2311120022
2023/2024
LEMBAR PENGSEHAN
NIM : 2311120022
Menyetujui :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat kepada kita sehingga kita bisa melaksanakan praktek profesi ini
dengan sehat, selamat dan lancar. Praktek profesi ini kami lakukan di
puskesmas purwojati. Laporan ini adalah salah satu bukti bahwa saya telah
selesai melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak praktek profesi pra
konsepsi Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antenatal Care (ANC) merupakan program terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, dengan tujuan menjaga
agar ibu sehat selama kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan
bayi yang dilahirkan sehat, proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan,
merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko
tinggi dan menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan janin perinatal
(Fitrayeni et al., 2017).
Angka kematian ibu (AKI) dalam suatu negara atau daerah merupakan
salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI 2
adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang
disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelohaannya tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau insidental di setiap
100.000 kelahiran hidup. Indikator ini jugq mampu menilai derajat
kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan, baik dari sisi aksebilitas maupun kualitas (Kemenkes RI, 2019)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melalukan pemeriksaan 10T berdasarkan kelengkapan buku KIA
sesuai dengan SOP
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui anamnesa kujungan Antenatal Care (ANC)
b. Mengetahui penatalaksanaan yang dilakukan pada Antenatal Care
(ANC)
c. Melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan labolatorium
d. Melakukan pemeriksaan denyut jantung janin
C. Manfaat
1. Secara Teori
Hasil penulisan dapat di gunakan untuk mengumpulkan data
kujungan awal dan ulang, melakukan pemeriksaan detak jantung janin
2. Secara praktis
Penulis meningkatkan pengetahuan dan skil dalam mengumpulkan
data kujungan awal, ulang, pemeriksaan detak jantung janin sesuai
dengan SOP
3. Instansi
Dapat jadikan sebagai referensi Perpustakaan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiya Purwokerto.
4. Hasil penulisan dapat di gunakan sebagai pedoman oleh bidan dalam
melakukan mengumpulkan data kujungan awal, ulang, pemeriksaan
detak jantung janin sesuai dengan SOP
BAB II
TINJAUAN TEORI
Keterangan :
TBJ = Taksiran Berat Janin
TFU = Tinggi Fundus Uteri
N=13, Bila kepala janin belum melewati PAP (Hodge I)
N=12, Bila kepala janin berada diatas spina isciadika (Hodge II)
N=11, Bila kepala janin berada dibawah spina isciadika (Hodge III)
Dan apabila ibu hamil berat badannya lebih dari 90 kg, maka
tinggi fundus uteri dikurangi 1 cm. Hodge adalah bidang semu yang
digunakan untuk mengevaluasi kemajuan persalinan dengan
seberapa jauh janin turun ke panggul (VT), Sehingga ditetapkan
apakah persalinan dapat dilakukan secara per vaginam atau harus
melalui seksio cesarean(Sulistyawati,2014).
Keterangan :
TBJ = Taksiran Berat Janin
TFU = Tinggi Fundus Uteri
3) Rumus Risanto
Rumus Risanto juga menggunakan pengukuran tinggi fundus
uteri. Risanto Siswosudarmo membuat formula berdasarkan survei
rumah sakit terhadap 560 ibu hamil. Perhitungan menggunakan
rumus Risanto.
TBJ= (125 x TFU) – 880
TBJ = Taksiran Berat Janin (satuan gram)
TFU = Tinggi Fundus Urteri
4) Pengukuran TBJ dengan menggunakan Lingkar Perut (Formula
Dare)
Pada Agustus 1986 sampai Juli 1989, Departemen Obstetri
dan Ginekologi “Institute of Medical Sciences”, Universitas Hindu
Banaras, menyatakan bahwa TFU dan pengukuran lingkar perut
akan berkolrelasi dengan berat badan bayi baru lahir (S. Swain et al,
1993). Pada tahun 1990, Dare et al mengajukan suatu formula yang
lebih sederhana untuk menghitung taksiran berat badan janin, yaitu
perkalian antara SFH dengan AG. Metode yang dipakai berupa
pengukuran lingkar perut ibu dalam centimeter kemudian dikalikan
dengan ukuran fundus uteri dalam centimeter, maka akan didapat
taksiran berat janin (Irianti, 2015). Rumus Formula Dare adalah
sebagai berikut :
TBJ = TFU x LP
Keterangan :
TBJ = Taksiran Berat Janin
TFU = Tinggi Fundus Uteri
LP = Lingkar Perut
Pengukuran TBJ dengan menggunakan lingkar perut biasa
dikenal dengan rumus Dare, namun dibeberapa negara ada yang
menyebut dengan rumus Insler. Perhitungannya sama yaitu Berat
janin dalam gram = Lingkar perut dalam sentimeter × tinggi fundus
simfisis dalam sentimeter (Kanaka Durgaprasad et al., 2019).
4. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran TFU (tinggi fundus uteri) merupakan salah satu metode
pengukuran yang dilakukan pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, dengan
cara mengukur perut ibu dari simfisis pubis hungga fundus uteri menggunakan
pita ukur. The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG)
dan The Public Health Service Expert Panel (1989) melakukan advokasi untuk
merekomendasikan pengukuran TFU dengan menggunakan pita ukur ini
menjadi pemeriksaan rutin pada kunjungan prenatal. Pengukuran TFU ini
didasarkan pada perubahan anatomi dan fisiologi uterus selama kehamilan,
fundus menjadi nampak jelas di abdominal dan dapat diukur. Sehingga
pertumbuhan uterus dapat dijadikan variabel penanda pertumbuhan janin
(Irianti, dkk. 2015). Beberapa rumus yang pernah digunakan dan
dipertimbangkan adalah penggunaan rumus Johnson Tausack dan rumus
Niswander. Namun dalam penggunaan klinis sehari-hari, metode yang sering
dan mudah digunakan adalah Johnson Tausack, selain itu keakuratannya dapat
dipertimbangkan. Rumus tersebut hanya dapat digunakan pada presentasi
kepala, dimana pemeriksa sebelumnya melakukan pengukuran tinggi fundus
uteri, turunnya kepala dan dimasukkan kedalam rumus (Damayanti, 2009).
5. Langkah V : ( Perencanaan )
Mengembangkan sebuah rencana asuhan yang menyeluruh ditentukan
dengan mengacu pada hasil langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan
pengembangan masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat
ini maupun yang dapat diantisipasi serta perawatan kesehatan yang
dibutuhkan.
6. Langkah VI : ( Pelaksanakan )
Melaksanakan rencana perawatan secara menyeluruh. Langkah ini
dapat dilakukan secra keseluruhan oleh bidan atau dilakukan sebagian oleh
ibu atau orang tua, bidan, atau anggota tim kesehatan lainnya.Apabila tidak
dapat melakukannya sendiri, bidan betanggung jawab untuk memastikan
implemntasi benar-benar dilakukan. Rencana asuhan menyeluruh seperti
yang sudah diuaraikan pada langkah kelima dilaksankan secara efisien dan
aman.
HASIL REFLEKSI
DI RUANG KIA
A. DESCRIPTION
Pada taggal 5 oktobar 2023 saya mendapatkan sif pagi bersama
dengan ibu bidan wiwin yang berjaga di ruang KIA. Di riangan ini saya
melakukan pemeriksaan kunjungan kehamilan dan melakukan 10T
yaitu penimbangan berat badan, penukutan tekanan darah. Penukuran
lingkar lila atas pengukuran TFU, pengukuran persentasi jani dan DJJ,
melakukan skrining TT, pemberian tablet fe, pemeriksaan leb,
tatalaksana dan penanganan khusus, temuwicara (konseling).
Pada hari itu klien hamil yang berkunjuk tidak terlalu banyak namun
banyak balita yang berkunjung untuk dilakukan pemeriksaan karena
sudah beberapa hari dari beberapa balita belum kunjung sembuh seteal
berobat diklinik dokter umum yang mereka kunjungai.
Saat saya membacakan hasil leopot 1-4 dan djj ibu bidan yang
berjaga dengan saya merasa tidak yakin hasil dari pemeriksaan saya
sehingga ibu bidan tersebut melakukan leopot 1-4,djj ulang dan
hasilnyapun sama dengan hasil yang saya dapatkan setelah melakukan
pemeriksaan.
C. Evaluation (Melakukan Evaluasi Apa Yang Baik Dan Yang
Biruk)
Pemeriksaan 10T yang saya lakukan sudah sesuai denganya teori
penerapan 10T berdasarkan kelengkapan buku KIA yaitu
penimbangan berat badan, penukutan tekanan darah. Penukuran
lingkar lila atas, pengukuran TFU, pengukuran persentasi jani dan
DJJ, melakukan skrining TT, pemberian tablet fe, pemeriksaan leb,
tatalaksana dan penanganan khusus, temuwicara (konseling).
Pada saat melakukan pemeriksaan leopod 1-4, djj sudah sesuai
dengan teori, dan saat melakukan pemeriksaan saya juga menjalin
komunikasi dengan pasien sehingga pasien merasa naman dan merasa
di perhatikan. Pada saat melakukan pemeriksaan djj saya terlalu lama
untuk mencari detak jantung janin.
D. Penata Analysis(Menganalisis Apa Yang Menyebabkan Situasi
Tersebut)
Saya melalukan pemeriksan 10T masih diawasi oleh ibu bidan yang
berjaga bersama saya, menurut saya mungkin wajar saja jika ibu bidan
yang berjaga bersama saya memastikan kembali hasil pemeriksaan
yang telah saya lakukan sudah sesuai dan benar dengan hasil
pemeriksaan yang telah beliau lakukan.
E. Conclusion( Apa Yang Seharusnya Kita Lakukan)
Sebaiknya saya melakukan pemeriksaan 10T melakukannya dengan
cepat dan dengan hasil yang akurat, agar dikemudian hari tidak ada
kesalahan dalam hasil pemeriksaan dan dapat lebih cepat untuk
melakukan pemeriksaan pada setiap pasien yang datang berkunjung
untuk melakukan ANC. Sehingga ibu hamil yang menunggu di ruang
tunggu tidak terlalu lama.
F. Action Plan ( Jika Situasi Itu Terjadi Lagi, Maka Apa Yang
Akan Kita Lakukan)
Jika saya melalukan pemeriksan 10T terutama leopod 1-4 Saya akan
melakukan pemeriksaan 10T sesuai dengan teori yang ada dan saya
akan melakukannya dengan lebih teliti, cepat, dan hasil yang akurat,
agar dikemudian hari tidak ada kesalahan dalam hasil pemeriksaan dan
dapat lebih cepat untuk melakukan pemeriksaan pada setiap pasien
yang datang berkunjung untuk melakukan ANC. Sehingga ibu hamil
yang menunggu di ruang tunggu tidak terlalu lama.
DAFTAR PUSTAKA
Aghadiati, F., Diffah, H., & Retno, D. Y. L. (2019). Micronutrient Intake And
Fundal Height Determine Birth Weight. Journal Of Public Health Science,
18(1).
File:///C:/Users/Latifa/Downloads/Micronutrient_Intake_And_Fundal_Heigh
t_Determine_B.Pdf
Jumita, Br. Situmorang, R. . Y. H. S. Y. I. I. D. T. R. L. Y. S. (2021). Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan (1st Ed.). Cv. Pustaka El.
Kemenkes Ri, K. K. (2019). Profil Kesehatan Indonesia (K. K. R. Indonesia (Ed.)).
File:///C:/Users/Latifa/Downloads/Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.Pdf
Wahyuni, Yuli . Akbar, Sugih. Miftahul, H. (2019). Pemantauan Kesehatan Gizi
Ibu Hamil Dilihat Dari Pertambahan Berat Badan Dan Pengukuran Lingkar
Lengan Atas (Lila) Berbasis E-Digital. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Dan
Matematika, 16(1), 235 – 244.
File:///C:/Users/Latifa/Downloads/Pemantauan_Kesehatan_Gizi_Ibu_Hamil_
Dilihat_Dari_P.Pdf
Yulistyawan, V. (2022). Literature Review Identifikasi Metode Pengukuran
Taksiran Berat Janin.
File:///C:/Users/Latifa/Appdata/Local/Microsoft/Windows/Inetcache/Ie/Czay
dv3p/Bab_1-6_(Vitriana)[1].Pdf
Zenovya, D. (2018). Perbedaan Akurasi Taksiran Berat Janin Menggunakan
Rumus Johnson Toshach Dan Rumus Dare Dengan Berat Badan Lahir Bayi
Pada Ibu Inpartu Di Bps Bidan Soemidyah Blimbing Malang. Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Http://Repository.Ub.Ac.Id/167260/1/Devy Zenovya.Pdf#
Aghadiati, F., Diffah, H., & Retno, D. Y. L. (2019). Micronutrient Intake And
Fundal Height Determine Birth Weight. Journal Of Public Health Science,
18(1).
File:///C:/Users/Latifa/Downloads/Micronutrient_Intake_And_Fundal_Heigh
t_Determine_B.Pdf
Jumita, Br. Situmorang, R. . Y. H. S. Y. I. I. D. T. R. L. Y. S. (2021). Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan (1st Ed.). Cv. Pustaka El.
Kemenkes Ri, K. K. (2019). Profil Kesehatan Indonesia (K. K. R. Indonesia (Ed.)).
File:///C:/Users/Latifa/Downloads/Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.Pdf
Wahyuni, Yuli . Akbar, Sugih. Miftahul, H. (2019). Pemantauan Kesehatan Gizi
Ibu Hamil Dilihat Dari Pertambahan Berat Badan Dan Pengukuran Lingkar
Lengan Atas (Lila) Berbasis E-Digital. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Dan
Matematika, 16(1), 235 – 244.
File:///C:/Users/Latifa/Downloads/Pemantauan_Kesehatan_Gizi_Ibu_Hamil_
Dilihat_Dari_P.Pdf
Yulistyawan, V. (2022). Literature Review Identifikasi Metode Pengukuran
Taksiran Berat Janin.
File:///C:/Users/Latifa/Appdata/Local/Microsoft/Windows/Inetcache/Ie/Czay
dv3p/Bab_1-6_(Vitriana)[1].Pdf
Zenovya, D. (2018). Perbedaan Akurasi Taksiran Berat Janin Menggunakan
Rumus Johnson Toshach Dan Rumus Dare Dengan Berat Badan Lahir Bayi
Pada Ibu Inpartu Di Bps Bidan Soemidyah Blimbing Malang. Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Http://Repository.Ub.Ac.Id/167260/1/Devy Zenovya.Pdf#
Nugraha, Gilang. 2022. Teknik Pengambilan Dan Penanganan Spesimen Darah
Vena Manusia Untuk Penelitian Gilang. Jakarta. LIPI Press.
Salsabella, Ainun. Panduan Praktikum Flebotomi Dan Penanganan Spesimen.
Yogyakart. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Buku Panduan Praktik Klinik Kebidanan Ii. Program Studi Diploma Iii Kebidanan
Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton. Probolinggo
Nasution siti zahra, Dkk. 2020. Buku ajar konsep dasar keperawatan. Cv budi
utama.Yogyakarta.
Yuyun Aprilya Dimu Ludji. 2019. Asuhan Keperawatan Pada An. R. F Dengan
Pneumonia Di Ruang Kenanga Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Hal
5-25