DISUSUN OLEH II :
WA ZAIRA (K202201002)
SINTA FASARDIANI (K202201010)
EVA JULISMA (K202201016)
NURUR RAHMIN (K202201022)
DEWI SINTA (K202201029)
INES PRAMUSWIRA ILYAS (K202201046)
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Puskesmas Moramo perlu adanya kesiapan dalam penerapan simpus dari segi
staf administrasi, proses alur kerja, manajemen IT serta infrastruktur IT yang
merupakan kesiapan dasar untuk menunjang penerapan simpus agar dapat berjalan
dengan baik. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
telah diamanatkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif
dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang diselenggarakan melalui sistem
informasi dan lintas sektor. Beberapa penelitian pada tahun 1999 telah
menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan 50% institusi kesehatan
gagal mengimplementasikan sistem informasi adalah karena kurang siapnya rumah
sakit dalam mengimplementasikan sistem informasi (Snyder-halpern, 2001).
Diperlukan kesiapan rumah sakit ataupun puskesmas secara rinci guna
mengsukseskan penerapan sistem informasi.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang dihadapi oleh pasien. Setelah itu, pengobatan akan diberikan sesuai dengan
diagnosis yang telah ditentukan.
4. Rujukan :
Jika ada kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut atau fasilitas
kesehatan yang lebih spesialis, Puskesmas Moramo akan merujuk pasien ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya yang memungkinkan.
5. Edukasi Kesehatan :
Selain memberikan pengobatan, Puskesmas juga memberikan edukasi
kesehatan kepada pasien tentang pencegahan penyakit, gaya hidup sehat, pola
makan yang baik, dan hal-hal terkait kesehatan lainnya.
6. Pemantauan dan Tindak Lanjut :
Setelah mendapatkan pengobatan atau tindakan medis, pasien akan dipantau
perkembangan kesehatannya. Tindak lanjut mungkin diperlukan, terutama jika
pasien memiliki kondisi kronis atau memerlukan perawatan jangka panjang.
7. Rekam Medis :
Semua informasi terkait pelayanan kesehatan perorangan yang diberikan di
Puskesmas akan dicatat dalam rekam medis pasien. Rekam medis ini penting
untuk melacak riwayat kesehatan pasien, memfasilitasi tindakan medis di masa
depan, serta meningkatkan koordinasi pelayanan kesehatan.
4
2. Promosi Kesehatan :
Puskesmas melakukan kegiatan promosi kesehatan dengan mengedukasi
masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat, pola makan yang baik,
pentingnya olahraga, serta mencegah perilaku berisiko seperti merokok, minum
alkohol berlebihan, dan narkoba. Promosi kesehatan juga bisa berupa penyuluhan
tentang penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, diabetes, atau hipertensi.
3. Penyuluhan dan Kampanye Kesehatan :
Puskesmas sering mengadakan penyuluhan dan kampanye kesehatan di
masyarakat untuk menjangkau lebih banyak orang. Kampanye ini dapat mencakup
berbagai topik seperti sanitasi, kebersihan, kebersihan makanan, cuci tangan yang
benar, dan lain sebagainya.
4. Pencegahan Penyakit Menular :
Puskesmas memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit menular. Mereka melakukan vaksinasi, penelusuran kontak bagi
penderita penyakit menular, dan mengambil langkah-langkah untuk
mengendalikan wabah penyakit jika terjadi.
5. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) :
Puskesmas memberikan perhatian khusus pada ibu hamil, ibu menyusui, serta
balita dan anak-anak. Upaya ini termasuk pemeriksaan kehamilan, persalinan,
imunisasi anak, dan pemantauan tumbuh kembang anak.
6. Pengelolaan Program Kesehatan :
Puskesmas berperan dalam mengelola program-program kesehatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, seperti program imunisasi, program keluarga
berencana, dan program pengendalian penyakit menular.
7. Pemeriksaan Awal dan Rujukan :
Puskesmas melakukan pemeriksaan awal untuk mendiagnosis dan merujuk
pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan, seperti rumah sakit, ketika kondisi pasien memerlukan penanganan lebih
intensif.
5
2.2 Sumber Pembiayaan Puskesmas Moramo
6
obat, melakukan tindakan medis, dan memberikan edukasi kesehatan
kepada masyarakat.
3. Bidan: Bidan adalah tenaga kesehatan yang khusus berfokus pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Mereka membantu ibu hamil,
melahirkan, dan memberikan perawatan postnatal serta merawat bayi
dan anak.
4. Apoteker: Apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan obat dan bahan
farmasi di Puskesmas Moramo. Mereka mengatur persediaan obat,
memberikan informasi tentang obat-obatan kepada pasien, dan
berkolaborasi dengan tim medis dalam penggunaan obat yang tepat.
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat: Tenaga Kesehatan Masyarakat (TKM)
atau yang sering disebut dengan kader kesehatan adalah anggota
masyarakat yang dilatih oleh Puskesmas untuk membantu
menyampaikan informasi kesehatan, melakukan deteksi dini penyakit,
dan memberikan dukungan pada program-program kesehatan di tingkat
masyarakat.
6. Administrasi dan Keuangan: Sumber daya manusia di bidang
administrasi dan keuangan bertugas dalam mengelola administrasi
umum Puskesmas, termasuk administrasi pasien, keuangan, pengadaan,
dan sebagainya.
7. Tenaga Laboratorium: Tenaga laboratorium bertanggung jawab atas
pengujian laboratorium yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit
atau memantau kesehatan masyarakat.
8. Tenaga Gizi: Tenaga gizi membantu dalam memberikan konseling gizi,
mengelola program gizi, dan memberikan edukasi tentang pola makan
yang sehat.
9. Tenaga Kesehatan Lingkungan: Tenaga kesehatan lingkungan berperan
dalam memantau kondisi lingkungan di wilayah kerja Puskesmas dan
memberikan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang terkait
dengan lingkungan.
7
Pentingnya SDM Puskesmas yang terlatih, kompeten, dan berdedikasi
adalah kunci untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
kepada masyarakat. Upaya pelatihan, pengembangan, dan pengelolaan
SDM yang baik di Puskesmas akan membantu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan kesehatan serta mendukung pencapaian target
kesehatan di tingkat masyarakat.
8
kesehatan yang optimal. Berikut adalah beberapa bentuk pemberdayaan kesehatan
masyarakat di puskesmas Moramo :
9
7. reproduksi, HIV/AIDS, kehamilan, dan lainnya. Penyuluhan dan konseling
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
mengenai isu-isu kesehatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
mereka.
8. Pengorganisasian Masyarakat: Puskesmas dapat membantu dalam
mengorganisasi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan bersama-
sama. Misalnya, membentuk kelompok-kelompok dukungan untuk
penderita penyakit tertentu atau kelompok-kelompok ibu hamil untuk saling
berbagi pengalaman dan pengetahuan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Data Manajemen yang efektif sangat penting dalam puskesmas untuk
memastikan layanan kesehatan yang berkualitas, efisien, dan terkoordinasi.
Manajemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya secara efisien.
Puskesmas berfokus pada masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
terjangkau, ramah, dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Pengumpulan, analisis, dan pengelolaan data kesehatan membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam manajemen puskesmas. Informasi
yang akurat dan terkini menjadi dasar untuk meningkatkan layanan dan menyusun
program kesehatan yang tepat. Setiap puskesmas memiliki tantangan dan
kebutuhan yang unik tergantung pada lokasi geografis, populasi yang dilayani, dan
peraturan yang berlaku di wilayah tersebut dan kualitas pelayanan di puskesmas
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
3.2 Saran
1. Untuk ke depannya Puskesmas Moramo harus memberikan pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan kepada staf untuk meningkatkan kompetensi
dan pengetahuan mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik.
2. Sebaiknya Kerjasama dengan pihak eksternal, seperti pemerintah daerah,
organisasi non-pemerintah, dan lembaga kesehatan lainnya, diperlukan agar
dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan aksesibilitas
pelayanan kesehatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
14