Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KOMPREHENSIF

KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I PADA BAYI Ny. N


USIA 0 JAM DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN LULU WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 28 MARET 2022 s/d 09 APRIL 2022

Disusun oleh :

NUR NOFIANA
P27824120048

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Komprehensif yang disusun oleh mahasiswa semester IV Program Studi D3


Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Tahun Akademik
2021/2022 dilakukan berdasarkan keadaan yang sebenarnya.

Tempat Praktik : Praktik Mandiri Bidan Lulu


Tanggal Praktik : 28 Maret 2022 s/d 09 April 2022

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan Pembimbing Praktik

Siti Mar’atus S, SST., S.Pd., M.Kes Rijanto, S.Kp., M.Kes Domingas M.L.D.S.O, SST.Bd, M.Kes
NIP. 197112251992032004 NIP. 196708051991031001

Mengetahui,

Kaprodi D3 Kebidanan Sutomo

Dwi Wahyu Wulan S., SST, M.Keb


NIP. 197910302005012001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga laporan kebidanan komprehensif ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas
dari bantuan dan bimbingan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes., selaku Direktur Kampus Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
2. Astuti Setyani, SST., M.Kes., selaku ketua Jurusan Kebidanan Kampus Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
3. Dwi Wahyu Wulan S., SST., M.Keb selaku ketua program studi D3 Kebidanan
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
4. Siti Mar’atus S, SST., S.Pd., M.Kes., selaku pembimbing pendidikan Prodi D3
Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
5. Rijanto, S.Kp., M.Kes., selaku pembimbing pendidikan Prodi D3 Kebidanan
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
6. Domingas Maria L.D.S.O, SST.Bd, M.Kes., selaku pembimbing praktik klinik
kebidanan I.
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi laporan ini sangat dibutuhkan.

Surabaya, 06 April 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB 1 PENGKAJIAN..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Tujuan.....................................................................................................................1
1.2.1. Tujuan Umum.......................................................................................................1
1.2.2. Tujuan Khusus......................................................................................................2
1.3. Pelaksanaan...........................................................................................................2
1.4. Sistematika Penulisan............................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI.....................................................................................................4
2.1. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Normal..................................................................4
2.1.1. Pengertian…………………………………………………………………………4
2.1.2. Patofisiologi....................................................................................................4
2.2. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal.................................................5
2.2.1. Pengkajian Data.............................................................................................5
2.2.2. Diagnosa/Masalah........................................................................................15
2.2.3. Diagnosa Potensial.......................................................................................15
2.2.4. Tindakan Segera..........................................................................................15
2.2.5. Rencana Tindakan dan Rasional.................................................................16
2.2.6. Pelaksanaan Rencana Tindakan.................................................................17
2.2.7. Evaluasi/Follow Up.......................................................................................18
2.2.8. Dokumentasi Asuhan...................................................................................18
BAB 3 TINJAUAN KASUS....................................................................................................19
3.1. Subyektif...............................................................................................................19
3.1.1. Biodata Bayi..................................................................................................19
3.1.2. Biodata Orangtua.........................................................................................19
3.1.3. Keluhan.........................................................................................................19
3.1.4. Riwayat Penyakit Sekarang.........................................................................20
3.1.5. Data Lain Yang Mendukung.........................................................................20
3.2. Obyektif.................................................................................................................21
3.2.1. Pemeriksaan Umum.....................................................................................21
3.2.2. Pemeriksaan Fisik........................................................................................22
3.2.3. Program terapi yang diperoleh.....................................................................23
3.2.4. Data Penunjang............................................................................................24
3.3. Analisa Data.........................................................................................................24
3.4. Penatalaksanaan..................................................................................................24
BAB 4 SIMPULAN................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................29

iv
BAB 1

PENGKAJIAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat waktu lahir, tubuh bayi baru lahir berpindah dari ketergantungan total
ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit ini dikenal sebagai periode
transisi-periode yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu dan berlanjut selama
beberapa organ, misalnya paru-paru, mengalami perubahan yang pesat sehingga
selesai dengan sempurna dalam beberapa hari setelah lahir. Sistem organ yang lain,
seperti sistem hepatik, memerlukan waktu lebih lama untuk berubah ke fungsi
ekstrauteri. Secara keseluruhan, transisi ke kehidupan ekstrauteri harus dipandang
sebagai proses bersinambungan yang terjadi selama keseluruhan bulan pertama
kehidupan (Varney, 2008; h. 878).
Masalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita adalah masa neonatus
(bayi baru lahir 0-28 hari). Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak
adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi. Menurut hasil Riskesdas 2013
menunjukkan bahwa 57% dari kematian neonatal terjadi pada umur 0-6 hari Profil
Kesehatan Indonesia (Kemenkes, 2014; h. 92).
Pengkajian bayi baru lahir dimulai jauh sebelum kelahiran. Pengetahuan bidan
dan tinjauan yang cermat terhadap semua data yang tersedia pada periode prenatal
menjadi patokan untuk pengkajian anak yang akan dilahirkan. Riwayat persalinan dan
kelahiran memberikan lebih banyak informasi untuk pengkajian bidan pada bayi.
Pengkajian yang paling penting adalah karakteristik frekuensi denyut jantung janin
selama persalinan. Informasi mengenai bayi baru lahir yang harus diketahui sebelum
kelahiran (Varney, 2008; h.889)

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum


Mahasiswa mampu melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir normal

1
2

1.2.2.Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada bayi baru lahir
2. Menginterpretasi data serta menentukan diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan bayi baru lahir
3. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada bayi baru lahir
4. Merencanakan tindakan yang dibutuhkan bayi baru lahir
5. Melaksanakan tindakan yang dibutuhkan bayi baru lahir
6. Melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan kebutuhan bayi baru
lahir
7. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
8. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir

1.3. Pelaksanaan
Praktik Klinik Kebidanan I dilaksanakan pada :
Tanggal Praktik : 28 Maret 2022 s/d 09 April 2022
Tempat Praktik : Praktik Mandiri Bidan Lulu

1.4. Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan
asuhan kebidanan ini terdiri dari bab 1 pengkajian yang menguraikan tentang
latar belakang kasus, tujuan penulisan, pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
Pada bab 2 landasan teori menguraikan mengenai konsep dasar tentang bayi
baru lahir normal dan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal yang
meliputi tentang pengkajian data, diagnosa/masalah, diagnosa potensial,
tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan rencana tindakan,
evaluasi serta dokumentasi asuhan kebidanan.
Kemudian pada bab 3 yaitu tinjauan kasus, menguraikan tentang 7 langkah
varney yaitu identifikasi data dasar, identifikasi diagnosa/masalah aktual,
identifikasi diagnosa/masalah potensial, tindakan segera dan kolaborasi, rencana
tindakan/intervensi dan evaluasi, serta melakukan pendokumentasian (SOAP).
3

Pada bab 4 yaitu kesimpulan dari asuhan yang telah dilakukan. Kemudian
selanjutnya daftar pustaka, Bagian ini memuat daftar literatur ilmiah yang telah
ditelaah dan dijadikan rujukan dalam penulisan.
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Normal


2.1.1. Pengertian
Bayi adalah individu yang baru lahir di dunia. Dalam keadaan terbatas,
maka individu membutuhkan perawata dari orang lain. Sedangkan bayi baru lahir
normal adalah janin yang lahir melalui proses persalinan normal dan telah mampu
hidup diluar kandungan (Saifudin AB.2006: 132)
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir selama enam jam pertama kelahiran
pada usia kehamilan 37-40 minggu, berat badan lahir antara 2500-4000 gram
dengan kulit kemerahan, segera menangis, memiliki tonus otot baik, tanpa ada
kelainan dan cacat bawaan (Kementerian RI, 2013).
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42
mingguatau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram,
bayi baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai
dengan usia empat minggu (Wahyuni, 2012).
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun
tidak ada batasan yang pasti.Menurut psikologi, bayi adalah periode
perkembangan yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.Asuhan tidak
hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL).

2.1.2. Patofisiologi
Bayi baru lahir memiliki kecenderungan menjadi cepat stress karena
perubahan suhu lingkungan. Karena suhu di dalam uterus berfluktuasi sedikit,
janin tidak perlu mengatur suhu. Neonatus dapat menghasilkan panas dengan
tiga cara yaitu menggigil, aktivitas volunter, dan termogenesis (produksi panas
tubuh) tanpa menggigil. Cara menggigil tidak efisien pada neonatus, terlihat
hanya pada kondisi stress dingin yang paling berat. Aktivitas otot dapat
menghasilkan panas, tetapi manfaatnya terbatas, bahkan bayi dengan cukup
bulan yang memiliki kekuatan otot yang cukup untuk menangis dan tetap dalam

4
5

posisi fleksi. Termogenesis tanpa menggigil mengacu pada satu dari dua cara
berikut ini, yaitu peningkatan kecepatan metabolisme atau penggunaan lemak
coklat (brown fat) untuk memproduksi panas. Neonatus dapat menghasikan
panas dalam jumlah besar dengan menghasilkan kecepatan metabolisme
mereka. Pada ini, norepinefrin mencetuskan pemecahan asam lemak, yang
dioksidasi dan dilepas kedalam sirkulasi.
Pada cara kedua lemak cokelat dimobilisasi untuk menghasilkan panas.
Lapisan lemak cokelat berupa pada dan sekitar tulang belakang bagian atas,
klavikula dan sternum, dan ginjal serta pembuluh darah besar. Banyaknya lemak
cokelat bergantung pada usia gestasi dan berkurang pada bayi baru lahir. Gejala
klinis hipotermia dapat sulit dibedakan termasuk takipnea dan peningkatan
frekuensi jantung. Setiap bayi baru lahir yang mengalami stress akibat hipotermia
harus dievaluasi untuk melihat adanya hipoglikemia dan hipoksia serta harus
diobservasi dengan ketat. Proses penghangatan kembali memakan waktu
beberapa jam. Upaya untuk menghangatkan bayi baru lahir dengan cepat dapat
membuat bayi mengalami apnea. (Helen varney, 2008 hal : 881)

2.2. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal


2.2.1. Pengkajian Data
Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam,
2013). Pengumpulan data ini meliputi :

1) Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang di dapat dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat ditentukan
oleh tenaga kesehatan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau
komunikasi (Nursalam, 2013). Data subyektif meliputi :
1. Identitas Bayi
a. Nama
Untuk menetapkan identitas pasti pasien yang mungkin memiliki nama
6

yang sama dengan alamat dan nomor telepon yang berbeda


(Manuaba,2012)
b. Umur
Umur pasien didapatkan dari tanggal lahir. Umur perlu diketahui mengingat
periode neonatus mempunyai kekhasannya sendiri dalam morbiditas dan
mortalitas, juga diperlukan untuk menginterpretasi apakah data
pemeriksaan klinis bayi tersebut normal sesuai dengan umurnya (Armini,
2017)
c. Jenis Kelamin
Untuk mencocokkan identifikasi kelamin sesuai nama anak dan
menghindari kekeliruan.
d. Anak Ke
Untuk mengetahui paritas dari orang tua

2. Identitas Orangtua
a. Nama
Untuk menetapkan identitas pasti pasien yang mungkin memiliki nama
yang sama dengan alamat dan nomor telepon yang berbeda
(Manuaba,2012)
b. Umur
Umur primigravida kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
merupakan batas awal dan akhir reproduksi yang sehat (Manuaba, 2012)
c. Agama
Dikaji sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental dan
spiritual pada pasien dan keluarga (Manuaba, 2012)
d. Suku/Bangsa
Berhubungan dengan sosial dan budaya yang dianut oleh pasien dan
keluarga yang berkaitan dengan kehamilan sampai persalinan
(Marmi,2011)
e. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien, sehingga mempermudah
7

dalam memberikan pendidikan kesehatan.Tingkat pendidikan


mempengaruhi sikap dan perilaku ibu (Farrer, 2011)
f. Pekerjaan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan, serta dapat menunjukkan tingkat keadaan
ekonomi keluarga (Wiknjosastro,2016)
g. Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal pasien yang mungkin memiliki nama
yang sama, serta mempermudah pemantauan (Farrer,2011)

3. Keluhan Utama
Keluhan utama pada bayi baru lahir sesuai Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM) antara lain, kejang yang merupakan gejala kelainan saraf pusat dan
merupakan kegawatdaruratan. Kejang pada bayi muda umur kurang dari 2 hari
berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir, dan kelainan bawaan dan jika
lebih dari 2 hari dikaitkan dengan tetanus neonatorium. Bayi tidak bisa minum
dan memuntahkannnya menunjukkan tanda bahwa bayi terlalu lemah dan
tidak dapat menelan apapun. Bayi kuning, gangguan napas, hipotermia, infeksi
bakteri lokal, diare (Manuaba, 2012). Jika bayi normal maka tidak ada keluhan
yang didapat.

4. Riwayat Penyakit Sekarang


Normalnya bayi dalam keadaan baik-baik saja, ekstremitas hangat, gerak aktif.

5. Riwayat Prenatal, Natal dan Postnatal


a. Riwayat Prenatal
Riwayat kehamilan yang mempengaruhi bayi baru lahir adalah kehamilan
yang tidak ada komplikasi seperti DM, hepatitis, jantung asma, hipertensi
dan TBC. Frekuensi ANC dan keluhan selama hamil. Suntikan TT selama
hamil, kebiasaan mengkonsumsi jamu-jamuan atau merokok, pola nutrisi
ibu dan pantang makanan selama kehamilan.
8

b. Riwayat Natal
Usia kehamilan saat persalinan, keluhan dan penyulit dalam persalinan,
tanggal dan jam persalinan, jenis persalinan spontan belakang kepala atau
dilakukan tindakan, serta jenis kelamin bayi. Bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu, ketuban jernih, berat lahir
antara 2500 gr - 4000 gr dan panjang badan 48 cm - 52 cm.
c. Riwayat Postnatal
Observasi TTV, keaadan tali pusat, apakah telah diberi injeksi vitamin K,
minum ASI/PASI, berapa cc setiap berapa jam (Sondakh, 2013).

6. Riwayat Neonatal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu,
ketuban jernih, berat lahir antara 2500 gram – 4000 gram dan panjang badan
48 cm – 52 cm, jenis persalinan spontan belakang kepala atau dilakukan
tindakan, serta jenis kelamin bayi. Pada penilaian bayi baru lahir, keadaan
umum bayi dinilai 1 menit setelah lahir meliputi denyut jantung (Heart
Rate/HR), pernapasan dan warna kulit.

7. Pola Kebiasaan Sehari – Hari


a. Nutrisi
Setelah lahir bayi segera disusukan pada ibunya. Jangan dibatasi 2-3 jam
atau 4 jam sekali. Kebutuhan minum bayi adalah (Arie dkk, 2009) :
1. Hari pertama 60 cc/kg BB/24 jam
2. Hari kedua 90 cc/kg BB/24 jam
3. Hari ketiga 120 cc/kg BB/24 jam
4. Hari ke-empat 200 cc/kg BB/24 jam
5. Sampai 2 minggu 200 cc/kg BB/24 jam
Frekuensi pemberian cairan tergantung pada berat badan bayi
a. BB <1250 gr : 24x/hari/jam
b. BB 1250 gr - <2000 gr : 12x/hari/2jam
c. BB >2000 gr : 8x/hari/3 jam
9

b. Eliminasi
Proses pengeluaran, defekasi dan urin terjadi 24 jam pertama setelah bayi
lahir adalah 20-30 cc/24 jam atau 1-2 cc/kg BB/jam (Latief,2013). Bila
setelah 48 jam mekonium belum keluar, perlu dipikirkan kemungkinan
mekonium plug syndrome, megakolon, atau obstruksi saluran pencernaan
(Arief,2009)

c. Laktasi
Ibu menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan sesuka bayinya.
(Wiknjosastro, 2016)

d. Istirahat
Pola keadaan fisiologis bayi lebih banyak tidur sekitar 16-20 jam
(Ambarwati &Wulandari, 2008)

e. Personal Hygiene
Untuk mengetahui pola hygiene bayi, misalnya berapa kali ganti popok,
mandi berapa kali dalam sehari, dan perawatan tali pusat. Data ini perlu
dikaji karena bagaimanapun juga ini akan mempengaruhi kesehatan bayi
(Sulistyawati, 2009, hal;171)

2) Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur (Nursalam,
2013) meliputi :
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
Warna kulit neonatus normal adalah kemerahan, kadang terlihat
sianosis pada ujung –ujung jari pada hari pertama, keaktifan neonates
dinilai dengan melihat posisi gerakan tungkai dan lengan, tangisan
bayi memberikan keterangan keadaan bayi (Latief dkk,2013)
b. Kesadaran
Rentang normal tingkat kesadaran BBL adalah mulai dari diam hingga
sadar penuh dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat
dibangunkan jika diam atau sedang tidur (Muslihatun, 2010)
10

c. Suhu
Untuk mengetahui suhu badan BBL kemungkinan demam atau febris
yang merupakan gejala adanya infeksi dan kemungkinan hipotermi.
Batas normal 36,5 – 37,50C (Saifuddin, 2010)
d. Nadi
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kali permenit,
tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali per menit dalam
jangka waktu pendek, beberapa kali dalam satu hari selama beberapa
hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami distress
(Muslihatun,2010)
e. Respirasi
Pernapasan bayi baru lahir normal 30-60 kali per menit, tanpa retraksi
dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi (Muslihatun,2010)
f. Berat Badan
Berat badan bayi baru lahir normal yaitu 2500-4000 gram
(Muslihatun,2010).
g. Panjang Badan
Panjang badan bayi baru lahir normal yaitu 44-53 cm
(Muslihatun,2010)
h. Lingkar Kepala
Ukuran lingkar kepala bayi baru lahir dapat dilihat sebagai berikut
(Manuaba,2012):
 Occipitomentalis : Diukur mengelilingi kepala melewati os
oksipitalis sampai titik mentalis, besarnya ±35 cm
 Suboccipito Bregmatica : Diukur mengelilingi kepala melewati
protuberantia occipitalis, eminentia parientalis, dan bregma,
besarnya 30 cm sampai 32 cm
 Occipitofrontalis : Diukur mengelilingi kepala melewati fontanella
posterior, eminentia parientalis, dan margo supraorbitalis,
besarnya 33 cm sampai 34 cm
 Submento Bregmatica : Diukur mengelilingi kepala melewati
11

bawah dagu ke bregma nilai normalnya ±32 cm


i. Lingkar Dada
Lingkar dada bayi baru lahir normal yaitu 30-33 cm (Muslihatun,2010)
j. Lingkar Lengan
Lingkar lengan bayi baru lahir normal yaitu 11-15 cm. Pengukuran
dilakukan setiap 3 bulan sekali pada pertengahan lengan bayi
(Wahyuni,2011)

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Normalnya sering terlihat tulang kepala tumpang tindih dan akan
kembali setelah beberapa hari. Tidak terdapat caput succedaneum,
cephal hematoma, fraktur tulang tengkorak anansefali, mikrosefali dan
kraniotabes. Jika fontanel yang menonjol, hal ini diakibatkan
peningkatan tekanan intrakranial, sedangkan yang cekung dapat
terjadi karena dehidrasi (Marmi dan Rahardjo,2012)
b. Muka
Normalnya wajah sering tampak asimetris karena posisi janin
intrauterine, tidak terdapat fasilitas, atau patah tulang zigomatikus
(Marmi dan Rahardjo, 2012).
c. Mata
Normalnya tidak terdapat strabismus, glaucoma kongenital (kekeruhan
pada kornea), katarak kongenital (pupil berwarna putih), palpebra,
perdarahan konjungtiva atau retina, konjungtivitis (secret pada mata),
dan epicanthus (kelopak mata di daerah kulit yang menutupi sudut
dalam pandangan mata) (Marmi dan Rahardjo, 2012)
d. Hidung
Normalnya pada bayi cukup bulan lebar hidung harus lebih dari 2,5
cm. Jika bayi bernapas melalui mulut, harus dipikirkan kemungkinan
adanya obstruksi jalan napas karena atresia koana bilateral, fraktur
tulang hidung, atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Bila
12

terdapat sekret yang mukopurulen yang kadang berdarah, hal ini


kemungkinan adanya sifilis kongenital. Pernapasan cuping hidung
menunjukkan adanya gangguan pernapasan (Marmi dan Rahardjo,
2012).

e. Telinga
Normalnya pada bayi cukup bulan telah terbentuk tulang rawan,
sehingga bentuk telinga dapat dipertahankan. Daun telinga yang
letaknya rendah (low set ears) terdapat pada neonatus dengan
sindrom Pierre-Robin (Latief dkk,2013).
f. Mulut
Normalnya bentuk simetris, mukosa mulut basah, tidak ada bercak
putih pada gusi, reflek menghisap baik dan tidak ada labio
palatoschizis, trush, sianosis (Muslihatun, 2010).
g. Leher
Normalnya leher bayi simetris, tidak ada keterbatasan gerak, tidak ada
trauma leher, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.
Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan
tulang leher. Adanya lipatan kulit yang berlebihan menunjukkan
adanya kemungkinan trisomi 21 (Marmi dan Rahardjo, 2012).
h. Dada
Normalnya bentuk dada seperti tong, puting susu sudah terbentuk
dengan baik dan tampak simetris, payudara tampak besar, saat
bernapas bergerak simetris. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi
mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia
diafragmatika (Marmi dan Rahardjo, 2012)
i. Abdomen
Normalnya abdomen tampak bulat dan bergerak secara bersamaan
dengan gerakan dada saat bernapas. Jika perut sangat cekung
kemungkinan terdapat hernia diafragmatika. Abdomen yang
membuncit kemungkinan karena hepatosplenomegali atau tumor
lainnya. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis
13

vesikalis, omfalokel atau duktus omfaloentriskus persisten (Marmi dan


Rahardjo, 2012)
j. Punggung
Normalnya tidak terdapat skoliosis, meningokel, spina bifida, spina
bifida okulta, atau sinus pilonidalis (Latief, dkk, 2013)
k. Genetalia
Normalnya pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3
cm, testis sudah turun, tidak ada fimosis, periksa adanya hipospadia
dan epispadia. Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora
menutupi labia minora. Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina.
Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini
disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding) (Marmi dan
Rahardjo, 2012)
l. Anus
Normalnya tidak ada atresia ani (Latief, dkk, 2013). Mekonium keluar
pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belum keluar kemungkinan
adanya mekonium plug syndrome, megakolon atau ostruksi saluran
pencernaan (Marmi dan Rahardjo, 2012)
m. Ektremitas
Normalnya keadaan jari – jari tangan dan kaki tidak ada polidaktili,
sindaktili, claw-hand, atau claw-feet. Bila ada asimetri, kemungkinan
adanya patah tulang atau kelumpuhan saraf. Paralisis kedua tungkai
dapat disebabkan oleh trauma berat atau kelainan bawaan di tulang
belakang. (Latief,2013).
n. Kulit
Kulit bayi ditutupi oleh verniks caseosa berfungsi sebagai pelumas
serta isolasi panas dan lanugo. Warna merah muda, tidak icterus dan
tidak sianosis (Latief,2013)
14

3. Pemeriksaan Neurologis
Menurut (Saifuddin, 2010) pemeriksaan reflex pada bayi yaitu :
1. Refleks Rooting
Terjadi apabila menyentuhkan ujung jari atau puting di sudut
mulut bayi, maka bayi akan menengok ke arah rangsangan
dan berusaha memasukkan ujung jari tersebut ke mulutnya.
Refleks hilang setelah 3 atau 4 bulan, tetapi dapat menetap
sampai usia 1 tahun.
2. Refleks Swallowing
Gerakan menelan benda-benda yang didekatkan ke mulut.
3. Refleks Sucking
Refleks Sucking atau refleks isap terjadi apabila terdapat
benda menyentuh bibir, yang disertai refleks menelan.
4. Refleks Moro
Tempatkan bayi pada permukaan yang rata lalu hentakkan
permukaan. Reaksinya bayi akan kaget, lengan dalam posisi
abduksi ekstensi dan tangan terbuka
5. Refleks Tonic Neck atau Fencing
Bayi diletakkan dalam posisi terlentang, kepala di garis tengah
dan ekstremitas dalam posisi fleksi, kemudian kepala
ditengokkan ke kanan, maka akan terjadi ekstensi pada
ekstremitas sebelah kiri
6. Refleks Babinski
Gores sisi lateral telapak ke arah atas kemudian gerakkan jari
sepanjang telapak kaki. Reaksinya jari kaki hiperekstensi
dengan ibu jari dorsofleksi.
7. Refleks Plantar Grasp
Tempatkan jari pada telapak kaki, maka akan terjadi fleksi jari-
jari kaki. Respons telapak kaki berkurang pada usia 8 bulan.
15

8. Refleks Palmar Grasp


Tempatkan jari pada telapak tangan, maka jari-jari bayi akan
menggenggam jari pemeriksa.

2.2.2. Diagnosa/Masalah
Diagnosa kebidanan adalah hasil dari analisis dan perumusan masalah
yang diputuskan sesuai dengan teori dan masalah yang sering terjadi pada bayi
baru lahir. Penulisan diagnosanya adalah By. Ny. “…” usia … jam dengan Bayi
Baru Lahir Normal.

2.2.3. Diagnosa Potensial


Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian diagnosis dan masalah yang sudah teridentifikasi.
Pada bayi baru lahir normal, masalah yang mungkin terjadi adalah BBLR,
asfiksia, ikterus, dan lain-lain. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan
bersiap-siap bila diagnose/ masalah potensial ini benar-benar terjadi (Frisca
Tresnawati, 2012 : 3-4)

2.2.4. Tindakan Segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter dan/untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang
mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau yang bersifat rujukan.
1. BBLR
Perlu kolaborasi atau rujukan jika bayi mengalami penyakit atau keluhan
yang mengancam, seperti hipotermia, hipoglikemia, hiperbilirubinemia,
gangguan pernafasan idiopatik, dll.

2. Asfiksia
Melakukan resusitasi agar bayi dapat bernafas secara spontan.
16

3. Ikterus
Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut
seperti memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital, memberikan
intake ASI, melakukan fototerapi, dan memeriksa kadar bilirubin bayi.

2.2.5. Rencana Tindakan dan Rasional


Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan
langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan
pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan
berdasarkan bukti, serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang
diinginkan dan tidak diinginkan pasien. Dalam menyusun perencanaan sebaiknya
pasien dilibatkan, karena pada akhirnya pengambilan keputusan dalam
melaksanakan suatu rencana asuhan harus disetujui oleh pasien (Sulistyawati,
2011).
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya.
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga perawatan bayi baru lahir
normal dapat diatasi.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi.
R/ Menghindari terjadinya infeksi
3. Lakukan Inisiasi Menyusu Dini
R/ Dapat menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan bayi
4. Lakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan TTV
R/ Sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan
5. Berikan injeksi K 1 mg secara IM dipaha kiri
R/ Mencegah terjadinya perdarahan
6. Berikan salep mata antibiotic profilaksis
R/ Mencegah terjadinya infeksi/ penyakit pada mata
7. Berikan Injeksi Hepatitis B secara IM dipaha kanan setelah pemberian Vit
K 1 mg
R/ Mencegah penyakit Hepatitis B
17

8. Lakukan pemantauan Intake dan Output


R/ Mengetahui adanya keseimbangan antara intake dan output
9. Ajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kasa steril
R/ Mencegah infeksi pada tali pusat
10. Cegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan tubuh
bayi, memberi selimut hangat dan topi, serta letakkan bayi didekat ibu
R/ Mengurangi terjadinya penguapan dan hipotermi

2.2.6. Pelaksanaan Rencana Tindakan


Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah
ditentukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Dalam pelaksanaan ini bidan melakukan secara mandiri dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain. Langkah ini merupakan
pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan pada klien dan keluarga. Mengarahkan
atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman. (Dwi Asri, dkk.
2012 : 31).
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya yaitu bayi dalam keadaan
sehat, nafas tidak megap-megap, gerak aktif dan tidak hipertermi.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi.
3. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini dan berhasil selama 60 menit.
4. Melakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan TTV
5. Memberikan injeksi K 1 mg secara IM dipaha kiri, bayi mendapatkannya
pada 10 menit pertama kelahiran
6. Memberikan salep mata antibiotic profilaksis, bayi mendapatkannya pada
10 menit pertama kelahiran.
7. Memberikan Injeksi Hepatitis B secara IM dipaha kanan setelah 1 jam
pemberian Vit K 1 mg
8. Melakukan pemantauan Intake dan Output
Intake : Bayi mendapatkan ASI dari ibunya
Output : Bayi Sudah BAK dan BAB setelah 1 jam pertamanya baru lahir
18

9. Mengajari ibu dan keluarga tentang perawatan tali pusat dengan kasa
kering steril dan menjaga agar tetap kering.
10. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan cara
mengeringkan tubuh bayi, memberi selimut hangat dan topi, serta
letakkan bayi didekat ibu

2.2.7. Evaluasi/Follow Up
Untuk menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya,
sebagian atau tidak sama sekali dengan membandingkan hasil dengan tujuan
yang akan dicapai.
1. Ibu telah menyusui bayinya
2. Ibu dan keluarga mengerti tentang cara perawatan tali pusat
3. Bayi berada di dekat ibu
4. Bayi telah diberikan injeksi vit K 1mg secara IM dipaha kiri bagian depan
5. Bayi telah diberikan salep mata
6. Bayi telah diberikan injeksi Hepatitis B secara IM dipaha kanan setelah
pemberian vit K 1 mg
7. Bayi sudah BAB dan BAK

2.2.8. Dokumentasi Asuhan


Pendokumentasian atau catatan managemen kebidanan dapat diterapkan
dengan metode SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data subyektif, O adalah
data obyektif, A adalah analisis dan P adalah planning atau rencana asuhan.
Merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan singkat. Prinsip dari
metode SOAP ini merupakan proses pemikiran pelaksanaan managemen
kebidanan.
BAB 3

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 06 April 2022
Pukul : 13.00 WIB
Oleh : Nur Nofiana

3.1 Data Subyektif


3.1.1 Biodata Bayi
Nama : Bayi Ny. “N”
Tanggal Lahir : 06 April 2022
Usia : 0 Jam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke :2
Jumlah saudara kandung :2
Berat Bayi : 3400 gram

3.1.2 Biodata Orangtua


Nama Pasien : Ny. “N” Nama Suami : Tn. “B”
Umur : 29 Tahun Umur : 29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Wonosari Wetan I Nusa No.12

3.1.3 Keluhan Utama


Pada tanggal 06 April 2022, jam 13.00 WIB di Praktik Mandiri Bidan Lulu,
Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke-1, lahir spontan, langsung
menangis dan keadaan umum baik.

19
20

3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang


Bayi tidak memiliki penyakit yang sedang diderita.

3.1.5 Data Lain yang mendukung


1) RIWAYAT PRENATAL
Trimester I : Ibu periksa 2x di bidan, tidak ada keluhan,
mendapatkan konseling terkait TM I meliputi
mual, muntah dan diberikan Vitamin B6, Asam
folat, Fe, dan Vitamin A dan dijadwalkan
kunjungan ulang.
Trimester II : Ibu periksa 2x di bidan, tidak ada keluhan,
mendapatkan konseling terkait TM II meliputi
hemodelusi, sakit punggung, kram kaki dan
diberikan Vitamin D, Asam folat, dan Fe dan
dijadwalkan kunjungan ulang.
Trimester III : Ibu periksa 3x di bidan, tidak ada keluhan,
mendapatkan konseling terkait TM III meliputi
rasa lelah dan nyeri punggung dan diberikan
Vitamin D, Kalsium, Asam Folat, dan Fe.

2) RIWAYAT NATAL
Tempat Lahir : Praktik Mandiri Bidan Lulu
Tanggal Lahir : 06 April 2022
Jam : 13.00 WIB
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Berat Badan : 3400 gram
Panjang Badan : 50 cm
21

3) RIWAYAT POST NATAL


Bayi telah diberi injeksi vitamin K, salep mata dan HB0 2 jam setelah
lahir serta keadaan tali pusat masih basah.

4) RIWAYAT NEONATAL
Bayi lahir normal jenis kelamin perempuan BB 3400 gr PB 50 cm,
menangis kuat, gerak aktif, warna kulit kemerahan. Tidak ada
kelainan kongenital.

5) PERSONAL HYGIENE
Bayi belum dimandikan hanya diseka, mengganti popok jika BAK/BAB
dan dibersihkan menggunakan tisu basah, bayi diletakkan di ranjang
bayi.

3.2 Data Obyektif


3.2.1 Keadaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital : Nadi : 146x/menit
Suhu : 36,70C
Respirasi : 44x/menit
c. Antropometri : Berat Badan : 3400 gram
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar dada : 35 cm
Lingkar Kepala : 34 cm

d. Apgar Score
SKOR
KRITERIA
0 1 2

Seluruh tubuh,
Badan merah,
Pucat Kemerah-
ekstremitas biru
merahan
22

PULSE
Tidak Ada < 100x/menit > 100x/menit
(Frekuen Jantung)

GRIMANCE
Sedikit Gerakan Menangis,
(Reaksi terhadap Tidak Ada
mimik batuk/bersih
Rangsangan)

Ekstremitas
ACTIVITY
Lumpuh dalam fleksi Gerakan aktif
(Tonus Otot)
sedikit

RESPIRATION Lemah, tidak


Tidak Ada Menangis kuat
(Usaha Nafas) teratur

Keterangan Hasil :
Nilai APGAR : 8-9 (Normal)
Warna Kulit : Seluruh tubuh, kemerah-merahan
Frekuensi Jantung : 146x/menit
Respon Refleks : Baik, bayi terkejut saat dipegang
Tonus otot : Gerakan aktif
Usaha Nafas : Baik, bayi menangis kuat

3.2.2 Pemeriksaan Fisik


Kepala : Simetris, tidak ada caput succedanum, tidak
ada cephal hematoma, rambut hitam.
Mata : Simetris, tidak ada tanda-tanda down sindrom,
Konjungtiva merah muda dan sklera putih.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada
sekret dan tidak ada pernapasan cuping
hidung.
Mulut : Simetris, bersih, bibir warna merah, tidak ada
palatoskisis, tidak terdapat labiopalatoskisis
dan sejajar dengan telinga bagian bawah.
Leher : Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar
23

limfe, tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid,


dan tidak tampak pelebaran vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak terdapat retraksi intercostal, dan
terdapat puting susu berwana merah muda.
Punggung : Tidak terdapat skoliosis, tidak terdapat lordosis,
tidak terdapat kifosis dan tidak ada benjolan
spina bifida.
Abdomen : Tali pusat masih basah, tidak ada perdarahan
dan tanda infeksi, tidak ada massa, tidak ada
pembesaran hepar, dan tidak ada bising usus.
Genetalia : Labia mayora sudah menutupi labia minora dan
tidak terdapat striktur uretra.
Anus : Berlubang ditandai dengan sudah BAB 1x, tidak
terdapat atresia ani atau anus Imperforate.
Ekstrimitas : Jumlah jari lengkap, tonus otot baik, gerak aktif,
tidak asfiksia, akral hangat dan tidak ada tanda-
tanda sinosis.
Kulit : Warna merah muda, tidak ada petekie dan tugor
kulit dapat Kembali cepat saat dicubit.
Refleks : Moro refleks (+)
Refleks palmar grasp (+)
Tonix Refleks (+)
Rooting refleks (+)
Sucking refleks (+)
Babinski reflex (+)
Swallowing reflex (+)

3.2.3 Program therapi yang diperoleh


1. Vit K (1 mg)
Tanggal/Jam : 06 April 2022 /13.00 WIB.
Pemberian : IM di paha kiri anterolateral.
24

2. Salep Mata (Gentacimin 0,3%)


Tanggal/Jam : 06 April 2022 /13.00 WIB.
Pemberian : Oleskan salep tipis-tipis di dalam kelopak mata
bawah bayi.
3. HB0 (0,5 ml)
Tanggal/Jam : 06 April 2022 /14.00 WIB.
Pemberian : IM di paha kanan anterolateral.

3.2.4 Data Penunjang


Tidak ada

3.3 ANALISA
Bayi Ny. N usia 0 jam dengan bayi baru lahir normal.

3.4 PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 April 2022
Pukul : 13.00 WIB
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi bayi dalam keadaan
normal, baik, sehat, dan tidak ada kelainan.
E/ Ibu dan keluarga mengerti dan memahami kondisi bayinya dalam keadaan
baik
2. Mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi dengan cara menggusap-usap
bagian tubuh kecuali tangannya menggunakan kain yang kering.
E/ Bayi telah dikeringkan dan dihangatkan
3. Meletakkan tubuh bayi di atas perut atau dada ibu untuk melakukan kontak
skin-to-skin (kulit ke kulit) dan inisiasi menyusui dini (IMD).
E/ Bayi telah dilakukan skin-to-skin dan inisiasi menyusui dini (IMD)
4. Mengukur berat badan, panjang badan, lingkar dada dan lingkar kepala bayi
E/ Telah dilakukan pemeriksaan dan diperoleh hasil:
Berat Badan : 3400 gr Lingkar Dada : 35 Cm
Panjang Badan : 50 Cm Lingkar Kepala : 34 Cm
25

5. Melakukan perawatan tali pusar setelah bayi lahir dengan cara membalut
menggunakan kasa steril saja.
E/ Bayi telah dilakukan perawatan tali pusar
6. Memberikan injeksi Vit K (1 mg) secara IM di paha kiri anterolateral pada 1
jam pertama untuk membantu proses pembekuan darah dan mencegah
perdarahan pada bayi.
E/ Bayi telah diberikan injeksi Vit K (1 mg)
7. Memberikan salep mata (Gentacimin 0,3%) dengan cara mengoleskan salep
tipis-tipis didalam kelopak mata bawah bayi untuk mencegah terjadinya
infeksi pada mata bayi.
E/ Bayi telah diberikan salep mata (Gentacimin 0,3%)
8. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan memberikan pakaian
hangat, selimut, penutup kepala, sarung tangan dan kaki, serta
meletakkannya ditempat yang hangat.
E/ Bayi telah mendapatkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
9. Memberikan HB0 (0,5 ml) secara IM di paha kanan anterolateral pada 2 jam
pertama untuk mencegah tertular penyakit hepatitis B dan kerusakan hati.
E/ Bayi telah dibrikan HB0 (0,5 ml)
10. Memberikan KIE pada ibu tentang perawatan bayi baru lahir seperti merawat
tali pusat dengan membungkus menggunakan kasa steril saja, menjelaskan
cara memandikan bayi, menjelaskan cara membersihkan telinga bayi,
menjelaskan cara membersihkan alat kelamin dan mengganti popok bayi.
E/ Ibu memahami dan bersedia melakukannya.
11. Memberikan KIE pada ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif, yaitu ASI
yang diberikan pada 6 bulan pertama kehidupan bayi tanpa ada makanan/
minuman lain dan dapat dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan diberikan
makanan pendamping ASI (MPASI) serta menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin dan sesuka bayi minimal 2 jam sekali, jika bayi
tidur maka ibu bisa membangunkannya untuk menyusu.
E/ Ibu telah mengerti dan bersedia melakukannya
26

12. Memberikan KIE pada ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar
E/ Ibu memahami dan dapat menjelaskan kembali.
13. Mencegah adanya infeksi pada bayi dengan selalu mencuci tangan sebelum
dan sesudah memegang bayi.
E/ Ibu dan keluarga selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi.
14. Memberikan KIE pada ibu cara merawat tali pusat yaitu membungkus tali
pusat dengan menggunakan kasa steril saja.
E/ Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
15. Memberitahukan pada ibu dan keluarga untuk memantau perkembangan
eliminasi BAB dan BAK bayi
E/ Ibu dan keluarga bersedia melakukannya
16. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir yang mungkin
saja bisa terjadi. Misalnya, tidak mau menyusu, kejang-kejang, lemah, sesak
nafas (lebih besar atau sama dengan 60 kali/menit), terdapat tarikan dinding
dada bagian bawah kedalam, bayi merintih atau menangis terus menerus, tali
pusar kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah, demam, mata
bayi bernanah, diare/ buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari, kulit dan
mata bayi kuning, tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat. Jika
ditemukan satu atau lebih tanda bahaya tersebut, bayi segera dibawa ke
fasilitas kesehatan terdekat.
E/ Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali.
17. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk menjaga bayinya tetap disiplin protokol
kesehatan untuk dimasa sekarang ini, yaitu dengan menerapkan kebiasaan
mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dari kerumunan,
mengkonsumsi makanan yang seimbang, dan melakukan olah raga.
E/ Ibu dan keluarga mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan
18. Memberitahu ibu untuk datang kembali melakukan kunjungan ulang 1 minggu
lagi.
E/ Ibu mengerti dan bersedia datang kembali
27

19. Melakukan pendokumentasian pada buku KIA dan lembar status bayi.
E/ Telah dilakukan pendokumentasian
BAB 4

SIMPULAN

Dari asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang dilakukan, didapatkan kesimpulan:
1. Asuhan kebidanan dilakukan dengan teknik pendekatan manajemen asuhan
kebidanan yang dimulai dari pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini
dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, pemeriksaan penunjang dan keterangan
tambahan yang menyangkut atau yang berhubungan dengan kondisi bayi.
2. Diagnosa ditegakkan berdasarkan adanya utama, pemeriksaan umum, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan neurologis, dan pemeriksaan penunjang.
3. Diagnosa masalah yang mungkin muncul, dan kemungkinan masalah yang bisa
terjadi.
4. Diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan apabila terjadi masalah yang
mengancam.
5. Rencana tindakan yang telah disusun bertujuan agar bayi mendapatkan penanganan
yang bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya dan mencegah terjadinya komplikasi
serta mencegah terjadinya trauma berat pada bayi.
6. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan
adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pasien.
7. Tindakan evaluasi diberikan semaksimal mungkin sesuai standar pelayanan asuhan
kebidanan serta komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi.
8. Pendokumentasian dilaksanakan pada tanggal 06 April 2022.

28
DAFTAR PUSTAKA

P. Paramita, Budiarini. 2011. Asuhan Kebidanan Bayi Kebidanan. E-Journal DIII UMP

Prawirohardjo,Sarwono.2016.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka.


Marmi K, R. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan anak pra sekolah . Yogyakarta :
Pustaka Belajar
Sari F, Irma. 2014. Askeb BBL Fisiologis. E-Journal Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Arik. 2009. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal. E-Journal UNUSA.
Salehas. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita . E-Journal Alaudin
University Press

29

Anda mungkin juga menyukai