DI PUSKESMAS BESTARI
DI SUSUN OLEH :
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga “Laporan
Program Puskesmas: Praktik Keperawatan Keluarga dan komunitas Bestari Periode 15
Januari 2024 – 27 Januari 2024 ini dapat terselesaikan dengan baik danlancar.
Laporan Program Puskesmas ini disusun untuk memenuhi tugas Praktik
Keperawatan Keluarga Mahasiswa Semester V Program Studi D3 Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Flora Medan Tahun Akademik 2023/2024. Dalam peyusunan
Laporan Program Puskesmas ini tidak lepas dari segala bimbingan dan bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih, kepada
yang terhormat:
1. Rina Rahmadani, S.Kep., Ns. M.Kep, selaku Kepala Program studi d3 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora Medan yang telah memberikan dukungan dan izin
untuk melaksanakan Praktik KeperawatanKeluarga dan Komunitas.
2. Dr. Mayer Situmorang, M.KT selaku Kepala Puskesmas Bestari yang telah memfasilitasi
pelaksanaan Praktik Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
3. Juli Utari Israini, S.Kep., Ns, selaku Pembimbing Klinik dalam kompetensi Program
Puskesmas di Puskesmas Bestari.
4. Budiana Yazid, S.Kep., Ns. M.Kep, selaku Pembimbing Akademik dalam kompetensi
Program Puskesmas di Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora
Medan yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga Laporan Program
Puskesmas ini dapat tersusun dengan baik.
5. Staf dan karyawan Puskesmas Bestari yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan
Program Puskesmas.
6. Rekan-rekan kelompok Praktik Keperawatan Terpadu Prodi D3 Keperawatan Fakultas
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora Medan yang telah memberikan dan
meluangkan segala hal untuk dapat menyelesaikan tugas Laporan Program Puskesmas
ini.
ii
7. Segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan Laporan Program
Puskesmas ini. Kami menyadari dalam penyusunan Laporan Program Puskemas ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akandatang.
Demikian, kami berharap semoga Laporan Program Puskemas ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….....…..……..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…...…........ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….............................iv
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………….....….…1
1.1 Latar Belakang…………………………………...........................................................6
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...…..... 6
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………...……..….. 6
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………..………................6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………...………....…....7
2.1 Pengertian Puskesmas……………………………………………..........…………..….. 7
2.2 Tujuan Puskesmas……………………………………………...........………...............9
2.3 Fungsi Puskesmas………………………………………………………...........…..…....9
2.4 kerja pokok puskesmas………………………………………………........................12
2.5 Sasaran kerja puskesmas…………………………………………..........……............14
2.5.1 Moralitas ..........................................................................................................14
2.5.2 Morbalitas ........................................................................................................14
2.6 Wilayah Kerja Puskesmas............................................................................................18
2.7 Kedudukan Puskesmas.................................................................................................19
BAB III. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS……………………............................21
3.1 Sejarah Puskesmas…………………………………………….......…...........……….21
3.2 Data Datar……………………………………………………...........…….....………22
3.3 Visi, Misi, Dan Motto………………………………………...........…….......………22
3.4 Struktur Organisasi……………………………………………….................……….23
3.5 Data Geografis dan Demografi Puskesmas………………………........…....…...…..24
BAB IV. IDENTIFIKASI PROGARAM PUSKESMAS…………...........……......…25
4.1 Program Produk…………………………………………….………..........……...….25
4.1.1 Program Produk Perbaikan Gizi.......................................................................25
4.1.2 Upaya Kesehatan Usia Lanjut...........................................................................25
4.1.3. Program kesehatan ibu & anak termasuk keluarga berencana.........................26
4.2 Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja......................................................26
4.2.1 Usaha Kesehatan Sekolah…………………………………………........…......….. 27
iv
4.2.2 Program Inovasi…………………………………………………............…..……. 27
4.2.3 kesehatan usia lanjut……………………………………………..........…………28
BAB V. PEMBAHASAN………………………………………………………….….................30
5.1 Pelayanan kesehatan…………………………………………………..…………,..................30
5.2 Pelaksana praktek Kerja Lapangan…………………………………….………..…................30
5.2.1 kegiatan di ruang pendaftaran .........................................................................30
5.2.2 kegiatan di ruang IGD dan poli gigi ................................................................31
5.2.3 kegiatan di ruang poli umum............................................................................31
5.2.4 kegiatan di ruang KIA ......................................................................................31
BAB VI. PENUTUP ........................................................................................................32
6.1 Kesimpulan .................................................................................................................32
6.2 Saran............................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...............34
LAMPIRAN DOKUMENTASI…………………………………..……………........... 35
v
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk nyata dari upaya kesehatan adalah adanya ketersediaan
data dan Informasi dibidang kesehatan. Ketersediaan data dan informasi yang
akurat, komprehensif Dan mutakhir akan diperoleh jika Indonesia memiliki
Sistem Informasi Kesehatan yang Mampu mengelola data dan informasi mulai
dari tingkat Puskesmas, Kabupaten/Kota, Propinsi sampai Nasional. Untuk itu
sejak tahun 2001, pemerintah melalui pelaksanaan Desentralisasi sektor kesehatan
telah mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan.
1
Seiring dengan kebutuhan data dan informasi di tingkat Puskesmas,
Departemen Kesehatan RI telah melakukan kebijakan melalui Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dimana sumber utamanya adalah SP2TP
(Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas). Namun dalam
pelaksanaannya menurut kajian Depkes RI, data SP2TP Dimaksud belum dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh karena berbagai hal yang berkaitan Dengan
rancangan sistem tersebut.
Masalah klasik yang terjadi saat ini adalah pengelolaan data dan informasi
belum Terkoordinasi dengan baik, terdapat banyaknya tumpang tindih kegiatan
dan pengelolaan data, Dimana masing-masing unit mengumpulkan data sendiri
dengan instrumen yang berbeda di Berbagai tingkat. Selain itu pengumpulan data
belum dilakukan secara efisien dan kadang Data yang dikumpulkan redundant,
bahkan tidak diperlukan. Ini diakibatkan oleh SIK yang Terfragmentasi. SIK yang
saat ini dibangun hanya untuk satu unit dan untuk satu fungsi yang Ada di bagian
tersebut, namun belum dapat digunakan untuk dimanfaatkan unit lain untuk
Fungsi yang lain (Hartono, 2002).
2
1. Banyak jumlah data yang harus diisi oleh petugas (Suparyanto dan
Martuti, 2009). Menurut Kepala Seksi Perencanaan, Evaluasi, dan
Pelaporan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok bahwa ada 60 jenis
laporan yang harus dibuat petugas Puskesmas Yang terdiri dari 1 jenis
laporan mingguan (W2), 51 jenis laporan bulanan, 2 jenis Laporan
triwulan, 2 jenis laporan semester serta 4 jenis laporan yang harus dibuat
bila Ada kasus.
2. Kekurangan tenaga yang kompeten, khususnya tenaga rekam medis.
Azran (2010) Menyatakan bahwa petugas pengelola SIK atau SP2TP
harus menguasai ilmu statistik.
3. Masalah akurasi dan ketepatan waktu. Shafwan (2008) dalam
penelitiannya di Puskesmas yang ada di Kabupaten Majene menyatakan
bahwa ditemukan data tidak Akurat karena ada unsur rekayasa dan
rendahnya mutu sumber daya manusia. Ditemukan ketepatan waktu
masih merupakan masalah karena ketidakdisiplinan Petugas, faktor
geografis dan kurang penekanan dari Dinas Kesehatan.
4. Pengolahan dan pemanfaatan data belum optimal. Martuti (2009) dalam
penelitiannya Tentang upaya penyempurnaan SIK tingkat kabupaten
kota menyatakan bahwa selain Mengidentifikasi masalah akurasi,
ketepatan waktu, banyaknya data yang Dikumpulkan, rendahnya
kualitas dan kuantitas tenaga pelaksana, juga ternyata Pengolahan dan
pemanfaatan data di berbagai tingkat administrasi belum optimal.
Teridentifikasi pula bahwa umpan balik jarang dilakukan, serta
perlengkapan Komputer tidak memadai, dan dana untuk mengelola
Sistem Informasi Kesehatan Sangat terbatas.
Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan didapatkan kenyataan
bahwa Puskesmas Yang mengirimkan data tidak tepat waktu, tidak lengkap
dengan kualitas data yang diragukan Masih merupakan masalah di Dinas
Kesehatan. Padahal tanpa data yang berkualitas (yaitu Data yang mempunyai
karakteristik akurat, tepat waktu, dapat dipercaya, lengkap dan Bermanfaat),
proses perencanaan tidak akan berjalan dengan baik. Permasalahan ini dapat
Terlihat menjelang akhir tahun anggaran sewaktu menyusun program dan
kegiatan kerja Puskesmas. Usulan program dan kegiatan di Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Puskesmas cenderung konstan setiap
tahun, hanya terjadi perbedaan pada harga Satuan kegiatan. Penyusunan
prioritas kerja berdasarkan masalah belum terlihat. Ini bisa Disebabkan karena
masih lemahnya sistem informasi kesehatan yang ada.
3
menerapkan Kebijakan mengenai pelaksanaan sistem informasi kesehatan
khususnya pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Ketepatan pengiriman serta kelengkapan Laporan disangkutkan dengan
pengambilan gaji. Data harus sampai ke Dinas Kesehatan Tanggal satu setiap
bulan dan sanksinya adalah gaji tidak bisa diambil sebelum laporan Puskesmas
yang bersangkutan masuk. Selalu dilakukan umpan balik (feedback) atas data
Yang dikirimkan yang disampaikan oleh masing-masing Kepala Bidang dalam
pertemuan bulanan Pimpinan Puskesmas. Semuanya terkendali, sampai
kemudian masalah timbul begitu kebijakan ini dihapuskan.
4
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam
rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi
seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat
rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah
Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit
menular.
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
Delapan Fokus Prioritas Pembangunan Kesehatan yang dituangkan dalam
RPJMN Dan Renstra 2010-2014 adalah:
5
mencapai tujuan dan keinginannya manusia agar senantiasa memperhatikan
kerjasama Dengan orang lain (Kusnadi, 1999).
1.2. RumusanMasalah
Bagaimana proses pelaksanaan program pokok, program pengembangan,
dan program unggulan/inovasi Puskesmas Bestari?
1.3.TujuanPenulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah mengeksplorasi program pokok,
program pengembangan, dan program unggulan/inovasi Puskesmas Bestari.
1.4. ManfaatPenulisan
1.4.1 Bagi Perawat Puskesmas Bestari
Dapat memberikan masukan bagi perawat Puskesmas Bestari dalam
rangka meningkatkan pelayanan keperawatan kepada masyarakat Klakah
terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pokok, program
pengembangan, dan program unggulan/inovasi PuskesmasKlakah.
1.4.2 BagiPenulis
Sebagai panduan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan dalam
dunia kerja khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan pada masyarakat
terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pokok, program
pengembangan, dan program unggulan/inovasi Puskesmas setempat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu
diwilayah kerjanya.
Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya
pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara
aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyrakat di wilayah kerjanya.
e. Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Unit PelaksanaTeknis sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/ kota, Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional dinas kesehatan kebupaten/ kota dan merupakan unit pelaksana
tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kebupaten/ kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota,
sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan/ kota sesuai
dengan kemampuannya.
WilayahKerja secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
maka pertanggung jawaban wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-
masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Unit PelaksanaTeknis sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/ kota, Puskesmas berperan
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan
8
kebupaten/ kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung
tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
9
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
a. Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan penegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Proses dalam melaksanakan
fungsinya dilakukan dengan cara :
Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri
Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan
Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas
10
Penyelenggaraan Upaya Keseahatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerjanya Pelayanan yang bersifat public (public goods)
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara
lainadalah :
a. UKM Esensial
1) PromosiKesehatan
2) Kesehatanlingkungan
3) Pelayanan KIA danKB
4) Gizi Masyarakat
5) Pencegahan dan PengendalianPenyakit
6) Perawatan kesehatanmasyarakat
b. UKM Pengembangan
1) Upaya KesehatanSekolah
2) KesehatanJiwa
3) Kesehatan Gigi danMulut
4) KesehatanTradisional
5) KesehatanOlahraga
6) Usaha KesehatanKerja
7) KesehatanIndra
8) Kesehatan LanjutUsia
11
d. Unit Gawat Darurat (UGD)
e. Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana(KIA/KB)
f. RawatInap
g. PelayananKefarmasian dan pelayanan laboratorium
2.4. Kerja Pokok Puskesmas
I. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dilakukan di Puskesmas, posyandu dan sekolah di
wilayah kerja puskesmas, dan dilakukan oleh petugas penyuluh bekerjasama
dengan petugas posyandu,
2. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan dilakukan oleh petugas pemegang program kesehatan
lingkungan, program ini dilakukan melalui pengawasan kebersihan dan
kesehatan lingkungan di puskesmas dan di wilayah kerja puskesmas, dan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan-lingkungan di wilayah
kerja puskesmas.
3. Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah dilakukan oleh pemegang program UKS, yaitu
meliputi penjaringan kesehatan anak sekolah, pemeriksaan kesehatan
berkala, dan bekerja sama dengan petugas promosi kesehatan untuk
melakukan penyuluhan kesehatan.
4. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan oleh
penanggung jawab program ISPA,DBD, Diare,TB, HIV/AIDS.kegiatan
dilakukan melalui pendataan, pencatatan dan pelaporan, dan juga home visit.
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Program Perawatan Kesehatan masyarakat (PerKesMas) dilakukan melalui
home visit, yaitu melakukan pengawasan masalah kesehatan, pemeriksaan
kesehatan dan untuk kasus tertentu dirujuk ke Puskesmas.
6. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
Pelayanan KIA dan KB bersifat UKM dilakukan di posyandu-posyandu dan
lingkungan-lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
12
Dalam upaya kerja pokok puskesmas
7. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
Pelayanan gizi dilakukan oleh nutrisionis di ruangan gizi, yaitu meliputi
pengukuran tinggi badan dan berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan
atas (Bumil), dan pemberian PMT bagi bayi/balita BGM,pemberian vitamin
A dan tablet Fe, dan juga pemberian konseling gizi yang dilakukan di
posyanduposyandu dan lingkungan-lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
13
2.5 Sasaran Kerja Puskesmas
Keadaan kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bestari, yang terdiri
dari :
A. MORTALITAS
Mortalitas ialah Ukuran jumlah kematian yang disebabkan oleh akibat yang
spesifik pada suatu populasi, dan atau kondisi kematian yang dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk.
Mortalitas yang dilaporkan di wilayah kerja Puskesmas Bestari, terdiri dari
beberapa indikator, yaitu :
- Jumlah lahir hidup : 416
- Jumlah lahir mati :0
- Jumlah kematian neonatal :0
- Angka Kematian Ibu :0
- Angka kematian bayi :0
- Angka kematian Balita :0
Laporan angka mortalitas diperoleh dari pelayanan KIA (Kesehatan Ibu
dan Anak) di Puskesmas dan diperoleh juga dari laporan-laporan dari
sarana kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas.
B. MORBILITAS
Morbilitas ialah : angka kesakitan ataupun keadaan sakit pada populasi di
wilayah tertentu. Dalam hal ini Puskesmas Bestari memaparkan jumlah
keadaan sakit/jumlah pasien sakit yang berkunjung di Puskesmas Bestari
baru pada tahun 2018,yaitu sebagai berikut :Jumlah pasien yang berkunjung
ke puskesmas Bestari pada tahun 2018, yaitu sebagai berikut :
14
Pengobatan Umum Rujukan Pengobatan Gigi Rujukan
BULAN
UMUM KTP BPJS umum UMUM KTP BPJS Gigi
Januari 40 640 2100 213 6 26 80 4
Pebruari 25 350 237 265 9 36 59 6
Maret 22 536 236 164 7 26 73 3
April 26 650 689 450 8 63 93 7
Mei 17 486 941 830 5 61 79 6
Juni 26 321 822 254 10 31 61 8
Juli 27 490 369 339 5 26 56 8
Agustus 60 572 369 544 5 25 66 7
September 26 236 254 376 0 71 80 6
Oktober 11 493 453 359 0 68 76 9
Nopember 23 597 934 373 0 65 130 8
Desember 13 466 1285 352 0 59 79 9
TOTAL 316 5837 8689 4519 55 557 932 81
- Dari Jumlah penyakit menular yang didata dan ditangani oleh puskesmas kampung
baru, yaitu sebagai berkut :
15
KASUS JUMLAH
Jumlah kasus baru TB BTA+ 20
Jumlah seluruh kasus TB 15
Kasus TB anak 0-14 tahun 13.33 %
Persentase BTA+ terhadap suspek 18.52 %
Angka kesembuhan BTA+ 12
Angka pengobatan lengkap BTA+ 12
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 240
Angka kematian selama pengobatan 0.00
Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0.00
Jumlah Kasus Baru HIV 15
Jumlah Kasus Baru AIDS 0
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0
Jumlah Kematian karena AIDS 0
Persentase Diare ditemukan dan ditangani 32.0%
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0
Jumlah Kasus Campak 0
Jumlah Kasus Polio 0
Jumlah Kasus Hepatitis B 0
Jumlah kasus DBD 11
Case Fatality Rate DBD 0.00
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) 0.00
16
C. POLA PENYAKIT
Pola penyakit yang ada di puskesmas Bestari baru ialah yang dipaparkan
pada laporan 10 penyakit terbanyak di puskesmas Bestari , yaitu :
Jumlah pasien
No Nama penyakit
( Januari-Desember 2018)
ISPA 1563
1
2 Hipertensi 1078
4
Katarak 396
Penyakit Kulit Elergi 384
5
Penyakit Pulpa dan Jaringan
354
6 Periapikal
8 Di are 300
10 Caries 190
D. STATUS GIZI
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak
yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga
didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran
yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit.
Dari Jumlah bayi yang ada di wilayah kerja yang ditimbang sebanyak : 1752
orang, jumlah bayi/balita yang diBawah Garis Merah (BGM) pada KMS,
sebanyak: 10 Orang, dan jumlah Bayi/Balita Gizi Buruk sebanyak : 0 Orang.Dan
keseluruhan bayi/ balita yang gizi kurang (BGM) maupun gizi buruk ditangani
oleh puskesmas, yaitu pemantauan status gizi, konseling gizi dan pemberian
17
makanan tambahan.Hasil laporan status gizi diperoleh dari pelayanan gizi di
Puskesmas dan dari posyanduposyandu di wilayah kerja Puskesmas.
18
2.7 Kedudukan Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat
2024”, Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah
Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
19
Jadi kedudukan puskesmas bestari sangatlah penting bagi masyarakat sekitar
bestari, karena di puskesmas bestari sangatlah terjamin mutu dan pelayanannya
sehingga masyarakat bisa berobat ke puskesmas bestari. Di puskesmas bestari
menerima pasien BPJS, jad masyarakat tidak usah khawatir kalau mau berobat ke
puskesmas bestari.
Di dekat puskesmas bestari juga ada rumah sakit, tetapi masyarakat lebih
percaya ke puskesmas bestari karena di puskesmas bestari sudah terjamin mutu
dan pelayanannya. Kedudukan puskesmas bestari sangatlah penting bagi
masyarakat sekitar petisah, karena dengan adanya puskesmas bestari di harapkan
bermanfaat bagi masyarakat sekitar petisah.
20
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
Selain itu, pada era orde baru, pembangunan Puskesmas telah mendapatkan
persetujuan dari Presiden Soeharto, sehingga pemerintah pada saat itu
memasukkan program Puskesmas ini kedalam program Pengembangan Lima
Tahun (Pelita). Kemudian, pada Pelita II antara tahun 1974 hingga 1979,
pemerintahan Orde Baru berhasil membangun sekitar 2.000 Puskesmas. Hingga
1993, jumlah Puskesmas yang dibangun oleh pemerintah Orde Baru mencapai
6.749 unit di seluruh Indonesia. Kemudian, hingga saat ini jumlah Puskesmas
yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah 10.374 unit.
21
Kepala puskesmas yang sekarang adalah Bapak Dr. Mayer Situmorang, M.KT,
Sebelum Bapak Dr. Mayer Situmorang, M.KT menjabat sebagai kepala
puskesmas bestari, Ada bapak dr.H Indra Gunawan yang menjabat sebagai kepala
puskesmas dahulu.
22
3.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas bestari
a. Kepala puskesmas
Sebagai pemimpin
Mengoreksi program
b. Tata usaha
Melaksanakan administrasi
Perlengkapan
Keuangan
c. Staf puskesmas
bidang/program kerja.
JUMLAH LUAS
NO KELURAHAN JUMLAH RT
LINGKUNGAN WILAYAH
1. Sei Putih Timur I 9589 5 32
2. Sekip 8024 11 61
3. Petisah Tengah 6717 17 127
JUMLAH 24330 33 220 Ha
23
Keadaan Geografi dan Demografi Puskesmas Bestari
Keadaan Geografi : Puskesmas Bestari terletak di Jalan Rotan Baru Komplek
Petisah Kecamatan Medan Petisah.
Keadaan Demografi : Puskesmas Bestari mempunyai wilayah kerja seluas 220
Ha, Meliputi Kelurahan dan 33 lingkungan dengan jumlah penduduk 23.761
Jiwa.
24
BAB IV
IDENTIFIKASI PROGRAM PUSKESMAS
Tujuan:
Tujuan Umum : “Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk
mencapai masa tua yang bahagia & berguna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat dalam mencapai mutu kehidupan usia lanjut yang optimal”
Tujuan khusus :
Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri
kesehatannya
25
Meningkatkan kemampuan & peran serta masyarakat dalam
menghayati dari mengatasi masalah kesehatan usia lanjut secara
optimal
Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
Meningkatkan jenis & mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
Tujuan :
Menurunnya terjadinya penyakit yang umumnya banyak di derita
masyarakat dan berpenghasilan rendah terutama pada anak balita dan
wanita
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Mencanangkan program pemerintah yaitu KB ( Keluarga Berencana)
Tujuan :
Tujuan Umum :
“Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
serta menciptakan lingkungan serta sehingga memungkinkan pertumbuhan
anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
seutuhnya bagi Indonesia”
26
Tujuan Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik
Memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat
Sehat fisik, mental, dan social
Memiliki daya ingat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkoba, obat-obatan dan bahan berbahaya, rokok,
alkohol, dsb.
Tercapainya pembinaan yang terpadu dan intensif, agar
penyelenggaraan penggunaan UKS dapat berhasil guna dan bedaya
guna secara optimal.
27
4.2.3 Kesehatan Usia Lanjut
Adalah program pelayanan usia lanjut atau upaya kesehatan khusus yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia
lanjut.
28
Membantu Kegiatan Posyandu
Ahmad Bima Pendaftaran Mendaftar pasien yang datang berobat
Prasetyo Mencatat register
Mengisi identitas pasien di status pasien
Mengantar status pasien ke IGD
Membantu kegiatan posyandu
Rikarni Baene Poli Umum Memanggil pasien untuk melakukan
konsultasi pada dokter
Membantu dokter dalam melakukan
pemeriksaan pada pasien di poli umum
Merapikan status pasien yang telah
berobat
Membantu kegiatan posyandu
Ayu Karisma Pendaftaran Mendaftar pasien yang datang berobat
Mencatat register
Mengisi identitas pasien di status pasien
Mengantar status pasien ke IGD
Membantu kegiatan posyandu
29
BAB V
PEMBAHASAN
30
5.2.2 Kegiatan di IGD & Poli Gigi
1. Membantu dokter melakukan pemeriksaan gigi
2. Mengantar status pasien ke pemeriksaan umum
3. Mengantar pasien ke ruang pemeriksaan anak
4. Mengukur tanda tanda vital setiap pasien yang dating
31
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) sangat berperan penting dalam
meningkatkan akses peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi; pelayanan
kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat
(public goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan
menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
a. UKM (Upaya KesehatanMasyarakat)
• Program puskesmas Klakah dalam upaya kesehatan esensial puskesmas
pada mahasiswa Praktk Klinik Terpadu adalah sebagai berikut: Promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak
termasuk kb, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan
perawatan kesehatanmasyarakat.
• Upaya kesehatan pengembangan atau program puskesmas pada mahasiswa
Praktk Klinik Terpadu adalah sebagai berikut: Upaya kesehatan Sekolah,
upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan kerja, dan upaya kesehatan
jiwa
• Program inovasi pada mahasiswa Praktk Klinik Terpadu adalah: GERDU
MASASI ( Gerakan Terpadu Masyarakat Sadar Imunisasi ) dan GERDU
KOPIHATI (Gerakan Terpadu Komunitas Ibu Hamil Resiko Tinggi )
32
6.2. Saran
a. Bagi Puskesmas
Diharapkan dari pihak puskesmas agar lebih mengembangkan dan
mengoptimalisasikan lagi dalam penyelenggaraan program yang ada dan
yang sudah di jalankan. Agar tidak kalah saing dengan puskesmas lain di
wilayah Lumajang.
b. Bagi Mahasiswa
Diharapkan laporan ini bisa membantu mahasiswa dalam melakukan
kegiatan atau program yang ada di puskesmas.
33
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyono, R. E., & Suhari. 2018. Buku Ajar Keperawatan Masyarakat. Lumajang:
KSU Mulia Husada
Depkes. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Menkes/II/2004. Retrieved Mei 2018, from
http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20170210134843.keputusan_menteri_ke
sehatan_nomor_128_menkes_sk_ii_2004_tentang_kebijakann_dasar_pusat_kese
hatan_masyarakat.pdf
PMK No 75 tahun 2014. (2014). PMK no 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Retrieved Mei 10, 2018, from
http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20141210110659.PMK_No_75_Th_201
4_ttg_Puskesmas.pdf
Profil Puskesmas Bestari 2018. (2018). Profil Puskesmas Bestari tahun 2018. Medan
Petisah : Puskesmas Bestari
Data PKP Puskesmas Bestari 2018. (2018). Data PKP Puskesmas Bestari tahun 2018.
Medan Petisah : Puskesmas Bestari
34
LAMPIRAN 1
35
36
37
38
39
40
41
42
43