Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DATA PENELITIAN MANAJEMEN WILAYAH KERJA


PUSKESMAS MORAMO

DISUSUN OLEH II :

WA ZAIRA (K202201002)
SINTA FASARDIANI (K202201010)
EVA JULISMA (K202201016)
NURUR RAHMIN (K202201022)
DEWI SINTA (K202201029)
INES PRAMUSWIRA ILYAS (K202201046)

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah ini dengan
baik dan tanpa suatu kendala berarti. Tidak lupa kami dari kelompok II yang
beranggotakan 6 orang, mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
Sistem Kesehatan Kawasan Pesisir dan Pertambangan, bapak Muh Iksan Akbar,
SKM,M.Kes, yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan
makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberi
masukan dan pandangan kepada kami selama menyelesaikan makalah ini. Makalah
berjudul “ DATA PENELITIAN MANAJEMEN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MORAMO ” ini disusun untuk memenuhi tugas semester 2.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang
membangun dari pembaca agar kami dapat menulis makalah secara lebih baik pada
kesempatan berikutnya. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan
berdampak besar sehingga dapat memberi inspirasi bagi para pembaca.

Kendari, Juli 2023

Penulis (Kelompok II)

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................. .....


KATA PENGANTAR ......................................................... .....ii
DAFTAR ISI ........................................................................ .....iii
BAB I PENDAHULUHAN ............................................... .....1
1.1 Latar Belakang ............................................................ .....1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................... .....2
1.3 Tujuan ......................................................................... .....2
BAB II PEMBAHASAN ................................................... .....3
2.1 Upaya Kesehatan Puskesmas Moramo ....................... .....3
2.2 Sumber Pembiayaan Puskesmas Moramo .................. .....6
2.3 Sumber Daya Manusia Pukesmas Moramo ................ .....6
2.4 Sumber Sediaan Farmasi Puskesmas Moramo ........... .....8
2.5 Bentuk Pemberdayaan KesMas Puskesmas Moramo . .....8
BAB III PENUTUP ........................................................... .....11
3.1 Kesimpulan ................................................................. .....11
3.2 Saran ............................................................................ .....11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... .....12
LAMPIRAN ......................................................................... .....13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat,
pemanfaatan teknologi informasi dapat ditemukan pada berbagai bidang, salah
satunya bidang kesehatan. Hal ini banyak diterapkan pada sistem administrasi
pendaftaran pasien, sistem informasi daftar obat-obatan, maupun proses diagnosa
terhadap penyakit pasien. Selain itu, teknologi informasi juga dapat dimanfaatkan
dalam kegiatan rekam medis di pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas
Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas adalah usaha
pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling
dekat ditengah-tengahmasyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit
pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan di Puskesmas perlu adanya
dukungan dari berbagai faktor yang terkait, salah satunya adalah terselenggaranya
rekam medis yang sesuai dengan Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan-catatan tersebut
kemudian diolah dan selanjutnya akan bermanfaat bagi pihak manajemen untuk
mengetahui informasi mengenai data yang telah ada.
Puskemas Moramo merupakan salah satu puskesmas yang sudah
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. Puskesmas tanpa simpus
dapat menyebabkan terlambatnya pelaporan Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
setempat serta dapat memperlambat pelayanan terhadap pasien.

1
Puskesmas Moramo perlu adanya kesiapan dalam penerapan simpus dari segi
staf administrasi, proses alur kerja, manajemen IT serta infrastruktur IT yang
merupakan kesiapan dasar untuk menunjang penerapan simpus agar dapat berjalan
dengan baik. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
telah diamanatkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif
dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang diselenggarakan melalui sistem
informasi dan lintas sektor. Beberapa penelitian pada tahun 1999 telah
menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan 50% institusi kesehatan
gagal mengimplementasikan sistem informasi adalah karena kurang siapnya rumah
sakit dalam mengimplementasikan sistem informasi (Snyder-halpern, 2001).
Diperlukan kesiapan rumah sakit ataupun puskesmas secara rinci guna
mengsukseskan penerapan sistem informasi.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa saja upaya kesehatan Puskesmas Moramo ?
2. Apa saja sumber pembiayaan Puskesmas Moramo ?
3. Bagaimana sumber daya manusia Pukesmas Moramo ?
4. Darimana sumber sediaan farmasi Puskesmas Moramo ?
5. Bagaimana bentuk pemberdayaan KesMas Puskesmas Moramo ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang upaya kesehatan Puskesmas Moramo


2. Untuk mengetahui tentang sumber pembiayaan Puskesmas Moramo
3. Untuk mengetahui tentang sumber daya manusia Pukesmas Moramo
4. Untuk mengetahui tentang sumber sediaan farmasi Puskesmas Moramo
5. Untuk mengetahui tentang bentuk pemberdayaan KesMas Puskesmas
Moramo.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Upaya Kesehatan Puskesmas Moramo


• Upaya kesehatan perorangan dipuskesmas

Upaya kesehatan perorangan merupakan suatu pendekatan dalam pelayanan


kesehatan yang berfokus pada individu atau pasien sebagai penerima pelayanan. Di
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), upaya kesehatan perorangan menjadi
bagian penting dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan upaya kesehatan perorangan di
Puskesmas:

1. Pendaftaran dan Identifikasi Pasien :


Puskesmas memiliki sistem pendaftaran pasien untuk mengidentifikasi setiap
individu yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Identifikasi ini
diperlukan untuk memantau riwayat kesehatan pasien dan memberikan layanan
yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
2. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik :
Upaya kesehatan perorangan di Puskesmas Moramo dimulai dengan
pengumpulan informasi tentang riwayat kesehatan pasien melalui anamnesis
(wawancara medis). Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan fisik untuk menilai
kondisi fisik pasien dan mencari tanda-tanda penyakit atau gangguan kesehatan
lainnya.
3. Diagnosis dan Pengobatan :
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, tenaga medis di
Puskesmas akan mencoba menegakkan diagnosis penyakit atau masalah kesehatan

3
yang dihadapi oleh pasien. Setelah itu, pengobatan akan diberikan sesuai dengan
diagnosis yang telah ditentukan.
4. Rujukan :
Jika ada kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut atau fasilitas
kesehatan yang lebih spesialis, Puskesmas Moramo akan merujuk pasien ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya yang memungkinkan.
5. Edukasi Kesehatan :
Selain memberikan pengobatan, Puskesmas juga memberikan edukasi
kesehatan kepada pasien tentang pencegahan penyakit, gaya hidup sehat, pola
makan yang baik, dan hal-hal terkait kesehatan lainnya.
6. Pemantauan dan Tindak Lanjut :
Setelah mendapatkan pengobatan atau tindakan medis, pasien akan dipantau
perkembangan kesehatannya. Tindak lanjut mungkin diperlukan, terutama jika
pasien memiliki kondisi kronis atau memerlukan perawatan jangka panjang.
7. Rekam Medis :
Semua informasi terkait pelayanan kesehatan perorangan yang diberikan di
Puskesmas akan dicatat dalam rekam medis pasien. Rekam medis ini penting
untuk melacak riwayat kesehatan pasien, memfasilitasi tindakan medis di masa
depan, serta meningkatkan koordinasi pelayanan kesehatan.

Upaya kesehatan perorangan di Puskesmas sangat penting untuk


memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan menyeluruh kepada
masyarakat di tingkat primer. Dengan fokus pada individu, diharapkan kesehatan
masyarakat secara keseluruhan dapat ditingkatkan.

• Upaya kesehatan masyarakat di puskesmas

1. Pelayanan Kesehatan Dasar :


Puskesmas menyediakan pelayanan kesehatan dasar, seperti pemeriksaan
kesehatan rutin, imunisasi, pengobatan ringan, konsultasi medis, persalinan, dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk
mencegah dan mendeteksi dini masalah kesehatan masyarakat.

4
2. Promosi Kesehatan :
Puskesmas melakukan kegiatan promosi kesehatan dengan mengedukasi
masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat, pola makan yang baik,
pentingnya olahraga, serta mencegah perilaku berisiko seperti merokok, minum
alkohol berlebihan, dan narkoba. Promosi kesehatan juga bisa berupa penyuluhan
tentang penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, diabetes, atau hipertensi.
3. Penyuluhan dan Kampanye Kesehatan :
Puskesmas sering mengadakan penyuluhan dan kampanye kesehatan di
masyarakat untuk menjangkau lebih banyak orang. Kampanye ini dapat mencakup
berbagai topik seperti sanitasi, kebersihan, kebersihan makanan, cuci tangan yang
benar, dan lain sebagainya.
4. Pencegahan Penyakit Menular :
Puskesmas memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit menular. Mereka melakukan vaksinasi, penelusuran kontak bagi
penderita penyakit menular, dan mengambil langkah-langkah untuk
mengendalikan wabah penyakit jika terjadi.
5. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) :
Puskesmas memberikan perhatian khusus pada ibu hamil, ibu menyusui, serta
balita dan anak-anak. Upaya ini termasuk pemeriksaan kehamilan, persalinan,
imunisasi anak, dan pemantauan tumbuh kembang anak.
6. Pengelolaan Program Kesehatan :
Puskesmas berperan dalam mengelola program-program kesehatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, seperti program imunisasi, program keluarga
berencana, dan program pengendalian penyakit menular.
7. Pemeriksaan Awal dan Rujukan :
Puskesmas melakukan pemeriksaan awal untuk mendiagnosis dan merujuk
pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan, seperti rumah sakit, ketika kondisi pasien memerlukan penanganan lebih
intensif.

5
2.2 Sumber Pembiayaan Puskesmas Moramo

• APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)


Puskesmas Moramo sering menerima dana dari pemerintah pusat melalui
anggaran APBN untuk mendukung operasional dan layanan kesehatannya.
• APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Dana untuk Puskesmas juga dapat dialokasikan dari anggaran pemerintah
daerah untuk membiayai program kesehatan di tingkat lokal.
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Puskesmas dapat menerima pembayaran dari program Jaminan Kesehatan
Nasional, yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan akses ke
layanan kesehatan yang terjangkau.
• Donasi dan bantuan
Puskesmas Moramo juga pernah seekali menerima donasi atau bantuan
dari organisasi atau perorangan untuk mendukung operasional dan
program-program kesehatan.
2.3 Sumber Daya Manusia Pukesmas Moramo

Sumber daya manusia (SDM) Puskesmas memainkan peran kunci dalam


penyelenggaraan pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat. SDM Puskesmas
adalah kelompok tenaga kerja yang terlibat dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan dukungan operasional untuk mencapai tujuan Puskesmas. Berikut
adalah beberapa contoh SDM Puskesmas:

1. Dokter: Dokter merupakan tenaga medis yang berperan dalam


mendiagnosis penyakit, memberikan pengobatan, dan merujuk pasien
ke fasilitas kesehatan lainnya jika diperlukan. Puskesmas moramo juga
memiliki beberapa dokter yang bertugas untuk memberikan pelayanan
medis kepada masyarakat.
2. Perawat: Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berperan dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, seperti memberikan

6
obat, melakukan tindakan medis, dan memberikan edukasi kesehatan
kepada masyarakat.
3. Bidan: Bidan adalah tenaga kesehatan yang khusus berfokus pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Mereka membantu ibu hamil,
melahirkan, dan memberikan perawatan postnatal serta merawat bayi
dan anak.
4. Apoteker: Apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan obat dan bahan
farmasi di Puskesmas Moramo. Mereka mengatur persediaan obat,
memberikan informasi tentang obat-obatan kepada pasien, dan
berkolaborasi dengan tim medis dalam penggunaan obat yang tepat.
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat: Tenaga Kesehatan Masyarakat (TKM)
atau yang sering disebut dengan kader kesehatan adalah anggota
masyarakat yang dilatih oleh Puskesmas untuk membantu
menyampaikan informasi kesehatan, melakukan deteksi dini penyakit,
dan memberikan dukungan pada program-program kesehatan di tingkat
masyarakat.
6. Administrasi dan Keuangan: Sumber daya manusia di bidang
administrasi dan keuangan bertugas dalam mengelola administrasi
umum Puskesmas, termasuk administrasi pasien, keuangan, pengadaan,
dan sebagainya.
7. Tenaga Laboratorium: Tenaga laboratorium bertanggung jawab atas
pengujian laboratorium yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit
atau memantau kesehatan masyarakat.
8. Tenaga Gizi: Tenaga gizi membantu dalam memberikan konseling gizi,
mengelola program gizi, dan memberikan edukasi tentang pola makan
yang sehat.
9. Tenaga Kesehatan Lingkungan: Tenaga kesehatan lingkungan berperan
dalam memantau kondisi lingkungan di wilayah kerja Puskesmas dan
memberikan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang terkait
dengan lingkungan.

7
Pentingnya SDM Puskesmas yang terlatih, kompeten, dan berdedikasi
adalah kunci untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
kepada masyarakat. Upaya pelatihan, pengembangan, dan pengelolaan
SDM yang baik di Puskesmas akan membantu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan kesehatan serta mendukung pencapaian target
kesehatan di tingkat masyarakat.

2.4 Sumber Sediaan Farmasi Puskesmas Moramo

1. Dinkes Kabupaten/Kota Kendari : Puskesmas biasanya mendapatkan pasokan


obat dari Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota Kendari skaligus bertanggung
jawab untuk mendistribusikan obat-obatan dan perlengkapan medis ke fasilitas
kesehatan di wilayah mereka.
2. Apotek Puskesmas: Puskesmas yang lebih besar dapat memiliki apotek internal
yang menyediakan sediaan farmasi dasar dan obat-obatan umum yang dibutuhkan
oleh masyarakat setempat.
3. Pembelian dari pemasok: Dalam keadaan tertentu Puskesmas Moramo dapat
membeli obat dan perlengkapan medis dari pemasok obat swasta atau distributor
farmasi.
4. Dukungan pemerintah atau organisasi: Dalam beberapa kasus, puskesmas dapat
menerima dukungan obat-obatan dan perlengkapan medis dari program
pemerintah atau organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam kesehatan
masyarakat.
5. Program kesehatan nasional/regional: Sediaan farmasi di puskesmas juga dapat
berasal dari program kesehatan nasional atau regional yang ditujukan untuk
memberikan obat-obatan dan peralatan medis ke fasilitas kesehatan di tingkat
dasar.

2.5 Bentuk Pemberdayaan KesMas Puskesmas Moramo

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah salah satu unit pelayanan


kesehatan di tingkat paling bawah dalam sistem kesehatan di Indonesia. Puskesmas
memiliki peran penting dalam memberdayakan masyarakat untuk mencapai derajat

8
kesehatan yang optimal. Berikut adalah beberapa bentuk pemberdayaan kesehatan
masyarakat di puskesmas Moramo :

1. Pendidikan Kesehatan: Puskesmas memberikan pendidikan kesehatan


kepada masyarakat mengenai berbagai isu kesehatan, seperti cara mencegah
penyakit, pola makan sehat, kebersihan diri, imunisasi, dan lain-lain.
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup sehat.
2. Pelatihan Kesehatan: Puskesmas dapat menyelenggarakan pelatihan
kesehatan untuk masyarakat, seperti pelatihan kader kesehatan, pelatihan
ibu hamil, pelatihan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, dan pelatihan kesehatan
lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mereka
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk mengatasi isu-
isu kesehatan di lingkungannya.
3. Pelayanan Kesehatan Preventif: Puskesmas memberikan pelayanan
kesehatan preventif, seperti imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala,
pemberian vitamin dan mineral, serta pengobatan bagi penderita penyakit
menular. Pelayanan preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya
penyakit dan mengurangi angka kesakitan di masyarakat.
4. Penggerakan Gotong Royong Masyarakat: Puskesmas dapat menggerakkan
gotong royong masyarakat dalam berbagai kegiatan kesehatan, seperti kerja
bakti membersihkan lingkungan, kampanye kesehatan, atau kegiatan lain
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
5. Penguatan Peran Keluarga dalam Kesehatan: Puskesmas membantu
masyarakat dalam meningkatkan peran keluarga dalam menjaga kesehatan
anggota keluarga. Hal ini meliputi peningkatan pengetahuan tentang pola
makan sehat, pentingnya olahraga, pola tidur yang cukup, dan cara-cara
menjaga kesehatan fisik dan mental.
6. Penyuluhan dan Konseling: Puskesmas memberikan penyuluhan dan
konseling mengenai berbagai masalah kesehatan, seperti kesehatan

9
7. reproduksi, HIV/AIDS, kehamilan, dan lainnya. Penyuluhan dan konseling
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
mengenai isu-isu kesehatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
mereka.
8. Pengorganisasian Masyarakat: Puskesmas dapat membantu dalam
mengorganisasi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan bersama-
sama. Misalnya, membentuk kelompok-kelompok dukungan untuk
penderita penyakit tertentu atau kelompok-kelompok ibu hamil untuk saling
berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Pemberdayaan kesehatan masyarakat di puskesmas Moramo dilakukan secara


berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan terkait kesehatan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
akses, kualitas, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan serta meningkatkan
kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka
sendiri dan keluarga

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Data Manajemen yang efektif sangat penting dalam puskesmas untuk
memastikan layanan kesehatan yang berkualitas, efisien, dan terkoordinasi.
Manajemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya secara efisien.
Puskesmas berfokus pada masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
terjangkau, ramah, dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Pengumpulan, analisis, dan pengelolaan data kesehatan membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam manajemen puskesmas. Informasi
yang akurat dan terkini menjadi dasar untuk meningkatkan layanan dan menyusun
program kesehatan yang tepat. Setiap puskesmas memiliki tantangan dan
kebutuhan yang unik tergantung pada lokasi geografis, populasi yang dilayani, dan
peraturan yang berlaku di wilayah tersebut dan kualitas pelayanan di puskesmas
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

3.2 Saran
1. Untuk ke depannya Puskesmas Moramo harus memberikan pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan kepada staf untuk meningkatkan kompetensi
dan pengetahuan mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik.
2. Sebaiknya Kerjasama dengan pihak eksternal, seperti pemerintah daerah,
organisasi non-pemerintah, dan lembaga kesehatan lainnya, diperlukan agar
dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan aksesibilitas
pelayanan kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Manajemen


Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mulyanto, J., & Santoso, A. (2018). Penerapan Sistem Informasi Kesehatan


di Puskesmas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Purwanto, E., & Pramono, R. (2016). Pengelolaan Data Kesehatan di


Puskesmas: Konsep dan Implementasi. Surakarta: Sebelas Maret University
Press.

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai