Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

No. Dokumen : /SOP-12/142/2017

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 2 Mei 2017

Halaman :1/2

PUSKESMAS
drg.Sri Lestari Handayani MUSUK I
KABUPATEN NIP.197006122007012019
BOYOLALI

1.Pengertian Asfiksia adalah Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas
secara spontan dan teratur.

2.Tujuan  Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada bayi baru


lahir.
 Meningkatkan pelayanan kesehatan neonatus yang optimal.

3.Kebijakan Salah satu penyebab angka kematian bayi baru lahir adalah asfiksia
yang merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir setelah
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Dalam pengadaan tenaga bidan
yang profesional salah satunya diharapkan tenaga bidan mampu
melakukan penatalaksanaan bayi baru lahir dengan asfiksia.

4.Referensi Buku Asuhan Persalinan Normal tahun 2007

5.Prosedur A. Alat dan bahan


1. 2 helai kain / handuk kecil
2. Alat pengisap lendir de lee atau bola karet
3. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal
4. Kotak alat resusitasi
5. Jam atau pencatat waktu
6. Tabung O2 terisi

B. Langkah-langkah
1. Memberitahu ibu dan keluarganya bahwa bayinya
memerlukan bantuan untuk memulai bernafas
2. Langkah awal (dilakukan dalam 30 detik ):
1) Jaga bayi tetap hangat
 Letakkan bayi diatas kain yang ada diatas
perut ibu atau dekat perineum
 Selimuti bayi dengan kain tersebut, potong
tali pusat
 Pindahkan bayi ke atas kain ke tempat
resusitasi
2) Atur posisi bayi
 Baringkan bayi terlentang dekat dengan
kepala di dekat penolong
 Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi
3) Isap lendir
Gunakan alat pengisap De Lee atau bola karet
 Isap lendir dalam mulut kurang lebih 5 cm,
kemudian isap lendir di hidung kurang lebih
3cm.
 Hisap lendir sambil menarik keluar penghisap
4) Keringkan dan rangsang taktil
 Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan
bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan.
 Lakukan rangsangan taktil dengan cara:
 Menepuk atau menyentil telapak kaki
 Menggosok punggung, perut, dada atau
tungkai kaki bayi dengan telapak
tangan

5) Reposisi
Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi
 Ganti kain basah dengan kain bersih dan
kering
 Selimuti bayi dengan kain tersebut, hindari
bagian muka dan dada agar dapat memantau
pernafasan bayi
 Atur kembali posisi terbaik kepala bayi
(sedikit ekstensi)
6) Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas
spontan dan teratur
Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal,
megap-megap atau tidak bernafas
 Bila bayi bernafas normal, berikan pada
ibunya:
 Letakkkan bayi diatas dada ibu dan
selimuti keduanya untuk menjaga bayi
tetap hangat
 Anjurkan Ibu untuk menyusukan bayi
sambil membelainya
 Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap :
segera lakukan tindakan ventilasi

3. Ventilasi
 Pasang sungkup, perhatikan lekatan
 Ventilasi 2 kali denagn tekanan 30 cm air,
amati gerakan dada bayi
 Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi
20 kali dengan tekanan 20 cm air dalam 30
detik.
 Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas
spontan dan teratur

4. Ventilasi percobaan ( 2 kali)


 Lakukan tiupan udara denagn tekanan 30 cm
air
 Lihat apakah dada bayi mengembang
 Bila tidak mengembang
 Pastikan posisi kepala benar
 Pastikan pemasangan sungkup tidak
terjadi kebocoran
 Periksa ulang apakah jalan nafas
tersumbat cairan atau lendir (isap
kembali)

 Bila dada mengembang, lakukan tahap


berikutnya.
5. Ventilasi definitif ( 20 kali dalam 30 detik)
 Lakukan tiupan dengan tekanan 20 cm air, 20
kali dalam 30 detik
 Pastikan udara masuk (dada mengembang)
dalam 30 detik tindakan

6. Lakukan penilaian
 Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan
ventilasi dan pantau bayi. Bayi di berikan
asuhan pasca resusitasi
 Bila bayi belum bernafas atau megap-megap,
lanjutkan ventilasi
 Lanjutkan ventilasi dengan tekanan 20
cm air, 20x untuk 30 detik berikutnya
 Evaluasi hasil ventilasi setiap 30 detik
 Lakukan penilaian apakah bayi
bernafas, tidak bernafas atau megap-
megap
o Bila bayi sudah bernafas normal,
hentikan ventilasi dan pantau
bayi dengan saksama, berikan
asuhan pasca resusitasi
o Bila bayi tidak bernafas atau
megap-megap,teruskan ventilasi
dengan tekanan 20 cm air, 20x
untuk 30 detik berikutnya dan
nilai hasilnya tiap 30 detik
 Siapkan rujukan bila bayi belum
bernafas normal sesudah 2 menit
diventilasi
 Bila bayitidak bisa dirujuk
o Lanjutkan ventilasi sampai 20
menit
o Hentikan tindakan resusitasi jika
setelah 20 menit upaya ventilasi
tidak berhasil

7. Asuhan pasca resusitasi


 Resusitasi berhasil
 Konseling
 Lakukan asuhan bayi baru lahir
normal
o Ajarkan ibu menyusui bayinya
o Beri Vit.K, antibiotik salep mata,
imunisasi Hepatitis B
 Lakukan pemantauan seksama
terhadap bayi pasca resusitasi selama 2
jam pertama seperti:
o Nafas megap-megap, frekuensi
nafas <30 x atau >60 x per menit
o Bayi kebiruan atau pucat
o Bayi lemas
 Jagalah bayi tetap hangat dan kering

 Bayi perlu rujukan


 Konseling
 Asuhan bayi baru lahir yang dirujuk
 Asuhan lanjutan

 Resusitasi tidak berhasil


 Dukungan moral
 Asuhan lanjutan bagi ibu
o Perawatan dan kunjungan nifas

6.RuangTerkait  Puskesmas, Pustu,Polindes

7.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
Diagram Alir

PENILAIAN DAN LANGKAH-LANGKAH RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

PENILAIAN
Bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap, sambil menilai lakukan hal berikut:
1. Letakan bayi diatas perut ibu atau dekat perineum
2. Selimuti bayi
3. Pindahkan bayi ketempat resisutasi

LANGKAH-LANGKAH RESISUTASI

LANGKAH AWAL (dilakukan dalam 30 detik)


1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Isap lendir
4. Keringkan dan rangsang taktil
5. Reposisi
6. Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas spontan dan teratur?

YA TIDAK

VENTILASI
1. Pasang sungkup, perhatikan lekatan
2. Ventilasi 2 kali dengantekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi
3. Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 20 cm air dalam
30 detik
4. Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas spontan dan teratur?

YA TIDAK

Lanjutkan ventilasi, evaluasi tiap 30 detik.


Perhatikan apakah bayi menangis/bernafas spontan dan teratur?

YA TIDAK

Setelah ventilasi selama 2 menit tidak berhasil,


siapkan rujukan

ASUHAN PASCA RESUSITASI:


Bila bayi tidak bisa dirujuk dan tidak bisa bernafas
Jaga bayi agar tetap hangat
Lakukan pemantauan spontan setelah 20 menit, pertimbangkan untuk
Konseling menghentikan tindakan resusitasi
pencatatan

Konseling Dukungan Emosional


Pencatatan Bayi Meninggal

Anda mungkin juga menyukai