Anda di halaman 1dari 4

ASFIKSIA

No.
: VII/C.KIA.07/30201/2018
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP Tanggal
: 10 April 2018
Terbit
Halaman : 1-4

UPTD Puskesmas dr. Gretta Hapsari Amalya


Pesantren 1 NIP.19800409 200902 2 005

1. Pengertian Asfiksi adalah keadaan bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan
teratur segera setelah lahir.

2. Tujuan Petugas kesehatan mampu melakukan manajemen asfixia bayi baru


lahir.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pesantren 1 No 002 tahun 2018 tentang


Jenis – Jenis pelayanan yang disediakan.

4. Referensi Buku Asuhan Persalinan Normal Tahun 2008

5.1 Persiapan resusitasi bayi baru lahir


5.1.1 Persiapan keluarga : jelaskan ppada keluarga mengenai
kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu dan bayi.
5.1.2 Persiapan tempat resusitasi : rangan hangat, meja datar, rata,
cukup keras, bersih, kering, dan hangat.
5.1.3 Persiapan alat : kain, penghisap lendir/de lee atau bola karet,
alat ventilasi, kotak alat resusitasi, sarung tangan, pencatat
waktu.
5.1.4 Persiapan diri :
5.1.4.1 Pastikan peenlong sudah meenggunakan alat
pelindung diri (celemek, masker, kaca mata, penutup
kepala, alas kaki tertutup)
5.1.4.2 Lepas perhiasan sebelum cuci tangan.
5.1.4.3 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan.
5.1.4.4 Gunakan sarung tangan.
5. Prosedur/ 5.2 Penatalaksanaan resusitasi
Langkah- langkah 5.2.1 Langkah awal : (diselesaikan ≤ 30 detik)
5.2.1.1 Jaga bayi tetap hangat = letakkan bayi diatas kain,
diatas perut ibu/ 45cm dari perinium. Selimuti bayi
biarkan wajah dada dan perut tetap terbuka, potong tali
pusat pindahkan bayi dari kain 1 ke kain 2 yang digelar
di tempat resusitasi.
5.2.1.2 Atur posisi bayi = baringkan bayi terlentang posisi
kepala di dekat penolong, posisi kepala sedikit ekstensi
deengan mengganjal bahu.
5.2.1.3 Hisap lendir = hisap lendir mulai dari mulut dulu
kemudian hidung.
5.2.1.4 Keringkan dan rangsang taktil
5.2.1.4.1 Mengeringkan muka, kepala dan bagian
tubuh lain dengan sedikit tekanan.
5.2.1.4.2 Menepuk atau menyentil telapak
kaki/menggosok punggung/perut/dada/
tungkai bayi ddengan telapak tangan.
5.2.1.4.3 Ganti kain basah dengan kain kering.
5.2.1.4.4 Slimuti dengan kain kering jangan
menutupi muka dan dada.
5.2.1.5 Atur kembali posisi kepala bayi.

5.2.2 Tahap II = ventilasi


5.2.2.1 Pasang sungkup menuju dagu, mulut, hidung.
5.2.2.2 Ventilasi 2x
5.2.2.2.1 Lakukan tiupan/remasan dengan tekanan
30cm air
5.2.2.2.2 Lihat apakah ddada bayi mngembang.
5.2.2.3 Ventilasi 20x dalam 30 detik dengan tekanan 20cm air
sampai dengan bayi bernafas spontan/ menangis.
Setelah 30 deetik lakukan penilaian ulang nafas.
5.2.2.3.1 Jika mulai bernafas normal/tidaak megap-
megap hentikan ventilasi bertahap.
5.2.2.3.2 Jika bernafas > 40 peer menit dan tidak ada
retraksi berat jangan ventilasi lagi letakkan
bayi dengan kontak kulit dengan dada ibu
lanjutkan asuhan BBL. Pantau tiap 15 menit
untuk pernafasan dan kehangatan.
5.2.2.3.3 Jika bayi tidak dapat bernafas/megap-megap
lanjtkan ventilasi.
5.2.2.4 Ventilasi tiap 30 detk dengan tekanan 20 cm air
(20x/30 detik)
5.2.2.5 Siapkan rujukan jika bayi belum bernafas spontan
sesudah 20 menit resusitasi.
5.2.2.5.1 Jelaskan pada keluarga yang terjadi.
5.2.2.5.2 Teruskan ventilasi selama persiapan rujukan.
5.2.2.5.3 Catat keadaan bayi pada formulir rujukan dan
rekam medis persalinan.
5.2.2.6 Lanjutkan ventilasi, nilai ulang, dan nilai denyut
jantung.
5.2.2.6.1 Lanjutkan ventilasi 20x/ 30detik (tekanan
20cm air)

Tiap 30 detik hentikan ventilasi kemudian


nilai ulang nafas dan nilai denyut jantung
sampai dengan 10 menit. Jika 10 menit bayi
mengalami henti jantung kemungkinan besar
mengalami kerusakan otal permanen

5.2.3 Tahap III = pasca resusitasi


5.2.3.1.1 Bila resuusitasi berhasil lakukan pemantauan
dan perawatan tali pusat, pencegahan
hipotermi, pemberian vit K1 1mg IM di paha
kiri, penjegahan infeksi dengan salep mata/
tetes mata antibiotik dilanjutkan njeksi
Hepatitis B IM di paha kanan 1 jam setelah vit
K1

6. Diagram Alir (jika -


dibutuhkan)
7. Unit terkait Unit KIA/KB
Riwayat History Perubahan

Tgl. Mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan.
1 Komponen SOP
2 Isi Perubahan Lama ke yang baru

Anda mungkin juga menyukai