Anda di halaman 1dari 7

Nomor SOP : 

PUSK.SMN.445.807/SOP/ /I/2020
Tanggal Pembuatan : Januari 2020
Tanggal Penerbitan : Januari 2020
Tanggal Revisi :  -
Disahkan Oleh : Kepala UPT Puskesmas Sikumana

   

DINAS KESEHATAN KOTA


KUPANG dr. Maria V.Ivonny D.Ray,M.Kes
UPT PUSKESMAS SIKUMANA   NIP. 19770323 201101 2 007
JUDUL SOP Kunjungan Neonatus
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 1. Memahami Tupoksi Kerja
Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Mengetahui indikator klinis
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 3.Memiliki Kualifikasi Pendidikan
Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Kedokteran Umum
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 4.Memiliki kualifikasi pendidikan
Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Kebidanan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
KETERKAITAN  PERALATAN/ PERLENGKAPAN 
SOP Pendaftaran

PERINGATAN PENCATATAN/ PENDATAAN


Prosedur yang tidak benar akan berdampak kesalahan Rekam Medik Pasien
dalam menentukan kebutuhan klien dan tindakan Buku KIA, kartu ibu
selanjutnya. Register Kohort ibu
1. Pengertian Resusitasi adalah serangkaian upaya sistematis dan terkoodinir untuk
mengembalikan usaha bernapas dan sirkulasi bayi baru lahir sehingga
terhindar dari kematian ataupun cacat menetap
2. Tujuan Untuk mengembalikan usaha bernapas dan sirkulasi bayi baru lahir sehingga
terhindar dari kematian ataupun cacat menetap.
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan

4. Refrensi Modul Midwifery Update 2021


5. Prosedur/ Prosedur Resusitasi Bayi Baru Lahir merupakan bagian dari Asuhan Kala Dua
Langkah- untuk penolong tunggal persalinan dan menjadi perlengkap untuk bayi dengan
langkah resiko tinggi Asfiksia
 PERSIAPAN
Perlengkapan resusitasi harus tersedia dan siap dan digunakan pada setiap
persalinan. Penolong harus telah mencuci tangan dan mengenakan sarung
tangan DTT/sterill. Persiapan lainnya adalah sebagai berikut :
Ruangan Resusitasi :Hangat ,Ukuran ruangan cukup untuk tim melakukan
resusitasi,Cukup terang,Letak ruangan yang berdekatan dengan ruang
bersalin
Tempat Resusitasi :Permukaan datar,Ketinggian meja 90 cm dengan alas
kain kering dan bersih,dilengkapi pemancar panas.
Peralatan medik untuk melakukan resusitasi harus tetap disiapkan secara
lengkap meskipun tidak semua bayi baru lahir memerlukan tindakan
resusitasi.
1. Handuk atau kain kering (2) untuk mengeringkan dan menutup tubuh
dan kepala bayi dan handuk atau kain kecil (1) untuk ganjal bahu.
2. Alat suction
3. Alat penghantar udara/oksigen.
o Tabung sungkup untuk bayi cukup bulan dan premature.
Sungkup dengan bantalan karet atau udara.
o Balon sungkup dengan katup pengatur tekanan
 PENILAIAN CEPAT BAYI BARU LAHIR
3 Pertanyaan :
• Prematur
• Usaha Napas
• Tonus Otot
3 issue :
• Kapan memulai Timer?
• Menangis atau Gasping ?
• Deleyed cord clamping ?
Kontak kulit dini : Bayi bugar tonus otot dan usaha napas baik,bayi
cukup bulan,bayi berat lahir cukup
Prasyarat :Suhu kamar 24-26 C,Tanda vital terpantau dengan baik
Belum cukup bukti untuk merekomendasikan melakukan kontak kulit dini
pada bayi prematur, bayi tidak bugar (sesak napas)
 LANGKAH AWAL
1. Hangatkan , Keringkan , Stimulasi dan buka jAlan napas. (H A K S A)
2. Hati2 dengan Gasping perlakukan seperti apnea
3. Suction tidak rutin
4. Boleh dilakukan secara simultan dengan VTP pada bayi apnea
5. Prinsip dalam 1 menit bayi harus sudah bernapas
6. Bayi < 32 minggu atau BL < 1500 langsung cover dengan plastik
polietilen
 BREATHING
Keberhasilan pemberian bantuan napas pada bayi baru lahir ditentukan
oleh sungkup yang melekat rapat pada wajah bayi:
1. Ukuran sungkup yang tepat

2. Cara memegang sungkup yang benar

Jika perlekatan sungkup sudah benar maka lakukan ventilasi tekanan


positif (VTP) 20 – 30 x per 30 detik
 PRINSIP PEMBERIAN BANTUAN NAFAS
Segera evaluasi setelah melakukan ventilasi tekanan positif selama 30
detik. Hal yang dievaluasi adalah usaha napas, frekuensi denyut jantung
dan saturasi oksigen. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat 4 kemungkinan
kondisi bayi baru lahir dan tindakan selanjutnya yaitu:
1) Bila napas spontan, denyut jantung > 100x/menit dan tidak ada tanda
tanda distress respirasi maka lakukan perawatan pascaresusitasi.
2) Bila napas spontan, denyut jantung > 100x/menit dan ada tanda tanda
distress respirasi, berikan CPAP.
3) Bila belum ada napas spontan, denyut jantung > 60x/menit lanjutkan
VTP.
4) Bila bayi belum bernapas dan denyut jantung < 100x/menit, lakukan VTP
dan kompresi dada.
5) Ventilasi tekanan positif dapat dilakukan dengan t-piece resuscitator
(CPAP) apabila kondisi bayi baru lahir memerlukan VTP berkelanjutan.
Salah satu kondisi bayi baru lahir memerlukan t-piece resuscitator adalah
pada kondisi bernapas spontan namun ada distress pernapasan seperti
takipneu, retraksi dinding dada atau merintih. Berikut adalah cara
melakukan ventilasi tekanan positif berkelanjutan, maka tekanan dan
kecepatan ventilasi harus diturunkan
 STABILISASI PASIENS
Stabilisasi dan merujuk secara tepat waktu dengan kondisi optimal akan
sangat membantu pasien untuk dapat ditangani secara adekuat dan efektif.

Unit Terkait Loket, apotek.

Diagram Alir -

Anda mungkin juga menyukai