No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 2 Mei 2017
Halaman :1/2
PUSKESMAS
drg.Sri Lestari Handayani MUSUK I
KABUPATEN NIP.197006122007012019
BOYOLALI
1.Pengertian Asfiksia adalah Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas
secara spontan dan teratur.
3.Kebijakan Salah satu penyebab angka kematian bayi baru lahir adalah asfiksia
yang merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir setelah
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Dalam pengadaan tenaga bidan
yang profesional salah satunya diharapkan tenaga bidan mampu
melakukan penatalaksanaan bayi baru lahir dengan asfiksia.
B. Langkah-langkah
1. Memberitahu ibu dan keluarganya bahwa bayinya
memerlukan bantuan untuk memulai bernafas
2. Langkah awal (dilakukan dalam 30 detik ):
1) Jaga bayi tetap hangat
Letakkan bayi diatas kain yang ada diatas
perut ibu atau dekat perineum
Selimuti bayi dengan kain tersebut, potong
tali pusat
Pindahkan bayi ke atas kain ke tempat
resusitasi
2) Atur posisi bayi
Baringkan bayi terlentang dekat dengan
kepala di dekat penolong
Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi
3) Isap lendir
Gunakan alat pengisap De Lee atau bola karet
Isap lendir dalam mulut kurang lebih 5 cm,
kemudian isap lendir di hidung kurang lebih
3cm.
Hisap lendir sambil menarik keluar penghisap
4) Keringkan dan rangsang taktil
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan
bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan.
Lakukan rangsangan taktil dengan cara:
Menepuk atau menyentil telapak kaki
Menggosok punggung, perut, dada atau
tungkai kaki bayi dengan telapak
tangan
5) Reposisi
Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi
Ganti kain basah dengan kain bersih dan
kering
Selimuti bayi dengan kain tersebut, hindari
bagian muka dan dada agar dapat memantau
pernafasan bayi
Atur kembali posisi terbaik kepala bayi
(sedikit ekstensi)
6) Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas
spontan dan teratur
Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal,
megap-megap atau tidak bernafas
Bila bayi bernafas normal, berikan pada
ibunya:
Letakkkan bayi diatas dada ibu dan
selimuti keduanya untuk menjaga bayi
tetap hangat
Anjurkan Ibu untuk menyusukan bayi
sambil membelainya
Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap :
segera lakukan tindakan ventilasi
3. Ventilasi
Pasang sungkup, perhatikan lekatan
Ventilasi 2 kali denagn tekanan 30 cm air,
amati gerakan dada bayi
Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi
20 kali dengan tekanan 20 cm air dalam 30
detik.
Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas
spontan dan teratur
6. Lakukan penilaian
Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan
ventilasi dan pantau bayi. Bayi di berikan
asuhan pasca resusitasi
Bila bayi belum bernafas atau megap-megap,
lanjutkan ventilasi
Lanjutkan ventilasi dengan tekanan 20
cm air, 20x untuk 30 detik berikutnya
Evaluasi hasil ventilasi setiap 30 detik
Lakukan penilaian apakah bayi
bernafas, tidak bernafas atau megap-
megap
o Bila bayi sudah bernafas normal,
hentikan ventilasi dan pantau
bayi dengan saksama, berikan
asuhan pasca resusitasi
o Bila bayi tidak bernafas atau
megap-megap,teruskan ventilasi
dengan tekanan 20 cm air, 20x
untuk 30 detik berikutnya dan
nilai hasilnya tiap 30 detik
Siapkan rujukan bila bayi belum
bernafas normal sesudah 2 menit
diventilasi
Bila bayitidak bisa dirujuk
o Lanjutkan ventilasi sampai 20
menit
o Hentikan tindakan resusitasi jika
setelah 20 menit upaya ventilasi
tidak berhasil
PENILAIAN
Bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap, sambil menilai lakukan hal berikut:
1. Letakan bayi diatas perut ibu atau dekat perineum
2. Selimuti bayi
3. Pindahkan bayi ketempat resisutasi
LANGKAH-LANGKAH RESISUTASI
YA TIDAK
VENTILASI
1. Pasang sungkup, perhatikan lekatan
2. Ventilasi 2 kali dengantekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi
3. Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 20 cm air dalam
30 detik
4. Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas spontan dan teratur?
YA TIDAK
YA TIDAK