Disusun oleh :
NUR NOFIANA
P27824120048
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Siti Mar’atus S, SST., S.Pd., M.Kes Rijanto, S.Kp., M.Kes Domingas M.L.D.S.O, SST.Bd, M.Kes
NIP. 197112251992032004 NIP. 196708051991031001
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga laporan kebidanan komprehensif ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas
dari bantuan dan bimbingan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes., selaku Direktur Kampus Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
2. Astuti Setyani, SST., M.Kes., selaku ketua Jurusan Kebidanan Kampus Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
3. Dwi Wahyu Wulan S., SST., M.Keb selaku ketua program studi D3 Kebidanan
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
4. Siti Mar’atus S, SST., S.Pd., M.Kes., selaku pembimbing pendidikan Prodi D3
Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
5. Rijanto, S.Kp., M.Kes., selaku pembimbing pendidikan Prodi D3 Kebidanan
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
6. Domingas Maria L.D.S.O, SST.Bd, M.Kes., selaku pembimbing praktik klinik
kebidanan I.
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi laporan ini sangat dibutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB 1 PENGKAJIAN..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Tujuan.....................................................................................................................1
1.2.1. Tujuan Umum.......................................................................................................1
1.2.2. Tujuan Khusus......................................................................................................2
1.3. Pelaksanaan...........................................................................................................2
1.4. Sistematika Penulisan............................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI.....................................................................................................4
2.1. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Normal..................................................................4
2.1.1. Pengertian…………………………………………………………………………4
2.1.2. Patofisiologi....................................................................................................4
2.2. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal.................................................5
2.2.1. Pengkajian Data.............................................................................................5
2.2.2. Diagnosa/Masalah........................................................................................15
2.2.3. Diagnosa Potensial.......................................................................................15
2.2.4. Tindakan Segera..........................................................................................15
2.2.5. Rencana Tindakan dan Rasional.................................................................16
2.2.6. Pelaksanaan Rencana Tindakan.................................................................17
2.2.7. Evaluasi/Follow Up.......................................................................................18
2.2.8. Dokumentasi Asuhan...................................................................................18
BAB 3 TINJAUAN KASUS....................................................................................................19
3.1. Subyektif...............................................................................................................19
3.1.1. Biodata Bayi..................................................................................................19
3.1.2. Biodata Orangtua.........................................................................................19
3.1.3. Keluhan.........................................................................................................19
3.1.4. Riwayat Penyakit Sekarang.........................................................................20
3.1.5. Data Lain Yang Mendukung.........................................................................20
3.2. Obyektif.................................................................................................................21
3.2.1. Pemeriksaan Umum.....................................................................................21
3.2.2. Pemeriksaan Fisik........................................................................................22
3.2.3. Program terapi yang diperoleh.....................................................................23
3.2.4. Data Penunjang............................................................................................24
3.3. Analisa Data.........................................................................................................24
3.4. Penatalaksanaan..................................................................................................24
BAB 4 SIMPULAN................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................29
iv
BAB 1
PENGKAJIAN
1.2. Tujuan
1
2
1.2.2.Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada bayi baru lahir
2. Menginterpretasi data serta menentukan diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan bayi baru lahir
3. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada bayi baru lahir
4. Merencanakan tindakan yang dibutuhkan bayi baru lahir
5. Melaksanakan tindakan yang dibutuhkan bayi baru lahir
6. Melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan kebutuhan bayi baru
lahir
7. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
8. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir
1.3. Pelaksanaan
Praktik Klinik Kebidanan I dilaksanakan pada :
Tanggal Praktik : 28 Maret 2022 s/d 09 April 2022
Tempat Praktik : Praktik Mandiri Bidan Lulu
Pada bab 4 yaitu kesimpulan dari asuhan yang telah dilakukan. Kemudian
selanjutnya daftar pustaka, Bagian ini memuat daftar literatur ilmiah yang telah
ditelaah dan dijadikan rujukan dalam penulisan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.2. Patofisiologi
Bayi baru lahir memiliki kecenderungan menjadi cepat stress karena
perubahan suhu lingkungan. Karena suhu di dalam uterus berfluktuasi sedikit,
janin tidak perlu mengatur suhu. Neonatus dapat menghasilkan panas dengan
tiga cara yaitu menggigil, aktivitas volunter, dan termogenesis (produksi panas
tubuh) tanpa menggigil. Cara menggigil tidak efisien pada neonatus, terlihat
hanya pada kondisi stress dingin yang paling berat. Aktivitas otot dapat
menghasilkan panas, tetapi manfaatnya terbatas, bahkan bayi dengan cukup
bulan yang memiliki kekuatan otot yang cukup untuk menangis dan tetap dalam
4
5
posisi fleksi. Termogenesis tanpa menggigil mengacu pada satu dari dua cara
berikut ini, yaitu peningkatan kecepatan metabolisme atau penggunaan lemak
coklat (brown fat) untuk memproduksi panas. Neonatus dapat menghasikan
panas dalam jumlah besar dengan menghasilkan kecepatan metabolisme
mereka. Pada ini, norepinefrin mencetuskan pemecahan asam lemak, yang
dioksidasi dan dilepas kedalam sirkulasi.
Pada cara kedua lemak cokelat dimobilisasi untuk menghasilkan panas.
Lapisan lemak cokelat berupa pada dan sekitar tulang belakang bagian atas,
klavikula dan sternum, dan ginjal serta pembuluh darah besar. Banyaknya lemak
cokelat bergantung pada usia gestasi dan berkurang pada bayi baru lahir. Gejala
klinis hipotermia dapat sulit dibedakan termasuk takipnea dan peningkatan
frekuensi jantung. Setiap bayi baru lahir yang mengalami stress akibat hipotermia
harus dievaluasi untuk melihat adanya hipoglikemia dan hipoksia serta harus
diobservasi dengan ketat. Proses penghangatan kembali memakan waktu
beberapa jam. Upaya untuk menghangatkan bayi baru lahir dengan cepat dapat
membuat bayi mengalami apnea. (Helen varney, 2008 hal : 881)
1) Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang di dapat dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat ditentukan
oleh tenaga kesehatan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau
komunikasi (Nursalam, 2013). Data subyektif meliputi :
1. Identitas Bayi
a. Nama
Untuk menetapkan identitas pasti pasien yang mungkin memiliki nama
6
2. Identitas Orangtua
a. Nama
Untuk menetapkan identitas pasti pasien yang mungkin memiliki nama
yang sama dengan alamat dan nomor telepon yang berbeda
(Manuaba,2012)
b. Umur
Umur primigravida kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
merupakan batas awal dan akhir reproduksi yang sehat (Manuaba, 2012)
c. Agama
Dikaji sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental dan
spiritual pada pasien dan keluarga (Manuaba, 2012)
d. Suku/Bangsa
Berhubungan dengan sosial dan budaya yang dianut oleh pasien dan
keluarga yang berkaitan dengan kehamilan sampai persalinan
(Marmi,2011)
e. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien, sehingga mempermudah
7
3. Keluhan Utama
Keluhan utama pada bayi baru lahir sesuai Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM) antara lain, kejang yang merupakan gejala kelainan saraf pusat dan
merupakan kegawatdaruratan. Kejang pada bayi muda umur kurang dari 2 hari
berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir, dan kelainan bawaan dan jika
lebih dari 2 hari dikaitkan dengan tetanus neonatorium. Bayi tidak bisa minum
dan memuntahkannnya menunjukkan tanda bahwa bayi terlalu lemah dan
tidak dapat menelan apapun. Bayi kuning, gangguan napas, hipotermia, infeksi
bakteri lokal, diare (Manuaba, 2012). Jika bayi normal maka tidak ada keluhan
yang didapat.
b. Riwayat Natal
Usia kehamilan saat persalinan, keluhan dan penyulit dalam persalinan,
tanggal dan jam persalinan, jenis persalinan spontan belakang kepala atau
dilakukan tindakan, serta jenis kelamin bayi. Bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu, ketuban jernih, berat lahir
antara 2500 gr - 4000 gr dan panjang badan 48 cm - 52 cm.
c. Riwayat Postnatal
Observasi TTV, keaadan tali pusat, apakah telah diberi injeksi vitamin K,
minum ASI/PASI, berapa cc setiap berapa jam (Sondakh, 2013).
6. Riwayat Neonatal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu,
ketuban jernih, berat lahir antara 2500 gram – 4000 gram dan panjang badan
48 cm – 52 cm, jenis persalinan spontan belakang kepala atau dilakukan
tindakan, serta jenis kelamin bayi. Pada penilaian bayi baru lahir, keadaan
umum bayi dinilai 1 menit setelah lahir meliputi denyut jantung (Heart
Rate/HR), pernapasan dan warna kulit.
b. Eliminasi
Proses pengeluaran, defekasi dan urin terjadi 24 jam pertama setelah bayi
lahir adalah 20-30 cc/24 jam atau 1-2 cc/kg BB/jam (Latief,2013). Bila
setelah 48 jam mekonium belum keluar, perlu dipikirkan kemungkinan
mekonium plug syndrome, megakolon, atau obstruksi saluran pencernaan
(Arief,2009)
c. Laktasi
Ibu menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan sesuka bayinya.
(Wiknjosastro, 2016)
d. Istirahat
Pola keadaan fisiologis bayi lebih banyak tidur sekitar 16-20 jam
(Ambarwati &Wulandari, 2008)
e. Personal Hygiene
Untuk mengetahui pola hygiene bayi, misalnya berapa kali ganti popok,
mandi berapa kali dalam sehari, dan perawatan tali pusat. Data ini perlu
dikaji karena bagaimanapun juga ini akan mempengaruhi kesehatan bayi
(Sulistyawati, 2009, hal;171)
2) Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur (Nursalam,
2013) meliputi :
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
Warna kulit neonatus normal adalah kemerahan, kadang terlihat
sianosis pada ujung –ujung jari pada hari pertama, keaktifan neonates
dinilai dengan melihat posisi gerakan tungkai dan lengan, tangisan
bayi memberikan keterangan keadaan bayi (Latief dkk,2013)
b. Kesadaran
Rentang normal tingkat kesadaran BBL adalah mulai dari diam hingga
sadar penuh dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat
dibangunkan jika diam atau sedang tidur (Muslihatun, 2010)
10
c. Suhu
Untuk mengetahui suhu badan BBL kemungkinan demam atau febris
yang merupakan gejala adanya infeksi dan kemungkinan hipotermi.
Batas normal 36,5 – 37,50C (Saifuddin, 2010)
d. Nadi
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kali permenit,
tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali per menit dalam
jangka waktu pendek, beberapa kali dalam satu hari selama beberapa
hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami distress
(Muslihatun,2010)
e. Respirasi
Pernapasan bayi baru lahir normal 30-60 kali per menit, tanpa retraksi
dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi (Muslihatun,2010)
f. Berat Badan
Berat badan bayi baru lahir normal yaitu 2500-4000 gram
(Muslihatun,2010).
g. Panjang Badan
Panjang badan bayi baru lahir normal yaitu 44-53 cm
(Muslihatun,2010)
h. Lingkar Kepala
Ukuran lingkar kepala bayi baru lahir dapat dilihat sebagai berikut
(Manuaba,2012):
Occipitomentalis : Diukur mengelilingi kepala melewati os
oksipitalis sampai titik mentalis, besarnya ±35 cm
Suboccipito Bregmatica : Diukur mengelilingi kepala melewati
protuberantia occipitalis, eminentia parientalis, dan bregma,
besarnya 30 cm sampai 32 cm
Occipitofrontalis : Diukur mengelilingi kepala melewati fontanella
posterior, eminentia parientalis, dan margo supraorbitalis,
besarnya 33 cm sampai 34 cm
Submento Bregmatica : Diukur mengelilingi kepala melewati
11
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Normalnya sering terlihat tulang kepala tumpang tindih dan akan
kembali setelah beberapa hari. Tidak terdapat caput succedaneum,
cephal hematoma, fraktur tulang tengkorak anansefali, mikrosefali dan
kraniotabes. Jika fontanel yang menonjol, hal ini diakibatkan
peningkatan tekanan intrakranial, sedangkan yang cekung dapat
terjadi karena dehidrasi (Marmi dan Rahardjo,2012)
b. Muka
Normalnya wajah sering tampak asimetris karena posisi janin
intrauterine, tidak terdapat fasilitas, atau patah tulang zigomatikus
(Marmi dan Rahardjo, 2012).
c. Mata
Normalnya tidak terdapat strabismus, glaucoma kongenital (kekeruhan
pada kornea), katarak kongenital (pupil berwarna putih), palpebra,
perdarahan konjungtiva atau retina, konjungtivitis (secret pada mata),
dan epicanthus (kelopak mata di daerah kulit yang menutupi sudut
dalam pandangan mata) (Marmi dan Rahardjo, 2012)
d. Hidung
Normalnya pada bayi cukup bulan lebar hidung harus lebih dari 2,5
cm. Jika bayi bernapas melalui mulut, harus dipikirkan kemungkinan
adanya obstruksi jalan napas karena atresia koana bilateral, fraktur
tulang hidung, atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Bila
12
e. Telinga
Normalnya pada bayi cukup bulan telah terbentuk tulang rawan,
sehingga bentuk telinga dapat dipertahankan. Daun telinga yang
letaknya rendah (low set ears) terdapat pada neonatus dengan
sindrom Pierre-Robin (Latief dkk,2013).
f. Mulut
Normalnya bentuk simetris, mukosa mulut basah, tidak ada bercak
putih pada gusi, reflek menghisap baik dan tidak ada labio
palatoschizis, trush, sianosis (Muslihatun, 2010).
g. Leher
Normalnya leher bayi simetris, tidak ada keterbatasan gerak, tidak ada
trauma leher, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.
Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan
tulang leher. Adanya lipatan kulit yang berlebihan menunjukkan
adanya kemungkinan trisomi 21 (Marmi dan Rahardjo, 2012).
h. Dada
Normalnya bentuk dada seperti tong, puting susu sudah terbentuk
dengan baik dan tampak simetris, payudara tampak besar, saat
bernapas bergerak simetris. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi
mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia
diafragmatika (Marmi dan Rahardjo, 2012)
i. Abdomen
Normalnya abdomen tampak bulat dan bergerak secara bersamaan
dengan gerakan dada saat bernapas. Jika perut sangat cekung
kemungkinan terdapat hernia diafragmatika. Abdomen yang
membuncit kemungkinan karena hepatosplenomegali atau tumor
lainnya. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis
13
3. Pemeriksaan Neurologis
Menurut (Saifuddin, 2010) pemeriksaan reflex pada bayi yaitu :
1. Refleks Rooting
Terjadi apabila menyentuhkan ujung jari atau puting di sudut
mulut bayi, maka bayi akan menengok ke arah rangsangan
dan berusaha memasukkan ujung jari tersebut ke mulutnya.
Refleks hilang setelah 3 atau 4 bulan, tetapi dapat menetap
sampai usia 1 tahun.
2. Refleks Swallowing
Gerakan menelan benda-benda yang didekatkan ke mulut.
3. Refleks Sucking
Refleks Sucking atau refleks isap terjadi apabila terdapat
benda menyentuh bibir, yang disertai refleks menelan.
4. Refleks Moro
Tempatkan bayi pada permukaan yang rata lalu hentakkan
permukaan. Reaksinya bayi akan kaget, lengan dalam posisi
abduksi ekstensi dan tangan terbuka
5. Refleks Tonic Neck atau Fencing
Bayi diletakkan dalam posisi terlentang, kepala di garis tengah
dan ekstremitas dalam posisi fleksi, kemudian kepala
ditengokkan ke kanan, maka akan terjadi ekstensi pada
ekstremitas sebelah kiri
6. Refleks Babinski
Gores sisi lateral telapak ke arah atas kemudian gerakkan jari
sepanjang telapak kaki. Reaksinya jari kaki hiperekstensi
dengan ibu jari dorsofleksi.
7. Refleks Plantar Grasp
Tempatkan jari pada telapak kaki, maka akan terjadi fleksi jari-
jari kaki. Respons telapak kaki berkurang pada usia 8 bulan.
15
2.2.2. Diagnosa/Masalah
Diagnosa kebidanan adalah hasil dari analisis dan perumusan masalah
yang diputuskan sesuai dengan teori dan masalah yang sering terjadi pada bayi
baru lahir. Penulisan diagnosanya adalah By. Ny. “…” usia … jam dengan Bayi
Baru Lahir Normal.
2. Asfiksia
Melakukan resusitasi agar bayi dapat bernafas secara spontan.
16
3. Ikterus
Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut
seperti memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital, memberikan
intake ASI, melakukan fototerapi, dan memeriksa kadar bilirubin bayi.
9. Mengajari ibu dan keluarga tentang perawatan tali pusat dengan kasa
kering steril dan menjaga agar tetap kering.
10. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan cara
mengeringkan tubuh bayi, memberi selimut hangat dan topi, serta
letakkan bayi didekat ibu
2.2.7. Evaluasi/Follow Up
Untuk menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya,
sebagian atau tidak sama sekali dengan membandingkan hasil dengan tujuan
yang akan dicapai.
1. Ibu telah menyusui bayinya
2. Ibu dan keluarga mengerti tentang cara perawatan tali pusat
3. Bayi berada di dekat ibu
4. Bayi telah diberikan injeksi vit K 1mg secara IM dipaha kiri bagian depan
5. Bayi telah diberikan salep mata
6. Bayi telah diberikan injeksi Hepatitis B secara IM dipaha kanan setelah
pemberian vit K 1 mg
7. Bayi sudah BAB dan BAK
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 06 April 2022
Pukul : 13.00 WIB
Oleh : Nur Nofiana
19
20
2) RIWAYAT NATAL
Tempat Lahir : Praktik Mandiri Bidan Lulu
Tanggal Lahir : 06 April 2022
Jam : 13.00 WIB
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Berat Badan : 3400 gram
Panjang Badan : 50 cm
21
4) RIWAYAT NEONATAL
Bayi lahir normal jenis kelamin perempuan BB 3400 gr PB 50 cm,
menangis kuat, gerak aktif, warna kulit kemerahan. Tidak ada
kelainan kongenital.
5) PERSONAL HYGIENE
Bayi belum dimandikan hanya diseka, mengganti popok jika BAK/BAB
dan dibersihkan menggunakan tisu basah, bayi diletakkan di ranjang
bayi.
d. Apgar Score
SKOR
KRITERIA
0 1 2
Seluruh tubuh,
Badan merah,
Pucat Kemerah-
ekstremitas biru
merahan
22
PULSE
Tidak Ada < 100x/menit > 100x/menit
(Frekuen Jantung)
GRIMANCE
Sedikit Gerakan Menangis,
(Reaksi terhadap Tidak Ada
mimik batuk/bersih
Rangsangan)
Ekstremitas
ACTIVITY
Lumpuh dalam fleksi Gerakan aktif
(Tonus Otot)
sedikit
Keterangan Hasil :
Nilai APGAR : 8-9 (Normal)
Warna Kulit : Seluruh tubuh, kemerah-merahan
Frekuensi Jantung : 146x/menit
Respon Refleks : Baik, bayi terkejut saat dipegang
Tonus otot : Gerakan aktif
Usaha Nafas : Baik, bayi menangis kuat
3.3 ANALISA
Bayi Ny. N usia 0 jam dengan bayi baru lahir normal.
3.4 PENATALAKSANAAN
Tanggal : 06 April 2022
Pukul : 13.00 WIB
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi bayi dalam keadaan
normal, baik, sehat, dan tidak ada kelainan.
E/ Ibu dan keluarga mengerti dan memahami kondisi bayinya dalam keadaan
baik
2. Mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi dengan cara menggusap-usap
bagian tubuh kecuali tangannya menggunakan kain yang kering.
E/ Bayi telah dikeringkan dan dihangatkan
3. Meletakkan tubuh bayi di atas perut atau dada ibu untuk melakukan kontak
skin-to-skin (kulit ke kulit) dan inisiasi menyusui dini (IMD).
E/ Bayi telah dilakukan skin-to-skin dan inisiasi menyusui dini (IMD)
4. Mengukur berat badan, panjang badan, lingkar dada dan lingkar kepala bayi
E/ Telah dilakukan pemeriksaan dan diperoleh hasil:
Berat Badan : 3400 gr Lingkar Dada : 35 Cm
Panjang Badan : 50 Cm Lingkar Kepala : 34 Cm
25
5. Melakukan perawatan tali pusar setelah bayi lahir dengan cara membalut
menggunakan kasa steril saja.
E/ Bayi telah dilakukan perawatan tali pusar
6. Memberikan injeksi Vit K (1 mg) secara IM di paha kiri anterolateral pada 1
jam pertama untuk membantu proses pembekuan darah dan mencegah
perdarahan pada bayi.
E/ Bayi telah diberikan injeksi Vit K (1 mg)
7. Memberikan salep mata (Gentacimin 0,3%) dengan cara mengoleskan salep
tipis-tipis didalam kelopak mata bawah bayi untuk mencegah terjadinya
infeksi pada mata bayi.
E/ Bayi telah diberikan salep mata (Gentacimin 0,3%)
8. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan memberikan pakaian
hangat, selimut, penutup kepala, sarung tangan dan kaki, serta
meletakkannya ditempat yang hangat.
E/ Bayi telah mendapatkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
9. Memberikan HB0 (0,5 ml) secara IM di paha kanan anterolateral pada 2 jam
pertama untuk mencegah tertular penyakit hepatitis B dan kerusakan hati.
E/ Bayi telah dibrikan HB0 (0,5 ml)
10. Memberikan KIE pada ibu tentang perawatan bayi baru lahir seperti merawat
tali pusat dengan membungkus menggunakan kasa steril saja, menjelaskan
cara memandikan bayi, menjelaskan cara membersihkan telinga bayi,
menjelaskan cara membersihkan alat kelamin dan mengganti popok bayi.
E/ Ibu memahami dan bersedia melakukannya.
11. Memberikan KIE pada ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif, yaitu ASI
yang diberikan pada 6 bulan pertama kehidupan bayi tanpa ada makanan/
minuman lain dan dapat dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan diberikan
makanan pendamping ASI (MPASI) serta menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin dan sesuka bayi minimal 2 jam sekali, jika bayi
tidur maka ibu bisa membangunkannya untuk menyusu.
E/ Ibu telah mengerti dan bersedia melakukannya
26
12. Memberikan KIE pada ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar
E/ Ibu memahami dan dapat menjelaskan kembali.
13. Mencegah adanya infeksi pada bayi dengan selalu mencuci tangan sebelum
dan sesudah memegang bayi.
E/ Ibu dan keluarga selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi.
14. Memberikan KIE pada ibu cara merawat tali pusat yaitu membungkus tali
pusat dengan menggunakan kasa steril saja.
E/ Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
15. Memberitahukan pada ibu dan keluarga untuk memantau perkembangan
eliminasi BAB dan BAK bayi
E/ Ibu dan keluarga bersedia melakukannya
16. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir yang mungkin
saja bisa terjadi. Misalnya, tidak mau menyusu, kejang-kejang, lemah, sesak
nafas (lebih besar atau sama dengan 60 kali/menit), terdapat tarikan dinding
dada bagian bawah kedalam, bayi merintih atau menangis terus menerus, tali
pusar kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah, demam, mata
bayi bernanah, diare/ buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari, kulit dan
mata bayi kuning, tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat. Jika
ditemukan satu atau lebih tanda bahaya tersebut, bayi segera dibawa ke
fasilitas kesehatan terdekat.
E/ Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali.
17. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk menjaga bayinya tetap disiplin protokol
kesehatan untuk dimasa sekarang ini, yaitu dengan menerapkan kebiasaan
mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dari kerumunan,
mengkonsumsi makanan yang seimbang, dan melakukan olah raga.
E/ Ibu dan keluarga mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan
18. Memberitahu ibu untuk datang kembali melakukan kunjungan ulang 1 minggu
lagi.
E/ Ibu mengerti dan bersedia datang kembali
27
19. Melakukan pendokumentasian pada buku KIA dan lembar status bayi.
E/ Telah dilakukan pendokumentasian
BAB 4
SIMPULAN
Dari asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang dilakukan, didapatkan kesimpulan:
1. Asuhan kebidanan dilakukan dengan teknik pendekatan manajemen asuhan
kebidanan yang dimulai dari pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini
dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, pemeriksaan penunjang dan keterangan
tambahan yang menyangkut atau yang berhubungan dengan kondisi bayi.
2. Diagnosa ditegakkan berdasarkan adanya utama, pemeriksaan umum, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan neurologis, dan pemeriksaan penunjang.
3. Diagnosa masalah yang mungkin muncul, dan kemungkinan masalah yang bisa
terjadi.
4. Diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan apabila terjadi masalah yang
mengancam.
5. Rencana tindakan yang telah disusun bertujuan agar bayi mendapatkan penanganan
yang bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya dan mencegah terjadinya komplikasi
serta mencegah terjadinya trauma berat pada bayi.
6. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan
adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pasien.
7. Tindakan evaluasi diberikan semaksimal mungkin sesuai standar pelayanan asuhan
kebidanan serta komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi.
8. Pendokumentasian dilaksanakan pada tanggal 06 April 2022.
28
DAFTAR PUSTAKA
P. Paramita, Budiarini. 2011. Asuhan Kebidanan Bayi Kebidanan. E-Journal DIII UMP
29