Anda di halaman 1dari 7

RESUSITASI BAYI BARU

LAHIR DENGAN ASFIKSIA


No. Dokumen :
/SOP/HCB/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Maret 2021
Halaman : 1/7

PUSKESMAS Darmayanti PZ, SKM


ALAHAN NIP.196807121988122001
PANJANG

1.Pengertian Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak


dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi
dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya
akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah
ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu
hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang
mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau
sesudah persalinan.

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan tindakan


asifiksia pada bayi baru lahir.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Alahan Panjang tentang


Layanan Klinis Yang Menjamin Kesinambungan
Layanan.

4. Referensi 1. DepkesRI(2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan


Normal. Bakti Husada. JNPK-KR
2. Hidayat Aziz A.2008.Ilmu Kesehatan Anak Untuk
Pendidikan Kebidanan.Jakarta: Salemba Medika
5. Prosedur Alat :
1.Meja Resusitasi dengan lampu penghangat
2.Tabung Oksigen dan selang Oksigen
3.Set Resusitasi (Alat balon dan sungkup)
4.Stetoskop
5.Jam atau penghitung waktu
6.Penghisap lendir manual (De Lee)
Bahan :
1. Sarung tangan
2. Kain hangat minimal 3 buah
RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA
No. Dokumen :
/SOP/HCB/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Maret 2021
Halaman : 2/7

PUSKESMAS Darmayanti PZ, SKM


ALAHAN NIP.196807121988122001
PANJANG

6.Langkah- Persiapan Awal


1. Petugas melakukan persiapan resusitasi BBL
langkah
2. Petugas meminta persetujuan keluarga
3. Petugas rawat inap melakukan persiapan tempat
resusitasi
a. Siapkan ruangan yang hangat dan terang
untuk mencegah hipotermi
b. Tempat resisutisasi yang datar, rata, keras,
bersih, kering dan hangat
c. Tempat resusitasi dekat dengan pemancar
panas
d. Gunakan lampu 60 watt dan tidak berangin
4. Petugas melakukan persiapan alat resusitasi
a. Siapkan 2 helai kain/handuk
b. Bahan ganjal bahu bayi dapat berupa kain,
handuk kecil, selendang, kaos digulung
setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk
mengatur posisi kepala bayi agar sedikit
tengadah
c. Alat penghisap lendir DeLee atau bola karet
d. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup
neonatal
e. Kotak alat resusitasi
f. Jam atau pencatat waktu
g. Sarung tangan
5. Petugas melakukan persiapan diri
a. Memakai alat pelindung diri pada persalinan
(celemek plastik, masker, penutup kepala,
kacamata, sepatu tertutup)
b. Lepaskan perhiasan, cincin, jam tangan
RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA
No. Dokumen :
/SOP/HCB/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Maret 2021
Halaman : 3/7

PUSKESMAS Darmayanti PZ, SKM


ALAHAN NIP.196807121988122001
PANJANG

sebelum cuci tangan


c. Cuci tangan
d. Keringkan dengan kain
e. Gunakan sarung tangan

Prosedur
1. Petugas Rawat Inap melakukan penilaian BBL. Bayi
tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap /
tidak bernafas dan tonus otot bayi tidak baik
2. Petugas rawat inap melakukan pengisapan lendir.
3. Petugas rawat inap memotong tali pusat, langsung
masuk kelangkah awal.
4. Petugas Rawat inap melakukan tindakan Resusitasi
a. Tahap I : Langkah Awal (dilakukan dalam waktu
30 detik)
1) Jaga Bayi tetap hangat
 Letakkan bayi diatas kain yang ada di
perut ibu
 Selimuti bayi dada dan perut tetap
terbuka
 Pindahkan bayi ke atas kain ditempat
resusitasi
 Jaga bayi tetap terselimuti dan dibawah
pemancar panas
2) Atur posisi bayi
 Baringkan bayi terlentang dengan
kepala di dekat penolong
 Posisikan kepala bayi pada posisi
menghidu dengan menempatkan
pengganjal dibawah leher sehingga
kepala sedikit ekstensi
3) Isap lendir
Gunakan alat penghisap lendir DeLee dengan
RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA
No. Dokumen :
/SOP/HCB/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Maret 2021
Halaman : 4/7

PUSKESMAS Darmayanti PZ, SKM


ALAHAN NIP.196807121988122001
PANJANG

cara:
 Isap lendir mulai dari mulut dulu
kemudian dari hidung
 Lakukan penghisapan saat alat
penghisap ditarik keluar, TIDAK pada
waktu memasukkan
 Jangan lakukan penghisapan terlalu
dalam (jangan lebih dari 5 cm ke dalam
mulut atau lebih dari 3 cm ke dalam
hidung, hal itu dapat menyebabkan
denyut jantungmenjadi lambat atau
bayi tiba-tiba berhenti bernafas.
Bila menggunakan Balon karet lakukan
dengan cara:
 Tekan bola di luar mulut
 Masukkan ujung penghisap di rongga
mulut dan lepaskan
 Untuk hidung masukkan di lubang
hidung
4) Keringkan dan rangsang bayi
 Keringkan bayi mulai dari muka, kepala
dan bagian tubuh lainnya dengan
sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat
membantu BBL mulai bernafas.
 Lakukan rangsangan taktil dengan
menepuk/menyentil telapak kaki atau
menggosok punggung / perut / dada /
tungkai bayi dengan telapak tangan.
5) Atur kembali posisi kepala bayi dan selimuti
bayi
 Ganti kain yang basah dengan kain
yang kering
 Selimuti bayi jangan menutup muka
RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA
No. Dokumen :
/SOP/HCB/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Maret 2021
Halaman : 5/7

PUSKESMAS Darmayanti PZ, SKM


ALAHAN NIP.196807121988122001
PANJANG

dan dada agar bisa memantau


pernafasan bayi
 Atur kembali kepala agar sedikit
ekstensi
6) Petugas melakukan penilaian bayi
 Bila bayi bernafas normal lakukan
asuhan pasca resusitasi
 Bila bayi megap-megap atau tidak
bernafas lakukan Ventilasi bayi
b. Tahap II : Ventilasi
1) Pasang sungkup dan pegang sungkup agar
menutupi dagu, mulut dan hidung
2) Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm Air
3) Bila dada mengembang lakukan ventilasi 20
kali dengan tekanan 20 cm Air selama 30
detik
4) Bila bayi tidak bernafas / bernafas megap-
megap
 Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak
ada udara bocor
 Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah
menghidu
 Periksa cairan atau lendir di mulut
 Lakukan ventilasi sebanyak 20 kali selama
30 detik
 Bila bayi berhasil bernafas spontan
lanjutkan perawatan ayi secara resusitasi
 Bila bayi tidak bernafas spontan sesudah 2
menit resusitas, siapakan rujukan.
c. Siapkan rujukan bila bayi belum bernapas
normal sesudah 2 menit diventilasi
 Jelaskan kepada ibu/keluarga tentang
keadaan bayi
RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA
No. Dokumen :
/SOP/HCB/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Maret 2021
Halaman : 6/7

PUSKESMAS Darmayanti PZ, SKM


ALAHAN NIP.196807121988122001
PANJANG

 Mintalah keluarga membantu persiapan


rujukan
 Teruskan resusitasi sementara persiapan
rujukan dilakukan
 Lakukan pencegahan hipotermi
 Beri injeksi vitamin K
 Pencegahan infeksi
 Pencatatan dan pelaporan
d. Bila bayi tidak bisa dirujuk
 Lanjutkan resusitasi sampai 10 menit
 Pertimbangkan untuk menghentikan
tindakan resusitasi jika setelah 10 menit,
upaya ventilasi tidak berhasil
 Beri konseling pada keluarga Bayi yang tidak
bernapas normal setelah 20 menit
diresusitasi akan mengalami kerusakan otak
sehingga bayi akan menderita kecacatan
yang berat atau meninggal
 Pencatatan dan pelaporan
e. Resusitasi tidak berhasil
 Bila bayi gagal bernapas setelah 10 menit
tindakan resusitasi dilakukan maka
hentikan upaya tersebut
 Berikan konseling dukungan moral
 Lakukan asuhan lanjutan bagi ibu
 Lakukan pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir -
8. Hal-hal yang 1. Kondisi umum bayi
2. Usaha pernafasan bayi
perlu
diperhatikan
RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA
No. Dokumen :
/SOP/HCB/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Maret 2021
Halaman : 7/7

PUSKESMAS Darmayanti PZ, SKM


ALAHAN NIP.196807121988122001
PANJANG

9. Unit Terkait Klinik Bersalin


10.Dokumen 1. Status pasien
terkait 2. Buku KIA
3. Blanko rujukan
11.Rekaman Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis No diubah diberlakukan

Perubahan
  - - -

Anda mungkin juga menyukai