Anda di halaman 1dari 3

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No. 440/377.3/404.302.4.04/2023
Dokumen
SOP No.Revisi 1
Tanggal 21/02/2023
Terbit
Halaman
3

PUSKESMAS MUDA TP,


TEGUHAN S.Si, Apt, M.si

1. Pengertian Pemberian bantuan bernafas pada bayi baru lahir yang tidak bisa bernafas
secara sponta dan teratur.
2. Tujuan Resusitasi BBL bertujuan untuk memulihkan fungsi pernafasan bayi baru
lahir yang mengalami asfiksia atau gagal nafas spontan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Teguhan Nomor 1884/ 211.1
/404.302.4.04/2023 tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Asuhan Persalinan Normal, Depkes RI, Jakarta 2008
5. Langkah -
Langkah 1. Beritahu ibu dan keluarga, bahwa bayi mengalami kesulitan untuk
memulai pernafasan dan anda akan membantu menolong bernafas
2. Mintalah salah seorang keluarga mendampingi ibu untuk memberi
dukungan moral, menjaga ibu dan melaporkan bila ada perdarahan

TAHAP 1
1. Jaga bayi tetap hangat.
2. Atur posisi bayi
3. Isap lendir dengan pengisap lendir de lee.
4. Keringkan dan rangsang bayi dengan rangsangan taktil yaitu dengan
cara menepuk/ menyentil telapak kaki, menggosok punggung/ perut/
dada/ tungkai bayi.
5. Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi.
Lakukan penilaian bayi
- Bila bayi bernafas normal :lakukan asuhan pasca resusitasi.
- Bila bayi megap-megap/ tidak bernafas :lakukan ventilasi bayi.

TAHAP II
1. Pasang sungkup
Pasang dan pegang sungkup menutupi dagu, mulut dan hidung
2. Ventilasi 2 kali
- Lakukan tiupan / pompaan dengan tekanan 30 cm air. Tiupan awal
1/4
tabung sungkup /pompaan awal balón sungkup sangat penting
untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernafas dan
menguji apakah jalan nafas bayi terbuka.
- Lihat apakah dada bayi mengembang
Saat melakukan tiupan/ pompaan perhatikan apakah dada bayi
mengembang, bila tidak mengembang
 Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara yang bocor
 Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah benar
 Periksa cairan atau lendir di mulut. Bila ada lendir atau cairan
lakukan pengisapan
 Lakukan tiupan 2 kali dengan tekanan 3 cm air (ulangan), bila
dada mengembang, lakukan tahap berikutnya
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
- Lakukan tiupan dengan tabung dan sungkup atau pemompaan
dengan balón dan sungkup sebanyak 20 kali dalam 30 detik dengan
tekanan 20 cm air sampai bayi mulai menangis dan bernafas
spontan
- Pastikan dada mengembang saat dilakukan tiupan atau pompaan
setelah 30 detik lakukan penilaian ulang nafas.
 Jika bayi mulai bernafas spontan atau menangis,
hentikanventilasibertahap
 Lihat dada apakahadaretraksidinding dada bawah
 Hitung frekuensi napas per menit
Jika bernafas > 40 per menit dan tidak ada retraks berat :
>>jangan ventilasi lagi
>>letakkan bayi dengan kontak kulit kekulit pada dada ibu
dan lanjutkan asuhan
>>pantau setiap 15 menit untuk pernafasan dan kehangatan
>>katakan kepada ibu bahwa bayinya kemungkinan besar
akan membaik
 Lanjutkan asuhan pasca resusitasi
 Jika bayi megap-megap atau tidak bernafas lanjutkan ventilasi
4. Ventilasi setiap 30 detik hentikan dan laukan penilaian ulang nafas
- Lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air
- Hentikan ventilasi setiap 30 detik lakukan penilaian bayi apakah
bernafas , tidak bernafas atau megap-megap
 Jika bayi sudah mulai bernafas spontan, hentikan ventilasi
bertahap dan lakukan asuha pasca persalinan
 Jika bayi megap-megap atau tidak bernafas, teruskan ventilasi
20 kali dalam 30 detik kemudian lakukan penilaian ulang nafas
2/4
setiap 30 detik
5. Siapkan rujukan jika bayi belum bernafas spontan sesudah 2 menit
resusitasi
- Jelaskan kepada ibu apa yang terjadi, apa yang anda lakukan dan
mengapa
- Mintalah keluarga untuk mempersiapkan rujukan
- Teruskan ventilasi selama mempersiapkan rujukan
- Catat keadaan bayi pada formulir rujukan dan rekam medik persalinan
6. Lanjutkan ventilasi sambil memeriksa denyut jantung bayi
Ada denyut jantung selama 10 menit kemungkinan besar mengalami
kerusakan otak permanen

TAHAP III
Asuhan pasca resusitasi
Setelah tindakan resusitasi diperlukan asuhan pasacaresusitasi yang
merupakan perawatan intensif selama 2 jam pertama. Penting sekali pada
tahap ini dilakukan konseling, asuhan BBL dan pemantauan secara intensif
serta pencatatan asuhan yang diberikan sesuai dengan hasil resusitasi.
- Jika resusitasi berhasil
- Jika perlu rujukan
Jika resusitasi tidak berhasil

6. Diagram Jika diperlukan


alir
7. Unit Dokter, Bidan, Perawat
terkait

8. REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO YANG ISI PERUBAHAN TGL. MULAI


DIRUBAH DIBERLAKUKAN

1 Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas 19 Januari 2023


Teguhan Nomor 1884/ 211.1
/404.302.4.04/2023 tentang
Pelayanan Klinis.

3/4

Anda mungkin juga menyukai