Oleh :
i
LAPORAN PELAKSANAAN PKL
Disusun Oleh:
Lailatul Amalia (10317041)
Telah disahkan dan diterima dengan baik oleh :
Mengetahui,
Prodi S-1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
1. Bapak Prof. Dr. apt. Muhamad Zainuddin, selaku Rektor Institut Ilmu
iii
Kepada semua pihak tersebut diatas semoga amal baik yang telah
diberikan dapat diterima di sisi Allah SWT, dan mendapat limpahan rahmat dari-
Nya, amin. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh
dari kata sempurna, tetapi kami berharap proposal perencanaan ini dapat
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................5
C. Manfaat Praktik KerjaLapangan .................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................8
A. COVID-19 ....................................................................................................8
1. Pengertian COVID-19 ............................................................................8
2. Karakteristik Patogenik ..........................................................................8
3. Karakteristik Epidemologis ....................................................................9
4. Karakteristik Klinis ................................................................................10
5. Dampak Covid 19 ...................................................................................12
B. Promosi Kesehatan........................................................................................
C. Promosi Kesehatan Berdasarkan Panduan Kemenkes terkait
Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 ................................................25
D. Puskesmas ....................................................................................................30
BAB III METODE KEGIATAN PKL ...............................................................32
A. Metode Pelaksanaan PKL ......................................................................32
B. Lokasi dan Waktu PKL ..........................................................................32
C. Kerangka Operasional ............................................................................33
D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................33
E. Pengolahan Data .....................................................................................34
F. Analisis Data ..........................................................................................35
G. Jadwal Kegiatan .....................................................................................35
BAB IV HASIL KEGIATAN PKL ...................................................................37
A. Uraian Kegiatan PKL .............................................................................37
B. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri .............39
1. Profil UPTD Puskesmas Pesantren 1 .....................................................39
2. Data Kependudukan ...............................................................................40
3. Sarana Kesehatan ...................................................................................41
4. Gambaran umum Puskesmas .................................................................41
5. Jenis Pelayanan Puskesmas Pesantren 1 ................................................42
C. Perhitungan Perencanaan Kebutuhan SDMK UPTD Puskesmas
Pesantren 1 Kota Kediri Berdasarkan Metode ABK Kesehatan .................44
D. Identifikasi Masalah .....................................................................................46
E. Pemecahan Masalah .....................................................................................46
F. Hasil Kegiatan Survei ..................................................................................47
BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................53
BAB VI PENUTUP ...........................................................................................56
A. Kesimpulan ..................................................................................................56
v
B. Saran .............................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................57
LAMPIRAN .......................................................................................................58
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masing- masing. Upaya tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu salah
2020).
berkaitan dengan sosial budaya ditempat dan semua kegiatan telah didukung
suatu penyakit yang diakibatkan oleh Coronavirus jenis baru. Nama virus
adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
1
COVID-19 ini dinamakan Sars- CoV-2. Virus corona adalah zoonosis
penurunan. Terlebih setelah momen Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 24Mei
menjadi 33.076 kasus. Jumlah sembuh bertambah 510 orang menjadi 11.414
Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 14.108 orang dan jumlah
yang baik dan benar dengan menggunakan sabun serta di air mengalir, selalu
memakai masker saat diluar ruangan, selalu menutup mulut dan hidung saat
bersin dengan menggunakan tisu ataupun lengan atas bagian dalam, jika dari
pada situasi new normal tertanggal 20 Mei 2020 melalui Keputusan Menteri
2
Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada
Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam Mendukung
masyarakat menjadi lebih bersih dan sehat. Suatu kebiasaan yang paling
terlihat di masa pandemic COVID-19 tahun 2020 ini adalah kebiasaan PHBS
saat didalam rumah maupun diluar rumah. PHBS yaitu perilaku sehat yang
harus selalu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi pola
salah satunya yaitu penyuluhan PHBS dari PHBS rumah tangga, PHBS
tempat Kerja, PHBS Tempat Umum, PHBS Sarana Kesehatan, PHBS Pondok
Pesantren.
yang mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-
3
Gambar I.1 Persentasi Data Kunjungan Posyandu
Di Puskesmas Pesantren 1 mengalami penurunan kunjungan posyandu
dan tidak maksimalnya penyuluhan salah satunya penyuluhan terkait PHBS
di Pusekmas Pesantren 1.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
masyarakat sebelum pandemi Covid-19 masih rendah. PHBS terdiri dari
kebiasaan cuci tangan memakai sabun, konsumsi makanan sehat, aktivitas
fisik, istirahat yang cukup, air bersih, sanitasi layak, tidak merokok, dan lain-
lain. Data Kementerian Kesehatan Tahun 2019 menunjukkan bahwa sebesar
55% rumah tangga di Indonesia mempraktikkan PHBS dan 69,27% rumah
tangga memiliki akses terhadap sanitasi layak. Ketika pandemi Covid-19
terjadi, masyarakat Indonesia yang memiliki karakteristik sosial yang
beragam, mulai dari kelompok usia, tingkat pendidikan, status ekonomi,
terpapar internet/media massa, lingkungan sosial, budaya, suku, dan lain-lain,
memiliki pemahaman dan sikap yang beragam terhadap pandemi Covid-19.
Pemahaman dan sikap yang terbentuk dapat memengaruhi tindakan/perilaku
masyarakat. Tidak semua anggota masyarakat patuh pada protokol kesehatan.
Hal ini membuat peran semua elemen masyarakat menjadi sangat
penting dalam menegakkan PHBS serta patuh pada protokol kesehatan. Oleh
karenanya, dibutuhkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
pencegahan Covid-19. Menurut Permenkes Nomor 74 Tahun 2015 tentang
Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit, dalam penguatan
4
pemberdayaan masyarakat, upaya promosi kesehatan menjadi pilar utama
pembangunan kesehatan, bahkan menjadi faktor penentu pembangunan
berkelanjutan.
Berdasarkan Permenkes tersebut, promosi kesehatan adalah proses
memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan,
memengaruhi, dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal. Promosi
kesehatan dilaksanakan dalam pengembangan kebijakan publik yang
mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat menciptakan
lingkungan fisik dan sosial yang mendukung derajat kesehatan yang optimal
dan meningkatkan gerakan masyarakat
Terlepas dari kendala tersebut, promosi kesehatan yang dilakukan
puskesmas Pesantren 1 membutuhkan peran aktif para kader kesehatan, tokoh
agama, tokoh masyarakat, jaringan masyarakat sipil, organisasi masyarakat,
dan petugas keamanan setempat. Masyarakat akan lebih patuh pada protokol
kesehatan jika semua elemen tenaga kesehatan dan masyarakat aktif dalam
mengimbau dan menerapkan protocol keseahatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Promosi Kesehatan).
2. Tujuan Khusus
5
C. Manfaat Praktik KerjaLapangan
Kota Kediri
Praktik KerjaLapangan.
di perguruantinggi.
masa pandemic.
Lapangan).
kerja.
6
3. Bagi Mahasiswa
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. COVID-19
1. Pengertian COVID-19
mulai dari gejala ringan sampai berat. Terdapat dua jenis coronavirus yang
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
2. Karakteristik Patogenik
dan sering pleomorfik dengan diameter 60-140 nm. Virus ini secara
8
2019 dapat ditemukan dalam sel epithelia pernafasan setelah 96 jam
dengan kultur in vitro, dan membutuhkan waktu sekitar 6 hari untuk dapat
corona ini sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, dan secara efektif
dan pelarut lemak seperti eter, etanol 75%, disinfektan yang mengandung
3. Karakteristik Epidemologis
a. Sumber infeksi
Sumber utama infeksi COVID-19 sampai saat ini yaitu para pasien
b. Rute penularan
mungkin terjadi pada orang yang lama terpapar konsentrasi udara tinggi
9
c. Individu yang rentan
dan manusia dalam segaka kategori umur pada umumnya rentan terkena
COVID-19.
4. Karakteristik Klinis
a. Manifestasi Klinis
mengalami sesak nafas dan atau hipoksemia setelah onset satu minggu
dan pada kasus terburuk bisa secara cepat berkembang menjadi acute
dan sebagainya.
parah atau kritis hanya menunjukkan demam sedang atau bahkan tanpa
10
demam ringan, kelelahan ringan, dan seterusnya tanpa manifestasi
pneumonia.
b. Pemeriksaan Laboratorium
fase awal dapat di lakukan dengan menghitung sel darah putih yang
enzim hati, LDH, enzim otot dan mioglobin dan pada beberapa pasien
inflamasi juga terjadi pada pasien COVID-19 yang parah dan kritis.
11
mengambil dan menyimpan sputum dari semua pasien kecuali pada
harus diambil) dan semua spesimen harus segera dikirim dan dan diuji
secepat mungkin.
yang multiple dan bayangan infiltrasi pada kedua paru. Pada kasus
5. Dampak Covid 19
seperti PSBB dan anjuran untuk tetap dirumah, namun masih banyak
penduduk Indonesia yang tidak taat dan mengikuti kebijakan dan anjuran
tersebut. Memang sebagian warga merasa resah karena kebebasan sipil nya
12
untuk berkumpul dan juga bepergian sangat dibatasi, namun selain itu,
faktor ekonomi juga menjadi pendorong warga untuk tetap keluar rumah
keluar rumah yang dilakukan oleh warga yang harus bekerja karena
masa pandemi, namun bagi mereka, tidak ada pilihan lain yang dapat
mereka lakukan.
B. Promosi Kesehatan
paripurna secara fisik, mental dan sosial, seseorang atau kelompok orang
Hartono, 2010).
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
13
Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi masalah-
Hartono, 2010).
bagian yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak.
14
atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah
dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi
mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
bagian yaitu:
1. Pemberdayaan Individu
2. Pemberdayaan Keluarga
tahap “mampu”.
15
3. Pemberdayaan Masyarakat
Balita
Gizi (Kadarzi)
16
Bina suasana. Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan
individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina suasana.
Terdapat tiga kategori proses bina suasana, yaitu (a) bina suasana
individu, (b) bina suasana kelompok dan (c) bina suasana publik.
agama yang tidak merokok). Lebih lanjut bahkan mereka juga bersedia
17
Rukun Warga (RW), majelis pengajian, perkumpulan seni, organisasi
pemuda, serikat pekerja dan lain-lain. Bina suasana ini dapat dilakukan
18
akhirnya mereka mau melaksanakan perilaku yang sedang
diperkenalkan.
umum.
e. Kemitraan
1) Kesetaraan
19
Semua harus diawali dengan kesediaan menerima bahwa
2) Keterbukaan
3) Saling menguntungkan
informasi yang digunakan sebaiknya berup poster atau neon box yang
20
memuat foto dokter atau perawat yang ramah disertai kata-kata
peutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang
21
3) Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur,
ibu bersalin, pasien yang sudah dalam fase penyembuhan dan pasien
penyakit kronis. Tujuannya adalah agar pasien tidak kambuh dan dapat
pasien.
22
hangat dan ucapan selamat jalan dan kalimat motivasi untuk
penyembuhan pasien.
23
b. Menggali dan mendorong partisipasi masyarakat.
a. Kunjungan rumah
b. Pemberdayaan berjenjang
Masyarakat begitu luas dan terdiri dari beberapa tatanan, untuk itu
24
kesehatan mengembangkan kemitraan dan memberdayakan pemuka
memberdayakan masyarakatnya.
c. Pengorganisasian masayarakat
ini merupakan regulasi yang mengatur “social and physical distancing” yang
25
keterlibatan semua komponen masyarakat melalui jalinan kemitraan.
bertujuan untuk meningkatnya daya tanggap dan sinergitas para mitra dalam
sangat bergantung pada komitmen yang diberikan oleh pihak yang bermitra.
dan saluran komunikasi. Kampanye ini juga diarahkan pada individu, keluarga
dan masyarakat di level akar rumput yang nyaris belum tersentuh informasi
tentang himbauan social distancing dan PHBS. Persepsi individu dan keluarga
26
keputusan untuk melakukan perilaku yang dianjurkan, seperti social
dan sebaliknya setiap orang juga dapat menularkan virus ini kepada orang
lain”.
apabila tidak ada komitmen dari semua pemegang kepentingan dan pengambil
27
Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan
dikenal dengan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru. Dalam rangka era adaptasi
ini telah dilakukan. Oleh karena itu penerapan protokol kesehatan sebagai
harus dilakukan secara rutin dan evaluasi dampak kebijakan juga dilakukan
28
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kerjasama Daerah
(1)
Nasional.
10. Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan
29
tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
D. Puskesmas
Puskesmas, yaitu:
kesehatan.
30
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yang
masyarakat.
1. Promosi Kesehatan,
2. Kesehatan Lingkungan,
31
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan
6. Pengobatan
BAB III
1. Lokasi KegiatanPKL
Kediri yang berada di Jl. Brigjend Pol. Imam Bachri No.94, Bangsal,
Waktu kegiatan PKL ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari –30 Januari
2021.
32
C. Kerangka Operasional
Mengidentifikasi Masalah
Menentukan Topik
Tujuan
Mengolah Data
Mengumpulkan Data
Wawancara Mendalam
Menyusun Laporan
1. Data Primer
Whatsapp.
2. Data Sekunder
Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang terdahulu, literatur,
33
E. Pengolahan Data
1. Editing (PenyuntinganData)
2. Coding
software komputer.
4. Tabulating
yang sudah tersusun. Melalui tabel ini maka dapat dilihat hasil dari
5. Pembersihan Data(Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
(data cleaning).
34
F. Analisis Data
dinterprestasikan.
G. Jadwal Kegiatan
1. Minggu Pertama
Hari/Tanggal Kegiatan
Senin, 11Januari 2021 1. Pembekalan PKL dari Puskesmas
Pesantren 1 Kota Kediri.
Selasa, 12 Januari 2021 1. Diskusi penentuan masalah dengan
pemegang program Promosi Kesehatan di
Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri.
Rabu, 13 Januari 2021 1. Konsultasi Laporan PKL dengan pihak
puskesmas.
2. Permintaan data kunjungan posyandu 5
tahun terakhir.
Kamis, 14 Januari 2021 1. Diskusi tentang data posyandu yang akan
dijadikan masalah
Jum`at, 15 Januari 2021 1. Memperoleh data kunjungan posyandu 5
tahun terakhir yang mengalami
penurunan.
Sabtu, 16 Januari 2021 1. ACC Judul Proposal PKL dengan dosen
Pembimbing .
2. Diskusi Judul Proposal PKL dengan
Pembimbing Lahan Puskesmas Pesantren
1 Kota Kediri.
35
2. Minggu Kedua
Hari/Tanggal Kegiatan
Senin, 18 Januari 2021 1. Diskusi Tugas video dari pihak
puskesmas.
2. Mengerjakan Laporan PKL Bab 1 dan
Bab 2.
Selasa, 19 Januari 2021 1. Diskusi dengan pembimbing lahan terkait
Laporan PKL Bab 1 dan Bab 2.
2. Diskusi terkait video promosi kesehatan.
Rabu, 20 Januari 2021 1. Pembuatan tugas leafleat.
2. Diskusi lefleat dengan Pembimbing
Lahan Puskesmas Pesantren.
Kamis, 21 Januari 2021 1. Mengerjakan Bab 3 Laporan PKL .
Jumaat, 22 Januari 2021 2. Wawancara mandalam dengan pemegang
program Promosi Kesehatan Puskesmas
Pesantren 1 Kota Kediri.
36
BAB IV
1. Minggu Pertama
37
Hari/Tanggal Kegiatan
Sabtu, 16 Januari 2021 3. ACC Judul Proposal PKL dengan dosen
Pembimbing melalui whatsapp.
4. Diskusi Judul Proposal PKL dengan
Pembimbing Lahan Puskesmas Pesantren
1 Kota Kediri.
2. Minggu Kedua
Hari/Tanggal Kegiatan
Senin, 18 Januari 2021 3. Diskusi Tugas video dari pihak puskesmas
dengan pemegang Program Promosi
Kesehatan Puskesmas Pesantren 1 Kota
Kediri.
4. Mengerjakan Laporan PKL Bab 1 dan Bab
2.
Selasa, 19 Januari 2021 3. Diskusi dengan pembimbing lahan
mengunakan google meet terkait Laporan
PKL Bab 1 dan Bab 2.
4. Diskusi melalui whatsapp terkait video
promosi kesehatan denagn pembimbing
lahan Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri.
Rabu, 20 Januari 2021 3. Pembuatan tugas leafleat dari pihak
Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri.
4. Diskusi dengan Pembimbing Lahan
Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri tugas
terkait leaflet.
Kamis, 21 Januari 2021 3. Mengerjakan Bab 3 Laporan PKL
Jumat, 22 Januari 2021 4. Wawancara mandalam melalui wahtasapp
dengan pemegang program Promosi
Kesehatan Puskesmas Pesantren 1 Kota
Kediri.
38
B. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri
Kediri, yang beralamatkan di Jl. Brigjen Pol Imam Bakri HP No. 94 Kota
39
Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama,
kesehatan.
2. Data Kependudukan
Pesantren 1 Kota Kediri tahun 2018 adalah 26.606 jiwa. Kelompok sasaran
program meliputi Bayi 229 jiwa, Balita 662 anak, Bumil 430 jiwa, Bulin
348 jiwa, Pasangan Usia Subur (PUS) 1.711 jiwa, dan Lansia 1.734 jiwa
40
3. Sarana Kesehatan
a. Visi Puskesmas
b. Misi Puskesmas
c. Motto Puskesmas
41
perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi (private goods), dengan
kesehatan.
42
No. Jenis Pelayanan
b. Pelayanan Prolanis
Upaya Kesehatan Perorangan
Pelayanan medic, antara lain :
a. Pelayanan medic dasar
b. Pelayanan penunjang medic, antara lain:
1.
1) Pemeriksaan Laboratorium
2) Pelayanan Obat
3) Pelayanan Ambulance
Pelayanan penunjang non medic, antara lain :
a. Pelayanan Pojok Gizi
b. Pelayanan Klinik Sanitasi
2.
c. Pelayanan Klinik Kesehatan Peduli Remaja.
d. Pelayanan Pojok Laktasi
e. Pelayanan Pojok Promkes
Pelayanan Kebidanan dan penyakit kandungan, antara lain :
3. A. Pelayanan penyakit kandungan
B. Pelayanan Kebidanan dan penyakit kandungan lainnya
4. Pelayanan Gigi dan Mulut
5. Pelayanan VCT
6. Pelayanan Accupresure
7. Pelayanan Konsultasi dan Rujukan
43
C. Perhitungan Perencanaan Kebutuhan SDMK UPTD Puskesmas Pesantren 1
44
Jumlah saat Kebutuhan
ini (januari Status SDMK
No. Jenis Keterangan Keterangan
s.d juni kepegawaian berdasarkan
2019) ABK
17. Perekam Medis 0 - 2 Kurang 2
Pelaksana
18. Nutrisionis 2 1 PNS, 1 Tenaga 3 Kurang 1
Pelaksana Kontrak
Lanjutan
19. Sanitarian 1 PNS 2 Kurang 1
Pelaksana
Lanjutan
20. Epidemiolog 1 PNS 1 Sesuai
Kesehatan
Penyelia
21. Entemolog 1 PNS 1 Sesuai
Kesehatan
Lanjutan
22. Pengadministrasi 6 5 PNS, 1 Tenaga 6 Sesuai
an Umum Kontrak
23. Bendahara 0 - 2 Kurang 2
24. Pengelola Barang 0 - 1 Kurang 1
Milik Negara
25. Pengemudi 1 Tenaga Kontrak 1 sesuai
Ambulan
26. Pramu 1 Tenaga Kontrak 1 sesuai
Kebersihan
27. Petugas 0 - 2 Kurang 2
Keamanan
D. Identifikasi Masalah
45
UPTD Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri selama pandemic COVID 19
salah satunya yaitu penyuluhan PHBS dari PHBS rumah tangga, PHBS
tempat Kerja, PHBS Tempat Umum, PHBS Sarana Kesehatan, PHBS Pondok
Pesantren.
sebelum pandemi Covid-19 masih rendah. PHBS terdiri dari kebiasaan cuci
tangan memakai sabun, konsumsi makanan sehat, aktivitas fisik, istirahat yang
E. Pemecahan Masalah
dengan media video audio visual sehingga pesan mudah disampaikan melalui
video dan penyuluhan online dengan ceramah melalui whatsapp group . Selain
Bersekala Besar (PSBB) Posyandu agar tetap bisa berjalan dimasa pandemi
46
dimasa Pandemi dapat dilaksanakan tetapi dengan adanya pembatasan orang
seperti :
pembersih tangan.
COVID-19?
masyarakat, karna pada saat masa pandemic membuat kita lebih mengerti
dan masyarakat itu masih belum mengerti pola hidup baik dan benar itu
gimana, karna virus COVID-19 ini bisa tertular kalau kita kotor.... di
PHBS ini tentang mencuci tangan, dengan pola hidup bersih, dengan
makan makanan sehat itu menambahkan pola imun kita untuk melawan
virus tersebut jadi pendapat saya tentang PHBS ini ya seharusnya yaa
47
hari. Yaa tapi tetap dengan melakukan protokol yang sudah diterapkan
untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam mendukung pola
hidup sehat serta bertujuan untuk mencegah dan memutuskan mata rantai
Ada berapa posyandu yang tidak bisa berjalan di masa pandemic ini?
“Jumlah Posyandu Balita ada 34. Semua Posayandu tersebut pada tahun
2020 bukan hanya pada bulan Januari, Februari, Maret, Agustus dan
September”. (R1:UI)
Covid-19.
48
“Penyuluhan di lakukan melalui Whatsapp Group dengan Kader yang
kemasyarakat umum.
ataupun Keluarga?
penyakit seperti saat ini PHBS juga bisa untuk mencegah penyakit Covid
49
sangat penting dalam mencegah terjadinya penyakit seprti saat ini PHBS
bisa mencegah penyakit Covid -19 yaitu dengan mencuci tangan dengan
handsanitazer
memakai handsanitazer?
(R1:UI)
Pesantren 1
Puskesmas Pesantren 1?
b. Tempat Kerja
c. Sarana Kesehatan
d. Sekolah
50
f. Pondok Pesantren” (R1:UI)
Anjuran atau kegiatan PHBS seperti apa yang sudah ibu lakukan untuk
Kelurahan.
diteruskan ke masyarakat.
Covid-19.
9. Cara mencuci tangan yang baik dan benar dan kapan saja harus
51
Menurut ibu bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar dan
kapan saja harus mencuci tangan agar terhindar dari penularan Covid-19?
tangan yaitu setiap saat dan sesering mungkin, seperti setelah keluar
rumah, pegang uang, mau makan, habis makan, setelah berbelanja, setelah
tangan yang benar adalah dengan menggunakan air mengalir dan pakai
Menurut ibu bagaimana sikap ibu ketika melihat adanya masyarakat yang
Pandemic Covid-19?
“Kita ingatkan dan tegur agar mematuhi protocol kesehatan dan kita
beritahu bahayanya virus Corona buat dirinya dan orang yang berada
disekitarnya”. (R1:UI)
52
53
BAB V
PEMBAHASAN
berdasarkan faktor pengetahuan, faktor tindakan dan faktor sikap informan dalam
menerapkanPHBS gaya hidup sehat pada masa pandemic COVID-19 tahun 2020.
4. Faktor Pengetahuan
keluarga dalam gaya hidup sehat dan pencegahan ataupun memutuskan mata
mencuci tangan menggunakan sabun adalah cara yang paling ektif untuk
oleh Suryani (2019) yang menyatakan bahwa alkohol yang terkandung dalam
hand sanitizer hanya memiliki kadar larutan dari 60% sampai dengan 95%,
maka dapat dikatakan bahwa virus tidak dapat terbunuh 100% tetapi jika
dalam keadaan darurat sehingga tidak dapat mencuci tangan maka dengan
54
5. Faktor Tindakan
tempat umum jadi promosi PHBS yang telah diikuti dan didengarkan atapun
baik dan benar, dan melakukan kegiatan promosi kesehatan dan mengukur
55
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah diteliti oleh
virus yang terdapat dalam kehidupan dan dapat menciptakan pola hidup sehat.
6. Faktor Sikap
sikap yang perduli terhadap perilaku hidup bersih dan sehat selama masa
56
BAB VI
PENUTUP
C. Kesimpulan
Kota Kediri sudah diterapkan 3 faktor yang telah diteliti, yaitu berdasarkan
ditujukan kepada diri sendiri dan masyarakat pada masa pandemic COVID-19.
telah mendukung dalam gaya hidup sehat pada masyarakat meskipun tidak
19 tahun 2020.
D. Saran
Covid 19. Selain itu Posyandu dimasa Pandemi dapat dilaksanakan tetapi
57
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-
58
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, H.L. (2019). Pengaruh Promosi Kesehtan Terhadap Perubahan
Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Jurnal Mutiara Kesehatan
Masyarakat.
Angraini, Dini Tria dkk. 2020. Gambaran promosi phbs dalam mendukung gaya hidup
sehat masyarakat kota binjai pada masa pandemic covid-19 tahun 2020.Medan.
Kasus Positif Covid-19 Naik 684, Pasien Sembuh 471, Meninggal 35”, 3 Juni
2020, https://covid19. go.id/p/berita/kasus-positif- covid-19-naik-684-
pasien- sembuh-471-meninggal-35, diakses 18 Januari 2021 pukul 07.00
WIB.
59
LAMPIRAN
60
Lampiran Transkip Wawancara
Media : Whatsapp
Dialog
LA Pertanyaan 1
Apa pendapat responden mengenai promosi PHBS di masa
pandemic COVID-19?
TW Jawaban 1
Pendapat saya mengenai PHBS sendiri sangat baik untuk
kalangan masyarakat, karna pada saat masa pandemic membuat
kita lebih mengerti dan masyarakat itu masih belum mengerti
pola hidup baik dan benar itu gimana, karna virus COVID-19 ini
bisa tertular kalau kita kotor.... di PHBS ini tentang mencuci
tangan, dengan pola hidup bersih, dengan makan makanan sehat
itu menambahkan pola imun kita untuk melawan virus tersebut
jadi pendapat saya tentang PHBS ini ya seharusnya yaa
dilakukan gitu, disosialisasikan dan eee diterapkan dikehidupan
sehari-hari. Yaa tapi tetap dengan melakukan protokol yang
61
sudah diterapkan pada saat sosialisasi PHBS itu tersendiri.
LA Pertanyaan 2
Di Puskesmas Pesantren 1 ada berapa posyandu yang tidak bisa
berjalan di masa pandemic ini?
TW Jawaban 2
Jumlah Posyandu Balita ada 34. Semua Posayandu tersebut pada
tahun 2020 bukan hanya pada bulan Januari, Februari, Maret,
Agustus dan September.
LA Pertanyaan 3
Untuk terhambatnya penyuluhan di masa pandemic apakah ada
solusi dari pihak puskesmas agar penyuluhan bisa tetap berjalan?
TW Jawaban 3
Penyuluhan di lakukan melalui Whatsapp Group denagan Kader
yang akan diteruskan ke masyarakat , penyediaan leaflet di
Puskesmas, Penyiaran TV di Puskesmas, Madsesos Instagram
dan Faceboock Puskesmas, Banner yang di pasang di Puskesmas.
LA Pertanyaan 4
Untuk penyuluhan PHBS di tujukan kepada siapa saja?
TW Jawaban 4
Penyuluhan PHBS ditujukan kepada keluarga, pekerja, petugas
sarana kesehatan , pondok pesantren sekolah, masyarakat
ditempat-tempat umum seperti pasar, masjid, gereja dll.
LA Pertanyaan 5
Apa pendapat mengenai pentingnya melakukan PHBS bagi
Individu ataupun Keluarga?
TW Jawaban 5
PHBS tujuanya untuk mengajak dan mengubah masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Jadi untuk mencegah
terjadinnya penyakit seperti saat ini PHBS juga bisa untuk
mencegah penyakit Covid 19 yaitu dengan salah satu kegiatan
PHBS dengan mencuci tangan denagn air mengalir dan memakai
sabun
LA Pertanyaan 6
Menurut ibu lebih efektif mencuci tangan menggunakan sabun
atau memakai handsanitazer
TW Jawaban 6
Lebih efektif mencuci tangan memakai sabun dengan air
mengalir
LA Pertanyaan 7
Apakah ibu pernah mendengar atau mengikuti kegiatan Promosi
Kesehatan mengenai PHBS, Seperti apa kegiatan yang dilakukan
di Puskesmas Pesantren 1
TW Jawaban 7
Kegiatan yang dilakukan yaitu:
Melakukan Promosi Kesehatan dan mengukur PHBS di;
a. Rumah Tangga (Keluarga).
b. Tempat Kerja
62
c. Sarana Kesehatan
d. Sekolah
e. Tempat-tempat umum: Rumah makan, Pasar, Tempat Ibadah
f. Pondok Pesantren
LA Pertanyaan 8
Anjuran atau kegiatan PHBS seperti apa yang sudah ibu lakukan
untuk mencegah penularan Covid-19
TW Jawaban 8
a. Kampanye Cuci Tangan dan protocol kesehatan melalui
ledang ke 5 Kelurahan.
b. Pembagian masker serentak ke jalanan dan tempat-tempat
umum.
c. Penyuluhan melalui pencetakan leaflet dan banner.
d. Screaning awal di depan pintu masuk Puskesmas dan
menyuruh cuci tangan serta pakai masker sebelum masuk
Puskesmas.
e. Penyuluhan dan anjuran lewat Whatsapp Group dengan
kader agar diteruskan ke masyarakat.
f. Penyuluhan ke Pondok Pesantren.
LA Pertanyaan 9
Menurut ibu bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan
benar dan kapan saja harus mencuci tangan agar terhindar dari
penularan Covid-19.
TW Jawaban 9
Mencuci tangan yang benar adalah dengan menggunakan air
mengalir dan pakai sabun dengan menggunakan 6 langkah cuci
tangan. Mencuci tangan yaitu setiap saat dan sesering mungkin,
seperti setelah keluar rumah, pegang uang, mau makan, habis
makan, setelah berbelanja, setelah pegang sesuatu dan lain
sebagianya.
LA Pertanyaan 10
Menurut ibu bagaimana sikap ibu ketika melihat adanya
masyarakat yang masih tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di masa Pandemic Covid-19.
TW Jawaban 10
Kita ingatkan dan tegur agar mematuhi protocol kesehatan dan
kita beritahu bahayanya virus Corona buat dirinya dan orang
yang berada disekitarnya.
63