Anda di halaman 1dari 4

EPISIOTOMI

No.
: VII/C.KIA.10/30201/2018
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP Tanggal
: 10 April 2018
Terbit
Halaman : 1-4

UPTD Puskesmas dr. Gretta Hapsari Amalya


Pesantren 1 NIP.19800409 200902 2 005

1. Pengertian Episiotomi adalah tindakan yang menimbulkan rasa sakit dan


menggunakan anestesi lokal adalah bagian dari asuhan sayang ibu
2. Tujuan Mencegah terjadinya gawat janin

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pesantren 1 No 002 tahun 2018 tentang


Jenis – Jenis pelayanan yang disediakan.

4. Referensi Pelatihan klinik asuhan persalinan normal th 2008


5. Prosedur/ 5.1 Jelaskan pada ibu apa yang akan dilakukan dan bantu klien untuk
Langkah- langkah merasa rileks
5.2 Hisap 10ml larutan lidokain 1% tanpa epinefrin ke dalam tabung
suntik steril ukuran 10ml (tabung suntik lebih besar boleh digunakan
jika diperlukan). Jika lidokain 1% tidak tersedia, larutkan 1 bagian
lidokain 2% dengan 1 bagian cairan garam fisologis atau air distilasi
steril, sebagai contoh larutan 5ml lidokain dalam 5ml cairan garam
fisiologis atau air steril
5.3 Pastikan bahwa tabung suntik memiliki jarum ukuran 22 dan
panjang 4cm (jarum yang lebih panjang boleh digunakan jika
diperlukan)
5.4 Letakkan dua jari kedalam vagina diantara kepala bayi dan
perineum
5.5 Masukkan jarum ditengah fourchette dan arahkan jarum sepanjang
tempat yang akan diepisiotomi
5.6 Aspirasi (tarik batang penghisap) untuk memastikan bahwa jarum
tidak berada di dalam pembuluhdarah.jika darah masuk kedalam
tabung suntik jangan suntikkan lidokain, tarik jarum tersebut keluar.
Ubah posisi jarum dan tusukkan kembali. Alasan:ibu bisa
mengalami kejang dan bisa terjadi kematian, jika lidokain disuntikan
kedalam pembuluh darah
5.7 Tarik jarum perlahan sambil menyuntikan maksimal 10ml lidokain
5.8 Tarik jarum bila sudah kembali ketitik asal jarum suntik ditusukkan
kulit melembung karena anestesi bisa terlihat dan dipalpasi pada
perineum disepanjang garis yang akan dilakukan episiotomi
5.9 Tunda tindakan episiotomi sampai perineum menipis dan pucat
dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat
kontraksi.alasannya: melakukan episiotomi akan menyebabkan
perdarahan , jangan melakukannya terlalu dini
5.10 Masukkan dua jari kedalam vagina diantara kepala bayi dan
perineum, kedua jari agak diregangkan dan diberikan sedikit
tekanan lembut kearah luar pada perineum.Alasannya: hal ini akan
melindungi kepala bayi dari gunting dan meratakan perineum
sehingga membuatnya lebih mudah diepisiotomi
5.11 Gunakan gunting tajam disinfeksi tingkat tinggi atau steril.
Tempatkan gunting di tengah-tengah fourchette posterior dan
gunting mengarah kesudut yang diinginkan untuk melakukan
episiotomi mediolateral (jika bukan kidal, episiotomi mediolateral
yang dilakukan disisi kiri lebih mudah dijahit). Pastikan untuk
melakukan palpasi atau mengidentifikasi sfinter ani eksterna dan
mengarahkan gunting cukup jauh kearah samping untuk
menghindari sfingter
5.12 Gunting perineum sekitar 3-4 cm dengan arah mediolateral
menggunakan satu atau dua guntingan yang mantap. Hindari
mengunting jaringan sedikit-sedikit karena akan menimbulkan tepi
yang tidak rata sehingga menyulitkan penjahitan dan waktu
penyembuhan lebih lama.
5.12.1 Gunakan gunting untuk memotong sekitar 2-3 cm kedalam
vagina
5.12.2 Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan pada luka
episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa steril diantara
kontraksi untuk membantu mengurangi pendarahan
5.12.3 Kendalikan kepala, bahu dan bahan bayi untuk mencegah
perluasan episiotomi
5.12.4 Setelah bayi dan plasenta lahir,periksa dengan hati-hati apakah
episiotomi,perineum dan vagina
mengalami perluasan atau laserasi, lakukan penjahitan jika
terjadi perluasan episiotomiatau laserasi tambahan

5.12.5 Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan pada luka
episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa steril diantara
kontraksi untuk membantu mengurangi pendarahan
5.12.6 Kendalikan kepala, bahu dan bahan bayi untuk mencegah
perluasan episiotomi
5.12.7 Setelah bayi dan plasenta lahir,periksa dengan hati-hati apakah
episiotomi,perineum dan vagina mengalami perluasan atau
laserasi, lakukan penjahitan jika terjadi perluasan episiotomiatau
laserasi tambahan
menimbulkan tepi yang tidak rata sehingga menyulitkan penjahitan
dan waktu penyembuhan lebih lama.
5.13 Gunakan gunting untuk memotong sekitar 2-3 cm kedalam vagina
5.14 Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan pada luka
episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa steril diantara kontraksi
untuk membantu mengurangi pendarahan
5.15 Kendalikan kepala, bahu dan bahan bayi untuk mencegah
perluasan episiotomi
5.16 Setelah bayi dan plasenta lahir,periksa dengan hati-hati apakah
episiotomi,perineum dan vagina mengalami perluasan atau
laserasi, lakukan penjahitan jika terjadi perluasan episiotomiatau
laserasi tambahan. Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan
tekanan pada luka episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa steril
diantara kontraksi untuk membantu mengurangi pendarahan.
Kendalikan kepala, bahu dan bahan bayi untuk mencegah
perluasan episiotomi.Setelah bayi dan plasenta lahir,periksa
dengan hati-hati apakah episiotomi,perineum dan vagina
mengalami perluasan atau laserasi, lakukan penjahitan jika terjadi
perluasan episiotomiatau laserasi tambahan.

6. Diagram Alir (jika -


dibutuhkan)
7. Unit terkait Unit KIA/KB
Riwayat History Perubahan

Tgl. Mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan.
1 Komponen SOP
2 Isi Perubahan Lama ke yang baru

Anda mungkin juga menyukai