan dan proses fisiologis yang berputar dan bergantian
dengan periode jaga yang lebih lama. Mencapai kualitas tidur yang baik sangat
penting bagi kesehatan, semahalnya dengan sembuh dari penyakit. Setengah
dari seluruh waktu tidur bayi digunakan untuk tidur aktif atau tidur touch atau
terapi sentuh, dikatakan terapi sentuh karena aman antara ibu dan buah hatinya
(Riksani, 2018).
Pijat bayi juga dapat meningkatkan berat badan bayi, membantu bayi yang
tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena kurang nafsu makan, dan kurang bisa
konsentrasi (Prasetyono, 2017).
Tidur berperan penting dalam keseharian bayi dalam proses tumbuh kembang
normal, kesehatan emosi, dan fungsi imun, pertumbuhan dan pemulihan
jaringan tubuh, pembelajaran dan pemrosesan memori, serta perbaikan system

6
syaraf.Tidur ditempatkan pada posisi ketiga terkait aktivitas paling vital bagi
manusia setelah udara dan air, tidur termasuk bagian dari periode alamiah
kesadaran yang terjadi ketika tubuh direstorasi, yang dicirikan oleh rendahnya
kesadaran dan keadaan tubuh yang minimal. Pada saat bayi tidur, aliran darah
menuju ke otak meningkat. Sehingga sangat membantu perkembangan otak
dan pembentukan sinaps pada otak. Bayi dengan tidur yang teraturdan cukup
akan mengalami peningkatan pertumbuhan fisik. Karena disaat bayi tidur
terjadi pengolahan pangan menjadi energy yang dibutuhkan. Selain itu juga
terjadi pelepasan hormon pertumbuhan. Sekitar 75% hormon dikeluarkan pada
saat bayi tidur, khususnya awal ke tahap ke -3 dan ke -4 tidur. Tingginya kadar
hormon pertumbuhan ini sangat berpengaruh hubugannya dengan kondisi fisik
bayi. Hormon ini punya tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan,
serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga otak bayi. Selain itu juga,
hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh bayi memperbaiki dan
memperbaharui seluruh sel yang ada ditubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah
sampai sel saraf otak. Proses pembaruan sel ini akan berlangsung lebih cepat
lagi ketika bayi terlelap daripada saat bayi bangun.

3. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi pola tidur bayi


a. Umur
Semakin bertambah umur semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan psikologis dari sel-sel dan organ. Pada neonatus
kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan
dari dalam rahim ibu.
b. Intake nutrisi
bayi memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi karena mereka terus bergerak.
Kebutuhan nutrisi bayi 550 kkal/kg. oleh karena itu intake nutrisi dapat
mempengaruhi setiap pola tidur anak.
c. Lingkungan
lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan
untuk tertidur dan tetap tidur. Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang
tenang. Ukuran, kekerasan, dan posisi tempat tidur mempengaruhi tidur,

7
sementara ada yang lebih menyukai suara sebagai latar belakang seperti musik
lembut, televisi, Tingkat cahaya dan suhu ruangan juga dapat dapat
mempengaruhi kemampuan untuk tidur.
d. Faktor kultural
Faktor kultural yang dapat mempengaruhi tidur dapat berupa kebiasaan anak saat
tidur termasuk ritual yang dilakukan anak sebelum tidur. Seseoramg yang jika
biasanya tidur dengan individu lain, masalahnya orang tuanya, maka jika ia tidur
sendiri atau menyebabkan ia terjaga.
e. Faktor psikologis
faktor psikologis yang dapat mempengaruhi tidur anak dapat berupa takut,
gelisah, cemas, dan sebagainya. Ketakutan dan kegelisahan tersebut akan
menyebabkan targanggunya tidur anak yang ditunjukkan berupa selalu berguling-
guling, miring ke kanan dan ke kiri, terkejut, mengigau.
Beberapa faktor diatas dapat mempengaruhi pola tidur yang akan berdampak pada
proses pertumbuhan anak.

Tabel 2.1 Kebutuhan tidur anak dari usia 0 bulan hingga 24 bulan
Total Waktu Waktu Tidur
Usia Waktu Tidur Siang
Tidur (Jam) Malam
Baru lahir – 2 bulan 16 – 18 8–9 7 – 9 (3 – 5 kali)
2 – 4 bulan 14 – 16 9 – 10 4 – 5 (3 kali)
4 – 6 bulan 14 – 15 10 4 – 5 (2 – 3 kali)
6 – 9 bulan 14 10 – 11 3 – 4 (2 kali)
9 – 12 bulan 14 10 – 12 2 – 3 (2 kali)
12 – 18 bulan 13 – 14 11 – 12 2 – 3 (1 – 2 kali)
18 – 24 bulan 13 – 14 11 2 (1 kali)
Sumber: Gelania, 2014

8
4. Baby massage
Massage adalah salah satu terapi sentuhan yang berfungsi
untuk salah satu cara pengobatan penting. Menurut, beberapa penelitian,
massage pada anak secara rutin akan membantu tumbuh kembang fisik,
emosi dan pertahanan kesehatannya. Pada umumnya bayi yang mendapat
pijatan secara teratur lebih rileks, tenang dan nyama. Dengan sirkulasi
darah dan oksigen yamng lancar otomatis membuat imunitas pada tubuh
bayi menjadi lebih baik. Bukan hanya secara fisik, pijat juga sangat
mempengaruhi emosional, karena aktivitas akan menjalin bonding antara
anak dan orang tua.. Salah satu terapi yang mampu mengatasi masalah
tidur bayi yaitu pijat bayi. Pijat bayi merupakan salah satu jenis stimulasi
yang akan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi dari kerja
sel-sel dalam otak ( Riksani, 2014). Bayi yang dipijat selama kurang
lebih 15 menit akan merasa lebih rileks, tidur lebih lelap, perkembangan
dan pertumbuhannya juga semakin baik (Marta, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi
peningkatan kualitas tidur bayi setelah dilakukan pijat bayi yaitu semula
60% mempunyai kualitas tidur yang buruk sebelum dilakukan pijat bayi
mengalami kenaikan menjadi 73,3% kualitas tidur bayi menjadi lebih
baik setelah dilakukan pemijatan. Pijat bayi merupakan sensasi sentuhan
sensori yang menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan juga dapat
membantu tumbuh lebih kuat dan tidur yang lebih nyenyak.Tidur yang
tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan
beberapa gangguan pada bayi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari,
rasa lelah, lemas, emosi lebih labil, cemas rewel,tidak konsentrasi, dan
merasakan kantuk yang berlebihan. Mengingat pentingnya waktu tidur
pada perkembangan bayi, maka kebutuhan tidur bayi harus benar-benar
terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya.
Pemberian pijat bayi memberikan efek terhadap peningkatan lama
tidurmalam hari pada bayi sesudah dilakukan pemijatan (Permata, 2017).

9
Pijat bayi merupakan salah satu jenis stimulasi yang akan merangsang
perkembangan struktur maupun fungsi kerja dari sel-sel dalam otak
(Riksani, 2014).
Pijat bayi merupakan pengungkapan rasa kasih sayang antara
orang tua dengan anak lewat sentuhan pada kulit. Sentuhan dan pelukan
seorang ibu merupakan kebutuhan dasar bayi. Dimana semua itu
memiliki dampak yang luar biasa bagi perkembangan bayi. Sentuhan
yang dihadirkan dalam pijata-pijatan lembut untuk bayi merupakan
sebuah stimulasi yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang
mendapat stimulus terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulus
(Syaukani, 2015).

5. Manfaat baby massage


1. Membuat bayi semakin tenang
Selama pemijatan, bayi akan mengalami tekanan, peregangan dan
relaksasi. Sirkulasi darah yang semakin meningkat, perbaikan
sirkulasi udara di kulit dan stimulasi kocokan atau goncangan
merupakan perlakuan yang berpotensi memberikan tekanan pada
bayi yang baru lahir. Karena nya, pemijatan harus dilakukan
dengan hati-hati. Perlakuan harus diimbangi dengan suara lembut
dan sentuhan sayang.
2. Meningkatkan kualitas istirahat (tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan
nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan
waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya.
Selain lama, bayi dampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti
sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang tidur
lelap. Kebanyakan utuk alas an inila mereka melakukan pemijatan
bayi.

10
3. Memperbaiki konsentrasi bayi
Pemijatan berarti memperlancar peredaran darah. Darah pada
tubuh manusia mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke otaknya.
Salah satu zat penting yang di bawa oleh darah adalah oksigen.
Ketika suplai oksigen untuk bayi tidak lancar maka fungsi otak
berfikir dan konsentrasi akan terganggu.
4. Meningkatkan produksi asi
Pijat bayi menyebabkan bayi lebih rileks dan dapat istrahat dengan
efektif. Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan
membawa energy cukup untuk beraktivitas. Dengan aktivitas yang
optimal, bayi akan cepat lapar sehingga nafsu makannya
meningkat.
5. Membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaaan
dan tekanan emosi
Pijat bayi berguna untuk meringankan ketidaknyamanan atau
ketidaklancaran dalam pencernaan, gangguan perut, tekanan emosi,
dan meningkatkan nafsu makan bayi.
6. Memacu perkembangan otak dan sisitem syaraf
Rangsangan yang diberikan pada kilit bayi akan memacu proses
penyempurnaan otak dan system syaraf sehingga dapat
meningkatkan komunikasi otak ke tubuh bayi dan keaktifan
neuron.
7. Meningkatkan gerak peristaltic untuk pencernaan
Pemijatan dapat meningkatkan gerak peristaltic yaitu semacam
gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang
menggerakkan bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran
pencernaan.
8. Menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan
aktivitas serat-serat nervus vagus yang berpengaruh pada paru-
paru.
9. Memperkuat system kekebalan tubuh

11
Bagi para bayi yang sehat, penguatan system imunitas ini tentu saja
akan membuatnya lebih bertahan dalam berbagai keadaan ketika
kuman siap mengancam.
10. Mengajari bayi sejak dini tentang bagian tubuh
Memijat bayi harus disertai dengan komunikasi. Caranya dengan
tersenyum dan seolah berbicara. Seorang ibu juga dapat
mengajarkan bayi dengan cara menggerak-gerakkan bagian tubuh
yang dipegangnya menirukan gerakan organ yang seharusnya.
11. Meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel
Pemijatan dapat memperlancar proses pengangkutan oksigen ke
sel-sel yang akan dituju. Pengangkutan oksigen ini sangat penting
agar sel-sel dapat menjalankan fungsinya secara normal.
12. Meningkatkan kepercayaan ibu
Perlu diketahui bahwa tidak semua ibu ketika melahirkan bayi
akan langsung percaya diri untuk merawatnya.

Manfaat pijat bayi ditinjau dari berbagai segi menurut griya sehat
Indonesia:
1. Manfaat kesehatan
a. Melancarkan sirkulasi darah
b. Melancarkan oksigenensial dalam tubuh
c. Meningkatkan daya tahan tubuh
d. Mengatasi gangguan tidur menjadi tenang
2. Manfaat pijat kaki dan tangan
a. Menguatkan otot dan tulang (Merangsang saraf otot motorik)
untuk mengilangkan ketegangan
b. Memperlancar peredaran darah
3. Manfaat pijat perut
Akan meningkatkan kerja system pencernaan dan mengurangi
sembelit.
4. Manfaat pijat dada
a. Menguatkan kerja paru-paru dan jantung

12
b. Membantu pernafasan bayi
5. Manfaat pijat punggung
a. Membuat otot leher kuat
b. Relaksasi punggung
6. Manfaat pemijatan wajah dan rahang
a. Membuat otot wajah rileks
b. Rahang merangsang pertumbuhan gigi

A. Tata Cara Memijat Si Kecil


Untuk mendapatkan manfaat yang optimal pemijatan bayi tak bisa dilakukan
secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang mesti dpertahatiakn
(Prasetyono, 2017).
a. Bayi umur 0-1
Untuk bayi umur 0-1 bulan, disarankan hanya diberi gerakan yang lebih
mendekati usapan-usapan halus. Perlu diingat bahwa sebelum tali pusat
bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut.
b. Bayi umur 1-3
Untuk bayi umur 1-3 bulan, disarankan dineri gerakan halus disertai
tekanan ringan dalam waktu yang singkat.
c. Bayi umur 3 bulan – 3 tahun
Untuk bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun, disarankan agar seluruh gerakan
dilakukan denga tekanan dan waktu yang meningkat. Total waktu
pemijatan di sarankan sekitar 15 menit (Galenia, 2014).

13
B. Persiapan Pijat Bayi
1. Pilih waktu
a. Lakukan saat ibu dan bayi santai
b. Setengah jam setelah bayi menyusu atau makan (jika bayi sudah
makan)
2. Pastikan suhu ruangan hangat
3. lepaskan seluruh pakaian bayi, jika cuaca dingin/lembap, selimuti area
tubuh yang tidak di pijat
4. letakkan bayi pada permukaan yang lembut agar nyaman dan aman.
Sediakan beberapa bantal kecil
5. Tuangkan krim/minyak pijat ditangan anda, gosokkan bersama-sama agar
lembut dan hangat.
6. Mulailah pijatan dari kepala dan jari kaki. Sentuhan lembut ibu akan
bekerja di kepala, wajah, bahu, lengan, dada, perut dan kaki
7. Saat memijat, pandangi bayi dengan lembut dan ajak bayi bicara.
Rangsang semua indra bayi. Bangun komunikasi visual dan taktil yang
lebih intens
8. Lakukan sentuhan yang lembut
9. Biarkan bayi mengubah posisinya.jangan memaksakan bayi untuk
menjaga posisi.

C. Persiapan Peralatan Pijat Bayi


Sebelum memijat, sebaiknya siapkan peralatan yang di butuhkan antara lain :
1. Alas yang empuk dan lembut
a. Misalnya kasur atau busa yang dilapisi dengan kain lembut. Luas
alas ini sebesar ukuran bayi agar ibu dapat bergerak dengan bebas.
Alas ini sebaiknya dalam posisi datar.
2. Handuk atau lap lembut untuk kulit bayi
Handuk atau lap yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa minyak
yang menempel di kulit bayi.
3. Popok untuk menutup bagian tubuh bayi yang di pijat

14
Menyiapkan popok hendaknya tidak terlambat (setelah dipijat baru di
siapkan popok). Sebab, bayi harus menunggu waktu sehingga kedinginan.
4. Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan.
5. Minyak untuk memijat (baby oil, lotion dan minyak zaitun)
Baby oil biasanya terbuat dari minyak alami yang terkandung dalam biji-
bijian sehingga aman digunakan untuk memijat, jika menggunakan lotion,
pilih yang aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Minyak
lainnya yaitu minyak zaitun yang sangat baik dalam perawatan kulit,
termasuk kulit bayi. Hal ini karena sifatnya yang lembut dan
melembabkan.

D. Tangan Yang Aman Untuk Memijat


1. Dalam keadaan bersih yaitu dengan mencuci tangan (menggunakan sabun
dan antiseptik) sebelum pemijatan, tangan yang kurang bersih dapat
menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit.
2. Dalam keadaan kering air (diusap dengan lap setelah cuci tangan) tangan
yang basah menyebabkan bayi kedinginan dan tidak nyaman.
3. Hangat kulit bayi sangat peka dengan suhu tangan ibu dan tidak nyaman
bila tangan yang menyentuhnya itu dingin.
4. Kuku terawat dan aman agar tangan aman, potonglah kuku dan lembutkan
(dikikir). Kuku yang panjang atau mencuat (meskipun sedikit) dapat
menyebabkan goresan pada kulit bayi yang sangat tipis dan sensitive.
5. Tanpa perhiasan (baik cincin maupun gelang).

E. Hal-Hal Yang Di Anjurkan Sebelum Memijat


a) Pertahankan kontak mata
b) Bernyanyikan atau putarkan lagu
c) Awali dengan tekanan ringan
d) Jauhkan baby oil dari mata bayi
e) Konsultasi lebih lanjut pada tenaga kesehatan keterangan lebih lanjut

15
F. Hal-Hal Yang Tidak Boleh Di Lakukan Sebelum Memijat
a) Jangan memijat jika bayi sedang tidak sehat
b) Jangan pernah memijat bayi jika ia tidak ingin dipijat
c) Jangan pijat bayi dengan minyak jika kulitnya terkena eksim karena
akan memperburuk keadaan kulitnya.
d) Jika bayi baru diimunisasi tunggu hingga 48 jam untuk melihat apakah
ada efek samping.
e) Jangan memijat bayi sebelum makan
f) Membangunkan bayi untuk pemijatan

G. Urutan Teknik Baby Massage


1. Langkah-langkah Pijat Bayi
1) Pijat wajah
a) Caress Love (Sentuhan cinta), mengusap dengan cara sayang dimulai dari
garis tengah wajah ke arah samping seperti membuka buku.
b) Relax (Pijat daerah alis), pijat daerah diatas alis dari tengah ke samping
menggunakan kedua ibu jari.
c) Cicle Down (Pijatan memutar membentuk lingkaran),pijat mulai dari
kedua sudut begian dalam turun melewati pangkal hitung, sampai tulang
pipi, dengan menggukan ibu jari atau jari telunjuk.
d) Smile (Senyuman), pijat diatas mulut bayi menggunakan ibu jari tengah ke
samping kemudian ke arah pipi seperti senyuman bayi. Bisa juga dengan
melakukan pijat di atas dagu mulai dari tengah ke sa
e) mping menuju ke arah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
f) Cute (Pijatan daerah belakang telinga), akhiri pijatan wajah dengan
gerakan lingkaran kecil mulai dari daerah di bawah telinga menuju dagu
dengan menggunakan tiga jari.

Gambar 2.1

16
2) Pijat dada
a) Butterfly (Pijatan kupu-kupu), letakan kedua telapak tangan di tengah
dada lalu gerakkan kedua telapak tengan ke atas samping di bawah leher
kemudian samping, ke bawah dan kembali k tengah tanpa mengangkat
tangan, menyerupai sayap kupu-kupu.
b) Cross (Pijatan menyilang), letakkan kedua telapak tangan di kedua sudut
tulang rusuk terbawah. Kemudian, pijat menyilang dengan telapak tangan
dari piggang ke arah bahu dan sebaliknya, bergantian kanan dan kiri.

Gambar 2.2

3)Pijatan perut
a) Mengayuh , letakkan telapak tangan kanan di bwah tulang iga dan hati.
Gerakkan telapak kanan ke bawah dengan tekanan lembut sampai di
bawah pusar. Ulang dengan telapak tengan kirisecara bergantian beberapa
kali.
b) Bulan matahari, pijat dengan telapak tangan kanan, mulai dari perut kanan
bawah bayi ke atas, menuju perut kiri bawah bayi searah jarum jam
(gerakan bulan). Lanjutkan pijatan dengan tangan kiri dengan gerakan
berputar, mulai perut sebelah kanan bawah bayi ke atas mengikuti arah
jarum jam, membentuk lingkaran perut (gerakan matahari. Gerakan ini
dilakuakan tidak teroutus. Gerakan ini diulang beberapa kali.
c) I Love You, I : pijat dengan tiga ujung jari tangan, dari perut kiri atas bayi
lurus ke bawah seperti membentuk huruf I
Love : pijat dengan tiga ujung jari tangan, dari kanan atas ke kiri atas perut
bayi, kemudian kebawah membentuk huruf L terbalik.
You : pijat dengan tiga ujung jari tangan , dari perut kanan bawah ke atas,
kemudian keperut kiri atas menuju ke bawah, bentuk huruf U terbalik.

17
d) Walking fingrs (Pijat jari-jari berjalan), tekan seluruh bagian dinding perut
dengan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manis, bergantian dari
sebelah kanan ke kiri untuk mengeluarkan gelombang-gelombang udara .
Akhir pijatan oerut dengan mengangkat dan menekuk kedua kaki bayi
hingga bagian paha menyentuh perut, kemudian menekan perlahan ke arah
perut.

Gambar 2.3

4). Pijatan Tangan

a) Milking (Pijatan memerah), Milking India (perahan Idia) egang tangan


bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang memukul softball
(tangan kanan menggenggam lengan atas, tangan kiri mengegenggam
lengan bawah). Buat gerakan seperti memerah dengan menggerakan
tangan kakn dan kiri pengkal lengan atas ke pergelangan tangan secara
bergantian dan berulang-ulang.
Milking Swedia (Perahan Swedia), lakukan gerakkan kebalikan dari
Perahan india. Gerakan dilakukan dari pergerakan tangan ke pangkal
lengan.
b) Rolling (Pijatan menggulang), gunakan kedua telapak tangan untuk
membuat gerakan seperti menggulang mulai dari pangkal lengan menuju
pergelangan tangan.
c) Squeezing (pijatan memeras), lakukan gerakan memutar dan memeras
dengan lembut dari pangkal lengan ke pergelangan tangan dengan kedua
tangan.
d) Thumb After Thumb (Pijatan tekalapak dan punggung tangan), pijat
seluruh permukaan telapak tangan mulai dari pergelangan tangan ke arah
jari-jari menggunakan kedua ibu jari. Pijat seluruh permukaan punggung

18
tangan mulai dari pergelangan tangan ke arah jari-jari menggunakan kedua
ibu jari.
e) Spiral (Pijat memutar pada telapak dan punggung tangan ), pijat seluruh
permukaan telapak tangan mulai dari pergelangan tangan menuju pangkal
jari dangan gerakan memutar tangan menggunakan ibu jari.
Pijat seluruh permukaan punggung tangan mulai dari pergelangan tangan
munuju pangakal jari dengan gerakan memutar menggunakan ibu jari.
f) Finger Shake (Pijatan pada jari), goyang dan tarik lembut setiap jari tangan
bayi.
g) Relax (Gerakan relaksasi),
Tangan disilangkan : pegang pergelangan tangan bayi dan silangkan kedua
didada, luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping. Ulang gerakan
ini berapa kali.
Diagonal tangan-kaki : pertemukan ujung kaki kanan dan ujung kaki kiri
bayi di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Tarik kaki
kanan dan tangan kiri bayi ke posisi pemula. Pertemukan ujung kaki kiri
dan ujung tangan kanan bayi di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis
diagonal. Tarik kembali kakikiri an tangan kanan bayi posisi semula.
Lakukan gerakan ini secara bergantian dan berulang-ulang.

Gambar 2.4

5) Pijatan Kaki

a) Milking (pijatan memerah), milking india : pegang tungkai bayi dengan


kedua telapak tangan seperti memegang pemukul softball (tangan kanan
menggengggam tungkai atas, tangan kiri menggenggam tungkai bawah).
Buat gerakan sepert memerah dengan menggerakkan tangan kanan dan kiri
bawah paha ketumit secara bergantian dab berulang-ulang.

19
b) Squeezing (pijatan memeras), lakukan gerakan memutar dan memeras
dengan lembutd dari pangkal lengan ke pergelangan tangan dengan kedua
tangan.
c) Thumb After Thumb (Pijatan tekalapak dan punggung tangan), pijat
seluruh permukaan telapak tangan mulai dari pergelangan tangan ke arah
jari-jari menggunakan kedua ibu jari. Pijat seluruh permukaan punggung
tangan mulai dari pergelangan tangan ke arah jari-jari menggunakan kedua
ibu jari.
d) Spiral (Pijat memutar pada telapak dan punggung kaki ), pijat seluruh
permukaan telapak kaki mulai dari pergelangan kaki menuju pangkal jari
dengan gerakan memutar tangan menggunakan ibu jari.
Pijat seluruh permukaan punggung kaki mulai dari pergelangan kaki
menuju pangkal jari dengan gerakan memutar menggunakan ibu jari.
e) Finger Shake (Pijatan pada jari), goyang dan tarik lembut setiap jari kaki
bayi.
f) Relax (Gerakan relaksasi),
Menyilangkan kaki : pegang kedua pergelangan kaki bayi. Silangkan ke
atas, sehingga mata kaki yang kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam.
Kembalikan posisi kaki pada posisi semula. Pegang kedua pergelangan
kaki bayi. Silangkan ke atas, sehingga mata kaki kiri luar. Kembalikan
posisi kaki pada posisi semula. Gerakan ini dilakukan bergantian dan
berulang-ulang.
Menekuk kaki bergantian : pegang pergelangan kaki dalam posisi kaki
lurus, kemudian tekuk kanan perlahan kea rah perut. Lakukan gerakan
yang sama pada kaki kiri, ulang secara bergantian beberapa kali.

Gambar 2.5

20
6). Pijatan punggung
a) Go back – forward (pijatan maju mundur), tengkurapkan bayi melintang
di depan pemijat, dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kakan
pemijat. Posisi telapak dengan tegak lurus terhadap tulang punggung
bayi. Lakukan gerakan maju mundur, menggunakan telapak tangan
sepanjang punggung, dari leher sampai bokong bayi.
b) Slip (pijatan meluncur), posisi telapak tangan tegak lurus terhadap tulang
punggung bayi. Gerakan telapak tangan lurus dari atas kea rah bawah,
dari leher sampai bokong.
c) Mengayuh, letakkan telapak tangan kanan tegak lurus terhadap tulang
belakang. Gerakan telapak tangan kanan kebawah dengan tekanan
lembut sampai bokong. Ulang dengan telapak tangan kiri secara
bergantian beberapa kali.
d) Spiral (pijatan melingkar), buat gerakan kecil di sepanjang otot
punggung, mulai dari bahu sampai bokong kiri dan kanan, dengan
menggunakan jari.
e) Menggaruk, akhiri pijatan punggung dengan memuat beberapa kali
belaian memanjang, dari leher menuju bokong, dengan mnggunakan
ujung-ujung jari.

Gambar 2.6

21
g. Indikasi Pijat Bayi
Menurut julianti (2017) ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tidur
pada bayi, yaitu :
a) Berikan sesuatu untuk di hisap
Menghisap dapat menenangkan detak jantung bayi, melemaskan
perutnya, dan menenangkan tangan, dan kaki yang memberontak.
b). Bedong si kecil
bayi membutuhkan banyak kenyamanan dan kehangatan seperti saat
mereka rasakan saat itu di dalam kandungan. Oleh karena itu,
bungkuslah bayi dalam selimut yang hangat atau kain bedong,
sehingga ia merasa nyaman dan aman.
c). Baringkan menyamping
saat di gendong posisikan tubuhnya dalam keadaan berbaring
miringuntuk menciptakan kembali suasana seperti dalam kandungan.
d). Udara segar
seperti dengan menghidupkan kipas angin, membuka pintu, dan
membuka jendela sedikit atau bawa ia jalan-jalan sebentar keluar
kamar dapat menghentikan tangisan bayi.
e). Pijat
kebanyakan bayi senang di sentuh sehingga mungkin pijatan adalah
jaln keluar terbaik untuk mengatasi tangisannya, namun saat bayi
sedang menangis jangan melakukan pijatan sebab itu bisa
menambahkan tangisan bayi.

22
B. Kewenenangan Bidan Terhadap Kasus Tersebut
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Kebidanan, meliputi:
a. Bagian Kedua Pasal 46 Ayat huruf a
Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan, bidan bertugas
memberikan pelayanan ksehatan ibu.
b. Bagian Kedua Pasal 49 Ayat 49 huruf a
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan ksehatan ibu
sebgaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat 1 huruf a, bidan berwenang
memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal.
c. Dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud
pada ayat 1, bidan berwenang melakukan :
a) Pelayanan neonatal esensial
b) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujuhkan
c) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan pra sekolah
d) Konseling penyuluhan

C. Hasil Penelitian Terkait


Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis sedikit banyak
terinspirasi dan mereferensi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan Latar Belakang masalah pada Laporan Tugas Akhir ini.
Berikut ini penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Laporan Tugas
Akhir ini antara lain :
a. Menurut penelitian Sundari tahun 2015 dengan judul penelitian
“Pengaruh Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6-12 Bulan Di
Bpm Atika, A.Md.Keb. Kabupaten Madiun Tahun 2015” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 13 bayi (65%) yang dipijat dan 7 bayi (35%) yang
tidak dipijat. Kualitas tidur bayi nyenyak sebanyak 12 bayi (60%) dan 8
bayi (40 %) tidak nyenyak. Berdasarkan hasil uji fisher exact dengan
hasil p = 0,047 < 0,05 sehingga Ho ditolak.
b. Menurut peneliti Khansah tahun 2016 dengan judul penelitian “Pengaruh
Pijat Bayi Terhadap Pola Tidur Pada Bayi Usia 3 – 6 Bulan Di Dusun

23
Gandekan Desa Trirenggo Bantu” Hasil penelitian menemukan bahwa
terdapat Pengaruh signifikan (p=0,000) kuantitas dan kualitas tidur bayi
sebelum dan sesudah pijat bayi. Hasil ini memberikan implikasi bahwa
ada pengaruh pijat bayi terhadap pola tidur pada bayi usia 3 – 6 bulan di
Dusun Gandekan Desa Trirenggo Bantul. Masyarakat dapat menerapkan
praktik bijat bayi secara benar dan tepat supaya pertumbuhan dan
perkembangan anak meningkat. Hasil penelitian ini juga dapat diterapkan
oleh masyarakat lain tentang pentingnya pijat bayi terhadap pola tidur
pada bayi di keluarga dan masyarakat.
c. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh (Aldi,2019) terhadap
bayi yang diberi pijatan oleh ibu di desa silo kabupaten jember tahun
2019 didapatkan hasil penelitian pemijatanbayi yang dilakukan oleh ibu
yang mempunyai bayi. Terdapat 76% ibu yang memijat bayinya lebih
dari 3 kali dari jumlah keseluruhan 50 sampel ibu yang memiliki bayi.
Dan memijat bayinya kurang dar 3 kali sebelum berjumlah 24% dari
jumlah keseluruhan sampel, yang dimana terdapat 50 ibu yang memiliki
bayi di desa silo.

24
D. Kerangka Teori
1. Umur
2. Intake nutrisi
3. Lingkungan

Faktor yang mempengaruhi 4. Faktor kultural

kualitas tidur bayi 5. Faktor psikologis

Dampak kualitas tidur bayi

1.Nafsu makan berkurang


2.Konsentrasi dan imunitas
menurun

Cara mengatasi kualitas tidur


bayi

Baby massage

Gambar 2. Kerangka Teori (Sumber: Roesli, 2016)

25
BAB III
METODE STUDI KASUS

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Lokasi pengambilan kasus adalah tempat dimana pengambilan kasus diambil.
Lokasi studi kasus tentamg Asuhan Kebidanan ini dilaksanakan di PMB
Waktu pelaksanaan di mulai dari pada
B. Subyek Laporan Kasus
Subyek yang dikenal studi kasus ini adalah By. A dengan masalah pola tidur
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah pedoman
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan
kebidanan bayi.
1. Observasi
Penulis mencari data dan mengobservasi langsung ibu dari By. .. sesuai
dengan manajemen kebidanan.
2. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara langsung kepada ibu dari By. .. untuk
mengetahui keluhan yang dirasakan oleh bayinya.
3. Studi Dokumentasi
Dilakukan asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP
a) S (Subjektif)
Berisikan hasil pengumpulan data dasar By.A melalui anamnesa terhadap
ibunya yang terdiri dari identitas bayi, serta keluhan yang dirasakan oleh
bayinya.
b) O (Objektif)
Berisikan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik By.A hasil
pemeriksaan antropometri yang dirumuskan dalam data fokus untuk
analisa data (assessment) sebagai langkah 1 varney.
c) A (Analisa)

26
Berisikan analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam
identifikasi diagnose dan masalah potensial, dan perlunya tindakan oleh
bidan sebagai langkah 2,3,4 varney.
d) P (Penatalaksanaan)
Berisikan tindakan perencanaan dan evaluasi berdasarkan analisa data
(assessment) sebagai langkah 5,6,7 varney.

D. Teknik/Cara Pengumpulan Data


Dalam penyusunan kasus ini penulis menggunakan jenis data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara, observasi langsung, dan
pemeriksaan fisik terhadap Bayi usia 0 – 1 tahun dengan 7 langkah varney.
a) Langkah I : Mengumpulkan data dasar
b) Langkah II : Menginterpretasi data dasar
c) Langkah III : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
d) Langkah IV : Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera
e) Langkah V : Merencanakan asuhan yang menyeluruh
f) Langkah VI : Melaksanakan asuhan
g) Langkah VII : Mengevaluasi
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
kasus. Data sekunder dapat diperoleh dari dokumentasi yaitu pada pengambilan
kasus ini penulis menggunakan catatan untuk menyimpan mengambil informasi
yang ada di PMB.

27
E. Bahan dan Alat
Dalam melaksanakan studi kasus, penulis menggunakan alat dan bahan sebagai
berikut :
1. Alat dan bahan pengambilan data
a) Format asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir
b) Alat tulis
2. Alat dan bahan pemeriksaan fisik observasi
a) Timbangan berat badan bayi
b) Pengukuran panjang bayi
c) Pengukur LILA
d) Thermometer
e) Stetoskop anak
f) Jam tangan
g) Baby oil/ minyak telon
h) Matras bayi
i) Handuk bayi
j) Popok bayi
k) Baju ganti bayi
3. Alat dan bahan pendokumentasian
a) Buku KIA / Catatan medik pasien
b) Dokumen yang ada
c) Alat tulis

28
F. Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan)

No Tanggal Kegiatan
Februari

1 2 3 4
1 Februari 2021 1. mengucapkan salam
dan memperkenalkan
diri kepada orang tua
pasien.
2. Melakukan informed
consent untuk
menjadi pasien studi
kasus laporan tugas
akhir
3. Memastikan orang
tua pasien mengerti
dan memahami
4. Memberikan
kesempatan kepada
orang tua untuk
menanyakan apa
yang belum di
mengerti
5. Melakukan
pendekatan dengan
pasien untuk
membina

29
DAFTAR PUSTAKA

Dalili, H. et al. (2016) “Effects of baby massage on neonatal jaundice in healthy


Iranian infants: A pilot study,” Infant Behavior and Development, 42, pp.22–
26.
Field, T. (2017) “Newborn Massage Therapy,”International Journal of Pediatrics
and Neonatal Health, 1(2), pp. 54–64.
Figueiredo, B. et al. (2017) “Exclusivebreastfeeding at three months and infant
sleep-wake behaviors at two weeks, three and six months,” Infant Behavior
and Development, 49(July 2016), pp. 62–69. Malam Pada Bayi 3-6 Bulan.
Jurnal Kesehatan Al Irsyad 10(2): 37-45
Permata, Ayu. 2017. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Lama Tidur
Prasetyo, D. S. (2017) “Buku Pintar Pijat Bayi,” Yogyakarta. Buku biru.
Walker, P. et al. (2017) Enjoy Baby Massage. 2017th ed. United
Galenia. 2014. Home Baby Spa. Penerbit plus. Jakarta
Irmawati. 2015. Bayi dan Balita Sehat. PT. Elexmedia Komputindo.Jakarta
Keputusan Menteri Kesehatan No. 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang
Registrasi dan Praktek Bidan
Riksani, Ria. 2014. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta: Dunia Sehat
Syaukani, Aulia. 2015. Petunjuk Praktis Pijat, Senam, dan Yoga Sehat untuk Bayi
agar Tumbuh Kembang Maksimal . Yogyakarta: Araska.
Roesli, Utami. 2016. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya. 47
halaman.
Abdurrahman M. Siti Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di Desa
Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo
Riksani R (2018), cara mudah dan aman pijat bayi, Jakarta Timur, Dunia Sehat
Rohmawati Fauziah (2018), Pengaruh Baby Massage Terhadap Kualitas Tidur
Umur 0-6 Bulan Di Puskesmas Kartasura. Skripsi. STIKES Insan Cendekia
Medika.
Griya Sehat Indonesia (2015) Baby Spa Training (Baby Massage, Baby Swin and
Baby Gym). Malang : Griya Sehat Indonesia

30
Marmi, S.ST & Kukuh Rahardjo.2015. Asuhan neonatus, bayi, balita, dan anak
prasekolah. yokyakarta: pustaka pelajar
Mahayu, Puri. (2016). Buku Lengkap Perawatan Bayi dan Balita. Yogyakarta :
Saufa.
Mahayu, Puri. (2016). Buku Lengkap Perawatan Bayi dan Balita. Yogyakarta :
Saufa.

31
LAMPIRAN

Lampiran 1 SOP Pijat Bayi

BABY MASSAGE

PENGERTIAN
Pijat bayi adalah terapi sentuh yang merupakan seni perawatan kesehatan yang
memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan aman bayi.

TUJUAN
1. Meningkatkan berat badan bayi.
2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
4. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap.
5. Membuat hubungan ikatan kasih sayang antara orang tua dan bayi.
6. Meningkatkan produksi ASI.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KETERAMPILAN BABY MASSAGE

I. TAHAP PERSIAPAN
1) Persiapan Alat :
1. Minyak Bayi/Lotion.
2. Handuk.
3. Alas kain yang lembut dan bersih.
4. Baju bayi/popok bayi.
2) Tahap Pre-Interaksi
1. Baca catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan.
3. Cuci Tangan dengan menggunakan air hangat.
3) Tahap Orientasi
1. Baringkan bayi diatas permukaan yang datar dengan alas kain
yang lembut dan bersih. Duduklah pada posisi yang nyaman dan
tenang.

32
2. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan
cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya
bicara.
3. Pandanglah mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama
pemijatan berlangsung.
4. Putarlah lagu – lagu yang tenang dan lembut guna menciptakan
suasana yang tenang selama pemijatan berlangsung.
5. Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian
secara bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan yang
dilakukan.
II. TAHAP PELAKSANAAN
Tahapan Kerja :
1. Mulailah pemijatan dengan urutan sebagai berikut : kaki, perut, dada,
tangan, muka dan akhiri pada bagian punggung.
2. Setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat dilakukan sebanyak
enam kali.
3. KAKI
a) Perahan Cara India
1. Pegang kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang
pemukul soft ball.
2. Gerakkan tangan kebawah secara bergantian seperti
memerah susu.
b) Peras dan Putar
1. Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan
secara bersamaan.
2. Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal paha kea rah mata kaki.
c) Telapak Kaki
Urutlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian,
mulai dari pangkal tumit kaki menuju jari – jari di seluruh
telapak kaki.
d) Tarikan Lembut Jari

33
Pijatlah jari – jarinya satu persatu dengan gerakan memutar
menjauhi telapak kaki, akhiri dengan tarikan kasih sayang yang
lembut pada tiap ujung jari.
e) Gerakan Peregangan
1. Dengan menggunakan sisi jari telunjuk, pijat telapak kaki
mulai dari batas jari – jari ke arah tumit.
2. Dengan jari tangan lain, regangkan dengan lembut
punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit.
4. PERUT
a) Gerakan I Love You
1. “I” pijat perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah
menggunakan jari – jari tangan kanan membentuk huruf “I”.
2. “LOVE” pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik
mulai dari kanan atas ke kiri, kemudian dari kiri atas ke kiri
bawah.
3. “YOU” pijatlah perut bayi membentuk huruf “U”
TERBALIK, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke
atas, kemudian ke kiri, ke bawah dan berakhir di perut kiri
bawah.
b) Gelembung atau Jari – Jari Berjalan
1. Letakkan ujung jari – jari satu tangan pada perut bayi bagian
kanan.
2. Gerakkan jari – jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke
bawah kiri guna mengeluarkan gelembung – gelembung
udara.
5. DADA
a) Jantung Besar
1. Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakkan ujung – ujung jari kedua telapak tangan anda di
tengah dada bayi / ulu hati.
2. Buatlah gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke
samping di bawah leher, kemudian ke samping atas tulang

34
selangka, lalu ke bawah membentuk jantung dan kembali ke
ulu hati.
b) Kupu – Kupu
1. Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu – kupu,
dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat
menyilang dari tengah dada / ulu hati kea rah bahu kanan, dan
kembali ke ulu hati.
2. Gerakkkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu
hati.
1. TANGAN
a) Memijat Ketiak
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah.
Perlu diingat kalau terdapat pembengkakan kelenjar ketiak,
sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.
b) Perahan Cara India
1. Arah pijat cara India adalah pijatan yang menjauhi tubuh
untuk melemaskan / merelaksasikan otot.
2. Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan,
seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang
pergelangan tangan bayi.
3. Gerakkan tangan kanan mulai dar bagian pundak ke arah
pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari
pundak kearah pergelangan tangan.
4. Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke
bawah secara bergantian dan berulang – ulang seolah
memerah susu sapi.
c) Membuka Tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan
tangan ke arah jari – jari.
d) Putar Jari – Jari
1. Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju arah ujung jari
dengan gerakan memutar.

35
2. Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
2. MUKA
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
a) Dahi
1. Letakkan jari – jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.
2. Tekankan jari – jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi
keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau
seperti membuka lembaran buku.
3. Gerakan ke bawah daerah pelipis, buatlah lingkaran – lingkaran
kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui
daerah pipi bawah mata.
b) Alis
1. Letakkan kedua jari anda di kedua alis mata.
2. Gerakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis
mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping
seolah menyetrika alis.
c) Hidung
1. Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.
2. Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun
melalui tepi hidung kearah pipi dengan membuat gerakan ke
sampng dan keatas seolah membuat bayi tersenyum.
d) Mulut Bagian Atas
1. Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut dibawah sekat
hidung.
2. Gerakkan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakkan dari
tengah ke samping, kemudian ke atas ke arah pipi seolah
membuat bayi tersenyum.
e) Mulut Bagian Bawah
1. Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
2. Tekanlah kedua ibu jari pada dagu dengan gerakkan dari tengah
ke samping, kemudian ke atas kearah pipi seolah membuat bayi
tersenyum.

36
3. PUNGGUNG
a) Gerakan Maju Mundur (Kursi Goyang)
1. Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala
disebelah kanan dan kaki disebelah kiri anda.
2. Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakkan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher
sampai ke pantat bayi, lalu kembali ke leher.
b) Gerakan Menyetrika
1. Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
2. Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai
bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah
menyetrika punggung.
c) Gerakan Melingkar
1. Dengan jaari – jari kedua tangan anda, buatlah gerakan –
gerakan melingkar kecil – kecil mulai dari batas tengkuk turun
ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke
pantat.
2. Mulai dengan lingkaran – lingkaran kecil di daerah leher,
kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
d) Gerakan Menggaruk
1. Tekankan dengan lembut kelima jari – jari tangan kanan anda
pada punggung bayi.
2. Buatlah gerakan menggaruh ke bawah memanjang sampai
pantat bayi.
III. TAHAP TERMINASI
1) Evaluasi perasaan klien dan simpulkan hasil kegiatan.
2) Rapikan pasien dan kembalikan peralatan.
3) Cuci tangan.
IV. DOKUMENTASI
Catat pemberian di dalam catatan.

37
Lampiran 2 Tilik Pijat Bayi

DAFTAR TILIK BABY MASSAGE

Beri tanda cek (√) pada kolom


Ya : Bila kegiatan dikerjakan dengan benar
Tidak : Bila kegiatan tidak dikerjakan atau dikerjakan tidak benar

N
BUTIR YANG DINILAI Ya Tidak
O
I PERSIAPAN
1 Persiapkan ruangan yang nyaman diupayakan hangan dan
tidak pengap.
2 Alat dan bahan : handuk, popok, baju ganti, dan
minyak bayi (baby oil/lotion), alas bayi.
3 Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir,
lalu mengeringkan dengan handuk bersih.
4 Baringkan bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut,
dan bersih.
5 Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan
dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil
mengajaknya bicara.
II PELAKSANAAN
1 KAKI
a) Perahan Cara India
1. Pegang kaki bayi pada pangkal paha, seperti
memegang pemukul soft ball.
2. Gerakkan tangan kebawah secara bergantian
seperti memerah susu.
b) Peras dan Putar
1. Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan
kedua tangan secara bersamaan.
2. Peras dan putar kaki bayi dengan lembut
dimulai dari pangkal paha kea rah mata kaki.
c) Telapak Kaki
Pijatlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara
bergantian, mulai dari pangkal tumit kaki menuju
jari – jari di seluruh telapak kaki.
d) Tarikan Lembut Jari
Pijatlah jari – jarinya satu persatu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, akhiri dengan
tarikan kasih sayang yang lembut pada tiap ujung
jari
e) Gerakan Peregangan
1. Dengan menggunakan sisi jari telunjuk, pijat

38
telapak kaki mulai dari batas jari – jari ke arah
tumit.
2. Dengan jari tangan lain, regangkan dengan
lembut punggung kaki pada daerah pangkal
kaki ke arah tumit.
f) Titik Tekanan
Tekan-tekanlah ibu jari secara bersamaan di seluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
g) Punggung Kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara
bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan
kaki ke arah jari-jari secara bergantian.
h) Peras dan putar pergelangan kaki
Buatlah gerakan seperti memeras dan memutar
pergelangan kaki (ankle circles).
i) Perahan Cara Swedia
1. Peganglah pergelangan kaki bayi.
2. Gerakkan tangan Anda secara bergantian dari
pergelangan kaki ke pangkal paha.
j) Gerakan menggulung
1. Pegang pangkal paha bayi dengan kedua tangan
Anda
2. Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha
menuju pergelangan kaki.
k) Gerakan akhir
1. Setelah gerakan a sampai k dilakukan pada kaki
kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi.
2. Letakkan kedua tangan Anda di samping paha.
3. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari
paha ke arah pergelangan kaki.
2 PERUT
a) Mengayuh Sepeda
1. Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu
tangan.
2. Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari
perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.dengan
tangan kanan dan kiri.
b) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
1. Letakkan kedua ibu jari di samping kanan kiri
pusar peut.
2. Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut.
c) Bulan – Matahari
1. Buatlah lingkaran searah jarum jam dengan jari
tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan
bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian
kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gambar matahari) beberapa kali.
2. Gunakan tangan kanan untuk membuat

39
gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian
kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri
perut bayi (seolah membentuk gambar bulan).
3. Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama.
Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh
(matahari), sedangkan tangan kanan akan
membuat gerakan setengah lingkaran (bulan).
d) Gerakan I Love You
1. “I” pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri
atas ke bawah menggunakan jari – jari tangan
kanan membentuk huruf “I”.
2. “LOVE” pijatlah perut bayi membentuk huruf
“L” terbalik mulai dari kanan atas ke kiri,
kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
3. “YOU” pijatlah perut bayi membentuk huruf
“U” TERBALIK, mulai dari kanan bawah
(daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri,
ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah.
e) Gelembung atau Jari – Jari Berjalan
1. Letakkan ujung jari – jari satu tangan pada
perut bayi bagian kanan.
2. Gerakkan jari – jari anda pada perut bayi dari
bagian kanan ke bawah kiri guna
mengeluarkan gelembung – gelembung udara.
3 DADA
a) Jantung Besar
1. Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung
dengan meletakkan ujung – ujung jari kedua
telapak tangan anda di tengah dada bayi / ulu
hati.
2. Buatlah gerakan ke atas sampai di bawah leher,
kemudian ke samping di bawah leher,
kemudian ke samping atas tulang selangka,
lalu ke bawah membentuk jantung dan kembali
ke ulu hati.
b) Kupu – Kupu
1. Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran
kupu – kupu, dimulai dengan tangan kanan
membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah dada / ulu hati kea rah bahu kanan, dan
kembali ke ulu hati.
2. Gerakkkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan
kembali ke ulu hati.
4 TANGAN
a) Memijat Ketiak
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari
atas ke bawah. Perlu diingat kalau terdapat
pembengkakan kelenjar ketiak, sebaiknya gerakan

40
ini tidak dilakukan.
b) Perahan Cara India
1. Arah pijat cara India adalah pijatan yang
menjauhi tubuh untuk melemaskan /
merelaksasikan otot.
2. Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan
tangan kanan, seperti memegang pemukul soft
ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan
bayi.
3. Gerakkan tangan kanan mulai dar bagian
pundak ke arah pergelangan tangan, kemudian
gerakkan tangan kiri dari pundak kearah
pergelangan tangan.
4. Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan
dan kiri ke bawah secara bergantian dan
berulang – ulang seolah memerah susu sapi.
c) Peras dan Putar (squeeze and twist)
Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai
dari pundak ke pergelangan tangan.
d) Membuka Tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari
pergelangan tangan ke arah jari – jari.
e) Putar Jari – Jari
1. Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju arah
ujung jari dengan gerakan memutar.
2. Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada
tiap ujung jari.
f) Punggung tangan
1. Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan
Anda.
2. Usap punggung tangannya dari pergelangan
tangan kearah jari-jari dengan lembut.
g) Peras dan putar pergelangan tangan (wrist circle).
Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari
dan jari telunjuk.
h) Perahan cara Swedia
1. Gerakkan tangan kanan dan kiri Anda secara
bergantian mulai dari pergelangan tangan hingga
kearah pundak.
2. Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi
kearah pundak.
i) Gerakan menggulung
1. Peganglah lengan bayi lalu bentuklah gerakkan
menggulung dari pangkal lengan menuju kearah
pergelangan tangan
2. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal
lengan menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.
5 MUKA

41
a) Dahi : Menyetrika dahi (open book)
1. Letakkan jari – jari kedua tangan anda pada
pertengahan dahi.
2. Tekankan jari – jari anda dengan lembut mulai
dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan
kiri seolah menyetrika dahi atau seperti
membuka lembaran buku.
3. Gerakan ke bawah daerah pelipis, buatlah
lingkaran – lingkaran kecil di daerah pelipis,
kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah
pipi bawah mata.
b) Alis : Menyetrika alis
1. Letakkan kedua jari anda di kedua alis mata.
2. Gerakan kedua ibu jari untuk memijat secara
lembut pada alis mata dan diatas kelopak mata,
mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika
alis.
c) Hidung : Senyum I
1. Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan
alis.
2. Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua
alis turun melalui tepi hidung kearah pipi dengan
membuat gerakan ke sampng dan keatas seolah
membuat bayi tersenyum.
d) Mulut Bagian Atas : Senyum II
1. Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut
dibawah sekat hidung.
2. Gerakkan kedua ibu jari pada dagu dengan
gerakkan dari tengah ke samping, kemudian ke
atas ke arah pipi seolah membuat bayi
tersenyum.
e) Mulut Bagian Bawah : Senyum III
1. Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
2. Tekanlah kedua ibu jari pada dagu dengan
gerakkan dari tengah ke samping, kemudian ke
atas kearah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
f) Lingkaran kecil di rahang (small circles around
jaw)
Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-
lingkaran kecil di daerah rahang bayi.
g) Belakang telinga
1. Dengan mempergunakan ujung-ujung jari,
berikan tekanan lembut dari belakang telinga
kanan dan kiri.
2. Gerakkan ke arah pertengahan dagu di bawah
dagu.
6 PUNGGUNG

42
a) Gerakan Maju Mundur (Kursi Goyang)
1. Tengkurapkan bayi melintang di depan anda
dengan kepala disebelah kanan dan kaki
disebelah kiri anda.
2. Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan
gerakkan maju mundur menggunakan kedua
telapak tangan, dari bawah leher sampai ke
pantat bayi, lalu kembali ke leher.
b) Gerakan Menyetrika
1. Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
2. Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke
bawah sampai bertemu dengan tangan kanan
yang menahan pantat bayi seolah menyetrika
punggung.
c) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki
Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali
ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan
dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi.
d) Gerakan Melingkar
1. Dengan jaari – jari kedua tangan anda, buatlah
gerakan – gerakan melingkar kecil – kecil
mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di
sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai
ke pantat.
2. Mulai dengan lingkaran – lingkaran kecil di
daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih
besar di daerah pantat.
e) Gerakan Menggaruk
1. Tekankan dengan lembut kelima jari – jari
tangan kanan anda pada punggung bayi.
2. Buatlah gerakan menggaruh ke bawah
memanjang sampai pantat bayi.

III TERMINASI
Bereskan alat dan cuci tangan.
IV DOKUMENTASI

43

Anda mungkin juga menyukai